BAB I PENDAHULUAN. akhlak mulia, serta keterampilan. Salah satu aspek yang dibutuhkan dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas

BAB I PENDAHULUAN. selalu memperhatikan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang paling penting dalam berkomunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN. Inti dari pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlaksananya pendidikan dan tersampainya ilmu pengetahuan. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Namun pada kenyataannya

BAB I PENDAHULUAN. siswa turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Kriteria untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis. penggunaan keempat keterampilan berbahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkembang. Kemudian proses pembelajaran dapat dilakukan karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. gerak-gerik badaniah yang nyata (Keraf, 1993: 2). Dengan bahasa, setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri. pembelajaran merupakan tercapainya perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. tulisan. Keterampilan dan kemampuan berbahasa sangat berhubungan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan pendidik dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Pembelajaran yang

Mengingat pentingnya bahasa tersebut, maka dalam dunia pendidikan perlu. mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Selain itu, bahasa Indonesia pun

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan

garis awal atau start sampai dengan finish atau rencana dan pengaturan tentang

BAB I PENDAHULUAN. makna kata-kata secara individul akan dapat diketahui. diharapkan dapat melatih kreatifitas dan keterampilan siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah perubahan yang bersifat evolutif, antisipatif, dan terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk pengembangan atau kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. periode jenjang pendidikan. Kurikulum tercatat sebagai perubahan ketiga selama

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Saat ini sempat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan ruang yang tidak hanya mengantarkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih ketrampilan berpikir Tarigan

tetapi tidak akan menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang dalam mengaktuslisasikan dirinya sepenuhnya dan selengkapnya

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis ini tidak semua orang menyukai, apalagi menguasai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. beratkan pada keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh pembaca dan hendak disampaikan melalui media kata-kata/bahasa tulis.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memahami dengan benar apa yang mereka baca. Salah satu kegiatan membaca adalah membaca pemahaman.

BAB I PENDAHULUAN. edu-katif tergambarkan dengan adanya interaksi yang terjadi antar guru dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses ketercapaian ilmu dari berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan sehingga akan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Perilaku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk pengembangan atau kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, memproduksi yaitu menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Empat aspek keterampilan

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sekali bagi kita semua untuk mempelajarinya. Setiap orang sering berbahasa, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Hal ini dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Tugas utama seorang pendidik adalah menyelenggarakan kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan untuk membentuk kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi peserta didik. Guru harus mampu menjadi wadah dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan kehidupan di masa datang. Untuk menyukseskan tujuan di atas, maka

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan,

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang paling penting dalam berkomunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. tentu diperlukan demi pembinaan manusia (siswa) yang cerdas, jujur, berdisiplin,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kegiatan pembelajaran yang terjadi. Seperti halnya seorang tenaga

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara dalam mengenyam pendidikan. Mulai dari sekolah dasar,

BAB I PENDAHULUAN. belajar dipengaruhi oleh motivasi dari dalam dan luar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi pendidikan berfungsi membantu pengembangan seluruh potensi, kecakapan

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkomunikasi dengan baik. Salah satu cara untuk meningkatkan

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan. Salah satu aspek yang dibutuhkan dalam meningkatkan hal itu ialah aspek berbahasa. Dalam aspek berbahasa ada empat keterampilan yang harus dikuasai dan dikembangkan, yaitu ketermapilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), dan ketermpilan menulis (writing skills). Keempat keterampilan tersebut sangat erat hubungannya antara satu dengan yang lainnya. Keterampilan ini merupakan usaha untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan yang ada dalam diri seseorang pemakai bahasa. Salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting adalah keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Dengan menulis seseorang dapat menyerap informasi atau pengetahuan yang ditulisnya. Menulis juga memperlancar keterampilan berbicara, dan membaca. Menulis membutuhkan keahlian dibidangnya, mulai dari kalimatnya yang dapat dipahami oleh pembaca dan menulis menuangkan apresiasi seseorang ke dalam berkarya sehingga tujuan keinginan penulis dapat diketahui oleh pembaca. Hal ini menarik untuk dicermati, terutama guru Bahasa Indonesia yang mengajarkan tentang keterampilan menulis pada siswa. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus dihubungkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia 1

2 di sekolah karena menulis kurang diminati peserta didik. Apalagi model dan media pembelajaran yang digunakna oleh guru kurang bervariasi. Oleh karena itu, guru harus mempunyai cara kreatif untuk mengatasi kurangnya minat belajar peserta didik dalam proses pembelajaran dan rendahnya kemampuan peserta didik dalam menulis, Salah satu untuk mengatasinya dengan menggunakan model pembelajaran yang berbeda dengan model yang lebih inovatif. Hal ini bertujuan agar proses belajar mengajar yang terjadi di kelas terjalin dalam suasana efektif, komunikatif, apresiatif, dan dapat menimbulkan minat siswa untuk mengikuti pembelajaran. Inilah tugas guru dalam mengatasi segala permasalahan dalam aspek menulis. Guru harus cerdas dalam memilih bahan ajar dan menentukan metode pembelajaraan, ini berguna untuk mempermudah guru dalam mengajarkan keterampilan menulis. Materi pembelajaran Bahasa Indonesia pada Kurikilum 2013 berbasis pada teks. Teks mempunya karakteristik bahasa yang bermacam-macam sesuai dengan konteks situasi. Jenis paragraf sangat banyak jenisnya, diantaraya paragraf deskrisi, narasi, eksposisi, argumentasi dan persuasi. Kemampuan menulis khususnya paragraf eksposisi siswa selalu menganggapnya mudah karena paragraf eksposisi diajarkan di awal. Padahal pada kenyataanya paragraf eksposisi ini sama dengan jenis paragraf lainya. Berkaitan dengan hal tersebut salah satu teks yang penulis akan teliti yaitu teks eksposisi. Pembelajaran disekolah hendaknya diselenggarakan dengan baik dan benar. Guru sebagai komunikator dan fasilitator yang akan menyampaikan bahan ajar kepada siswa harus terampil dan mempunyai seribu cara dalam proses menyam-

3 paikan. Guru harus punya satu metode yang dianggap baru dan dapat menimbulkan semangat belajar siswa, serta metode baru yang memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran secara optimal. Salah satu metode pembelajaran yang jarang sekali guru terapkan adalah motode pembelajaran college ball. Penulis tertarik untuk menggunakan motode college ball dalam pembelajaran menangkap makna teks eksposisi. Penulisi berharap agar penggunaan metode pembelajaran college ball pada pembelajaran menangkap makna teks eksposisi di SMP dapat memecahkan masalah yang timbul dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa akan memperoleh cara yang mudah untuk meningkatkan kemampuan diri. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk melaku-kan penelitian dengan judul Pembelajaran Menangkap Makna Teks Eksposisi dengan Menggunakan Metode College Ball pada Siswa Kelas VII MTsN 1 Bandung. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, dapat didefinisikan beberapa masalah yang terdapat dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, yaitu sebagai berikut. a. Pembelajaran menangkap makna teks terutama teks eksposisi yang hanya berpusat pada contoh berupa lembar teks. b. Penggunaan metode dan teknik pembelajaran terutama menangkap makna yang kurang bervariasi dan membosankan. c. Keterbatasan media yang dimiliki sekolah, sehingga pembelajaran kurang efektif.

4 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan mendasar yang di uraikan pada latar belakang di atas maka rumusan masalah penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Mampukah penulis melaksanakan kegiatan pembelajaran menangkap makna teks eksposisi dengan menggunakan metode college ball pada siswa kelas VII MTsN 1 Bandung? b. Mampukah siswa kelas VII MTsN 1 Bandung mengikuti pembelajaran menangkap makna teks eksposisi dengan menggunakan metode college ball? c. Efektifkah metode college ball digunakan dalam pembelajaran menangkap makna teks eksposisi pada siswa VII MTsN 1 Bandung? 1.4 Batasan Masalah Untuk menghindari agar masalah tidak meluas dan lebih terarah, maka penelitian ini dibatasi sehingga batasan masalahnya sebagai berikut. a. Kemampuan penulis pada penyusunan pembelajaran merencanakan, melaksanakan, dan menilai kegiatan pembelajaran menggunakan metode college ball dalam menangkap makna teks eksposisi pada siswa VII MTsN 1 Bandung. b. Kemampuan siswa kelas VII 7E MTsN 1 Bandung yang mengukur kemampuan menangkap makna teks eksposisi jenis berita dengan menggunkan metode college ball. c. Keefektifan metode college ball terbatas pada pencapaian kemampuan berdasarkan pretes dan posttes

5 1.5 Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mempunyai tujuan yang hendak dicapai, yaitu sebagai berikut. a. Untuk mengetahui kemampuan penulis dalam melaksanakan pembelajaran menangkap makna teks eksposisi dengan metode college ball pada siswa VII MTsN 1 Bandung. b. Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas VII MTsN 1 Bandung dalam menangkap makna teks eksposisi jenis berita dengan metode college ball. c. Untuk mengetahui keefektifan metode college ball dalam pembelajaran menangkap makna teks eksposisi pada siswa kelas VII MTsN 1 Bandung. 1.6 Manfaat Penelitian Setelah terurai tujuan penelitian yang terarah, penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut. a. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman, serta keterampilan penulis di dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam pembelajaran menangkap makna teks eksposisi dengan metode college ball. b. Bagi Guru Bahasa dan Satra Indonesia Hasil penelitian ini kiranya dapat dijadikan salah satu alternatif model pembelajaran keterampilan menulis, terutama menangkap makna teks eksposisi dengan metode college ball.

6 c. Bagi Peneliti terdahulu Hasil penelitian ini kiranya dapat memberi manfaat kepada peneliti terdahulu, khususnya dalam pembelajaran menangkap makna. 1.7 Kerangka Pemikiran Dalam kerangka pemikiran, hal inti yang perlu dikemukakan ialah berhubungan antarvariabel yang diteliti. Adapun kerangka pemikiran yang telah dirancang penulis yang sebagai berikut. a. Kemampuan penulis dalam pembelajaran menangkap makna teks eksposisi dengan metode college ball, akan mengakibatkn peningkatan kemampuan siswa kelas VII MTsN 1 Bandung dalam manangkap makna teks eksposisi. Dengan kata lain, diduga penulis mampu melaksanakan pembelajaran menangkap makna teks eksposisi pada siswa MTsN 1 Bandung. b. Peningkatan pembelajaran menangkap manka teks eksposisi dengan metode college ball, akan mengakibatkan peningkatan kemampuan menulis pada sisiwa kelas VII MTsN 1 Bandung mampu mengikuti pembelajaran menangkap makna teks eksposisi dengan metode college ball. c. Penggunaan metode college ball akan mengakibatkan peningkatan kemam-puan menangkap makna teks eksposisi dengan metode college ball pada siswa kelas VII MTsN 1 Bandung, dengan kata lain, diduga bahwa metode college ball efektif terhadap pembelajaran menangkap makna teks eksposisi

7 Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, berikut ini penulisan membuat model teortis atau disebut juga diagram skematik teori untuk memudahkan penulis memahami hubungan antar variabel yang diteorikan. Kondisi awal Guru kurang mampu dalam menyampaikan pembelajaran Kurangnya kemampuan siswa dalam menulis Metode yang digunakan bersifat satu arah Kemampuan guru dalam menyampaikan pembelajaran Kemampuan siswa dalam menangkap makna teks eksposisi Metode pembelajaran yang tepat digunakan yaitu metode College Ball Kondisi akhir Meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menangkap makna teks eksposisi dengan metode college ball sehingga siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran 1.7.1 Asumsi Asumsi adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam penelitian penulis mempunyai asumsi sebagai berikut. a. Penulis telah lulus kuliah pengembangan kepribadian (MPK), diantaranya pancasila, agama islam, dan pendidikan kewarganegaraan; Lulus mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK), diantaranya; menyimak, teori dan praktik ko-

8 munikasi lisan; teori dan praktik menulis, telaah kurikulum dan bahan ajar; lulus mata kuliah keahlian berkarya (MKB), di antaranya; strategi belajar mengajar (SBM), analisis berbahasa; perencanaan pengajaran; penilaian pembelajaran bahasa; metode penelitian; lulus mata kuliah prilaku berkarya (MPB), diantaranya pengantar pendidikan; psikologi pendidikan; belajar dan pembelajaran; profesi pendidikan; lulus mata kuliah berkehidupan (KPB) dan micro teaching sebanyak 122 sks. b. Menangkap makna teks eksposisi adalah pembelajaran memahami arti sebuah teks yang berisi penjabaran umum mengenai suatu fakta atau langkah-langkah untuk menyampaikan sesuatu. Pembelajaran memahami teks tersebut merupakan satu kegiatan untuk meningkatkan kreativitas, kemampuan, dan keterampilan menulis pada siswa terutama menulis teks eksposisi. c. Metode college ball adalah metode pendekatan satu putaran pengulangan yang standar terhadap materi pelajaran untuk menguatkan kembali ingatan siswa. Metode college ball juga mampu melibatkan peserta didik secara maksimal dalam menemukan dan memahami suatu konsep melalui kegiatan fisik seperti demonstrasi, percobaan, observasi, dan diskusi aktif. 1.7.2 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

9 a. Penulis mampu melaksanakan pembelajaran menangkap makna teks eksposisi dengan menggunakan metode college ball pada siswa kelas VII MTsN 1 Bandung. b. Siswa VII MTsN 1 Bandung mampu melaksanakan pembelajaran menangkap makna teks eksposisi dengan metode college ball. c. Metode college ball efektif digunakan dalam pembelajaran menangkap makna teks eksposisi pada siswa kelas VII MTsN 1 Bandung. Penelitian harus dilakukan secara objektif agar terbukti hipotesis yang empiris. Hal ini sesuai dengan sikap yang harus dimiliki oleh seorang peneliti, yaitu sikap ingin tahu dan sikap kritis. Untuk mendapat kebenaran, peneliti menggolongkan dan menuliskan hasil yang diperolehnya baik yang mendukung maupun yang tidak mendukung terhadap hipotesisnya. 1.8 Definisi Operasional Dalam penelitian ini, istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut. a. Pembelajaran adalah suatu proses, cara yang dilakukan untuk menjadikan siswa mengalami perubahan dan memperoleh kecakapan dari sesuatu yang di pelajari. b. Menangkap makna teks eksposisi adalah memahami suatu teks yang berisi tentang penjelasan dari suatu proses penalaran atau memaparkan sejumlah pengetahuan dan mempengaruhi pembaca agar menerima pendapat penulis. c. Metode college ball adalah satu putaran pengulangan yang standar terhadap materi pelajaran untuk menguatkan kembali mengklarisikasi, meringkas poinpoin kunci.

10 Berdasarkan definisi operasional yang telah dipaparkan di atas, penulis menarik kesimpulan tentang pembelajaran menangkap makna dengan menggunkan metode college ball yaitu kegiatan memahami arti dari teks eksposisi dengan pola kegiatan satu putaran standar untuk menguatkan kembali, menglarifikasi, meringkas poin-poin kunci. 1.9 Stuktur Organisasi Skripsi Gambaran mengenai keseluruhan skripsi dan pembahasanya dapat di jelaskan dalam sistematika penulisan sebagai berikut. a. Bab I Pendahuluan Bagian pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang masalah, identifika-si masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, kerangka pe-mikiran, definisi operasional dan stuktur organisasi skripsi. b. Bab II Kajian Teoritis Bagian ini membahas mengenai kajian teoritis (mengebai variabel penelitian yang diteliti) analisis dan pengembangan materi pembelajaran yang diteliti meliputi, keluasan dan kedalaman materi, karakteristik materi, bahan dan media, strategi pembelajaran, dan sistem evaluasasi. c. Bab III Metode Penelitian Bagian ini membahas mengenai komponen dari metode penelitian yaitu metode penelitian, desain penelitian, partisipan (untuk penelitian survei) serta popu-

11 lasi dan sampel (untuk penelitian eksperimen), instrument penelitian, prosedur penelitian, dan rancangan analisis data. d. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bagian ini membahas mengenai deskripsi hasil dan temuan penelitian yaitu mendeskripsikan hasil dan temuan penelitian sesuai dengan rumusan masalah dan atau pertanyaan penelitian yang ditetapkan dan pembahasan penelitaan membahas tentang hasil dan temuan penelitian yang hasilnya sudah disajikan pada bagian a sesuai dengan teori yang sudah ditemukan di bab II. e. Bab V Simpulan dan Saran Bagian ini membahas mengenai penafsiran dan pemaknaan penelitian terhadap hasil analisis temuan penelitian.