Ada kala kita mesti beristirahat sebentar dari terus mengayunkan langkah. Karena melangkah tidak berarti selalu maju. Jadi tahanlah dulu langkah.

dokumen-dokumen yang mirip
merencanakan UNTUNG MODUL PELATIHAN KEUANGAN untuk Pebisnis Kecil Mei 2007 dibuat oleh Yayasan Penabulu Bekerja sama dengan CCDE

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Jika Memang Bisnis Internet Itu Mudah, Mengapa Masih Banyak yang Gagal?

LAMPIRAN. berdasarkan 5 dimensi Orientasi Kewirausahaan Lumpkin & Dess (1996). Inovasi

BAB I PENDAHULUAN. jam kerja bisa diatur dengan fleksibel juga potensi penghasilan yang bisa lebih

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dapat menciptakan peluang usaha yang besar. Soto Pak Sipit mulai ramai pengunjung.

BAB VII SETIAP MASALAH ADA JALAN KELUAR

Seri Berkoperasi: MENGUBAH MINDSET PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA

LAMPIRAN: STRUKTUR ORGANISASI SUMBER BAHAGIA PRINTING. Pemilik

Strategi Mensiasati HUTANG

BISNIS WARUNG KOPI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nur cholis / S1TI2M

Pelajaran Membangun 56 Key Profit yang Saya Pelajari dari Pelatihan MasterMind Marketing oleh Jay Abraham

BAB IV TAHU MERCON SEBAGAI PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI DOMPET DHUAFA SEMARANG DALAM PENDAYAGUNAAN ZAKAT

No Pertanyaan Pemilik Istri Kesimpulan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan tabel gambaran umum responden pada penelitian ini: Tabel 4.1. Gambaran Umum Responden

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

Kewirausahaan I. Berisi tentang merancang strategi pemasaran. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komputer

Makalah Usaha Rumah Makan

Strategi dan Cara Pengembangan Usaha

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

TIPS-TIPS MENJADI MARKETING. Pertemuan 14 Manajemen Pemasaran

in 5 Apa itu? Kami adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Social Network Marketing

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Peluang Usaha Perabot Rumah Tangga Batok Kelapa

Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca

Tips Menghadapi Wawancara 5 artikel/tulisan Saran-Saran Menghadapi Wawancara

BAB VI LAPORAN PENELITIAN. A. Gambaran Umum Usaha Telur Keliling Bapak Salim. merupakan hasil produksi sendiri bertempat di samping rumah Bapak Salim

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 7 STRATEGI PELAYANAN PELANGGAN

Cara Membangun Daftar Nama Yang Akan Memasukkan Uang Terus Menerus Ke Rekening Bank Anda, Sekali Anda Tahu Bagaimana Caranya!

MENYIAPKAN KEUANGAN SAAT MUDIK LEBARAN

Handout 1A. Anggaran Bulanan. Anggaran Berimbang

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

Kamar Kecil. Merokok. Agenda. Telepon selular

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang cukup positif. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang adalah mempertahankan para pelanggan setia agar tetap loyal

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. responden dapat dilihat dari umur, jenis kelamin, asal kota, dan karier.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Very Very Important Person (VVIP).

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS WARUNG MAKAN

Pernyataan Key- Informan atas pertanyaan wawancara

BAB I PENGELOLAAN USAHA

Keberhasilan Hanya Milik Pemberani

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL USAHA ROTI GORENG BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN

PANDUAN DISKUSI MENYUSUN RENCANA USAHA DAN KESIAPAN KERJA

BELAJAR DARI PENGUSAHA SUKSES DAN PENGUSAHA GAGAL

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENANGANAN KELUHAN ATM DALAM RANGKA PENINGKATAN KEPUASAN. A. Faktor-faktor Penyebab Nasabah di PT. Bank BNI Syariah Cabang

PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR

Dan, bagaimana kita melepaskan diri dari Zona Nyaman

LAMPIRAN Pertanyaan mengenai Soto Sedeep di Semarang Responden : Habib Ibnu Alwan No.

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

dimengerti oleh penerima, dan secara nyata dapat dilaksanakan, sehingga tercipta interaksi dua arah.

- Validitas Konstruksi LAMPIRAN 1

BAGIAN 1: MEMBANGUN MENTALITAS KAYA

Berpikir Benar, Berpikir Positif Oleh Elsa Sakina

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penyebaran kuesioner pada penelitian ini dilakukan kepada sampel pada

Proposal Bisnis untuk Investor

Peluang Bisnis Rumahan Dengan Jasa Penitipan Anak

Bisnis Modal Kecil Penjualan Pulsa Handphone

Ujian. Kuliah Lingkungan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MEMANFAATKAN JASA PEGADAIAN

Kegagalan atau gagal adalah kejadian yang paling tidak diinginkan oleh hampir setiap orang, termasuk seorang profesional sekalipun.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden. Tabel 1.Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin

BAD 1 PENDAHULUAN. Bisnis jasa merupak:an bisnis yang berpengaruh di dunia modern,

PANDUAN WAWANCARA PEMILIK (PIHAK INTERNAL) karyawan UD Sinar Pembagunan, dalam hal keramahan dan kesopanan?

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan. bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana

Menekuni berbagai peluang bisnis di bidang makanan memang menjanjikan untung besar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, banyak sekali hal yang dapat dilakukan oleh setiap individu dengan sangat mudah.

BAB I PENDAHUALAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian dan perkembangan zaman khususnya

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-7

Namun, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai bisnis nasi kuning.

BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk hidup berkeluarga. Setiap calon pasangan yang akan menikah

Marketing Mix ( 4 P )

Pedoman Perilaku. Nilai & Standar Kita. Dasar Keberhasilan Kita. Edisi IV

Peluang Bisnis Rumah Makan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

Menjadi Manajer Keuangan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk makanan yang dijual di pusat-pusat penjualan produk makanan.

STRUKTUR ORGANISASI PT. SUN MOTOR SEMARANG

6 Tipe Konsumen Dan Cara Melayaninya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan baik itu industri manufaktur maupun industri jasa dalam

BAB I PENDAHULUAN. tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal

Prinsip Prinsip Wirausaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

Ketika Memutuskan untuk Berbisnis

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang mengganggu. Chartered management Istitute mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan lingkungan luarnya,

LINGKUNGAN BISNIS STRATEGI MENGENGEBANGKAN USAHA RUMAHAN. Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis. Oleh : NPM :

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Alasan utamanya adalah hotel tidak hanya untuk layanan penginapan

Bisnis Sampingan Pakaian Anak

BAB 10 Membeli Rumah

BAB 1 Modal Adalah Segalanya

BAB IV PEMBAHASAN. memudahkan komunikasi antar pengrajin batik. untuk membeli alat baru atau membeli bahan baku untuk produksi.

Transkripsi:

...belajar dari... pengalaman sendiri Angan dan Langkah Ada kala kita mesti beristirahat sebentar dari terus mengayunkan langkah. Karena melangkah tidak berarti selalu maju. Jadi tahanlah dulu langkah. Biarkan diri kita merenangi kembali angan lama sambil mengunjungi sudut-sudut pengalaman lalu. Memungutnya, menyusunnya menjadi pengetahuan diri, dan membuatnya sebagai modal baru. 1

Jangan Takut Bermimpi! Impian. Setiap orang selalu bemimpi. Beberapa orang berani bermimpi besar, tapi banyak yang malu-malu bahkan takut untuk tinggi bermimpi. Padahal mimpi merupakan bahan bakar yang membuat semangat kita terus mengobar. Tulislah apa yang ibu-bapak impikan. Seputar usaha, anak, diri sendiri, suami, istri, keluarga, rumah, atau yang lain............ Impian Lainnya........................................... 2

Memotret Diri dan Bisnis Kita Sekarang Pengalamanlah guru terbaik. Karena hanya pengalamanlah yang mau jujur kepada kita soal baik dan buruk, salah dan benar dari langkah demi langkah kita kemarin. Apa kejadian yang paling menyenangka ibu-bapak selama berusaha? Kemajuan apa yang terjadi? Apa tantangannya? Bagaimana mengatasinya? Dan masih banyak lagi......................................................................................... 3

4 Tulislah pengalaman lainnya!

...belajar dari... orang lain Bukan Modal yang Menentukan Sukses. Tapi Tekad, Kreatifitas, dan Keuletan. 5

Bob Sadino Ia merupakan pemilik restoran Kemchick yang terkenal di Jakarta. Pak Bob memulai usahanya dari berjualan telur dari pintu ke pintu. Sekarang penghasilannya milyaran rupiah per bulan.?!?! Nur Huda Dari modal 320.000,- sekarang ia memiliki ratusan gerobak cendol dengan penghasilan 5 juta per hari. Ibu-bapak tentu mengenal orang-orang seperti mereka. Kunjungi mereka, berbincanglah, dan ambillah pengalaman berharga mereka. Banyak hal bisa dipelajari dari mereka. 6

Modal Alami Para Pengusaha Sukses BERANI BERMIMPI Setiap keberhasilan selalu dimulai pada satu pijakan, yaitu sebuah impian. Tentu bukan suatu yang hanya diangankan saja, tetapi sesuatu yang benar-benar ingin diwujudkan. Sampai, rasanya ada yang mendesir di tubuh kita kalau impian itu melintas sesaat. Impian akan membuat kita berkeras hati melakukan pekerjaan sesulit apapun. Tak heran mereka yang ingin mewujudkan impian lalu menjadi gigih, ulet, dan pantang menyerah. Karena itu, biasanya ada sifat khas pada orang-orang sukses, bahwa mereka berani bermimpi besar. Maka biarkan impian kita membumbung, lalu berkeras-hatilah untuk mewujudkannya. MEMERCAYAI DIRI SENDIRI Bagaimana kita akan berani bertindak atau memutuskan sesuatu, kalau kita tidak memercayai kemampuan sendiri? Tanpa percaya diri maka kita menjadi ragu, takut, dan akhirnya tidak melakukan hal-hal yang seharusnya dikerjakan. Jadi tanpa percaya diri membuat impian kita hanya jadi angan-angan saja. Saat bertemu dengan orang-orang sukses, saya sering merasakan kalau mereka begitu percaya diri. Mereka percaya mampu melewati tantangan. Mereka yakin bisa belajar. Mereka percaya mampu melakukan yang orang lain lakukan. Bahkan mereka merasa sanggup melakukan lebih dari orang lain. Maka sudah waktunya kita mulai belajar memercayai diri kita lagi. 7

MENIKMATI APA YANG SEDANG DILAKUKAN Pekerjaan apapun kalau dilakukan dengan bergairah akan memberikan hasil yang baik. Namun kita tak mungkin bergairah selama kita tidak bisa menikmati pekerjaan itu. Gairah akan merangsang kita bekerja sekeras mungkin, dan terus menantang diri untuk mengeluarkan kemampuan terbaik yang kita miliki. BERANI AMBIL RESIKO Resiko itu seperti udara. Ia bagian dari hidup, ada dimana saja, dan kapanpun. Namun di balik resiko pasti ada peluang. Dengan menerobos resiko, perlahan-lahan orang menemukan peluang. Mereka yang tidak berani mengambil resiko hanya akan mendapatkan peluang-peluang kecil menuju sukses. Bisa jadi karena itu, ada orang yang mengatakan bahwa tidak berani mengambil resiko memiliki resiko lebih besar dari pada mengambil resiko. PEMBELAJAR SEUMUR HIDUP Tidak semua hal kita tahu, juga tidak semua keterampilan sudah kita kuasai. Selalu ada sesuatu yang baru yang harus kita pelajari. Kalau begitu, mau atau tidak, kita harus mau bahwa seumur kita harus terus belajar. Dan orang-orang yang sukses sadar sesadar-sadarnya bahwa hidup adalah belajar. Mereka ihlas untuk menjadi pembelajar seumur hidup. Karena keihlasan itu mereka tidak pernah merasa berat dan tertekan untuk belajar sesuatu yang baru, dan esoknya sesuatu yang lain lagi. 8

SELALU BERPIKIR POSITIF Apa yang kita lakukan jika mencurigai seseorang? Biasaanya, kita mengamati, menyelidiki, dan mencari-cari sesuatu untuk membuktikan kalau kecurigaan kita benar. Habislah tenaga dan pikiran kita untuk melakukan semua pekerjaan detektif ini yang seharusnya bisa kita gunakan untuk pekerjaan yang lebih bermanfaat. Berpikir positif merupakan tantangan besar untuk bisa terus dijaga. Seringkali kita lebih mudah tergoda untuk berpikir negatif, dan terus menikmati pikiran negatif itu. Kalau ini yang terjadi maka semakin sedikitlah hal-hal produktif yang kita lakukan. Itu sebabnya orang-orang sukses selalu mencoba menghindari pikiran-pikiran negatif yang tidak akan menambah manfaat bagi usaha mereka. MEMOTIVASI DIRI TERUS MENERUS Suatu saat percaya diri kita melesat, tapi di lain waktu melorot jauh. Kadang gebuan semangat begitu keras, tapi begitu ada secuil masalah semangat itu langsung lemas. Begitulah, tidak selama kita baik-baik saja. Ada saat-saat prima, dan pasti akan mengalami merasa malas, lemah, gagal, bahkan frustasi. Inilah pentingnya untuk tetap terus memotivasi diri. Ada banyak cara dilakukan orang untuk memotivasi dirinya. Mengingat kembali impian. Meyakini bahwa sebentar lagi solusi akan mereka peroleh. Memercayai bahwa banyak orang yang mendukung. Berdoa kepada Yang Paling Kuat. Atau berbincang dengan mereka yang sukses. Sebaiknya memotivasi terus dilakukan walaupun kita tidak belum terpuruk. Lakukan terus menerus, sekecil apapun yang bisa dilakukan. Pompakan semangat dan tenaga baru biar kita selalu segar bekerja. *** 9

10

...belajar dari... pengalaman sendiri Proha Tempro Menggali pengalaman dan pengetahuan ibu-bapak mengenai: PRODDUK HARGA TEMPAT PROMOSI 11

Produk Pikiran apa saja yang muncul sewaktu membayangkan suatu produk?.......... PRODUK.......... 12 Gunakan istilah atau kata-kata ibu-bapak sendiri. Juga ibu-bapak boleh menambahkan sendiri bulatan dan tanah panah. Tidak ada salah atau benar, semakin banyak bulatan dan panah yang dibuat semakin lengkap pengetahuan yang ibu-bapak susun. Dan jika kurang luas, gunakan kertas lain.

Silakan ibu-bapak melihat semua sisi dari produk milik ibubapak. Keunggulan Produk Produk dari Penjual Lain Kemauan Calon Pembeli Kualitas yang Harus Diperbaiki Hal-hal lain Apa yang bisa dilakukan? 13

Harga Apa saja hal-hal yang berkaitan dengan harga menurut ibubapak?.......... HARGA.......... 14 Gunakan istilah atau kata-kata ibu-bapak sendiri. Juga ibu-bapak boleh menambahkan sendiri bulatan dan tanah panah. Tidak ada salah atau benar, semakin banyak bulatan dan panah yang dibuat semakin lengkap pengetahuan yang ibu-bapak susun. Dan jika kurang luas, gunakan kertas lain.

Tuangkan berbagai aspek dari harga produk yang ibu-bapak miliki. Apa yang didapat oleh pembeli? Apa tanggapan atau respon dari calon pembeli atau pembeli? Bagaimana dengan Penjual yang lain? Lain-lain 15

16 Tuangkan gagasan segar yang muncul soal harga!

Tempat Apa saja faktor yang membuat suatu tempat menjadi strategis sebagai lokasi usaha?.......... TEMPAT.......... Gunakan istilah atau kata-kata ibu-bapak sendiri. Juga ibu-bapak boleh menambahkan sendiri bulatan dan tanah panah. Tidak ada salah atau benar, semakin banyak bulatan dan panah yang dibuat semakin lengkap pengetahuan yang ibu-bapak susun. Dan jika kurang luas, gunakan kertas lain. 17

Curahkan pikiran ibu-bapak mengenai segala sesuatu tentang tempat usaha yang selama ini digunakan. Bagaimana soal kemanan? Bagaimana kenyamanannya (kebersihan, parkir, dll)? Mudahkah dikenali dan didatangii (posisi, tampilan, akses, dll)? Lain-lain 18

Apa ide yang muncul soal tempat? 19

Promosi Hal apa saja yang berhubungan dan mempengaruhi promosi?.......... PROMOSI.......... 20 Gunakan istilah atau kata-kata ibu-bapak sendiri. Juga ibu-bapak boleh menambahkan sendiri bulatan dan tanah panah. Tidak ada salah atau benar, semakin banyak bulatan dan panah yang dibuat semakin lengkap pengetahuan yang ibu-bapak susun. Dan jika kurang luas, gunakan kertas lain.

Tuliskan berbagai hal yang ibu-bapak amati dan pikirkan Layanan apa yang disukai pembeli? Layanan apa yang tidak disukai pembeli? Bagaimana pembeli mengetahui produk? Lain-lain 21

22 Apa ide kreatif mengenai promosi?

...belajar dari... orang lain Proha Tempro PRODUK HARGA TEMPAT PROMOSI Inilah ramuan dasar dalam usaha. Usaha sukses diraih mereka yang unggul meramu keempat unsur ini. Jika ada unsur yang sulit ibu-bapak rubah atau pengaruhi, perkuatlah unsur yang lain. 23

Produk Pemberian produk yang tepat kepada konsumen yang bisa mampu memenuhi rasa puas mereka, sudah banyak contohnya berhasil membuat pengusaha mendadak kaya. Bukan cuma mereka yang bermodal gede, tetapi juga mereka yang modalnya pas-pasan. Nur Huda misalnya dengan cendolnya yang terkenal lezatnya di Bandung dan Jakarta. Salah satu alasan orang mau membeli karena mutu produk sesuai dengan kebutuhan mereka. Cukup banyak contoh orang yang berhasil membuat produk baik diawalnya, lalu berjalan usahanya bangkrut karena menginginkan tambahan untung dengan mengurangi mutu. Sebaiknya jangan mempermainkan mutu karena amat mungkin pembeli akan langsung menghukum berat ibu-bapak. Kalau sudah begitu, sulit untuk mendapatkan kepercayaan mereka. Jika memungkinkan lengkapilah jenis produk ibu-bapak sehingga pembeli bisa menikmati banyak pilihan. Warung soto yang disamping warung jus biasanya lebih laris, karena pembeli bisa memilih aneka jenis minuman untuk menemani mereka menikmati soto. Perhatikan juga celotehan atau lontaran saran yang disampakan oleh pembeli. Ada kalanya ibu-bapak harus serius memikirkannya. Karena bisa jadi produk yang diminta banyak juga peminatnya. 24 Satu lagi yang penting, kemasan. Berikan kemasan yang baik, sehat (untuk produk makanan), dan menarik sehingga pembeli merasa bangga menerima produk ibu-bapak. Dan ini tidak selalu harus mahal.

Harga Menetapkan harga katanya ada unsur seni juga. Maksudnya tidak melulu hitung-hitungan matematika. Ada tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam menetapkan harga, yaitu biaya, nilai tambah, dan pasar. Biasanya ada satu atau dua faktor yang dijadikan patokan dominan. Harga berbasis biaya Harga yang diperoleh dengan menghitung dulu berapa biaya yang ibu-bapak keluarkan untuk menghasilkan dan menjual produk. Perhitungan berdasarkan biaya juga digunakan untuk menentukan potongan harga atau bonus yang ingin diberikan. Harga berbasis nilai tambah Nilai tambah bisa dipahami sebagai paket kepuasan yang diperoleh pembeli selain nilai ekonomisnya, misalnya rasa yang pas dan unik, eksklusif karena dibuat terbatas, memberikan rasa kaya karena dibuat lebih mewah, atau cuma ibu-bapak sendiri yang baru menjual produk itu. Dengan memberikan nilai tambah yang tidak bisa diberikan produk lain, ibu-bapak bisa menjual lebih mahal dari sekedar sedikit diatas biaya produksi. Harga berbasis pasar Begitu banyaknya produk barang dan jasa yang sudah ditawarkan, sehingga melahirkan patokan-patokan harga bagi pembeli. Ibu-bapak tetap bisa keluar dari harga pasar ini, mau lebih murah atau lebih mahal. Tetapi jika barang yang ditawarkan tidak memiliki kelebihan dibandingkan produk lain, tentu saja sulit menjualnya lebih mahal. Seandainya memilih lebih murah atau sesuai harga pasar, maka perlu strategi agar bisa menjual lebih banyak, dan lebih banyak lagi. 25

Tempat Kalau ibu-bapak sudah memiliki produk, apalagi harganya juga sudah pas betul dengan konsumen yang mau disasar, maka masih ada faktor lain yang juga menentukan yaitu bagaimana konsumen bisa mudah mendapatkan. Dalam usaha kecil yang biasanya menetap di suatu tempat maka memilih lokasi berdagang menjadi sangat penting. Tempat berdagang seharusnya mudah dikenali dan didatangi, misalnya disamping mesjid raya. Tempat dimana orang banyak berkumpul atau berlalu lalang biasanya menjadi pilihan utama. Seandainya anda tidak berhasil mendapatkan tempat seperti itu maka kegiatan promosi harus lebih kuat agar orang mau bersusah payah berkunjung khusus ke tempat ibu-bapak. Jenis produk dan harganya juga harus lebih diperhatikan. Selain itu, tempat berusaha seharusnya aman dari gangguan keamanan. Para pembeli pasti enggan kalau di sekitar toko ibu-bapak cukup banyak pencopetnya. Tempat yang nyaman juga membuat orang semakin banyak yang senang berkunjung. Banyak rumah makan misalnya dengan kondisi kotor, padahal untuk membuat bersih tidak harus menambah biaya. Begitu pula dengan penataan barang. Toko yang ditata dengan semrawut membuat orang merasa sumpek untuk bertahan lama didalamnya. Susunlah barang supaya mudah dilihat pembeli, pun anda mudah mengambilnya. 26 Pokoknya tatalah tempat berdagang menjadi lebih menarik calon pembeli untuk datang.

Promosi Promosi akan menjadikan usaha dan produk ibu-bapak menjadi makin terkenal. Dengan bertambah ngetop, maka semakin banyak orang yang tahu, dan semakin banyak orang yang ingin membeli. Perusahaan-perusahaan besar menghabiskan banyak uang untuk berpromosi, entah lewat iklan di televisi, membuat acara, atau membuat ribuan brosur. Biarpun begitu tidak berarti promosi harus selalu mahal, malah bisa juga dikerjakan tanpa perlu keluar duit alias gratis. Misalnya dengan membuat tempat usaha menjadi nyaman dan memberikan layanan yang ramah. Begitu juga dengan meningkatkan kebersihan. Dengan cara-cara itu, pembeli akan puas sehingga mau untuk datang lagi. Mereka juga akan memberitahukan kepada keluarga dan teman-teman mereka mengenai kualitas usaha ibu-bapak. Ingatlah iklan mulut ke mulut adalah promosi yang paling meyakinkan. Menyisip bonus kecil juga salah satu bentuk promosi. Dengan begitu pembeli jadi mengenal produk lainnya yang ibu-bapak sediakan. Ada juga pengusaha jajanan yang menggambakan peta menuju tempat usahanya di tutup kotak kemasan produknya. Orang pun menjadi mudah mencarinya. Lewat cara ini kendala tempat yang kurang strategis bisa diatasi. Ada banyak cara untuk berpromosi. Cobalah cari cara-cara yang efektif dan kreatif. Tetapi ingatlah, promosi yang paling handal adalah cerita dari mulut dari para pembeli yang pernah menikmati produk dan layanan ibu-bapak. Maka penting betul untuk menjaga kualitas produk dan layanan. *** 27

28

...belajar dari... orang lain Membuat Pelanggan Jadi Makin Loyal Godalah agar orang mau mampir. Pikatlah yang mampir untuk membeli. Rayulah pembeli supaya sering membeli atau membeli lebih banyak. Buatlah pelanggan menjadi semakin loyal. 29

Kalau kita runut-runut bagaimana ibu-bapak bisa memiliki pelanggan yang loyal atau setia, kira-kira seperti diperlihatkan gambar ini: calon pembeli pembeli pelanggan pelanggan yang loyal 30

Menggoda Orang Agar Mau Mampir Para penjual obat tradisional mesti saja membawa sound sistem tambahan kemana pun mereka tour. Alat itu distel sedemikian supaya menghasilkan suara cukup keras sehingga menarik perhatian orang-orang yang berlalu lalang agar bersedia mampir. Di beberapa jenis tempat trik ini cukup ampuh, sementara di tempat lain sudah mulai berkurang kesaktiannya. Memang, langkah pertama agar anda bisa menjual adalah membuat ibu-bapak dan calon pembeli bisa berkomunikasi. Semakin banyak orang mampir ke tempat jualan ibu-bapak, atau orang yang ibu-bapak hampiri, semakin banyak juga orang yang mungkin mau membeli. Ada banyak cara yang membuat orang mau menengok lalu memutuskan untuk mampir di lapak, gerobak, warung, atau toko ibu-bapak. Beberapa tips berikut bisa membantu memperkuat apa yang ibu-bapak lakukan: Menarik perhatian orang banyak, bisa melalui suara atau tampilan yang memikat. Perhatikan agar usaha yang ibubapak lakukan tidak membuat orang-orang merasa terganggu. Pastikan orang mengetahui apa yang ibu-bapak jual. Etalase adalah salah satu cara. Dengan memajang beberapa barang di etalase, pedagang seperti berkata Inilah barang-barang yang kami jual. Perhatikan tampilan bisnis anda, termasuk soal warna, desain, kebersihan, dan lainnya. 31

Memikat mereka yang mampir untuk mau membeli Tidak semua mereka yang mampir akan pasti sudi mengeluarkan uang untuk membeli barang yang kita jual. Apalagi untuk mereka yang baru pertama kali mampir, perlu upaya lebih supaya mereka terpikat membeli. Berjuanglah agar mereka mau bertransaksi dengan anda untuk pertama kali. Untuk bisa menentukan jurus pemikat yang tepat sebaiknya anda mengenali para calon pembeli anda, seperti: Apa yang mereka butuhkan? Berapa besar uang dan kemampuan beli mereka? Jam berapa biasanya mereka membeli? Untuk apa mereka membeli? Berlaku ramah mutlak ibu-bapak jalankan. Berilah penjelasan yang memadai dengan sabar jika mereka bertanya. Ada banyak pedagang yang memperlihat sikap menyebal kalau calon pembeli bertanya. Kemungkinan besar calon pembeli akan bersedia menjadi pelanggan kalau memperoleh jawaban yang memuaskan. Tetapi juga sebaiknya diingat agar kita jangan terkesan cerewet. 32 Beberapa pedagang sering menawarkan barangnya dengan cara yang terasa memaksa, atau mengiba. Cara ini sudah pasti tidak berhasil. Tidak ada orang yang mau dipaksa. Juga orang tidak mau membeli karena alasan beramal. Kalaupun transaksi terjadi pembeli biasanya malas untuk kembali lagi. Malah terkadang jika pembeli itu akan lewat lagi di depan toko itu ia akan berhati-hati, dan jika melihat si pejual yang memaksa maka bisa jadi ia mencoba mencari jalan lain.

Merayu Pembeli Supaya Sering Membeli atau Membeli Lebih Banyak Cobalah untuk menyediakan produk yang beragam sesuai kebutuhan para pembeli yang sering datang. Dengan demikian pembeli tidak perlu bersusah payah untuk pergi ke tempat lain. Tentunya produk-produk yang ibu-bapak tawarkan masih ada berhubungan. Menyediakan barang-barang yang menjadi pelengkap juga bisa membuat pembeli mau mengeluarkan uang lebih banyak. Sementara itu, bisa juga membuat produk yang bertingkat kualitasnya. Dan tawarkan produk yang paling mahal dulu, dengan begitu pembeli akan mempertimbangkan untuk membeli barang yang lebih mahal. Jika pun tidak, ia tahu bahwa ibu-bapak juga menjual barang bagus itu. Ada penjual yang mempunyai kebiasaan menawarkan barang dengan melihat dulu penampilan pembeli. Awas! Jangan terlalu cepat menilai. Banyak pembeli yang siap membeli barang bagus, merasa tidak nyaman karena ditawari barang murah. Dengan menawarkan barang yang bagus pembeli juga merasa dihargai oleh ibu-bapak. Nah, tidak ada salahnya memberi hadiah kecil untuk pelanggan. Pembeli juga akan senang jika ia bisa merasa akrab dengan ibu-bapak. Tetapi keakraban ini harus terasa tulus. Jangan hanya ramah pada saat pelanggan membeli saja. Sementara pada saat ia datang tetapi tidak membeli ibubapak menjadi terlihat kesal, yang akhirnya sikap ini membuat pelanggan merasa tidak dihormati. 33

Membuat Pelanggan Menjadi Semakin Loyal Hanya pelanggan yang loyal saja yang akan dengan senang hati membeli lebih banyak dan lebih sering kepada ibu-bapak. Pelanggan yang loyal seringkali tanpa sadar ikut mempromosikan ibu-bapak kepada keluarga dan temanteman mereka. Jadi jagalah hubungan yang bisa bertahan lama sehingga setiap pelanggan menjadi semakin loyal. Dalam bisnis hubungan ini harus tetap saling menguntungkan. Banyak penjual malah menyepelekan mereka yang sudah loyal dan mendahulukan pembeli baru. Mereka berpikir bahwa pelanggan loyal akan tetap membeli dan mau mengerti. Padahal belum tentu. Bisa jadi mereka kecewa, lalu tak lagi menjadi pelanggan. Ciptakan komunikasi yang lebih hangat. Jadikan mereka semakin merasa akrab dengan ibu-bapak. Semakin akrab. Dan semakin akrab. Selain itu, buatlah standar pelayanan bagi mereka. Sekali lagi, jangan menurunkan pelayanan hanya karena ibu-bapak sudah menjadi akrab dengan mereka. Bagaimanapun mereka adalah konsumen. Temukan terus apa yang mereka harapkan. Lebih mudah jika apa yang mereka inginkan masih sejalan dengan usaha, tetapi jika keinginan mereka mulai berubah maka menjadi tantangan besar bagi ibu-bapak untuk memenuhinya. 34 Untuk pelanggan-pelanggan loyal ini, jangan ragu untuk sesekali berkorban harga. Tetapi jangan sesekali mengorbankan mutu. ***

Persaingan dan Dukungan 35

Dalam bisnis selalu ada persaingan. Ia adalah sesuatu yang lumrah. Semua orang berhak menjual barang yang dihalalkan hukum. Semua penjual juga berhak untuk menggunakan berbagai cara untuk merayu para calon pembeli yang menjadi sasaran kita, malah boleh juga merebut langganan kita selama dengan cara yang jujur dan fair. Tidak perlu risau dengan persaingan. Yang perlu dirisaukan apakah kita telah meningkatkan cara kita berusaha. Selama kita terus meningkatkan layanan, menjaga mutu, menepati janji, dan memberikan kenyamanan kepada pembeli, maka selama itu juga kita masih bisa berbisnis bersama dengan pengusaha lainnya. Repotnya kalau kita mudah panas hati lalu terjebak dalam konflik yang tidak perlu hanya karena pengusaha lain melakukan langkah-langkah yang membuat mereka lebih maju dari kita. Hati yang panas cuma akan membesarkan perasaan iri. Kemudian karena emosi, kita sibuk memikirkan cara mengalahkan orang lain. Kalau sudah begitu, yang sering terjadi pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya kita lakukan jadi berantakan. Daripada seperti itu lebih baik tetaplah berkepala dingin, sambil memikirkan langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan supaya bisa mengimbangi kemajuan orang lain. Bahkan bisa jadi dapat menjalin kerjasama dan saling mendukung. Ya, dukungan. Jangan lupa untuk menggalang dukungan. Apapun bentuknya. 36 Perhatikan orang atau lembaga di sekitar kita. Dekati mereka lalu amati dukungan apa yang bisa mereka berikan kepada mereka. Dukungan bukan berarti kita menerima segala

sesuatu tanpa memberi apapun. Dukungan yang bertahan lama adalah dukungan yang saling menguntungkan. Jangan ragu untuk bertanya. Cobalah datang ke bank untuk menanyakan layanan apa saja yang mereka berikan. Jangan sungkan juga bernegosiasi dengan mereka jika layanan itu tidak sesuai dengan kebutuhan kita. Kalau tidak berhasil pun tidak perlu kecewa dan kehilangan semangat. Cobalah datangi bank yang lain. Datangi juga institusi pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat di sekitar kita. Semakin banyak yang kita jumpai akan semakin besar kemungkinan kita bertemu dengan satu layanan yang tepat, atau malah dengan orang yang tepat yang bisa mendukung majunya usaha kita. Perhatikan juga bentuk dukungan non uang yang telah diberikan oleh teman dan keluarga. Sekali pun jangan meremehkan dukungan yang berbentuk dorongan semangat dan saran. Saran yang tepat akan jauh lebih berarti dari pada dukungan modal. Umumnya orang yang memperoleh dukungan memiliki sikap jujur, percaya diri, bisa menyampaikan apa yang dimaui dan dipikirkannya dengan baik, serta berbicara dengan cara yang ramah. Satu lagi, berpikiran terbuka dan positif atas orang lain. Tapi sebelum mulai mencari dukungan, terlebih dahulu kita harus benar-benar mengetahui apa yang kita angankan, apa yang kita maui, bagaimana kita akan melakukannya, dan apa dukungan yang kita butuhkan. Setelah semua agak matang, tidak perlu matang betul, mulailah melangkah untuk mencari dukungan. *** 37

38

Karyawan dan Memimpin Mereka 39

Umum dijumpai dalam usaha kecil, semua pekerjaan ditangani oleh si pemilik. Jika pun ada yang membantu biasanya para anggota keluarga di sela-sela kesibukan utama mereka. Pemilik usaha acap kali ragu untuk memiliki karyawan, sebab merasa semua pekerjaan masih bisa ia tangani. Cara ini dalam memang terasa menghemat biaya, tetapi perlu diperhatikan bahwa cara seperti ini juga membuat si pemilik tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan usaha. Jadi, kalau, usaha ibu-bapak sudah mulai membesar, pekerjaan yang harus diselesaikan mulai banyak dan tidak bisa ditangani sendiri, bahkan sudah mulai membebani anggota keluarga, maka sudah waktunya ibu-bapak mulai memikirkan untuk mencari karyawan. Tetapi jangan asal memilih karyawan. Pertimbangkan matangmatang karyawan seperti apa yang ibu-bapak butuhkan. Apa saja pekerjaan utama yang akan menjadi tugasnya. Selain itu adakah sumbangan lainnya yang ibu-bapak harapkan darinya. Biasanya dalam usaha kecil, ibu-bapak membutuhkan karyawan yang bisa melakukan beberapa jenis pekerjaan. Sesungguhnya, semakin kecil usaha maka harus semakin jeli memilih karyawan. Karena jika salah memilih maka beban biaya yang harus ditanggung cukup terasa berat. Itu sebabnya jangan sungkan untuk melaksanakan proses rekrutmen dan seleksi yang baik. Meskipun tidak seketat perusahaan besar, tetapi prinsip dasarnya tidaklah berbeda. 40 Yaitu, satu, ibu-bapak betul-betul mengetahui orang seperti apa yang dibutuhkan. Kedua, cukup banyak orang yang tahu bahwa ibu-bapak membutuhkan karyawan, baik dengan menyebarkannya secara terbuka, atau dari mulut ke mulut. Ketiga, menyeleksi peminat dengan melakukan tes pengetahuan dan keterampilan, serta melihat kepribadiannya.

Dan terakhir, memberikan masa percobaan sebelum ia benarbenar dijadikan karyawan. Ibu-bapak sangat beruntung kalau bisa mendapatkan karyawan yang memiliki pengetahuan, kecerdasan, dan cara berpikir yang baik juga. Tapi ia juga harus mampu menangani dan menyelesaikan masalah dengan baik. Ditambah lagi memiliki sifat-sifat yang positif yaitu mau belajar, ulet, mau melakukan berbagai pekerjaan, rajin, sopan, ramah, dan juga kreatif. Dan yang terpenting adalah ia haruslah orang yang jujur, serta bisa bekerjasama dengan ibu-bapak dan karyawan lainnya. Dan jika sudah memiliki karyawan, walaupun satu orang, ibubapak harus memiliki sikap dan sifat memimpin yang baik. Dimana ibu-bapak harus mampu memompa motivasi karyawan agar mau bekerja dengan rajin dan cepat, serta terus belajar meningkatkan kemampuan. Motivasi akan sangat menentukan karyawan untuk bisa melakukan yang terbaik. Disamping itu, sudah pasti ibu-bapak harus bisa berlaku adil. Berlaku adil akan membuat karyawan memercayai bahwa apa yang dilakukan dan diputuskan oleh ibu-bapak akan membawa manfaat juga buat mereka. Berlaku adil juga akan membuat proses kerja di antara karyawan menjadi tambah sehat. Ibu-bapak juga harus mulai memercayai karyawan bahwa mereka mampu menyelesaikan pekerjaannya. Tentu saja mereka seringkali harus memperoleh kesempatan untuk memelajarinya terlebih dahulu. Dan jika karyawan menunjukkan kinerja yang baik, berilah penghargaan yang sepadan. Penghargaan akan membuat 41

mereka merasa diperhatikan dan bersedia untuk bekerja jauh lebih baik lagi. Mereka merasakan, kalau usaha ibu-bapak maju mereka pasti akan diperhatikan juga. Yang terakhir, beranilah memberi kesempatan kepada karyawan untuk maju. Jika bisa memberikan hal itu, yakinlah karyawan yang ibu-bapak miliki akan memberikan loyalitasnya. Dan akan selalu memberikan dukungan, meskipun mereka tidak lagi menjadi karyawan. Yang penting ditanamkan dalam pikiran adalah, karyawan bukan sekedar buruh. Mereka adalah aset. Di tangan merekalah kualitas usaha ibu-bapak ikut ditentukan. Dan dengan memiliki karyawan yang berkualitas, ibu-bapak sebagai pemilik bisa lebih fokus memikirkan langkah-langkah yang tepat untuk mengembangkan usaha. *** 42

Dua Hal Pokok Dalam Mengatur Uang Usaha 43

PISAHKAN UANG BISNIS DENGAN UANG KELUARGA Usaha sebesar apapun harus menggunakan prinsip ini. Mereka yang memiliki badan hukum usaha jelas sudah menggunakan prinsip ini. Apalagi untuk usaha kecil yang biasanya dikelola di rumah atau masih dijalankan oleh anggota keluarga. Bukan berarti tidak boleh menggunakan uang hasil usaha untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Usaha dijalankan umumnya memang untuk menutupi kebutuhan keluarga. Tapi ibu-bapak tentuk tidak mau kalau hari ini bisa memenuhi suatu kebutuhan, tapi besok sudah tidak lagi karena bangkrut. Kita semua ingin usaha yang dijalankan bisa terus-menerus mencukupi untuk membayar semua pengeluaran keluarga. Bukan hanya satu dua tahun. Itu sebabnya ibu-bapak harus berjuang mati-matian agar usaha bisa tetap jalan. Prinsipnya uang yang diambil untuk kebutuhan keluarga harus lebih kecil dari keuntungan yang diperoleh. Ingat, jangan sampai modal usaha terambil untuk kebutuhan keluarga, kecuali situasinya sudah amat gawat. Ada bagusnya ibubapak berani menetapkan uang yang akan disisihkan untuk keluarga, misalnya setiap hari sebesar 5000 rupiah, atau sebesar 40% dari keuntungan. Pastikan supaya jangan melebihi keuntungan. Dan kalau sudah menetapkan, cobalah untuk tetap memegang teguh janji itu. 44 Supaya lebih terjamin, sediakan celengan atau rekening bank yang terpisah antara uang usaha dan uang keluarga. Jadi satu untuk uang keluarga, satu lagi untuk uang usaha. Cara ini banyak digunakan oleh mereka yang bisa terus menjalankan usahanya.

JANGAN TERGODA MEMBELI BARANG KONSUMTIF Banyak contoh mereka yang memiliki usaha mulai maju tergoda untuk belanja barang-barang yang bersifat konsumtif. Padahal barang-barang itu tidak mendukung produktifitas usaha, bahkan sama sekali tidak bisa digunakan untuk usaha. Misalnya motor untuk anak, kulkas, mengganti TV, membeli karpet baru, kursi tamu, dan aneka barang lainnya. Tentu ibu-bapak boleh membeli itu semua. Tetapi sebelum memutuskan untuk membeli, berhitunglah dulu apakah uang usaha yang diambil akan melemahkan usaha. Misalnya, apakah usaha cukup kuat jika terkena masalah yang cukup besar, misalnya kecurian, atau malah kebakaran. Penting, pada saat usaha mulai tumbuh, ibu-bapak perlu memiliki cadangan modal untuk mengantisipasi keadaan tak terduga yang bisa membuat usaha langsung ambruk. Selain itu, barang-barang konsumstif akan memancing munculnya kebutuhan yang lain. Biaya operasional keluarga makin meningkat. Jika ada kerusakan anda terpaksa memperbaikinya, semakin lama nilai barang itu juga terus turun sehingga kalau ingin dijual lagi harganya sudah sangat murah, keinginan keluarga untuk melengkapi barang lainnya juga akan bertamba kuat, dan masih banyak hal tak terduga lainnya yang akan membuat ibu-bapak terpaksa mengambil lebih banyak uang usaha. Sekali lagi, pertimbangkanlah matang-matang sebelum membeli barang konsumtif. Langkah terbaik, semua barang konsumtif dibeli dari hasil tabungan penyisihan uang usaha yang memang dicadangkan untuk kebutuhan keluarga. *** 45

46

...menuangkan... hasil belajar Merencanakan Bisnis Tentukan target usaha. Amati diri dan kondisi usaha. Amati kondisi luar yang mempengaruhi usaha. Melirik dukungan siapa bisa mendukung apa. Rancanglah strategi. Susunlah rencana kegiatan. Buatlah analisa dan rencana keuangan. 47

Tentukan Target Usaha Cobalah ibu-bapak membayangkan bagaimana kemajuan usaha dalam lima tahun mendatang. Jangan takut untuk membayangkannya setinggi mungkin. Sudah? Sekarang mari kita lebih realistis. Apa target yang bisa dicapai pada tahun pertama. Target usaha dalam satu tahun. 48

Mengamati Kondisi Usaha Saat Ini Amatilah apa yang sudah baik dan apa yang masih perlu dibenari dari unsur produk, harga, tempat, dan promosi dalam usaha ibu-bapak selama ini. Produk Cara produksi, bahan baku, kualitas, penyimpanan, tampilan, biaya, dll. Harga Mahal/murah. Apa yang sudah baik Apa yang perlu dibenahi Tempat Keamanan, akses, fasilitas, kebersihan, tampilan, dll. Promosi Layanan, cara promosi, media promosi, dll. 49

Mengamati Pengaruh Luar Amatilah pembeli dan pengusaha lain yang sejalan dengan usaha ibu-bapak. Pelajari dan ambil hikmahnya. Dari sini, cobalah melihat peluang serta resiko/tangangan-nya. PEMBELI Kelompok Perilaku Kebutuhan PENGUSAHA LAIN Nama Kekuatan Kelemahan 50

PELUANG RESIKO / TANTANGAN 51

Melirik Dukungan Perhatikan orang dan lembaga di sekitar ibu-bapak. Siapa mereka, dan dukungan apa yang bisa mereka berikan. Lalu langkah apa yang diperlukan untuk mendapatkannya. Modal Aset Bahan baku Pemasaran / Promosi Tenaga kerja Relasi Tempat Lainnya 52

Merancang Strategi Pilihlah jurus-jurus jitu untuk menguatkan produk, memberikan harga yang pantas dan menguntungkan, memilih atau membuat tempat usaha menjadi semakin strategis, serta model promosi yang membuat usaha ibu bapak semakin dikenal banyak orang. PRODUK HARGA 53

TEMPAT PROMOSI 54

Menyusun Rencana Bulan Kegiatan Hasil yang Diharapkan 1 2 3 4 5 6 55

7 8 9 0 11 12 56

Menghitung Titik Impas Titik impas bertujuan untuk: 1. Merencanakan jumlah atau tingkat keuntungan, 2. Merencanakan tingkat pengembalian modal. Titik Impas bisa melihat dua sisi, 1. Unit, yaitu berapa jumlah minimal unit yang harus kita jual agar pendapatan yang kita peroleh senilai biaya yang dikeluarkan. 2. Nilai Uang, yaitu: berapa kita harga jual minimal agar pendapatan kita senilai biaya. Contoh Kasus Pak Daud, ia berjualan pisang goreng pontianak dengan harga 400 rupiah per buah. Kalau dihitung-hitung normalnya: omzet dalam seminggu 6.000.000 rupiah, biaya tetap 1.600.000 rupiah, dan biaya variabel 3.600.000 rupiah. Sedang biaya variabel per buahnya 240 rupiah. Jadi biaya yang dikeluarkan Pak Daud dalam satu minggu bisa dihitung dengan rumus: Biaya Tetap + Biaya Variabel. Hasilnya Rp1.600.000 + Rp 3.600.000 = Rp 5.200.000. Di sini terlihat bahwa Pak Daud memperoleh untung sebesar 800 ribu rupiah setiap minggu. Tetapi berapa jumlah minimal pisang yang harus dijual Pak Daud agar tidak rugi dengan harga jual 400 rupiah? 57

Untuk menghitung itu, kita bisa menggunakan rumus titik impas berikut: PENJUALAN = Biaya Tetap 1 (biaya variabel per unit / harga jual per unit) Mari kita hitung titik impas pisang pontianak Pak Daud. 58 KETERANGAN Penjualan = Karena mencari titik impas maka rumus ini menetapkan nilai laba = 0. Namun rumus ini juga bisa digunakan untuk memasang target laba. Caranya dengan menambahkan jumlah laba yang ditarget kepada biaya tetap. Rumusnya menjadi Penjualan = Biaya Tetap + Laba 1 (biaya variabel per unit / harga jual per unit) 1.600.000 1 (240 / 400) 1.600.000 1 0,6 1.600.000 0,4 Rp. 4000.000

Dengan harga Rp 400 per buah, Pak Daud setidaknya harus bisa menjual pisang pontianak sebanyak 10.000 buah. Rumus titik impas ini juga anda dapat memetakan dampak perubahan harga jual terhadap pendapatan, serta untung dan rugi. Selama melakukan langkah ini anda harus menggunakan asumsi: 1. Biaya variable per unit, tetap. 2. Tidak ada perubahan biaya tetap 3. Calon pembeli tidak terpengaruh perubahan harga. Misalnya, Pak Daud ingin melihat pendapatnya jika pisang pontianaknya dijual 300, 400, 500 rupiah per buah. Hasilnya menjadi tabel berikut: Perhitungan pendapatan Jumlah Pisang yang Terjual 26,667 10,000 6,154.00 Harga jual per buah 300 Rp. 8,000,000 Rp. 3,000,000 Rp. 1,846,200 400 Rp. 10,666,800 Rp. 4,000,000 Rp. 2,461,600 500 Rp. 13,333,500 Rp. 5,000,000 Rp. 3,077,000 59

Atau, Pak Daud ingin mengetahui berapa titik impas usahanya jika pisang pontianak itu ia jual 300, 400, atau 500 rupiah per buah. Hitungan Pak Daud bisa bisa dilihat di bawah ini: Harga j l Perhitungan titik impas usaha (laba rugi) Jumlah Penjualan Pisang 26,667 10,000 6,154 300 impas Rp. (1,000,000) Rp. (1,230,800) 400 Rp. 2,666,800 impas Rp. (615,400) 500 Rp. 5,333,500 Rp. 1,000,000 impas BEP Rp. 8,000,000 Rp. 4,000,000 Rp. 3,077,000 Pak Daud akhirnya mantap dengan tetap menjual pisang pontianaknya dengan harga 400 rupiah per buah. Maka ia mencoba untuk mengetahui besarnya biaya dan pendapatannya seandainya ia bisa menjual pisang dalam jumlah tertentu. 60

Perhitungan pendapatan berdasarkan jumlah penjualan Asumsi Harga jual: 400 rupiah per buah. Biaya variabel: 240 rupiah per buah. Biaya tetap: 1.600.000 rupiah. Pendapatan Biaya Tetap Biaya Variabel Total Biaya Estimasi Untung 1 2 3 4 = 2 + 3 5 = 1-4 Jumlah pisang yang dijual 20,000 8 jt 1,6 jt 4,8 jt 6,4 jt 1,6 jt 15,000 6 jt 1,6 jt 3,6 jt 5,2 jt 800 rb 10,000 4 jt 1,6 jt 2,4 jt 4 jt - 5,000 2 jt 1,6 jt 1,2 jt 2,8 jt (800 rb) 4,000 1,6 jt 1,6 jt 960 rb 2,56 jt (960 rb) 5,000 2 jt 1,6 jt 1,2 jt 2,8 jt (800 rb) 4,000 1,6 jt 1,6 jt 960 rb 2,56 jt (960 rb) Tentu saja Pak Daud sadar betul, bahwa kalau ia menaikkan harga jual pasti akan mempengerahui jumlah pembeli. Apakah mereka masih tetap berminat membeli? Pada beberapa produk-produk khas yang memiliki keunggulan kuat, kenaikan harga bisa jadi tidak terlalu mempengaruhi jumlah pembeli. Tetapi normalnya akan ada penurunan pembeli kalau harga dinaikkan. 61

Pilihan Pak Daud untuk memperbesar untung, tentu dengan menekan biaya produksi, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Ia juga tidak mau mengurangi mutu pisang pontianaknya, sebab pelanggannya bisa kecewa. Untuk mengurangi biaya itu, maka Pak Daud mencoba melihat biaya langsung dan biaya tidak langsung, serta biaya-biaya lain yang menjadi beban usahanya. 62

Menyusun Rencana Keuangan Usaha Langkah perencanaan berikutnya adalah meramalkan pendapatan dan pengeluaran dari usaha. Dari sini ibu-bapak bisa juga membuat target laba yang mau dihasilkan. Bulan I t e m Total 1 2... 12 1. Saldo Awal XX YY XX (Sama dengan nilai saldo awal di bulan ke-1) 2. Pendapatan a. Penjualan b. Lain-lain Total pendapatan 3. Biaya a. Bahan baku b. Tenaga kerja c. Administrasi d. Operasional Total biaya 4. Laba/Rugi (2 3) 5. Perolehan kas (4 + 1) 6. Pengeluaran lain-lain a. Bayar utang b. Prive Total pengeluaran lain-lain 7. Saldo Akhir (5 6) YY ZZ ZZ Prive adalah pengeluaran uang usaha yang digunakan untuk kepentingan pribadi atau keluarga. 63

64

...belajar dari... pengalaman sendiri Menangani Proses Produksi 65

Model Sederhana Usaha Kecil Mengadakan Bahan Baku Stok Mutu Transportasi Waktu Tenaga Pembayaran Pengolahan Alat produksi Tenaga kerja Cara produksi Tenaga kerja Tempat Waktu Pengawasan Produk Limbah Menyimpan Bahan Baku Tempat Cara Peralatan Waktu Tenaga Menyimpan Produk Tempat Cara Peralatan Waktu Tenaga Pemasaran 66 Harga Promosi Tempat Layanan Tenaga kerja Waktu

Mengkaji Bahan Baku Stok di pasaran Apakah bahan baku selalu tersedia di pasaran? Apakah bahan baku hanya dijual oleh satu atau sedikit pemasok? Apakah ibu-bapak terpaksa membeli lebih banyak dari kebutuhan produksi? Catatan Lain Mutu Apakah mutu bahan baku selalu sama / terjaga? Apakah mutu bahan baku bisa menghasilkan produk sesuai keinginan pembeli? Catatan Lain 67

Pengiriman/ transportasi Apakah barang diantar oleh pemasok? Berapa besar biaya transportasi untuk pengadaan bahan baku? Apakah proses pengiriman bisa merusak kualitas bahan baku? Catatan Lain Tenaga Berapa banyak tenaga yang dibutuhkan untuk pemesanan atau pembelian? Berapa biayanya? Catatan Lain 68

Waktu Berapa lama bahan baku bisa disimpan? Berapa banyak bahan baku yang tidak bisa diolah karena kadaluarsa, baik karena mutu ataupun mode? Catatan Lain Pembayaran Bagaimana model pembayaran (tunai, cicilan, atau jatuh tempo? Lancarkah pembayaran selama ini? Apa cara pembayaran yang ibu-bapak sukai? Bisakah dibincangkan dengan pemasok? Catatan Lain 69

70 Tuangkan gagasan yang muncul setelah mengkaji bahan baku.

Menelusuri Proses Produksi Buatlah alur kegiatan dari sejak ibu-bapak memesan atau membeli bahan baku hingga penyimpanan produk yang dihasilkan. Gunakan lambang atau untuk mewakili kegiatan. Sedangkan tanda panah digunakan untuk menunjukkan arah proses selanjutnya. Misalnya seperti berikut ini: Dengan menggambakan alurnya, kita akan bisa melihat kembali berbagai penting di setiap proses yang dilakukan. Bahkan secara keseluruhan kita akan bisa melihat seberapa efektif proses produksi yang dilakukan. Mungkin ada beberapa proses yang tidak perlu atau terlalu lama memakan waktu misalnya. Ada baiknya ibu-bapak menggambarnya di atas kertas yang cukup luas. 71

Mengkaji Proses Produksi Alat Produksi Apakah alat produksi memadai? Berapa lama alat produksi bisa digunakan? Seberapa sering alat produksi memerlukan perawatan khusus? Catatan Lain Tenaga Kerja Berapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan? Apakah harus memiliki keterampilan khusus? Catatan Lain 72

Cara Produksi Kegiatan apakah yang paling banyak membutuhkan tenaga? Kegiatan apakah yang paling menentukan mutu? Kegiatan apakah yang paling mahal? Jika pembeli melihat cara produksi, meningkatkah kepercayaan mereka pada produk ibu-bapak? Bagaimana dengan pengelolaan limbah? Catatan Lain Tenaga Berapa banyak tenaga yang dibutuhkan untuk pemesanan atau pembelian? Berapa biayanya? Catatan Lain 73

Tempat Apakah tempat produksi memadai? Apakah tempat produksi aman, nyaman, dan sehat bagi karyawan? Apakah ada tempat pengelolaan limbah? Apakah tempat produksi layak dilihat pembeli? Catatan Lain Waktu Berapa total waktu yang digunakan untuk produksi? Apakah bisa diringkas jika merubah cara produksi atau dengan penambahan sumber daya? Apakah dengan begitu akan lebih murah? Catatan Lain 74

Pengawasan Apa pengawasan yang dilakukan untuk mengontrol mutu produksi? Apakah pengawasan dilakukan di setiap kegiatan? Siapa yang melakukan pengawasan? Apakah bisa digantikan orang lain? Catatan Lain 75

76 Tuangkan gagasan yang muncul setelah mengkaji proses produksi.

...belajar dari... orang lain Menangani Produksi Sebaik Mungkin 77

MENJAMIN MUTU BAHAN BAKU Bahan baku menentukan sekali apakah produk yang dihasilkan akan bisa memuaskan pembeli. Kesalahan memilih bahan baku atau proses pengiriman dan penyimpanan yang asal-asalan bisa membuat bahan baku yang tadinya berkualitas baik jadi berkurang mutunya. Ibu-bapak harus terus berjuang untuk bisa memperoleh bahan baku yang baik dengan harga murah. Karena dengan begitu maka bisa menjual dengan lebih mudah dengan keuntungan yang lebih besar pula. MENJAMIN PROSES PRODUKSI BERJALAN BAIK Bahan baku yang baik akan menjadi produk bermutu rendah kalau kita salah dalam cara mengolahnya menjadi produk. Bahkan pada beberapa jenis produk, setiap bagian kegiatan sangat menentukan mutu dari hasil akhir. Karenanya proses pengawasan harus lebih ketat. Pastikan bahwa tenaga kerja yang menangani suatu proses memahami benar standar mutu yang ibu-bapak harapkan. Pada beberapa bagian yang sangat menentukan mutu, berilah perhatian lebih besar untuk mengawasi proses tersebut. Proses pengawasan tidak berarti ibu-bapak harus terus melihat dan mengawal selama kegiatan produksi berlangsung. Jika tenaga pelaksana sudah mengetahui cara kerja yang benar, maka pengawasan bisa dilakukan dengan memeriksa produk. Agar tenaga pelaksana bersemangat untuk menjaga mutu, ibu-bapak bisa memberikan intensif jika kesalahan sangat kecil. 78

MEMPERBAIKI CARA PRODUKSI MENJADI LEBIH MURAH DAN BAIK Teruslah untuk mengkaji terus bagaimana proses produksi bisa diperbaiki dan menjadi lebih murah. Amatilah bagaimana setiap produksi dilakukan, dari peralatan yang digunakan, jumlah produksi, tenaga pelaksana, waktu, cara menggunakan peralatan, dan juga urutan pelaksanaan. Ada kalanya dengan menambahkan sedikit alat bantu bisa menghemat tenaga dan waktu, bahkan bisa memproses lebih banyak. Proses produksi pun menjadi lebih murah. MEMASTIKAN PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN BERJALAN BENAR Setelah pengolahan bahan baku berhasil membuat produk yang bermutu, ada satu tahapan lagi yang perlu juga dipastikan berlangsung benar yaitu pengemasan dan penyimpanan. Pastikan bahan yang digunakan untuk mengemas produk memang tepat untuk jenis produk dan keinginan konsumen. Kalau produk ibu-bapak memerlukan cara khusus untuk menggunakan atau merawatnya, akan sangat disenangi konsumen jika ibu-bapak memberikan informasi tentang bagaimana melakukannya dengan benar. Informasi ini penting, karena jangan sampai produk yang sudah baik menjadi dirasakan tidak bermutu oleh konsumen hanya karena mereka tidak tahu cara menggunakan atau merawatnya. Juga pastikan tempat dan cara penyimpanan sudah sesuai dengan jenis produk ibu-bapak. Cobalah mencari cara penyimpanan yang lebih baik sehingga produk ibu-bapak bisa bertahan lebih lama. *** 79

80

coretan 81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120