BAB I PENDAHULUAN. paling pesat, baik fisik maupun mental (Suyanto, 2005:5). Usia Anak UsiaDini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Belajar awal dalam pendidikan formal dapat dilaksanakan di Taman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini dimulai masa usia 0 6 tahun. Masa ini

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK MELALUI METODE GLAN DOMAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ABA BUGISAN TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. tahun yang bertujuan untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (Kurikulum 2004 Standar Kompetensi TK dan RA, 2004: 2). Suyanto (2005: 1)

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang sederajat) dan jalur pendidikan informal yang berbentuk pendidikan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MELALUI MEDIA BALOK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ABA NGAREN PEDAN KLATEN TAHUN AJARAN 2012 / 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kanak- kanak. TK adalah tempat anak belajar, anak berkembang lewat

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

BAB I PENDAHULUAN. (Kepmendikbud Nomor 0486/U/1992, Bab II Pasal 3 ayat (1)). Pasal 31 ayat

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada di masa keemasan the golden age, yaitu masa

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. sejak lahir sampai usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pra sekolah yang terdapat di jalur pendidikan sekolah (PP. TK adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. 0-6 tahun yang masih memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan sangat mempengaruhi perkembangan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak adalah anugrah yang diberikan oleh Tuhan, yang harus dirawat,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki karakteristik yang khas, baik dalam hal sikap, perhatian, minat, dan

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

Tinjauan Mata Kuliah. Modul 1: HAKIKAT KURIKULUM 1.1. Kegiatan Belajar 1: Pengertian Kurikulum 1.2 Latihan Rangkuman Tes Formatif 1 1.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini merupakan manusia kecil pada rentang usia 0-6 tahun yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mandiri dalam proses belajarnya. Mulai tahun 2009 jumlah dalam 1 kelas 25

BAB I PENDAHULUAN. telah menempatkannya sebagai pasal tersendiri dalam UU Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan program pendidikan dini anak usia 4-6 tahun. Tugas utama TK

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pendidikan Nasional berupaya terus menerus untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Bermain adalah dunia anak. Jean Piaget (dalam Moeslichatoen R.,1996)

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Program Sarjana S -1 Studi PG Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. karakter dan kepribadian anak. Berdasarkan Undang - undang Sistem. Pendidikan Nasional NO.20 Tahun 2003 BAB I ayat 14, menyatakan

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini yaitu anak yang berusia empat sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

SURAT EDARAN Nomor: 1839/C.C2/TU/2009

BAB I PENDAHULUAN. masa yang terjadi sejak anak berusia 0 6 tahun. Masa ini adalah masa yang

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Prasyarat Untuk Mengikuti Ujian Skripsi SI Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Pada Fakultas Ilmu Pendidikan O L E H :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia pra sekolah. Masa anak usia dini itu dapat disebut sebagai masa peka

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. afektifnya. Pada masa usia emas, orang tua mulai memberikan pendidikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. halus). Oleh karena itu untuk menciptakan generasi yang berkualitas, dini disebut juga dengan The Golden Age ( Usia Emas ).

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya sudah banyak yang mengenal game online dan facebook. Saat ini

PENERAPAN PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN PERMAINAN KARTU GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK SATU ATAP MARDI PUTRA I WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak Usia Dini masih menjadi pro dan kontra, masing-masing punya alasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

memenuhi tuntutan sosial, kultural, dam religius dalam lingkungan kehidupannya. Pendidikan anak usia dini pada hakekatnya adalah pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan masa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang sangat penting bagi sumber daya manusia yang berkualitas. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, melalui bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak didik dikaruniai potensi kreatif sejak lahir. Hal ini dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. (Undang Undang Sisdiknas tahun 2003) dari inilah maka, Pendidikan yang. bagaimana keberhasilan anak di masa mendatang.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan atau golden age (Slamet. Suyanto, 2005: 6). Oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 butir 1 tentang Sistem. Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya sadar yang bertujuan untuk

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat, baik fisik maupun mental (Suyanto, 2005:5). Usia Anak UsiaDini tepatlah dikatakan bahwa usia dini adalah usia emas (golden age), sehingga Anak Usia Dini sangat berpotensi mempelajari banyak hal dengan cepat. Penyelenggaraan sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) atau Raudhatul Athfal (RA) menurut Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Tahun 2004 berfokus pada peletakan dasar-dasar pengembangan sikap, pengetahuan, ketrampilan, dan daya cipta sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak (Megawangi, 2005:82). Dengan demikian sebaiknya pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) janganlah dianggap sebagai pelengkap saja, karena kedudukannya sama penting dengan pendidikan yang diberikan jauh diatasnya bahkan sebagai dasar pendidikan lebih lanjut. Pentingnya pendidikan TK juga ditunjukkan melalui hasil penelitian terhadap anak-anak dari golongan ekonomi menengah ke bawah yang diketahui kurang memperoleh perhatian selama masa prasekolah, ternyata pendidikan selama 10 tahun berikutnya tidak memberi hasil yang memuaskan (Adiningsih, 2001:28). Beberapa tahun belakangan ini, banyak sekolah dasar, terutama sekolah dasar favorit yang memberikan beberapa persyaratan masuk pada calon siswanya. Sekolah ini mengadakan tes psikologi dan mensyaratkan anak sudah harus bisa calistung (Andriani, 2005:1). 1

2 Kemampuan mengenal warna pada TK Pertiwi Tegalampel Karangdowo, Klaten di kelompok B tahun ajaran 2012/2013 masih sangat kurang pada awalnya anak diajarkan 1-5 warna. Apabila anak diajarkan tanpa dengan benda yang berwarna anak sudah bisa, namun ketika menyebutkan warna dengan benda, masih ada anak yang belum bisa menyebutkan warna dengan benar dan tepat. Itulah salah satu kemampuan anak yang dirasa masih sulit apabila belajar mengenal warna dengan menggunakan benda berwarna. Hal ini dibuktikan dari 14 anak TK Pertiwi Tegalampel Karangdowo, Klaten di kelompok B baru 5 anak yang bisa menyebutkan warna dengan baik. Anak-anak kelompok B TK Pertiwi Tegalampel Karangdowo berasal dari keluarga yang berlatar belakang yang beraneka ragam. Pemberian pembelajarannya juga harus dengan berbagai macam cara, namun selama ini guru masih menggunakan pembelajaran konvensional. Dalam pembelajaran mengenal warna masih menggunakan model konvensional yaitu dengan mengenal warna secara abstrak (menyebutkan, merah, kuning, hijau) tanpa ada warna yang kongkrit / tanpa alat peraga, sehingga anak-anak mengalami kesulitan dalam belajar mengenal warna. Anak-anak merasa mendapat beban apabila disuruh menyebutkan warna. Padahal dalam pembelajaran di TK jangan sampai membebani pada anak, diupayakan anak merasa senang, asyik, nyaman, dalam proses belajar mengenal warna. Sekarang bagaimana cara agar kemampuan mengenal warna pada anak dapat berkembang. Dengan cara apa agar anak merasa senang, asyik, dan nyaman ketika belajar mengenal warna dan anak tidak merasa terbebani? Itulah yang akan di teliti dan dikaji dalam Penelitian Tindakan Kelas ini.

3 Dalam pembelajaran mengenal warna pada anak TK dapat disampaikan dengan berbagai cara, namun pada TK Pertiwi Tegalampel Karangdowo anakanaknya dalam mengenal warna belum bisa dan tidak seperti yang diharapkan. Pengenalan berbagai macam warna pada anak didik di TK dalam hal ini akan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan media peraga kartu warna. Warna itu sangat penting diketahui oleh anak didik kita karena dengan mengetahui bermacam-macam ragam warna, anak dapat mengutarakan tentang kesenangan atau ketertarikannya dengan warna dan anak dapat dengan mudah untuk mengingat juga menghafal warna, dengan diperlihatkan kartu warna yang berwarna. Dengan kartu warna tadi anak dapat sekaligus bermain dan menyebutkan warna dari benda yang dipakai praktek langsung. Dengan kartu warna yang kemudian dijadikan sebuah area khusus warna maka anak diharapkan dapat mengenal warna dalam waktu yang relatif mudah sehingga bisa mengenal semua macam warna. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui perkembangan kemampuan mengenal warna melalui kartu warna pada anak kelompok B di TK Pertiwi Tegalampel Karangdowo Tahun Ajaran 2012/2013 B. Identifikasi Masalah Dari permasalah diatas dapat diidentifikasi bahwa : 1. Anak mengalami masalah dalam mengenal warna kemungkinan disebabkan metode guru masih konvensional dalam mengajarkan permainan kartu warna dan kurang menguasai isi permainan.

4 2. Kemampuan mengenal warna pada anak tidak berkembang di sebabkan karena tidak ada dorongan/motivasi guru/orang tua dalam memfasilitasi kebutuhan bermain anak. C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang tidak sesuai, maka penelitian dibatasi pada : 1. Kemampuan mengenal warna melalui permainan kartu warna. 2. Permainan yang di laksanakan hanya menggunakan alat peraga kartu warna. D. Perumusan Masalah Apakah permainan kartu warna dapat mengembangkan kemampuan mengenal warna pada anak-anak kelompok B di TK Pertiwi Tegalampel Karangdowo, Klaten tahun ajaran 2012/2013?. E. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Tujuan Umum Untuk mengembangkan kemampuan mengenal warna di kelompok B di TK Pertiwi Tegalampel Karangdowo Klaten. 2. Tujuan Khusus Untuk mengetahui perkembangan kemampuan mengenal warna melalui kartu warna di kelompok B di TK Pertiwi Tegalampel Karangdowo Klaten.

5 F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini di harapkan memiliki manfaat : 1. Secara Teoritis Menambah perbendaharaan ilmu pendidikan Taman Kanak-Kanak khususnya tentang pengembangan kemampuan mengenal warna. 2. Secara Praktis a. Bagi sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan yang berarti bagi sekolah dalam proses belajar mengajar dan diharapkan dapat memberikan permainan yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan mengenal warna sehingga anak dapat membedakan bernacam-macam warna. b. Bagi guru 1) Dapat mengembangkan kemampuan mengenal warna bagi guru Taman Kanak-Kanak pada anak didik sesuai dengan tahapan / pemahaman dan perkembangan anak. 2) Kemampuan mengenal warna anak usia Taman Kanak-Kanak. c. Bagi anak 1) Mengenbangkan potensi yang di miliki anak didik secara optimal. 2) Dengan permainan kartu warna anak dapat mengenal warna dan mampu mengatasi kesulitan kesulitan yang di hadapinya.