TOKSIN MIKROORGANISME. Dyah Ayu Widyastuti

dokumen-dokumen yang mirip
TOKSIN PADA MIKROORGANISME

MIKROORGANISME PATOGEN. Prepare by Siti Aminah Kuliah 2. Prinsip Sanitasi Makanan

Peranan teknologi pangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. permen soba alga laut Kappaphycus alvarezii disajikan pada Tabel 6.

MIKROORGANISME DALAM PENGEMAS ASEPTIK PENGENDALIAN MUTU MIKROORGANISME PANGAN KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN PERTEMUAN KE-12

PATOGENISITAS MIKROORGANISME

Analisis Kandungan Mikroba Pada Permen Soba Alga Laut Kappaphycus Alvarezii Selama Penyimpanan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Faktor yang mempengaruhi keracunan makanan. Kontaminasi Pertumbuhan Daya hidup

Sumber penularan penyakit. Penerima. Diagram Penularan Penyakit

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Nilai konsumsi tahu tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan konsumsi

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. virus, bakteri, dan lain-lain yang bersifat normal maupun patogen. Di dalam

DASAR KEHIDUPAN MIKROORGANISME DI LINGKUNGAN. ZAENAB, SKM, M.Kes. HP : /

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, dunia pengobatan saat ini semakin

2015 AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BIJI

BAB 7. MIKROBIOLOGI HASIL PERIKANAN. 7.1 Jenis-jenis Mikroba Pada Produk Perikanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tomat dapat dijadikan sebagai bahan dasar kosmetik atau obat-obatan. Selain

TINJAUAN PUSTAKA Bakteri Asam Laktat

I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Latar Belakang. peternakan karena keberhasilan usaha peternakan sangat ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL

BAB III PANGAN TERCEMAR

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.

I. PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5)

BAB II MUTU PRODUK PERIKANAN

BABI PENDAHULUAN. Rawon merupakan salah satu makanan khas Jawa Timur yang mudah

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN

AMANKAH PANGAN ANDA???

I. PENDAHULUAN. hewan adalah bakteri. Mikroorganisme tersebut memiliki peranan yang positif

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

o Archaebacteria o Eubacteria

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tawas dapat digunakan sebagai pengering / pengawet, juga membersihkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan hidup

I. PENDAHULUAN. Produk yang dihasilkan oleh itik yang bernilai ekonomis antara lain: telur, daging,

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Jumlah Bakteri Asam Laktat pada Media Susu Skim.

BAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan hak

PASTEURISASI. Teti Estiasih - THP - FTP - UB 1

KERACUNAN PANGAN AKIBAT BAKTERI PATOGEN

Teknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia adalah faktor suhu lingkungan yang cukup tinggi. Kondisi ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Mikrobiologi Pangan Hewani. Mikrobiologi Peternakan BAKTERI 27/05/2010. Karakteristik dan jenis mikroorganisme dalam industri

PROSES PEMBENTUKAN BIOGAS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. beberapa manfaat salah satunya adalah sebagai probiotik. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan air panas. Susu kedelai berwarna putih seperti susu sapi dan

BAB I PENDAHULUAN. media pertumbuhan mikroorganisme. Daging (segar) juga mengandung enzim-enzim

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Madu merupakan cairan yang dihasilkan oleh lebah yang berasal dari nektar

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai uji klinis dan di pergunakan untuk pengobatan yang berdasarkan

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

ILMU PASCAPANEN PETERNAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hasil kekayaan alam yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hayatun Nufus, 2013

I. PENDAHULUAN. Bakteri merupakan mikroorganisme yang hidup di air, udara, tanah dan. makhluk hidup. Umumnya bakteri hidup secara berkoloni dan hidup

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Salah satu pangan fungsional yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Daging Sapi Daging Ayam

I. PENDAHULUAN. dunia setelah Brazil, memiliki tumbuhan tropis dan biota laut yang sangat

bio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan sepanjang siklus kehidupan,

AKTIVITAS ANTIMIKROBIA EKSTRAK RIMPANG LENGKUAS (Alpinia galangal) TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROBIA PERUSAK IKAN DENGAN PENGEMULSI TWEEN 80

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber protein hewani. Ikan juga merupakan bahan makanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. makanan. Makanan tradisional seperti yang kita kenal,yaitu tahu, tempe, kecap, tauco, susu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Diare adalah buang air besar (defekasi) yang berbentuk tinja cair atau

BAB I PENDAHULUAN. Ikan merupakan sumber protein, lemak, vitamin dan mineral yang

I. PENDAHULUAN. penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi, karena memiliki protein yang

SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP SEL VEGETATIF DAN SPORA

I. PENDAHULUAN. sesuatu yang serba instan, praktis, dan efisien. Diantaranya terlihat pada perubahan pola

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

LAMPIRAN. Jenis cemaran mikroba dan batas maksimum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakan. Biaya untuk memenuhi pakan mencapai 60-70% dari total biaya produksi

Nova Nurfauziawati VI. PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. dan cepat mengalami penurunan mutu (perishable food). Ikan termasuk komoditi

I. PENDAHULUAN. mengandung sejumlah mikroba yang bermanfaat, serta memiliki rasa dan bau

TINJAUAN PUSTAKA. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Lactobacillus plantarum 1A5 (a), 1B1 (b), 2B2 (c), dan 2C12 (d) Sumber : Firmansyah (2009)

Mikrobiologi dalam Pangan Hasil Ternak

BAB I PENDAHULUAN. komposisi senyawanya terdiri dari 40% protein, 18% lemak, dan 17%

PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

II. RERAN DAN KARAKTERISTIK MIKROBIA YANG PENTING DALAM PANGAN

TINJAUAN PUSTAKA Sifat Umum Susu

BAB II TUJUAN PUSTAKA. jalan seperti es dawet, es kelapa muda, dan es rumput laut. Pecemaran oleh

BAB I PENDAHULUAN. Minyak Kelapa Murni (VCO, Virgin Coconut Oil) berasal dari tanaman

BAKTERI PENCEMAR MAKANAN. Modul 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. protein yang lebih baik bagi tubuh dibandingkan sumber protein nabati karena mengandung

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Dalam SNI tempe didefinisikan sebagai produk makanan

PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA SUSU, TELUR DAN DAGING PASCA PANEN

MAKALAH KERUSAKAN BAHAN PANGAN DAN CARA PENCEGAHANNYA. Dosen Pengampu: Ibu Sri Wardani

Transkripsi:

TOKSIN MIKROORGANISME Dyah Ayu Widyastuti

Toksin bisa juga disebut racun Suatu zat dalam jumlah relatif kecil, bila masuk ke dalam tubuh dan bekerja secara kimiawi dapat menimbulkan gejala-gejala abnormal hingga kematian

Eksotoksin Protein yang diproduksi oleh bakteri, baik yang dieksresikan atau terikat pada permukaan bakteri dan dilepaskan ketika sel bakteri lisis Ditraspor ke sel inang Umumnya terdiri dari sub unit A dan B Contoh: toksin difteri, kolera, dan anthrax

Endotoksin Toksin tidak berada dalam sel bakteri tetapi bagian membran selnya Toksin terletak pada bagian luar membran sel bakteri ttd: lipopolisakarida (LPS) (bakteri Gram negatif) dan asam lipotekoat (bakteri gram positif) Bersifat toksik pada konsentrasi tinggi Dilepaskan oleh bakteri saat lisis, seperti E. coli, Salmonella, Shigella, Pseudomonas, Haemophilus, dll.

Macam Toksin Mikroorganisme Botulinin merupakan neurotoksin diproduksi oleh Clostridium botulinum Keracunan yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi makanan yang terpapar Clostridium botulinum disebut botulisme C. botulinum dapat ditemukan pada makanan kaleng dengan ph > 4,6 kerusakan makanan kaleng dipengaruhi oleh jenis makanan dan jenis mikrobia yang terdapat di dalamnya

Tanda kerusakan pada makanan kaleng akibat C. botulinum produk mengalami fermentasi, bau asam, bau keju atau bau butirat, ph sedikit di atas normal dengan tekstur rusak Kerusakan dapat dideteksi dengan: Uji organoleptik Uji fisik Uji kimia Uji mikrobiologis

Macam Toksin Mikroorganisme Toksoflavin dan Asam Bongkrek diproduksi oleh Pseudomonas cocovenenans, pada makanan yang disebut tempe bongkrek (tempe dari ampas kelapa) yang gagal dan rapuh P. cocovenenans memerlukan substrat berupa minyak kelapa memiliki enzim yang mampu menghidrolisis lipid menjadi asam lemak dan gliserol Gliserol kemudian diubah menjadi toksoflavin (C7H7N5O2) Asam lemak (terutama asam oleat) diubah menjadi asam bongkrek (C28H38O7)

Asam bongkrek dapat mengganggu metabolisme glikogen dengan memobilisasi glikogen dari hati terjadi hiperglikemia berubah menjadi hipoglikemia menyebabkan kematian Pertumbuhan P. cocovenenans dapat dicegah jika ph substrat diturunkan menjadi di bawah 5,5 atau dengan menambahkan NaCl dengan konsentrasi 2,75-3,00%.

Macam Toksin Mikroorganisme Enterotoksin diproduksi oleh berbagai macam bakteri, misal Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Salmonella enteridis, dan Vibrio cholerae. disebut enterotoksin karena menyebabkan gastroenteritis merupakan eksotoksin yang aktivitasnya mempengaruhi usus halus menyebabkan sekresi cairan secara berlebihan ke dalam rongga usus menyebabkan diare dan muntah-muntah

Enterotoksin dari V. cholerae penyebab kolera Toksin tersebut mengaktifkan enzim siklik adenilase mengubah ATP menjadi camp sehingga camp menjadi berlebihan dan menyebabkan ion klorida serta bikarbonat dikeluarkan berlebih dari sel mukosa ke rongga usus menyebabkan dehidrasi pada penderita kolera Enterotoksin dapat ditemukan pada daging, ikan, susu serta produk susu, telur, dan sosis yang terbuka

Macam Toksin Mikroorganisme Mikotoksin Senyawa beracun yang diproduksi oleh kapang (mold) atau jamur Salah satu jenis mikotoksin aflatoksin diproduksi oleh Aspergillus flavus atau Aspergillus parasiticus Aflatoksin dibedakan menjadi aflatoksin B (fluoresens biru) dan aflatoksin G (fluoresens hijau) Aflatoksin B1 paling beracun untuk beberapa jenis ternak karsinogenik pada hati

Jenis mikotoksin lainnya

Jenis-jenis mikroorganisme patogen dalam makanan Mikrobia patogen yang pertumbuhannya tidak distimulasi oleh makanan tempat mikroorganisme tersebut hidup makanan hanya sebagai perantara Contoh: bakteri penyebab tuberculosos, difteri, bruselosis, hepatitis, dll Mikrobia patogen yang pertumbuhannya distimulasi oleh makanan tempat tumbuhnya sehingga jumlahnya akan bertambah banyak Contoh: Salmonella sp., E. coli, Vibrio parahaemolyticus, dll.

lanjutan Mikrobia patogen penyebab infeksi, contoh: C. perfringens, B. cereus, Shigella sp., Yersina enterocolitica, dll

Suhu dalam Pengawetan Makanan