GAMBARAN PENDERITA STROKE AKIBAT PERDARAHAN INTRASEREBRAL DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambaran Penderita Stroke di Rumah Sakit Ade Moehammad Djoen Sintang Kalimantan Barat Periode Januari-Desember 2012

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2009

ABSTRAK. GAMBARAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada intervensi bedah atau membawa

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. besar. Kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke berpengaruh pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap

BAB I PENDAHULUAN UKDW. penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012

ABSTRAK GAMBARAN PASIEN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack ditandai

MEAN ARTERIAL PRESSURE (MAP) BERHUBUNGAN DENGAN

GAMBARAN FAKTOR RISIKO PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK. Oleh : YULI MARLINA

ABSTRAK ANGKA KEJADIAN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2010

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

ANGKA KEJADIAN SINDROMA KORONER AKUT DAN HUBUNGANNYA DENGAN HIPERTENSI DI RSUP H. ADAM MALIK, MEDAN PADA TAHUN 2011 KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN PENDERITA RAWAT INAP STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUMAH SAKIT SANTO BORROMEUS BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. Premier Jatinegara, Sukono Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke

BAB 1 PENDAHULUAN. cerebrovascular disease (CVD) yang membutuhkan pertolongan dan penanganan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengakibatkan hampir mortalitas (Goldszmidt et al, 2013). Stroke juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab kematian terbesar kedua. setelah penyakit jantung, menyumbang 11,13% dari total

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009

ABSTRAK GAMBARAN INFEKSI MALARIA DI RSUD TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA PROVINSI MALUKU UTARA PERIODE JANUARI DESEMBER 2012

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Pada 2002, stroke membunuh sekitar orang. Jumlah tersebut setara

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral secara

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA HEPATITIS B DI RUMAH SAKIT SANTO YUSUP BANDUNG TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Blood Pressure in Acute Stroke Patient of Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu sindroma neurologis yang. terjadi akibat penyakit kardiovaskular.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara

Gambar 3.1 Skema Kerangka Konseptual

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh sebab vaskular (WHO, 2004). Insiden stroke di Amerika Serikat

ABSTRAK PREVALENSI KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN, BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan (RisKesDas, 2007).

Gambaran Tekanan Darah pada Penderita Stroke Fase Akut di RSUP H. Adam Malik Medan. Oleh: NASYA MARISYKA P

Gambaran Infeksi Malaria di RSUD Tobelo Kabupaten Halmahera Utara Periode Januari Desember 2012

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penyakit menular

ABSTRAK KARAKTERISTIK PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) termasuk ke dalam penyakit

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT KANKER OVARIUM DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011-DESEMBER 2011

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Insidensi stroke hampir mencapai 17 juta kasus per tahun di seluruh dunia. 1 Di

ABSTRAK KELAINAN SISTEM SARAF PUSAT PADA PASIEN HIV/AIDS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2007 DESEMBER 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia. Prevalensi stroke meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu,

POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DAN KESESUAIANNYA PADA PASIEN GERIATRI RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE APRIL

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut WHO MONICA project, stroke didefinisikan sebagai gangguan

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuluh darah dalam mengalirkan darah ke otak. Ini bisa disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer.

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dari sistem saraf pusat (SSP) oleh penyebab vaskular, termasuk infark

BAB I PENDAHULUAN. saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah pasien stroke terbesar di

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Lima belas juta orang di dunia setiap tahunnya terkena serangan

BAB I PENDAHULUAN. darah menuju otak, baik total maupun parsial (sebagian) (Čengić et al., 2011).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Stroke atau cedera serebrovaskular adalah berhentinya suplai darah ke

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang. Stroke adalah sindroma yang ditandai oleh onset. akut defisit neurologis/ gangguan fungsi otak yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. membungkus jaringan otak (araknoid dan piameter) dan sumsum tulang belakang

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PAMARICAN KABUPATEN CIAMIS PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER : Triswaty Winata, dr., M.Kes.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. darah sistolik (TDS) maupun tekanan darah diastolik (TDD)

BAB 1 PENDAHULUAN. urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan urutan kelima pada usia 15-59

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK BALITA PENDERITA PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2013

INTISARI ANALISIS FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR KOTA BANJARMASIN

GAMBARAN KADAR GULA DARAH DAN DERAJAT KEPARAHAN STROKE PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK TROMBOTIK SKRIPSI

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI UPT PUSKESMAS PASUNDAN KOTA BANDUNG PERIODE

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK PROFIL PENDERITA HEMOPTISIS PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP SANGLAH PERIODE JUNI 2013 JULI 2014

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja (Muttaqin, 2008). Corwin (2009) menyatakan dalam Buku Saku

ANALISIS FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR KOTA BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

Gambaran Karakteristik Penderita Rawat Inap Karsinoma Serviks di RSUD Karawang Periode 1 Januari Desember 2011

Prosiding Farmasi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Stroke didefinisikan sebagai defisit neurologis yang terjadi tiba-tiba

BAB 1 PENDAHULUAN. orang yang memiliki kebiasaan merokok. Walaupun masalah. tahun ke tahun. World Health Organization (WHO) memprediksi

KARAKTERISTIK PENDERITA INFARK MIOKARDIUM DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan (stroke iskemik) atau

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

PERBANDINGAN KADAR MIKROALBUMINURIA PADA STROKE INFARK ATEROTROMBOTIK DENGAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DAN PASIEN HIPERTENSI

BAB I PENDAHULUAN. jantung yang prevalensinya paling tinggi dalam masyarakat umum dan. berperan besar terhadap mortalitas dan morbiditas.

Transkripsi:

GAMBARAN PENDERITA STROKE AKIBAT PERDARAHAN INTRASEREBRAL DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2013 July Ivone 1, Dedeh Supantini 2, Helena Claudia Haliem 3 1 Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, 2 Bagian Ilmu Penyakit Saraf, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, 3 Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia ABSTRAK Stroke merupakan penyakit terbanyak ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, serta merupakan penyakit penyebab kecacatan tertinggi di dunia. Pada negara berkembang, angka kejadian stroke perdarahan sekitar 30% dan iskemik 70%. Meski kasusnya lebih sedikit, namun stroke perdarahan sering mengakibatkan kematian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui angka kejadian stroke akibat perdarahan intraserebral berdasarkan jenis kelamin, usia, faktor risiko, gejala klinik awal, serta angka mortalitas berdasarkan ada tidaknya penurunan kesadaran dan tekanan darah pada pasien di RSUD Purwokerto Periode 2013. Metode penelitian dilakukan secara survei deskriptif dengan data retrospektif dari data rekam medis pasien stroke di RSUD Prof. Dr. Periode 2013. Dari penelitian didapatkan 55 kasus perdarahan intraserebral. Jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki 30 orang (54,5%). Kelompok usia terbanyak adalah 50-59 tahun 17 orang (30,9%). Berdasarkan gejala klinik awal, yang terbanyak adalah hemiparesis 34 orang (61,8%). Faktor risiko tersering adalah hipertensi 46 orang (83,6%). Angka mortalitas dalam kaitannya dengan penurunan kesadaran didapatkan hasil 19 orang (95%) mengalami penurunan kesadaran, sedangkan berdasarkan tekanan darah saat onset, 14 orang (70%) memiliki tekanan darah sistolik di atas 160 mmhg dan tekanan darah diastolik 100 mmhg. Kata kunci: stroke, perdarahan intraserebral, RSUD Prof. Dr. ABSTRACT Stroke is one of the three most occurring disease in the world next to heart disease and cancer. This disease is the biggest cause of disability among the world. In developing countries, most incidencies of haemorrhagic stroke is about 30% from all stroke cases, and 70% for ischemic cases. Even though the percentage is shown to be lesser than the ischemic cases, strokes with hemorrhagic occurrences are often lethal. The purpose of this study was to determine the incidence of stroke due to intracerebral hemorrhage based on sex, age, risk factors, early clinical symptoms, mortality rate that based on loss of consciousness, and blood pressure from stroke patients of Prof. Dr Hospital. This research was done periodically in 2013. The method used on this research was a descriptive survey with retrospective data from medical records of stroke patients in Prof. Dr Hospital in 2013. From this research, 55 intracerebral hemorrhage cases were recorded. Most of the cases were male patients, presented in 30 people (54.5%), and the largest age group were 50-59 years old as presented in 17 people (30.9%). The vast majority of early clinical symptoms was hemiparesis, as showed in 34 people (61.8%). The most common risk factor was hypertension as showed in 46 people (83.6%). Loss of consciousness is found in 19 people (95%). Systolic blood pressure 160 mmhg above and diastolic blood pressure 100 mmhg is found in 14 people (70%). Keywords: stroke, intracerebral haemorrhage, Hospital Purwokerto.

PENDAHULUAN Stroke merupakan penyakit terbanyak ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, serta merupakan penyakit penyebab kecacatan tertinggi di dunia. Menurut American Heart Association (AHA), angka kematian penderita stroke di Amerika setiap tahunnya adalah 50 100 dari 100.000 orang penderita. 1 Menurut WHO, setiap tahun terdapat 15 juta orang di seluruh dunia mengalami stroke. Sekitar 5 juta menderita kelumpuhan permanen. Di kawasan Asia Tenggara terdapat 4,4 juta orang mengalami stroke. 2 Pada tahun 2020 diperkirakan 7,6 juta ora ng akan meninggal dikarenakan penyakit stroke (Sarigumilan, 2013). Di Indonesia diperkirakan terjadi sekitar 800 1000 kasus stroke setiap tahunnya. 2 Insiden stroke perdarahan antara 15 30% dan stroke iskemik antara 70 85%. Akan tetapi, untuk negara-negara berkembang atau Asia angka kejadian stroke perdarahan sekitar 30% dan iskemik 70%. Meski kasusnya lebih sedikit dibanding stroke iskemik, namun stroke perdarahan sering mengakibatkan kematian. Umumnya sekitar 50% kasus stroke perdarahan akan berujung pada kematian, sedangkan pada stroke iskemik hanya 20% yang mengakibatkan kematian. 2 Setiap tahun, hampir 37.000 sampai 52.400 orang di Amerika Serikat mengalami perdarahan intraserebral (PIS). Angka tersebut diperkirakan akan meningkat duakali lipat dalam 50 tahun ke depan oleh karena meningkatnya usia dalam populasi serta berubahnya demografi rasial. Insiden global dari PIS berkisar antara 10 sampai 20 kasus per 100.000 penduduk dan meningkat dengan pertambahan usia. PIS lebih sering dijumpai pada laki-laki ketimbang perempuan, terutama pada kelompok usia lebih tua dari 55 tahun, dan pada populasi tertentu, seperti ras kulit hitam dan Jepang. 3 Pada saat terjadi serangan stroke pada dasarnya telah terdapat faktor risiko seperti diabetes melitus, hipertensi dan lain-lain. Beberapa faktor risiko sulit bahkan tidak dapat diubah atau dipengaruhi dan beberapa faktor dapat diubah karena berhubungan dengan lingkungan dan pola hidup, atau ada faktor risiko yang merupakan kombinasi faktor lingkungan dan genetik misalnya hipertensi. Diperkirakan hampir 85% dari stroke dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko yang dapat dimodifikasi. 4 Dalam rangka usaha preventif dan promotif tersebut, kita perlu mengetahui bagaimana gambaran penderita stroke akibat perdarahan intraserebral. Oleh karena itu untuk perlu dilakukan penelitian mengenai Gambaran Penderita Stroke akibat Perdarahan Intraserebral di RSUD Prof. Dr. Tahun 2013. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah penelitian ini adalah: 1. Berapakah angka kejadian stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo 2. Bagaimanakah distribusi berdasarkan jenis kelamin di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013. 3. Bagaimanakah distribusi berdasarkan usia di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo

4. Apa sajakah faktor risiko yang terdapat pada penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. 5. Apa sajakah gejala klinik awal yang terdapat pada penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo 6. Bagaimanakah distribusi yang meninggal dalam kaitannya dengan penurunan kesadaran di RSUD Prof. Dr. 7. Bagaimanakah distribusi yang meninggal berdasarkan tekanan darah saat onset di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013. TUJUAN PENELITIAN - Untuk mengetahui angka kejadian stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. berdasarkan jenis kelamin di RSUD Purwokerto Tahun 2013 berdasarkan usia di RSUD Prof. Dr. Tahun 2013 - Untuk mengetahui gambaran berdasarkan gejala klinik awal di RSUD Purwokerto Tahun 2013 - Untuk mengetahui gambaran berdasarkan faktor risiko di RSUD di RSUD Purwokerto Tahun 2013 yang meninggal dalam kaitannya dengan penurunan kesadaran. di RSUD Purwokerto Tahun 2013 yang meninggal berdasarkan tekanan darah saat onset. MANFAAT KARYA TULIS ILMIAH 1. Manfaat Akademis Menambah data mengenai gambaran di RSUD Prof. Dr. tahun 2013. 2. Manfaat Praktis Memberikan informasi kepada RSUD Prof. Dr. mengenai gambaran pada penderita stroke akibat PIS sehingga bermanfaat untuk tindakan promotif kepada masyarakat setempat dalam rangka upaya preventif menurunkan angka kejadian stroke. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Bahan penelitian menggunakan data rekam medis penderita stoke akibat PIS di RSUD Metode penelitian dilakukan secara survei deskriptif dengan data retrospektif dari data rekam medis di RSUD Prof. Dr. POPULASI DAN SAMPEL Populasi penelitian ini adalah seluruh di RSUD

Purwokerto. Sampel diambil dari rekam medis di RSUD Purwokerto, diambil whole sample pada KRITERIA PENELITIAN Kriteria inklusi: pasien stroke akibat perdarahan intraserebral dengan diagnosis menggunakan CT scan di RSUD Purwokerto. VARIABEL PENELITIAN - Angka kejadian penderita stroke akibat perdarahan intraserebral - Jenis kelamin penderita stroke akibat perdarahan intraserebral - Usia penderita stroke akibat perdarahan intraserebral - Gejala klinik awal penderita stroke akibat perdarahan intraserebral - Faktor risiko penderita stroke akibat perdarahan intraserebral - Angka mortalitas penderita stroke akibat perdarahan intraserebral berdasarkan ada tidaknya penurunan kesadaran dan tekanan darah DEFINISI OPERASIONAL - Stroke - Perdarahan intraserebral - Rekam medis - Hipertensi - Diabetes melitus - Gejala klinik awal - Faktor risiko - Mortalitas LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Di Fakultas Kedokteran Umum Universitas Kristen Maranatha Bandung dan bagian rekam medik RSUD Prof. Dr.. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2014 sampai dengan November 2014. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data yang diambil dari rekam medis di RSUD Prof. Dr. Tahun 2013 didapatkan angka kejadian stroke akibat PIS sebanyak 55 kasus. Tabel 4.1 Distribusi Angka Kejadian Stroke akibat PIS Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Jumlah Presentase Kelamin Pasien (%) Laki-laki 30 54,5 Perempuan 25 45,5 Total 55 100,0 Berdasarkan jenis kelamin pada tabel di atas diketahui jumlah penderita lakilaki yang menderita stroke akibat PIS sebanyak 30 orang (54,5%). Hal ini sesuai dengan penelitian yang menyatakan bahwa stroke akibat perdarahan intraserebral lebih sering dijumpai pada laki-laki dibanding perempuan. 3 Stroke akibat perdarahan intrasebral terjadi sedikit lebih sering pada laki-laki daripada perempuan. 5 Kejadian PIS 15% lebih rendah pada perempuan dibandingkan laki-laki, meskipun tidak signifikan secara statistik. 6 Tabel 4.2 Distribusi Angka Kejadian Stroke akibat PIS Berdasarkan Usia Usia Jumlah Presentase (%) 30-39 tahun 1 1,8 40-49 tahun 9 16,3 50-59 tahun 17 30,9 60-69 tahun 13 23,6 70-79 tahun 11 20,0 80-89 tahun 4 7,3 Total 55 100,0 Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa usia terbanyak penderita stroke akibat PIS adalah 50-59 tahun sebanyak 17 orang (30,9%).

Hal ini sesuai dengan penelitian Liebeskind (2013) yang menyatakan bahwa insidensi stroke akibat PIS meningkat pada individu yang berusia lebih tua dari 55 tahun dan meningkat dua kali lipat pada setiap dekade sampai usia 80 tahun. 7 Penelitian yang dilakukan oleh Ikram, Wieberdink, & Koudstaal (2012) menyatakan bahwa kejadian PIS meningkat tajam sesuai dengan bertambahnya usia. Pada orang-orang berusia 85 tahun ke atas mengalami peningkatan hampir sepuluh kali lipat risiko tahunan PIS dibandingkan dengan orang-orang berusia 45 54 tahun. 6 Tabel 4.3 Distribusi Angka Kejadian Stroke akibat PIS Berdasarkan Gejala Klinik Awal Gejala Klinik Awal Jumlah Presentase (%) Penurunan 31 56,4 kesadaran Sakit kepala 18 32,7 Hemiparesis 34 61,8 Muntah 9 16,4 Bicara Rero 10 18,2 Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa 34 dari 55 pasien (61,8%) dengan PIS ditandai dengan gejala hemiparesis. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Liebeskind, onset gejala PIS biasanya selama aktivitas, dengan kemajuan perkembangan berikut: perubahan tingkat kesadaran (50%), mual dan muntah (40-50%), sakit kepala (40%), kejang (6-7%), dan defisit neurologis fokal. 7 Gejala awal dari PIS termasuk penurunan tingkat kesadaran (sekitar 50%), sakit kepala (40%), muntah (40-50%), dan hipertensi (80-90%). 8 Tabel 4.4 Gambaran Faktor Risiko Penderita Stroke akibat PIS Dari 55 kasus, 3 diantaranya tidak memiliki faktor risiko Faktor Risiko Jumlah Presentase (%) Hipertensi 46 83,6 Stroke 4 7,3 Diabetes Melitus 2 3,6 Berdasarkan tabel di atas diketahui jumlah yang memiliki faktor risiko hipertensi sebanyak 46 orang (83,6 %). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Smajlovic, Salihovic, Ibrahimagic, Sinanovic, & Vidovic (2008) yang menyatakan bahwa hipertensi adalah faktor risiko vaskuler yang paling sering pada pasien dengan PIS (83%) diikuti oleh penyakit jantung (31%), merokok (28%) dan diabetes (14%). Penulis lain juga melaporkan hipertensi merupakan faktor risiko vaskuler yang paling sering pada pasien dengan PIS sedangkan frekuensi faktor risiko lain bervariasi. 9 Ikram, Wieberdink, & Koudstaal (2012) menyatakan bahwa banyak studi kasus-kontrol dan studi kohort yang menunjukkan bahwa hipertensi adalah faktor risiko tunggal yang paling penting untuk PIS. 6 Menurut Magistris, Bazak, dan Martin (2013) yang menyatakan bahwa hipertensi adalah penyebab paling umum stroke perdarahan. Terhitung hingga lebih dari 60% dari semua kasus PIS. Selain itu, sekitar 2/3 pasien memiliki riwayat hipertensi. 10 Tabel 4.5 Distribusi Penderita Stroke akibat PIS yang meninggal dalam kaitannya dengan penurunan kesadaran Dari 55 pasien yang masuk dalam penelitian, 20 diantaranya meninggal. Penurunan kesadaran Jumlah Presentase (%) Ada 19 95 Tidak ada 1 5 Total 20 100,0 Berdasarkan tabel diatas, tampak bahwa 19 dari 20 pasien yang meninggal

(95%) dengan PIS terdapat penurunan kesadaran. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rasool, Rahman, Choudhury, & Singh (2004) yang menyatakan bahwa angka kematian PIS pada 1 bulan tinggi, bervariasi antara 28 dan 52%, dengan sebagian besar kematian terjadi dalam beberapa hari pertama setelah timbulnya gejala. Faktor-faktor yang biasa dilaporkan terkait dengan hasil yang buruk termasuk perdarahan berukuran besar, penurunan tingkat kesadaran pada saat masuk, skor Glasgow Coma Scale rendah, peningkatan tekanan darah saat awal, ekstensi ke intraventrikuler dan usia yang lebih tua. 11 PIS dua kali lebih umum dibanding perdarahan subaraknoid dan memiliki 40% risiko kematian. 5 Prognosis PIS sangat buruk, fatalitas kasus dalam 30 hari adalah lebih besar dari 40% dan belum meningkat dalam dekade terakhir (Ikram, Wieberdink, & Koudstaal, 2012). 6 Tabel 4.6 Distribusi penderita stroke akibat PIS yang meninggal berdasarkan tekanan darah saat onset Dari 55 pasien yang masuk dalam penelitian, 20 diantaranya meninggal. pasien dengan PIS akut spontan. Peningkatan tekanan darah pada PIS akut berkorelasi dengan hasil yang buruk dalam beberapa penelitian. 12 SIMPULAN Angka kejadian stroke akibat PIS di RSUD sebanyak 55 orang. Berdasarkan jenis kelamin, penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof Dr. terbanyak adalah laki laki sebanyak 30 orang (54,5%). Berdasarkan usia pada penderita stroke akibat PIS di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Puwokerto terbanyak adalah 50-59 tahun 17 orang (30,9%). Berdasarkan gejala klinik awal pada di RSUD Prof. Dr. yang terbanyak adalah hemiparesis 34 orang (61,8%). Berdasarkan faktor risiko, hipertensi merupakan riwayat penyakit tersering di RSUD Purwokerto yaitu sebanyak 46 orang (83,6%). Berdasarkan penelitian ini, 19 dari 20 pasien yang meninggal dengan PIS (95%)terdapat penurunan kesadaran. Berdasarkan penelitian ini, 14 dari 20 pasien yang meninggal dengan PIS (70%) memiliki tekanan darah sistolik 160 mmhg dan tekanan darah diastolik 100 mmhg. SARAN Berdasarkan tabel diatas, tampak bahwa 14 dari 20 pasien yang meninggal (70%) dengan PIS memiliki tekanan darah sistolik 160 mmhg dan tekanan darah diastolik 100 mmhg. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mullen, McKinney, & Kasner (2009) yang menyatakan bahwa peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmhg dilaporkan di sebagian (75%) 1. Masyarakat hendaknya meningkatkan pengetahuan mengenai faktor risiko, gejala dan bahaya dari penyakit stroke. Bagi masyarakat yang telah memiliki faktor risiko, terutama faktor risiko yang tidak dapat diubah hendaknya dapat mengendalikan faktor risiko tersebut dan melakukan kontrol secara teratur.

Selain itu, dengan mengetahui gelaja dan bahaya dari stroke diharapkan masyarakat memiliki kesadaran tinggi untuk berobat. 2. Bagi masyarakat yang telah berusia lanjut diharapkan melakukan kontrol rutin kesehatan dan hidup sehat. 3. Perlu kesadaran masyarakat untuk memperbaiki pola makan dan beralih ke hidup sehat serta melakukan kontrol rutin terhadap faktor risiko yang telah dimiliki. 4. Dapat dilakukan penelitian yang sama dengan jumlah sampel yang lebih besar dengan data rekam medik yang lebih lengkap. 5. Bagi pihak yang mengisi rekam medik, sebaiknya dibuat lebih lengkap sehingga data tersebut dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan dan penelitan lebih lanjut oleh tenaga medis. DAFTAR PUSTAKA 1. Dinata, C. A., Safitra, Y., & Sastri, S. (2013). Gambaran Faktor Risiko Inap dan Tipe Stroke pada Pasien Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam. Jurnal Kesehatan Andalas, 57-61. 2. Junaidi, I. (2011). Stroke Waspadai Ancamannya. Yogyakarta: Penerbit ANDI. 3. Qureshi, A. I., Stanley, T., Broderick, J. P., Batjer, H. H., Hondo, H., & Hanley, D. F. (2001). Perdarahan Intraserebral Spontan. (Indrajaya, Ed.) NEJM, 344 (19), 1450-1460. 4. Rosjidi, C. H., & Nurhidayat, S. (2014). Buku Ajar Peningkatan Tekanan Intrakranial & Gangguan Peredaran Darah Otak. Yogyakarta: Gosyen Publishing. 5. Hines, T. (2013, 3 28). Retrieved 10 28, 2014, from http://www.mayfieldclinic.com/p E-ICH.HTM 6. Ikram, M. A., Wieberdink, R. G., & Koudstaal, P. J. (2012). International Epidemiology of Intracerebral Hemorrhage. Cardiovasular Disease and Stroke, 300-306. 7. Liebeskind, D.S. (2013). Intracerebral Haemorrhage. Retrieved 10 2, 204, from Medscape: http://emedicine.mescape.com/ar ticle/1163977-overview 8. Jaunch, E. C. (2005, 4 10). Intracerebral Hemorrhage. Foundation for Education and Research in Neurological Emergencies, 1-10. 9. Smajlovic, D., Salihovic, D., Ibrahimagic, O. C., Sinanovic, O., & Vidovic, M. (2008). Analysis of Risk Factors, Localization and 30- day Prognosis of Intracerebral Hemorrhage. Bosnian Journal of Basic Medical Sciences, 121-125. 10. Magistris, F., Bazak, S., & Martin, J. (2013). Intracerebral Hemorrhage: Pathophysiology, Diagnosis and Management. MUJM, 10 (1), 15-22. 11. Rasool, A., Rahman, A., Choudhury, S., & Singh, R. (2004). Blood pressure in acute intracerebral hemorrhage. Journal of Human Hypertension, 187-192. 12. Mullen, M., McKinney, J., & Kasner, S. (2009). Blood pressure management in acute stroke. Journal of Human Hypertension, 559-569.