MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 23 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 73 TAHUN 2008 TENTANG

REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SIAK

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 57 TAHUN 2007 TENTANG URAIAN TUGAS PADA UNSUR ORGANISASI TERENDAH KANTOR PELAYANAN TERPADU

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN,

PERATURAN BUPATI DOMPU NOMOR 06 TAHUN 2006 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI, BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN DOMPU BUPATI DOMPU

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 97 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BUPATI TASIKMALAYA. KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA Nomor 36 Tahun 2004 TENTANG

JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NAMA JABATAN

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 44 TAHUN TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PENGAWASAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA

DATA / PROFIL UNIT KERJA

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KEPUTUSAN KABUPATEN BLITAR NOMOR : 050/08/ /2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 64 TAHUN 2008 TENTANG

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan...

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI, TUGAS

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 33 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 83 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 58 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 8 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA

URAIAN TUGAS JABATAN PADA ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA DENPASAR

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

Badan Pusat Statistik

KEPALA DINAS SEKRETARIS

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel

PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN KABUPATEN JEMBER

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 28 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 30 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 80 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 18 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 328 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 14 TAHUN 2001 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KUTAI KARTANEGARA

URAIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 23 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI RIAU GUBERNUR RIAU

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN KABUPATEN BANDUNG

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 31 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 81 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PENDIDIKAN KOTA TASIKMALAYA

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

Transkripsi:

MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN MAKALAH INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS PELATIHAN JARDIKNAS TATA USAHA YANG DISELENGGARAKAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 s.d 4 JANUARI 2008 DI SMKN 2 PROBOLINGGO Disusun oleh : Nama : Ety Erdawati Unit Kerja : SDN Sukabumi 2 e-mail : e71_w4t1@yahoo.co.id SD NEGERI SUKABUMI 2 Jl. Dr. Moch. Saleh no. 28 (0335) 421520 Probolinggo 1

KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat serta hidayahnya kami telah dapat menyusun Makalah tentang Administrasi Sekolah di SD Negeri Sukabumi 2 Probolinggo. Tujuan ditulisnya makalah ini untuk melengkapi salah satu tugas dari Pelatihan Jardiknas Tata Usaha Tahap 3 yang telah dilaksanakan di ICT Center Probolinggo pada tanggal 31 Desember 2007 s.d. 4 Januari 2007 di SMK Negeri 2 Probolinggo. Makalah ini disusun berdasarkan kondisi dan situasi nyata di SD Negeri Sukabumi 2 dengan melihat data dari Pedoman Administrasi Sekolah Dasar. Sudah barang tentu makalah ini sangat jauh dari sempurna, dengan harapan adanya kritik dan saran saran yang kontruktif dari semua pihak untuk perbaikan penyusunan makalah yang akan datang. Probolinggo, Januari 2008 Penulis 2

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... 1 KATA PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI... 3 BAB I PENDAHULUAN... 4 A. Latar Belakang Masalah... 4 B. Tujuan... 4 C. Manfaat... 4 BAB II ISI... 5 A. Administrasi Program Pengajaran..... 5 B. Administrasi Kesiswaan... 6 C. Administrasi Kepegawaian... 7 D. Administrasi Perlengkapan/Barang... 9 E. Administrasi Keuangan... 9 F. Administrasi Peran Serta Masyarakat. 11 BAB III PENUTUP... 13 3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah bagaimana meningkatkan mutu pendidikan di setiap jenjang, khususnya jenjang sekolah dasar agar mampu bersaing di era global. Sekolah dasar sebagai bagian dari pendidikan dasar dalam penyelengaraannya menggunakan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS) dan sekolah berbasis masyarakat (MBS). Standar pelayanan minimal disusun bersifat makro sehingga perlu diinterpretasikan dalam bentuk berbagai standar. Salah satu standar yang perlu diperhatikan adalah administrasi sekolah yang juga merupakan salah satu laporan dalam sistem pendidikan di sekolah. B. Tujuan 1. Menyamakan presepsi dan sinkronisasi penyelenggaraan administrasi sekolah; 2. Memberikan arah dalam penyelenggaraan administrasi sekolah; 3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan administrasi sekolah; 4. Menuju tertib administrasi. C. Manfaat 1. Memandirikan sekolah melalui pemberian kewenangan lebih besar kepada sekolah. 2. Mendorong pengambilan keputusan secara partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah ( kepala sekolah, guru, karyawan dan siswa ), orang tua siswa dan masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan yang merujuk pada kebijakan pendidikan nasional. 3. Meningkatkan tanggung jawab sekolah terhadap mutu sekolahnya kepada orang tua murid, masyarakat dan pemerintah. 4. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan yang diharapkan. 4

BAB II ISI A. Administrasi Program Pengajaran 1. Pengertian Administrasi program pengajaran merupakan kegiatan yang meliputi pengaturan seperangkat program pengalaman belajar yang disusun untuk mengembangkan kemampuan siswa sesuai dengan tujuan sekolah. 2. Tujuan Tujuan administrasi program pengajaran adalah sebagai pedoman : - perencanaan aktivitas pembelajaran di sekolah - pelaksanaan pembelajaran di sekolah - pengendalian pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan perencanaan - pengukuran tingkat keberhasilan aktivitas pembelajaran di sekolah 3. Komponen Administrasi Program Pengajaran a. Penelaahan program pengajaran b. Rencana program pengajaran c. Pengembangan kurikulum muatan lokal Tujuan kurikulum muatan lokal adalah : - memanfaatkan sumber daya alam, sosial dan budaya masyarakat dalam pembelajaran - memenuhi kebutuhan daerah berkaitan dengan pendidikan - mengembangkan budaya setempat - menyelaraskan kehidupan sekolah dengan kehidupan masyarakat sebenarnya - menumbuhkembangkan rasa memiliki dan rasa bangga terhadap apa yang dimiliki daerah d. Penyusunan program pengajaran e. Pelaksanaan pembelajaran f. Pengendalian program pengajaran g. Penilaian program pengajaran 5

B. Administrasi Kesiswaan 1. Pengertian Administrasi kesiswaan merupakan usaha dan kegiatan yang meliputi pengaturan tentang administrasi yang berkaitan dengan siswa dalam upaya mengembangkan potensi siswa. 2. Tujuan administrasi kesiswaan - mengetahui data siswa - mengetahui potensi siswa - mengetahui, membina dan mengembangkan kemampuan siswa 3. Administrasi kesiswaan meliputi hal-hal berikut ini : a. Penerimaan Siswa Baru b. Mutasi Siswa c. Penatalaksanaan Kesiswaan Penatalaksanaan Kesiswaan meliputi hal-hal berikut ini : 1) Buku Induk 2) Buku Klaper 3) Buku Hadir Siswa 4) Buku Agenda Kelas 5) Buku Nilai - Buku Nilai Mata Pelajaran - Buku Nilai Pribadi Siswa 6) Daftar Keadaan Siswa 7) Laporan Kenaikan Kelas / Kelulusan 8) Daftar Calon Peserta Ujian Akhir d. Pembinaan Kesiswaan Kegiatannya meliputi penyaluran aktivitas siswa dalam hal : 1) kepemimpinan 2) keagamaan ( pesantren kilat bagi agama Islam) 3) budi pekerti 4) berbangsa dan bernegara 5) kewirausahaan 6) kesegaran jasmani 6

7) pengembangan kreasi dan seni 8) kepramukaan e. Pelayanan Khusus Siswa Pelayanan khusus terdiri atas : 1) bimbingan dan konseling 2) perpustakaan dan sumber belajar lainnya 3) beasiswa 4) transportasi 5) kantin / warung sekolah 6) asrama 7) kesehatan 8) pengayaan 9) remidial 10) karyawisata C. Administrasi Kepegawaian 1. Pengertian Adalah kegiatan mencakup penetapan norma, standar, prosedur, pengangkatan, pembinaan, penatalaksanaan, kesejahteraan dan pemberhentian tenaga kependidikan sekolah agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mencapai tujuan sekolah. 2. Tujuan Untuk mewujudkan keseragaman perlakuan dan kepastian hukum bagi tenaga kependidikan sekolah dasar dalam melaksanakan tugas dan fungsi, wewenang dan tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 3. Komponen Administrasi Kepegawaian a. Penyusunan formasi b. Pengadaan pegawai c. Kenaikan pangkat d. Pembinaan dan pengembangan karier pegawai e. Ketatalaksanaan tenaga kependidikan 1) Pembuatan Buku Induk Pegawai 7

2) Daftar Urut Kepegawaian ( DUK ) 3) Kartu Pegawai ( KARPEG ) 4) Tabungan Asuransi Pegawai ( TASPEN ) 5) Asuransi Kesehatan ( ASKES ) 6) Kartu Istri ( KARIS ) dan Kartu Suami ( KARSU ) f. Pemberhentian Pegawai Pemberhentian pegawai PNS dapat dibedakan seperti berikut : 1) Pemberhentian atas permintaan sendiri 2) Pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun 3) Pemberhentian karena adanya penyederhanaan organisasi 4) Pemberhentian karena melakukan pelanggaran 5) Pemberhentian karena tidak cakap jasmani dan rohani 6) Pemberhentian karena meninggalkan tugas 7) Pemberhentian karena meninggal dunia atau hilang 4. Ketenagaan Dilihat dari jenisnya ketenagaan di SD terdiri atas : a. Kepala Sekolah b. Guru ( kelas, agama, penjaskes, muatan lokal ) c. Tenaga Administrasi / TU d. Penjaga Sekolah / kebersihan sekolah e. Tenaga Fungsional lainnya ( Guru BP, Pustakawan, laboran dan teknisi sumber belajar ) Dilihat dari statusnya, ketenagaan di SD terdiri atas : a. pegawai negeri sipil ( PNS ) b. guru tidak tetap c. guru bantu d. tenaga sukarela 8

D. Administrasi Perlengkapan / Barang 1. Pengertian Administrasi perlengkapan / barang merupakan kegiatan yang berkenaan dengan pengaturan sarana yang ada di sekolah agar dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. 2. Tujuan Tujuan Administrasi perlengkapan / barang adalah untuk menyelenggarakan a. pengadaan perlengkapan / barang yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan b. pendayagunaan perlengkapan / barang yang ada secara optimal c. terpelihara / terawatnya perlengkapan / barang yang ada secara baik d. penghapusan perlengkapan / barang yang rusak dan atau hilang 3. Komponen Administrasi Perlengkapan / Barang a. Identifikasi kebutuhan b. Perencanaan c. Pengadaan d. Penyimpanan e. Penataan f. Pemeliharaan dan Pengawasan g. Inventarisasi h. Tata cara penghapusan E. Administrasi Keuangan 1. Pengertian Suatu usaha dan kegiatan pengaturan uang yang meliputi kegiatan perencanaan, sumber keuangan, pengalokasian, penganggaran, pemanfataan dana, pembukuan, penyimpanan, pemeriksaan dan pengawasan, pertanggung jawaban dan pelaporan uang yang digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. 2. Tujuan Tujuan administrasi keuangan sekolah adalah untuk mewujudkan a. penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan secara efisien b. terjaminnya kelangsungan hidup dan perkembangan sekolah c. tercegahnya kekeliruan, kebocoran atau penyimpangan penggunaan dana 9

d. terjaminnya akuntabilitas perkembangan sekolah 3. Komponen Administrasi Keuangan Komponen administrasi keuangan meliputi, kegiatan sebagai berikut ini a. Kegiatan Perencanaan Perencanaan keuangan terdiri atas - perencanaan jangka pendek - perencanaan jangka menengah - perencanaan jangka panjang b. Sumber Keuangan c. Pengalokasian Alokasi tersebut terdiri atas : - alokasi pembangunan, baik pembangunan fisik ( penambahan fasilitas ) maupun nonfisik ( pendidikan dan latihan pegawai ) - alokasi kegiatan rutin, seperti belanja pegawai, kegiatan belajar mengajar, pembinaan kesiswaan dan kebutuhan rumah tangga d. Penganggaran e. Pemanfaat Dana f. Pembukuan 1) Prinsip pembukuan meliputi a) pemasukan dan pengeluaran keuangan tercatat secara tertib, disertai dengan bukti tertulis sesuai aturan yang berlaku b) pencatatan siap diberikan setiap saat c) pembukuan dilakukan secara terbuka 2) Jenis pembukuan terdiri atas - buku kas umum - buku per mata anggaran - buku kas harian - buku surat perintah membayar uang / giro - buku bank - buku pembantu lainnya sesuai dengan kebutuhan 10

g. Pemeriksaan dan Pengawas h. Pertanggungjawaban dan Pelaporan F. Administrasi Peran Serta Masyarakat 1. Pengertian Pengaturan yang berkaitan dengan keikutsertaan / kontribusi dan tanggung jawab secara fisik, mental dan emosional baik yang dilakukan perorangan maupun kelompok masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah. 2. Tujuan a. memajukan kualitas belajar b. meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak c. meningkatkan keserasian kehidupan sekolah dengan kehidupan di masyarakat d. memotivasi masyarakat dalam membantu program sekolah e. mewujudkan tanggungjawab bersama antar pihak sekolah dan masyarakat terhadap kualitas pendidikan 3. Hasil Peran Serta Masyarakat a. kesamaan persepsi masyarakat dan pihak sekolah tentang pentingnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan b. keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan tentang pengembangan sekolah c. keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah d. keterlibatan masyarakat dalam melaksanakan penilaian dalam keberhasilan sekolah e. keterlibatan masyarakat dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan program sekolah 4. Teknik Peran Serta Masyarakat a. secara individual, yaitu dilakukan oleh masyarakat secara sukarela dalam menyampaikan saran atau sumbangan lainnya untuk kepentingan sekolah b. secara organisasi, yaitu melalui organisasi masyarakat yang ada di sekolah c. melalui media cetak dan elektronik 5. Langkah-langkah Peran Serta Masyarakat 11

a. mengidentifikasi potensi masyarakat untuk berperan serta dalam pelaksanaan program pendidikan b. membentuk organisasi peran serta masyarakat c. menyusun program peran serta masyarakat d. melaksanakan program peran serta masyarakat e. mengevaluasi peran serta masyarakat 6. Prinsip-prinsip Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan a. Kerjasama dilandasi dengan itikad baik oleh kedua belah pihak b. Dalam partisipasinya, masyarakat tetap menghormati segala peraturan yang berlaku di sekolah c. Dalam hal teknis edukatif, masyarakat tidak diperkenankan untuk campur tangan. Ini merupakan otoritas guru dan sekolah yang bersangkutan d. Peran serta masyarakat dapat dibina secara terus menerus yang diorientasikan pada tujuan peningkatan kualitas pendidikan 12

BAB III PENUTUP Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan, kegiatan di sekolah harus ditunjang oleh pelayanan administrasi sekolah yang teratur terarah dan terencana sehingga dapat menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan. 13