keluaran ( output), hasil ( outcome), dan dampak ( impact) dari pelaksanaan rencana pembangunan.

dokumen-dokumen yang mirip
B. SUMBER PENDANAAN (03) PROGRAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN KESEHATAN. (Juta Rupiah)

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

Ringkasan eksekutif sasaran strategis

DAFTAR ISI BAB I ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN... 1 A. HAMBATAN TAHUN LALU.. 1 B. KELEMBAGAAN... 2 C. SUMBER DAYA... 8

RINGKASAN EKSEKUTIF Persentase Satuan Kerja yang memiliki temuan kerugian Negara 1% sebesar 100%.

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

HASIL PENGAWASAN PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALKES INSPEKTUR JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL KEMENKES RI

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

2 Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 1999, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-UndangNomor 17 Tahun 2003 tentang Keuan

KEBIJAKAN PENGAWASAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMDIKBUD TAHUN 2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI MAROS PROVINSI SULAWASI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR: 08 TAHUN 2016 TENTANG

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

DUKUNGAN PERAN INSPEKTORAT JENDERAL DALAM PENINGKATAN KUALITAS PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT


Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2018 Plt. Inspektur Jenderal. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

- 1 - WALIKOTA GORONTALO,

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); M

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA PROGRAM PUSAT DAN DAERAH DALAM MEMPERTAHANKAN OPINI WTP KEMENTERIAN KESEHATAN

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, kontribusi penelitian,

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

2017, No Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian N

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tanggal 3 Novembe

URAIAN KEGIATAN DAN PELAPORAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2013

TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Jenderal Tahun

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya tuntutan masyarakat atas terwujudnya good governance di Indonesia

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

Rencana Aksi Kegiatan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN 2015 s.d 2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT INSPEKTORAT JENDERAL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENINGKATAN AKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

BERITA NEGARA. No.787, 2011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan.

menyelesaikan tindak lanjut rekomendasi Pihak Eksternal tepat waktu.

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

I N S P E K T O R A T

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

- 1 - GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA AKSI TAHUN 2018 INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TIMUR

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PADANG LAWAS UTARA,

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN SKPD

BAB I PENDAHULUAN. dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan intern (internal audit) di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

Frequently Asked Questions (FAQ) Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan

PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI. Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

Transkripsi:

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN RI TRIWULAN I TAHUN 2014 BERDASARKAN PP NOMOR 39 TAHUN 2006 A. PENDAHULUAN Kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana merupakan bagian dari fungsi manajemen, yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Setiap pelaksanaan rencana tidak akan berjalan lancar jika tidak didasarkan kepada perencanaan yang baik. Sejalan dengan itu, dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas alokasi sumber daya, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan program pembangunan, perlu dilakukan upaya pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan. Pemantauan dan pengawasan merupakan salah satu upaya pengendalian pelaksanaan rencana. Pengendalian dilakukan dengan maksud untuk dapat menjamin bahwa pelaksanaan rencana pembangunan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, sedangkan kegiatan pengawasan dimaksudkan untuk mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan seperti perkembangan realisasi penyerapan dana dan realisasi target keluaran ( output); mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul dan atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin. Hasil dari pemantauan disusun dalam bentuk laporan triwulanan untuk dilakukan tindak lanjut berupa kegiatan atau langkah-langkah operasional yang ditempuh berdasarkan pada hasil pelaksanaan kegiatan dan pengawasan untuk menjamin agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan acuan dan rencana yang telah ditetapkan seperti melakukan koreksi atas penyimpangan kegiatan, akselerasi atas keterlambatan pelaksanaan, ataupun klarifikasi atas ketidakjelasan pelaksanaan rencana. Dari hasil pemantauan dan pengawasan tersebut, dilakukan tahap evaluasi dengan maksud untuk menilai efisiensi, efektivitas, manfaat, dampak dan keberlanjutan dari suatu program. Selain itu, tahap evaluasi juga dilakukan untuk dapat mengetahui dengan pasti apakah pencapaian hasil, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan rencana pembangunan dapat dinilai dan dipelajari untuk perbaikan pelaksanaan rencana pembangunan di masa yang akan datang. Fokus utama evaluasi diarahkan kepada 1

keluaran ( output), hasil ( outcome), dan dampak ( impact) dari pelaksanaan rencana pembangunan. Kegiatan evaluasi dapat dilakukan dalam 3 (tiga) tahap, yaitu: 1. Evaluasi pada tahap perencanaan, yaitu evaluasi dilakukan sebelum ditetapkan rencana pembangunan dengan tujuan untuk memilih dan menentukan skala prioritas dan berbagai alternatif serta kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. 2. Evaluasi pada tahap pelaksanaan, yaitu evaluasi dilakukan pada saat pelaksanaan rencana pembangunan untuk menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan atau progress report realisasi dibandingkan dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Evaluasi inilah yang dilakukan setiap triwulan. 3. Evaluasi pada tahap pasca pelaksanaan, yaitu evaluasi yang dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir yang diarahkan untuk melihat apakah pencapaian program mampu mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan. Evaluasi ini digunakan untuk menilai efisiensi (keluaran dan hasil yang dibandingkan masukan), efektifitas (hasil dan dampak terhadap sasaran) ataupun manfaat (dampak terhadap kebutuhan) dari suatu program. B. SASARAN INDIKATOR Dalam rangka reformasi birokrasi di bidang perencanaan dan penganggaran untuk RPJMN 2010-2014, maka dilakukan restrukturisasi program dan kegiatan dengan tujuan untuk meletakan prinsip dasar penerapan anggaran berbasis kinerja. Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan tahun 2014 menetapkan program, sasaran, indikator, dan keluaran sebagai berikut: Program : Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kesehatan RI Sasaran : Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kesehatan RI Indikator : Presentase unit kerja yang menerapkan administrasi yang akuntabel dengan target sebesar 75% 2

Indikator pencapaian tiap Inspektorat dan Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan adalah sebagai berikut : No UNIT KERJA INDIKATOR 1 Inspektorat I 1. Jumlah Satuan Kerja di lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan dan Setjen yang dievaluasi laporan kinerja dan keuangannya untuk memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 2. Persentase temuan laporan hasil pengawasan yang ditindaklanjuti TARGET 2013 190 70 2 Inspektorat II 1. Jumlah Satuan Kerja di lingkungan Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak dan Itjen yang dievaluasi laporan kinerja dan keuangannya untuk memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 2. Persentase temuan laporan hasil pengawasan yang ditindaklanjuti 45 70 3 Inspektorat III 1. Jumlah Satuan Kerja di lingkungan Ditjen PP & PL dan Balitbangkes yang dievaluasi laporan kinerja dan keuangannya untuk memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 2. Persentase temuan laporan hasil pengawasan yang ditindaklanjuti 130 70 4 Inspektorat IV 1. Jumlah Satuan Kerja di lingkungan Ditjen Bina Kefarmasian dan Alkes dan Badan PPSDMK yang dievaluasi laporan kinerja dan keuangannya untuk memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 2. Persentase temuan laporan hasil pengawasan yang ditindaklanjuti 110 70 5 Inspektorat Investigasi 1. Persentase pengusutan dan investigasi kasus-kasus yang berindikasi merugikan negara dan menghambat kelancaran tugas dan fungsi Kementerian Kesehatan 2. Jumlah NSPK tentang pemeriksaan investigasi yang ditetapkan 60 2 6 Sekretariat 1. Persentase hasil pemutakhiran tindak lanjut hasil pengawasan 60 2. Persentase unit kerja yang menerapkan SPIP 70 3. Jumlah rancangan regulasi dan standar yang disusun 10 3

Untuk mencapai sasaran hasil maka pada triwulan I tahun 2014 ini dilakukan kegiatan yang meliputi pengawasan dan pembinaan pelaksanaan kebijakan dari setiap satuan kerja pada unit binaan. Pencapaian sasaran khususnya meliputi cakupan wilayah di Inspektorat I, II, III, IV dan Inspektorat Investigasi serta Sekretariat Inspektorat Jenderal. Keluaran : Adapun keluaran dari pencapaian sasaran di lingkungan Inspektorat Jenderal adalah sebagai berikut : Inspektorat I : Meningkatnya pengawasan dan pembinaan pelaksanaan kebijakan Ditjen Bina Upaya Kesehatan dan Sekretariat Jenderal Inspektorat II : Meningkatnya pengawasan dan pembinaan pelaksanaan kebijakan Ditjen Bina Gizi dan KIA serta Inspektorat Jenderal Inspektorat III : Meningkatnya pengawasan dan pembinaan pelaksanaan kebijakan Ditjen PP&PL dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Inspektorat IV : Meningkatnya pengawasan dan pembinaan pelaksanaan kebijakan Ditjen Binfar & Alkes dan Badan PPSDM Kesehatan Inspektorat Investigasi : Meningkatnya pengusutan dan investigasi kasus-kasus yang berindikasi merugikan negara dan menghambat kelancaran tugas dan fungsi Kementerian Kesehatan Sekretariat : Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kesehatan C. RUANG LINGKUP Ruang lingkup Laporan Pelaksanaan Pengendalian dan Evaluasi ini meliputi perkembangan realisasi penyerapan dana/keuangan dan pencapaian keluaran/fisik (output) dibandingkan dengan sasaran/target yang telah ditetapkan sampai dengan triwulan I Tahun 2014. Penyajian pencapaian sasaran dan target keuangan maupun fisik disajikan dalam bentuk tertimbang. 4

D. PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2014 Berdasarkan Permenkes No.1144 tahun 2010 Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Kesehatan. Dalam melaksanakan tugas, Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi menyiapkan perumusan kebijakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Kesehatan; melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Kesehatan terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya; melaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Kesehatan; menyusun laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian Kesehatan; dan melaksanakan administrasi Inspektorat Jenderal. 1. Inspektorat I Inspektorat I mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan penyusunan laporan hasil pengawasan lingkup Sekretariat Jenderal dan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Tahun 2014 Inspektorat I menerima alokasi anggaran sebesar Rp.14.386.704.000,- digunakan untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang terdiri dari: a. Laporan Pengawasan dan Pembinaan Pelaksanaan Kebijakan Ditjen BUK dan Setjen yang terdiri dari Penyelenggaraan Pemeriksaan, Joint Audit dengan Aparat Pengawas Intern Pemerintah, dan Audit Pelayanan Kesehatan Haji. Keluaran dari kegiatan-kegiatan ini adalah laporan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.054.502.000,-. b. Laporan Pemantauan dan Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pengawasan berupa Percepatan Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Audit. Keluaran yang dihasilkan adalah Laporan Hasil Monitoring (LHM) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.008.240.000,-. c. Laporan Pemeriksaan Reviu dan Evaluasi Kinerja Menuju WTP berupa Pendampingan Laporan Keuangan Kemenkes Menuju WTP. Keluaran yang dihasilkan berupa laporan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.108.290.000,-. d. Laporan Hasil Audit Inspektorat I. Keluaran yang dihasilkan berupa laporan hasil audit dengan alokasi sebesar Rp. 5.215.672.000,-. 5

2. Inspektorat II Inspektorat II mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan penyusunan laporan hasil pengawasan lingkup Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak serta Inspektorat Jenderal. Tahun 2014 Inspektorat II menerima alokasi anggaran sebesar Rp.10.685.640.000,- yang digunakan untuk melaksanaan kegiatan-kegiatan, yaitu: a. Laporan Pengawasan dan Pembinaan Pelaksanaan Kebijakan Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak dan Inspektorat Jenderal yang terdiri dari Penyelenggaraan Pemeriksaan dan Joint Audit dengan Aparat Pengawas Intern Pemerintah. Keluaran dari kegiatan-kegiatan ini adalah laporan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.687.440.000,-. b. Laporan Pemantauan dan Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pengawasan berupa Percepatan Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Audit. Keluaran yang dihasilkan adalah Laporan Hasil Monitoring (LHM) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.008.240.000,-. c. Laporan Pemeriksaan Reviu dan Evaluasi Kinerja Menuju WTP berupa Pendampingan Laporan Keuangan Kemenkes Menuju WTP. Keluaran yang dihasilkan berupa laporan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.108.290.000,-. d. Laporan Hasil Audit Inspektorat II. Keluaran yang dihasilkan berupa laporan hasil audit dengan alokasi sebesar Rp.3.881.670.000,-. 3. Inspektorat III Inspektorat III mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan penyusunan laporan hasil pengawasan lingkup Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Tahun 2014 Inspektorat III menerima alokasi anggaran sebesar Rp.12.408.342.000,- yang digunakan untuk melaksanaan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Laporan Pengawasan dan Pembinaan Pelaksanaan Kebijakan Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan yang terdiri dari Penyelenggaraan Pemeriksaan dan Joint Audit dengan 6

Aparat Pengawas Intern Pemerintah. Keluaran dari kegiatan-kegiatan ini adalah laporan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.669.940.000,-. b. Laporan Pemantauan dan Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pengawasan berupa Percepatan Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Audit. Keluaran yang dihasilkan berupa Laporan Hasil Monitoring (LHM) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.008.240.000,-. c. Laporan Pemeriksaan Reviu dan Evaluasi Kinerja Menuju WTP berupa Pendampingan Laporan Keuangan Kemenkes Menuju WTP. Keluaran yang dihasilkan berupa laporan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.108.290.000,-. d. Laporan Hasil Audit Inspektorat III. Keluaran yang dihasilkan berupa laporan hasil audit dengan alokasi anggaran sebesar Rp.5.621.872.000,-. 4. Inspektorat IV Tugas Inspektorat IV adalah melaksanakan pengawasan lingkup Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Pada tahun 2014 Inspektorat IV menerima alokasi anggaran sebesar Rp.12.179.604.000,- yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Laporan Pengawasan dan Pembinaan Pelaksanaan Kebijakan Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang terdiri dari Penyelenggaraan Pemeriksaan dan Joint Audit dengan Aparat Pengawas Intern Pemerintah. Keluaran dari kegiatan-kegiatan ini adalah laporan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.669.940.000,-. b. Laporan Pemantauan dan Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pengawasan berupa Percepatan Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Audit. Keluaran yang dihasilkan adalah Laporan Hasil Monitoring (LHM) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.008.240.000,-. c. Laporan Pemeriksaan Reviu dan Evaluasi Kinerja Menuju WTP berupa Pendampingan Laporan Keuangan Kemenkes Menuju WTP. Keluaran yang dihasilkan berupa laporan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.108.290.000,-. d. Laporan Hasil Audit Inspektorat IV. Keluaran yang dihasilkan berupa laporan hasil audit dengan alokasi sebesar Rp.5.393.134.000,-.Sa sini 7

5. Inspektorat Investigasi Tugas Inspektorat Investigasi adalah melaksanakan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Kesehatan. Tahun 2014 Inspektorat Investigasi menerima alokasi anggaran sebesar Rp.7.059.378.000,- yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Laporan hasil klarifikasi/audit Dengan Tujuan Tertentu/Audit Investigasi yang terdiri dari Pemeriksaan (Audit) Investigasi, Pembinaan, Konsolidasi, Koordinasi dan Konsultasi Pengawasan serta Klarifikasi dan Koordinasi Penanganan Pengaduan Masyarakat Lintas Sektor. Keluaran dari kegiatan-kegiatan ini adalah laporan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.5.745.040.000,-. b. Pedoman Pemeriksaan Investigasi dengan keluaran adalah pedoman pengawasan. Alokasi anggaran yang disediakan sebesar Rp.449.956.000,- c. Laporan koordinasi penanganan pengaduan masyarakat lintas program/lintas program dengan alokasi anggaran sebesar Rp.864.382.000,- dan keluaran yang dihasilkan adalah Laporan Hasil Koordinasi. 6. Sekretariat Inspektorat Jenderal Sekretariat Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan Inspektorat Jenderal. Pada tahun 2014 Sekretariat Inspektorat Jenderal menerima alokasi anggaran sebesar Rp.43.751.232.000,- yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran yakni perencanaan dan pengelolaan anggaran dengan keluaran berupa dokumen. Alokasi anggaran sebesar Rp.1.085.430.000,-. b. Jumlah SDM yang terlatih yang terdiri dari peningkatan SDM pengawasan dan manajemen, peningkatan kapasitas SDM mengenai pembelajaran organisasi Itjen, recruitment SDM pengawasan, dan penyelenggaraan fit & proper test. Keluaran yang dihasilkan berupa laporan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.593.200.000,-. c. Dokumen Laporan Lingkup Inspektorat Jenderal diantaranya pembinaan administrasi kepegawaian; penelitian, klasifikasi, registrasi, dan penerapan sistem kearsipan; pengembangan Sistem Informasi Manajemen; penyusunan dan pengolahan data; penyusunan program dan rencana kerja pengawasan; rapat-rapat kerja dan 8

koordinasi; pembinaan dan evaluasi tindak lanjut hasil pengawasan; evaluasi/laporan kegiatan; sosialisasi penguatan teknis dan manajemen Itjen Kemenkes; penyusunan standar/prosedur; penguatan pengawasan akuntabilitas aparatur; penyusunan profil pengawasan Itjen; penyusunan bahan publikasi; konsultasi, konsolidasi, koordinasi, informasi dan edukasi pengawasan; peningkatan peran APIP dalam rangka manajemen risiko; pembinaan jabatan fungsional; penilaian angka kreditor; penyusunan Standar Biaya Keluaran 2015; percepatan pelaksanaan program pencegahan & pemberantasan korupsi; persiapan dan pelaksanaan penerapan Zona Integritas dan WBK; pendampingan penerapan SPIP; pembinaan PMPRB Kemenkes; dan penyusunan Kebijakan Pengawasan 2015. Keluaran dari kegiatan tersebut berupa dokumen dengan alokasi anggaran sebesar Rp.14.497.215.000,-. d. Layanan Perkantoran yang terdiri dari pembayaran gaji dan tunjangan serta penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran. Keluaran yang dihasilkan berupa layanan per 12 bulan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.21.001.670.000,-. e. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.150.206.000,- f. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran dengan alokasi anggaran sebesar Rp.423.511.000,-. E. SASARAN DAN REALISASI KINERJA Sasaran, indikator, dan realisasi yang dilaksanakan pada tiap-tiap unit Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan mengarah pada satu program yaitu Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kesehatan. Keluaran dari program tersebut adalah Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kesehatan. Pada triwulan I, target anggaran yang ditentukan sebesar alokasi anggaran yang tersedia untuk masing-masing kegiatan.. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya penerapan program tersebut di setiap unit Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan dapat dilihat sebagai berikut: 1. Inspektorat I a. Laporan Pengawasan dan Pembinaan Pelaksanaan Kebijakan Ditjen Bina Upaya Kesehatan dan Sekretariat Jenderal 9

sebesar Rp.4.054.502.000,- dengan target fisik sebanyak 19 laporan dalam satu Rp.70.853.700,- (1,75%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 1 laporan (5,26%). b. Laporan Pemantauan dan Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pengawasan sebesar Rp.1.008.240.000,- dengan target fisik sebanyak 8 laporan dalam satu Rp.0,- (0%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 0 laporan (0%). c. Laporan Pemeriksaan Reviu dan Evaluasi Kinerja Menuju WTP sebesar Rp.4.108.290.000,- dengan target fisik sebanyak 150 laporan dalam satu Rp.127.480.200,- (3,10%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 58 laporan (38,67%). d. Laporan Hasil Audit Inspektorat I sebesar Rp.5.215.672.000,- dengan target fisik sebanyak 42 laporan dalam satu Rp.400.135.000,- (7,67%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 6 laporan (14,29%). 2. Inspektorat II a. Laporan Pengawasan dan Pembinaan Pelaksanaan Kebijakan Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak dan Inspektorat Jenderal sebesar Rp.1.687.440.000,- dengan target fisik sebanyak 19 laporan dalam satu Rp.46.537.200,- (2,76%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 2 laporan (10,53%). b. Laporan Pemantauan dan Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pengawasan sebesar Rp.1.008.240.000,- dengan target fisik sebanyak 8 laporan dalam satu Rp.0,- (0%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 0 laporan (0%). 10

c. Laporan Pemeriksaan Reviu dan Evaluasi Kinerja Menuju WTP sebesar Rp.4.108.290.000,- dengan target fisik sebanyak 82 laporan dalam satu Rp.72.246.600,- (1,76%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 7 laporan (8,54%). d. Laporan Hasil Audit Inspektorat II sebesar Rp.3.881.670.000,- dengan target fisik sebanyak 28 laporan dalam satu Rp.470.671.900,- (12,13%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 5 laporan (17,86%). 3. Inspektorat III a. Laporan Pengawasan dan Pembinaan Pelaksanaan Kebijakan Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan sebesar Rp.1.669.940.000,- dengan target fisik sebanyak 18 laporan dalam satu Rp.48.687.200,- (2,92%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 4 laporan (22,22%). b. Laporan Pemantauan dan Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pengawasan sebesar Rp.1.008.240.000,- dengan target fisik sebanyak 8 laporan dalam satu Rp.0,- (0%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 0 laporan (0%). c. Laporan Pemeriksaan Reviu dan Evaluasi Kinerja Menuju WTP sebesar Rp.4.108.290.000,- dengan target fisik sebanyak 112 laporan dalam satu Rp.72.246.600,- (1,76%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 10 laporan (8,93%). d. Laporan Hasil Audit Inspektorat III sebesar Rp.5.621.872.000,- dengan target fisik sebanyak 42 laporan dalam satu Rp.516.772.800,- (9,19%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 6 laporan (14,29%). 11

4. Inspektorat IV a. Laporan Pengawasan dan Pembinaan Pelaksanaan Kebijakan Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan sebesar Rp.1.669.940.000,- dengan target fisik sebanyak 18 laporan dalam satu Rp.62.943.000,- (3,77%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 3 laporan (16,67%). b. Laporan Pemantauan dan Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pengawasan sebesar Rp.1.008.240.000,- dengan target fisik sebanyak 8 laporan dalam satu Rp.0,- (0%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 0 laporan (0%). c. Laporan Pemeriksaan Reviu dan Evaluasi Kinerja Menuju WTP sebesar Rp.4.108.290.000,- dengan target fisik sebanyak 144 laporan dalam satu Rp.66.577.500,- (1,62%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 7 laporan (4,86%). d. Laporan Hasil Audit Inspektorat IV sebesar Rp.5.393.134.000,- dengan target fisik sebanyak 42 laporan dalam satu Rp.485.230.200,- (9,00%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 6 laporan (14,29%). 5. Inspektorat Investigasi a. Laporan Hasil Klarifikasi / Audit dengan Tujuan Tertentu / Audit Investigasi sebesar Rp.5.745.040.000,- dengan target fisik sebanyak 76 laporan dalam satu Rp.592.349.300,- (10,31%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 16 laporan (21,05%). 12

b. Pedoman Pemeriksaan Investigasi sebesar Rp.449.956.000,- dengan target fisik sebanyak 2 dokumen dalam satu Rp.34.820.000,- (7,74%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 1 dokumen (50%). c. Laporan Koordinasi Penanganan Pengaduan Masyarakat Lintas Program sebesar Rp.864.382.000,- dengan target fisik sebanyak 12 laporan dalam satu Rp.3.592.000,- (0,42%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 1 laporan (8,33%). 6. Sekretariat Inspektorat Jenderal a. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran sebesar Rp.1.085.430.000,- dengan target dokumen sebanyak 39 dokumen dalam satu Rp.0,- (0%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 0 dokumen (0%). b. Jumlah SDM yang Terlatih sebesar Rp.4.593.200.000,- dengan target laporan sebanyak 32 laporan dalam satu Rp.37.230.000,- (0,81%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 1 laporan (3,13%). c. Dokumen Laporan Lingkup Inspektorat Jenderal sebesar Rp.14.497.215.000,- dengan target dokumen sebanyak 123 dokumen dalam satu tahun. Realisasi penyerapan anggaran sampai dengan triwulan I sebesar Rp.1.388.552.600,- (9,58%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 13 dokumen (10,57%). d. Layanan Perkantoran sebesar Rp.21.001.670.000,- dengan target layanan sebanyak 12 bulan. Realisasi penyerapan anggaran sampai dengan triwulan I sebesar Rp.3.547.924.670,- (16,89%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 3 bulan layanan (25%). 13

e. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi sebesar Rp.2.150.206.000,- dengan target penyediaan sebanyak 97 unit. Realisasi penyerapan anggaran sampai dengan triwulan I sebesar Rp.0,- (0%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 0 unit (0%). f. Perangkat dan Fasilitas Perkantoran sebesar Rp.423.511.000,- dengan target perangkat dan fasilitas perkantoran sebanyak 31 unit. Realisasi penyerapan anggaran sampai dengan triwulan I sebesar Rp.0,- (0%), sedangkan realisasi fisik sebanyak 0 unit (0%). F. KESIMPULAN Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dari alokasi anggaran Inspektorat Jenderal sebesar Rp.100.470.900.000,- (100%), sampai dengan triwulan I telah direalisasikan sebesar Rp.8.044.850.470,- (8,01%). Adapun capaian realisasi keuangan dan fisik dari masing-masing Inspektorat dan Sekretariat adalah sebagai berikut: 1. Inspektorat I Dari alokasi anggaran yang tersedia sebesar Rp.14.386.704.000,- (100%) telah direalisasikan sampai dengan triwulan I sebesar Rp.598.468.900,- (4,16%), sedangkan target fisik kegiatan telah direalisasikan sebesar 29,68%. 2. Inspektorat II Dari alokasi anggaran yang tersedia sebesar Rp.10.685.640.000,- (100%) telah direalisasikan sampai dengan triwulan I sebesar Rp.589.455.700,- (5,52%), sedangkan target fisik kegiatan telah direalisasikan sebesar 10,22%. 3. Inspektorat III Dari alokasi anggaran yang tersedia sebesar Rp.12.408.342.000,- (100%), telah direalisasikan sampai dengan triwulan I sebesar Rp.637.706.600,- (5,14%), sedangkan target fisik kegiatan telah direalisasikan sebesar 11,11%. 14

4. Inspektorat IV Dari alokasi anggaran yang tersedia sebesar Rp.12.179.604.000,- (100%), telah direalisasikan sampai dengan triwulan I sebesar Rp.614.750.700,- (5,05%), sedangkan target fisik kegiatan telah direalisasikan sebesar 7,55%. 5. Inspektorat Investigasi Dari alokasi anggaran yang tersedia sebesar Rp.7.059.378.000,- (100%), telah direalisasikan sampai dengan triwulan I sebesar Rp.630.761.300,- (8,94%), sedangkan target fisik kegiatan telah direalisasikan sebesar 20,00 %. 6. Sekretariat Inspektorat Jenderal Dari alokasi anggaran yang tersedia sebesar Rp.43.751.232.000,- (100%), telah direalisasikan sampai dengan triwulan I sebesar Rp.4.973.707.270,- (11,37%), sedangkan target fisik kegiatan telah direalisasikan sebesar 5,09%. Demikian laporan ini kami sajikan dengan harapan dapat dipergunakan oleh pihak-pihak terkait. Jakarta, Mei 2014 Kepala Bagian Program dan Informasi, Dede Mulyadi, SKM, M.Kes NIP. 19730525 199702 1 001 15