PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR: 4 TAHUN 1981 (4/1981)

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH. TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II UJUNG PANDANG NOMOR 2 TAHUN 1991 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR: 11 TAHUN 1983 (11/1983)

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 5 TAHUN 1981 (5/1981)

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU NOMOR 4 TAHUN 1992 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1991 TENTANG TERMINAL KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 14 TAHUN 2001 T E N T A N G PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perda No. 18/2001 tentang Retribusi dan Penyelenggaraan Terminal Bus / Non Bus di Kabupaten Magelang.

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURABAYA NOMOR : 5/B TAHUN : 1999 SERI : B

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 12 TAHUN 1991 SERI B NO : 2 PERATURAN DAERAH NOMOR : 2 TAHUN 1991

LEMBARAN DAERAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 8 TAHUN 1985 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR : 8 TAHUN 1982 (8/1982)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : 7 Tahun 1985 Seri C no. 4

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 20 TAHUN : 1985 Seri : B Nomor : 5

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR TINGKAT II BANJAR NOMOR : 5 TAHUN 1980 TENTANG :

PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 9 TAHUN : 1995 SERI : B NO : 1 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 20 TAHUN 1993 SERI B NO.7

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR : 14 TAHUN 2001

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 2 TAHUN : 1993 SERI : C.2

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 62 TAHUN 2006 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 3 TAHUN 1996 TENTANG TEMPAT DAN RETRIBUSI PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SLEMAN

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta )

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR: 23 TAHUN 1991 SERI A NO: 1 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 2 Tahun 2002 Seri: B

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 1994 SERI B NO. 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 1986 SERI : A NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURABAYA NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 10 Tahun 2002 Seri: C

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 9 TAHUN 1998 T E N T A N G RETRIBUSI PARKIR DITEPI JALAN UMUM

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 18 TAHUN 1981 SERI : B NOMOR : 11 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHAESA WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

S A L I N A N NO. 01/B, 2001 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 9 TAHUN 2000 (9/2000) TENTANG TERMINAL PENUMPANG DENGAN RAHMAT TUMAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 12 TAHUN : 1996 SERI : B NO: 1 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DI KABUPATEN CILACAP

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BANDUNG NOMOR : 22 TAHUN 1998 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BANDUNG NOMOR : 5 TAHUN 1999 TENTANG

WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 4 SERI C

NOMOR : 1 TAHUN 1989 SERI : A ================================================================

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 1998 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 15 TAHUN 2000 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 9 TAHUN 1999 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU NOMOR 3 TAHUN 1992

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS,

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 20 TAHUN : 1999 SERI : B NOMOR : 13

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MUSI RAWAS NOMOR : 4 TAHUN 1994 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. Nomor: 2 Tahun 2006 Seri: B PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL PENUMPANG

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN UMUM DALAM TRAYEK

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 31 TAHUN 1994 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 7 TAHUN 1991

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2008 NOMOR 26

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG FASILITAS DAN PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

Yogyakarta, 16 Juni LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta )

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 9 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 2 TAHUN : 1986 SERI : B

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 17 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KEBUPATEN MAGELANG NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 1998 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 20 TAHUN : 1993 SERI :A.1

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DALAM WILAYAH KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 12 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2002

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG TERTIB PEMANFAATAN JALAN DAN PENGENDALIAN KELEBIHAN MUATAN

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 1993 SERI B NO.6

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 14 TAHUN 1997 SERI C.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 1995 SERI B.2

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR: 4 TAHUN 1981 (4/1981) TENTANG TERMINAL BIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA MENIMBANG : 1. Bahwa Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta Nomor 2 Tahun 1975 sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, oleh karenanya perlu diubah dan diganti. 2. Bahwa dengan adanya angkutan Bis Kota, perlu ditetapkan Terminalnya dan demi daya guna dan hasil guna Terminal tersebut disatukan dengan Terminal Bis. MENGINGAT : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974. 2. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1950 sebagaimana sejak itu telah diubah. 3. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1965 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya. 4. Undang-undang Nomor 12/Drt/1957 tentang Retribusi Daerah. 5. Surat Keputusan Bersama Menteri Perhubungan dan Menteri Dalam Negeri No.KM.169/L/Phb-76 dan Nomor 81 Tahun 1976 tanggal 12 April 1976, tentang Pengelolaan Terminal Angkutan Jalan Raya. 6. Surat Keputusan Bersama Menteri Perhubungan dan Menteri Dalam Negeri No. KM.26/HK.205/PHB.1977 dan Nomor 271 Tahun 1977 tanggal 10-8-1977 tentang Terminal dan Retribusi Terminal. 7. Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No.272/1977, tentang petunjuk pelaksanaan Keputusan Bersama Menteri Perhubungan dan Menteri Dalam Negeri No.KM.26/Hk. 205/Phb-77 dan Nomor 271 Tahun 1977. 8. Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 974.531-441 tanggal 26 Agustus 1980 tentang Perubahan Tarip Retribusi Jembatan Timbang

dan Retribusi Terminal Angkutan Penumpang dengan Mobil Bis. 9. peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta No.6 Tahun 1959. 10. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotamadya Yogyakarta Nomor 1/K/DPRD/1979. Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta. MEMUTUSKAN: MENETAPKAN : PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA, TENTANG "TERMINAL BIS", sebagai berikut: Dalam Peraturan dengan : BAB I KETENTUAN UMUM ISTILAH-ISTILAH 1. Walikotamadya adalah Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Yogyakarta. 2. DIPENDA adalah Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta. 3. Terminal Bis adalah prasarana untuk kepentingan angkutan jalan raya yang menggunakan kendaraan Bis, guna mengatur kedatangan, pemberangkatan, dan berpangkal kendaraan Bis, serta memuat dan menurunkan orang atau barang. 4. Bis adalah setiap kendaraan bermotor yang diperlengkapi dengan lebih dari 8 tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan barang. 5. Bis Kota adalah Bis yang dipergunakan untuk angkutan penumpang umum yang beroperasi di wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta dengan pembayaran. BAB II TEMPAT Pasal 2 (1) Tempat untuk terminal Bis terletak di jalan Veteran Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta. (2) Di Terminal Bis tersebut ayat (1) pasal ini disediakan

tempat-tempat Bis sesuai dengan jurusannya. (3) Tempat untuk Bis dan Bis Kota juga tempat untuk angkutan penumpang lainnya di Terminal Bis diatur dengan Keputusan Walikotamadya. (4) Semua Bis yang memulai, melewati atau mengakhiri perjalanan di Kotamadya Yogyakarta harus masuk Terminal Bis, kecuali Bis-bis pelayanan, pariwisata dan lain sebagainya yang sejenis, dengan mendapat ijin terlebih dahulu dari Instansi yang berwenang. (5) Semua Bis Kota yang beroperasi di wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta harus memulai dan mengakhiri perjalanan di Terminal Bis. BAB III RETRIBUSI BEA MASUK DAN SEWA Pasal 3 (1) Tiap Bis yang masuk Terminal Bis dikenakan Retribusi Terminal yang besarnya ditetapkan sebagai berikut: a. untuk Bis Cepat Rp.300,- (tiga ratus rupiah) sekali masuk. b. Untuk Bis Lambat Rp.150,- (seratus lima puluh rupiah) sekali masuk. (2) Tiap Bis Kota yang masuk di Terminal Bis dikenakan Retribusi sebesar Rp.100,- (seratus rupiah) sekali masuk. (3) Tiap kendaraan selain tersebut ayat (1) dan (2) pasal ini, yang memasuki halaman Terminal Bis dipungut bea masuk yang besarnya sebagai berikut : a. Untuk kendaraan bermotor roda empat @ Rp.50,- (lima puluh rupiah) sekali masuk. b. Untuk kendaraan bermotor roda dua @ Rp.25,- (dua puluh lima rupiah) sekali masuk. c. untuk kendaraan tidak bermotor : - Andong sebesar Rp.25,- (dua puluh lima rupiah); - Becak dan sepeda Rp.15,- (lima belas rupiah) sekali masuk. (4) Bagi Bis yang karena sesuatu hal terpaksa berparkir di halaman Terminal Bis, dikenakan Retribusi sebesar Rp.500,- (lima ratus rupiah) tiap 5 (lima) jam atau kurang. (5) Kendaraan bermotor roda empat yang akan menggunakan tempat yang telah disediakan di Terminal Bis untuk menginap,

dikenakan Retribusi sebesar Rp.500,- (lima ratus rupiah) tiap sehari/semalam atau kurang. (6) Tiap orang yang memasuki halaman Terminal Bis, kecuali penumpang Bis dikenakan bea masuk sebesar Rp.10,- (sepuluh rupiah) sekali masuk. (7) Tiap penjual yang menjajakan dagangannya di dalam Terminal Bis, dikenakan bea masuk sebesar Rp.50,- (lima puluh rupiah) sekali masuk. Pasal 4 Tiap penggunaan Kios/bangunan di Terminal Bis dikenaken sewa Kios yang besarnya sebagai berikut : a. Untuk kios yang dipergunakan sebagai tempat penjualan karcis Bis Cepat, tiap Kios Rp.7.500,- (tujuh ribu lima ratus rupiah) setiap bulan. b. Untuk kios yang dipergunakan sebagai Kantor Pos Pembantu dan Telepon Umum, setiap Kios Rp.5.000", (lima ribu rupiah) setiap bulan. c. Untuk Kios yang dipergunakan selain sub a dan b Pasal ini, setiap M2 (meter persegi) Rp.200,- (dua ratus rupiah) setiap bulan. BAB IV PENGELOLAAN DAN PELAKSANAAN PUNGUTAN Pasal 5 Pengelolaan sarana dan prasarana di Terminal Bis dilaksanakan oleh DIPENDA. Pasal 6 (1) Semua pungutan yang dimaksud dalam pasal 3 dan 4 Peraturan Daerah ini dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta, bekerja sama dengan Instansi yang bersangkutan. (2) Seluruh pungutan uang yang dimaksud dalam pasal 3 dan 4 disetorkan kepada Kantor Kas Daerah Kotamadya Yogyakarta, selambat-lambatnya dalam waktu satu hari kerja setelah penerimaan. Pasal 7 Dilarang mengadakan pungutan apapun di Terminal Bis selain yang tersebut dalam Pasal 3 dan 4 Peraturan Daerah ini. BAB V

PENGAWASAN DAN PENGUSUTAN Pasal 8 pengawasan pelaksanaan dan atau pengusutan pelanggaran Peraturan Daerah ini ditugaskan juga kepada Kepala Dinas Pedapatan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta. BAB VI KETERTIBAN DAN KEBERSIHAN Pasal 9 (1) Keamanan Umum dan Ketertiban lalu lintas di Terminal Bis diatur menurut peraturan yang berlaku dan ditugaskan kepada Alat/Aparat Keamanan Negara dan Daerah, serta Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya. (2) Kebersihan Terminal menjadi kewajiban dan tanggung jawab Dipenda. BAB VII SANKSI Pasal 10 (1) Pelanggaran ketentuan pasal 3 ayat (1) dan (2) Peraturan Daerah ini mengakibatkan Bis yang bersangkutan tidak diijinkan melanjutkan perjalanan. (2) Tidak memenuhi ketentuan Pasal 3 ayat (3) dan (6) Peraturan Daerah ini dilarang memasuki Terminal Bis. (3) Pelanggaran terhadap Pasal 3 ayat (4) dan (5) peraturan Daerah ini, dikenakan denda sebesar Rp.1.000,- (seribu rupiah). (4) Pelanggaran ketentuan Pasal 4 Peraturan Daerah ini, dikenalan denda sebesar sepuluh kali sewa. (5) Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 2 ayat (2), (4) dan (5) Peraturan Daerah ini dihukum kurungan selama-lamanya (satu) bulan atau. denda setinggi-tingginya Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah). (6) Pelanggaran terhadap pasa1 7 Peraturan Daerah ini dapat dituntut hukuman kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah). BAB VIII PENUTUPAN Pasal 11

(1) Hal-hal yang mengenai pelaksanaan lebih lanjut daripada, Peraturan Daerah ini akan diatur kemudian oleh Walikotamadya. (2) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta Nomor 2 Tahun 1975 tentang Stasiun Bis dan ketentuan-ketentuan lain yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi. (3) Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Yogyakarta, 2 Nopember 1981. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA Ttd. DRS. SOEMPONO WAKIL KETUA I WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA Ttd. SOEGIARTO Setelah disesuaikan dengan perubahan-perubahan dimaksud dalam Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa No.:46/KPTS/1982 diundangkan dalam Lembaran Daerah Tingkat II Yogyakarta No. 3 Seri B Pada tanggal : 1 Mei 1982. Disahkan oleh Gubernur Kepala Daerah dengan Surat Keputusan tanggal : 20 Maret 1982 nomor: 46/KPTS/1982. Sekretaris Kotamadya Yang menjalankan tugas. Ttd. Prodjowidjono. NIP. 490015926. PENJELASAN PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 1981 Penjelasan Umum TENTANG TERMINAL BIS

Bertambahnya jumlah penduduk di Kota Yogyakarta akhir ini berjalan dengan cepat dan hal ini dengan sendirinya membawah akibat-akibat tertentu antara lain: meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan kebutuhan akan angkutan kota. Dengan sendirinya hal ini membutuhkan peraturan yang mengatur perkembangan tadi, khususnya mengenai angkutan kota, Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 1975 yang mengatur Stasiun Bis sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan di atas, oleh karenanya perlu diubah dan diganti. Pengertian tentang Terminal Bis dalam Peraturan Daerah ini berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Perhubungan dan Menteri Dalam Negeri No.KM.169/L/Phb-76 dan Nomor 81 Tahun 1976 tanggal 12-4-1976, tentang Pengelolaan Terminal Angkutan Jalan Raya. Terminal Bis ini tidak hanya merupakan tempat Bis Umum saja, tetapi juga tempat Bis Kota, mempunyai tempat parkir Taksi, Sepeda Motor, Becak, Andong, Titipan Sepeda dan sarana-sarana lain yang menunjang Terminal Bis. Retribusi Bis Umum dalam Peraturan Daerah ini diatur menurut Surat Keputusan Bersama Menteri Perhubungan dan Menteri Dalam Negeri No.KM.26/HK.205/PHB.1977 dan 271 Tahun 1977 tanggal 10 Agustus 1977, tentang Terminal dan Retribusi Terminal, yang selanjutnya dirubah dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No.974.531-441 tanggal 26 Agustus 1980, tentang perubahan Tarip Retribusi Jembatan Timbang dan Retribusi Terminal Angkutan Penumpang dengan Mobil Bis. Sedangkan Retribusi Terminal Bis Kota, Bea masuk Taksi dan lain-lain diatur dalam Peraturan Daerah ini, sesuai dengan wewenang yang ada pada Pemerintah Daerah. Perbedaan antara Bis Umum dan Bis Kota terutama ditekankan, kepada fungsi masing-masing. Bis Kota berfungsi untuk memenuhi kebutuhan akan angkutan kota dan karena trayeknya hanya di dalam kota. Tidak demikian halnya dengan Bis Umum yang beroperasi antar Propinsi maupun antar Daerah. Agar kendaraan-kendaraan yang berpangkal di Terminal Bis tidak saling menggangu, maka untuk masing-masing kendaraan ditunjuk tempatnya sendiri-sendiri. Untuk memelihara ketertiban di dalam terminal Bis maka setiap orang, sepeda motor, becak, andong dan sepeda yang memasuki terminal bis dpungut bea masuk. Bis/kendaraan bermotor roda empat yang karena sesuatu sebab tidak dapat meninggalkan terminal pada waktunya, atau malahan terpaksa menginap di terminal Bis, agar tidak mengganggu keberangkatan/kendaraan Bis maka di Terminal Bis disediakan tempat tertentu untuk parkir dengan dipungut retribusi sebesar Rp.500,- (lima ratus rupiah). Selain pungutan yang diatur dalam Pasal 3 dan 4 Peraturan Daerah ini, dilarang adanya pungutan lain, hal tersebut, untuk mencegah adanya pungutan-pungutan lain.

Dalam Peraturan Daerah ini terdapat 3 (tiga) macam sanksi : a. Sanksi yang berupa larangan meneruskan perjalanan/memasuki halaman terminal Bis. b. Sanksi denda. c. Sanksi pidana. Sanksi tersebut ad. a dan b dilaksanakan oleh pelaksana Peraturan Daerah ini tanpa melalui keputusan Pengadilan Negeri. Maksudnya untuk sanksi dapat segera diterapkan. Kecepatan penerapan sanksi mempunyai pengaruh psychologis yang positip terhadap pelanggarannya dan disesuaikan dengan keadaan pada waktu sekarang yang menghendaki segala sesuatunya diselesaikan dengan cepat. hal-hal yang belum/tidak diatur dalam Peraturan Daerah ini, sudah diatur oleh Peraturan Perundangan yang lebih tinggi, dan hal-hal yang berupa pelaksanaan diatur lebih. lanjut oleh Walikotamadya. Penjelasan pasal demi pasal Pasal 1 Pasal 2 1. : Cukup jelas. 2. : Cukup jelas. 3. : Cukup jelas. 4,5 : Perbedaan Bis Umum dengan Bis kota terutama terletak pada perbedaan daerah operasi. ayat (1) : Cukup jelas. ayat (3) : Yang dimaksud adalah pembagian tempat di dalam Terminal Bis yang diperuntukkan bagi tempat parkir Bis dan Bis kota serta tempat parkir angkutan penumpang lainnya. ayat (4) : Cukup jelas. ayat (5) : Cukup jelas. Pasal 3

ayat (1) : sub a & b : Besarnya retribusi tersebut ayat ini adalah sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 974.531-441 tanggal 26 Agustus 1980 tentang Perubahan Tarip Retribusi Jembatan Timbang dan Retribusi Terminal Angkutan Penumpang dengan mobil Bis. ayat (3) : Cukup jelas. ayat (4) : Cukup jelas. ayat (5) : Cukup jelas. ayat (6) : Cukup jelas. ayat (7) : Cukup jelas. Pasal 4 : Besarnya sewa kios tersebut pada pasal ini berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 1978. Pasal 5 : Yang dimaksud dengan sarana dan prasarana di Terminal Bis ialah : Gedung Pertunjukan, WC/Kamar Kecil, Tempat Titipan Sepeda/Sepeda Motor, Tempat Cuci Mobil dan Kios-kios. Pasal 6 ayat (1) : Cukup jelas. Pasal 7 : Maksud pasal ini adalah untuk mecegah adanya pungutan liar. Pasal 8 : Cukup jelas. Pasal 9 : Pasal 10 ayat (1) : Yang dimaksud dengan ketertiban lalu Lintas ialah pengaturan tempat parkir bagi Bis dan Kendaraan lainnya serta pengaturan jam pemberangkatan Bis. ayat (1) : Cukup jelas.

Pasal 11 ayat (3) : Cukup jelas. ayat (4) : Pelaksanaan ayat ini dilakukan setelah yang bersangkutan mendapat peringatan dua kali berturut-turut dalam waktu 14 hari. ayat (5) : Cukup jelas. ayat (6) : Cukup jelas. ayat (1) : Cukup jelas. ayat (3) : Cukup jelas.