Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a

dokumen-dokumen yang mirip
Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Bimbingan Mata Pelajaran IPA di Kelas III SD Inpres 1 Bainaa

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Pada Mata Pelajar IPA di kelas IV SD Terpencil Bainaa Barat

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Bahmid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Penerapan Experiential Learning

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Teknik Modeling di Kelas III SD Terpencil Gondalon

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 9 MAMBORO PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh WAHDANIA* ABSTRAK

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

Meningkatkan Hasil Pembelajaran Ipa Melalui Strategi Pembelajaran Induktif Siswa Kelas IV SDN 6 Watuoge

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Evi Puji Rahayu, Nuraedah, dan Jamaludin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Negeri 20 Ampana pada Pembelajaran IPA melalui Metode Inquiry

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Tinauka

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CTL DI KELAS V SD INPRES 03 TERPENCIL BAINA A

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Tilka Masoyang, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Palimbong. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Inpres 1 Margapura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Penggunaan Media Gambar Di Kelas III SDN Santigi Pada Meteri Makhluk Hidup

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Rahmudin Hipi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS VI DI SDN 1 KALUKUBULA

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Belajar Peta Konsep Pada Siswa Keas IV SDN 3 Siwalempu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI

Oleh : Burhanah Farida SD Negeri 4 Tanggung ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN X

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

Elvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA FKIP UNIB lvna Abstrak

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Kelas IV Dengan Metode Demonstrasi Pada SD Inpres Gunung Sari

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tumbuhan Dan Fungsinya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Pada Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Lemo

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN KELAS V MELALUI METODE DISKUSI DI SDN NO 1 LOLI DONDO

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

Penerapan Metode Inkuiri Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Inpres 2 Ambesia

Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI TEBING TINGGI

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Oleh: Wildan, Muhammad Ali, Fatma Dhafir. Abstrak

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres Terpencil Baina a Rosita, Vanny Maria Agustina T., dan Lestari M.P Ali Basyah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode inkuiri. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), yang dilaksanakan 2 siklus yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Data yang diambil adalah data kualitatif yaitu data hasil observasi diperoleh dari hasil pengamatan situasi pembelajaran. Serta data kuantitatif yaitu data hasil belajar diperoleh dari hasil tes. Hasil penelitian I diperoleh tuntas individu 7 orang dan tidak tuntas individu orang dengan persentase daya serap klasikal 7,19% dan ketuntasan belajar klasikal 6,6%. Hasil belajar siklus II satu siswa dinyatakan semua tuntas individu, diperoleh persentase yaitu 100% dengan persentase daya serap klasikal 86,59%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA siswa kelas IV SD Inpres Terpencil Baina a. Kata Kunci: Hasil Belajar, IPA, Inkuiri Terbimbing, I. PENDAHULUAN Pendidikan dalam kegiatan pembelajaran memiliki komponen yang meliputi aspek tujuan pembelajaran, siswa, guru, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Banyak ditemukan berbagai permasalahan dalam pembelajaran, salah satunya yaitu anak kesulitan memahami materi yang diajarkan. Salah satu faktor yang menyebabkan hal itu antara lain strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang inovatif sehingga siswa kurang tertarik dan cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru harus mendesain kegiatan pembelajaran agar menjadi pembelajaran yang kondusif (Ahmad Sabri, 2005). Hasil belajar merupakan perubahan perilaku peserta didik yang diperoleh setelah mengikuti pembelajaran selama kurun waktu tertentu yang relatif menetap. Hal ini sesuai pendapat (O. Hamalik, 2001) hasil belajar tampak sebagai terjadinya 2

perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap tidak sopan menjadi sopan dan sebagainya. Menurut (Dimyati, 2002) Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Salah satu upaya mengukur hasil belajar siswa dilihat dari hasil belajar siswa itu sendiri. Bukti dari usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar dan proses belajar adalah hasil belajar yang biasa diukur melalui tes. Djamarah (2002) menyatakan bahwa berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu dan faktor dari luar individu. Ahmad Sabri (2005), mendukung hal tersebut dengan menyatakan bahwa 70% hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 0% dipengaruhi lingkungan. Metode inkuiri merupakan metode discovery artinya suatu proses mental yang lebih tingkatannya (Anita, 2001). Upaya mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan yang dibutuhkan siswa untuk membantu memecahkan masalah dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memperoleh jawaban atas dasar rasa ingin tahu merupakan bagian proses inkuiri. Inkuiri atau penemuan adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi suatu konsep atau prinsip, misalnya mengamati, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, dan membuat kesimpulan dan sebagainya (O. Hamalik, 2001). Penemuan yang dilakukan tentu saja bukan penemuan yang sesungguhnya, sebab apa yang ditemukan itu sebenarnya sudah ditemukan orang lain. Jadi penemuan siswa yang bersangkutan saja. Berdasarkan pengalaman peneliti selama mengajar di SD Inpres terpencil Baina a dengan jumlah siswa 11 orang yang terdiri dari 2 orang laki-laki dan 9 orang perempuan, ditemukan masalah yaitu rendahnya hasil belajar IPA. Hal ini 25

dikarenakan metode pembelajaran yang hanya berpusat pada guru, menyebabkan siswa menjadi jenuh dan kurang aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan utama dalam penelitian ini adalah apakah penerapan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas IV SD Inpres terpencil Baiana a. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui metode inkuiri terbimbing di kelas IV SD Inpres Terpencil Baina a. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres Terpencil Baina a pada tahun ajaran 201/201 semester genap dengan subjek penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 11 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 2 orang dan perempuan 9 orang. Model penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri atas empat komponen, yaitu: (1) perencanaan, (2) aksi/tindakan, () observasi, dan () refleksi. Faktor-faktor yang diselidiki dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Faktor siswa, melihat hasil belajar siswa masuk dalam kategori tuntas atau tidak. Bersamaan dengan itu dapat pula dilihat apakah cara belajar yang dilakukan siswa tergolong kategori sangat kurang, kurang cukup, baik, atau sangat baik; b) Faktor guru, melihat bagaimana teknik guru dalam melakukan pembelajaran baik menyangkut materi itu disampaikan dan kemampuan guru dalam menerapkan dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri. Jenis data pada penelitian ini yaitu data kualitatif (aktivitas guru dan siswa) dan data kuantitatif (hasil tes). Selanjutnya, data dikumpulkan melalui teknik pengamatan (observasi), tes, dokumentasi, dan pencatatan lapangan. Pengelolaan data kualitatif yang diambil dari hasil observasi siswa dan guru. Untuk indikator yang baik diberi skor, baik diberi skor, sedangkan cukup diberi skor 2 dan kurang diberi skor 1. Selanjutnya dihitung data observasi menggunakan analisis prosentase skor yang diperoleh dari masing-masing indikator dijumlah dan 26

hasilnya merupakan jumlah skor perolehan siswa. Kriteria taraf keberhasilan tindakan ditentukan sebagai berikut: 1) 80% < NR 100% = kriteria sangat baik; 2) 60% < NR 80% = kriteria baik; ) 0% < NR 60%= kriteria cukup; 20% < NR 0% = kriteria kurang; dan 5) 0% < NR 20% = kriteria sangat kurang. Data kuantitatif digunakan untuk menghitung persentase daya serap individu (DSI) dan ketuntasan belajar klasikal (KBK). Suatu kelas dikatakan tuntas belajar klasikal jika minimal 70% siswa telah tuntas secara individu atau persentase KBK minimal 70% (Depdiknas, 2006). Hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode inkuiri dikatakan berhasil apabila memenuhi indikator keberhasilan penelitian pada setiap siklus yaitu siswa mampu menjawab soal-soal dengan persentase DSI minimal 65% dan KBK 70%. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil observasi siswa secara singkat dapat dilihat pada tabel 1. Sasaran utama observasi ini yaitu melihat aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Tabel 1. Observasi Aktivitas Siswa Siklus I No Aspek yang diamati Skor 1 Siswa termotivasi 2 2 Siswa menjawab prasyarat yang diberikan guru Siswa menemukan masalah tentang kejadian-kejadian atau fenomena alam 2 Siswa meminta bimbingan guru untuk mengajukan hipotesis terhadap masalah yang telah dirumuskan. 2 5 Siswa meminta bimbingan guru untuk merencanakan pemecahan masalah 2 6 Selama siswa bekerja, guru membimbing dan memfasilitasi 7 Siswa melakukan pengamatan tentang hal-hal yang penting dan membantu dan mengumpulkan mengorganisirkan data 8 Siswa menganalisa data supaya menemukan suatu konsep 9 Siswa mengambil kesimpulan berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep yang ingin ditanamkan Skor yang diperoleh 2 Skor maksimal 6 Persentase rata-rata 6,88% 27

Hasil observasi guru secara singkat dapat dilihat pada Tabel 2. Sasaran utama observasi ini yaitu melihat aktivitas guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. Tabel 2. Observasi Aktivitas Guru Siklus I No Aspek yang diamati Skor 1 Guru memotivasi siswa 2 Guru memberikan pengetahuan prasyarat 2 Guru menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena yang memungkinkan siswa Guru membimbing siswa merumuskan masalah berdasarkan kejadian dan fenomena yang alam 5 Guru membimbing siswa untuk mengajukan hipotesis terhadap masalah yang telah dirumuskan 6 Guru membimbing siswa untuk merencanakan pemecahan masalah 7 Selama siswa bekerja, guru membimbing dan memfasilitasi 8 Guru membantu siswa melakukan pengamatan tentang hal-hal yang penting dan membantu mengumpulkan dan mengorganisir data 9 Guru membantu siswa menganalisa data supaya menemukan suatu konsep Skor yang diperoleh 2 Skor maksimal 6 Persentase rata-rata 66,67% Hasil observasi aktivitas siswa siklus I (tabel 1) di atas, diperoleh skor 2 dari skor maksimal 6. Hasil pengolahan data diperoleh persentase nilai rata-rata (NR) adalah 6,88%. Berdasarkan kriteria taraf keberhasilan tindakan, maka dapat diketahui bahwa aktivitas siswa tergolong kategori baik. Hasil observasi aktivitas guru siklus I (tabel 2) di atas, diperoleh skor 2 skor maksimal 28. Hasil pengolahan data diperoleh persentase nilai rata-rata (NR) adalah 79%. Dengan demikian dapat diketahui rata-rata aktivitas guru dalam pelaksanaan tindakan tergolong kategori sangat baik. Setelah selesai pelaksanaan tindakan siklus I dengan menerapkan metode inkuiri, kegiatan selanjutnya adalah pemberian tes kepada siswa yang merupakan akhir dari siklus I. Tes yang diberikan dalam bentuk uraian dengan jumlah soal sebanyak 5 nomor. Hasil analisis tes akhir tindakan secara singkat dilihat pada tabel. 28

Tabel. Hasil Analisis Tes Akhir Tindakan Siklus I No Nama Siswa No dan Skor Butir Soal Jumlah % KTC Ketuntasan 1 2 5 Skor Skor 5 12 9 20 20 66 ya tdk 1 Husni 5 12 9 10 12 8 72,7 2 Hazra 5 12 9 20 12 58 87,8 Yusni 5 12 9 20 20 66 100 Rita 5 6 9 10 10 0 60,6 5 Umiati 5 6 9 20 1 5 81,8 6 Elsin 5 12 9 20 16 62 9, 7 Asrifa 1 9 1 1 10 22, 8 Fitri 5 9 6 10 20 50 75,7 9 Dewi sartika 5 9 6 20 12 52 78,7 10 Uteng 5 6 9 10 10 0 60,6 11 Hidayatullah 5 6 9 10 10 0 60,6 Tabel. Hasil Analisis Tes Siklus I No Aspek Perolehan Hasil 1 Skor tertinggi 100 2 Skor terendah, Jumlah siswa keseluruhan 11 Banyaknya siswa yang tuntas 7 5 Banyaknya siswa yang belum tuntas 6 Persentase tuntas klasikal 6,6% 7 Persentase daya klasikal 7,19% Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dan guru pada pembelajaran siklus I dan hasil tes tindakan, maka peneliti merencanakan tindakan yang lebih efektif untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik pada siklus berikutnya. Adapun hasil evaluasi pada pembelajaran siklus I yaitu: a) Kesiapan dan kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran belum maksimal; b) Kemampuan siswa mengajukan dan menjawab pertanyaan guru masih rendah; dan c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran belum maksimal Hasil observasi siswa Siklus II secara singkat dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini. Sasaran utama observasi ini yaitu melihat aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung. 29

Tabel 5. Observasi Aktivitas Siswa Siklus II No Aspek yang diamati Skor 1 Siswa termotivasi 2 Siswa menjawab prasyarat yang diberikan guru Siswa menemukan masalah tentang kejadian-kejadian atau fenomena alam Siswa meminta bimbingan guru untuk mengajukan hipotesis terhadap masalah yang telah dirumuskan. 5 Siswa meminta bimbingan guru untuk merencanakan pemecahan masalah 6 Selama siswa bekerja, guru membimbing dan memfasilitasi 7 Siswa melakukan pengamatan tentang hal-hal yang penting dan membantu dan mengumpulkan mengorganisir data 8 Siswa menganalisa data supaya menemukan suatu konsep 9 Siswa mengambil kesimpulan berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep yang ingin ditanamkan Skor yang diperoleh Skor maksimal 6 Persentase rata-rata 9,% Hasil observasi aktivitas siswa siklus II. Diperoleh skor dari skor maksimal 6. Hasil pengolahan data diperoleh persentase nilai rata-rata (NR) adalah 9,%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa aktivitas siswa tergolong kategori sangat baik. Hasil observasi aktivitas guru siklus II dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah ini. Sasaran utama dilakukan observasi ini yaitu melihat aktivitas guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. 250

Tabel 6. Observasi Aktivitas Guru Siklus II No Aspek yang diamati Skor 1 Guru memotivasi siswa 2 Guru memberikan pengetahuan prasyarat Guru menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena yang memungkinkan siswa Guru membimbing siswa merumuskan masalah berdasarkan kejadian dan fenomena yang alam 5 Guru membimbing siswa untuk mengajukan hipotesis terhadap masalah yang telah dirumuskan 6 Guru membimbing siswa untuk merencanakan pemecahan masalah 7 Selama siswa bekerja, guru membimbing dan memfasilitasi 8 Guru membantu siswa melakukan pengamatan tentang hal-hal yang penting dan membantu mengumpulkan dan mengorganisir data 9 Guru membantu siswa menganalisa data supaya menemukan suatu konsep Skor yang diperoleh 5 Skor maksimal 6 Persentase rata-rata 97,22% Hasil observasi aktivitas guru siklus II diperoleh skor 5 dari skor maksimal 8. Hasil pengolahan data diperoleh persentase nilai rata-rata (NR) adalah 97,22%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa rata-rata aktivitas guru dalam pelaksanaan tindakan tergolong kategori sangat baik. Setelah selesai pelaksanaan tindakan siklus II dengan menerapkan metode inkuiri, kegiatan selanjutnya adalah pemberian tes kepada siswa yang merupakan akhir dari siklus II. Tes yang diberikan dalam bentuk uraian dengan jumlah soal sebanyak 5 nomor. Hasil analisis tes akhir tindakan secara singkat dilihat pada Tabel 7. 251

Tabel 7. Hasil Analisis Tes Akhir Tindakan Siklus II No Nama Siswa No dan Skor Butir Soal Jumlah % KTC Ketuntasan 1 2 5 Skor Skor 1 20 10 1 10 60 ya tdk 1 Husni 1 10 10 1 10 50 8, 2 Hazra 1 20 10 1 10 51 85 Yusni 1 20 10 1 10 60 100 Rita 1 20 10 1 5 6 76,6 5 Umiati 1 20 10 1 10 55 91,6 6 Elsin 1 17 10 1 10 57 95 7 Asrifa 1 20 1 1 10 51 85 8 Fitri 1 10 10 8 10 8 80 9 Dewi sartika 1 20 1 1 10 51 85 10 Uteng 1 20 10 5 10 55 91,6 11 Hidayatullah 1 10 10 1 10 50 8, persentase daya serap klasikal = persentase ketuntasan belajar = skor total peserta tes x 100% skor maksimal seluruh tes = 956, x 100% = 886,95% 1100 banyaknya siswa yang tuntas banyak siswa seluruhnya x 100% = 11 x 100% = 100% 11 Tabel 8. Hasil Analisis Tes Siklus II No Aspek Perolehan Hasil 1 Skor tertinggi 100 2 Skor terendah 76,6 Jumlah siswa keseluruhan 11 Banyaknya siswa yang tuntas 11 5 Banyaknya siswa yang belum tuntas 0 6 Persentase tuntas klasikal 100% Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dan guru serta hasil tes pada pembelajaran siklus II, selanjutnya melakukan refleksi untuk mengetahui pengaruh dari pemberian tindakan. Adapun hasil refleksi pelaksanaan tindakan yaitu: a) Kesiapan dan kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran sudah maksimal; b) Kemampuan siswa mengajukan dan menjawab pertanyaan guru sudah meningkat; dan c) Guru menyampaikan indikator pembelajaran sudah maksimal. 252

Pembahasan Hasil observasi aktivitas siswa dan guru siklus I yang dibagi menjadi dua kali pertemuan yaitu pertemuan pertama kegiatan belajar mengajar dan pertemuan kedua adalah mengevaluasi hasil belajar siswa, proses belajar mengajar menunjukkan bahwa kegiatan belajar siswa tergolong kategori cukup dengan persentase 6,66%. Berdasarkan kategori tersebut masih ada aspek belajar siswa yang perlu ditingkatkan, sehingga proses belajar siswa menjadi lebih efektif. Kegiatan mengajar guru siklus I pertemuan pertama dan kedua tergolong kategori baik, dengan persentase 66,67%. Berdasarkan kategori aktivitas yang dilakukan guru dalam proses mengajar siklus I sudah baik, tetapi masih ada kriteria yang perlu ditingkatkan guna mencapai taraf keberhasilan tindakan yang lebih tinggi. Aspek yang perlu ditingkatkan aktivitas siswa maupun guru dapat dilihat pada hasil refleksi siklus I. Berdasarkan kategori taraf keberhasilan tindakan baik siswa maupun guru di siklus I, masih perlu ditingkatkan sehingga dilakukan perbaikan pada siklus II. Hasil dari perbaikan tindakan siswa dan guru dapat dilihat pada refleksi siklus II. Taraf keberhasilan aktivitas siswa tergolong kategori sangat baik, dengan persentase 9,. Upaya guru untuk meningkatkan aktivitas mengajar tampak melalui kategori taraf keberhasilan tindakan yang tergolong kategori sangat baik dengan persentase 97,22%. Disiklus II aktivitas belajar mengajar sudah maksimal dengan adanya keterlibatan fisik maupun mental dari siswa dan guru. Hasil belajar siklus I dapat dilihat berdasarkan hasil evaluasi yakni tuntas daya serap individu 7 orang dan orang belum tuntas, tuntas daya serap klasikal 7,19% dan tuntas belajar klasikal 6,6%. Hasil evaluasi siklus I belum tuntas daya serap klasikal. Siswa yang belum tuntas daya serap individu disebabkan aktivitas belajar siswa kurang aktif, seperti mengajukan dan menjawab pertanyaan. Selain disebabkan oleh aktivitas siswa yang belum efektif, rendahnya hasil belajar dapat pula disebabkan oleh aktivitas guru. Seperti aktivitas guru pada siklus I masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, seperti guru hanya menyampaikan tujuan pembelajaran, tidak menuliskan di papan tulis. Menulis tujuan sangat penting 25

dilakukan, dengan melihat tujuan pembelajaran siswa akan lebih paham apa yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru, masih perlu ditingkatkan. Pada proses kegiatan ini guru mendengarkan secara aktif dan menyampaikan ide/pendapat mengenai materi tetapi tidak mengajukan pertanyaan siswa lain sehingga kreativitas siswa untuk lebih berkonsentrasi masih kurang. Selain dipengaruhi oleh beberapa kelemahan guru di atas, terjadi pula kelemahan pada saat pengulangan konsep. Proses ini guru tidak melibatkan siswa, sehingga guru tampak aktif sedangkan siswa menjadi tampak pasif. Sesungguhnya proses tersebut akan lebih baik jika guru bertindak sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa melakukan pengulangan konsep-konsep yang telah dipelajari sehingga siswa benar-benar mengalami proses pembelajaran. Hasil evaluasi siklus II menunjukkan bahwa semua siswa tuntas, dengan ketuntasan belajar daya serap klasikal 86,95% dan tuntas belajar klasikal 100%. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut telah terjadi peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Siklus II siswa yang belum tuntas disebabkan siswa masih kurang aktif mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan. Hal ini disebabkan siswa tersebut pada proses belajar mengajar berlangsung siswa tidak sepenuhnya memperhatikan materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Seperti melakukan aktivitas yang mengganggu teman ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung, dan ada yang bersikap pasif, sehingga mereka kadang tampak seperti sedang menghayal. Sedangkan dilihat dari aktifitas guru dalam proses belajar mengajar, keseluruhan kriteria yang menjadi penilaian terlaksana dengan baik. Meskipun demikian disini guru belum memberikan tindakan khusus terhadap ketiga siswa yang belum tuntas, seperti memberikan dorongan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan serta wawasan cara khusus yang bertujuan untuk mengetahui kendala apa yang dihadapi sehingga hasil belajarnya belum tuntas. Selain beberapa hal di atas yang menyebabkan siswa tidak tuntas dapat pula dipengaruhi kemampuan siswa yang rendah untuk memahami pelajaran, atau juga beberapa faktor lain yang tidak masuk kriteria dalam penelitian ini seperti dikemukakan oleh Nana Sudjana (200), beberapa 25

hal mempengaruhi keberhasilan belajar yaitu: faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar itu dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri yang terdiri atas faktor biologis dan faktor fisiologis. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar individu itu sendiri yang terdiri atas faktor lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan faktor waktu. Penerapan metode inkuiri cukup efektif untuk meninggalkan hasil belajar siswa. Pembelajaran ini dapat mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru, menjadi belajar dengan banyak berpikir serta menemukannya secara langsung. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan uraian di atas dapat disimpulkan yaitu hasil belajar siswa siklus I, tuntas individu 7 orang dan tidak tuntas individu orang, persentase ketuntasan daya serap klasikal 7,19, dan persentase ketuntasan belajar klasikal 6,6%. Terjadi peningkatan di siklus II, semua siswa dinyatakan tuntas daya serap individu, dengan persentase daya serap klasikal 86,95%, dan persentase ketuntasan belajar klasikal mencapai 100%. Dengan demikian hasil belajar siswa di kelas IV SD Inpres Terpencil Baina a pada mata pelajaran IPA dapat meningkat melalui penerapan metode inkuiri terbimbing. Metode inkuiri terbimbing dalam pembelajaran diharapkan dapat dijadikan salah satu pertimbangan memilih metode pembelajaran bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 255

DAFTAR PUSTAKA Anita. (2001). Metode Belajar Mengajar. Bandung: Alfabeta. Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Dimyanti dan Mudijiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka cipta. Hamalik, O. (2001). Belajar Mengajar. Jakarta: Aksara. Kemmis dan Mc. Taggart. R. 1988. The Action Research Planner. Victoria: Dearchin University Press. Sabri, A. (2005). Strategi Belajar Mengajar dan Mikro Teaching. Jakarta: Quantum Teaching. Sudjana, N. (200). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. 256

2