BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan tempat terjadinya kehamilan, yang disebabkan oleh kehamilan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan yang Aman atau Making Pregnancy Safer (MPS) pada tanggal 12

BAB I PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan dan perkembangan putra-putrinya, kesejahteraan anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indikator derajat kesehatan masyarakat, tercermin dalam kondisi angka kematian,

EVALUASI PROGRAM JAMPERSAL TERHADAP PENYEBAB KEMATIAN IBU DAN PENYEBAB KEMATIAN BAYI DI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi. berkembang yaitu sebesar 99 persen (Wiknjosastro, 2002 hlm 23).

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada tahun 2008 dilaporkan bahwa jumlah kematian. ibu di 172 negara di seluruh dunia sebesar 358.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dari 189 negara yang menyepakati

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif menggunakan data rekam medis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kematian maternal menurut batasan dari The Tenth Revision of The

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikatakan ibu hamil risiko tinggi bila pada pemeriksaan ditemukan satu atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan pelayanan maksimal dari petugas kesehatan. Salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun diperkirakan wanita di dunia meninggal sebagai akibat. per kelahiran hidup (Wiknjosastro, 2006).

FAKTOR FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KEMATIAN MATERNAL (STUDI KASUS DI KABUPATEN CILACAP)

BAB I PENDAHULUAN. Di seluruh dunia, diperkirakan ibu meninggal karena komplikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah, tetapi bukannya tanpa

Filosofi. Mendekatkan Akses pelayanan kesehatan yg bermutu kepada masyarakat. UKM_Maret

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan. sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan persalinan normal, hanya sebagian saja (12-15%) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tahun Penurunan angka kematian ibu per kelahiran bayi. Millenium (Millenium Development Goals/MDGs).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam rahim (uterus) mulai dari konsepsi saat bertemunya sel telur

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di. kesehatan meluncurkan upaya terobosan berupa Jaminan Persalinan

! 1! BAB 1 PENDAHULUAN

Jurnal Kesehatan Masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan negara tersebut buruk. Hal ini disebabkan ibu hamil dan bersalin

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah yang terjadi di dunia saat ini adalah menyangkut kemiskinan,

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya angka kematian ibu di dunia pada tahun 2000 disebabkan kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

TUJUAN 5. Meningkatkan Kesehatan Ibu

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Amerika Latin dan Karibia 85/ KH, Amerika Utara 23/ KH

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. dalam Millenium Development Goals (MDG) yaitu goal ke-4 dan ke-5. Target

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UPAYA MENEKAN ANGKA KEMATIAN IBU MELAHIRKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI), sehingga menempatkannya diantara delapan tujuan Millennium

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

BAB 1 : PENDAHULUAN. derajat kesehatan wanita. Menurut World Health Organization (WHO), setiap hari

Kebijakan Pemerintah di Bidang Kesehatan dalam Menanggapi Angka Kematian Ibu di Indonesia

PENDAHULUAN. Sebagian besar kasus kematian ibu di dunia terjadi di negara- negara. bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Berdasarkan Survei

GAMBARAN KEMATIAN MATERNAL DI RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN SELAMA TAHUN 2010 DAN 2011

BAB I PENDAHULUAN. persalinan adalah nyawa taruhannya atau toh nyawa (bahasa Jawa)

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kematian maternal menurut WHO adalah kematian selama kehamilan atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan Millenium Development Goals (MDGS) adalah 102 per

BAB I PENDAHULUAN. Millenium Development Goals (MGD s) atau tujuan pembangunan milenium

BAB 1 PENDAHULUAN. atau dikenal dengan Millennium Development Goals (MDG s) hingga tahun 2015 adalah dengan menurunkan ¾ risiko jumlah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI 228 per kelahiran hidup, AKB 34 per kelahiran hidup.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting untuk

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan upaya meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan. untuk berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2009).

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK)

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum yang layak. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini dengan memantau kesehatan ibu, dengan digunakan indicator

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan tekanan darah dan proteinuria yang muncul ditrimester kedua

BAB I PENDAHULUAN. yaitu meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat antara lain dengan

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak bergantung pada tempat atau usia kehamilan (Saifuddin, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan (Saifuddin, 2006). Menurut WHO (World Health Organization), pada tahun 2013 AKI

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pembangunan millenium (millenium development goals / MDGs) dalam

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari berbagai perubahan anatomik serta fisiologik yang terjadi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. kehamilan sebagai komplikasi persalinan atau nifas, dengan penyebab terkait atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan jumlah kematian perinatal sebesar orang. Dari jumlah

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA PERIODE Lestrina *, Eny **

GAMBARAN PENYEBAB KEMATIAN MATERNAL DI RUMAH SAKIT (STUDI DI RSUD PESISIR SELATAN, RSUD PADANG PARIAMAN, RSUD SIKKA,

Sejarah Penurunan AKI PERTEMUAN 3 Ira Marti Ayu Kesmas/ Fikes

BAB I PENDAHULUAN. pada saat persalinan. Di Indonesia angka kematian ibu tergolong tinggi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pada generasi mendatang. Angka kematian ibu ( AKI ) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. dhihitung dari hari perama haid terakhir. Masalah kematian ibu adalah

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini Indonesia adalah salah satu negara yang masih belum

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PE DAHULUA. setiap saat selama ibu hamil, pada waktu persalinan, pascapersalinan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Bayi (AKB) menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Menurunnya AKI dari 334

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012, Angka kematian ibu adalah 395 per kelahiran hidup.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam program

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan masyarakat sangat diperlukan. seorang bidan yang berkompeten untuk menangani masalah-masalah tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat. Di Indonesia Angka Kematian Ibu

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tantangan yang lebih sulit dicapai dibandingkan dengan target Millenium

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kematian ibu atau kematian menurut batasan dari The Tenth Revision of The International Classification of Diseases (ICD-10) adalah kematian wanita yang terjadi pada saat kehamilan atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tidak bergantung lama dan lokasi kehamilan, disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan, atau yang diperberat oleh kehamilan tersebut, atau penanganannya, akan tetapi bukan kematian yang disebabkan oleh kecelakaan atau kebetulan ( WHO, 2003). Angka Kematian Maternal merupakan indikator yang mencerminkan status kesehatan ibu, terutama risiko kematian bagi ibu pada waktu hamil dan juga saat melahirkan (Departemen Kesehatan RI, 2003). Kematian di dunia mencapai 1400 ibu meninggal perhari dan 500.000 ibu meninggal setiap tahunnya. Menurut WHO, di negara maju yang sistem pencatatannya sudah teratur, Angka Kematian Ibu berkisar antara 5-3 /100.000 dan terus menurun, sedangkan di negara berkembang, melalui penelitian, Angka Kematian Ibu tercatat 500/100.000. Masalah yang dihadapi oleh negara maju dan berkembang berbeda, masalah di negara maju ada pada karakteristik ibu hamil, dan penyulit yang memperberat karakteristik tersebut adalah hypertentive disorder in pregnancy (HDP), penyakit jantung dan diabetes, sedangkan di negara berkembang, masalah yang dihadapi berupa karakteristik buruk ibu hamil, terutama pada multiparatus, umur muda, anemia, jarak antara kedua kehamilan terlalu pendek, dan juga sarana dan keadaan sarana obstetrik yang masih minim. Indonesia memiliki Angka Kematian Maternal tertinggi dibandingkan dengan negara-negara anggota Association of South East Asian Nations. Di Indonesia ada 2 kematian ibu tiap jamnya. Pada tahun 2003, Angka Kematian Maternal di Indonesia mencapai 307/100.000 kelahiran hidup, tertinggi kedua Fillipina,

2 170/100.000 kelahiran hidup, Thailand 44/100.000 kelahiran hidup, disusul Malaysia, Singapura dan Brunai Darussalam (Badan Pusat Statistik, 2003). Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia, hampir dua pertiga kematian disebabkan oleh penyebab langsung yaitu perdarahan (28%), eklampsia (13%), sepsis (10%), komplikasi aborsi yang tidak aman (11%), dan persalinan yang lama (9%), sedangkan sepertiga lainnya disebabkan oleh penyebab tidak langsung yaitu keadaan yang disebabkan oleh penyakit atau komplikasi lain yang sudah ada sebelum kehamilan atau persalinan dan memberat dengan adanya penyakit tertentu, seperti terdapatnya penyakit jantung, hipertensi, diabetes, hepatitis, anemia, malaria atau AIDS (19%). (Departemen Kesehatan RI, 2003). Jawa Barat memiliki Angka Kematian Maternal di atas angka nasional. Data yang diperoleh tahun 2003 Angka Kematian Maternal di Jawa Barat sebesar 321,45 per 100.000 kelahiran hidup (Badan Pusat Statistik, 2003). Sementara itu, angka kematian melahirkan di Kabupaten Cirebon masuk lima besar tertinggi di Jabar. Pada tahun 2008, dari setiap 10.000 kelahiran ada 66 ibu yang meninggal saat melahirkan (Departemen Kesehatan RI, 2004). McCarthy dan Maine (1992) mengemukakan adanya 3 faktor yang berpengaruh terhadap proses terjadinya kematian. Proses yang paling dekat terhadap kejadian kematian, disebut sebagai determinan dekat yaitu kehamilan itu sendiri dan komplikasi yang terjadi dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas (komplikasi obstetri). Determinan dekat secara langsung dipengaruhi oleh determinan antara yaitu status kesehatan ibu, status reproduksi, akses ke pelayanan kesehatan, perilaku perawatan kesehatan / penggunaan pelayanan kesehatan dan faktor-faktor lain yang tidak diketahui atau tidak terduga. Di lain pihak, terdapat juga determinan jauh yang akan mempengaruhi kejadian kematian melalui pengaruhnya terhadap determinan antara, yang meliputi faktor sosio-kultural dan faktor ekonomi, seperti status wanita dalam keluarga dan masyarakat, status keluarga dalam masyarakat dan status masyarakat (Arulita, 2007).

3 Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di Indonesia tahun 2001 menunjukkan bahwa 89,5% kematian di Indonesia terjadi akibat komplikasi kehamilan, persalinan dan masa nifas dan 10,5% terjadi karena penyakit yang memperburuk kondisi ibu. Hasil SKRT tahun 2001 juga menunjukkan bahwa proporsi kematian tertinggi terjadi pada ibu yang berusia lebih dari 34 tahun dan melahirkan lebih dari tiga kali (18,4%). Kasus kematian terutama terjadi akibat komplikasi perdarahan (34,3%), keracunan kehamilan (23,7%) dan infeksi pada masa nifas (10,5%). Kasus perdarahan yang paling banyak adalah perdarahan postpartum (18,4%). Kasus kematian karena penyakit yang memperburuk kesehatan ibu hamil, terbanyak adalah penyakit infeksi (5,6%) (Royston & Armstrong, 1998). Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan angka kematian. WHO pada tahun 1999 memprakarsai program Making Pregnancy Safer (MPS), dan juga mencanangkan Millenium Development Goals untuk menurunkan tiga perempat angka kematian pada tahun 2015 (WHO, 2007). Kebijakan Departemen Kesehatan RI dalam upaya Safe Motherhood dinyatakan sebagai empat pilar Safe Motherhood, yaitu pelayanan Keluarga Berencana, pelayanan antenatal, persalinan yang bersih dan aman, dan pelayanan obstetri esensial. Departemen Kesehatan mengupayakan agar setiap persalinan ditolong atau minimal didampingi oleh bidan dan pelayanan obstetri sedekat mungkin kepada semua ibu hamil. Selanjutnya dengan dicanangkannya Gerakan Nasional Kehamilan yang Aman (Making Pregnancy Safer) pada tahun 2000 maka target penurunan angka kematian pada tahun 2010 adalah 125 per 100.000 KH, dan pada tahun 2015 diharapkan angka kematian telah mencapai 80 per 100.000 KH. Dalam perkembangannya, penurunan angka kematian yang dicapai tidak seperti yang diharapkan (Departemen Kesehatan RI, 2004).

4 1.2 Identifikasi Masalah Berasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah pada penelitian ini adalah : - Berapa angka kejadian kematian ibu di RSUD Waled pada periode 2008-2010 - Apa faktor-faktor risiko ibu hamil yang mengalami kematian di RSUD Waled pada periode 2008-2010 berdasarkan parameter o Determinan dekat (komplikasi kehamilan, dan komplikasi persalinan) o Determinan antara (usia ibu <20 tahun dan >35 tahun, paritas 1 dan > 4, dan status anemia) o Determinan jauh (status ibu bekerja) 1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penelitian Ingin mengetahui faktor-faktor risiko ibu hamil apa saja yang berhubungan dengan kematian. 1.3.2 Tujuan Penelitian Menurunkan angka kematian ibu dengan mengetahui faktor-faktor risiko yang ada pada ibu hamil. 1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah 1.4.1 Manfaat akademik Mengetahui besarnya hubungan peranan faktor-faktor risiko ibu hamil dengan kematian. 1.4.2 Manfaat praktis: 1. Menambah pengalaman penulis dalam bidang karya tulis ilmiah

5 2. Menginformasikan kepada masyarakat mengenai faktor risiko yang berhubungan dengan kematian 3. Memberi masukan kepada sejawat dokter untuk memberikan perhatian, komunikasi, informasi dan edukasi tentang kemungkinan terjadinya kematian ibu pada persalinan 4. Memberi informasi tentang kematian yang berhubungan dengan faktor risiko ibu hamil sebagai bahan perumusan kebijakan di instansi kesehatan khususnya RSUD Waled guna menurunkan angka kematian ibu. 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran Faktor risiko yang mempengaruhi kematian dibagi menjadi faktorfaktor determinan dekat, determinan antara dan determinan jauh. Faktor yang terjadi selam kehamilan, merupakan determinan dekat yang meliputi kejadian kehamilan, dimana wanita hamil memiliki risiko untuk mengalami komplikasi pada masa kehamilan, persalinan dan nifas, seperti komplikasi perdarahan, preeklamsia / eklamsia, infeksi, partus lama, dan ruptura uterus akan berpengaruh terhadap terjadinya kematian (Arulita, 2007). Determinan antara yang meliputi status kesehatan ibu (status gizi, riwayat penyakit, riwayat komplikasi pada kehamilan sebelumnya, riwayat persalinan sebelumnya), status reproduksi (usia, paritas, jarak kehamilan, status perkawinan), akses ke pelayanan kesehatan (lokasi pelayanan kesehatan: KB, pelayanan antenatal, pelayanan obstetri emergensi, jangkauan pelayanan yang tersedia, kualitas pelayanan, akses informasi tentang pelayanan kesehatan), perilaku kesehatan (perilaku KB, pemeriksaan antenatal, penolong persalinan, tempat persalinan, pelaksanaan aborsi yang tidak aman, penggunaan fasilitas kesehatan ketika terjadi masalah kesehatan) secara langsung mempengaruhi kehamilan, dimana wanita hamil memiliki risiko untuk terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan yang akhirnya akan berpengaruh terhadap terjadinya kematian (Arulita, 2007).

6 Determinan jauh yang meliputi status wanita dalam keluarga dan masyarakat (pendidikan, pekerjaan, pendapatan), status keluarga dalam masyarakat (pendapatan keluarga, tempat tinggal, pendidikan anggota keluarga, pekerjaan anggota keluarga) dan status masyarakat (kesejahteraan, sumber daya di masyarakat) secara langsung mempengaruhi determinan antara dan secara tidak langsung mempengaruhi determinan dekat (Arulita, 2007). 1.5.2 Hipotesis - Determinan dekat yaitu : o adanya komplikasi kehamilan mempengaruhi kematian o adanya komplikasi persalinan berhubungan dengan kematian - Determinan antara yaitu : o usia ibu < 20 tahun dan >35 tahun berhubungan dengan kematian o paritas 1 dan > 4 berhubungan dengan kematian o anemia ibu pada saat hamil berhubungan dengan kematian - Determinan jauh yaitu status pekerjaan ibu berhubungan dengan kematian 1.6 Metodologi Metodologi penelitian yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: - Jenis penelitian : Deskriptif Analitik - Rancangan penelitian : Case-control study - Metode penelitian : Observasional - Instrumen pokok penelitian : Data rekam medik - Populasi kasus : Semua ibu yang mengalami kematian di RSUD Waled selama tahun 2008 sampai dengan 2009

7 - Populasi kontrol : Semua ibu pasca persalinan yang tidak mengalami kematian selama tahun 2008 sampai dengan 2009 - Teknik sampling : disproportional stratified random sampling - Uji statistik : Chi-square test 1.7 Lokasi dan Waktu 1.7.1 Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Bagian Rekam Medik RSUD Waled, Kabupaten Cirebon. 1.7.2 Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Bagian Rekam Medik RSUD Waled, Kabupaten Cirebon