AKTIVA TETAP BERWUJUD

dokumen-dokumen yang mirip
AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS)

BAB II LANDASAN TEORI

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

PERTEMUAN KEENAM. Pengertian Aktiva Tetap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 7 ASET TETAP. dilakukan agar bisa digunakan secara optimal selama umur ekonominya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (Intangible Fixed Assets)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

PENYUSUTAN (Depreciation)

AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS )

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CONTOH SOAL ASET TETAP BERWUJUD LANJUTAN (TANGIBLE ASSETS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS)

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA CV WIDITAMA MANDIRI. Hartono Saputra Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dipercaya mengenai transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN

PERSEDIAAN (Penilaian Berdasar Harga Pokok)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. SRI AGUNG MULIA PEKANBARU

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. menentukan bagaimana sederhana dan kompleknya suatu badan usaha

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

Materi: 11 ASET (ASSETS) (PEROLEHAN, DEPRESIASI & KLASIFIKASI BIAYA ASET)

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISA PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA UD. PANCA BAKTI MARTAPURA KALIMANTAN SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER PROGRAM DIII BISNIS & KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari sudut

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Materi: 12 ASET: PENGHENTIAN. (Dihapus, Dijual, Ditukar)

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aset Tetap Definisi Aset Tetap

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.

BAB XVIII AKUNTANSI ASET TETAP

ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD DAN UTANG OBLIGASI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap perusahaan pada umumnya memiliki aset tetap dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2)

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau mempertanggungjawabkan. bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa

ASET TETAP, PSAK 16 (REVISI 2011) ANALISIS PADA PT. BUMI SERPONG DAMAI TBK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2013

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap

BAB 7 AKUNTANSI untuk PENJUALAN ANGSURAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang menjalankan kegiatan dengan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur

BAB I PENDAHULUAN. perlengkapan dan sarana pendukung lainnya untuk memperlancar pekerjaan dalam rangka

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

Aktiva Tetap Berwujud: Perolehan, Penggunaan, Pemberhentian, Depresiasi, dan Pemberhentiannya

BAB 7 PENYESUAIAN DAN KOREKSI AKUN

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

IV. PENYESUAIAN. Universitas Gadjah Mada

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAS (CASH) A. PENGERTIAN

ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. PANCA ABDI NURGAMA DI PEKANBARU S KR IP S I

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya

STANDAR AKUNTANSI TERKAIT TAX AMNESTY DAN ISSUE-ISSUE TERKAIT

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II BAHAN RUJUKAN

Transkripsi:

AKTIVA TETAP BERWUJUD A. PENGERTIAN Aktiva tetap berwujud adalah aktivaaktiva yang mempunyai wujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Karakteristik utama aktiva tetap berwujud adalah: 1. Aktiva tersebut diperoleh untuk digunakan dalam operasi dan bukan untuk dijual kembali. Contoh: sebuah bangunan yang tidak digunakan, lebih tepat diklasifikasikan sebagai investasi. Tanah yang dimiliki oleh pengembang tanah, lebih cocok diklasifikasikan sebagai persediaan. 2. Aktiva tersebut bersifat jangka panjang dan merupakan subyek pengyusutan. Perusahaan mengalokasikan biaya investasi dalam aktivaaktiva ini pada periode masa depan melalui beban penyusutan periodik. Tapi, hal ini tidak berlaku untuk tanah, yang tidak disusutkan. 3. Aktiva tersebut memiliki substansi fisik. Properti, pabrik dan peralatan merupakan aktiva berwujud yang mempunyai karakteristik eksistensi atau substansi fisik. Tidak seperti bahan baku, aktiva tetap berwujud secara fisik bukan merupakan bagian dari produk yang dimiliki untuk dijual kembali. B. PRINSIP PENILAIAN Menurut PSAK No. 16 Suatu benda berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan sebagai aktiva tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya perolehan Pencantuman di Neraca: Aktiva yg umurnya terbatas harga perolehan akumulasi depresiasi/deplesi Aktiva yg umurnya tdk terbatas harga perolehan C. AKUISISI DAN PENILAIAN AKTIVA TETAP BERWUJUD Umumnya perusahaan menggunakan biaya historis sebagai dasar untuk menilai aktiva tetap berwujud. Biaya historis, diukur oleh kas atau harga ekuivalen kas untuk memperoleh aktiva dan membawanya ke lokasi serta kondisi yang diperlukan untuk tujuan penggunaannya. Komp. Akuntansi Keuangan Menengah Halaman 1

Alasan digunakannya biaya historis adalah: 1. Pada tanggal akuisisi, biaya mereflesikan nilai wajar 2. Biaya historis melibatkan biaya actual, bukan transaksi hipotetis, sehingga merupakan hal yang peling dapat diandalkan. 3. Keuntungan serta kerugian sebaiknya tidak diantisipasi, tetapi harus diakui ketika aktiva dijual. a. Tanah Semua pengeluaran untuk mendapatkan tanah dan membuatnya siap digunakan dianggap sebagai bagian dari biaya tanah. Contoh, 1) harga beli, 2) biaya penutupan seperti SHM, honor jasa PPAT, 3) biaya yang dikeluarkan hingga tanah siap untuk digunakan, 4) asumsi mengenai hak gadai beban atau hipotik, 5) biaya perbaikan tanah lainnya yang memiliki umur tidak terbatas. b. Bangunan Biaya bangunan harus melibatkan semua pengeluaran yang berhubungan langsung dengan akuisisi atau konstruksinya. Biaya ini meliputi, 1) biaya bahan, tenaga kerja dan overhead yang terjadi, 2) honor professional, 3) Ijin mendirikan bangunan, 4) Biaya balik nama, 5) pajak bumi dan bangunan, 6) dll. c. Peralatan Dalam akuntansi, peralatan meliputi peralatan pengiriman, peralatan kantor, mesinmesin, perabotan dan perkakas, perlengkapan tetap, peralatan pabrik dan aktiva sejenis lainnya. Biaya ini meliputi harga beli, biaya pengangkutan dan penanganan, asuransi peralatan ketika masih dalam perjalanan, biaya pemasangan dan perakitan, dll. d. Kendaraan Kendaraan juga harus dipisahkan untuk setiap fungsi yang berbeda. Biaya kendaraan meliputi harga beli, bea balik nama, biaya asuransi, biaya pajak kendaraan bermotor, dll e. Tempat Barang yg dapat dikembalikan Yang termasuk dalam barang yang dapat dikembalikan adalah barangbarang yang dipakai sebagai tempat dari produk yang dijual seperti botol, drum, tangki, dll. Komp. Akuntansi Keuangan Menengah Halaman 2

D. PEROLEHAN AKTIVA TETAP a. Pembelian Tunai (terpisah/gabungan) Ilustrasi (Terpisah) PT Gegana membeli aktiva tetap dari sebuah perusahaan berupa Kendaraan dengan harga senilai Rp 500.000.000. Kendaraan 500.000.000 Tanah 500.000.000 Ilustrasi (Gabungan) PT Gegana membeli aktiva tetap dari sebuah perusahaan berupa tanah, Kendaraan, gedung dengan harga paket senilai Rp 500.000.000. Apabila harga pasar diketahui sebagai berikut: tanah = Rp 150.000.000 kendaraan = Rp 75.000.000 gedung = Rp 225.000.000 b. Pertukaran Ditukar dengan Surat Berharga Ilustrasi PT Jimbaran membeli sebuah gedung dengan menerbitkan 1.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal per lembar Rp 50.000 sebagai ganti pembayaran tunai. Pada saat pertukaran, harga saham sebesar Rp 52.000 per lembar. Tanah (1.000 lbr x Rp 52.000) 52.000.000 Saham Biasa 50.000.000 Tambahan Modal Disetor 2.000.000 (agio saham) Apabila selain dengan menerbitkan saham biasa PT Jimbaran juga menambah dengan uang tunai sebesar Rp 20.000.000. Maka jurnalnya: Tanah (1.000 lbr x Rp 52.000)+kas 72.000.000 Saham Biasa 50.000.000 Tambahan Modal Disetor 2.000.000 (agio saham) Kas 20.000.000 Komp. Akuntansi Keuangan Menengah Halaman 3

Ditukar dengan aktiva tetap lain/non moneter PSAK No. 16 menyatakan: harga perolehan yang diperoleh dinilai sebesar nilai wajar aktiva tetap yang dilepas atau diperoleh, mana yg lebih andal, ekuivalen dengan nilai wajar AT yg dilepaskan setelah disesuaikan jumlah kas atau setara kas yang ditransfer Bagaimana kalau harga pasar tidak diketahui? Bagaimana pengakuan laba atau rugi pertukaran? a) Ditukar dengan aktiva tetap TIDAK sejenis Pertukaran aktiva tetap tidak sejenis adalah, pertukaran dengan aktiva yang sifat dan fungsinya tidak sama. Pada awal tahun 2009, PT Seloka menukarkan mesin produksi dengan truk baru. Harga perolehan mesin produksi sebesar Rp 20 jt, akumulasi depresiasi sampai tanggal pertukaran sebesar Rp 15 jt sehingga nilai bukunya sebesar Rp 5 jt. Nilai wajar mesin produksi tersebut sebesar Rp Rp 8 jt dan PT Seloka harus membayar uang sebesar Rp 17 jt. Nilai wajar mesin produksi 8.000.000 Uang tunai yang dibayarkan 17.000.000+ Harga perolehan truk 25.000.000 Nilai wajar mesin produksi 8.000.000 Harga Perolehan Mesin 20.000.000 Akumulasi Depresiasi Mesin 15.000.000 Nilai Residu 5.000.000 Laba Pertukaran 3.000.000 Truk 25.000.000 Akumulasi Depresiasi Mesin 15.000.000 Kas 17.000.000 Mesin 20.000.000 Laba Pertukaran Mesin 3.000.000 b) Ditukar dengan aktiva tetap sejenis PSAK No. 16: Laba atau rugi yg timbul akibat perbedaan nilai wajar AT yg diperoleh dengan yg diserahkan tidak boleh diakui, sehingga selisihnya akan digunakan untuk mengkoreksi nilai wajar aktiva yg diperoleh Komp. Akuntansi Keuangan Menengah Halaman 4

Apabila terdapat selisih nilai wajar, maka nilai wajar aktiva tetap baru ditetapkan sebesar nilai buku aktiva yang dilepaskan. Sebaliknya, apabila nilai buku aktiva yang dilepaskan lebih tinggi dari nilai wajar aktiva yang diterima, maka nilai buku aktiva yang diserahkan harus diturunkan (write down), dan nilai baru sesudah penurunan digunakan sebagai nilai wajar aktiva yang diterima. PT Gegana menukarkan truk merk Toyota dengan truk baru merk Suzuki. Harga perolehan truk Toyota Rp 100 jt dan akumulasi depresiasi sebesar Rp 40 jt. Harga pasar (nilai wajar)truk Suzuki Rp 250 jt. Dalam pertukaran tersebut, PT Gegana masih harus menambah uang tunai sebesar Rp 200 jt. Perhitungan: Harga Perolehan truk Toyota 100.000.000 Akumulasi Depresiasi truk Toyota 40.000.000 Nilai Buku truk Toyota 60.000.000 Kas yang dibayarkan 200.000.000 Harga Perolehan truk Suzuki 260.000.000 + : Truk Suzuki 260.000.000 Akumulasi Depresiasi truk 40.000.000 Toyota Kas 200.000.000 Truk Toyota 100.000.000 c. Pembelian Angsuran Apabila ada bunga, maka TIDAK BOLEH diakui sebagai harga perolehan. Bunga diakui terpisah sebagai biaya bunga. PT Jimbaran membeli gedung seharga Rp 500 jt pada tanggal 01 Januari 2009. Pembayaran pertama sebesar Rp 200 jt dan sisanya diangsur tiap tanggal 31 Desember selama 3 tahun dengan bunga 10% per tahun. Penyelesaian: 1 Januari 2009 Pembelian Gedung Gedung Kas Utang 500 jt 200 jt 300 jt 31 Desember 2009 Angsuran 1 100.000.000 Bunga: 10% x 300jt = 30.000.000 Utang Beban Bunga Kas 100 jt 30 jt 130 jt 31 Desember 2010 Angsuran 2 100.000.000 Bunga: 10% x 200jt = 20.000.000 Utang Beban Bunga Kas 100 jt 20 jt 120 jt Komp. Akuntansi Keuangan Menengah Halaman 5

31 Desember 2013 Angsuran 2 100.000.000 Bunga: 10% x 100jt = 10.000.000 Utang Beban Bunga Kas 100 jt 10 jt 110 jt d. Hadiah/Donasi Aktiva Tetap yang diterima dicatat sebesar harga pasar. PT Jimbaran menerima hadiah berupa tanah dan gedung. Diketahui harga pasar untuk tanah dan gedung adalah sebagai berikut: tanah = Rp 75 jt gedung = Rp 100 jt a. Hak atas tanah dan gedung langsung diterima PT Jimbaran mengeluarkan biaya untuk penerimaan hadiah sebesar Rp 1jt. b. Hak atas tanah dan gedung baru akan diserahkan apabila perusahaan sudah berjalan selama 2 tahun. Setelah 2 tahun, dalam pengurusan kepemilikan, PT Jimbaran mengeluarkan biaya sebesar Rp 5 jt. Tanah 75.000.000 Gedung 100.000.000 Modal Hadiah 175.000.000 Apabila dalam penerimaan hadiah tersebut PT Jimbaran mengeluarkan biaya sebesar Rp 1.000.000, maka jurnal untuk mencata penerimaan hadiah tersebut adalah: Tanah 75.000.000 Gedung 100.000.000 Modal 174.000.000 Hadiah Kas 1.000.000 Apabila donasi yang diterima itu belum pasti akan menjadi milik perusahaan (karena tergantung pada terlaksananya perjanjian), maka aktiva dan modal dicatat sebagai elemen yang belum pasti (contingent). Apabila hak atas aktiva tersebut sudah diterima, maka contingent asset tadi dicatat sebagai harta (aktiva). Pada tanggal 1 Agustus 2011, PT Purnama mendapat donasi berupa tanah dengan harga pasar 175 juta. Hak atas tanah tersebut batu akan diserahkan jika perusahaan sudah berjalan selama 1 tahun. Pada saat hak atas tanah tersebut diterima, PT Purnama mengeluarkan biaya untuk administrasi sebesar Rp 2.000.000. Komp. Akuntansi Keuangan Menengah Halaman 6

: 1 Agus 11 Aktiva yg blm pasti Tanah 175.000.000 Modal yg blm pasti Hadiah 175.000.000 31 Juli 12 Tanah 175.000.000 Modal yg blm pasti Hadiah 175.000.000 Kas 2.000.000 Aktiva yg blm pasti Tanah 175.000.000 ModalHadiah 173.000.000 e. Dibuat Sendiri Harga perolehan diperoleh dari semua biaya yg dapat dibebankan langsung spt bahan, upah langsung, Factory overhead langsung. Biaya factory overhead tidak langsung dialokasikan kepada aktiva yg dikerjakan dengan cara: 1. Kenaikan biaya factory overhead yang dibebankan pd aktiva yg dibuat. 2. Biaya factory overhead dialokasikan dengan tarif kepada pembuatan aktiva dan produksi E. BIAYABIAYA SELAMA PENGGUNAAN a. Reparasi dan Pemeliharaan Ada dua perlakuan untuk mencatat biaya reparasi Menambah harga perolehan AT, apabila biaya ini dikeluarkan untuk menaikkan nilai kegunaan AT dan tidak menambah umur Mengurangi akumulasi depresiasi, apabila biaya ini dikeluarkan untuk memperpanjang umur AT dan mungkin juga nilai residunya b. Penggantian Yang dimaksud dengan penggantian adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva atau suatu bagian aktiva dengan unit yang baru yang tipenya sama. Apabila bagianbagian yang diganti tersebut biayanya cukup besar, maka harga perolehan bagian tersebut dihapuskan dari rekening aktiva dan digantikan dengan harga perolehan yang baru. Begitu juga akumulasi depresiasi untuk bagian yang diganti dihapuskan. Sebuah Mesin harga perolehannya Rp 100 jt sesudah didepresiasi 70%, sebuah suku cadang yang diperkirakan harga perolehannya sebesar 20% dari harga perolehan mesin, diganti dengan suku cadang yang baru, yang harganya Rp 30 jt. Komp. Akuntansi Keuangan Menengah Halaman 7

Akumulasi depresiasi Mesin 14.000.000 Rugi penggantian suku cadang 6.000.000 Mesin 20.000.000 Perhitungan Harga Perolehan suku cadang yang diganti: 20% x 100 jt = Akumulasi depresiasi: 70% x 20.000.000 Rugi sebesar nilai buku suku cadang tersebut 20.000.000 14.000.000 6.000.000 Pemasangan suku cadang yang baru dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Mesin 3.000.000 Kas 3.000.000 F. PEMBERHENTIAN AKTIVA TETAP Pemberhentian aktiva tetap dapat terjadi karena aktiva tersebut rusak, dijual ataupun ditukarkan. Pada waktu aktiva tersebut dihentikan dari pemakaiannya, maka akun aktiva tersebut harus dihapus. Apabila Aktiva tetap tersebut dijual, maka selisih antara harga jual dan nilai buku (nilai residu), dapat dicata sebagai Laba/Rugi. Sebuah truk merk Daihatsu yang dibeli pada tanggal 1 Maret 2007 dengan harga Rp 320.000.000, pada tanggal 1 Juli 2011 dijual dengan harga Rp 100.000.000. Umur truk Daihatsu tersebut diperkirakan selama 5 tahun dan didepresiasi dengan garis lurus. Taksiran nilai residu sebesar Rp 80.000.000. 1 Juli 11 Depresiasi Truk 24.000.000 (mencatat depresiasi Akumulasi Depresiasi Truk 24.000.000 truk) 6/12 x 1/5 (320.000.000 80.000.000) = 24.000.000 1 Juli 11 (mencatat penjualan) Kas 100.000.000 Akumulasi Depresiasi Truk 208.000.000 Rugi Penjualan Truk 12.000.000 Truk 320.000.000 Komp. Akuntansi Keuangan Menengah Halaman 8

Perhitungan Harga Jual 100.000.000 Harga Perolehan 320.000.000 Akumulasi Depresiasi: 2007: 10 bulan 2008: 12 bulan 2009: 12 bulan 2010: 12 bulan 2011: 6 bulan = 40.000.000 = 48.000.000 = 48.000.000 = 48.000.000 = 24.000.000 208.000.000 Nilai Buku 112.000.000 Rugi Penjualan Aktiva Tetap 12.000.000 DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. BPFEYogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. 2008. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta. Kieso, E Donald. Weygandt, J Terry dan Warfield, D Terry. 2002. Akuntansi Intermediate. Edisi kesepuluh. Jilid 1. Erlangga, Jakarta. Kieso, E Donald. Weygandt, J Terry dan Warfield, D Terry. 2007. Akuntansi Intermediate. Edisi keduabelas. Jilid 2. Erlangga, Jakarta. Komp. Akuntansi Keuangan Menengah Halaman 9