PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH UNDANG-UNDANG NO. 42 TAHUN 2009

dokumen-dokumen yang mirip
PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH (PPn BM)

Pertemuan 2 FAKTUR PAJAK. Faktur Pajak

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN :

Pengertian. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Kelebihan PPN 30/04/2011

OLEH: Yulazri SE. M.Ak. Akt. CPA

AKUNTANSI PPN & PPnBM

PERTEMUAN 12 By Ely Suhayati SE MSi Ak. PPN DAN PPnBM

Buku Panduan Perpajakan Bendahara Pemerintah BAB VI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH PPN dan PPnBM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 1998, dengan ini kami : Nama Wajib Pajak : Alamat : N.P.W.P. :

Objek PPN Yang Harus Dibuatkan Faktur Pajak. a. penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha

SE-21/PJ.51/2000 PPN DAN PPn BM DALAM TATA NIAGA KENDARAAN BERMOTOR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan

KEP-540/PJ/2000 PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH ATAS KENDARA

Faktur Pajak. Objek PPN Yang Harus Dibuatkan Faktur Pajak. Saat Faktur Pajak Harus Dibuat. Faktur Pajak Gabungan

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK. 11 April 2005 SURAT DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR S - 246/PJ.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 65/PMK.03/2010 TENTANG

PAJAK PENGHASILAN PASAL 22

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 65/PMK.03/2010 TENTANG

BAB II TEORI PERPAJAKAN, PAJAK PERTAMBAHAN NILAI, PENGADILAN PAJAK DAN BANDING PAJAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SKEMA KEMUNGKINAN PENGEMBALIAN PAJAK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek perusahaan adalah untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat

Pertemuan 4 PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 & PAJAK PENGHASILAN PASAL 24

Perpajakan 2 PPN & PPnBM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang undang yang dapat dipaksakan

Bab 10. Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI JILID 2

Landasan Hukum: Pasal 22 UU PPh. PMK No. 154/ PMK.03/ 2010 j.o. No. 224/ PMK.011/ PMK No. 253/ PMK.03/ 2008

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau negara dalam. kesadaran dan kepedulian untuk membayar pajak, salah satunya adalah Pajak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian, Tujuan dan Manfaat Pajak Pertambahan Nilai. yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi saat ini di negara

BAB II TELAAH PUSTAKA. pengertian yang sama. Beberapa pengertian pajak yang dikemukakan oleh

BAB II LANDASAN TEORI. tentang pajak yang dikemukakan oleh para ahli di bidang perpajakan menurut Prof. Dr.

PPN TRANSAKSI LINTAS BATAS MENURUT UU PPN Oleh: Winarto Suhendro (Staf Pengadilan Pajak)

pemungutan pajak dimana wajib pajak menghitung sendiri pajak terutangnya serta secara mandiri menyetorkan ke bank atau kantor pos dan melaporkannya

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 79/PMK.03/2010 TENTANG

Lampiran 1 Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor : SE-13/PJ.51/1998 Tanggal : 22 Juni 1998

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1) Menurut Rochmat Soemitro pajak adalah iuran rakyat kepada kas

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahin 1998, dengan ini kami : Nama Wajib Pajak : Alamat : N.P.W.P. :

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO

BAB II LANDASAN TEORI. pajak berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, yaitu sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 80/PMK.03/2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional yang berlangsung secara terus menerus dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pajak ialah iuran kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang satu sama lain pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebelum kita mengetahui pengertian with holding system kita harus

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PMK.03/2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. sudah saatnya diletakkan suatu landasan yang dapat menjamin tersedianya dana

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH

BAB II LANDASAN TEORI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15 /PJ/2010 TENTANG

BAB I PENAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG

BAB III PAKAIAN BEKAS MENURUT UU NO. 42 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI Dasar Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai

PAJAK PENGHASILAN PASAL 22

SANDINGAN UU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TAHUN 2000 DAN TAHUN 2009

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TINJAUAN MATA KULIAH... Kegiatan Belajar 2: SEJARAH PAJAK KONSUMSI SEBAGAI PAJAK NEGARA DAN PERKEMBANGAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 45/PMK.03/2009 TENTANG

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

BAB II. adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang

15/PJ/2010 PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 29/PJ/2008 TENTANG BENTUK,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15/PJ/2010 TENTANG

Pjk Elearning-Modul #10

PPh Pasal 22. Bendaharawan Pemerintah

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 550/KMK.04/2000 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Subject 3. Nyoman Darmayasa Bali State Polytechnic Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa & Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1983 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI 1984

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 14/PJ/2010 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab 4 PEMBAHASAN. PT. XYZ merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur

PERPAJAKAN LANJUTAN. by Ely Suhayati SE MSi Ak

79/PMK.03/2010 PEDOMAN PENGHITUNGAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN BAGI PENGUSAHA KENA PAJAK YANG MELAKU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143 TAHUN 2000 TENTANG

Transkripsi:

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH UNDANG-UNDANG NO. 42 TAHUN 2009

Subyek PPN Pengusaha Kena Pajak (PKP) PKP adalah pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenakan pajak berdasarkan Undahgundang PPN, tidak termasuk pengusaha kecil yang batasannya ditetapkan Menteri Keuangan, kecuali pengusaha kecil tersebut memilih untuk dikukuhkan menjadi PKP

Objek PPN Penyerahan barang kena pajak Kegiatan jasa kena pajak yang dilakukan oleh pengusaha kena pajak

Tarip PPN Sistem PPN menganut tarif tunggal yaitu sebesar 10%. Dengan peraturan pemerintah, tarip ini dapat diubah serendah-rendahnya 5% dan setinggi-tingginya 15%.

Tarip PPN Karena UU PPN menganut azas destination principle dalam pengenaan pajaknya, maka untuk kegiatan ekspor dikenakan tarif 0%. Pengenaan tarif 0% atas ekspor BKP adalah dimaksudkan agar dalam harga barang yang diekspor tidak terkandung PPN.

OBYEK PPnBM Selain dikenakan PPN, dikenakan juga Pajak Penjualan Atas Barang Mewah terhadap: Penyerahan Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah yang dilakukan oleh Pengusaha yang menghasilkan Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah tersebut di dalam Daerah Pabean dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya; Impor Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah.

Pengertian Menghasilkan Merakit; Memasak; Mencampur; Mengemas; Membotolkan.

TARIF PPnBM Tarif PPnBM paling rendah adalah 10% dan paling tinggi 200% (tergantung pada jenis barang). Atas ekspor Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah dikenakan pajak dengan tarif 0% (nol persen).

TARIF PPnBM Tarif PPnBM dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu: Kendaraan Bermotor: 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60% dan 75% (PP Nomor 12 tahun 2006); Non Kendaraan Bermotor: 10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 75% (PP Nomor 55 tahun 2004) Jenis Barang yang dikenakan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah atas Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan

Catatan Pengenaan PPnBM hanya satu kali, sesuai dengan saat terutangnya PPnBM tersebut. PPN dan PPnBM atas penyerahan BKP yang dikembalikan dapat dikurangkan dari PPN dan Pajak lainnya. Dalam hal BKP yang diserahkan ternyata dikembalikan (retur) oleh pembeli, maka PPN dan PPnBM dari BKP yang dikembalikan tersebut mengurangi : Pajak Keluaran dan PPnBM yang terutang oleh Pengusaha Kena Pajak Penjualan, Pajak Masukan dari Pengusaha Kena Pajak pembeli, dalam hal Pajak Masukan atas Barang Kena Pajak yang dikembalikan tersebut telah dikreditkan.

Cara Menentukan Besaran PPN dan PPnBM Dasar Tarip x Pengenaan Pajak

Dasar Pengenaan Pajak Harga Jual; Nilai Penggantian; Nilai Impor; Nilai Ekspor; atau Nilai Lain yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.

Penentuan Harga Jual Produsen atau Pengimpor: Harga Jual tidak termasuk PPnBM Bukan Produsen/Pengimpor: Harga Jual termasuk PPnBM

C O N TO H K A S U S

PT MEKAR adalah pengusaha manufaktur. Pada bulan September 2008 membeli bahan baku yang BKP dengan harga Rp10.000.000. Bahan baku ini diproses dengan biaya tenaga kerja senilai Rp25.000.000 dan biaya overhead pabrik senilai Rp15.000.000. PT MEKAR menghendaki laba Rp17.000.000, dan ada asumsi kedua pengusaha telah dikukuhkan sebagai PKP. Keterangan Kos PPN Masukan PPN Keluaran Biaya Bahan Baku Rp10.000.000 Rp1.000.000 Biaya Tenaga Kerja 25.000.000 Biaya Overhead 15.000.000 Laba dikehendaki 17.000.000 Harga jual Rp67.000.000 Rp6.700.000 PPN yang masih harus dibayar PT MEKAR Rp5.700.000

PT CEPAT membeli sasis kendaraan dari PT ABC seharga Rp100.000.000, mendapat potongan 1%, sudah termasuk PPN. PT CEPAT menyerahkan kepada perusahaan karoseri Armada untuk dibuat mobil penumpang dengan jasa perakitan Rp10.000.000 (tidak termasuk PPN). Kendaraan ini obyek PPnBM 20%. Kendaraan ini dijual kepada Distributor SUMBER dengan laba yang dikehendaki Rp20.000.000. Belum PPN PPN Harga Sasis termasuk PPN Rp99.000.000 Harga Sasis Rp90.000.000 Rp9.000.000 Jasa Karoseri Rp10.000.000 Rp1.000.000 Harga pokok kendaraan Harga Jual Kendaraan = Rp100.000.000 Rp100.000.000 + Rp20.000.000 Rp120.000.000 Harga jual PPN (10%) PPnBM (20%) Rp120.000.000 Rp12.000.000 Rp24.000.000 Rp156.000.000 Uang yang harus diserahkan oleh Distributor SUMBER

PT LAJU memproduksi mobil dengan harga pokok produksi Rp100.000.000 (tidak termasuk PPN & PPnBM). Mobil yang diproduksi terdapat AC dan tape yang dibeli dari produsen lain. Pada saat PT LAJU membeli tape dan AC, PPnBM yang telah dibayar masing-masing Rp100.000 dan Rp250.000. Mobil ini obyek PPnBM 20%, dan laba yang dikehendaki sebesar Rp15.000.000. Harga Pokok Produksi (tidak termasuk PPN & PPnBM) Rp100.000.000 PPnBM AC 250.000 PPnBM Tape 100.000 Laba yang dikehendaki 15.000.000 Harga Jual mobil 115.350.000 Harga jual PPN (10%) PPnBM (20%) Rp115.350.000 Rp11.535.000 Rp23.070.000 Rp149.955.000 Uang yang harus dibayar oleh pembeli

PT MERDEKA adalah pengimpor yang punya API. Pada bulan Juni 2008 PT MERDEKA mengimpor mesin dengan kos: Harga faktur mesin US$450; Biaya asuransi perjalanan US$5; Biaya angkut ke pelabuhan Indonesia US$7; Pungutan pabean lain yang sah Rp15.000; Bea masuk 10% dari CIF; PPN 10%; PPnBM 20%. Kurs yang berlaku untuk keperluan pajak US$1= Rp10.000. Kemudian mesin tersebut dijual kepada pemerintah dengan laba yang dikehendaki Rp2.000.000 Hitunglah: PPh pasal 22, PPN dan PPnBM yang dipungut oleh Ditjen Bea & Cukai PPh pasal 22 dan PPN yang dipungut oleh Bendaharawan Pemerintah

Kegiatan Impor Keterangan US$ Rp Kos 450 4.500.000 Biaya Asuransi 5 50.000 Biaya Angkut 7 70.000 CIF 462 4.620.000 Biaya lain 15.000 Biaya masuk 462.000 Nilai Impor 5.097.000 Nilai Impor PPN (10%) PPnBM (20%) PPh 22 (2,5%) Rp5.097.000 Rp509.700 Rp1.019.400 Rp127.425

Penjualan ke Pemerintah Nilai Impor Rp5.097.000 PPnBM 1.019.400 Laba yang dikehendaki 2.000.000 Harga Jual Harga Jual Rp8.116.400 Harga Jual PPN (10%) PPh 22 (1,5%) Rp8.116.400 Rp811.640 Rp121.746 Rp7.183.014 Uang yang dibayarkan oleh pemerintah Jumlah PPN dan PPh pasal 22 yang dipotong oleh pemerintah diberikan Bukti Pemungutan PPN dan PPh Pasal 22 saat dilakukan pemotongan. Selanjutnya dilaporkan dalam SPT Masa PPN dan PPh Pasal 22.