BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SUKU CADANG MOTOR HONDA DI DEALER HONDA CV. SINARJAYA KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB V PEMBAHASAN. A. Sistem Jual Beli Bunga di Kawasan Wisata Makam Bung Karno

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI DERIVATIF SYARIAH PERDAGANGAN BERJANGKA DAN KOMODITI DI PT BURSA BERJANGKA JAKARTA

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB IV ANALISIS JUAL BELI MESIN RUSAK DENGAN SISTEM BORONGAN DI PASAR LOAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN PASAL 106 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI TANAH MILIK ANAK YANG DILAKUKAN OLEH WALINYA

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU NO 7 TAHUN 2004 TERHADAP JUAL BELI AIR IRIGASI DI DESA REJOSARI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PUPUK DALAM KELOMPOK TANI DI DESA KALIGAMBIR KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV. disepakati diawal. Adapun perubahan harga sebelah pihak yang dilakukan. oleh si pembeli tanpa ada kesepakatan kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI POWER BANK DI COUNTER VANDHIKA CELL KECAMATAN KAUMAN KABUPATEN PONOROGO

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI LELANG ONLINE DI BALELANG.COM. menyetujui segala ketentuan-ketentuan yang Balelang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Akad Jual-beli Galian Tanah di Desa Randuharjo Kabupaten

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH. A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

BAB II LANDASAN TEORI. yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA TERHADAP SURABAYA. A. Analisis Berdasarkan Hukum Islam Terhadap Kontrak, Prosedur, Realisasi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI TUKAR-MENUKAR RAMBUT DENGAN KERUPUK DI DESA SENDANGREJO LAMONGAN

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA IKLAN PERSEROAN TERBATAS RADIO SWARA PONOROGO

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PEMBIAYAAN TALANGAN HAJI DI BANK SYARIAH MANDIRI SEMARANG

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS MELALUI MODEL WARALABA SYARI AH DI LAUNDRY POLARIS SEMARANG

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB II BAY BITSAMAN AJIL. Sesunguhnya istilah bay bitsaman ajil merupakan istilah yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk hidup yang beraneka ragam kebutuhannya. misalnya: makan, minum, sandang dan sebagainya.

BAB IV ANALISIS FIKIH MAZHAB SYAFII TERHADAP PRAKTIK JIAL BELI HARGA SEPIHAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME JUAL BELI IKAN LAUT DALAM TENDAK

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP SETATUS UANG MUKA YANG HANGUS DALAM PRAKTEK JUAL BELI ANAKAN BURUNG LOVE PONOROGO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI NYEGGET DEGHENG DI PASAR IKAN KEC. KETAPANG KAB. SAMPANG

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP HUKUM JUAL BELI CABE TANPA KESEPAKATAN HARGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK SEWA MENYEWA LAHAN PERTANIAN DI DESA GETASREJO

BAB IV ANALISIS TERHADAP APLIKASI PEMBIAYAAN PLAY STATION DENGAN SISTEM MURA<BAH}AH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN MENGENAI PRAKTEK JUAL BELI ES BALOK DI KOTA SEMARANG MENURUT HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN TARIF JUAL BELI AIR PDAM DI PONDOK BENOWO INDAH KECAMATAN PAKAL SURABAYA

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB II KONSEPSI DASAR TENTANG JUAL BELI DALAM ISLAM.. yang berarti jual atau menjual. 1. Sedangkan kata beli berasal dari terjemahan Bahasa Arab

BAB IV ANALISA DATA. jual beli lada melalui perantara Tengkulak, diperkenankan oleh syara ; apabila

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

c. QS. al-ma idah [5]: 6: 78.9&:;8&<,-.,, &DEF2 4A0.0BC 78#1 #F7"; 1, 4&G5)42 # % J5#,#;52 #HI Hai orang yang beriman, janganlah ke

Konversi Akad Murabahah

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen risiko menurutbank Indonesia adalah. serangkaianprosedur dan metode yang digunakanuntuk mengidentifikasi,

HUKUM JUAL BELI DENGAN BARANG-BARANG TERLARANG. Djamila Usup ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mendatangkan penghasilan. Setiap usaha tidak dapat dilakukan sendiri tanpa

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENALTI PADA PENGAMBILAN SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA (DEPOSITO) SEBELUM JATUH TEMPO DI BMT SYIRKAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB IV. Surat Keputusan Pemkot Surabaya tentang Ijin Pemakaian Tanah (IPT/ berwarna ijo/surat ijo) dengan cara sewa tanah negara yang dikuasai Pemkot

BAB II MURABAHAH 1. Pengertian Murabahah dan Dasar Hukum Murabahah 1.1. Pengertian Murabahah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN 280. h Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, (Bandung: Sinar Baru algensindo, 2013), h.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah [2]: 275: &$!%#*#$ 234 +#,-.,(/01 '() )5'(2%6.789:;<= & #AB7CDE3" Orang yang makan (mengambil) riba ti

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO A. Analisis Perubahan Harga dalam Jual Beli Cabe dengan Sistem Uang Muka di Desa Sumberejo Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo. Pada zaman sekarang perkembangan dunia bisnis begitu pesat dan berbagai macam jenisnya, namun dengan perkembangan dan persaingan yang ketat itu masyarakat tidak sadar atau bahkan kurang memperhatikan kaidah-kaidah agama, mereka beranggapan apa yang mereka anggap menguntungkan mereka jalankan sepanjang tidak menyalahi aturan atau undang-undang yang diberlakukan oleh negara. Seperti halnya transaksi jual beli yang dijelaskan dalam bab III. Dimana jual beli tersebut merupakan jual beli cabe dengan sistem uang muka di Desa Sumberejo Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo, dimana dalam jual beli cabe ini dalam pelaksanaan akad disepakati besarnya harga, dengan demikian petani tidak mengetahui secara jelas jumlah besarnya harga akhir yang ditetapkan dengan cara penundaan pembayaran, dalam hal ini pihak tengkulak tidak menyebutkan rincian harganya dengan jelas dikarenakan pihak pedagang atau tengkulak mengikuti harga yang tidak stabil. 65

66 B. Analisi Empat Mazhab Terhadap Perubahan Harga Jual Beli Cabe dengan Sistem Uang Muka di Desa Sumberejo Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo Dalam bab sebelumnya telah dijelaskan rukun jual beli ada empat yaitu: 1 Ada yang berakad (penjual dan pembeli) dalam hal ini penjual (petani) dan pembeli (tengkulak), ada sīgat (lafal ījāb qabūl) yang di jelaskan dalam bab III sudah jelas, ada barang yang di beli yaitu cabe, ada nilai tukar pengganti barang. Selain rukun, faktor yang harus ada supaya akad menjadi sah (lengkap) adalah syarat. Menurut Mazhab Hanafi Bila rukun sudah terpenuhi tetapi syarat tidak dipenuhi, rukun menjadi tidak lengkap sehingga transaksi tersebut menjadi fāsid (rusak). 2 Sebagai mana firman Allah dalam surat al-ma idah ayat 1 sebagai berikut:.. Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. 3 Adapun syarat-syarat jual beli adalah sebagai berikut: 4 1. Orang yang berakad atau al-muta aqidāin (penjual dan pembeli) Syarat-syaratnya adalah: a. Bālig dan berakal dalam hal ini tengkulak atau petani cabe sudah memenuhi karena mereka sudah mengetahui tentang produk tersebut 1 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000),115 2 Adiwarman A. Karim, Bank Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), 47 3 Fatwa DSN No.13/DSN-MUI/IX/2000, Tentang Uang Muka dalam Murabahah 4 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000), 115

67 b. Orang yang melakukan akad itu orang yang berbeda, artinya seseorang itu tidak dapat bertindak dalam waktu yang bersamaan sebagai penjual sekaligus pembeli. c. Harus bebas memilih dalam hal ini petani cabe dan tengkulak dalam melakukan transaksi jual beli atas kehendaknya sendiri (bukan dipaksa). d. Ada hak milik penuh dalam hal ini disyaratkan agar kedua pihak yang melakukan akad jual beli adalah orang yang mempunyai hak milik penuh terhadap barang yang sedang diperjualbelikan atau ia mempunyai hak untuk menggantikan posisi pemilik barang yang asli. 2. Ṣigat (lafal ījāb dan qabuūl) Syarat-syaratnya adalah: a. Orang yang melakukan ījāb dan qabūl telah bālig dan berakal, dalam hal ini baik petani cabe dan tengkulak telah memiliki kecakapan bertindak yang sempurna, sehingga tindakannya tersebut bisa dipertanggungjawabkan secara hukum. b. Qabūl sesuai dengan ījāb, dalam hal ini antara ījāb dan qabūl yang dilaksanakan penjual dan pembeli cabe telah sesuai. c. Ijāb dan qabūl dilakukan dalam satu majlis, maksudnya kedua belah pihak yang melakukan akad jual beli yakni penjual dan pembeli cabe harus hadir dan membicarakan topik yang sama.

68 3. Ma qud 'alāih (barang yang dibeli) Syarat-syaratnya adalah: a. Suci (halal dan baik), bahwa barang yang diperjualbelikan bukanlah benda yang dikualifikasikan sebagai benda najis, atau golongan sebagai bendabenda yang diharamkan.cabe bukan barang yang najis untuk diperjualbelikan. b. Memberi manfaat menurut syara, buah cabe merupakan sebuah produk yang digunakan sebagai bahan untuk masakan atau makanan, yang bermanfaat untuk dikonsumsi. c. Milik orang yang melakukan akad, bahwa orang yang melakukan perjanjian jual beli atas sesuatu barang adalah pemilik sah barang tersebut dan atau telah mendapat izin dari pemilik sah barang tersebut, dalam hal ini pihak petani adalah pemilik sah nya. d. Mampu diserahkan oleh pelaku akad, bahwa pihak penjual (petani) dapat menyerahkan buah cabe yang dijadikan sebagai obyek jual beli sesuai dengan bentuk dan jumlah yang diperjanjikan pada waktu penyerahan barang kepada pihak tengkulak. e. Mengetahui status barang (kualitas, kuantitas, jenis dan lain-lain). Buah cabe yang diperjualbelikan itu harus diketahui jenis nya. f. Barang tersebut dapat diterima oleh pihak yang melakukan akad. Buah cabe sebagai obyek jual beli dapat diserahkan pada waktu yang telah disepakati bersama ketika akad berlangsung.

69 4. Nilai tukar pengganti barang (harga barang) Syarat-syaratnya adalah: a. Harga yang disepakati kedua belah pihak, harus jelas jumlahnya. b. Bisa diserahkan pada waktu akad (transakasi) atau dikemudian hari dengan syarat sesuai perjanjian. c. Apabila jual beli itu dilakukan dengan saling mempertukarkan barang, maka barang yang dijadikan nilai tukar bukan barang yang diharamkan syara. Dari pemaparan diatas sudah jelas bahwa salah satu syarat sahnya jual beli yang harus dipenuhi adalah ada harga yang disepakati kedua belah pihak harus jelas jumlah nya, sedangkan dalam jual beli cabe dengan sistem uang muka di Desa Sumberejo Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo ini tidak memenuhi syarat tersebut karena pada kenyataanya dalam pembelian dengan sistem panjar tersebut pada saat transaksi pihak tengkulak atau pedagang tidak memberikan perincian secara jelas tentang jumlah besaran harganya. Dalam bab sebelumnya juga telah dijelaskan dengan pengertian uang muka yaitu Sejumlah uang yang dibayarkan dimuka oleh seseorang pembeli barang kepada si penjual. Bila transaksi itu mereka lanjutkan, maka uang muka itu dimasukkan ke dalam harga pembayaran. Dalam hal ini para ulama berbeda pendapat dalam menentukan hukum jual beli dengan sistem uang muka. Adapun ulama-ulama yang keberatan dengan praktek jual beli cabe dengan sistem muka adalah ulama yang bermazhab

70 Hanafi, Maliki dan Syafi i mereka berpendapat bahwa pembelian dengan sistem uang muka ini terdapat syarat fasad (rusak) dan Al Ghoror (transaksi yang mengandung tipuan dari salah satu pihak sehingga pihak yang lain dirugkan). Sedangkan ulama ulama yang berpendapat bahwa jual beli cabe dengan sistem uang muka itu dibolehkan antara lain seperti Umar, Ibnu Umar, Sa id bin Al Musayyib, Muhammad bin Sirin dan juga kebanyakan ulama, asalkan saja Jual Beli ini seorang pedagang datang kepada penjual sejumlah uang yang lebih sedikit dari nilai harga barang tersebut setelah selesai transaksi, untuk jaminan barang. Ini dilakukan agar selain pedagang tersebut tidak mengambilnya dengan ketentuan apabila pedagang tersebut mengambilnya maka uang muka tersebut terhitung dalam bagian pembayaran dan bila tidak mengambilnya maka penjual berhak mengambil uang muka tersebut dan memilikinya. Jual beli sistem panjar ini sah, baik telah menentukan batas waktu pembayaran sisanya atau belum menentukannya dan penjual memiliki hak secara syar i menagih pedagang untuk melunasi pembayaran setelah sempurna jual beli. Serta tidak ada perbedaan harga pada waktu pembayaran akhir dengan transaksi awal. Dalam hal ini tenkulak atau pedagang dengan petani tidak ada yang mersa di rugikan dengan harga yang yang telah di sepakati bersama. Dari pemaparan diatas, praktek jual beli cabe dengan sistem uang muka di Desa Sumberejo Kecamatan Banyuputih adalah diperbolehkan, karena dalam jual beli tersebut ada manfaatnya yaitu dengan adanya jual beli cabe

71 dengan sistem uang muka diharapkan para petani akan bisa terus meningkatkan produksinya meskipun dengan modal yang terbatas. Dalam surat An-Nisā :29 juga dijelaskan bahwa jual beli atas suka sama suka adalah diperbolehkan Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. 5 Dalam hal ini antara tengkulak atau pedagang dan para petani saling rela dalam melakukan jual beli dengan sistem uang muka tanpa memperinci besaran harganya. Kemudian dari harga yang tidak disepakati atau dirincikan pada akad jual beli cabe dengan sistem uang muka di Desa Sumberejo Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo, dalam hal ini diperbolehkan dikarenakan setiap jatah punundaan pembayaran ada jatah harganya. Dengan harga yang tidak diperinci 5 Departemen Agama RI,Al-Qur an dan Terjemahnya. (Bandung: CV Diponogoro, 2010)

72 sebelumnya juga diperboleh kan karena mengingat nilai harga cabe di pasaran tidak tetap dan selalu berubah ubah. Dalam hal ini penulis cenderung kepada pendapat yang memperbolehkan jual beli cabe dengan sistem uang muka tersebut, sebab dengan jual beli dengan sistem uang muka lancar transaksi dan untuk meningkatkan pendapatan.