BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif tidak terlalu menitikberatkan pada kedalaman data, yang

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH ENVIRONMENTAL DISCLOSURE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tercatat dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis eksplanatori (explanatory reseach) yang

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun Alasan pemilihan. mencerminkan kondisi nyata di lapangan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini untuk menganalisis hubungan atau pengaruh variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui. menguji hipotesis dan kemudian diambil kesimpulan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan melihat pengaruh Adopsi IFRS terhadap Earnings Response

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar didalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tahun 2015 dengan objek penelitian yaitu Good

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN

audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan pengujian hipotesis untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DESAIN METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang akurat dan lengkap mengenai pengaruh minyak dunia, inflasi dan kurs,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (PROPER) yang terdaftar di BEI tahun Pemilihan sampel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB III METODE PENELITIAN. (Sujarweni, 2015). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB III METODE PENELITIAN. oleh variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan dan corporate governance terhadap luas pengungkapan corporate

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian adalah perusahaan industri non barang konsumsi yang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, grwoth, media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk dijadikan subjek penelitian dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2009:5) metode penelitian dapat diartikan, Metode deskriptif itu sendiri menurut (Sugiono, 2009:206):

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan rumus-rumus matematik. Penulis juga

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan melakukan merger

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan quantitative research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar ke dalam

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan keragaman data untuk penelitian yang akurat. Pemilihan sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

Transkripsi:

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Dimana dalam penelitian kuantitatif tidak terlalu menitikberatkan pada kedalaman data, yang penting dapat merekam data sebanyak-banyaknya dari populasi yang luas. Walaupun populasi penelitian besar, tetapi dengan mudah dapat dianalisis, baik melalui rumus-rumus statistik maupun komputer. Jadi pemecahan masalahnya didominasi oleh peran statistik (Masyhuri, 2008: 13). 3.2. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012-2013. Dipilihnya BEI sebagai tempat penelitian karena BEI merupakan bursa pertama di Indonesia, yang dianggap memiliki data yang lengkap dan telah terorganisasi dengan baik. 3.3. Populasi Dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 80). Populasi dalam penelitian ini adalah annual report perusahaan 40

41 manufaktur dan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012-2013. 3.4. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dimana cara pengambilan subjek bukan didasarkan pada strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya kriteriatertentu, untuk itu ditetapkan beberapa sampel berdasarkan kriteria tertentu (Arikunto, 2010: 139) Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling, dengan kriteria pemilihan perusahaan berdasar kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur dan pertambangan pada tahun 2012-2013 telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Tidak memperoleh penghargaan PROPER di tahun 2012-2013 dari Kementerian Lingkungan Hidup 3. Perusahaan pertambangan dan perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang tidak menggunakan mata uang asing dalam laporan keuangannya. Berikut kriteria pemilihan sampel penelitian dan jumlahnya secara ringkas yang disajikan dalam tabel 3.1

42 Tabel 3.1 Penentuan jumlah sampel Kriteria Jumlah Perusahaan Perusahaan pertambangan dan 154 perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2012 dan 2013 Perusahaan pertambangan dan (66) perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang mendapatkan penghargaan PROPER di tahun 2012-2013 Perusahaan pertambangan dan (8) perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang menggunakan mata uang asing Sampel penelitian 80 Sumber : www.idx.co.id 3.5. Data dan Jenis Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yaitu data kuantitatif yang diperoleh dari website IDX (http://www.idx.co.id). Sedangkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan tahunan perusahaan untuk periode 2012-2013 pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar kimia dan perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) dan informasi atas harga saham dan IHSG dari http:///finance.yahoo.com.

43 3.6. Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi data sekunder berupa data pasar modal untuk menghitung cumulative abnormal return (CAR), data tanggal publikasi laporan tahunan per 31 Desember, data harga saham, data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), data pendekatan pengungkapan lingkungan diperoleh dari Annual Report tahun 2013 yang didapat dengan mendownload di situs (http://www.idx.co.id), daftar laba untuk menghitung Unexpected Earning diperoleh dari laporan keuangan perusahaan tahun 2012-2013. 3.7. Definisi Operasional Variabel Bagian ini akan membahas tentang pengertian dan jenis variabel dependen, variabel independen, dan variabel moderating. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah environmental disclosure sedangkan earning response coefficient sebagai variabel independen. Tabel 3.2. Definisi Operasional Variabel Variabel Dimensi Indikator Skala Environmental disclosure Global Reporting Initiative (GRI) Jumlah item yang diungkapkan Skala rasio perusahaan dibagi total item Earning response coefficient Cummulative abnormal return dan Unexpected earning Menggunakan model perhitungan kumulatif laba abnormal yang maka terlebih dahulu dicari actual Skala rasio

44 Sumber : Diolah, 2015 return (return sesungguhnya) perusahaan. Return pasar, dapat diwakili dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia 3.7.1. Variabel Dependen Sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013:59). Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah earnings response coefficient. Dalam Jayanti (2012: 4-5) earnings response coefficient diperoleh dari regresi antara cummulative abnormal return (CAR) sebagai proksi harga saham dan unexpected earnings (UE) sebagai proksi laba akuntansi yang digunakan untuk mengindikasikan atau menjelaskan perbedaan reaksi pasar atau respon harga saham terhadap informasi laba. Dengan demikian untuk menghitung earnings response coefficient diperlukan beberapa langkah, yaitu: 1) Menghitung nilai cummulative abnormal return (CAR) Cummulative abnormal return (CAR) dihitung menggunakan model perhitungan kumulatif laba abnormal. Pengukuran abnormal return dalam penelitian ini menggunakan market-adjusted model yang

45 mengasumsikan bahwa pengukuran expected return saham perusahaa yang terbaik adalah return indeks pasar (Pincus, 1993, dalam Widiastuti, 2002; Junaedi, 2005) dalam Sayekti dan Wondabio (2007). Dalam penelitian ini, penghitungan cumulative abnormal return menggunakan harga saham periode bulanan. Hal ini senada dengan model penelitian Jayanti (2012) dan Sayekti dan Wondabio (2007). Berikut menghitung abnormal return (ARit) dapat dihitung dengan cara: R it = P it P it-1 P it-1 R mt = IHSG t - IHSG t-1 IHSG t-1 AR = R R it it mt Dimana: AR : Abnormal return untuk perusahaan i pada hari ke-t. it R : Return harian perusahaan i pada hari ke-t. it R : Return indeks pasar pada hari ke-t. m P : Harga saham perusahaan i pada waktu t. it P : Harga saham perusahaan I pada waktu t-1. it-1 IHSG : Indeks Harga Saham Gabungan pada waktu t. t IHSG : Indeks Harga Saham Gabungan pada waktu t-1. t-1

46 Selanjutnya, perhitungan cumulative abnormal return (CAR) untuk masing-masing perusahaan adalah merupakan kumulasi abnormal return dari masing-masing perusahaan (Sayekti dan Wondabio: 2007). 2) Menghitung nilai unexpected earnings (UE). Unexpected earnings (UE) merupakan proksi laba akuntansi yang menunjukkan hasil kinerja perusahaan selama periode tertentu. UE dihitung dari selisih laba akuntansi yang direalisasi dengan laba akuntansi yang diharapkan oleh pasar dan diperhitungkan dengan model langkah acak (random walk), model langkah acak mengestimasi laba periode berjalan sama dengan periode sebelumnya. Dalam penelitian ini memakai laba bersih setelah pajak. Hal ini senada dengan penelitian yang dlakukan oleh Nugrahanti (2006) dan Kusumawardhani dan Nugroho (2010). Dengan demikian unexpected earnings dapat dirumuskan sebagai berikut: Sumber : Hidayati dan Murni, 2009. Dimana: UE = Unexpected earnings perusahaan i pada periode t Eit = Laba bersih perusahaan i pada periode t Eit-1 = Laba bersih perusahaan i pada periode t-1 Setelah nilai CAR dan UE diperoleh maka model regresi linier yang digunakan untuk menentukan earnings response coefficients

47 (ERC) dapat dirumuskan sebagai berikut (Chaney dan Jeter:1991) dalam Jayanti (2012: 5): CARit = β0 + β1 UEit + e Sumber : Jayanti, 2012: 5 Dimana: CARit = Akumulasi abnormal return dari masing-masing perusahaan UEit = Laba kejutan untuk perusahaan i pada pengumuman laba β0 = Konstanta β1 = Koefisien respon laba (ERC) e = Komponen error dalam model atas perusahaan i 3.7.2. Variabel Independen Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel bebas yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2013:59). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya adalah environmental disclosure Pengukuran pengungkapan lingkungan perusahaan dalam Ariningtika, (2013:39-40) menggunakan indeks Global Reporting Initiative (GRI). Penilaian menggunakan indeks GRI ini terlah dilakukan di berbagai negara. Jumlah item corporate social responsibility pengungkapan menurut GRI adalah 79 item yang terdiri dari:

48 1. Ekonomi (9 item) 2. Lingkungan (30 item) 3. Praktik tenaga kerja (14 item) 4. Hak manusia (9 item) 5. Masyarakat (8 item) 6. Tanggung jawab produk (9 item). Untuk penelitian ini indikator yang digunakan hanyalah indikator kinerja lingkungan (30 item). Kinerja lingkungan mencakup kinerja yang berkaitan dengan 6 aspek, yaitu material, energi, air, biodiversitas (keanekaragaman hayati), emisi efluen limbah, produk jasa, pengangkutan/transportasi dan aspek menyeluruh. Pengukuran ini dilakukan dengan mencocokan item pada check list dengan item yang diungkapkan perusahaan. Nilai 0 : Jika perusahaan tidak mengungkapkan item. Nilai 1 : Jika perusahaan mengungkapkan item. Setelah mengidentifikasi item yang diungkapkan oleh perusahaan di dalam laporan tahunan, serta mencocokannya pada check list, hasil pengungkapan item yang diperoleh dari setiap perusahaan dihitung indeksnya. Sumber : Amal (2011:57)

49 Penentuan penghitungan nilai environmental disclosure dengan menggunakan Global Reporting Initiative (GRI) ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ariningtika (2013) dan Handayani (2010). 3.8. Analisis Data Untuk menguji pengaruh variabel independen dan dependen menggunakan alat statistik Regresi sederhana. Data penelitian ini dianalaisis dan diuji dengan beberapa uji statistik yang terdiri dari statistik deskriptif dan uji statistik untuk pengujian hipotesis. Uji statistik ini digunakan untuk memberikan gambaran tentang profil data sampel. Dalam hal ini peneliti menggunakan statistik deskriptif yang terdiri atas rata-rata, deviasi standar, minimum dan maksimum. 3.8.1. Pengujian Asumsi Klasik Agar dalam penelitian ini diperoleh hasil analisis data yang memenuhi syarat pengujian, maka dalam penelitian dilakukan pengujian asumsi klasik untuk pengujian statistik. 3.8.1.1 Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas ini dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola

50 tertentu pada grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen/terikat dengan residualnya. Jika adapola tertentu, seperti titiktitik yang membentuk pola bergelombang, melebar, kemudian menyempit, makamengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Dan jika tidak ada pola yang jelas/tertentu (titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah o pada sumbu Y), maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.8.1.2 Uji Normalitas Untuk menguji apakah dalam model Regresi, variabel dependen dan variabel independennya mempunyai distribusi normal ataukah tidak, maka diperlukan uji normalitas. Cara yang digunakan adalah dengan melihat Normal P-P Plot of regressionstand yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal, jika hasilnya membentang pola diagonal dari kiri ke kanan atas, maka berarti dapat diasumsikan berdistribusi normal. 3.8.1.3 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan dalam persamaan ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen), karena model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas (independen). Konsekuensi yang sangat penting bagi model regresi yang mengandung multikolinearitas adalah bahwa kesalahan standar estimasi akan cenderung meningkat

51 dengan bertambahnya variabel independen, tingkat signifikansi yang digunakan untuk menolak hipotesis nol akan semakin besar,dan probabilitas menerima hipotesis yang salah juga akan semakin besar, akibatnya,model regresi yang diperoleh tidak valid untuk menaksir nilai variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi dapat digunakan dengan melihat nilai R² dan matrik korelasi (r) variabel-variabel independen dari hasil output SPSS Regression Linear, menurut Ghozali (2001:63) nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi regresi empiris cukup tinggi, tetapi secara partial banyak variabel independen yang tidaksignifikan mempengaruhi variabel dependen. Dan jika antar variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), oleh Ghozali ditegaskan, maka hal ini juga merupakan indikasi adanya multikolinearitas. 3.8.1.4 Uji Autokorelasi Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Tetapi pada data dan model yang digunakan dakam penelitian ujiautokorelasi tidak dilakukan karena data yang digunakan adalah data crossectional (silang waktu) yang relatif jarang terjadi.

52 Setelah dapat dipastikan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal dan memiliki varian yang sama, kemudian dilakukan uji t sampel independen dengan berdasarkan standar deviasi dan standar error, akan dianalisis apakah pengaruhpengungkapan lingkungan dalam laporan tahunan terhadap koefisien respon laba akuntansi (ERC) tersebut memang nyata ataukah tidak secara statistik. 3.8.2. Pengujian Hipotesis 3.8.2.1. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R 2 ) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Bila terdapat nilai adjusted R 2 bernilai negatif, maka nilai adjusted R 2 dianggap bernilai nol. 3.8.2.2. Uji Statistik f Uji signifikansi simultan (uji statistik f) bertujuan untuk mengukur apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

53 Pengujian secara simultan ini dilakukan dengan cara membandingkan antara tingkat signifikansi f dari hasil pengujian dengan nilai signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini. Cara pengujian simultan terhadap variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Jika tingkat signifikansi f yang diperoleh dari hasil pengolahan nilainya lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunakan yaitu sebesar 10 persen maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. b. Jika tingkat signifikansi f yang diperoleh dari hasil pengolahan nilainya lebih besar dari nilai signifikansi yang digunakan yaitu sebesar 10 persen maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 3.8.2.3. Uji Statistik t Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan analisis regresi untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara individual. Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Uji yang dilakukan adalah uji t. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan nilai t hitung masingmasing koefisien dengan t tabel, dengan tingkat signifikansi 10%. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima. Ini berarti bahwa variabel independen

54 tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10%. Jika tingkat signifikansi > 0,10 maka hipotesis ditolak. Jika tingkat signifikansi < 0,10 maka hipotesis diterima.