Buku Pegangan Mahasiswa MODUL KAKI BENGKAK. Diberikan pada Mahasiswa Semester Kedua Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

dokumen-dokumen yang mirip
MUDAH LAPAR DAN HAUS

Buku Kerja Mahasiswa MODUL DIARE SISTEM MEKANISME DASAR PENYAKIT

KULIT MENGHITAM MODUL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MAHASISWA SISTEM ENDOKRIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

BATUK & SESAK PADA ANAK

MODUL TUTORIAL. Pegangan Mahasiswa SISTEM RESPIRASI. Penyusun Tim Sistem Respirasi PSPD FKK UMJ

MODUL SISTEM MUSKULOSKELETAL

MODUL-1 LUKA / TRAUMA

MODUL 1 BATUK & SESAK PADA DEWASA

BUKU PEGANGAN MAHASISWA MODUL 4 BAYI BERATLAHIR RENDAH

MODUL-1 LUKA / TRAUMA

PEMERIKSAAN ORGAN DALAM

MODUL 4 IKTERUS NEONATORUM

MODUL PROBLEM BASED LEARNING NYERI KEPALA

Buku Kerja Mahasiswa MODUL KESADARAN MENURUN. Semester Awal Tahun Akademik 2016/2017

PERSAMAAN PERSEPSI TUTORIAL SISTEM UROGENITALIA 13 APRIL Program Studi Pendidikan Dokter FKK UMJ

MODUL PROBLEM BASED LEARNING GANGGUAN SOMATOFORM

MODUL LEMAH SEPARUH BADAN

MODUL PROBLEM BASED LEARNING GANGGUAN TIDUR

BUKU KERJA MAHASISWA MODUL 3 INFEKSI BERULANG. Diberikan pada Mahasiswa Semester II Fakultas Kedokteran Unhas

TEKNIK SEVEN JUMP. Yunia Hastami Siti Munawaroh FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2015

MODUL 2 MASALAH KESEHATAN DALAM KELUARGA

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

MODUL 2 KESADARAN MENURUN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS

Beberapa Gejala Pada Penyakit Ginjal Anak. Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a IKA FK UWK

BLOK 1.5 UROGENITAL PENDAHULUAN. Koordinator Blok 1.5. Dr. Susila sastri M.Biomed. Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon 1

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

MODUL I SESAK NAFAS PENDAHULUAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS

JADWAL BLOK UROPOETIKA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

TEAM BASED LEARNING MODUL BINTIL PADA KULIT

Etiologi penyebab edema dapat dikelompokan menjadi empat kategori umum:

PATOFISIOLOGI SINDROM NEFROTIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

MODUL GLOMERULONEFRITIS AKUT

BUKU KERJA MAHASISWA MODUL. Diberikan pada Mahasiswa Semester II Fakultas Kedokteran Unhas

SISTEM GEH GASTROENTERO-HEPATOLOGI

MODUL PROBLEM BASED LEARNING GANGGUAN TIDUR

Mahasiswa dapat menjelaskan alat ekskresi dan prosesnya dari hasil percobaan

KESADARAN MENURUN & SESAK NAPAS

BLOK 1.4 PENCERNAAN, METABOLISME, DAN HORMON

JADWAL BLOK RESPIRASI

MODUL TUTORIAL MATERI FISIOLOGI

MODUL PEMBELAJARAN UNTUK MAHASISWA DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT 3

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1

JADWAL KULIAH BLOK/SISTEM MEKANISME DASAR PENYAKIT KELAS C SEMESTER AKHIR 2016/2017 RUANG KULIAH GA. 300

JADWAL BLOK NUTRISI & SISTEM DIGESTI

BAB I PENDAHULUAN. yang progresif dan lambat yang biasanya berlangsung beberapa tahun.

KOMPARTEMEN CAIRAN TUBUH. dr. Yandri Naldi Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kuliah. Melakukan praktikum di lab Membaca literatur dan handout

JADWAL KULIAH BLOK/SISTEM MEKANISME DASAR PENYAKIT KELAS C SEMESTER AKHIR 2017/2018 RUANG KULIAH GA 306 Lt.3 (C)

BAB I PENDAHULUAN. Sindrom nefrotik resisten steroid (SNRS) adalah salah satu klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.Latar Belakang. Anak merupakan aset masa depan yang akan melanjutkan pembangunan

JADWAL KULIAH BLOK/SISTEM MEKANISME DASAR PENYAKIT KELAS A SEMESTER AKHIR 2016/2017 RUANG KULIAH GC 108. Kuliah Pendahuluan Mekanisme Dasar Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. nefrotik yang tidak mencapai remisi atau perbaikan pada pengobatan prednison

JADWAL BLOK KARDIOVASKULER

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS. No. TIK Modul / Pokok Bahasan / Materi TIK

Ema Qurnianingsih, dr., M.Si

Author : Liza Novita, S. Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Doctor s Files: (

MODUL TUTOR BENGKAK. Disusun oleh. dr. Zida Maulina Aini dr. Jamaluddin dr. Dorce Dama, Sp. PA

PENUNTUN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KLINIK SISTEM UROGENITAL

GINJAL KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI KAVUM ABDOMINALIS DI BELAKANG PERITONEUM PADA KEDUA SISI VERTEBRA LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA DINDING

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Yogyakarta Unit Gamping. Data dikumpulkan pada bulan

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

Student s Guide Blok 2.5 (Gangguan Hormon Dan Metabolisme) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.3. Air. Asam amino. Urea. Protein

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:

MODUL PROBLEM BASED LEARNING ADIKSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROBLEM BASED LEARNING MODUL 1 GANGGUAN TUMBUH KEMBANG & MALNUTRISI ENERGI PROTEIN

I. PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital

BERCAK MERAH PADA KULIT

JADWAL KULIAH BLOK/SISTEM MEKANISME DASAR PENYAKIT KELAS B SEMESTER AKHIR 2016/2017 RUANG KULIAH RPA Lantai 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MODUL 1 IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN. Disajikan Bagi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Semester VII

STANDAR KOMPETENSI ILMU KEDOKTERAN GIGI FKG UNPAD

Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Protein Hati Itik

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN. banyak pabrik-pabrik yang produk-produk kebutuhan manusia yang. semakin konsumtif. Banyak pabrik yang menggunakan bahan-bahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Tujuan C. Manfaat

SKRINING DAN PENILAIAN NUTRISI

PENDAHULUAN. sebagian hidupnya dilakukan ditempat berair. Hal ini ditunjukkan dari struktur fisik

KOMPETENSI MATA KULIAH PRA KLINIK

BAB I PENDAHULUAN. darah yang melalui ginjal, reabsorpsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit,

BUKU PEGANGAN MAHASISWA MODUL ANEMIA. Tahun Akademik Semester Empat. (dr Tutik Harjianti,SpPD-KHOM) SISTIM HEMATOLOGI

Untuk mendiagnosia klinik DBD pedoman yang dipakai adalah yang disusun WHO :

M.Nuralamsyah,S.Kep.Ns

BLOK 1.5 UROGENITAL PENDAHULUAN. Koordinator Blok 1.5. Dr. Susila sastri M.Biomed. Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon 1

TUTORIAL SKENARIO B BLOK X 1.1 Data Tutorial : dr. Nia Ayu Saraswati

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

SIROSIS HEPATIS R E J O

BAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara

DIURETIK & ANTI DIURETIK. Dept. Farmakologi dan Terapeutik, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Sakit perut berulang menurut kriteria Apley adalah sindroma sakit perut

Transkripsi:

Buku Pegangan Mahasiswa MODUL KAKI BENGKAK Diberikan pada Mahasiswa Semester Kedua Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin SISTEM MEKANISME DASAR PENYAKIT 2013

MODUL KAKI BENGKAK PENDAHULUAN Modul kaki bengkak ini diberikan kepada mahasiswa yang mengambil mata kuliah Sistem Mekanisme Dasar Penyakit (Basic Mechanism of Disease) sebagai modul (kedua) pada Semester Kedua. Modul ini merupakan bagian dari Subsistem Mekanisme Dasar Penyakit Hemodinamik, Subsistem Mekanisme Dasar Penyakit Metabolisme, Subsistem Mekanisme Dasar Penyakit Gangguan pasase saluran dan Mekanisme Dasar Penyakit Infeksi. TIU dan TIK dari Subsistem ini disajikan pada permulaan buku ini agar mahasiswa dapat mengerti secara menyeluruh tentang konsep dasar mekanisme penyakit penyebab terjadinya kaki bengkak yang akan didiskusikan. Modul ini mencakup beberapa bidang ilmu yaitu anatomi, histologi, biokimia, fisiologi, gizi, parasitologi dan patologi anatomi, terkait dengan dasar-dasar penyakit yang menyebabkan terjadinya kaki bengkak. Dalam modul ini diberikan satu skenario yang memberikan langkah awal diskusi untuk dikembangkan sesuai TIU dan TIK. Diskusi bukan hanya difokuskan pada inti permasalahan tetapi juga harus dibahas semua aspek yang ada hubungannya dengan skenario. Pada akhir diskusi, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan semua aspek yang mendasari terjadinya kelainan kaki bengkak, diawali dari anatomi, histologi, dan fisiologi organ, peranan biokimia, aspek penyebab pada kelainan gizi dan parasitologi, morfologi serta patomekanisme dasar penyakit yang menyebabkan terjadinya kaki bengkak. Pembahasan dilaksanakan melalui proses diskusi kelompok dan harus mengikuti 7 langkah pemecahan masalah yang telah diberikan pada penjelasan tutorial PBL. Sebelum melaksanakan proses diskusi, maka mahasiswa sudah memahami terlebih dahulu TIU dan TIK modul ini, sehingga diskusi dapat sejalan dengan TIU dan TIK tersebut. Tercapainya TIU dan TIK tidak terlepas dari peran tutor dalam mengarahkan proses diskusi kelompok. Dalam buku ini tertera beberapa bahan bacaan yang dapat dipergunakan, serta penjelasan singkat berdasarkan beberapa pertanyaan yang dianggap dapat memandu diskusi sesuai dengan skenario. Tutorial PBL diakhiri dengan presentasi hasil diskusi serta pembuatan laporan oleh masing-masing kelompok diskusi. Penyusun mengharapkan buku modul ini dapat membantu mahasiswa dalam memecahkan masalah penyakit yang akan disajikan pada sistem selanjutnya. Selamat ber-pbl. Makassar, 1 Nopember 2013 Penyusun Dr.dr.Rina Masadah,SpPA,MPhil 2

MODUL KAKI BENGKAK TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan konsep patomekanisme kaki bengkak pada berbagai keadaan /penyakit, antara lain dengan memahami etiologi, dinamika keseimbangan cairan dan elektrolit, serta kondisi gizi yang terkait dengan hal ini TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : 1. Menjelaskan morfologi jantung, hepar dan ginjal 2. Melukiskan batas-batas cavum thoracis, hepar dan ginjal 3. Melukiskan letak dan kedudukan jantung, hepar dan ginjal 4. Mengidentifikasi batas-batas jantung, hepar dan ginjal pada dinding thorax, abdomen 5. Menjelaskan struktur histologis jantung, 6. Menjelaskan struktur histologis kapiler darah, 7. Menjelaskan struktur histologis korpuskel ginjal (Korpus Malpighi), 8. Menjelaskan struktur histologis lobulus hati dan 9. Menjelaskan struktur histologis mukosa usus halus. 10. Keseimbangan cairan: 1. Menjelaskan kompartemen-kompartemen cairan tubuh 1.1. Menggambarkan distribusi cairan tubuh intra dan ekstraseluler 1.2. Menyebutkan komposisi cairan tubuh, sumber, jumlah yang dibutuhkan faktor-faktor yang mempengaruhinya 1.3. Menyebutkan faktor yang menyebabkan perpindahan cairan tubuh antar kompartemen dan mekanismenya 1.4. Menyebutkan gangguan distribusi cairan antar kompartemen 2. Menjelaskan mekanisme-mekanisme yang turut serta dalam pengaturan keseimbangan cairan: 2.1. Menjelaskan pengaturan intake cairan oleh hipothalamus dan sel-sel osmoreseptor 2.2. Menjelaskan peranan antidiuretik hormon (ADH) pada pengaturan cairan tubuh dan intake cairan yang berlebihan 3. Menyebutkan kondisi kelebihan dan kekurangan cairan 3.1. Meyebutkan macam-macam dehidrasi dan overhidrasi 3.2. Menyebutkan penyebab, diagnosis, pencegahan dan penatalaksanaan berdasarkan penyebabnya masing-masing 11. Keseimbangan elektrolit: 1. Menjelaskan pengolongan mineral dalam tubuh 1.1 Menyebutkan macam-macam elektrolit yang penting bagi tubuh 2. Menjelaskan fungsi dan metabolisme mineral dalam tubuh: 2.1 Menyebutkan transpor, abssorbsi dan sekresi mineral 2.2 Menjelaskan mekanisme-mekanisme untuk mempertahankan elektrolit-elektrolit dalam tubuh 3

2.3 Menjelaskan berbagi gangguan metabolisme mineral 12. Fungsi biokimia ginjal 1. Menjelaskan fungsi homeostasis ginjal 1.1. Menjelaskan peranan ginjal dalam mempertahankan keseimbangan cairan tubuh 1.2 Menjelaskan proses filtasi pada glomerulus ginjal 1.3 Menyebutkan zat-zat yang mengalami filtrasi 1.4 Menjelaskan prinsip reabsorbsi dan sekresi 2. Menjelaskan pengendalian keseimbangan air dan elektrolit: 2.1. Menjelaskan kemampuan ginjal mengatur cairan tubuh melalui pemekatan urin dan ADH 2.2. Menjelaskan peranan ginjal terhadap pengaturan cairan dan tekanan darah melalui sistem renin angiotensin,ace dan inhibitornya 13. Peranan albumin. 1. Mengetahui peranan albumin dalam mempertahankan tekanan koloid osmotik (tekanan onkotik) darah. 2. Mengetahui peranan hepar sebagai organ yang mensistesis albumin darah 3. Mengetahui timbulnya hipoalbuminemia karena sirosis hepatis dan atau sindroma nefrotik 4 Mengetahui hipoalbuminemia sebagai penyebab menurunnya tekanan onkotik darah 5. Mengetahui penyakit jantung kongestif sebagai penyebab meningkatnya tekanan hidrostatik kapiler.don 14. Mengenal parasit yang menyebabkan kaki bengkak 15. Menjelaskan epidemiologi penyakit dengan gejala kaki bengkak 16.Menjelaskan lingkaran hidup, sumber infeksi yang menyebabkan kaki bengkak 17. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi penyebaran penyakit 18. Menjelaskan morfologi kaki bengkak 19. Menerangkan mekanisme dasar kaki bengkak pada : 1. Sirosis hepatis 2. Sindroma nefrotik 3 Penyakit jantung kongestif 4. Protein energi malnutrition 4

SKENARIO 1 Seorang pria usia 50 tahun datang ke RS dengan keluhan bengkak pada kedua kaki, yang makin membesar. Bengkak sudah dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Riwayat demam hilang timbul. Buang air kecil dan besar lancar. SKENARIO 2 Seorang pria usia 55 tahun dibawa ke RS dengan keluhan bengkak pada kedua kaki yang makin membesar sejak 3 bulan lalu. Tidak ada riwayat demam, namun penderita sering mengeluh sesak napas terutama kalau berjalan jauh dan naik tangga. Buang air kecil dan besar lancar. SKENARIO 3 Seorang pria usia 35 tahun dibawa ke RS dengan keluhan bengkak pada kedua kaki dan tungkai bawah yang makin membesar sejak 1 minggu lalu, disertai demam tinggi. Napsu makan turun, buang air kecil dan besar lancar. TUGAS UNTUK MAHASISWA 1. Setelah membaca dengan teliti skenario diatas, mahasiswa mendiskusikan hal tersebut dalam satu kelompok diskusi yang terdiri dari 10-15 orang, dipimpin oleh seorang ketua dan seorang penulis yang dipilih oleh anggota kelompok mahasiswa sendiri. Ketua dan penulis ini sebaiknya berganti setiap kali diskusi. Diskusi kelompok difasilitasi oleh seorang tutor. 2. Melakukan aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku ajar,majalah, slide, tape atau ideo, internet dan sebagainya, untuk mencari informasi tambahan. 3. Melakukan diskusi kelompok mandiri tanpa tutor, melakukan curah pendapat bebas antar anggota kelompok untuk menganalisis atau mensintesis informasi dalam menyelesaikan masalah. 4. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam (tanya pakar). 5

PROSES PEMECAHAN MASALAH Dalam diskusi kelompok dengan memakai metode curah pendapat., mahasiswa diharapkan dapat memecahkan masalah yang terdapat dalam skenario ini, yaitu dengan mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah di bawah ini: 1. Mengklarifikasi istilah yang tidak jelas dalam skenario di atas, kemudian tentukan kata/kalimat kunci skenario diatas 2. Mengidentifikasi problem dasar skenario diatas dengan membuat beberapa pertanyaan penting 3. Menganalisis problem-problem tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat diatas 4. Mengklasifikasi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas 5. Menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh kelompok mahasiswa atas kasus diatas 6. Secara individu, mahasiswa diharapkan mencari informasi tambahan tentang kasus diatas Keterangan: Langkah 1 sampai dengan 5 dilakukan dalam diskusi tutorial pertama dengan fasilitasi tutor. Langkah 6 dan 7 dilakukan dalam diskusi tutorial kedua dengan fasilitasi tutor. Bila dari hasil diskusi tutorial kedua ternyata masih ada informasi yang diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 dan 7 dapat diulangi. Kalau perlu dilakukan diskusi tutorial ketiga Setelah informasi dirasa cukup, maka laporan dilakukan dalam diskusi akhir yang dilakukan dalam bentuk diskusi panel, dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan atas hal-hal yang masih belum jelas 6

JADWAL KEGIATAN 1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah dan tanya jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan. 2. Pertemuan kedua : diskusi mandiri. Tujuan : * Memilih ketua dan sekretaris kelompok, * Brain-storming untuk proses 1 3, * Membagi tugas 3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor. Tujuan: untuk melaporkan hasil diskusi mandiri dan menyelesaikan proses sampai langkah 5. 4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru yang diperlukan, 5. Pertemuan keempat: adalah diskusi tutorial. Tujuan: untuk melaporkan hasil diskusi lalu dan mensintese informasi yang baru ditemukan. Bila masih diperlukan informasi baru dilanjutkan lagi seperti No. 2 dan 3. 6. Pertemuan terakhir: dilakukan dalam kelas besar dengan bentuk diskusi panel untuk melaporkan hasil diskusi masing-masing kelompok dan menanyakan hal-hal yang belum terjawab pada ahlinya (temu pakar). 7