Pelatihan dan Pameran Konservasi Lukisan: Pencegahan, Restorasi dan Perawatannya

dokumen-dokumen yang mirip
Pameran Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia, 17 71: Goresan Juang Kemerdekaan Senin, 25 Juli 2016

Festival Trowulan Majapahit (FTM) 2014, Keselarasan Keberagaman Indonesia. Tarian Gayatri Rajapatni

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Wisata Budaya Lewat Lukisan Bersejarah Rabu, 02 Agustus 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

Suasana pameran Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia di Taman Ismail Marzuki pada 1975 Foto koleksi Hyphen

Bedah Buku Jejak Perlawanan Begawan Pejuang Sumitro Djojohadikusumo

Gambar 1. GUSTAVE COURBET. Anak Pemecah Batu. (1849). Kapur. Gambar 2. GUSTAVE COURBET. Pemecah Batu. (Detail) (1849). Cat Minyak di atas Kanvas.

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan dan diapresiasi oleh masyarakat. Pameran juga merupakan sebuah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SEJARAH SUMBER TERBUKA: PEMETAAN PAMERAN SENI RUPA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut masalah sosial, budaya, religi, pendidikan, politik, pembangunan dan

2 Indonesia, baik pada masa lalu, masa kini, maupun yang akan datang, perlu dimanfaatkan sebagai modal pembangunan. Sebagai karya warisan budaya masa

RANCAK KECAK PASOLA DI PURA LUHUR ULUWATU PERANG SAMBIL BERKUDA MEMBER OF INFLIGHT MAGAZINE OF BATIK AIR NOVEMBER 2017 NOVEMBER 2017

DAFTAR PUSTAKA. A.J Suhardjo, (2005). Pendidikan Seni Dari Konsep Sampai Program, Malang: Balai Kajian Seni dan Disain Universitas Malang.

Modernisme Asia Perkembangan yang Beragam di Indonesia, Philipina, dan Thailand

Museum Sejarah dan Budaya UNAIR Resmi Dibuka

PUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG

PAMERAN (EKSPRESI DAN APRESIASI SENI KRIYA)

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA

Wejangan Presiden RI pada Lomba Cipta Seni Anak-anak Nasional, tgl. 7 Juli 2013, di Istana Cipanas Minggu, 07 Juli 2013

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. sebagai kota pariwisata ini dilakukan di Jogja Gallery. Sebuah galeri seni yang

BAB V KESIMPULAN. Penelitian ini membuktikan bahwa seniman telah memiliki. kesadaran dalam mempresentasikan karya sebagai pertunjukan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2 diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan

Judul Tugas Akhir KAMPUNG SENI tema : Metafora Tari dalam Arsitektur

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Judul

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya (Lembaran

2015 PENGEMBANGAN RUMAH BERSEJARAH INGGIT GARNASIH SEBAGAI ATRAKSI WISATA BUDAYA DI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Sastra Inggris,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa

menciptakan sesuatu yang bemilai tinggi (luar biasa)1. Di dalam seni ada

D O K U M E N K O N T E S

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013

PUSAT SENI RUPA KONTEMPORER NYOMAN GUNARSA DI YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Komunikasi dan edukasi..., Kukuh Pamuji, FIB UI, 2010.

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan

B. Jumlah Peserta Pameran Guru yang diikutkan dalam kegiatan pameran secara keseluruhan akan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

UNDANGAN TERBUKA PAMERAN BESAR SENI RUPA 2016 Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

UNDANGAN TERBUKA PAMERAN BESAR SENI RUPA 2017

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Museum merupakan tempat yang sangat bernilai dalam perjalanan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 58 TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS KURATOR MUSEUM

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran

Koleksi. Sampul Poster Perangko Tipografi Ilustrasi Iklan Logo

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi

PERTEMUAN 2. Bahan Ajar 2. Ruang Lingkup dan Pengertian Museologi, Museum Dan Permuseum

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh

pentingnya sebuah gedung pameran seni rupa yang permanen dan dapat mewadahi

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA MUSEUM KEBANGKITAN NASIONAL

UNDIKSHA Ikut Pentas Budaya dan Pameran dalam Buleleng Festival 2013

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya ini dibuktikan dengan banyaknya pusat perbelanjaan dibangun

GUDANG GARAM INDONESIA ART AWARD 2015

Yirrkala, Batik Kolaborasi Warga Aborijin dan Pekalongan

SENI RUPA DI ISTANA. sebuah pengalaman mengelola koleksi negara. Oleh Mikke Susanto

BERITA NEGARA. Tata Naskah Dinas. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

berpengaruh terhadap gaya melukis, teknik pewarnaan, obyek lukis dan lain sebagainya. Pembuatan setiap karya seni pada dasarnya memiliki tujuan

MUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI MUSEUM

BAB I GALERI SENI RUPA DI YOGYAKARTA

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan,

Kuratorial Pameran; On Material(ity) pasir dan semen yang dijual di toko material. Material disini bermaksud on material ; diatas-material.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG MUSEUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan

- 4 - MEMUTUSKAN: Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Daerah Provinsi adalah Pemerintah Daerah

SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada

JURNAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR MUSEUM BENTENG VANDER WIJCK, GOMBONG, KEBUMEN JURNAL. Oleh. Toni Herwanto

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. A. Diskripsi Yang Dilakukan di Tempat Magang. Senin-Kamis pagi mulai pukul : WIB, Jumat :

BAB V KESIMPULAN. Pada bab ini penulis memaparkan kesimpulan berdasarkan perumusan

BAB I PENDAHULUAN. Pameran merupakan acara yang sudah lumrah di kota Yogyakarta, sebuah

BAB V PENUTUP. Keluarga dalam Penciptaan Seni Lukis untuk memenuhi Tugas Akhir penciptaan

Patung dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.

Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. [1]

Hotlens RE UNIITED PAMERAN AKBAR. Proposal. Fotografi Club/

pokok arti atau hakekat arti Art Gallery, yaitu : merupakan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : Jalan Joyo Lengkoro No. 30 Ploso. Jombang. Telepon : ,

PERANCANGAN INTERIOR PADA PUSAT KEBUDAYAAN BETAWI DIJAKARTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR YULI HELVINA

SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA CIPANAS

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia memiliki berbagai jenis atraksi. Setiap daerah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAB V PENUTUP. dibuat, maka dari penulisan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Ritual Semana

HENDRA GUNAWAN ART CATALOG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA GALERI NASIONAL INDONESIA

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tentang biografi seniman kaligrafi Arab Hendra. Buana dan karya seninya yang tertuang dalam tesis ini

BAB I PENDAHULUAN. pendapat yang menganggap bahwa perkembangan sektor pariwisata selama ini

Transkripsi:

e-warta YAD/Budaya/6 Februari-8 Maret 2015 Pelatihan dan Pameran Konservasi Lukisan: Pencegahan, Restorasi dan Perawatannya Pelatihan dan Pameran Konservasi Lukisan Sebagai pengembangan dari salah satu misi pelestarian budaya, Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) berpartisipasi dalam kegiatan konservasi lukisan sebagai pusaka seni lukis Indonesia. YAD mengawali kontribusinya melalui kegiatan restorasi 3 lukisan karya Raden Saleh pada 2013 lalu yaitu Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857), Harimau Minum (1863) dan Patroli Tentara Belanda di Gunung Merapi dan Merbabu (1871). Dalam kegiatan ini YAD bekerjasama dengan Goethe Institut dengan mendatangkan ahli konservasi Susanne Erhards dari GRUPPE Kӧln Jerman. Tahun 2015, YAD kembali bekerjasama dengan Goethe Institut dalam penyelenggaraan Pelatihan dan Pameran Konservasi Lukisan: Pencegahan, Restorasi dan Perawatannya yang merupakan bagian dari Pameran Aku Diponegoro Sang Pangeran Dalam Ingatan Bangsa dari Raden Saleh Hingga Kini yang telah berlangsung dari 6 Februari 8 Maret 2015 lalu di Galeri Nasional, Jl. Medan Merdeka Timur No. 14, Jakarta 10110. Pameran dan Pelatihan Konservasi Lukisan ini dikurasi oleh Susanne Erhards dan didukung oleh Tim YAD yaitu Catrini Pratihari Kubontubuh, Nyoman Arya Subamiya, Evi Manalu, dan Risza Takijoedin Pelatihan yang tidak dipungut biaya ini dan diberikan secara langsung oleh Susanne Erhards, bertujuan memberikan pemahaman dasar dan berbagi pengalaman dalam melakukan pencegahan kerusakan, teknik restorasi dan perawatan pasca restorasi. YAD berharap dari pelatihan ini akan bermunculan ahli konservasi lukisan yang kompeten dimana saat ini profesi tersebut masih sangat terbatas di Indonesia.

Pelatihan ini ternyata mendapatkan sambutan yang sangat baik dari berbagai pihak. Ini terlihat dari jumlah peserta yang melebihi target 20 orang, termasuk dari Galeri, baik di Jakarta maupun di luar Jakarta, Universitas (UGM, UI, ITB, Universitas Bina Sarana Informatika Bandung), Dewan Kesenian Jakarta, Istana Kepresidenan sebagai pemilik koleksi maestro dan juga dari pihak media. Salah satu peserta, Sektiadi, S.S., M.Hum. dari Arkeologi FIB UGM dalam pernyataannya menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan selama dua hari merupakan pelatihan yang sangat bagus. Meski di tempat kami (S2 minat Kajian Permuseuman dan S1 Arkeologi) terdapat mata kuliah konservasi museum, namun memang tidak pernah menyentuh lukisan secara khusus. Oleh karena itu, bagi kami pelatihan tersebut sangat bermanfaat.

Susanne Erhards, restorator dari Jerman, menjelaskan tentang bahan kanvas lukisan. Presentasi ini mendapatkan perhatian serius dari pengunjung. Menteri Luar Negeri RI, Ibu Retno Marsudi didampingi Pak Hashim menyaksikan cara melihat kanvas tua dengan kamera handphone. Peserta pelatihan konservasi lukisan

Lukisan Kamasan, Kerthagosa Kegiatan konservasi lukisan yang telah dirintis oleh YAD akan berlanjut ke lukisan Kamasan yang terletak di Kerthagosa, Puri Klungkung, Bali yang dibuat pada akhir abad ke-18. Lukisan ini telah mengalami beberapa kali perbaikan, terakhir pada tahun 2014 lalu meliputi perbaikan atap yang dilaksanakan dengan biaya pemerintah. Menteri Luar Negeri RI dan Raja Klungkung hadir dalam acara Pamungkas Pameran Aku Diponegoro Dari kiri ke kanan, Bupati Klungkung, Raja Klungkung, Pak Hashim Djojohadikusumo, Dubes Austria, Dubes Belgia, Atase Kebudayaan Prancis dan Direktur Goethe Institut Indonesia pada acara Pamungkas Pameran Aku Dipongoro

c Pak Hashim, Direktur Goethe Institut Indonesia dan Dr. Peter Carey foto bersama dengan tim pendukung pameran Pameran Aku Diponegoro YAD berkontribusi dalam melakukan restorasi salah satu lukisan penting yang dipamerkan dalam Pameran Aku Diponegoro: Sang Pangeran dalam Ingatan Bangsa, dari Raden Saleh hingga Kini yaitu lukisan maha karya Raden Saleh berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857). Restorasi dilaksanakan pada tahun 2013 kerja sama YAD dengan Goethe Institut dan Sekretariat Presiden RI dengan ahli restorasi dari Gruppe Kӧln, Jerman yaitu Susanne Erhards. Pameran Aku Diponegoro ini memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk mengamati dan mencermati langsung hasil restorasi yang telah dilakukan dengan sangat hati-hati. Pameran yang dibuka pada tanggal 5 Februari 2015 oleh Menteri Pendidikan & Kebudayaan, Anies Baswedan ini adalah hasil kerja sama Goethe-Institut Indonesia, Galeri Nasional Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Kedutaan Besar Republik Federasi Jerman di Indonesia, Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Erasmus Huis, Galeri Foto Jurnalistik Antara, dan Universitas Paramadina.

Pameran penting ini mendapatkan perhatian luas dan antusias dari masyarakat. Data statistik pengunjung menunjukkan tidak kurang dari 19000 orang datang menyaksikan pameran tersebut yang berlangsung sebulan penuh yaitu dari 6 Februari - 8 Maret 2015. Tubagus Andre Sukmana, Kepala Galeri Nasional mengatakan bahwa pameran Aku Diponegoro ini adalah sebuah apresiasi dan penghargaan terhadap peran dan dedikasi Pangeran Diponegoro. Prof. Peter Carey, salah satu kurator pameran, sedang menjelaskan tentang Pangeran Diponegoro kepada Menteri Luar Negeri RI, Ibu Retno Marsudi didampingi Bapak Hashim Djojohadikusumo Pameran ini berupaya membangkitkan kisah luar biasa Diponegoro (1785-1855) sebagaimana digambarkan oleh pelukis-pelukis klasik, kontemporer, maupun khalayak umum. Sejumlah maestro seni lukis Indonesia lainnya yang ikut meramaikan pameran besar ini adalah Soedjono Abdullah, Basuki Abdullah, Hendra Gunawan, Srihadi Soedarsono dan Harijadi Sumodidjojo. Pameran yang dikurasi oleh Dr. Werner Kraus, Jim Supangkat dan Dr. Peter Carey ini dibagi menjadi tiga bagian, masing-masing menampilkan pendekatan tersendiri terhadap sosok Diponegoro: Bagian pertama, Diponegoro di Mulut Sejarah Seni Indonesia: Pembentukan seorang Pahlawan, memusatkan perhatian pada karya seni Indonesia yang memiliki topik Diponegoro. Sorotan utama adalah karya Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857) karya Raden Saleh yang baru saja direstorasi. Lukisan ini dilengkapi dengan sejumlah potret (semu) Diponegoro, karya seniman Indonesia seperti Soedjono Abdullah, Basuki Abdullah, Harijadi Sumodidjojo dan banyak lainnya. Di samping karya-karya ini, hadir pula sebuah dokumentasi foto dan video yang menjelaskan proses restorasi yang sangat teliti. Restorasi ini dikerjakan oleh GRUPPE Köln (Cologne, Jerman), dipimpin oleh Susanne Erhards. Bagian kedua, yang berjudul Diponegoro, Raden Saleh, dan Sejarah di Mata Seniman Indonesia memberikan kesempatan untuk sejumlah seniman Indonesia kontemporer, seperti Srihadi Soedarsono, Heri Dono, Nasirun, Entang Wiharso, dan banyak lainnya, untuk menyajikan pendekatan kontemporer mereka atas figur Diponegoro. Bagian ketiga, Beyond Diponegoro, berfokus pada barang-barang yang berhubungan dengan Diponegoro, seperti foto, cukil kayu, kartu remi, buku komik, poster politik, dan uang kertas. Dengan cara ini, pameran mempertanyakan tradisi umum penerimaan seni

rupa dan juga dirancang untuk memicu diskusi publik mengenai sifat seni rupa dalam Indonesia post-modern. Pak Hashim Djojohadikusumo, Ketua YAD, memberikan sambutan dalam acara pamungkas Pameran Aku Diponegoro Ruang khusus Arwah yang Mengawasi memamerkan artefak pribadi Pangeran Diponegoro seperti tombak pusaka bernama Kiai Tjokro dan pelana kuda. Ruang ini dianggap ruang pusaka. yad.or.id