STUDI PERBANDINGAN BEBERAPA BENTUK PENAMPANG BRESING ANTI TEKUK PADA STRUKTUR BANGUNAN BAJA AKIBAT BEBAN GEMPA DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MIDAS FEA

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh : Irsyad Septian B. ( ) Dosen Pembimbing II : Budi Suswanto ST., MT., Ph.D. Hidayat Soegihardjo., Ir., MS., Dr.

STUDI PERBANDINGAN SPECIAL TRUSS MOMENT FRAME

Studi Perbandingan Beberapa Jenis Penampang Buckling Restrained Braces Akibat Beban Aksial dengan Program Bantu Finite Element Analysis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PERBANDINGAN PERILAKU PENGAKU TIPE CROSS (X) DAN DIAGONAL PADA SISTEM CONCENTRICALLY BRACED FRAMES (CBF) DENGAN MENGGUNAKAN MIDAS FEA

Concentrically Braced Frame adalah pengembangan

Latar Belakang 1) Struktur baja untuk gedung membutuhkan truss dengan bentang 6-8 m, sedangkan untuk bentang lebih besar dari 10 m, struktur baja menj

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7. Oleh : RACHMAWATY ASRI ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sistem Rangka Bracing Tipe V Terbalik

ANALISA KINERJA LINK TERHADAP VARIASI TIPE PENGAKU PADA RANGKA BERPENGAKU EKSENTRIS

STUDI PERBANDINGAN PERILAKU RANGKA BERPENGAKU SENTRIS DAN RANGKA BERPENGAKU EKSENTRIS DENGAN KONFIGURASI V-TERBALIK AKIBAT BEBAN LATERAL GEMPA

Oleh : MUHAMMAD AMITABH PATTISIA ( )

Studi Perbandingan Perilaku Profil Baja WF dan HSS Sebagai Bresing pada SCBF Akibat Beban Lateral dengan Program Bantu Finite Element Analysis

STUDI PERILAKU KNEE BRACED FRAME DENGAN KONFIGURASI X-BRACED

ANALISA PERBANDINGAN BERBAGAI PENAMPANG DINDING GESER KOMPOSIT AKIBAT BEBAN LATERAL

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK

STUDI PERILAKU PENGARUH EFEK PENGEKANGAN PADA KOLOM CONCRETE FILLED STEEL TUBE AKIBAT PEMASANGAN CROSS TIE

STUDI PERILAKU BALOK BAJA CANAI DINGIN YANG BERLUBANG DAN TIDAK BERLUBANG MENGGUNAKAN SOFTWARE FINITE ELEMENT ANALYSIS

ANALISA PERBANDINGAN BERBAGAI PENAMPANG DINDING GESER KOMPOSIT AKIBAT BEBAN LATERAL

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Permasalahan utama yang dihadapi dalam perencanaan gedung bertingkat tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR RC OLEH : ADE SHOLEH H. ( )

Studi Perilaku Non Linear Perbandingan Panjang Link Pada Eccentrically Braced Frame Dengan Program Bantu Finite Element Analysis

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

STUDI PERILAKU ELEMEN STRUKTUR DENGAN SAMBUNGAN KAKU PADA BALOK DAN KOLOM BANGUNAN BAJA TAHAN GEMPA

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MAKASAR MENGGUNAKAN STRUKTUR BAJA DENGAN SISTEM RANGKA BRESING KONSENTRIS KHUSUS

MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING KONSENTRIS KHUSUS PADA GEDUNG APARTEMEN METROPOLIS

BAB I PENDAHULUAN. struktur bangunan tinggi terutama untuk gedung adalah keselamatan (strength and

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

BAB III METODE PENELITIAN

Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Tower C Apartemen Aspen Admiralty Jakarta Selatan Dengan Menggunakan Baja Beton Komposit

Evaluasi Kinerja Gedung Beton Bertulang Dengan Pushover Analysis Akibat Beban Gempa Padang

Baja merupakan alternatif bangunan tahan gempa yang sangat baik karena sifat daktilitas dari baja itu sendiri.

PERBANDINGAN ANALISIS RESPON STRUKTUR GEDUNG ANTARA PORTAL BETON BERTULANG, STRUKTUR BAJA DAN STRUKTUR BAJA MENGGUNAKAN BRESING TERHADAP BEBAN GEMPA

MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN STRUKTUR BAJA DENGAN BALOK KOMPOSIT PADA GEDUNG PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

RESPON DINAMIS STRUKTUR PADA PORTAL TERBUKA, PORTAL DENGAN BRESING V DAN PORTAL DENGAN BRESING DIAGONAL

PERENCANAAN PETRA SQUARE APARTEMENT AND SHOPPING ARCADE SURABAYA MENGGUNAKAN HEXAGONAL CASTELLATED BEAM NON-KOMPOSIT

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

BAB 1 PENDAHULUAN. metoda desain elastis. Perencana menghitung beban kerja atau beban yang akan

BAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN. Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PEMODELAN DAN ANALISIS STRUKTUR

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DIREKTORAT JENDERAL PAJAK WILAYAH I JAWA TIMUR MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

BAB 1 PENDAHULUAN Umum

BAB III METODOLOGI. 3.1 Dasar-dasar Perancangan

BAB IV PERMODELAN STRUKTUR

PENGARUH BRACING PADA PORTAL STRUKTUR BAJA

PENGARUH DOMINASI BEBAN GRAVITASI TERHADAP KONSEP STRONG COLUMN WEAK BEAM PADA STRUKTUR RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH 4 LANTAI DENGAN SISTEM DAKTAIL TERBATAS

DAFTAR ISI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Umum Beban Gempa Menurut SNI 1726: Perkuatan Struktur Bresing...

DESAIN BALOK SILANG STRUKTUR GEDUNG BAJA BERTINGKAT ENAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gempa merupakan fenomena alam yang harus diterima sebagai fact of life.

PERENCANAAN ULANG GEDUNG PERKULIAHAN POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

Modifikasi Perencanaan Struktur Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kota Probolinggo Dengan Metode Sistem Rangka Gedung

TUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA SURABAYA MENGGUNAKAN HEXAGONAL CASTELLATED BEAM PADA BALOK ANAK

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan SNI Untuk mendukung penulisan tugas akhir ini

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN METODE LOAD RESISTANCE AND FACTOR DESIGN

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia baik di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya

ANALISIS DAN DESAIN PADA STRUKTUR BAJA DENGAN SISTEM RANGKA BRESING KONSENTRIK BIASA (SRBKB) DAN SISTEM RANGKA BRESING KONSENTRIK KHUSUS (SRBKK)

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR KONSTRUKSI BAJA GEDUNG DENGAN PERBESARAN KOLOM

STUDI KOMPARASI SIMPANGAN BANGUNAN BAJA BERTINGKAT BANYAK YANG MENGGUNAKAN BRACING-X DAN BRACING-K AKIBAT BEBAN GEMPA

PERENCANAAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS PADA KOMPONEN BALOK KOLOM DAN SAMBUNGAN STRUKTUR BAJA GEDUNG BPJN XI

ANALISIS KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN VARIASI PENEMPATAN BRACING INVERTED V ABSTRAK

) DAN ANALISIS PERKUATAN KAYU GLULAM BANGKIRAI DENGAN PELAT BAJA

PERENCANAAN PORTAL BAJA 4 LANTAI DENGAN METODE PLASTISITAS DAN DIBANDINGKAN DENGAN METODE LRFD

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

Modifikasi Perencanaan Gedung Office Block Pemerintahan Kota Batu Menggunakan Struktur Komposit Baja Beton

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko,1996).

BAB I PENDAHULUAN. bangunan saat ini adalah : kayu, beton, dan baja. Pada mulanya, bangunan-bangunan

Jl. Banyumas Wonosobo

REVIEW DESAIN STRUKTUR GEDUNG CENTER FOR DEVELOPMENT OF ADVANCE SCIENCE AND TECHNOLOGY (CDAST) UNIVERSITAS JEMBER DENGAN KONSTRUKSI BAJA TAHAN GEMPA

BAB IV ANALISA STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA (+BASEMENT 1 LANTAI)

PERHITUNGAN STRUKTUR STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI

Studi Respon Seismik Penggunaan Steel Slit Damper (SSD) pada Portal Baja

Modifikasi Struktur Gedung Graha Pena Extension di Wilayah Gempa Tinggi Menggunakan Sistem Ganda

KAJIAN KINERJA STRUKTUR RANGKA BRESING V-TERBALIK EKSENTRIK DAN KONSENTRIK (215S)

BAB II LANDASAN TEORI. kestabilan struktur dalam menahan segala pembebanan yang dikenakan padanya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan

ANALISIS PERILAKU STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN DAN TANPA BRESING V-TERBALIK EKSENTRIK

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK BIASA DAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK KHUSUS TIPE-X TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SYARIAH TOWER UNIVERSITAS AIRLANGGA MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DAN BAJA-BETON KOMPOSIT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mencari ketinggian shear wall yang optimal untuk gedung perkantoran 22

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BERATURAN TAHAN GEMPA BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JUDUL PENELITIAN ANALISIS KONSTRUKSI BERTAHAP PADA STRUKTUR RANGKA TERBUKA BETON BERTULANG DENGAN PERKUTAN BRESING BAJA

Studi Assessment Kerentanan Gedung Beton Bertulang Terhadap Beban Gempa Dengan Menggunakan Metode Pushover Analysis

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING TAHAN GEMPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Seismic Column Demand Pada Rangka Bresing Konsentrik Khusus

BAB IV PEMODELAN STRUKTUR

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur

BAB III PEMODELAN STRUKTUR

Transkripsi:

STUDI PERBANDINGAN BEBERAPA BENTUK PENAMPANG BRESING ANTI TEKUK PADA STRUKTUR BANGUNAN BAJA AKIBAT BEBAN GEMPA DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MIDAS FEA Irsyad Septian Badrauddin, dan Budi Suswanto, Hidayat Soegihardjo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: budi_suswanto@ce.its.ac.id Abstrak Buckling Restrained Brace (BRB) adalah pengaku anti tekuk yang berfungsi sebagai penahan gaya lateral dari struktur portal bangunan sehingga dapat meminimalisir defleksi yang terjadi. Salah satu kelebihan dari BRB dibandingkan dengan pengaku lainnya adalah kuat menahan gaya tekan maupun tarik. Kegagalan BRB adalah leleh pada tekan maupun tarik artinya tidak terjadi tekuk pada BRB. Dalam Tugas Akhir ini membahas tentang perbandingan 3 penampang BRB yaitu penampang berbentuk persegi, lingkaran dan multibox dengan baja inti berpenampang silang (cross section). Dari gedung baja 10 lantai diambil portal paling bawah yang mendapat gaya dalam paling besar yang didapat dari analisa dengan SAP 000 v. 14. Kemudian dianalisa lebih detail dengan Midas FEA untuk menganalisa penampang BRB. Kinerja yang dijadikan perbandingan dalam hal ini menyangkut simpangan (deformasi), tegangan dan regangan. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, diperoleh bahwa kelelehan terjadi pertama kali pada inti baja BRB yang merupakan bagian terlemah. Dan penampang multibox merupakan penampang yang memiliki kekakuan yang paling tinggi karena nilai tegangan, regangan, dan deformasi yang rendah, sedangkan penampang persegi menyerap energi lebih dari penampang-penampang lainnya karena memiliki nilai tegangan yang tinggi. Kata kunci : Buckling Restrained Brace, deformasi, tegangan, regangan. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang anyak inovasi telah dilakukan dalam bangunan struktur Bbaja. Hal ini dilakukan karena banyaknya gedung-gedung tinggi yang mengalami kegagalan struktur akibat beban lateral seperti gaya gempa. Beberapa inovasi dan penelitian untuk bangunan struktur baja telah dilakukan, salah satunya penelitian tentang bracing atau pengaku pada portal baja. Namun masih minimnya pengaku pada struktur gedung baja yang memiliki kemampuan untuk menahan gaya tekan maupun gaya tarik sekaligus. Banyak program bantu dalam bidang teknik sipil yang telah berkembang pesat sampai saat ini. Beberapa diantaranya terdapat program bantu untuk menggambar konstruksi, analisa struktur, dan sebagainya. Midas merupakan suatu program bantu untuk menganalisa struktur suatu bangunan. Midas FEA dikhususkan untuk menganalisa struktur elemen non linier dan fatigue pada suatu bangunan. Salah satu penelitian tetang pengaku yang telah berkembang sampai sekarang adalah Bracing Anti Tekuk (Buckling Restrained Braces, BRB). Struktur BRB berfungsi sebagai penahan gaya lateral yang bekerja pada suatu portal sehingga dapat meminimalisir deformasi horizontal dan simpangan yang terjadi. Salah satu kelebihan dari BRB dibandingkan dengan pengaku lainnya adalah kuat menahan gaya tekan maupun tarik. Tugas akhir ini merupakan studi untuk membahas Bracing Anti Tekuk (Buckling Restrained Braced, BRB). Analisa yang dilakukan akan dikembangkan dengan membandingkan BRB dari berbagai macam bentuk penampang. Untuk menganalisa hal tersebut akan direncanakan sebuah portal tingkat (two story) yang akan dipasang konfigurasi BRB two story X-braced dengan berbagai bentuk penampang. Pengambilan sebuah portal tingkat pada lantai dasar dimaksudkan karena portal tersebut sebagai pemikul beban terbesar yang akan di analisa dengan midas FEA, namun untuk analisa gaya dalam dan pembebanan tetap dengan gedung 10 lantai. Portal tersebut akan diberi beban berupa beban mati, beban hidup dan beban beban gempa zona 4 berdasarkan SNI 03-176-00 dari arah kiri dan kanan yang besarnya telah diambil dari hasil analisa struktur dengan menggunakan program bantu SAP 000 v.14. Dalam hal ini bentuk penampang yang akan digunakan ada 3 jenis yaitu penampang persegi, penampang lingkaran, dan penampang multibox yang kesemuanya mempunyai baja inti berpenampang silang (cross section). B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, ada beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini, antara lain: 1. Bagaimana pengaruh pemasangan dari BRB dengan berbagai bentuk penampang terhadap simpangan struktur portal akibat mendapat beban mati, hidup maupun beban gempa dari arah kiri dan kanan?. Bagaimana dengan perilaku penampang BRB itu sendiri (deformasi, kontur tegangan, dan regangan) dengan berbagai bentuk penampang terhadap gayagaya yang bekerja? C. Batasan Masalah Lingkup pembahasan yang akan dianalisa mencakup 1. Portal hanya tingkat (two story) yang diambil dari gedung baja 10 lantai dengan BRB.. Konfigurasi BRB yang dipakai pada portal adalah berupa kofigurasi two story X braced dengan 3 penampang berbeda (persegi, lingkaran, dan multibox). 3. Program yang digunakan adalah MIDAS FEA dan SAP 000 v.14. 4. Tidak membahas masalah manajemen konstruksi serta metode pelaksanaan. 5. Tidak membahas perencanaan pondasi. 6. Tidak terlalu mendetail dalam perencanaan sambungan.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (013) 1-6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Umum Dalam tinjauan pustaka ini akan dijelaskan beberapa pustaka yang berhubungan dengan Tugas Akhir ini. Tinjauan pustaka ini menjelaskan pengertian serta beberapa penjelasan mengenai Buckling Restrained Braced atau pengaku anti tekuk (BRB) pada bangunan gedung baja tahan gempa. Lalu penjelasan mengenai beberapa contoh bentukbentuk penampang BRB yang akan digunakan dalam perencanaan yaitu 3 penampang berbeda dengan inti baja yang sama. Serta penjelasan beberapa konfigurasi yang ada untuk pemasangan BRB pada portal gedung baja untuk menahan gaya-gaya lateral. Dan yang terakhir akan dijelaskan beberapa jurnal-jurnal internasional yang berhubungan dengan BRB dan terkait dengan Tugas Akhir yang akan dikerjakan. B. Buckling Restrained Braces Dalam struktur bangunan baja sering digunakan pengaku (bracing) untuk mengatasi gaya lateral yang terjadi. Kelemahan dari pengaku pengaku baja pada umumnya adalah kuat menahan gaya tarik namun tidak kuat dalam menahan gaya tekan. Buckling Restrained Brace (BRB) adalah salah satu pengaku (bracing) yang memiliki beberapa kelebihan dibanding pengaaku pengaku lainnya. Kelebihan yang paling utama adalah BRB mempunyai kemampuan menahan tekan maupun tarik yang sama. Kegagalan BRB adalah leleh pada tekan maupun tarik artinya tidak terjadi tekuk (buckling) pada BRB. BRB merupakan sistem kombinasi dari kekakuan yang tinggi / high stiffness dan daktilitas yang tinggi / high ductility sehingga mengakibatkan kemampuan BRB untuk menahan tekan dan tarik hampir sama.. Penampang berbentuk lingkaran dengan baja inti berbentuk silang (cross section). Gambar. Penampang lingkaran dengan baja inti berbentuk silang (cross section) (Qiang Xie, 004) 3. Penampang berbentuk multibox section schemes. Steel Tube Steel Tube Concrete Core Steel Core Steel Gambar.3 Penampang multibox section schemes (Qiang Xie, 004) D. Konfigurasi BRB Ada berbagai macam konfigurasi pemasangan BRB. Diantaranya adalah Single Diagonal Braced, Two Story X - Bracing, V - Bracing, dan Inverted V Bracing (engelheardt, 007). C. Bentuk bentuk Penampang BRB Dalam Tugas Akhir ini dipakai 3 jenis bentuk penampang BRB yang berbeda. Dari ketiga jenis penampang tersebut akan dibandingkan dan akan diketahui jenis penampang yang paling efektif. Ketiga bentuk penampang BRB tersebut antara lain : 1. Penampang berbentuk persegi dengan baja inti berbentuk silang (cross section). Single Diagonal Two Story X - Bracing Steel Tube Concrete Core Steel Gambar.1 Penampang persegi dengan baja inti berbentuk silang (cross section) (Qiang Xie, 004) V - Bracing Inverted V - Bracing Gambar.4 Konfigurasi Bracing (Engelheardt, 007) III. METODOLOGI A. Umum Langkah langkah pengerjaan proyek akhir ini akan dilakukan seperti diagram alir berikut.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (013) 1-6 3 4 m BRB 4 m B. Desain Pemodelan Gambar 3.1 Flowchart metode studi Perencanaan portal dalam tugas akhir ini meliputi : 1. Perencanaan dimensi portal Dalam perencanaan dimensi portal meliputi: - Jumlah tingkat = 10 tingkat - Lebar portal = - Tinggi portal = 4 m (per lantai). Perencanaan profil balok awal (Preliminary Design) Balok utama melintang direncanakan dengan profil WF. 3. Perencanaan profil kolom awal (Preliminary Design) Kolom direncanakan dengan menggunakan profil King Cross. OK Gambar 3. Denah bangunan 10 lantai Tidak OK Kolom King Cross Balok Induk WF Balok Anak WF Gambar 3.3 Pemodelan portal yang akan dianalisa IV. ANALISA DAN HASIL A. Preliminary Design 1. Dimensi Bressing : BRB penampang persegi : Lebar BRB (B) = 350 mm Panjang Baja inti (b) = 300 mm Tebal Steel Tube (tp) = 5 mm Tebal Baja inti (tb) = 10 mm BRB penampang lingkaran : Diameter (D) = 350 mm Panjang Baja Inti (b) = 300 mm Tebal Steel Tube (tp) = 5 mm Tebal Baja Inti (tb) = 10 mm BRB penampang multibox : Lebar BRB (B) = 345 mm Panjang Baja Inti (b) = 300 mm Panjang steel tube (lt 1 ) = 16,5 mm (lt ) = 5 mm Tebal steel tube (tp 1 ) = 5 mm (tp ) = 5 mm Tebal Baja Inti (tb) = 10 mm. Dimensi Balok Induk : Balok Induk lantai 1-3 : WF 450.300.10.15 Balok Induk lantai 4-6 : WF 450.00.9.14 Balok Induk lantai 7-10 : WF 450.00.8.1 3. Dimensi Kolom : Kolom lantai 1-3 : K 700.300.13.4 Kolom lantai 4-6 : K 588.300.1.0 Kolom lantai 7-10 : K 500.00.10.16 B. Data Pembebanan Pembebanan Plat Atap a. Beban Mati Beban pelat bondex = 10,1 kg/m Beban beton = 40 kg/m + Beban Mati Total = 50,1 kg/m b. Beban Hidup Beban hidup = 100 kg/m Pembebanan Plat Lantai a. Beban Mati Beban pelat bondex = 10,1 kg/m Beban beton = 40 kg/m Beban finishing = 88 kg/m + Beban Mati Total = 338,1 kg/m b. Beban Hidup Beban hidup = 50 kg/m c. Beban Dinding Beban dinding = 50 kg/m

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (013) 1-6 4 Beban Gempa Beban Gempa dihitung menggunakan Statik Ekuivalen dengan program SAP 000 v.14. dengan datadata sebagai berikut : a. Wilayah gempa : Zone 6 b. Jenis tanah : Tanah lunak c. Percepatan gravitasi : 9,81 m/dt d. Faktor kepentingan (I) : 1 (Perkantoran) e. Faktor reduksi gempa (R) : 7,5 (SRBKK-SRPMK) Beban Angin Beban Angin direncanakan bangunan dekat dengan pantai = 40 kg/m Kombinasi Pembebanan Kombinasi pembebanan yang dipakai berdasarkan SNI 03-179-00 yaitu : COMB. 1 : 1,4 D COMB. : 1, D + 1,6 L COMB. 3 : 1, D + 1,0 L + 1,3 W COMB. 4 : 1, D + 1,0 L ± 1,0 E COMB. 5 : 0,9 D ± 1,0 E Keterangan : D = Beban Mati L = Beban Hidup W = Beban Angin E = Beban Gempa C. Perhitungan Kapasitas Penampang BRB Gambar 4.1 Penampang baja inti BRB Data penampang baja inti : Luas (A) = 5900 mm = 59 cm Momen Inersia : I x = I y = 1. 300. 1 (300)3 4. 1. 145. 1 (145)3 + 145. 145.(145+ 5) = 675000000 (4. (163118958,3)) = 54166,67 mm 4 i = II AA 300 10 54166,67 i = = 61,79 mm = 6,179 cm 5900 Kapasitas Maksimum Beban Tekan Kuat Nominal Tekan (Nn) 300 Untuk BRB (Buckling Restrained Braces) : ω = 1 Nn = 59. 500 = 147500 kg 1 Beban maksimum yang diijinkan (Nu) Nu = Ø. Nn = 0,85. 147500 = 15375 kg Kapasitas Maksimum Beban Tarik Kuat Nominal Tarik (Rn) Kuat nominal leleh : Rn = Ag. fy = 59. 500 = 147500 kg Beban maksimum yang diijinkan (Ru) Ru = Ø. Rn = 0,90. 147500 = 13750 kg Kuat nominal putus : Karena pada tengah batang tidak ada sambungan maka Ae = Ag, sehingga : Rn = Ae. fu = 59. 4100 = 41900 kg Beban maksimum yang diijinkan (Ru) Ru = Ø. Rn = 0,75. 41900 kg = 18145 kg Karena Ru akibat leleh < Ru akibat putus, maka diambil yang paling kritis yaitu Ru akibat leleh. Perhitungan ω dan β ω = TT mmmmmm FFFFFFFF. AAAAAA, dimana : ω = Faktor penyesuaian pengerasan regangan T max = Gaya tarik maksimum dari penampang pengaku Fy sc = Tegangan leleh baja inti Asc = Luasan baja inti ω = 13750 500. 59 = 0,9 β = CC mmmmmm TT mmmmmm, dimana : β = Faktor penyesuaian kekuatan tekan T max = Gaya tarik maksimum dari penampang pengaku C max = Gaya tekan maksimum dari penampang pengaku ω = 15375 13750 = 0,944 Nn = Ag. fcr = Ag. ffff ωω Dimana : Nn = Daya dukung nominal (kg) Ag = Luas Penampang utuh (cm ) fcr = Tegangan kritis penampang (kg/cm ) fy = Tegangan leleh penampang (kg/cm )

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (013) 1-6 5 D. Analisa Perilaku BRB Analisa Pushover Portal ( story) Berikut contoh kontur tegangan struktur portal. Gambar 4.6 Hasil deformed shape pada step 6 Dari gambar dapat terlihat bahwa penampang bressing mengalami kelelehan terlebih dahulu dibanding penampang lainnya. Dan berikut kurva hasil analisa pushover portal arah X. Gambar 4.7 Kurva pushover portal lantai Analisa dengan Midas FEA Dalam analisa BRB, akan ditinjau 8 titik (1 titik pada balok, 1 titik pada kolom, 3 titik pada bressing tekan dan 3 titik pada bressing tarik). Peninjauan tersebut berdasarkan perilakunya dari segi tegangan, regangan, dan deformasi. 7 1 8 3 4 Gambar 4.8 Titik acuan pada analisa BRB 5 6 Gambar 4.8 Kontur tegangan rangka BRB persegi step 3 Berikut contoh hasil analisa midas FEA BRB penampang terhadap tegangan, regangan, dan deformasi dari portal tersebut. Untuk Jurnal ini kami tinjau titik 1 dan 3. - BRB penampang persegi a. Titik 1 (N/mm ) 1 41.159 0.000535 6.09 81.807 0.00106 14.957 3 117.174 0.00156 4.854 4 81.06 39.115-5 81.56 44.5 - b. Titik 3 (N/mm ) 1 4.115 0.000547.768 84.613 0.00109 6.979 3 11.511 0.00377 1.03 4 19.538 61.7184-5 40.6103 61.6535 - - BRB penampang lingkaran a. Titik 1 (N/mm ) 1 34.616 0.00045 6.168 63.579 0.00086 14.873 3 95.336 0.0018 41.45 4 87.047 6.635-5 60.39 1.46 - b. Titik 3 (N/mm ) 1 39.838 0.000517.716 8.948 0.00108 6.73 3 13.835 0.0041 19.795 4 45.35 10.9034-5 90.483 30.978 -

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (013) 1-6 6 - BRB penampang multibox a. Titik 1 (N/mm ) 1 50.095 0.000653 7.93 10.605 0.00133 17.181 3 95.31 0.61-4 71.008 14.635-5 88.47 16.1366 - b. Titik 3 (N/mm ) 1 44.8 0.00058 3.84 93.46 0.001 9.11 3 86.54 8.56-4 3.75 8.83-5 10. 10.153 - - Grafik Tegangan dengan Regangan Tegangan Tegangan 140 10 100 80 60 40 0 0 140 10 100 80 60 40 0 0 Grafik Tegangan - Regangan Titik 1 0 10 0 30 40 50 Regangan Grafik Tegangan - Regangan Titik 3 0 10 0 30 40 50 60 70 Regangan BRB PERSEGI BRB LINGKARAN BRB MULTIBOX BRB PERSEGI BRB LINGKARAN BRB MULTIBOX V. KESIMPULAN/RINGKASAN Berikut ini adalah hasil yang dapat disimpulkan berdasarkan pemodelan penampang baja BRB dengan midas FEA dan juga analisa manual dalam menentukan penampang BRB yang paling efektif. 1. Jenis BRB yang dianalisa adalah baja inti silang dengan berbagai casing yang berbeda, diantaranya yaitu penampang kotak dengan beton, penampang bulat dengan beton, serta penampang baja multibox. Ketiganya dimodelkan dengan program bantu Midas FEA.. Jenis pembebanan yang diberikan adalah beban pressure yang dibebankan pada ujung pertemuan balok dengan kolom sebesar 50N/mm dengan beban rencana dengan load factor x, 3x, 4x, hingga 5x. Dan didapatkan bahwa pada step ke-4 BRB telah collapse. 3. Penampang BRB dengan tegangan yang paling besar adalah penampang persegi, dilihat dari grafik pada titik 1,, 3, 4, dan 7. Sedangkan penampang multibox memiliki tegangan dan regangan yang rendah, dilihat dari grafik 1,, 3, 4, 5, 6, dan 7. 4. Bagian terlemah pada penampang persegi, lingkaran, dan penampang multibox seluruhnya terjadi pada inti baja. Antara inti baja dengan beton ataupun casing terdapat material unbonding, sehingga yang menerima gaya aksial hanyalah inti baja sedangkan casing dan beton hanya berfungsi mencegah tekuk pada inti baja. 5. Hasil analisa pushover portal (two story) menunjukkan bahwa penampang bressing juga mengalami kelelehan terlebih dahulu dibanding dengan penampang yang lainnya. Saran yang dapat diberikan sesuai dengan Tugas Akhir ini adalah : 1. Studi lebih lanjut mengenai perbandingan penampang BRB yang berbeda bentuk namun memiliki luasan yang sama, contohnya dengan penampang baja inti WF, atau dengan penampang baja inti persegi panjang.. Studi lebih lanjut mengenai perbandingan penampang BRB lainnya yang dimodelkan dengan konfigurasi yang berbeda, contohnya dengan konfigurasi diagonal dibandingkan dengan konfigurasi V atau inverted V. 3. Studi lebih lanjut dalam menentukan penampang BRB yang paling optimum dengan mempertimbangkan faktor pelaksanaan dan juga harga. 4. Rekomendasi untuk studi selanjutnya bisa dilakukan tes secara langsung dengan material maupun konfigurasi yang sama untuk lebih bisa mendapatkan hasil yang lebih sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 5. Untuk analisa Midas FEA bisa dicoba untuk melakukan pemodelan dan pembebanan hanya pada bressing-nya saja untuk lebih mendapat hasil yang akurat. DAFTAR PUSTAKA AISC. 010. Seismic Provisions for Structural Steel Buildings. Chicago, Illinois : American Institute of Steel Construction. Departemen Pekerjaan Umum. 1983. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung. Bandung : Ditjen Cipta Karya Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. Deulkar, dkk. 010. Buckling Restrained Braces for Vibration Control of Building Structure. IJRRAS 4, 363-37. Engelheardt dan Michael D. 007. Design of Seismic Resistant Steel Building Structures. University of Texas. Gary dan Paul. 01. Seismic Performance of Buckling-Restrained Braced Frames with Eccentric Configurations. Journal of Structural Engineering, ASCE, 345-353. Larry, dkk. 007. Seismic Response and Performance of Buckling- Restrained Braced Frames. Journal of Structural Engineering, ASCE, 1195-104. Marwan dan Isdarmanu. 006. Struktur Baja 1. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Qiang Xie. 004. State of the Art of Buckling-Restrained Braces in Asia. Journal of Constructional Steel Research 61, 77-748. Rahai, dkk. 008. Cyclic Performance of Buckling Restrained Composite Braces Composed of Selected Materials. International Journal of Civil Engineering, Vol. 7, No. 1, 1-8. Sahoo dan Chao. 010. Performance-based plastic design method for buckling-restrained braced frames. Engineering Structures 3, 950-958. Standar Nasional Indonesia. 00. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung. Badan Standardisasi Nasional. Talebi dan Zahmatkesh. 010. Performance of BRBF System and Comparing it with the OCBF. World Academy of Science, Engineering and Technology 44, 863-870.