GAMBARAN MOTIVASI WUS DALAM MENGIKUTI PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI DESA KARANGTEJO KECAMATAN JUMO KABUPATEN TEMANGGUNG ARTIKEL Oleh : NOVITASARI SETIAWATI 040112a035 PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO 2015 Gambaran Motivasi WUS dalam Mengikuti di 0
Gambaran Motivasi WUS dalam Mengikuti di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung 1, Heni Hirawati Pranoto, S.SiT, M.Kes 2, Vistra Veftisia, S.SiT 3 Program Studi D III Kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo ABSTRAK Pap Smear merupakan pemeriksaan skrinning secara sederhana, murah, praktis, dan mudah, namun kenyataannya hanya 3% wanita yang melakukan Pap smear. Hal ini karena sosialisasi belum dilaksanakan optimal dan kesadarannya kurang dengan alasan malu, takut dan tidak merasa butuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran motivasi WUS dalam Smear di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupten Temanggung. Desain penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross sectional pada 72 WUS yang sudah menikah di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung. Teknik pengambilan sampel adalah proportional random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian diperoleh motivasi WUS dalam mengikuti pemeriksaan Pap Smear sebagian besar dalam kategori rendah yaitu sejumlah 35 responden (48,6%), motivasi WUS berdasarkan umur sebagian besar responden yang memiliki motivasi kurang berumur 41-49 tahun sejumlah 2 responden (100%), motivasi WUS berdasarkan pekerjaan sebagian besar responden memiliki motivasi rendah pada bekerja sejumlah 15 responden (53,6%), motivasi WUS berdasarkan pendidikan sebagian besar responden memiliki motivasi rendah pada responden yang berpendidikan SD sejumlah 5 responden (62,5%), motivasi WUS berdasarkan sosial ekonomi sebagian besar responden memiliki motivasi rendah pada responden yang berpenghasilan rendah sejumlah 10 responden (62,5%), dan motivasi WUS berdasarkan media informasi sebagian besar memiliki motivasi rendah pada responden yang tidak terpapar media informasi sejumlah 29 responden (60%). Diharapkan masyarakat memberikan dorongan kepada WUS dalam lingkup umur, pendidikan, sosial ekonomi, pekerjaan dan media informasi untuk melakukan pemeriksaan pap smear guna meningkatkan kesehatan reproduksi terutama deteksi dini. Kata Kunci : Motivasi, WUS, Pap Smear Kepustakaan : 48 Daftar Pustaka (2004-2014) Gambaran Motivasi WUS dalam Mengikuti di 1
ABSTRACT Pap Smear is one type of examination in detecting the screening of a simple, inexpensive, practical, and easy, but in fact only 3% of women whose Pap smears. WUS lack of motivation for Pap Smear for optimal socialization and awareness has not been implemented less by reason of embarrassment, fear and do not feel the need. The purpose of this study was to determine the picture WUS motivation in following a Pap test in the village of Temanggung Kabupten Karangtejo Jumo subdistrict. Design research using descriptive with cross sectional approach at 72 WUS married in the village of Jumo subdistrict Karangtejo Waterford District. Sampling technique is proportional random sampling. Data collected by using a questionnaire. Analysis of data using univariate analysis. The results were obtained WUS motivation in following a Pap mostly in the low category, namely a number of 35 respondents (48.6%), motivation WUS by age most respondents who have less motivation aged 41-49 years a number 2 respondents (100%), WUS motivated by the work of most of the respondents have low motivation at work a number of 15 respondents (53.6%), motivation WUS based education most respondents have low motivation on elementary education respondents a number of five respondents (62.5%), motivation WUS based socioeconomic majority of respondents have low motivation on low-income respondents a number of 10 respondents (62.5%), and motivation WUS based media information mostly have low motivation on respondents who were not exposed to the media information about a number of 29 respondents (60%). Is expected to give a boost to the WUS community within the scope of age, education, socio-economic, employment and media information to perform pap smears in order to improve reproductive health, especially early detection. Keywords : Motivation, WUS, Pap Smear Bibliography : 48 Bibliography (2004-2014) PENDAHULUAN Latar Belakang Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan saat ini angka kejadian kanker serviks di Indonesia sekitar 90-100 orang /00 penduduk. Termasuk yang paling tertinggi di dunia, dengan rata-rata kasus baru/tahun sebanyak 200.000 kasus. Kejadian kanker servik di Kabupaten Temanggung tahun 2013 mencapai 9,31% dan di Kecamatan Jumo mencapai 2,35 kasus kanker servik, sedangkan tahun 2014 mengalami peningkatan yaitu mencapai 2,41% kasus di Kecamtan Jumo (Profil Kesehatan Jateng, 2014). Pap Smear merupakan salah satu jenis pemeriksaan skrinning dalam mendeteksi secara sederhana, murah, praktis, dan mudah. (DepKes RI, 2008). Di Indonesia hanya 3% wanita yang melakukan Pap smear. Gambaran Motivasi WUS dalam Mengikuti di 2
Sebagian besar melakukan pemeriksaan diri setelah perkembangan stadium lanjut dan ketika sudah sulit untuk ditangani yaitu mencapai 20 orang/hari. Itu berarti setiap satu jam, satu wanita meninggal karena kanker serviks (Juanita, 2009). Dari hasil wawancara dengan kabid penyakit menular dan tidak menular Sri Hartati, di Kabupaten Temanggung mengungkapkan bahwa pemeriksaan Pap Smear belum terlaksana dengan baik, masih banyak masyarakat yang belum sadar akan pemeriksaan ini. Padahal informasi bahwa akan diadakan pap smear sudah diumumkan, baik melalui tenaga kesehatan ataupun kader kesehatan setempat bahkan lewat brosur yang diedarkan. Program Pap Smear ini sudah dilakukan sejak tahun 2011, dan merupakan program rutin tahunan, akan tetapi program pap smear ini dirasa belum mencakup seluruh bagian masyarakat sehingga masyarakat sekitar khususnya para ibu masih jarang yang melakukan pemeriksaan pap smear. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya pengetahuan, informasi dan motivasi ibu tentang pemeriksaan pap smear. Kurangnya motivasi wanita usia subur untuk mengikuti pemeriksaan Pap Smear disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya dapat disebabkan karena akses untuk deteksi tidak tercapai oleh sebagian besar masyarakat, disebabkan sosialisasi masih belum dapat dilaksanakan secara optimal, meski sasaran (WUS) telah mendapatkan sosialisasi banyak yang belum memiliki kesadaran untuk Smear dengan alasan, malu, takut, dan tidak merasa membutuhkan sehingga kurang termotivasi melakukan pemeriksaan Pap Smear. Kerjasama lintas sektor masih kurang, fasilitas pelayanan kesehatan kurang memadai, dan keberhasilan tergantung pada deteksi dini dan pengobatan yang efektif. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 20 November 2014 di Puskesmas Jumo dimana sedang di galakkan safari Pap smear pada WUS yang sudah menikah diharapkan mengikuti pemeriksaan, namun hanya 1 desa yaitu Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung tidak ada yang mengikuti pemeriksaan pap smear. Hasil wawancara 9 orang ibu yang tidak mengikuti pap smear didapatkan 3 orang belum mengetahui cara pemeriksaan Pap Smear, 1 orang sudah mengetahui namun hanya sebatas pengetahuan umumnya yaitu pengertian bahwa pap smear adalah pemeriksaan yang dilakukan di bagian organ kewanitaan dan manfaat pemeriksaan pap smear yaitu untuk mencegah kanker rahim, dan 5 orang tidak mau Smear dengan alasan merasa takut, merasa malu saat diperiksa, takut apabila sakit, takut melihat hasil pemeriksaan, ada yang takut biaya terlalu mahal sehingga tidak ada dorongan untuk melakukan pemeriksaan pap smear. Tujuan Penelitian Gambaran Motivasi WUS dalam Mengikuti di 3
1. Tujuan Umum Mengetahui gambaran motivasi WUS dalam mengikuti pemeriksaan pap smear di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui gambaran motivasi WUS dalam Smear berdasarkan umur b. Mengetahui gambaran WUS dalam mengikuti pemeriksaan Pap Smear berdasarkan pekerjaan c. Mengetahui gambaran WUS dalam mengikuti pemeriksaan Pap Smear berdasarkan pendidikan d. Mengetahui gambaran WUS dalam mengikuti pemeriksaan Pap Smear berdasarkan sosial ekonomi e. Mengetahui gambaran motivasi WUS dalam Smear berdasarkan media informasi Manfaat Penelitian 1. Bagi Tenanga Kesehatan Hasil penelitian dapat menjadi masukan bagi tenaga kesehatan untuk mempromosikan dan memberikan penkes serta menggencarkan program penunjang tentang pentingnya melakukan pemeriksaan Pap Smear bagi wanita terutama yang sudah menikah. 2. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan informasi bagi masyarakat khususnya wanita pasangan usia subur mengenai pentingnya pemeriksaan Pap Smear. 3. Bagi Institusi Kesehatan Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang kebidanan khususnya kesehatan reproduksi wanita tentang pemeriksaan Pap Smear serta memupuk kesadaran akan pentingnya kesehatan bagi wanita secara dini. 4. Bagi Peneliti Sebagai media penerapan ilmu tentang kebidanan yang telah diperoleh dalam perkuliahandan dapat mengetahui gambaran motivasi WUS dalam mengikuti pemriksaan Pap Smear. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dilakukan di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung pada 28 Mei 7 Juni 2015. Populasi jumlah WUS yang sudah menikah pada bulan Januari 2015 berjumlah 261 orang, dengan sampel 72 orang. Teknik sampling yang digunakan ialah random sampling berjenis proportionate random sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan menyebar kuesioner Gambaran Motivasi WUS dalam Mengikuti di 4
berisikan pertanyaan tentang motivasi WUS dalam pemeriksaan Pap Smear pada ibu di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung, data sekunder diperoleh dari Kantor Kelurahan Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung, yaitu data jumlah WUS yang sudah menikah. Penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data yaitu kuesioner. Analisa yang digunakan adalah analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan prosentase. HASIL PENELITIAN A. Analisis Univariat 1. Motivasi WUS dalam Mengikuti Pemeriksaan Pap Smear Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi WUS dalam Mengikuti Pemeriksaan Pap Smear di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung Motivasi Frekuensi Persentase (%) Rendah Sedang Tinggi 35 12 25 48,6 16,7 34,7 Jumlah 72 100,0 Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa motivasi WUS dalam Smear sebagian besar dalam kategori rendah yaitu sejumlah 35 responden (48,6%). Umur 20-30 Tahun 31-40 Tahun 41-49 Tahun 2. Motivasi WUS dalam Mengikuti Berdasarkan Umur Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi tentang Motivasi WUS dalam Mengikuti Pemeriksaan Pap Smear Berdasarkan Umur di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung Motivasi Rendah Sedang Tinggi Total f % F % f % f % 14 46.7 5 16.7 11 36.7 30 19 47.5 7 17.5 14 35.0 40 2 100. 0 0.0 0 0.0 2 Total 35 48.6 1 16.7 25 34.7 72 Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa responden yang memiliki motivasi rendah lebih banyak pada responden yang berusia 41 49 tahun (100%) dibandingkan pada umur 20 30 tahun (46,7%) dan umur 31 40 tahun (47,5%). 3. Motivasi WUS dalam Mengikuti Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi tentang Motivasi WUS dalam Mengikuti Pemeriksaan Pap Smear Berdasarkan Pendidikan di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi Gambaran Motivasi WUS dalam Mengikuti di Motivasi Rendah Sedang Tinggi Total F % F % F % f % 5 62.5 1 12.5 2 25.0 8 24 61.5 5 12.8 10 25.6 39 6 26.1 6 26.1 11 47.8 23 0 0.0 0 0.0 2 2 5 Total 35 48.6 12 16.7 25 34.7 72 Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa responden yang memiliki motivasi rendah terdapat pada responden yang berpendidikan SD sejumlah 5 responden (62,5%)
Penghasilan dibandingkan dengan pendidikan SMP sejumlah 24 responden (61,5%) dan pendidikan SMA sejumlah 6 responden (26,1%), sedangkan responden yang mempunyai motivasi tinggi pada responden yang berpendidikan Perguruan Tinggi sejumlah 2 responden (100%). 4. Motivasi WUS dalam Mengikuti Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi tentang Motivasi WUS dalam Mengikuti Pemeriksaan Pap Smear Berdasarkan Pekerjaan di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung Pekerjaan Bekerja Tidak Bekerja Motivasi Rendah Sedang Tinggi Total f % f % F % F % 15 53.6 5 17.9 8 28.6 28 20 45.5 7 15.9 17 38.6 44 Total 35 48.6 12 16.7 25 34.7 72 Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa responden yang memiliki motivasi rendah lebih banyak terjadi pada ibu bekerja sejumlah 15 responden (53,6%) dibanding ibu yang tidak bekerja sejumlah 20 responden (45,5%) 5. Motivasi WUS dalam Mengikuti Berdasarkan Sosial Ekonomi Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi tentang Motivasi WUS dalam Mengikuti Pemeriksaan Pap Smear Berdasarkan Penghasilan di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung Motivasi Rendah Sedang Tinggi Total Rendah Sedang Tinggi f % f % F % F % 10 62.5 2 12.5 4 25.0 16 20 46.5 8 18.6 15 34.9 43 5 38.5 2 15.4 6 46.2 13 Total 35 48.6 12 16.7 25 34.7 72 Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa responden yang memiliki motivasi rendah lebih banyak pada responden yang berpenghasilan rendah sejumlah 10 responden (62,5%) dibanding pada responden yang berpenghasilan sedang sejumlah 20 responden (46,5%) dan berpenghasilan tinggi sejumlah 5 responden (38,5%). 6. Motivasi WUS dalam Mengikuti Berdasarkan Media Informasi Media Informasi TidakTerpapar Terpapar Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi tentang Motivasi WUS dalam Mengikuti Berdasarkan Media Informasi di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung Motivasi Rendah Sedang Tinggi Total f % f % f % f % 29 60.0 8 19.0 5 11.9 42 6 20.0 4 13.3 20 66.7 30 Gambaran Motivasi WUS dalam Mengikuti di 6 Total 35 48.6 12 16.7 25 34.7 72 Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa responden yang memiliki motivasi rendah lebih banyak terjadi pada responden yang tidak terpapar media informasi sejumlah 29 responden (60,0%) dibanding dengan yang terpapar media informasi sejumlah 6 responden (20%), sedangkan responden yang memiliki motivasi tinggi lebih banyak pada responden yang terpapar media informasi
(Brosur, Bidan dan Kader Kesehatan) sejumlah 20 responden (66,7%). PEMBAHASAN A. Motivasi WUS dalam Mengikuti Hasil penelitan menunjukkan motivasi WUS dalam mengikuti pemeriksaan Pap Smear sebagian besar memiliki motivasi rendah sejumlah 35 responden (48,6%). Motivasi rendah dalam melakukan pemeriksaan pap smear lebih mencolok pada faktor internal yaitu pekerjaan dengan alasan jika jam kerjanya dipakai untuk aktivitas lain maka gajinya tidak akan diterima penuh, sedangkan pada responden yang tidak bekerja kadang mereka bekerja serabutan di lingkungannya, jadi waktu yang digunakan tidak menentu. Padahal menurut Sukaca (2009), kesehatan karyawan merupakan faktor utama dalam proses bekerja karena menentukan kualitas kerja karyawan sehingga hasil yang diperoleh maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan, beberapa perusahaan manggalakkan program jaminan kesehatan untuk para karyawannya. Hasil penelitian menunjukkan sebagian responden mempunyai motivasi tinggi sejumlah 25 responden (34,7%). Hal ini dilihat dari faktor intrinsik umur dengan alasan bahwa gejala penyakit datang ketika seseorang yang beraktivitas normal dan muncul diusia tua, 24 responden (96%) menjawab ya dimana sesuai dengan teori Fitria (2007), perubahan sel-sel abnormal pada leher rahim paling sering ditemukan pada usia 35-55 tahun dan memiliki resiko 2-3 kali lipat menderita kanker leher rahim karena semakin tua umur seseorang akan mengalami proses melemahnya sistem reproduksinya. B. Motivasi WUS dalam Mengikuti Berdasarkan Umur Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi rendah lebih banyak pada WUS berumur 41-49 tahun sebanyak 2 responden (100%), dibanding usia 31-40 tahun sebanyak 19 responden (47,5%) dan umur 20-30 tahun sebanyak 14 responden (46,7%) juga mempunyai motivasi rendah. Ini menunjukkan bahwa semakin tua umur seseoarang motivasinya semakin rendah. Hal ini dikarenakan informasi yang didapatkan WUS kurang terutama pada responden yang berusia 41-49 tahun sehingga mempengaruhi pola pikir responden. Hal ini tidak sesuai dengan teori Asnawi (2004), bahwa semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Umur merupakan salah satu faktor yang dapat menggambarkan kematangan Gambaran Motivasi WUS dalam Mengikuti di 7
seseorang baik secara fisik, psikis, dan sosial, sehingga semakin cukup umur tingkat motivasinya juga semakin tinggi. C. Motivasi WUS dalam Mengikuti Berdasarkan Pendidikan Hasil penelitian responden yang memiliki motivasi tinggi sebagian besar berpendidikan Perguruan Tinggi sejumlah 2 responden (100%), sedangkan responden yang memiliki motivasi rendah sebagian besar berpendidikan SD sejumlah 5 responden (62,5%). Hal ini dikarenakan pendidikan responden mempengaruhi pola pikir responden dalam melakukan pemeriksaan pap smear. Hal ini sesuai dengan teori Mubarak (2007), yang menyatakan bahwa pendidikan berarti suatu bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula motivasi yang dimilikinya. D. Motivasi WUS dalam Mengkuti Berdasarkan Pekerjaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi rendah terdapat pada WUS yang bekerja sebanyak 15 responden (53,6%), sedangkan motivasi tinggi terdapat pada WUS yang tidak bekerja sejumlah 17 responden (38,6%). Hal ini dikarenakan program safari pemeriksaan pap smear dilakukan setahun sekali di puskesmas pada bulan Oktober dimana waktu yang digunakan hanya 2 minggu yaitu dari hari Senin Sabtu jadi lebih banyak kesempatan waktu pada ibu yang tidak bekerja untuk pemeriksaan pap smear dari pada ibu yang bekerja. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Asnawi (2004), bahwa motivasi seseorang yang bekerja lebih baik bila dibandingkan dengan motivasi seseorang yang tidak bekerja. E. Motivasi WUS dalam Mengikuti Berdasarkan Sosial Ekonomi Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi rendah terdapat pada WUS yang berpenghasilan rendah sebanyak 10 responden (62,5%), sedangka yang mempunyai motivasi tinggi terdapat pada WUS berpenghasilan tinggi sebanyak 6 responden (46,2%). Hal ini dikarenakan responden yang sosial ekonominya tinggi lebih memperhatikan kesehatannya dan mampu membiayai pemeriksaan maupun pengobatannya, sedangkan yang sosial ekonominya rendah lebih mementingkan untuk mencukupi kebutuhan dasar. Hal ini didukung oleh teori Nuryati (2008), biaya menjadi faktor utama dalam masalah ekonomi. Ini menjadi alasan oleh banyak orang dalam mengambil Gambaran Motivasi WUS dalam Mengikuti di 8
keputusan untuk melakukan sesuatu. membutuhkan uang untuk pembayaran pemeriksaan maupun biaya transportasi. Pada masyarakat berpenghasilan rendah menjadi masalah dan kendala dalam melakukan pemeriksaan Pap Smear. F. Motivasi WUS dalam Mengikuti Berdasarkan Media Informasi Hasil peneltian menunjukkan bahwa responden yang memiliki motivasi rendah terdapat pada WUS yang tidak terpapar media informasi sebanyak 29 responden (60,0%) sedangkan yang mempunyai motivasi tinggi terdapat pada WUS yang terpapar media informasi sebanyak 20 responden (66,7%). Hal ini dikarenakan responden yang terpapar media informasi mempunyai motivasi tinggi dari pada responden yang tidak terpapar karena lebih mudah mendapat pengetahuan dari media informasi yang didapatkan. Informasi Pap Smear diperoleh dari kader (47,1%), brosur (29,4%), tenaga kesehatan/bidan (19,6%), internet (3,9%). Hal ini sesuai dengan teori Farhan (2007), juga mendukung bahwa melalui bermacam-macam media baik cetak maupun elektronik berbagai informasi dapat diterima, sehingga seseorang yang lebih sering terpapar media massa akan memperoleh informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tidak terpapar informasi, media massa mempengaruhi tingkat motivasi yang dimiliki seseorang. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada WUS di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung sejumlah 72 responden, peneliti dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Gambaran motivasi WUS dalam Smear sebagian besar dalam kategori rendah yaitu sejumlah 35 responden (48,6%). 2. Gambaran motivasi WUS dalam Smear berdasarkan umur sebagian responden yang mempunyai motivasi rendah lebih banyak pada responden berusia 41-49 tahun sejumlah 2 responden (100%) dibanding umur 20-30 tahun sejumlah 14 responden (46,7%) dan umur 30-40 tahun sejumlah 19 responden (47,5%). 3. Gambaran motivasi WUS dalam Smear berdasarkan pendidikan pada responden yang memiliki motivasi rendah lebih banyak pada berpendidikan SD sebanyak 5 orang (62,5%) 4. Gambaran motivasi WUS dalam Smear berdasarkan pekerjaan pada responden yang mempunyai motivasi rendah Gambaran Motivasi WUS dalam Mengikuti di 9
lebih banyak pada ibu bekerja sejumlah 15 responden (53,6%). 5. Gambaran motivasi WUS dalam Smear berdasarkan sosial ekonomi pada responden yang mempunyai motivasi rendah lebih banyak pada responden yang berpenghasilan rendah sejumlah 10 responden (62,5%) 6. Gambaran motivasi WUS dalam Smear berdasarkan media informasi pada responden yang memiliki motivasi rendah lebih banyak pada responden yang tidak terpapar sejumlah 29 responden (60%). B. SARAN 1. Bagi Tenaga Kesehatan Diharapkan tenaga kesehatan melakukan penyuluhan 1-2 bulan sebelumnya mendekati bulan Oktober, agar peserta khususnya WUS dapat mempersiapkan diri untuk melakukan pemeriksaan pap smear. 2. Bagi Masyarakat Diharapkan masyarakat memberikan dorongan kepada WUS dalam lingkup umur, pendidikan, sosial ekonomi, pekerjaan dan media informasi untuk melakukan pemeriksaan pap smear guna meningkatkan kesehatan reproduksi terutama deteksi. 3. Bagi peneliti Diharapkan peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menambahkan variabel yang diteliti tentang pemeriksaan pap smear pada WUS. DAFTAR PUSTAKA Asnawi. 2004. Teori Motivasi, Psikologi dan Organisasi. Jakarta: Stulia pern. Depkes RI. 2008. Deteksi dini kanker leher rahim dengan IVA. Jakarta: Depkes RI. Fitria, A. 2007. Panduan LengkapKesehatan Wanita.Yogyakarta: Gala Ilmu Semesta. Juanita. 2009. Pap Smear yang Efektif Sebagai Upaya Skrinning Kanker Servik. Yogyakarta : Genius Printika. Mubarak, Wahit Iqbal, 2007. Buku Ajar Keperawatan Komunitas 2. Jakarta : CV. Sagung Seto. Nuryati.2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar dan Kunci Keberhasilan. Jakarta : Haji Masagung. Sukaca E. Bertiani. 2009. Cara Cerdas Menghadapi KANKER SERVIK (Leher Rahim). Yogyakarta: Genius Printika Farhan, A. 2010. Tingkatan motivasi. Dalam akhmadfarchan.com. Diakses pada tanggal 6 Januari 2015. Gambaran Motivasi WUS dalam Mengikuti di 10