SILABUS MATA KULIAH HUKUM PERBANKAN

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PELAKSANA AKADEMIK MATAKULIAH UMUM (PAMU) UNIVERSITAS ESA UNGGUL

SAP & SILABUS IDENTITAS MATA KULIAH

Azas-Azas Perbankan. Oleh: IRDANURAPRIDA IDRIS, SH, MH

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: AKUNTANSI BANK SYARIAH

Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

I. PENDAHULUAN. untuk menyimpan uangnya pada bank dengan menggunakan jasa-jasa lain dari bank.

TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA. Mulyati, SE., M.T.I.

BAB I PENDAHULUAN. dan memperkokoh dalam tatan perekonomian nasional. peningkatan pembangunan pemerintah maupun bagi pengusaha-pengusaha swasta

II. TINJAUAN PUSTAKA. Surat berharga merupakan terjemahan dari istilah aslinya dalam bahasa Belanda

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Terapan Komputer Perbakan Kode Mata Kuliah: IF0732/2 SKS Program Studi: S 1 Sistem Informasi

I. PENDAHULUAN. nasional dan stabilitas industri perbankan yang mempengaruhi stabilitas

Arsitektur Teknologi Perbankan Indonesia

SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH HUKUM BISNIS JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG

SISTEM DAN KEBIJAKAN PERBANKAN DI INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Presiden Republik Indonesia,

I. PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia telah memberi peranan yang sangat berarti dalam meningkatkan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERBANKAN SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia tidak dapat di

Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan BPR dan BPRS

-2- II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 1 Angka 2 Pasal 3 Yang dimaksud dengan multilateral netting adalah mekanisme perhitungan hak dan kewaji

I. PENDAHULUAN. yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah yaitu kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. kondisi perbankan yang tidak sehat diturunkan melalui Bank Indonesia sebagai Bank

Pengantar Bisnis Perbankan dan Lembaga Keuangan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/20/PBI/2006 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

Lex et Societatis, Vol. III/No. 10/Nov/2015

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN [LN 1998/82, TLN 3790]

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan yang berfungsi melakukan penghimpunan dan penyaluran dana

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1999 TENTANG PENCABUTAN IZIN USAHA, PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/47/PBI/2005 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) STIA SEBELAS APRIL SUMEDANG 2016

Soal Pilihan Ganda Bab Perbankan

PENJABARAN MATA KULIAH (COURSE OUTLINE)

*36403 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 28 TAHUN 1999 (28/1999) TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

Ikhtisar Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah PENDAHULUAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SILABI MATA KULIAH HUKUM LEMBAGA KEUANGAN BANK DAN NON-BANK

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERBANKAN SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 3 /PBI/2011 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

SILABI A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERBANKAN STATUS MATA KULIAH : WAJIB KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

TINDAK-TINDAK PIDANA PERBANKAN INDONESIA Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini, S.H., FCBArb

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan

SILABUS MATA KULIAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

KESEHATAN DAN RAHASIA BANK

Lex Privatum Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Baik di Indonesia maupun di seluruh dunia banyak orang-orang yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/7/PBI/2004 TENTANG SERTIFIKAT WADIAH BANK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA,

SMA/MA IPS kelas 10 - EKONOMI IPS BAB 6. LEMBAGA KEUANGAN BANK, BUKAN BANK dan SISTEM PEMBAYARANLatihan Soal 6.2

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. bank sebagaimana dirumuskan pada Pasal 1 Ayat (2) Undang-Undang No. 7 Tahun

Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan di dunia perbankan dapat dilihat dari adanya berbagai produk

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) STIA SEBELAS APRIL SUMEDANG 2017

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh dapat meningkat seperti yang diharapkan. Namun modal tersebut

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Pengantar Akutansi. Kode Mata Kuliah: AK0182/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi

II. TINJAUAN PUSTAKA

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1998

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/ 18 /PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSAKSI, PENATAUSAHAAN SURAT BERHARGA, DAN SETELMEN DANA SEKETIKA

BAB III ATURAN PELAKSANA UNDANG-UNDANG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Rekayasa Perangkat Lunak Kode Mata Kuliah: IF0552/3 SKS Program Studi: S 1 Sistem Informasi

Konsep Sistem Informasi

Bursa Berjangka didirikan dengan tujuan menyelenggarakan transaksi Kontrak Berjangka yang teratur, wajar, efisien, efektif, dan transparan.

Pengertian, kriteria, fungsi, jenis dan klasifikasi, peredaran dan peranan dari uang. Pengertian, penyebab, perkembangan dari inflasi

UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH [LN 2008/94, TLN 4867]

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan terssebut diperoleh melalui pinjaman-pinjaman atau

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud

BAB I. KETENTUAN UMUM

UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN [LN 1992/31, TLN 3472]

UNDANG-UNDANG NOMOR NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU No. 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

No.17/13/DPSP Jakarta, 5 Juni 2015 SURAT EDARAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. perputaran uang yang terjadi, hal itu akan semakin mendorong pertumbuhan

PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998.

- 2 - Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Nega

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 3 /PBI/2011 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PD. BPR BKK KECAMATAN BOYOLALI KOTA

S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM JAMINAN STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : HKT4017 PRASYARAT :

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. berarti dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara, baik peranannya

Transkripsi:

SILABUS MATA KULIAH HUKUM PERBANKAN 1. Nama Matakuliah : Hukum Perbankan 2. Kode Matakuliah : SDP 6807 3. Bobot : 3 sks 4. Matakuliah Prasyarat : Hukum Perusahaan 5. Program Studi : Ilmu Hukum Perbankan (Ekonomi Islam) 6.Fakultas : Syariah IAIN Ar-Raniry 7. Elemen Kompetensi : Kemampuan Berkarya 8. Jenis kompetensi : Utama, pendukung lainnya 9. Alokasi Waktu : 24x90 (2 kali perminggu) 10 Standar Kompetensi Mahasiswa memperoleh pengetahuan Hukum Perbankan melalui pengkajian teoritis ketentuan perung-ungan konvensi internasional big perbankan pengkajian praktis terhadap pelaksanaan perbankan. Dengan demikian mahasiswa memperoleh pengetahuan komprehensif tentang arti penting jasa perbankan baik dari aspek hukum maupun dari aspek ekonomi dalam rangka menunjang pembangunan nasional di big perbankan. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang kompetensi dasar apa saja yang dapat dilakukan setelah mengikuti menyelesaikan perkuliahan Hukum perbankan selama satu semester.

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Strategi Pembelajaran Alokasi Waktu Sumber Belajar Penilaian. Mampu mengidentifikasi: a. lingkup aspek hukum perbankan. Lembaga Perbankan 10 b. sumber hukum bank c. konsep lembaga perbankan mengidentifikasi: a. lingkup aspek hukum dalam perbankan perbankan. b. sumber hukum bank yg berlaku di Indonesia c. arti pentinglembaga d. perbankan 1. Dosen mengarahkan mengidentifikasi aspek hukum perbankan, sumber hukum bank lembaga perbankan. lingkup aspek hukum dalam perbankan, sumber hukum yang berlaku di Indonesia arti penting lembaga perbakan. 3. Mahasiswa menyusun Hukum Perbankan. Penerbit Universitas Lampung. 2. Sutan Remy Sjahdeini.1997. 3. Thomas Suyatno,dkk. 1988. Lembaga Perbankan. Cet.1 STIE Perbanas Gramedia. Jakarta. 4. Bahan kuliah Secara lisan acak menunjuk mahasiswa untuk memberi penjelasan tentang: 1. pengertian aspek hukum perbankan. 2. contoh sumber hukum bank 3. contoh lembaga perbankan

mahasiswa. peertemuan kedua. akan dibahas pertemuan 10 Mampu mengidentifikasi an menjelaskan: a. fungsi utama lembaga perbankan b. tujuan pendirian lembaga perbankan c. asas-asas perbankan Mengidentifikasi menjelaskan: a. fungsi tujuan lembaga perbankan b. tujuan pendirian lembaga perbankan c. asas-asas perbankan Fungsi Tujuan Lembaga Perbankan 2. UU big Perbankan 3. Sutan Remy Sjahdeini.1997. 4. Thomas Suyatno,dkk. 1988. Lembaga Perbankan. Cet.1 STIE Perbanas Gramedia. Secara lisan acak menunjuk mahasiswa untuk memberi penjelasan tentang: 1. fungsi tujuan lembaga

mengidentifikasi fungsi tujuan pendirian lembaga perbankan asas-asas perbankan. fungsi tujuan pendirian lembaga perbankan asas -asas perbankan. 3. Mahasiswa menyusun Jakarta. 5. Bahan kuliah perbankan 2. tujuan pendirian lembaga perbankan 3. asas-asas perbankan mahasiswa.

peertemuan ketiga. akan dibahas pertemuan. Mampu mengidentifikasi menjelaskan: a. bank umum bank perkreditan rakyat b. bentuk hukum bank umum bank perkreditan rakyat c. bentuk usaha bank umum bank perkreditan rakyat menjelaskan: a. kriteria bank umum bank perkreditan rakyat b. bentuk hukum bank umum bank perkreditan rakyat c. c. bentuk usaha bank umum bank perkreditan rakyat Klasifikasi Bank Yang Berlaku di Indonesia mengidentifikasi kriteria bentuk hukum bank umum bank perkreditan rakyat serta perbedaaan bentuk usahanya kriteria dasar pengelompokan bank 10 2. UU big Perbankan 3. Sutan Remy Sjahdeini.1997. 4. Thomas Suyatno,dkk. 1988. Lembaga Perbankan. Cet.1 STIE Perbanas Gramedia. Jakarta. 5. Bahan kuliah Penilaian dilakukan 1. Terhadap hasil pekerjaan rumah mengenai klasifikasi bank 2. Keaktifan mahasiswa berdiskusi tanggapan yang benar

umum ba nk perkreditan rakyat dengan memberikan contohnya. Selain itu mahasiswa menjelaskan identifikasi kriteria dasar pengelompokkan perusahaan ba hukum bentuk usaha kedua bank tersebut. 3. Mahasiswa menyusun mahasiswa. peertemuan keempat. 10

akan dibahas pertemuan. Mampu mengid entifikasi menjelaskan a. kriteria kewenangan bank sentral b. modal bank sentral dasar hukumnya c. usaha bank sentral menjelaskan 1.kriteria kewenangan bank sentral 2. modal bank sentral dasar hukumnya 3. usaha bank sentral Bank Sentral Indonesia mengidentifikasi kriteria kewenangan, modal dasar hukumnya serta usaha bank sentral kriteria kewenangan, modal dasar hukumnya serta usaha bank sentral 3. Mahasiswa menyusun 10 2. UU big Perbankan 3. Hasan Djuhendah, 1996 Tingkat Kesehatan Bank BPHN 4. Sutan Remy Sjahdeini.1997. 5. Thomas Suyatno,dkk. 1988. Lembaga Perbankan. Cet.1 STIE Perbanas Gramedia. Jakarta. 6. Bahan kuliah Penilaian dilakukan 1. Terhadap hasil pekerjaan rumah mengenai Bank Sentral Indonesia 2. Keaktifan mahasiswa berdiskusi tanggapan yang benar 10

mahasiswa. peertemuan kelima. akan dibahas pertemuan. Mampu mengindentifikasi menjelaskan: a. bentuk simpanan nasabah penyimpan a b. hubungan hukum antara bank dengan nasabah penyimpan a c. akibat hukum penyimpanan a Mengindentifikasi menjelaskan: a. kriteria bentuk simpanan yg diatur menurut UU No.10 Tahun 1998 b. hubungan hukum antara bank dengan nasabah penyimpan a c. akibat hukum pihak bank tidak menepati janji Simpanan Nasabah mengidentifikasi bentuk simpanan nasabah, hubungan hukum 10 2. Emmy Pangaribuan, 1997 3. OP. Simorangkir 1976 4. UU big Perbankan 5. Sutan Remy Sjahdeini.1997. 6. R. Subekti, 1976 5. Bahan kuliah Penilaian dilakukan 1. Terhadap hasil pekerjaan rumah mengenai simpanan nasabah 2. Keaktifan mahasiswa berdiskusi tanggapan

terhadap penyimpan a akibat hukumnya kriteria bentuk simpanan nasabah, hubungan hukum akibat hukum pihak bank tidak menepati janji terhadap penyimpan a yg mengalami kerugian 3. Mahasiswa menyusun yang benar mahasiswa. peertemuan keenam. 10 meni t

akan dibahas pertemuan. Mampu menjelaskan : a. rahasia bank b. pengecualian rahasia bank c. akibat hukum tidak diterapan rahasia bank menjelaskan : a. rahasia bank b. pengecualian rahasia bank c. akibat hukum tidak diterapkan rahasia bank Perlindungan Dana Simpanan Nasabah mengidentifikasi kriteria simpanan nasabah yg dilindungi, pengecualian rahasia bank akibat hukumnya kriteria bentuk simpanan nasabah, hubungan hukum akibat hukum pihak jika tidak menepati janji terhadap penyimpan a yg mengalami kerugian 3. Mahasiswa menyusun 10 2. Emmy Pangaribuan, 1997 3. OP. Simorangkir 1976 4.. UU big Perbankan 5. Sutan Remy Sjahdeini.1997. 6. Biro Hukum Bank Indonesia, Rahasia Bank Pemblokiran Rekening, 1998 6. R. Subekti, Hukum Perjanjian, 1976 5. Bahan kuliah Menilai diskusi mahasiswa: a. Isi komentar terhadap materi b. Peran serta setiap membahas materi penyaji c. Hasil diserahkan kepada dosen

mahasiswa. peertemuan ketujuh akan dibahas pert emuan 10 Mampu mengidentifikasi menjelaskan a. kriteria sumber a bank b. Arti pentingnya modal bank c. Sumber a dari masyarakat menjelaskan 1. kriteria sumber a bank 2. Arti pentingnya modal bank 3. 3. Sumber a dari masyarakat Klasifikasi Sumber Dana Perbankan 10 2. Hasan Djuhendah, 1996, Tranparansi Tingkat Kesehatan Bank. Jakarta 3. UU big Perbankan 4. Sutan Remy Sjahdeini.1997. Menilai diskusi mahasiswa: a. Isi komentar terhadap

menjelaskan kriteria sumber a bank, arti pentingnya modal bank sumber a dari masyarakat kriteria sumber a bank, arti pentingnya modal bank sumber a dari masyarakat 3.Mahasiswa menyusun 5. R. Subekti, Hukum Perjanjian, 1976 6. Bahan kuliah materi b. Peran serta setiap membahas hasil penyaji c. Hasil diserahkan kepada dosen mahasiswa. 10

peertemuan kedelapan. akan dibahas pertemuan Mampu mengidentifikasi menjelaskan : a. Sumber a di pasar uang pasar skunder b. Objek perdagangan di pasar uang pasar skunder c. yg terorganisir d. Objek perdagangan di pasar uang antar bank pasar skunder yg tidak terorganisir menjelaskan : a..sumber a di pasar uang pasar skunder b. Objek perdagangan di pasar uang pasar skunder yg terorganisir c. Objek perdagangan di pasar uang antar bank pasar skunder yg tidak terorganisir Sumber Dana di Piranti Pasar Uang mengidentifikasi kriteria sumber a dari pasar uang dengan memberikan contoh, pentingnya permodalan dari pasar uang antar bank pasar skunder yg terorganisir kriteria sumber a dari pasar uang dengan 10 2. Hasan Djuhendah, 1996, Tranparansi Tingkat Kesehatan Bank. Jakarta 3. OP. Simorangkir 1976 4. UU big Perbankan 5. Sutan Remy Sjahdeini.1997. 6. R. Subekti, Hukum Perjanjian, 1976 7. Bahan kuliah Menilai diskusi mahasiswa: a. Isi komentar terhadap materi b. Peran serta setiap membahas hasil penyaji c. Hasil diserahkan kepada dosen

memberikan contoh yg lain, pentingnya permodalan dari pasar uang antar bank pasar skunder yg terorganisir tidak terorganisir 3. Mahasiswa menyusun 10 mahasiswa. pertemuan kesembilan akan dibahas pertemuan Mampu menjelaskan : menjelaskan kriteria: Kegiatan Bank 10 Menilai diskusi

a. Kegiatan utama menghimpun simpanan nasabah b. Kegiatan usaha di big surat berharga c. c. Kegiatan usaha di big pembiayaan a. Kegiatan utama menghimpun simpanan nasabah b. Kegiatan usaha di big surat berharga c. c. Kegiatan usaha di big pembiayaan Menghimpun Dana mengidentifikasi kegiatan utama menghimpun simpanan nasabah, di big surat berharga serta di big pembiayaan kriteria contoh kegiatan utama bank, di big surat berharga serta di big pembiayaan 3. Mahasiswa menyusun 2. Hasan Djuhendah, 1996, Tranparansi Tingkat Kesehatan Bank. Jakarta 3. OP. Simorangkir 1976 4. UU big Perbankan 5. Sutan Remy Sjahdeini.1997. 6. R. Subekti, Hukum Perjanjian, 1976 7. Bahan kuliah mahasiswa: a. Isi komentar terhadap materi b. Peran serta setiap membahas hasil penyaji c. Hasil diserahkan kepada dosen 10

mahasiswa. peertemuan kesepuluh akan dibahas pertemuan 0. Mampu menjelaskan : a. Syarat prosedur perjanjian kredit b. Pelaksanaan perjanjian kredit c. Akibat hukum perjanjian kredit menjelaskan : d. Syarat prosedur perjanjian kredit e. Pelaksanaan perjanjian kredit Akibat hukum perjanjian kredit Kegiatan di Big Perkreditan mengidentifikasi syarat prosedur perjanjian kredit, pelaksanaan 10 2. Emmy Pangaribuan, 1997 3. OP. Simorangkir 1976 4.. UU big Perbankan 5. Sutan Remy Sjahdeini.1997. 6. R. Subekti, 1976 7. Bahan kuliah Menilai diskusi mahasiswa: a. Isi komentar terhadap materi b. Peran serta setiap membahas hasil

perjanjian kredit serta akibat hukum perjanjian kredit mengidentifikasi syarat prosedur perjanjian kredit, pelaksanaan perjanjian kredit serta akibat hukum perjanjian kredit 3. Mahasiswa menyusun penyaji c. Hasil diserahkan kepada dosen mahasiswa. peertemuan kesebelas akan dibahas pertemuan 10

1. Mampu menjelaskan : a. Pengaturan, kriteria surat berharga b. Kriteria penerbitan peredaran surat berharga c. Akibat hukum pelaksanaan jual beli surat berharga menjelaskan : a. Pengaturan, kriteria surat berharga b. Kriteria penerbitan peredaran surat berharga c. Akibat hukum pelaksanaan jual beli surat berharga Kegiatan di big Jual Beli Surat Berharga mengidentifikasi kriteria surat berharga, penerbitan peredaran surat berharga serta akibat hukum pelaksanaannya kriteria surat berharga, penerbitan peredaran surat berharga serta akibat hukum pelaksanaannya 3.Mahasiswa menyusun 10 2. Hasan Djuhendah, 1996, Tranparansi Tingkat Kesehatan Bank. Jakarta 3. OP. Simorangkir 1976 4. UU big Perbankan 5. Sutan Remy Sjahdeini.1997. Beberapa Pokok Pik iran 6. R. Subekti, Hukum Perjanjian, 1976 7. Bahan kuliah Menilai diskusi mahasiswa: a. Isi komentar terhadap materi b. Peran serta setiap membahas hasil penyaji c. Hasil diserahkan kepada dosen

mahasiswa. peertemuan keduabelas akan dibahas pertemuan 10 2. Mampu menjelaskan: Jasa-jasa pelayanan transfer, inkasso, kliring, custodion dll. Jasa transaksi perdagangan internasional dengan L/C Jasa transaksi pergangan dalam negeri dengan SKBDN menjelaskan: a. Jasa-jasa pelayanan transfer, inkasso, kliring, custodion dll b. Jasa transaksi perdagangan internasional dengan L/C c. Jasa transaksi pergangan dalam negeri dengan SKBDN Kegiatan di Big Jasa-Jasa Perbankan mengidentifikasi jasajasa pelayanan bank jasa transaksi 10 2. Hasan Djuhenda h, 1996, Tranparansi Tingkat Kesehatan Bank. Jakarta 3. Muhammad Djumhana, 1993. Hukum Perbankan di di Indonesia. 4. OP. Simorangkir 1976 5. UU big Perbankan 6. Sutan Remy Sjahdeini.1997. 7. R. Subekti, Hukum Perjanjian, Menilai diskusi mahasiswa: a. Isi komentar terhadap materi b. Peran serta setiap membahas hasil

perdagangan internasional L/C serta SKBDN jasa-jasa pelayanan bank jasa transaksi perdagangan internasional L/C serta SKBDN 3. Mahasiswa menyusun 1976 8. Bahan kuliah penyaji c. Hasil diserahkan kepada dosen mahasiswa. akan disajikan pa da peertemuan ketigabelas 10

akan dibahas pertemuan 13. Mampu mengindentifikasi menjelaskan: a. Membina Mengawasi tingkat kesehatan bank b. Membina Mengawasi kualitas aset, manajemen, rentabilitas, likuitas solvabilitas c. Membina mengawasi aspek yg berhubungan dengan usaha bank mengindentifikasi menjelaskan: a. Membina Mengawasi tingkat kesehatan bank b. Membina Mengawasi kualitas aset, manajemen, rentabilitas, likuitas solvabilitas c. Membina mengawasi aspek yg berhubungan dengan usaha bank Peranan Bank Indonesia Membina Mengawasi Bank mengidentifikasi peran BI membina mengawasi tingkat kesehatan bank, kulitas aset, manajemen rentabiltas likuiditas solvabilitas serta usaha bank. langkah-langka yang dilakukan BI sesuai ketentuan UU big Perbankan 3. Mahasiswa menyusun 10 2. Hasan Djuhendah, 1996, Tranparansi Tingkat Kesehatan Bank. Jakarta 3. Muhammad Djumhana, 1993. Hukum Perbankan di di Indonesia. 4. OP. Simorangkir 1976 5. UU big Perbankan 6. Sutan Remy Sjahdeini.19 97. 7. R. Subekti, Hukum Perjanjian, 1976 8. Bahan kuliah Penilaian dilakukan 1. Terhadap hasil pekerjaan rumah mengenai peranan BI 2. Keaktifan mahasiswa berdiskusi tanggapan yang benar

mahasiswa. peertemuan keempat belas akan dibahas pertemuan 10 men it 4. Mampu mengindentifikasi menjelaskan : a. Kewajiban bank menggunakan prinsip kehati-hatian b. Kewajiban mengumumkan neraca perhitungan mengindentifikasi menjelaskan : a. Kewajiban bank menggunakan prinsip kehati-hatian b Kewajiban mengumumkan neraca perhitungan laba/rugi bank c. Kewajiban Kewajiban Lembaga Perbankan 1. Dosen menjelaska n 10 2. Hasan Djuhendah, 1996, Tranparansi Tingkat Kesehatan Bank. Jakarta 3. Muhammad Djumhana, 1993. Hukum Perbankan di di Indonesia. 4. OP. Simorangkir 1976 5. UU big Perbankan Menilai diskusi mahasiswa: a. Isi komentar terhadap materi

laba/rugi bank c. Kewajiban menyampaikan keterangan kegiatan usaha bank kepada BI menyampaikan keterangan kegiatan usaha bank kepada BI mengidentifikasi kewajiban bank menggunakan prinsip kehati-hatian, mengumumkan neraca laba perhitungan laba rugi, serta menyampaikan keterangan u saha kepda BI kewajiban bank menggunakan prinsip kehati-hatian, mengumumkan neraca laba perhitungan laba rugi, serta menyampaikan keterangan u saha kepda BI 10 6. Sutan Remy Sjahdei ni.1997. 7. R. Subekti, Hukum Perjanjian, 1976 8. Bahan kuliah b. Peran serta setiap membahas hasil penyaji c. Hasil diserahkan kepada dosen 3. Mahasiswa menyusun mahasiswa.

peertemuan kelimabelas akan dibahas pertemuan 5. Mampu mengindentifikasi menjelaskan : a. Pelanggaran pemberian keterangan nasabah b. Pelanggaran pemberian keterangan dalam menjalankan usaha c. Pelanggaran untuk keuntungan pribadi atau keluarga serta pihak terafiliasi mengindentifikasi menjelaskan : a. Pelanggaran pemberian keterangan nasabah b. Pelanggaran pemberian keterangan dalam menjalankan usaha c. Pelanggaran untuk keuntungan pribadi atau keluarga serta pihak terafiliasi Pelanggaran Ketentuan Perbankan mengidentifikasi pelanggaran pemberian keterangan nasabah, menjalankan usaha 10 2. Hasan Djuhendah, 1996, Tranparansi Tingkat Kesehatan Bank. Jakarta 3. Muhammad Djumhana, 1993. Hukum Perbankan di di Indonesia. 4. OP. Simorangkir 1976 5. UU big Perbankan 6. Sutan Remy Sjahdeini.1997. 7. R. Subekti, Hukum Perjanjian, 1976 Menilai diskusi mahasiswa: a. Isi komentar terhadap materi b. Peran serta setiap membahas hasil

untuk kepentingan pribadi/keluarga serta pihak terafiliasi pelanggaran pemberian keterangan nasabah, menjalankan usaha untuk kepentingan pribadi/keluarga serta pihak terafiliasi 8. Bahan kuliah penyaji c. Hasil diserahkan kepada dosen 3. Mahasiswa menyusun mahasiswa. peertemuan 10

keenambelas akan dibahas pertemuan 6. Mampu mengindentifikasi menjelaskan : a. Tindakan BI mengatasi kesulitan usaha bank b.tindakan BI mencabut izin usaha bank pembubaran bank serta membentuk tim likuidasi c. Tindakan BI meminta pengadilan menetapkan pembubaran bank pelaksanaannya mengindentifikasi menjelaskan : a. Tindakan BI mengatasi kesulitan usaha bank b.tindakan BI mencabut izin usaha bank pembubaran bank serta membentuk tim likuidasi c. Tindakan B I meminta pengadilan menetapkan pembubaran bank pelaksanaanny Penyehatan Lembaga Perbankan mengidentifikasi BI melaksanakan tindakan mengatasi peristiwa hukum, mencabut izin usaha, meminta pengadilan membubarkan ba hukum tsb tindakan BI untuk mengatasi peristiwa hukum, mencabut izin usaha, meminta 10 2. Hasan Djuhendah, 1996, Tranparansi Tingkat Kesehatan Bank. Jakarta 3. Muhammad Djumhana, 1993. Hukum Perbankan di di Indonesia. 4. OP. Simorangkir 1976 5. UU big Perbankan 6. Sutan Remy Sjahdeini.1997. 7. R. Subekti, Hukum Perjanjian, 1976 8. Bahan kuliah Menilai diskusi mahasiswa: a. Isi komentar terhadap materi b. Peran serta setiap membahas hasil penyaji c. Hasil diserahkan kepada dosen

pengadilan membubarkan ba hukum tsb 3.Mahasiswa menyusun 10 mahasiswa. 3. Meugaskan mahasiswa untuk mempelajari seluruh materi sebagai bahan yg akan diujikan pada UAS