GAMBARAN MOTIVASI WUS DALAM MENGIKUTI PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI DESA KARANGTEJO KECAMATAN JUMO KABUPATEN TEMANGGUNG ARTIKEL

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

GAMBARAN MOTIVASI WANITA USIA SUBUR UNTUK MELAKUKAN TEST INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DESA CANGGAL KECAMATANCANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

NAGARASARI KECAMATAN CIPEDES KOTA TASIKMALAYA)

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Galuh Tunjung Pertiwi

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN... ii. LEMBAR PERSETUJUAN... iii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv. KATA PENGANTAR...

KARAKTERISTIK, HAMBATAN WANITA USIA SUBUR MELAKUKAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS KEDAI DURIAN

BAB I PENDAHULUAN. Human Papilloma Virus (HPV). HPV ini ditularkan melalui hubungan

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU MELAKUKAN IVA TEST DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN DAN PEMBERIAN LEAFLET KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN PAP SMEAR IBU-IBU DI DUSUN JOGONALAN TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL 1

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU DALAM MELAKUKAN PAP SMEAR DI MANGKUDRANAN MARGOREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA

JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY)

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PARTISIPASI PERIKSA PAP SMEAR ANTARA PERAWAT DENGAN MASYARAKAT DI KABUPATEN SUKOHARJO

ARTIKEL GAMBARAN KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR YANG TELAH MENGIKUTI IVA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRANGGAN KECAMATAN KRANGGAN KABUPATEN TEMANGGUNG

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER LEHER RAHIM DI RW 7 DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

TINGKAT PENGETAHUAN WUS (USIA TAHUN) TENTANG MANFAAT PAP SMEAR. Surya Mustika Sari¹, Titiek Idayanti²

Kata Kunci: Pengetahuan, Sumber Informasi, Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN DAN SIKAP PERSONAL HYGIENE ORGAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI JALANAN DI KOTA DENPASAR TAHUN 2015 NI MADE SETIARI

Roswati Dani Ningrum dan Dyah Fajarsari Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto ABSTRAK

PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG HIVAIDS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI DESA PARAKAN KAUMAN KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG ARTIKEL.

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG BPJS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERGAS KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

Promotif, Vol.7 No.1, Juli 2017 Hal 51-59

TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU TENTANG PAP SMEAR SEBAGAI SALAH SATU LANGKAH DETEKSI AWAL KANKER SERVIKS DI KELURAHAN PADANG BULAN.

FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI METODE PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

Sri Mularsih Dosen Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PUS TERHADAP PROGRAM SADARI PADA PENYAKIT KANKER PAYUDARA DI KELURAHAN JATIHANDAP KOTA BANDUNG

PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TERHADAP KANKER LEHER RAHIM (CERVICAL CANCER) DI KELURAHAN BAGAN DELI KECAMATAN MEDAN BELAWAN KOTA MEDAN

PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KANKER SERVIKS DI DESA PINGIT PRINGSURAT TEMANGGUNG. ARTIKEL. Oleh : RATNA PUSPITA SARI NIM.

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN PERILAKU HYGIENE VAGINA PADA WUS YANG BERKUNJUNG KE PUSKESMAS DI KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2015

SUMBER INFORMASI TENTANG DETEKSI DINI KANKER SERVIX PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR <20 TAHUN DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PERSEPSI WUS TENTANG SADARI DAN KANKER PAYUDARA DI DESA BANJAR TANGGUL PUNGGING MOJOKERTO FADILLATUS SHOLIHAH NIM

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN DAN KESIMPULAN HASIL PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2010

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI DUSUN NGANTI SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU WANITA USIA SUBUR DALAM PERAWATAN PAYUDARA SENDIRI DI DESA PAKUNDEN KABUPATEN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan manusia tidak dapat melakukan aktivitas sehari-harinya. Keadaan

BAB I PENDAHULUAN. rahim yang terletak antara rahim uterus dengan liang senggama vagina.

: KAMALIAH /IKM

PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TENTANG DETEKSI DINI CA MAMMAE DI RW I KELURAHAN BERINGIN, KECAMATAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Badan Organisasi Kesehatan Dunia/ World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu untuk periode 5 tahun sebelum survey ( )

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi

SKRIPSI. OLEH: Birgita Bupu Raja NRP:

Putri Ahadiyah* Rosalina, S.Kp., M.Kes **) Puji Lestari, S.Kep., Ns., M.Kes. (Epid )**)

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA UMUR TAHUN YANG BERADA DI KELURAHAN SEI RENGAS I MEDAN MENGENAI SADARI KELVIN YUWANDA

ABSTRAK. Kata Kunci : pengetahuan, sikap pemeriksaan pap smear. Risa Putri Wulandari *), Masruroh **), Nova Hasani F ***)

No. Responden: B. Data Khusus Responden

Novia Sari Yunita, Puji Lestari. Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRACT

HUBUNGAN JENIS MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS PADA REMAJA DI DESA X KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN PTEMANGGUNG ARTIKEL

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA USIA SUBUR DI KELURAHAN BONGSARI SEMARANG BARAT TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008).

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker leher rahim (kanker serviks) masih menjadi masalah

Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Heni Hendarsah Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Foundation for Woman s Cancer (2013) kanker serviks adalah

GAMBARAN PERAN KADER KESEHATAN DALAM KEGIATAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI DUSUN KEDON, DESA CONGKRANG, KECAMATAN MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN MOTIVASI ANGGOTA FKD DALAM PENGEMBANGAN DESA SIAGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO ARTIKEL. Oleh : ISNA AOZIANTI NIM.

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN SAMBEN ARGOMULYO SEDAYU BANTUL

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DETEKSI DINI TB PARU

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Analisis Faktor Prilaku Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Metode IVA ( Inspeksi Visual Asam Acetat )

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN SUAMI UNTUK MENCEGAH HIV/AIDS DI DESA X KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG.

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT IBU UNTUK MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI DUSUN BATANG CILIK TAMBAKREJO TEMPEL SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. di dunia. Berdasarkan data Internasional Agency For Research on Cancer

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU WANITA PEKERJA TERHADAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI PT. X KABUPATEN CIREBON TAHUN 2011

Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

PERNYATAAN SKRIPSI. Medan, Juli 2014 Peneliti. (Paolisma Gustini Harefa) iii

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU-IBU TERHADAP PENCEGAHAN KANKER SERVIKS DI KELURAHAN TEGAL GUNDIL BOGOR

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Oleh. Anin Nur Sholihah 1) dan Etik Sulistyorini 2) ABSTRAK. Kata kunci: Sikap, Minat, Kanker Serviks, Inpeksi Visual Asam Asetat, Wanita

BAB I PENDAHULUAN. (Emilia, 2010). Pada tahun 2003, WHO menyatakan bahwa kanker merupakan

Vol 1 No 2 Tahun 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Karibia, Sub-Sahara

Kata kunci: Lesi prakanker, IVA Positif, Krioterapi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU SADARI PADA KADER POSYANDU KECAMATAN DELANGGU

BAB 1 : PENDAHULUAN. daerah leher rahim atau mulut rahim, yang merupakan bagian yang terendah dari

Wiwit Desi Intarti Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap

THE FACTORS RELATED TO KNOWLEDGE OF PAP SMEAR IN WOMEN OF CHILDBEARING AGE IN KEMUKIMAN LAMNGA KECAMATAN MESJID RAYA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di dunia pada wanita setelah kanker payudara.

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan

Transkripsi:

GAMBARAN MOTIVASI WUS DALAM MENGIKUTI PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI DESA KARANGTEJO KECAMATAN JUMO KABUPATEN TEMANGGUNG ARTIKEL Oleh : NOVITASARI SETIAWATI 040112a035 PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO 2015 Gambaran Motivasi WUS dalam Mengikuti di 0

Gambaran Motivasi WUS dalam Mengikuti di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung 1, Heni Hirawati Pranoto, S.SiT, M.Kes 2, Vistra Veftisia, S.SiT 3 Program Studi D III Kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo ABSTRAK Pap Smear merupakan pemeriksaan skrinning secara sederhana, murah, praktis, dan mudah, namun kenyataannya hanya 3% wanita yang melakukan Pap smear. Hal ini karena sosialisasi belum dilaksanakan optimal dan kesadarannya kurang dengan alasan malu, takut dan tidak merasa butuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran motivasi WUS dalam Smear di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupten Temanggung. Desain penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross sectional pada 72 WUS yang sudah menikah di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung. Teknik pengambilan sampel adalah proportional random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian diperoleh motivasi WUS dalam mengikuti pemeriksaan Pap Smear sebagian besar dalam kategori rendah yaitu sejumlah 35 responden (48,6%), motivasi WUS berdasarkan umur sebagian besar responden yang memiliki motivasi kurang berumur 41-49 tahun sejumlah 2 responden (100%), motivasi WUS berdasarkan pekerjaan sebagian besar responden memiliki motivasi rendah pada bekerja sejumlah 15 responden (53,6%), motivasi WUS berdasarkan pendidikan sebagian besar responden memiliki motivasi rendah pada responden yang berpendidikan SD sejumlah 5 responden (62,5%), motivasi WUS berdasarkan sosial ekonomi sebagian besar responden memiliki motivasi rendah pada responden yang berpenghasilan rendah sejumlah 10 responden (62,5%), dan motivasi WUS berdasarkan media informasi sebagian besar memiliki motivasi rendah pada responden yang tidak terpapar media informasi sejumlah 29 responden (60%). Diharapkan masyarakat memberikan dorongan kepada WUS dalam lingkup umur, pendidikan, sosial ekonomi, pekerjaan dan media informasi untuk melakukan pemeriksaan pap smear guna meningkatkan kesehatan reproduksi terutama deteksi dini. Kata Kunci : Motivasi, WUS, Pap Smear Kepustakaan : 48 Daftar Pustaka (2004-2014) Gambaran Motivasi WUS dalam Mengikuti di 1

ABSTRACT Pap Smear is one type of examination in detecting the screening of a simple, inexpensive, practical, and easy, but in fact only 3% of women whose Pap smears. WUS lack of motivation for Pap Smear for optimal socialization and awareness has not been implemented less by reason of embarrassment, fear and do not feel the need. The purpose of this study was to determine the picture WUS motivation in following a Pap test in the village of Temanggung Kabupten Karangtejo Jumo subdistrict. Design research using descriptive with cross sectional approach at 72 WUS married in the village of Jumo subdistrict Karangtejo Waterford District. Sampling technique is proportional random sampling. Data collected by using a questionnaire. Analysis of data using univariate analysis. The results were obtained WUS motivation in following a Pap mostly in the low category, namely a number of 35 respondents (48.6%), motivation WUS by age most respondents who have less motivation aged 41-49 years a number 2 respondents (100%), WUS motivated by the work of most of the respondents have low motivation at work a number of 15 respondents (53.6%), motivation WUS based education most respondents have low motivation on elementary education respondents a number of five respondents (62.5%), motivation WUS based socioeconomic majority of respondents have low motivation on low-income respondents a number of 10 respondents (62.5%), and motivation WUS based media information mostly have low motivation on respondents who were not exposed to the media information about a number of 29 respondents (60%). Is expected to give a boost to the WUS community within the scope of age, education, socio-economic, employment and media information to perform pap smears in order to improve reproductive health, especially early detection. Keywords : Motivation, WUS, Pap Smear Bibliography : 48 Bibliography (2004-2014) PENDAHULUAN Latar Belakang Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan saat ini angka kejadian kanker serviks di Indonesia sekitar 90-100 orang /00 penduduk. Termasuk yang paling tertinggi di dunia, dengan rata-rata kasus baru/tahun sebanyak 200.000 kasus. Kejadian kanker servik di Kabupaten Temanggung tahun 2013 mencapai 9,31% dan di Kecamatan Jumo mencapai 2,35 kasus kanker servik, sedangkan tahun 2014 mengalami peningkatan yaitu mencapai 2,41% kasus di Kecamtan Jumo (Profil Kesehatan Jateng, 2014). Pap Smear merupakan salah satu jenis pemeriksaan skrinning dalam mendeteksi secara sederhana, murah, praktis, dan mudah. (DepKes RI, 2008). Di Indonesia hanya 3% wanita yang melakukan Pap smear. Gambaran Motivasi WUS dalam Mengikuti di 2

Sebagian besar melakukan pemeriksaan diri setelah perkembangan stadium lanjut dan ketika sudah sulit untuk ditangani yaitu mencapai 20 orang/hari. Itu berarti setiap satu jam, satu wanita meninggal karena kanker serviks (Juanita, 2009). Dari hasil wawancara dengan kabid penyakit menular dan tidak menular Sri Hartati, di Kabupaten Temanggung mengungkapkan bahwa pemeriksaan Pap Smear belum terlaksana dengan baik, masih banyak masyarakat yang belum sadar akan pemeriksaan ini. Padahal informasi bahwa akan diadakan pap smear sudah diumumkan, baik melalui tenaga kesehatan ataupun kader kesehatan setempat bahkan lewat brosur yang diedarkan. Program Pap Smear ini sudah dilakukan sejak tahun 2011, dan merupakan program rutin tahunan, akan tetapi program pap smear ini dirasa belum mencakup seluruh bagian masyarakat sehingga masyarakat sekitar khususnya para ibu masih jarang yang melakukan pemeriksaan pap smear. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya pengetahuan, informasi dan motivasi ibu tentang pemeriksaan pap smear. Kurangnya motivasi wanita usia subur untuk mengikuti pemeriksaan Pap Smear disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya dapat disebabkan karena akses untuk deteksi tidak tercapai oleh sebagian besar masyarakat, disebabkan sosialisasi masih belum dapat dilaksanakan secara optimal, meski sasaran (WUS) telah mendapatkan sosialisasi banyak yang belum memiliki kesadaran untuk Smear dengan alasan, malu, takut, dan tidak merasa membutuhkan sehingga kurang termotivasi melakukan pemeriksaan Pap Smear. Kerjasama lintas sektor masih kurang, fasilitas pelayanan kesehatan kurang memadai, dan keberhasilan tergantung pada deteksi dini dan pengobatan yang efektif. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 20 November 2014 di Puskesmas Jumo dimana sedang di galakkan safari Pap smear pada WUS yang sudah menikah diharapkan mengikuti pemeriksaan, namun hanya 1 desa yaitu Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung tidak ada yang mengikuti pemeriksaan pap smear. Hasil wawancara 9 orang ibu yang tidak mengikuti pap smear didapatkan 3 orang belum mengetahui cara pemeriksaan Pap Smear, 1 orang sudah mengetahui namun hanya sebatas pengetahuan umumnya yaitu pengertian bahwa pap smear adalah pemeriksaan yang dilakukan di bagian organ kewanitaan dan manfaat pemeriksaan pap smear yaitu untuk mencegah kanker rahim, dan 5 orang tidak mau Smear dengan alasan merasa takut, merasa malu saat diperiksa, takut apabila sakit, takut melihat hasil pemeriksaan, ada yang takut biaya terlalu mahal sehingga tidak ada dorongan untuk melakukan pemeriksaan pap smear. Tujuan Penelitian Gambaran Motivasi WUS dalam Mengikuti di 3

1. Tujuan Umum Mengetahui gambaran motivasi WUS dalam mengikuti pemeriksaan pap smear di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui gambaran motivasi WUS dalam Smear berdasarkan umur b. Mengetahui gambaran WUS dalam mengikuti pemeriksaan Pap Smear berdasarkan pekerjaan c. Mengetahui gambaran WUS dalam mengikuti pemeriksaan Pap Smear berdasarkan pendidikan d. Mengetahui gambaran WUS dalam mengikuti pemeriksaan Pap Smear berdasarkan sosial ekonomi e. Mengetahui gambaran motivasi WUS dalam Smear berdasarkan media informasi Manfaat Penelitian 1. Bagi Tenanga Kesehatan Hasil penelitian dapat menjadi masukan bagi tenaga kesehatan untuk mempromosikan dan memberikan penkes serta menggencarkan program penunjang tentang pentingnya melakukan pemeriksaan Pap Smear bagi wanita terutama yang sudah menikah. 2. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan informasi bagi masyarakat khususnya wanita pasangan usia subur mengenai pentingnya pemeriksaan Pap Smear. 3. Bagi Institusi Kesehatan Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang kebidanan khususnya kesehatan reproduksi wanita tentang pemeriksaan Pap Smear serta memupuk kesadaran akan pentingnya kesehatan bagi wanita secara dini. 4. Bagi Peneliti Sebagai media penerapan ilmu tentang kebidanan yang telah diperoleh dalam perkuliahandan dapat mengetahui gambaran motivasi WUS dalam mengikuti pemriksaan Pap Smear. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dilakukan di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung pada 28 Mei 7 Juni 2015. Populasi jumlah WUS yang sudah menikah pada bulan Januari 2015 berjumlah 261 orang, dengan sampel 72 orang. Teknik sampling yang digunakan ialah random sampling berjenis proportionate random sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan menyebar kuesioner Gambaran Motivasi WUS dalam Mengikuti di 4

berisikan pertanyaan tentang motivasi WUS dalam pemeriksaan Pap Smear pada ibu di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung, data sekunder diperoleh dari Kantor Kelurahan Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung, yaitu data jumlah WUS yang sudah menikah. Penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data yaitu kuesioner. Analisa yang digunakan adalah analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan prosentase. HASIL PENELITIAN A. Analisis Univariat 1. Motivasi WUS dalam Mengikuti Pemeriksaan Pap Smear Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi WUS dalam Mengikuti Pemeriksaan Pap Smear di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung Motivasi Frekuensi Persentase (%) Rendah Sedang Tinggi 35 12 25 48,6 16,7 34,7 Jumlah 72 100,0 Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa motivasi WUS dalam Smear sebagian besar dalam kategori rendah yaitu sejumlah 35 responden (48,6%). Umur 20-30 Tahun 31-40 Tahun 41-49 Tahun 2. Motivasi WUS dalam Mengikuti Berdasarkan Umur Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi tentang Motivasi WUS dalam Mengikuti Pemeriksaan Pap Smear Berdasarkan Umur di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung Motivasi Rendah Sedang Tinggi Total f % F % f % f % 14 46.7 5 16.7 11 36.7 30 19 47.5 7 17.5 14 35.0 40 2 100. 0 0.0 0 0.0 2 Total 35 48.6 1 16.7 25 34.7 72 Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa responden yang memiliki motivasi rendah lebih banyak pada responden yang berusia 41 49 tahun (100%) dibandingkan pada umur 20 30 tahun (46,7%) dan umur 31 40 tahun (47,5%). 3. Motivasi WUS dalam Mengikuti Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi tentang Motivasi WUS dalam Mengikuti Pemeriksaan Pap Smear Berdasarkan Pendidikan di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi Gambaran Motivasi WUS dalam Mengikuti di Motivasi Rendah Sedang Tinggi Total F % F % F % f % 5 62.5 1 12.5 2 25.0 8 24 61.5 5 12.8 10 25.6 39 6 26.1 6 26.1 11 47.8 23 0 0.0 0 0.0 2 2 5 Total 35 48.6 12 16.7 25 34.7 72 Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa responden yang memiliki motivasi rendah terdapat pada responden yang berpendidikan SD sejumlah 5 responden (62,5%)

Penghasilan dibandingkan dengan pendidikan SMP sejumlah 24 responden (61,5%) dan pendidikan SMA sejumlah 6 responden (26,1%), sedangkan responden yang mempunyai motivasi tinggi pada responden yang berpendidikan Perguruan Tinggi sejumlah 2 responden (100%). 4. Motivasi WUS dalam Mengikuti Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi tentang Motivasi WUS dalam Mengikuti Pemeriksaan Pap Smear Berdasarkan Pekerjaan di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung Pekerjaan Bekerja Tidak Bekerja Motivasi Rendah Sedang Tinggi Total f % f % F % F % 15 53.6 5 17.9 8 28.6 28 20 45.5 7 15.9 17 38.6 44 Total 35 48.6 12 16.7 25 34.7 72 Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa responden yang memiliki motivasi rendah lebih banyak terjadi pada ibu bekerja sejumlah 15 responden (53,6%) dibanding ibu yang tidak bekerja sejumlah 20 responden (45,5%) 5. Motivasi WUS dalam Mengikuti Berdasarkan Sosial Ekonomi Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi tentang Motivasi WUS dalam Mengikuti Pemeriksaan Pap Smear Berdasarkan Penghasilan di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung Motivasi Rendah Sedang Tinggi Total Rendah Sedang Tinggi f % f % F % F % 10 62.5 2 12.5 4 25.0 16 20 46.5 8 18.6 15 34.9 43 5 38.5 2 15.4 6 46.2 13 Total 35 48.6 12 16.7 25 34.7 72 Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa responden yang memiliki motivasi rendah lebih banyak pada responden yang berpenghasilan rendah sejumlah 10 responden (62,5%) dibanding pada responden yang berpenghasilan sedang sejumlah 20 responden (46,5%) dan berpenghasilan tinggi sejumlah 5 responden (38,5%). 6. Motivasi WUS dalam Mengikuti Berdasarkan Media Informasi Media Informasi TidakTerpapar Terpapar Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi tentang Motivasi WUS dalam Mengikuti Berdasarkan Media Informasi di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung Motivasi Rendah Sedang Tinggi Total f % f % f % f % 29 60.0 8 19.0 5 11.9 42 6 20.0 4 13.3 20 66.7 30 Gambaran Motivasi WUS dalam Mengikuti di 6 Total 35 48.6 12 16.7 25 34.7 72 Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa responden yang memiliki motivasi rendah lebih banyak terjadi pada responden yang tidak terpapar media informasi sejumlah 29 responden (60,0%) dibanding dengan yang terpapar media informasi sejumlah 6 responden (20%), sedangkan responden yang memiliki motivasi tinggi lebih banyak pada responden yang terpapar media informasi

(Brosur, Bidan dan Kader Kesehatan) sejumlah 20 responden (66,7%). PEMBAHASAN A. Motivasi WUS dalam Mengikuti Hasil penelitan menunjukkan motivasi WUS dalam mengikuti pemeriksaan Pap Smear sebagian besar memiliki motivasi rendah sejumlah 35 responden (48,6%). Motivasi rendah dalam melakukan pemeriksaan pap smear lebih mencolok pada faktor internal yaitu pekerjaan dengan alasan jika jam kerjanya dipakai untuk aktivitas lain maka gajinya tidak akan diterima penuh, sedangkan pada responden yang tidak bekerja kadang mereka bekerja serabutan di lingkungannya, jadi waktu yang digunakan tidak menentu. Padahal menurut Sukaca (2009), kesehatan karyawan merupakan faktor utama dalam proses bekerja karena menentukan kualitas kerja karyawan sehingga hasil yang diperoleh maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan, beberapa perusahaan manggalakkan program jaminan kesehatan untuk para karyawannya. Hasil penelitian menunjukkan sebagian responden mempunyai motivasi tinggi sejumlah 25 responden (34,7%). Hal ini dilihat dari faktor intrinsik umur dengan alasan bahwa gejala penyakit datang ketika seseorang yang beraktivitas normal dan muncul diusia tua, 24 responden (96%) menjawab ya dimana sesuai dengan teori Fitria (2007), perubahan sel-sel abnormal pada leher rahim paling sering ditemukan pada usia 35-55 tahun dan memiliki resiko 2-3 kali lipat menderita kanker leher rahim karena semakin tua umur seseorang akan mengalami proses melemahnya sistem reproduksinya. B. Motivasi WUS dalam Mengikuti Berdasarkan Umur Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi rendah lebih banyak pada WUS berumur 41-49 tahun sebanyak 2 responden (100%), dibanding usia 31-40 tahun sebanyak 19 responden (47,5%) dan umur 20-30 tahun sebanyak 14 responden (46,7%) juga mempunyai motivasi rendah. Ini menunjukkan bahwa semakin tua umur seseoarang motivasinya semakin rendah. Hal ini dikarenakan informasi yang didapatkan WUS kurang terutama pada responden yang berusia 41-49 tahun sehingga mempengaruhi pola pikir responden. Hal ini tidak sesuai dengan teori Asnawi (2004), bahwa semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Umur merupakan salah satu faktor yang dapat menggambarkan kematangan Gambaran Motivasi WUS dalam Mengikuti di 7

seseorang baik secara fisik, psikis, dan sosial, sehingga semakin cukup umur tingkat motivasinya juga semakin tinggi. C. Motivasi WUS dalam Mengikuti Berdasarkan Pendidikan Hasil penelitian responden yang memiliki motivasi tinggi sebagian besar berpendidikan Perguruan Tinggi sejumlah 2 responden (100%), sedangkan responden yang memiliki motivasi rendah sebagian besar berpendidikan SD sejumlah 5 responden (62,5%). Hal ini dikarenakan pendidikan responden mempengaruhi pola pikir responden dalam melakukan pemeriksaan pap smear. Hal ini sesuai dengan teori Mubarak (2007), yang menyatakan bahwa pendidikan berarti suatu bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula motivasi yang dimilikinya. D. Motivasi WUS dalam Mengkuti Berdasarkan Pekerjaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi rendah terdapat pada WUS yang bekerja sebanyak 15 responden (53,6%), sedangkan motivasi tinggi terdapat pada WUS yang tidak bekerja sejumlah 17 responden (38,6%). Hal ini dikarenakan program safari pemeriksaan pap smear dilakukan setahun sekali di puskesmas pada bulan Oktober dimana waktu yang digunakan hanya 2 minggu yaitu dari hari Senin Sabtu jadi lebih banyak kesempatan waktu pada ibu yang tidak bekerja untuk pemeriksaan pap smear dari pada ibu yang bekerja. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Asnawi (2004), bahwa motivasi seseorang yang bekerja lebih baik bila dibandingkan dengan motivasi seseorang yang tidak bekerja. E. Motivasi WUS dalam Mengikuti Berdasarkan Sosial Ekonomi Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi rendah terdapat pada WUS yang berpenghasilan rendah sebanyak 10 responden (62,5%), sedangka yang mempunyai motivasi tinggi terdapat pada WUS berpenghasilan tinggi sebanyak 6 responden (46,2%). Hal ini dikarenakan responden yang sosial ekonominya tinggi lebih memperhatikan kesehatannya dan mampu membiayai pemeriksaan maupun pengobatannya, sedangkan yang sosial ekonominya rendah lebih mementingkan untuk mencukupi kebutuhan dasar. Hal ini didukung oleh teori Nuryati (2008), biaya menjadi faktor utama dalam masalah ekonomi. Ini menjadi alasan oleh banyak orang dalam mengambil Gambaran Motivasi WUS dalam Mengikuti di 8

keputusan untuk melakukan sesuatu. membutuhkan uang untuk pembayaran pemeriksaan maupun biaya transportasi. Pada masyarakat berpenghasilan rendah menjadi masalah dan kendala dalam melakukan pemeriksaan Pap Smear. F. Motivasi WUS dalam Mengikuti Berdasarkan Media Informasi Hasil peneltian menunjukkan bahwa responden yang memiliki motivasi rendah terdapat pada WUS yang tidak terpapar media informasi sebanyak 29 responden (60,0%) sedangkan yang mempunyai motivasi tinggi terdapat pada WUS yang terpapar media informasi sebanyak 20 responden (66,7%). Hal ini dikarenakan responden yang terpapar media informasi mempunyai motivasi tinggi dari pada responden yang tidak terpapar karena lebih mudah mendapat pengetahuan dari media informasi yang didapatkan. Informasi Pap Smear diperoleh dari kader (47,1%), brosur (29,4%), tenaga kesehatan/bidan (19,6%), internet (3,9%). Hal ini sesuai dengan teori Farhan (2007), juga mendukung bahwa melalui bermacam-macam media baik cetak maupun elektronik berbagai informasi dapat diterima, sehingga seseorang yang lebih sering terpapar media massa akan memperoleh informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tidak terpapar informasi, media massa mempengaruhi tingkat motivasi yang dimiliki seseorang. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada WUS di Desa Karangtejo Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung sejumlah 72 responden, peneliti dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Gambaran motivasi WUS dalam Smear sebagian besar dalam kategori rendah yaitu sejumlah 35 responden (48,6%). 2. Gambaran motivasi WUS dalam Smear berdasarkan umur sebagian responden yang mempunyai motivasi rendah lebih banyak pada responden berusia 41-49 tahun sejumlah 2 responden (100%) dibanding umur 20-30 tahun sejumlah 14 responden (46,7%) dan umur 30-40 tahun sejumlah 19 responden (47,5%). 3. Gambaran motivasi WUS dalam Smear berdasarkan pendidikan pada responden yang memiliki motivasi rendah lebih banyak pada berpendidikan SD sebanyak 5 orang (62,5%) 4. Gambaran motivasi WUS dalam Smear berdasarkan pekerjaan pada responden yang mempunyai motivasi rendah Gambaran Motivasi WUS dalam Mengikuti di 9

lebih banyak pada ibu bekerja sejumlah 15 responden (53,6%). 5. Gambaran motivasi WUS dalam Smear berdasarkan sosial ekonomi pada responden yang mempunyai motivasi rendah lebih banyak pada responden yang berpenghasilan rendah sejumlah 10 responden (62,5%) 6. Gambaran motivasi WUS dalam Smear berdasarkan media informasi pada responden yang memiliki motivasi rendah lebih banyak pada responden yang tidak terpapar sejumlah 29 responden (60%). B. SARAN 1. Bagi Tenaga Kesehatan Diharapkan tenaga kesehatan melakukan penyuluhan 1-2 bulan sebelumnya mendekati bulan Oktober, agar peserta khususnya WUS dapat mempersiapkan diri untuk melakukan pemeriksaan pap smear. 2. Bagi Masyarakat Diharapkan masyarakat memberikan dorongan kepada WUS dalam lingkup umur, pendidikan, sosial ekonomi, pekerjaan dan media informasi untuk melakukan pemeriksaan pap smear guna meningkatkan kesehatan reproduksi terutama deteksi. 3. Bagi peneliti Diharapkan peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menambahkan variabel yang diteliti tentang pemeriksaan pap smear pada WUS. DAFTAR PUSTAKA Asnawi. 2004. Teori Motivasi, Psikologi dan Organisasi. Jakarta: Stulia pern. Depkes RI. 2008. Deteksi dini kanker leher rahim dengan IVA. Jakarta: Depkes RI. Fitria, A. 2007. Panduan LengkapKesehatan Wanita.Yogyakarta: Gala Ilmu Semesta. Juanita. 2009. Pap Smear yang Efektif Sebagai Upaya Skrinning Kanker Servik. Yogyakarta : Genius Printika. Mubarak, Wahit Iqbal, 2007. Buku Ajar Keperawatan Komunitas 2. Jakarta : CV. Sagung Seto. Nuryati.2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar dan Kunci Keberhasilan. Jakarta : Haji Masagung. Sukaca E. Bertiani. 2009. Cara Cerdas Menghadapi KANKER SERVIK (Leher Rahim). Yogyakarta: Genius Printika Farhan, A. 2010. Tingkatan motivasi. Dalam akhmadfarchan.com. Diakses pada tanggal 6 Januari 2015. Gambaran Motivasi WUS dalam Mengikuti di 10