DASAR HUKUM 4/24/2015

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0031/P/BSNP/III/2015 TANGGAL 13 MARET 2015

KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SOSIALISASI KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SOSIALISASI POS UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 3 MRANGGEN NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOSIALISASI UJIAN NASIONAL. SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2013/2014

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL

SELAMAT DATANG PADA ACARA SOSIALISASI UN DAN SNMPTN TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

SOSIALISASI KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH SMP 1 WONOKERTO

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Amplop Kecil A (Isi 10 eksemplar)

KATA PENGANTAR. Surabaya, Februari 2017 KEPALA DINAS. Dr. IKHSAN,S.Psi, MM Pembina Utama Muda NIP

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

Contoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENDIDIKAN AGAMA (ISLAM, KATHOLIK, KRISTEN, HINDU, BUDDHA) SD, SMP,SMA/SMK

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SD, SMP,SMA/ SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 I.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERSIAPAN UJIAN NASIONAL Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KESIAPAN JATIM DALAM UJIAN NASIONAL SMP/MTS & SMA/SMK/MA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

- 1 - DRAF PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR xxx TAHUN 2015 TENTANG

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN SOSIALISASI KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Di SMPN 2 WONOSALAM Demak, Senin, 09 Maret 2015

SOSIALISASI KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA

Penyelenggaraan Ujian Pendidikan Kesetaraan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SOSIALISASI KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A, PRORAM PAKET B, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN 2010

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA NOMOR : 188 / 546 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KATA PENGANTAR. Surabaya, KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. Dr. HARUN, M.Si, MM Pembina Utama Madya NIP

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Kata Pengantar. Jakarta, Januari Tim Penyusun

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK

No.1678, 2014 KEMENDIKBUD. Kelulusan. Peserta Didik. Satuan Pendidikan. Ujian Sekolah. Madrasah. Kesetaraan Ujian Nasional. Kriteria.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2014 TENTANG

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)

SOSIALISASI UJIAN NASIONAL

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 0116 TAHUN 2013 TENTANG

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UJIAN SEKOLAH (US) SMA DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN SOSIALISASI KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Semarang, Kamis, 29 Januari 2015

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL JENJANG SMK PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

UJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012

PERTEMUAN ORANG TUA/WALI SISWA SOSIALISASI UN 2015

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. Tahun Pelajaran 2012/2013 OLEH : KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL 2007/2008

SOSIALISASI UJIAN NASIONAL TAHUN November - Desember 2015

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. NOMOR : 068 Tahun 2012

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 0203 TAHUN 2016 TENTANG

Lampiran 1. Indikator monitoring dan evaluasi Prinsip berkesinambungan. Pertanyaan. Monitoring dan evaluasi. 1. Prinsipprinsip

Ujian Sekolah/Madrasah (US/M) Fungsi US/M. Persyaratan Peserta US/M

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG

SOSIALISASI UJIAN NASIONAL TAHUN November - Desember 2015

SELAMAT DATANG ORANG TUA / WALI SISWA KELAS IX SMP ISLAM TERPADU PAPB SEMARANG

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS)

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAH RAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 0255 TAHUN 2015

PEMERINTAH PROVINSI BALI

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN UJIAN NASIONAL PELAJARAN 2013/2014

KEMENTERIAN AGAMA KANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Jl. Sukonandi No.8 Telp. (0274) , FAX (0274) Yogyakarta Kode Pos 55284

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A/ULA, PROGRAM PAKET B/WUSTHA, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN 2011

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN 2012

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. Tahun Pelajaran 2012/2013 OLEH : KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

KATA PENGANTAR. Surabaya, KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. Dr. SAIFUL RACHMAN, MM, M.Pd Pembina Utama Madya NIP

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMP... Alamat. Jl...Telp...Kode Pos / website :...

(1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

UJIAN NASIONAL bagi SD/MI/SDLB dan SMA/MA-SMP/MTs/SMPLB-SMALB-SMK

Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor : DJ.I/02/2012

PETUNJUK PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 GELOMBANG II (OKTOBER 2017)

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PERSIAPAN UJIAN NASIONAL PERBAIKAN Jakarta, 1 Agustus 2016

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN

PETUNJUK TEKNIS PENDATAAN PESERTA UJIAN NASIONAL SMP/MTs, SMA/MA/SMAK/SMTK, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2015/2016

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA NOMOR : DJ.I/452/2008 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH KEAGAMAAN (MAK)

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. Tahun Pelajaran 2012/2013 OLEH : KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

DRAFT KATA PENGANTAR. Surabaya, 10 Pebruari 2017 KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

PROSEDUR OPERASI STANDAR PENGAWASAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL SMP/MTS, SMPLB, SMA/MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PANDUAN PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL PERBAIKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Tanya Jawab Pelaksanaan Ujian Nasional Wednesday, 28 December :24. Kata Pengantar

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDID

Kata Pengantar. Jakarta, Desember Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Tim Penyusun

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Tim Penyusun

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

RAPAT KOORDINASI. Pengelolaan dan Mekanisme Pendistribusian Anggaran Ujian Nasional Perbaikan Tahun Pelajaran 2015/2016. Jakarta, 4 Agustus 2016

Transkripsi:

1

DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapakali terakhir diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik, Penyelenggaraan Ujian Nasional, dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan Pada SMP/MTs Atau Yang Sederajat Dan SMA/MA/SMK atau yang sederajat; 4. Keputusan BSNP Nomor 0027/P/BSNP/IX/2014 tentang Kisi-Kisi Ujian Nasional Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2014/2015; 5. Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor: 0031/P/BSNP/III/2015 tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2014/2015 6. Keputusan Bersama Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 186 Tahun 2015 Nomor 2280 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah Berstandar Daerah, Ujian Nasional dan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan Tahun Pelajaran 2014/2015. 2

3

BEBERAPA CATATAN PENTING TENTANG UN 2015 a. Hasil UN tidak digunakan untuk penentuan kelulusan siswa dari satuan pendidikan. b. Kelulusan Siswa dari satuan pendidikan ditentukan oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan Nilai Sekolah (rapat dewan guru) c. Kriteria kelulusan peserta didik dari Ujian Pendidikan Kesetaraan untuk semua mata pelajaran ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi. d. Setiap siswa wajib mengikuti UN. e. UN Perbaikan khusus SMA sederajat f. Setiap peserta UN menerima Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN). g. Setiap peserta UN akan menerima Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN) h. Siswa dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah: i. menyelesaikan seluruh program pembelajaran; j. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan k. lulus Ujian S/M/PK. l. Kelulusan peserta didik ditetapkan setelah satuan pendidikan menerima hasil UN peserta didik yang bersangkutan. 4

PENYELENGGARA JENIS UJIAN HASIL Satuan Pendidikan Ujian Sekolah/Madrasah/ PK Lulus? Tidak Ya Ijazah Ulang Kelas IX atau XII Pemerintah Ujian Nasional SHUN Perbaikan? Tidak Selesai Ya UN Perbaikan 5

HASIL UN 2015 Hasil UN: 1. Peserta didik menerima SHUN (nilai, kategori, dan capaian kompetensi) 2. Satuan pendidikan, Pemda dan Pemerintah menerima hasil pemetaan dan analisis lain yang relevan 6

Katagori hasil UN: KATEGORI HASIL UN 2015 a. Sangat Baik (85 < N 100) b. Baik (70 < N 85) c. Cukup (55 < N 70) d. Kurang (0 N 55) 7

HASIL UN 2015 UNTUK PESERTA DIDIK 8

SERTIFIKAT HASIL UJIAN NASIONAL (SHUN) 1. Diberikan kepada SETIAP peserta UN 2. Menyatakan KATEGORI capaian mata pelajaran, BUKAN kelulusan 3. Informasi dalam SHUN: a. Identitas Peserta UN (nama, tempat tanggal lahir, sekolah, jurusan, NISN, No Peserta Ujian, NPSN, Kurikulum) b. Capaian Siswa dalam mata pelajaran UN c. Informasi analisis kompetensi, capaian siswa terhadap rata-rata nilai UN sekolah dan nasional 4. Informasi untuk siswa dan orang tua: Nilai tes Kategori dan deskripsi Peta sub kompetensi untuk perbaikan 9

Contoh Deskripsi Kategori Capaian Siswa No Level/Katagori Deskripsi Kompetensi Bahasa Indonesia SMP 1 Sangat Baik Pada kompetensi membaca, peserta didikmampu menafsirkan informasi tersirat pada bacaan sastra/nonsastra, sedangkan pada kompetensi menulis, peserta didik mampu menyusun berbagai bentuk paragraph dengan memperhatikan ejaan dan tanda baca 2 Baik Pada kompetensi membaca, peserta didik mampu menafsirkan informasi tersurat pada teks sastra/nonsastra, sedangkan pada kompetensi menulis, peserta didik mampu menggunakan kalimat sesuai ilustrasi 3 Cukup Pada kompetensi membaca, peserta didik mampu mengidentifikasi informasi tersurat pada bacaan/iklan/denah, sedangkan pada kompetensi menulis, peserta didik mampu menggunakan kata/kalilmat pada teks sastra/nonsastra 4 Kurang Siswa mampu mengindentifikasi informasi yang sangat sederhana dan tersurat dari sebuah wacana non teks sederhana. Siswa memiliki keterbatasan dalam menggunakan kata/frasa pada teks sastra/nonsastra Deskripsi kompetensi memberikan makna dan penjelasan lebih pada siswa, orang tua, dan guru tentang angka yang dicapai di setiap mata pelajaran UN. Hal ini bermanfaat untuk mengetahui apa yang diperlukan siswa dalam proses belajar selanjutnya dan bagaimana guru merencanakan kegiatan mengajar juga latihan apa yang dapat didukung oleh orangtua di rumah 10

HASIL UN 2015 UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DAN PEMERINTAH 11

ANALISIS HASIL UJIAN NASIONAL Informasi untuk satuan pendidikan, Pemerintah Daerah, dan Pemerintah: Konteks: posisi satuan pendidikan/kabupaten/provinsi terhadap satuan pendidikan dan daerah lain maupun nasional untuk pemetaan dalam rangka pengendalian mutu. Informasi rata-rata capaian terhadap SKL mata pelajaran sebagai salah satu SNP. 12

PEMANFAATAN HASIL UJIAN NASIONAL UNTUK SELEKSI KE JENJANG LEBIH TINGGI Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah 2013 2014 2015 Lulus UN digunakan sebagai syarat untuk diterima jenjang berikutnya Lulus UN digunakan sebagai syarat untuk diterima jenjang berikutnya Nilai UN digunakan sebagai syarat untuk diterima jenjang berikutnya Relatif tetap - mapan 13

PEMANFAATAN HASIL UJIAN NASIONAL UNTUK SELEKSI KE JENJANG LEBIH TINGGI Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 2014 2015 Hasil UN digunakan sebagai syarat untuk diterima melalui SNMPTN Gabungan pembobotan nilai rapor dan nilai UN murni digunakan sebagai dasar seleksi SNMPTN Proporsi nilai UN ditentukan oleh masing-masing perguruan tinggi Digunakan sebagai pertimbangan dalam seleksi SNMPTN Ketentuan penggunaan nilai UN SMA sederajat ditentukan oleh Panitia SNMPTN dan masingmasing PTN 14

ALUR KERJA UJIAN NASIONAL SESUAI DENGAN POS 2015 15

16

17

Hasil UN 18

2 Penyelenggaraan Ujian Nasional 19

PANITIA UN SK Mendikbud SK Gubernur SK Bupati/ Walikota SK Ka Dinas Pendidikan Tingkat Pusat: Penyelenggara dan Pelaksana Pelaksana Tingkat Provinsi Pelaksana Tingkat Kabupaten/Kota Pelaksana Tingkat Satuan Pendidikan UN Luar Negeri Rincian tugas ada di dalam POS 20

PERBEDAAN UN 2014 DAN 2015 No Aspek UN 2014 UN 2015 Ket 1 Kisi-kisi UN Kisi-Kisi 2011-2014 kisi-kisi 2011-2014. (Bisa diakses di Website BSNP) Sama 2 Fungsi UN 1. Pemetaan 2. Seleksi jenjang lebih tinggi 3. Kelulusan 4. Pembinaan 1. Pemetaan 2. Seleksi jenjang lebih tinggi 3. Pembinaan Beda 3 Teknologi (Pelaksanaan) Paper Based Test (PBT) PBT dan Computer Based Tes (CBT). CBT Diterapkan secara bertahap (status rintisan) Beda 4 Peran BSNP Penyelenggara Penyelenggara Sama 5 Peran Instansi Terkait Pelaksana Pelaksana Sama 21

No Aspek UN 2014 UN 2015 Ket PERBEDAAN UN 2014 DAN 6 Peran PTN Koordinator Pengawasan UN SMA sederajat dan Pemindaian LJUN Koordinator Pemindaian LJUN Pemantau di tingkat Kab/Kota Beda 7 Proses lelang dan Pencetakan bahan UN Sistem regional (8 region) Ditangani masing-masing provinsi (17 percetakan) Beda 8 Waktu Pelaksanaan UN SMA sederajat 9 Waktu Pelaksanaan UN SMP sederajat 14-16 April (3 hari) 13-15 April (3 hari) Sama 5-8 Mei (4 hari) 4-7 Mei (4 hari, Senin-Kamis) Sama 10 UNPK Paket A, B, C Dua kali setahun Tahap I: 14-16 Mei Tahap II: 19-22 Agustus Tidak ada UNPK Susulan 11 Soal UN yang telah digunakan Disimpan di sekolah untuk digunakan dalam pembelajaran Satu kali dilaksanakan bersamaan UN Formal Disimpan di sekolah selama 1 bulan kemudian dimusnahkan disertai Berita Acara Beda Beda 22

4 Pelaksanaan Ujian Nasional 23

Jadwal UN Paper-Based Test (PBT) 24

Jadwal UN PBT SMP Sederajat No UN Hari dan Tanggal UN Susulan Pukul Mata pelajaran 1 Senin, 4 Mei 2015 Senin, 11 Mei 2015 07.30-09.30 Bahasa Indonesia 2 Selasa,5 Mei 2015 Selasa, 12 Mei 2015 07.30-09.30 Matematika 3 Rabu, 6 Mei 2015 Rabu, 13 Mei 2015 07.30-09.30 Bahasa Inggris 4 Kamis, 7 Mei 2015 Jumat, 15 Mei 2015 07.30-09.30 Ilmu Pengetahuan Alam 25

5 Tanggal Penting UN 2015 26

TANGGAL PENTING UN 2015 A. PENGUMPULAN DATA PESERTA UN SMA Sederajat SMP Sederajat Pengumpulan dan Entri data 1 Nov 2014 14 Feb 2015 1 Nov 2014-14 Feb 2015 Pencetakan Daftar Calon Peserta (DCP) 1 Nov 2014-21 Feb 2015 1 Nov 2014 21 Feb 2015 Pengiriman data peserta dari Sekolah Indonesia Luar Negeri ke Panitia UN Tingkat Pusat. Cetak, Validasi dan Verfikasi Daftar Nominasi Sementara (DNS) 1 28 Feb 2015 1 28 Feb 2015 Cetak & Distribusi Daftar Nominasi Tetap (DNT) Paling lambat 8 Mar 2015 Paling lambat 15 Mar 2015 Cetak & Distribusi Kartu Peserta Ujian Paling lambat 8 Mar 2015 Paling lambat 15 Mar 2015 27

TANGGAL PENTING UN 2015 UJIAN NASIONAL SMA Sederajat SMP Sederajat UN Utama SMA: 13-15 Apr 2015 SMK: 13-16 Apr 2015 UN Susulan SMA: 20-22 Apr 2015 SMK: 20-23 Apr 2015 UN CBT SMA: 13-15 Apr 2015 SMK: 13-16 Apr 2015 UN CBT Susulan SMA: 20-22 Apr 2015 SMK: 20-23 Apr 2015 UN Praktek Keahlian Kejuruan SMA: 13-15 Apr 2015 SMK: 13-16 Apr 2015 4 7 Mei 2015 11-15 Mei 2015 4 7 Mei 2015 11-15 Mei 2015 4 7 Mei 2015 28

TANGGAL PENTING UN 2015 B. BAHAN UN SMA Sederajat SMP Sederajat Serah Terima Master Soal ke Percetakan Distribusi Bahan UN dari Percetakan ke Provinsi untuk daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T). Distribusi Bahan UN dari Percetakan ke Provinsi (di luar daerah 3T) 27 Feb 2015 4 Mar 2015 23 28 Mar 2015 19-23 April 2015 29 Mar 2015 23 April 2015 29

TANGGAL PENTING UN 2015 C. JADWAL PENGUMPULAN NILAI SEKOLAH SMA Sederajat SMP Sederajat Sekolah ke Kab/Kota 16 Mar 1 Apr 3 Apr 17 Apr Kab/Kota ke Provinsi 23 Mar 3 Apr 5 Apr 23 Apr Provinsi ke Pusat 3 Apr 7 Apr 21 Apr 27 Apr 30

TANGGAL PENTING UN 2015 D. JADWAL UN DAN PENGOLAHAN LJUN SMA Sederajat SMP Sederajat Pemindaian 14-25 Apr 2015 6-23 Mei 2015 Pengiriman hasil pemindaian dari PTN ke Panitia UN Pusat 25-26 April 2015 23-24 Mei 2015 Pengiriman Data dari Provinsi-Pusat 26 April 2015 24 Mei 2015 Skoring 27 Apr 1 Mei 2015 25 Mei -4 Jun 2015 Pengiriman Data Hasil UN ke Panitia SNMPTN 2 Mei 2015 - Pengiriman Data Hasil UN ke Provinsi 6 Mei 2015 5 Jun 2015 Pengumuman Kelulusan dari Satuan Pendidikan 15 Mei 2015 9 Jun 2015 31

PROSEDUR PELAKSANAAN UN 1. Ruang Ujian Nasional Panitia UN Tingkat Satuan pendidikan menetapkan ruang UN dengan persyaratan sebagai berikut: 1. Ruang ujian yang digunakan aman dan layak untuk pelaksanaan UN; 2. Pembagian ruangan diatur sebagai berikut: a. Jumlah peserta dibagi 20 b. Setiap 20 peserta menempati 1 ruangan c. Jika sisa pembagian jumlah peserta adalah 1sampai dengan 4 orang, maka dua ruangan terakhir diisi dengan 10 peserta dan sisanya. 3. Setiap ruang ujian diawasi oleh dua orang pengawas ruang UN; 4. Setiap meja dalam ruang ujian diberi nomor peserta UN; 5. Setiap ruang ujian ditempel pengumuman yang bertuliskan DILARANG MASUK SELAIN PESERTA UJIAN DAN PENGAWAS, SERTA TIDAK DIPERKENANKAN MEMBAWAALAT KOMUNIKASI 32

6. Setiap ruang UN disediakan denah tempat duduk peserta UN dengan disertai foto peserta yang ditempel di pintu masuk ruang ujian; 7. Setiap ruang UN disediakan lak/segel untuk amplop LJUN; 8. Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi UN dikeluarkan dari ruang UN; 9. Tempat duduk peserta UN diatur sebagai berikut: a. Satu bangku untuk satu orang peserta UN; b. Jarak antara meja yang satu dengan meja yang lain disusun dengan mempertimbangkan jarak antara peserta yang satu dengan peserta yang lain minimal 1 (satu) meter; c. Penempatan peserta UN sesuai dengan nomor peserta. 10. Ruang UN paling lambat sudah siap 1 (satu) hari sebelum UN dimulai. 33

Contoh Pembagian Ruang 34

35

PENGAWAS RUANG 1. Pengawas Ruang UN Pendidikan Kesetaraan adalah pendidik pada SMP, MTs, SMA, MA, SMK/MAK, Pondok Pesantren, SKB, BPKB, PKBM, dan BPPNFI yang memenuhi persyaratan sebagai Pengawas UN Pendidikan Kesetaraan. 2. Pengawas ruang adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti, dan memegang teguh kerahasiaan. 3. Pengawas ruang harus menandatangani surat pernyataan bersedia menjadi pengawas ruang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus hadir 45 menit sebelum ujian dimulai di lokasi sekolah/madrasah Pelaksana UN. 4. Pengawas ruang tidak diperkenankan untuk membawa alat komunikasi elektronik ke dalam ruang ujian. 5. Penempatan pengawas ruang ditentukan dengan sistem silang dalam satu kabupaten/kota. 6. Setiap ruangan diawasi oleh dua orang pengawas. 36

PROSEDUR DAN TATA TERTIB PENGAWAS RUANG UJIAN NASIONAL 1. Di Ruang Sekretariat UN a. Pukul 06.45 (45 menit sebelum ujian dimulai) pengawas ruang telah hadir di lokasi sekolah/madrasah penyelenggara UN; b. Pengawas ruang menerima penjelasan dan pengarahan dari Ketua Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan; c. Pengawas ruang mengisi dan menandatangani pakta integritas di depan ketua Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan; d. Pengawas ruang menerima bahan UN yang berupa naskah soal UN, amplop pengembalian LJUN, daftar hadir, dan berita acara pelaksanaan UN; (dokumen ini berada dalam sampul tersegel) e. Pengawas ruang memeriksa kondisi bahan UN dalam keadaan baik di dalam amplop naskah yang masih tersegel. (WAJIB DILAKUKAN!!!! Periksa SAMPUL UN apakah NAMA MATA PELAJARAN, HARI/TANGGAL SESUAI JADWAL? Jika TIDAK SESUAI, LAPOR PANITIA!) 37

2. Di Ruang Ujian Pengawas masuk ke dalam ruang UN 20 menit sebelum waktu pelaksanaan untuk melakukan secara berurutan: a. memeriksa kesiapan ruang ujian; (ruangan seharusnya dalam keadaan tersegel dan penempatan peserta sesuai denah. JIKA TIDAK SESUAI DENAH RUANG, SESUAIKAN!) b. mempersilakan peserta UN untuk memasuki ruang dengan menunjukkan kartu peserta UN dan meletakkan tas di bagian depan ruang ujian, serta menempati tempat duduk sesuai dengan nomor yang telah ditentukan; (Jika tidak membawa kartu peserta, peserta dipersilahkan lapor ke panitia penyelenggara. Kartu peserta dapat diganti dengan surat ijin Ketua Penyelenggara) c. memeriksa dan memastikan setiap peserta UN hanya membawa pensil, penghapus, peraut, dan penggaris yang akan dipergunakan ke tempat duduk masing-masing; (PESERTA DAN PENGAWAS DILARANG MEMBAWA ALAT KOMUNIKASI KE RUANG UJIAN). Boleh membawa clipboard d. memeriksa dan memastikan amplop soal dalam keadaan tertutup rapat (tersegel), membuka amplop tersebut disaksikan oleh peserta ujian; (SESAAT KETIKA MEMBUKA AMPLOP SOAL PENGAWAS WAJIB MEMERIKSA KESESUAIAN NASKAH DENGAN JADWAL. BILA TIDAK SESUAI SEGERA MASUKKAN LAGI SOAL KEDALAM AMPLOP DAN SALAH SEORANG PENGAWAS LAPOR KE PANITIA. LAKUKAN TANPA MERESAHKAN PESERTA) e. membacakan tata tertib peserta UN; (dilakukan oleh salah satu pengawas) f. membagikan naskah soal UN dengan cara meletakkan di atas meja peserta dalam posisi tertutup (terbalik) 38

g. kelebihan naskah soal UN selama ujian berlangsung tetap disimpan di ruang ujian dan tidak diperbolehkan dibaca oleh pengawas ruangan; (PEMINDAHAN NASKAH SOAL HANYA BISA DILAKUKAN UNTUK MENGATASI KEKURANGAN SOAL. PEMINDAHAN NASKAH SOAL HARUS DISERTAI DENGAN BERITA ACARA) h. memberikan kesempatan kepada peserta UN untuk mengecek kelengkapan soal; i. mewajibkan peserta untuk menuliskan nama dan nomor ujian pada kolom yang tersedia pada LJUN dan naskah soal; j. mewajibkan peserta ujian untuk melengkapi isian pada LJUN secara benar; k. memastikan peserta UN telah mengisi identitas dengan benar sesuai dengan kartu peserta; (SAMBIL MENGEDARKAN DAFTAR HADIR PENGAWAS MEMERIKSA ISIAN IDENTITAS PESERTA SESUAI DENGAN KARTU PESERTA) l. mewajibkan peserta ujian untuk memisahkan LJUN dengan naskah, secara hati-hati agar tidak rusak; (PEMISAHAN LJUN DARI NASKAH SOAL HANYA BOLEH DILAKUKAN OLEH PESERTA SETELAH SEMUA IDENTITAS DIISI.) m. memastikan peserta ujian menandatangani daftar hadir; n. mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca petunjuk cara menjawab soal; o. memimpin doa dan mengingatkan peserta untuk bekerja dengan jujur. 39

p. mempersilakan peserta UN untuk mulai mengerjakan soal; (setelah bel mengerjakan dibunyikan pk. 07.30) q. Selama UN berlangsung, pengawas ruang UN wajib: 1) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang ujian; 2) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan kecurangan; 3) melarang orang yang tidak berwenang memasuki ruang UN selain peserta ujian. 4) menaati larangan berikut: DILARANG merokok di ruang ujian, mengobrol, membaca, memberi isyarat, petunjuk, dan bantuan apapun kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal UN yang diujikan; r. Lima (5) menit sebelum waktu UN selesai, pengawas ruang UN memberi peringatan kepada peserta UN bahwa waktu tinggal lima menit; s. Setelah waktu UN selesai, pengawas ruang UN: 1) mempersilakan peserta UN untuk berhenti mengerjakan soal; 2) mempersilakan peserta UN meletakkan naskah soal dan LJUN di atas meja dengan rapi; 3) mengumpulkan LJUN dan naskah soal UN; 4) menghitung jumlah LJUN sama dengan jumlah peserta UN; bila sudah lengkap mempersilakan peserta UN meninggalkan ruang ujian; 40

5) menyusun secara urut LJUN dari nomor peserta terkecil dan memasukkannya ke dalam amplop LJUN disertai dengan satu lembar daftar hadir peserta, satu lembar berita acara pelaksanaan, kemudian DITUTUP, DILEM/DILAK serta DITANDATANGANI oleh pengawas ruang UN DI DALAM RUANG UJIAN; (LJUN YANG MASUK KE SAMPUL LJUN HANYA LJUN DARI PESERTA YANG HADIR) 6) menyusun naskah soal secara urut dari nomor peserta terkecil termasuk naskah cadangan yang tidak digunakan dan memasukkannya ke dalam amplop naskah soal; serta melem amplop naskah tersebut dibubuhi tanda tangan dan stempel sekolah (diruang panitia); 7) menyerahkan amplop LJUN yang sudah dilem dan ditandatangani, dan satu lembar daftar hadir peserta dan satu lembar berita acara pelaksanaan UN (di luar amplop) kepada Panitia UN Tingkat Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan membubuhi stempel Satuan Pendidikan pada amplop pengembalian LJUN tersebut. 8) menyerahkan naskah soal UN yang sudah dipakai, sudah dilem, dan sudah dibubuhi tanda tangan dan stempel sekolah kepada Panitia UN Tingkat Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan untuk disimpan di tempat yang aman. 41

YANG DISERAHKAN OLEH PENGAWAS RUANG KE PANITIA SEKOLAH PENGAWAS RUANG AMPLOP LJUN dilem dan ditandatangani berisi : LJUN sejumlah peserta + 1 lbr daftar hadir + 1 lbr Berita Acara + 1 set pakta integritas AMPLOP SOAL DILEM berisi : + SEJUMLAH SOAL SESUAI ISINYA + diluar amplop 1 lbr daftar hadir hadir 1 lbr berita acara 1 set pakta integritas PANITIA SEKOLAH 42

1. Merencanakan pelaksanaan UN (termasuk persiapan ruang UN sesuai POS) 2. Melaksanakan UN dan memastikan kesesuaian pelaksanaan UN dengan POS UN 3. melakukan sosialisasi Permendikbud UN dan POS UN kepada pendidik/tutor, peserta ujian, dan orang tua peserta (termasuk menyelenggarakan rapat pengawas ruang, dan pengarahan setiap pagi) 4. Mengambil naskah soal UN dari SUB Rayon dengan ketentuan : a. Naskah soal UN diambil oleh Kepala Sekolah/yang diberi kuasa dengan membawa Stempel, BAST naskah (unduh dari web), b. Kepala Sekolah/yang diberi kuasa wajib mengikuti info pagi pk. 05.15-05.30 c. Menandatangani BAST d. Naskah akan dibagikan pk. 05.30-06.30 e. Mengecek kebenaran naskah (mapel, jumlah sampul) sebelum meninggalkan ruangan pembagian naskah) f. Menggunakan kendaraan roda 4 untuk membawa naskah dari subrayon ke sekolah 43

5. Mencatat dan melaporkan kejadian yang tidak sesuai dengan POS UN; 6. Mengembalikan LJUN dari satuan pendidikan (Sekolah Penyelenggara) ke Panitia UN tingkat kabupaten/kota Yang diserahkan dari Sekolah penyelenggara ke Sub Rayon adalah : dokumen dalam sampul dokumen di luar sampul SAMPUL SEKOLAH dilem dan disegel 1 set daftar hadir peserta (= jumlah ruang) Panitia Sekolah berisi : SAMPUL LJUN SEJUMLAH RUANG UJIAN + 1 set berita acara (= jumlah ruang) 1 fakta integritas (= jumlah ruang) laporan harian format LSH-01 juknis berita acara serah terima hasil pekerjaan peserta (2 lembar) Panitia subrayon 44

Kepala Sekolah Penyelenggara atau yang diberi kuasa Kelengkapan Surat Kuasa Stempel sekolah BAST NASKAH UN Kendaraan Roda 4 1. Mengisi Daftar Hadir 2. Menerima Pointer Info Pagi 3. Menerima BAST Naskah Soal 4. Menandatangani BAST Naskah Soal, Stempel 5. Menyerahkan BAST (Kb Jeruk : Drs. Rohamani; Kembangan : Drs. H. Subadri, MM) 6. Duduk di tempat yang disediakan untuk info pagi Catatan : BAST ditandatangani : Pihak Sekolah Pihak Sub Rayon Kebon Jeruk Pihak Sub Rayon Kebon Jeruk SUB RAYON 07 Pk. 05.00-05.15 : 1. Kepala Sekolah; 2. Petugas Sekolah (saksi) : 1. Drs. Rohmani; 2. Dra. Hj. Supriheni, MM (saksi) : 1. Drs. H. Subadri, MM; 2. Drs. Nana Sutrisna, M.Pd. SUB RAYON 07 Pk. 05.30-06.00 SERAH TERIMA NASKAH SOAL Wajib dilaksanakan : 1. Cek Berita Acara Serah Terima (Nama Sekolah, Mapel dan Jumlah/jenis sampul) 2. Panitia menyerahkan naskah soal dan dokumen lainnya 3. Petugas sekolah memeriksa label sampul soal (Mata Pelajaran) dan jumlah sampul di depan petugas sub rayon 4. Naskah dibawa ke sekolah penyelenggara dengan kendaraan roda 4 SUB RAYON 07 Pk. 05.15-05.30 INFO PAGI EVALUASI, TINDAK LANJUT DAN INFO BARU Catatan : 1. Berita Acara Serah Terima Naskah UN untuk hari pertama dibuat Sub Rayon 2. Untuk hari kedua dan seterusnya dibuat Sekolah Penyelenggara dengan mengunduh dari web forumkembangan.net dicetak dengan kertas A4 3. Berita Acara Serah Terima LJUN dibuat oleh Sekolah Penyelenggara 45

PENYERAHAN LJUN DARI SEKOLAH KE SUB RAYON Kepala Sekolah/ Yang diberi Kuasa Membawa : 1. Sampul Sekolah Berisi Sampul LJUN (LJUN sejumlah peserta hadir + 1 ex BA + 1 ex Daftar Hadir + 1 set Pakta Integritas) 2. Daftar Hadir (1 set) + Berita Acara (1set)+1 set Pakta Integritas 3. Print Out Absen Online 4. Berita Acara Serah Terima LJUN dari Sekolah ke Subrayon 5. Laporan Harian Pelaksanaan UN (format LSH-01) juknis Diluar amplop sekolah Berita Acara Serah Terima LJUN ditandatangani : Pihak Sekolah : 1. Kepala Sekolah; 2. saksi (petugas sekolah) Pihak Sub Rayon (Kembangan} : 1. Drs. Subadri, M.M;. 2. Drs. Nana Sutrisna, M.Pd. {saksi} Pihak Sub Rayon (Kb. Jeruk} : 1. Drs. Rohmani; 2. Dra. Hj. Supriheni, MM (saksi) MENYERAHKAN LJUN DAN KELENGKAPANNYA KEPADA PANITIA Catatan : LJUN paling lambat sudah sampai di Subrayon pk. 11.00 10.30 46

47

48

Catatan : 1. Semua dokumen UN diunduh dan dapat dicetak secara online 2. Pengawas ruang membagikan soal secara acak 3. Pengawas ruang dilarang memisahkan lembar jawaban dari soal (yang memisahkan harus peserta) Karena kode soal dan kode lembar jawaban menjadi satu kesatuan 4. Peserta dilarang mencoret-coret, menghitamkan tandatanda hitam pada LJK 5. Peserta menuliskan nama pada lembar soal di pojok kanan atas (atau tempat yang disediakan, bila ada) 49

6. Bila terjadi kesalahan soal (soal rusak/kurang/ cetakan tidak jelas) padahal peserta sudah menjawab sebagian soal maka pengawas ruang mengambillangkah-langkah sebagai berikut : - Memberikan soal pengganti dari soal cadangan lengkap dengan LJK nya - Peserta melanjutkan mengerjakan soal pada ljk yang baru sesuai soal pengganti (yang menjadi satu kesatuan dengan soal pengganti) mulai dari nomor soal yang rusak - Peserta tidak perlu mengulang mengerjakan soal dari nomor - Peserta memiliki 2 LJK (dari soal sebelumnya dan dari soal pengganti). Kode soal pengganti ditulis pada LJK baru - Pengawas ruang memmasukkan 2 LJK tersebut pada sampul LJK - Pengawas ruang menuliskan kejadian tersebut pada Berita Acara (termasuk kode soal pengganti 7. Sekolah diharapkan memberikan pembekalan kepada guru-gurunya yang akan mengawas UN secara silang 8. Rapat Pengawas Ruang di Sekolah Penyelenggara dilaksanakan pada hari Kamis, 30 Mei 2015 pukul. 08.00 50

LAMPIRAN 51

LAIN-LAIN 1. Rapat Pengawas Ruang di Sekolah Penyelenggara dilaksanakan pada hari Kamis, 30 April 2015 pukul 08.00 2. Transport rapat pengawas ruang diberikan oleh Sekolah Asal Pengawas Ruang (Sekolah Pengirim) dialokasikan dari dana BOP/BOS untuk Rapat Koordinasi Pelaksanaan Ujian Nasional besaranya adalah Rp. 3. Dana Ujian Nasional dari APBN yang diterima sekolah penyelenggara adalah untuk transport pengawas ruang besarannya... 4. Absen Pengawas Ruang di buat tiap hari dengan lembaran terpisah 5. Sekolah Penyelenggara wajib membuat/menginput Laporan Pelaksanaan Harian Ujian Nasional berupa : a.input laporan di http://disdik.jakarta.go.id/dataun (respon cepat Dinas) b.input laporan di simdik.info (laporan rekap absen di print out pemindaian) c.sms ke sub rayon d.laporan tertulis format LSH-001) POINT a, b, c DILAKUKAN PADA PUKUL 07.40-08.15 POINT d diserahkan bersamaan dengan penyerahan LJUN 52

6. Ruang Ujian setiap hari harus ter-segel POSKO UN DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI LT 6 FAX 0215266533 BAGIAN PANTAU UN (RIZAL) 08170166448 KASI MANAJEMEN 081318204051 BAG KEUANGAN UN MASTIAN 082125556813 TELEPON ABSEN SUB RAYON 1. UMAR DANI (KEMBANGAN) : 085719226630 2. JOKO. P (KEBON JERUK) :02196201340 53

Mari kita bangun bersama Ujian Nasional yang Jujur dan Berprestasi TERIMA KASIH 54