ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALY TICAL HIERARCHY P ROCESS (AHP) Jefri Leo, Ester Nababan, Parapat Gultom

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT

BAB II LANDASAN TEORI

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG)

APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN

Seleksi Material Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Pugh Gabriel Sianturi

Kuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS

BAB III METODE FUZZY ANP DAN TOPSIS

PENDEKATAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PENENTUAN URUTAN PENGERJAAN PESANAN PELANGGAN (STUDI KASUS: PT TEMBAGA MULIA SEMANAN)

IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT ABSTRAK

PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Techno.COM, Vol. 12, No. 4, November 2013:

ABSTRAK. Kata kunci : SPK, metode AHP, penentuan lokasi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

Analytic Hierarchy Process

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ngatawi (2011) melakukan penelitian dengan judul Analisis Pemilihan Supplier

BAB 3 METODE PENELITIAN

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX

BAB 2 LANDASAN TEORI Analytial Hierarchy Process (AHP) Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP)

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM

SPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company)

Fasilitas Penempatan Vektor Eigen (yang dinormalkan ) Gaji 0,648 0,571 0,727 0,471 0,604 Jenjang 0,108 0,095 0,061 0,118 0,096

Bab II Analytic Hierarchy Process

PEMILIHAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS

METODE PENELITIAN. Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming.

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI

BAB II LANDASAN TEORI

PERBAIKAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE (SCOR) DAN FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK PENENTUAN NILAI EKONOMI LAHAN

ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP)

Sistem Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia Mengunakan Metode ANP-TOPSIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

BAB III METODE PENELITIAN

PEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi

CESS (Journal of Computer Engineering System and Science) p-issn :

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Botol Galon Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah CV. Bagiyat Mitra Perkasa. Lokasi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI IDEAL PEMAIN DALAM STRATEGI FORMASI SEPAK BOLA

Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Pendidikan Indonesia

Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP).

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PENERAPAN FUZZY ANALYTICAL NETWORK PROCESS DALAM MENENTUKAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN

IMPLEMENTASI METODE AHP UNTUK MENENTUKAN LOKASI DISTRIBUSI AIR MINERAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi sebagian Syarat Guna

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pertemuan 5. Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP).

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ

MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK

PENERAPAN MULTIMETODE BERBASIS MATRIKS PADA SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN LABOR.

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian secara sengaja (purposive) yaitu dengan pertimbangan bahwa

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)

DECISION SUPPORT SYSTEMS FOR THE SELECTION OF OUTSTANDING STUDENTS BY USING ANALYTIC HIERARCHY PROSES METHOD (CASE STUDY: LKP El-RAHMA SAMARINDA)

PENERAPAN MULTI-CRITERIA DECISION MAKING DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISTEM PERAWATAN DI PT. SMEP PACIFIC

Industrial Management Analisis Faktor Utama Dalam Memilih Kartu GSM Prabayar dengan Menggunakan Analytical Hierarchy Process

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN JENIS BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: BEASISWA UKRIDA)

BAB III ANP DAN TOPSIS

PENENTUAN PEMINATAN PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE AHP-TOPSIS (STUDI KASUS SMA NEGERI 6 SEMARANG)

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perancangan Perbaikan Sistem Pembelian Bahan Baku di PT. FSCM Manufacturing

Pemanfaatan Analytical Hierarchy Process(AHP) sebagai Model Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI PEMBANGUNAN SARANG WALET MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Perhitungan Contoh Kasus AHP

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PRIORITAS PERBAIKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Perekrutan Karyawan Studi Kasus PT.Sumber AlfariaTrijaya Dengan Metode AHP.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BANTUAN LANGSUNG TUNAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCY PROCESS

Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP

Analisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent)

Perancangan Penilaian Karyawan di Bank X

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

Transkripsi:

Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Pendahuluan Ngatawi 1 dan Ira Setyaningsih 2 Abstrak: PT. XXX adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri furniture yang berorientasi export. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari dan menganalisis masalah yang berkaitan dengan pemilihan supplier. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan studi literatur. Dari hasi pengumpulan data diperoleh beberapa alternatif supplier yaitu A, B, C, D, E, dan F. Sedangkan yang menjadi kriterianya antara lain pengiriman, pelayanan, produk, kualitas, dan biaya. Pengolahan data menggunakan salah satu metode MCDM (Multi Criteria Decision Making) yaitu AHP (Analytic Hierarchy Process), dengan hasil supplier A ditetapkan sebagai supplier terbaik. Kata kunci: Supplier, AHP, MCDM Pada era globalisasi seperti sekarang ini, kemajuan dunia industi manufaktur sangatlah pesat, hal ini didukung dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang juga mengalami kemajuan yang sangat signifikan sehingga persaingan antar perusahaan semakin ketat. Oleh itu, perusahaan dituntut untuk dapat memberikan kepuasan kepada konsumen dalam segala aspek. Salah satunya adalah menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Upaya awal untuk menjaga mutu produk adalah menyeleksi supplier yang kompeten dan mampu memberikan bahan baku yang berkualitas. Pemilihan supplier perlu dilakukan untuk mendapatkan kriteria supplier yang benar-benar mampu memenuhi kebutuhan perusahaan secara konsisten dan berkualitas. Adapun langkah yang digunakan dalam pemilihan supplier adalah menggunakan salah satu metode dalam Multi Criteria Decision Making (MCDM) yaitu AHP (Analytic Hierarchy Process). Landasan Teori AHP (Analytic Hierarchy Process). Model AHP pertama yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty (dalam Kadarsyah, 1998) merupakan AHP dengan pembobotan additive. Disebut additive karena operasi aritmatika untuk mendapatkan bobot totalnya adalah penjumlahan. Dalam metode AHP, ada tiga prinsip pokok yang harus diperhatikan, yaitu (Saaty dalam Kadarsyah, 1998): 1. Prinsip penyusunan hirarki 2. Prinsip menentukan prioritas 3. Prinsip konsistensi logis 1 Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Jalan Adi Sucipto no. 1, Yogyakarta, 55281, Indonesia 2 Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Jalan Adi Sucipto no. 1, Yogyakarta, 55281, Indonesia Email: ira_darusalam@yahoo.com Naskah diterima: 5 April 2011, direvisi: 13 Mei 2011, disetujui: 30 Mei 2011 7

Langkah-langkah dalam Metode Analytical Hierarcy Process adalah sebagai berikut : 1. Menentukan jenis-jenis kriteria yang digunakan. 2. Menyusun kriteria-kriteria tersebut dalam bentuk matriks berpasangan. a =,i,j=1,2,,n (1) Dimana n menyatakan jumlah kriteria yang dibandingkan, wi bobot untuk kritreia ke-i, dan a ij adalah perbandingan bobot kriteria ke-i dan j. 3. Menormalkan setiap kolom dengan cara membagi setiap nilai pada kolom ke-i dann baris ke-j dengan nilai terbesar pada kolom i. a = (2) 4. Menjumlahkan nilai pada setiap kolom ke-i yaitu: a = a (3) 5. Menentukan bobot prioritas setiap kriteria ke-i, dengan membagi setiap nilai a dengan jumlah kriteria yang dibandingkan (n), yaitu: w = (4) 6. Menghitung nilai lamda max (eigen value) dengan rumus: λ max= (5) 7. Menghitung konsistensi index (CI) Perhitungan konsistensi adalah menghitung penyimpangan dari konsistensi nilai, dari penyimpangan ini disebut Indeks Konsistensi dengan persamaan: CI= λ Dimana : λ max n = eigen value maksimum = ukuran matriks Tabel 1. Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan Intensitas Keterangan Kepentingan 1 Kedua elemen sama pentingnya 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting dari pada elemen yang lainnya 5 Elemen yang satu lebih penting dari elemen yang lainnya 7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya 9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya 2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua pertimbangan nilai yang berdekatan Jika untuk aktivitas i mendapatkan satu angka dibanding dengan aktivitas Kebalikan j, maka j mempunyai nilai kebalikannya dibanding dengan i Indeks konsistensi (CI); matriks random dengan skala penilaian 9 (1 sampai 9) beserta kebalikannya sebagai Indeks Random (RI). Berdasarkan perhitungan Saaty dengan menggunakan 500 sampel, jika judgement numerik diambil secara acak dari skala 1/9, 1/8,..., 1, 2,..., 9, akan diperoleh rata-rata konsisten untuk matriks dengan ukuran yang berbeda, pada tabel 2 (Kadarsyah, 1998). Tabel 2. Nilai Indeks Random (RI) n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 RI 0 0 0.58 0.9 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.49 1.51 1.48 1.56 1.57 1.59 (6) 8

Perbandingan antara CI dan RI untuk suatu matriks didefinisikan sebagai rasio konsistensi, CR= (7) Matriks perbandingan dapat diterima jika nilai rasio konsistensi (CR) 0,1. Penentuan Kriteria Identifikasi kriteria dalam pemilihan supplier ini, berdasarkan dimensi kualitas menurut teori Garvin yang dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik mutu produk dan menurut teori Kotler untuk dimensi kualitas mutu pelayanan. Berikut penjelasan masing-masing variabel kriteria. 1. Pengiriman barang, adalah proses penyampaian barang dari produsen ke konsumen. 2. Pelayanan, adalah usaha yang dilakukan supplier dalam melayani kebutuhan konsumen. 3. Produk, adalah hasil yang berwujud barang yang ditawarkan oleh supplier. 4. Kualitas supplier, adalah kemampuan supplier dalam menjaga reputasi dan konsistensi dalam bekerja sama dengan para konsumen. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah kelancaran produksi. 5. Biaya, adalah uang yang dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk dari supplier. Metodologi Penelitian dilakukan selama 1 bulan, yaitu pada tanggal 1 Januari s.d 31 Januari. Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode, yaitu: 1. Wawancara, tanya jawab secara langsung yang diajukan kepada karyawan atau staf yang ahli dan kompeten dengan permasalahan penelitian. 2. Observasi, mengamati secara langsung objek penelitian guna memperoleh dan mengetahui peristiwa yang terjadi di lapangan. 3. Studi Pustaka, mempelajari literatur-literatur yang terkait dengan penelitian sebagai penunjang untuk kelancaran penelitian. Adapun struktur hirarki penelitian ini seperti pada gambar 1. Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian Untuk setiap kriteria dan alternatif, dilakukan perbandingan berpasangan (pairwise comparison) yaitu membandingkan setiap elemen dengan elemen lainnya. Pada setiap tingkat hirarki secara berpasangan sehingga didapat nilai tingkat kepentingan elemen dalam bentuk pendapat kualitatif. Perbandingan berpasangan tersebut dilakukan oleh pengambil keputusan, yaitu manajer administrasi & umum. Untuk mengkuantifikasikan pendapat kualitatif tersebut digunakan skala penilaian Saaty sehingga akan diperoleh nilai pendapat dalam bentuk angka. Nilai-nilai perbandingan relatif kemudian diolah untuk menentukan peringkat relatif dari seluruh alternatif. Kriteria kualitatif dan kriteria kuantitatif dapat dibandingkan sesuai dengan penilaian yang telah ditentukan untuk menghasilkan ranking dan prioritas. Dari hasil wawancara yang dilakukan pada PT. XXX berdasarkan AHP maka diperoleh data seperti pada tabel 3 sampai 8. 9

Supplier A Alt. Supplier Pengirima Pelayanan Produk Kualitas Biaya Supplier B Supplier C Supplier D Supplier E Supplier F Gambar 1. Struktur Hirarki Alternatif Pemilihan Supplier Tabel 3. Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria Kriteria Pengiriman Pelayanan Produk Kualitas Biaya Pengiriman 1 3 3 5 5 Pelayanan 0,333 1 1 3 1 Produk 0,333 1 1 1 3 Kualitas 0,200 0,333 1 1 3 Biaya 0,200 1 0,333 0,333 1 Tabel 4. Perbandingan Berpasangan Antar Supplier Pada Kriteria Pengiriman Supp. A 1 1 3 5 1 1 Supp. B 1 1 3 5 1 1 Supp. C 0.333 0.333 1 5 1 1 Supp. D 0.2 0.2 0.2 1 1 1 Supp. E 1 1 1 1 1 1 Supp. F 1 1 1 1 1 1 Tabel 5. Perbandingan Berpasangan Antar Supplier Pada Kriteria Pelayanan Supp. A 1 3 3 5 1 1 Supp. B 0.333 1 3 5 1 1 Supp. C 0.333 0.333 1 5 1 1 Supp. D 0.2 0.2 0.2 1 1 1 Supp. E 1 1 1 1 1 1 Supp. F 1 1 1 1 1 1 10

Tabel 6. Perbandingan Berpasangan Antar Supplier Pada Kriteria Produk Supp. A 1 1 1 3 3 5 Supp. B 1 1 3 5 5 5 Supp. C 1 0.333 1 3 5 3 Supp. D 0.333 0.2 0.333 1 5 3 Supp. E 0.333 0.2 0.2 0.2 1 1 Supp. F 0.2 0.2 0.333 0.333 1 1 Tabel 7. Perbandingan Berpasangan Antar Supplier Pada Kriteria Kualitas Supp. A 1 3 1 3 3 1 Supp. B 0.333 1 3 1 3 3 Supp. C 1 0.333 1 3 1 3 Supp. D 0.333 1 0.333 1 3 1 Supp. E 0.333 0.333 1 0.333 1 3 Supp. F 1 0.333 0.333 1 0.333 1 Tabel 8. Perbandingan Berpasangan Antar Supplier Pada Kriteria Biaya Supp. A 1 1 3 1 1 1 Supp. B 1 1 1 3 1 1 Supp. C 0.333 1 1 3 1 3 Supp. D 1 0.333 0.333 1 3 3 Supp. E 1 1 1 0.333 1 1 Supp. F 1 1 0.333 0.333 1 1 Pengolahan Data Tahap yang pertama dilakukan ialah menormalkan setiap kolom dengan cara membagi setiap nilai pada kolom ke-i dan baris ke-j dengan nilai terbesar pada kolom i. Tabel 9. Normalisasi Normalisasi Kriteria Pengiriman Pelayanan Produk Kualitas Biaya Jml Vektor Bobot Pengiriman 0.530 0.474 0.474 0.484 0.385 2.346 0.469 Pelayanan 0.177 0.158 0.158 0.290 0.077 0.860 0.172 Produk 0.177 0.158 0.158 0.097 0.231 0.820 0.164 Kualitas 0.011 0.053 0.158 0.097 0.231 0.549 0.110 Biaya 0.106 0.158 0.053 0.032 0.077 0.426 0.085 Setelah melakukan normalisasi maka tahap selanjutnya adalah menentukan bobot prioritas pada setiap kriteria ke-i, dan diperoleh nilai Eigen seperti pada tabel 10. 11

λ = ( EV/VB) / n Tabel 10. Eigen Value Kriteria Eigen Value Pengiriman 2.451 Pelayanan 0.906 Produk 0.857 Kualitas 0.596 Biaya 0.442 2.451 0.906 0.857 0.596 0.442 + + + + 0.469 0.172 0.164 0.110 0.085 Nilai λ = = 5.269 5 CI = Consistency Index = ( λ -n) / (n-1) 5.269 5 CI = = 0.067 4 CR = CI / RI, RI = Random indeks (lihat tabel 2) 0.067 C R = = 0.060 1.12 Karena hasil dari CR 0,1 maka penilaian konsisten dan pengolahan data dapat dilanjutkan ke perhitungan selanjutnya. Hasil Penelitian Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan maka diperoleh tabel hasil perhitungan akhir dari AHP seperti pada tabel 11. Tabel 11. Nilai Akhir Nilai Akhir A 0.240 B 0.237 C 0.162 D 0.102 E 0.131 F 0.128 Berdasarkan tabel nilai akhir tersebut maka dapat dilihat bahwa supplier A memperoleh nilai akhir paling besar dan menempati peringkat ke-1 dengan nilai 0.240, kemudian B pada peringkat ke-2 dengan nilai akhir 0.237, C pada peringkat ke-3 dengan nilai akhir 0.162, E pada peringkat ke-4 dengan nilai akhir 0.131, F pada peringkat ke-5 dengan nilai akhir 0.128, dan D pada peringkat ke-6 atau terakhir dengan nilai akhir 0.102. Dari hasil perhitungan nilai masing-masing supplier yang ada di atas terlihat bahwa tidak ada perbedaan nilai yang signifikan yang diperoleh antara supplier satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan penilaian yang diberikan oleh Pengambil Keputusan ketika melakukan wawancara mempunyai sifat subjektif dan merupakan keputusan sepihak. Hal tersebut dapat dilihat dari pemberian bobot yang dimana Pengambil Keputusan lebih mementingkan kriteria pengiriman dari pada keempat kriteria 12

yang lain yaitu pelayanan, produk, kualitas, dan biaya. Dan bahkan biaya dianggap tidak begitu penting karena standar harga dari masing-masing supplier relatif sama. Karena perusahaan mempunyai sistem produksi make to order maka jelas bahwa Pengambil Keputusan lebih memprioritaskan pengiriman yaitu berupa bahan baku untuk memenuhi produksi perusahaan. Sehingga dalam hal ini perusahaan tidak mengalami keterlambatan dalam memproduksi barang yang dipesan oleh konsumen. Kesimpulan Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya maka kesimpulan yang dapat diambil adalah menetapkan supplier A sebagai supplier yang terbaik. Hal tersebut bisa diketahui dengan adanya nilai akhir tertinggi pada perhitungan akhir AHP yaitu dengan nilai sebesar 0.240. Daftar Pustaka Balli, S., and Korukoglu, S., 2009, Operating System Selection Using Fuzzy AHP and TOPSIS Methods, Departement of Computer Engineering. Turkey: Ege University. Kadarsyah, 1998, Sistem Pengambilan Keputusan: Suatu Wacana Struktural Idealisasi Dan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan. Edisi 1. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Kusumadewi, S., 2006, Fuzzy Multi-Atribute decision Making. Yogyakarta : Graha Ilmu. Lee, Shyh-Huang. 2009. Using fuzzt AHP to develop intellectual capital evaluation model for assessing their performance contribution in a university. Taiwan : Shu-Te University Saghafian, S., dan Hejazi,S.R., 2001, Multi-criteria Group Decision Making Using A Modified Fuzzy TOPSIS Procedure. Department of Industrial Engineering, Sharif University of Technology, Tehran, Iran saghafian@mehr.sharif.edu. Department of Industrial Engineering, Isfahan University of Technology, Isfahan, Iran rehejazi@cc.iut.ac.iran. Supriyono, 2007. Sistem Pemilihan Pejabat Struktural Dengan Metode AHP. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir. 13