BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian, mengetahui kondisi yang akan diteliti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS TENTANG MEKANISME DAN FAKTOR-FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI. A. Analisis Mekanisme Perkawinan Usia Dini di desa Kalilembu Kecamatan

BAB I PROFIL WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK. Kabupaten Lebak yang letaknya berada di kecamatan Cileles provinsi Banten Luas

BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN HUTANG DENGAN MEMPEKERJAKAN DEBITUR STUDI KASUS DI DUSUN JERUK KIDUL DESA MABUNG KECAMATAN BARON KABUPATEN NGANJUK

BAB IV PROFIL KELURAHAN KUMPULREJO

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

BAB III PELAKSANAAN UTANG PIUTANG EMAS DI KEBOMAS GRESIK

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita

BAB III PELAKSANAAN JAM KERJA KARYAWAN DI TB. SEDERHANA DI DESA GUNTUR KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Terbentuknya Desa Cimanuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Aspek Positif dan Negatif dalam Ketentuan Pemberian Dispensasi

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

IV. GAMBARAN UMUM. Desa Talang Bojong pada dewasa ini termasuk wilayah teritorial

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI KELURAHAN GEDAWANG

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

ب س م الله ال رح م ن ال رح ی م

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

BAB III PRAKTIK PEMILIHAN CALON SUAMI DENGAN CARA UNDIAN DI DESA KEMADUH KEC. BARON KAB. NGANJUK

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA

P E N E T A P A N Nomor 21/Pdt.P/2012/PA. Skh. BISMILLAH HIRRAHMAAN NIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

17 tahun 5 bulan ;

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

BAB III PRAKTIK POLA KERJA NGEDOK BIDANG PERTANIAN DI DESA BRANGKAL KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

PENETAPAN. Nomor: 005/Pdt.P/2012/PA. Blu. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

Bab 1 Pemerintahan Desa

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

KEADAAN UMUM DAERAH. Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang

BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PROSES KHITBAH YANG MENDAHULUKAN MENGINAP DALAM SATU KAMAR (DI DESA WARUJAYENG KECAMATAN TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK)

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur.

...Humas Kanwil Kemenag Prov. Jabar

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MERAK KECAMATAN SUKAMULYA KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. yang ada di kota Pekanbaru, yang pada mulanya merupakan wilayah dari

BAB IV GAMBARAN UMUM KECAMATAN SEMARANG BARAT. 4.1 Situasi Umum Kecamatan Semarang Barat. Manyaran, Cabean, Tawang Mas, Tawang Sari, Tambak Harjo,

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

BAB III PERKAWINAN DI BAWAH ANCAMAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.

I. PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu membutuhkan orang lain untuk

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Agung Kabupaten OKU Selatan Sumatera Selatan. Posisi Desa Merpang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kapur IX adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

BAB II PROFIL DESA PENINJAUAN

SALINAN PENETAPAN. Nomor : XX/Pdt.P/2011/PA.Ktb BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO. Tabel 3.1 : Batas Wilayah Desa Kedung Bondo

P R O F I L DESA DANUREJO

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Induk, yaitu Kecamatan Kedaton, berdasarkan Peraturan Daerah

SALINAN PENETAPAN Nomor : 09/Pdt.P/2011/PA.Pkc.

BISMILLAHIRAHMANNIRAHIM

BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PERKAWINAN DAN PENCATATAN PERKAWINAN ANAK ADOPSI DI KUA KEC. PRAJURIT KULON KOTA MOJOKERTO

P E N E T A P A N. Nomor : 0053/Pdt.P/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Geografis dan DemogrfisKecamatan Tampan. 1. Keadaan Geografis Kecamatan Tampan

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

BAB III TINJAUAN TENTANG PERKAWINAN DI BAWAH UMUR DAN PELAKSANAANNYA DI KECAMATAN KALINYAMATAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

DAFTAR LAMPIRAN. Lowokwaru kota Malang. Memiliki curah hujan 1883 mm/thn, ketinggian 452 Meter dari

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

Salinan P U T U S A N Nomor : 0665/Pdt.G/2011/PA.Dmk.

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

P E N E T A P A N. ΟŠÏm 9$# uη q 9$#«!$#Οó Î0

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB III PRAKTEK GANTI RUGI DALAM JUAL BELI PADI TEBASAN DI DESA BRANGSONG KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Desa Banyuroto adalah 623,23 ha, dengan

BAB III DATA HASIL PENELITIAN DI DESA ARJOWILANGUN KECAMATAN KALIPARE KABUPATEN MALANG

Transkripsi:

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Dalam melaksanakan penelitian, mengetahui kondisi yang akan diteliti merupakan hal yang sangat penting yang harus terlebih dahulu diketahui oleh peneliti. Adapun lokasi yang akan diteliti oleh peneliti adalah Desa Kalilembu Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan, yang meliputi A. Kondisi Geografis 1) Letak Desa Lokasi yang digunakan untuk penelitian adalah desa Kalilembu Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan. Desa Kalilembu termasuk wilayah pada dataran sedang, dimana sebagian wilayah sebelah utara termasuk wilayah dataran rendah dan sebagian wilayah sebelah selatan tinggi. Dalam satu desa terbagi pada beberapa dusun, yang antara dusun satu dengan dusun lainnya jaraknya berjauhan sehingga untuk mencapai daerah satu dengan daerah yang lain harus menggunakan kendaraan bermotor. Jarak antara desa ke kota letaknya cukup jauh sehingga desa Kalilembu termasuk wilayah pedesaan. Lebih jelasnya di bawah ini adalah Tabel jarak dari desa ke kota. Tabel 1. Jarak dari desa ke kota No Keterangan Jarak 1. Dari desa ke Kecamatan 1 km 2. Dari desa ke Kabupaten 21 km 3. Dari desa ke Propinsi 115 km Sumber : Profil Desa Kalilembu 43

44 2) Batas Desa Desa Kalilembu berbatasan dengan desa lain yang masih dalam satu kecamatan. Adapun batas desa Kalilembu adalah Sebelah barat berbatasan dengan desa Pagumenganmas. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Batang. Sebelah selatan berbatasan dengan desa Karangdadap. Sebelah utara berbatasan dengan desa Pangkah. 3) Luas Desa Desa Kalilembu mempunyai luas tanah keseluruhan 116.316 ha, yang terbagi menjadi beberapa bagian yaitu tanah sawah meliputi irigasi tekns 80.000 ha, irigasi setengah teknis 10.000 ha. Tadah hujan 29.220 ha, pekarangan atau bangunan 45.335, kebun 15.058 ha dan lain-lain seperti sungai, jalan, kuburan 67.000 ha. Seperti desa yang lain desa Kalilembu dipimpin oleh seorang kepala desa yang bernama Kasnoto. Dalam pemerintahannya, kepala desa dibantu oleh beberapa perangkat desa yang lain seperti Sekdes, Kesra/Lebe, dusun dan seksi yang lainnya. Desa tersebut terbagi menjadi 12 rukun tetangga (RT) yang dikelompokkan menjadi 5 rukun warga (RW)

45 B. Demografis 1) Jumlah Penduduk 2) Desa Kalilembu yang luas keseluruhannya 116.316 ha terbagi menjadi beberapa bagian. Desa tersebut dihuni oleh sekitar 2.815 jiwa, yang terdiri dari 1.488 jiwa perempuan dan 1.327 jiwa laki-laki (data rekapitulasi jumlah penduduk Maret 2011). Berdasarkan jumlah tersebut, jumlah jenis kelamin perempuan lebih banyak dari jumlah jenis kelamin laki-laki, dengan selisih 161 jiwa dan terbagi menjadi 656 kepala keluarga (KK). Untuk lebih jelasnya disajikan dalam tabel berikut : Tabel 2. No Jenis Kelamin Jumlah 1 2 Laki-laki Perempuan 1.327 jiwa 1.488 jiwa Jumlah 2815 jiwa Sumber : Profil Desa Kalilembu Tahun 2011

46 Tabel 3. Penduduk dalam kelompok umur dan kelamin Kelompok umur 0 4 5 9 10 14 15 19 20 24 25 29 30 34 35 39 40 44 45 49 50 54 55 59 60 + Laki-laki Perempuan Jumlah 246 257 503 202 218 420 121 155 276 133 142 275 142 177 319 107 86 193 94 98 192 70 86 156 65 98 163 45 62 107 39 42 81 36 39 75 27 28 55 Jumlah 1.327 1.488 2.815 Sumber : Profil desa Kalilembu tahun 2011 3) Mata Pencaharian Desa Kalilembu yang dihuni oleh 2.815 jiwa secara keseluruhan bermata pencaharian beragam, tetapi yang lebih dominan adalah sebagai petani. Adapun yang lain bermata pencaharian sebagai PNS, pedagang, pengusaha dan buruh. Berikut ini merupakan tabel mengenai jumlah penduduk desa Kalilembu menurut mata pencaharian.

47 Tabel 4. Jumlah penduduk menurut pencaharian No Mata Pencaharian Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Petani sendiri Buruh tani Pengusaha Buruh industri Buruh bangunan Pedagang PNS Pensiunan Lain-lain 145 185 20 21 63 142 16 3 2.220 Jumlah 2.815 Sumber : Monografi Desa Kalilembu Tahun 2011 Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian penduduk mempunyai mata pencaharian yang telah disebutkan di atas. 4) Tingkat Pendidikan Pencanangan pendidikan 9 tahun yang sudah ditetapkan sekarang ini, tidak semuanya dilaksanakan penduduk desa Kalilembu, masih banyak penduduk yang tidak menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya dana dan kurangnya pengetahuan orang tua terhadap pendidikan. Banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya hanya tamat SD. Berikut ini adalah tabel jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan.

48 Tabel 5. Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 Belum tamat SD Tamat SD Tidak tamat SMP Tamat SMP Tidak tamat SMA Tamat SMA Perguruan tinggi 350 56 3 30 1 28 14 Jumlah 402 Sumber : Monografi Desa Kalilembu Tahun 2011 5) Agama Walaupun di Indonesia ada beragam agama dan masing-masing penduduk bebas untuk memilih agama menurut kepercayaannya, akan tetapi penduduk desa Kalilembu semuanya memeluk agama Islam dan tidak ada satupun penduduk yang memeluk agama lain. (Sumber : Monografi Desa Kalilembu tahun 2011) C. Keadaan Sosial Ekonomi 1) Perumahan dan Tempat Ibadah Desa Kalilembu, walaupun sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, tetapi soal rumah selalu dinomor satukan, dengan demikian rumah-rumah penduduk di desa Kalilembu pada umumnya sudah permanen dan sudah memenuhi syarat-syarat

49 kesehatan, karena rumah tersebut memiliki ventilasi, hanya sebagian kecil saja di desa Kalilembu yang semi permanen. Penduduk desa Kalilembu sebagian besar memiliki ternak kambing, sapi, kerbau dan ayam. Jarak antara rumah dan kandang ternak ada yang saling berjauhan ada pula yang berdekatan sehingga mereka tidak memikirkan akibat buruk terhadap kesehatan keluarga. Untuk menunjang pengamalan ibadahnya, desa Kalilembu yang keseluruhannya beragama Islam maka sudah semestinya mempunyai tempat ibadah. Di desa Kalilembu mempunyai 1 masjid dan 10 musola. 2) Keadaan Rumah Tangga Jumlah penduduk desa Kalilembu adalah 2.815 yang terbagi menjadi 656 kepala keluarga (KK). Sarana penerangan semua penduduk desa Kalilembu sudah mendapatkan aliran listrik, dan jumlah penduduk yang mempunyai televisi sudah cukup banyak. Saat ini penduduk yang masih menggunakan kayu bakar untuk memasak hanya tinggal sedikit. Sebagian besar dari penduduk telah menggunakan kompor. 1 Kab. Pekalongan) 1 Hasil Wawancara, Suhardi, (Kaur Pemerintahan Desa Kalilembu Kec. Karangdadap

50 D. Struktur Organisasi Struktur Organisasi BPD (Badan Pemusyawaratan Desa) Periode 2008-2012 Ketua Wakil Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota Anggota Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa Kalilembu Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan BPD Kepala Desa Sekretaris Kaur Pemerintahan Kaur Pembangunan Kaur Kesra Kepala Dusun I Kepala Dusun II Kepala Dusun III Kepala Dusun IV

51 Struktur Organisasi LPMP (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa) Periode 2008 2012 Ketua Sekretaris Wakil Ketua Bendahara Seksi Agama Seksi Ketentraman dan Ketertiban Seksi Pendidikan Seksi Pembangunan dan Perekonomian dan Koperasi Seksi Kesehatan Kependudukan Seksi Pemberdayaan Kesehatan Keluarga Keluarga E. Mekanisme pekawinan usia dini didesa Kalilembu kecamatan Karangdadap kabupaten Pekalongan. Setelah penulis melakukan penelitian Mekanisme perkawinan usia dini di desa kalilembu tidak berbeda dengan undang-undang, adapun prosedur perkawinan dini di desa kalilembu sebagai berikut, Bagi seseorang yang bermaksud melangsungkan perkawinan terlebih dahulu memberitahukan kehendaknya itu kepada pegawai pencatat nikah. Pemberitahuan ini boleh dilakukan oleh orang tua atau wakilnya. Hal ini sesuai dengan pasal 3 PP No. 9 Tahun 1975 yang berbunyi:

52 1. Bahwa setiap orang yang akan melangsungkan perkawinan memberitahukan kehendaknya itu kepada pegawaai pencatat perkawinan akan dilangsungkan. 2. Pemberitahuan tersebut dalam ayat (1) dilakukan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) hari kerja sebelum perkawinan dilangsungkan. 3. Pengecualian terhadap jangka waktu tersebut dalam ayat (2) disebabkan sesuatu alasan yang penting, diberikan oleh camat atas nama bupati kepala daerah. 2 Pegawai pencatat perkawinan setelah menerima laporan tersebut segera meneliti syarat-syarat perkawinan apakah telah terpenuhi atau. belum. Apakah ada halangan kawin menurut agama dan Undang-undang, demikian juga surat-surat yang dijadikan syarat administrasi sudah terpenuhi atau belum. Jika belum cukup syarat-syarat yang diperlukan, maka pegawai pencatat nikah segera memberitahukan kepada yang bersangkutan untuk segera dipenuhi, kecuali dalam hal terdapat halangan kawin menurut agama dan undang-undang, maka pegawai pencatat nikah harus menolaknya. Dengan memberikan surat penolakan, Surat penolakan itu berfungsi untuk mengajukan pada pengadilan, agar calon mempelai mendapat dispensasi dari Pengadilan. Adapun prosedur yang harus ditempuh dalam dispensasi perkawinan adalah menyerahkan surat permohonan dispensasi ke Pengadilan Agama yang diajukan oleh orang tua, untuk memintakan dispensasi, 2 Arkola, Undang-undang Perkawinan di Indonesia, (surabaya), h. 42

53 menyerahkan akta kelahiran calon suami istri yang dimintakan dispensasi, menyerahkan penolakakn pernikahan dari KUA. Setelah Pengadilan Agama memeriksa dalam persidangan dan berkeyakinan terdapat hal-hal yang memungkinkan untuk memberikan dispensasi tersebut, maka Pengadilan Agama memberikan dispensasi nikah dan Kantor pencatat perkawinan atau KUA baru bisa melaksanakan akad nikah.3 Jika syarat-syarat nikah telah memenuhi ketentuan yang telah diatur oleh peraturan yang berlaku, maka pegawai pencatat nikah membuat pengumuman tentang pemberitahuan yang sudah dibaca oleh khalayak ramai (umum). Pengumuman yang serupa juga harus ditempelkan pada kantor pegawai pencatat nikah yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman masing-masing calon pengantin atau mempelai jika mereka berlainan tempat tinggal. Perkawinan baru dapat dilaksanakan setelah hari kesepuluh sejak pengumuman tersebut ditempelkan. Ketentuan ini dimaksud untuk memberi kesempatan kepada pihak-pihak yang menurut pendapatnya perkawinan tersebut tidak dapat dilaksanakan karena ada halangan menurut agama dan peraturan perundang undangan atau tidak memenuhi syarat-syarat yang diperlukan oleh peraturan perundangan yang berlaku. 3 Hasil wawancara, Muhammad Hasim,(staf KUA kecamatan Karangdadap),2 Agustus 2011.

54 Perkawinan harus dilaksanakan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaan. Perkawinan harus dihadiri oleh saksi dan dihadiri pula oleh pegawai pencatat nikah. Bagi mereka yang melangsungkan perkawinan menurut agama Islam akad nikahnya dilaksanakan oleh wali nikah atau orang yang mewakilinya. Sesaat sudah berlangsungnya pernikahan tersebut, maka kedua belah mempelai menandatangani akta perkawinan yang telah disiapkan oleh pegawai pencatat nikah, seterusnya diikuti pula oleh saksi-saksi, wali nikah, dan pegawai pencatat yang bertugas untuk mencatat perkawinan tersebut. Dengan selesainya penandatanganan akta perkawinan tersebut, maka perkawinan yang telah dilaksanakan itu telah dianggap sah dan telah tercatat secara resmi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4 F. Faktor-faktor pendorong perkawinan usia dini didesa Kalilembu Kecamatan karangdadap Kabupaten pekalongan Ada beberapa faktor yang mendorong pernikahan usia dini di desa Kalilembu yaitu: a. Faktor diri sendiri 1. Menghindari dosa Mereka khawatir jika tidak cepat menikah akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti seks bebas, maka dari itu mereka melangsungkan perkawinan pada usia dini. 4 Hasil wawancara, Muhammad Hasim,(staf KUA karangdadap) 5 agustus 2011,(pukul 12:30 wib)

55 2. Saling mencintai saling mencintai dan hubungan mereka begitu eratnya dan juga disebabkan adanya pengetahuan anak yang diperoleh dari film atau media-media yang lain, sehingga bagi mereka yang telah mempunyai pasangan atau kekasih terpengaruh untuk melakukan pernikahan usia dini. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh oleh Bgs yang menikah pada usia 18 tahun dengan Sr yang menikah usia 15 mereka melangsungkan pernikahan pada usia dini bukan kehendak orang tua ataupun faktor-faktor ekonomi yang kurang mencukupi, melainkan karena kemauannya sendiri. Dalam kondisinya yang sudah memiliki pasangan dan pasangannya berkeinginan yang sama, yaitu menikah di usia muda, maka ia pun melakukan pernikahan pada usianya yang masih muda. 5 Disampaikan juga oleh Dsmt yang menikah pada usia 19 tahun dengan Ast menikah pada usia 15 tahun. Kami melangsungkan pernikahan pada usia dini dikarenakan kami sudah lama saling mencintai dan kami takut apabila berbuat hal-hal yang tidak diinginkan. 6 Sama halnya yang disampaikan oleh yy menikah pada usia 15 tahun dengan Tj menikah pada usia 18. 5 Hasil wawancara,bgs dan Sr,didesa Kalilembu Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan, 6 agustus 2011. 6 Hasil wawancara, Dsmt dan Ast, didesa Kalilembu Kecamatan karangdadap Kabupaten Pekalongan,6 agustus 2011.

56 kami melangsungkan pernikahan dini, karna kami sudah saling mencintai dan kami ingin menghindari dosa, jika kami berpacaran terus-terusan kami takut melakukan hal-hal yang tidak diinginkan atau (seks bebas), maka dari itu kami segera menikah pada usia dini. 7 Hal ini juga disampaikan oleh rhmh yang menikah pada usia 15 tahun dengan Amir menikah pada usia 19 tahun Kami melangsungkan perkawinan dini karna kami sudah saling mencintai dan kekasih saya sudah begitu dekat dengan keluaraga. Kami merasa ada kecocokan antara kami berdua dan keluarga, dan saya merasa nyaman bila dekat kekasih saya, maka dari itu kami sepakat untuk menikah diusia dini. 8 Mereka menikah karna keinginanya sendiri karna mereka sudah saling mencintai, dan mereka takut kalau tidak melangsungkan pernikahan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat mencemari nama baik keluarga. b. Faktor Orang Tua Faktor orang tua merupakan faktor adanya perkawinan usia dini, dimana orang tua akan segera menikahkan anaknya jika sudah menginjak besar. Hal ini merupakan hal yang sudah biasa atau turun temurun. Sebuah keluarga yang mempunyai anak gadis tidak akan merasa tenang sebelum anak gadisnya menikah. Karena orang tua merasa takut dan khawatir 7 Hasil wawancara, Yy, didesa Kalilembu Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan, 8 agustus 2011. 8 Hasil wawancara, Rmh, didesa Kalilembu Kecamatan Karngdadap Kabupaten Pekalongan, 8 agustus 2011

57 anaknya akan jadi perawan tua dan takut apabila anaknya akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan yang akan mencemari nama baik keluarga. Saya melihat anak saya sudah semakin besar dan telah memiliki seorang pacar, karena sudah dekat maka saya segera menikahkan anak saya, karena saya takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan yang dapat mencemari nama baik keluarga. 9 Begitu juga yang terjadi pada Spto dan Edah yang dinikahkan oleh orang tuanya. Kami berdua dinikahkan oleh orang tua saya dikarenakan kami sudah berpacaran cukup lama dan orang tua kami takut jika anaknya digunjingkan oleh tetangga, melihat hubungan saya dengan pacar saya sudah terlalu dekat, sehingga orang tua kami khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan selain itu juga mereka sudah menginginkan hadirnya anak kecil dalam keluarga saya. Karena tidak mau dikatakan anak tidak hormat dan patuh sama orang tua maka saya dan pacar saya menyanggupi keinginan orang tua saya untuk segera menikah. 10 Mereka menikah pada usia muda dikarenakan oleh keinginan orang tua, ada beberapa di desa Kalilembu orang tua yang menikahkan anak perempuannya pada usia yang masih muda. Kebanyakan dari mereka yang menikahkan anaknya pada usia dini dikarenakan kurangnya pengetahuan 9 Hasil wawancara, Lh,(orang tua) didesa Kalilembu Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan, 10 agustus 2011. 10 Hasil wawancara, Spto dan Endh, didesa Kalilembu Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan, 10 agustua 2011.

58 yang dimiliki orang tua tentang perkawinan, mereka tidak begitu memikirkan bagaimanakah keadaan anaknya setelah berumah tangga. c. Faktor pendidikan dan Ekonomi Antara faktor pendidikan dan ekonomi sangat berkaitan. Orang yang berpendidikan rendah pada umumnya mempunyai taraf kehidupan perekonomian yang kurang juga, hal ini juga menjadi faktor yang mendorong perkawinan usia dini, pendidikan yang rendah akan membuat pola pikir menjadi sempit dan kurang maju, sehinga akan berpengaruh kepada anaknya jika orang tua tersebut berpendidikan rendah, orang tua yang berpendidikan rendah sangat senang jika anaknya ada yang menyukai sehingga akan mempengaruhi orang tua untuk segera menikahkan anak perempuannya. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Smr yang menikahkan anaknya pada usia dini, saya terpaksa menikahkan anak perempuan saya pada usia dini dikarnakan kebutuan ekonomi keluarga yang kurang, untuk makan saja kurang apalagi untuk menyekolahkan kejenjang yang lebih tinggi, untuk itu saya menikahkan anak saya setelah lulus SLTP. 11 Smr menyatakan kebutuhan perekonomian yang kurang sehingga tidak dapat menyekolahkan anaknya sampai kejenjang yang lebih tinggi, mereka sudah sangat senang jika anaknya ada yang menyukainya dan mereka akan segera menikahkan anaknya agar beban keluarga menjadi berkurang, karna setelah anak perempuannya menikah akan dibawa oleh suaminya. 11 Hasil wawancara, dengan Smr, didesa Kalilembu Kecamatan karangdadap kabupaten Pekalongan,12 agustus 2011.