MODEL PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI (IT GOVERNANCE) PADA PROSES PENGELOLAAN DATA DI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN TATAKELOLA TI BERBASIS DELIVERY AND SUPPORT DI PERGURUAN TINGGI

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

Audit SI/TI Berbasis Cobit

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1

ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE

1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

Taryana Suryana. M.Kom

Bab II Tinjauan Pustaka

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

Analisa Kesenjangan Tata Kelola Teknologi Informasi Untuk Proses Pengelolaan Data Menggunakan COBIT (Studi Kasus Badan Pemeriksa Keuangan RI)

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 ABSTRAK

EVALUASI KEAMANAN DATA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT XYZ MELALUI AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BERDASARKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.

BAB 3 1. METODOLOGI PENELITIAN

STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES

ISBN: K. Emi Trimiati* ), Jutono G. ** ) * Ekonomi, ** Ilmu Komputer, Universitas AKI

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA DOMAIN PO (PLAN AND ORGANIZE) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS DI RENTAL MOBIL PT.

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

Analisis Pengawasan dan Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi PT. Angkasa Pura I Semarang dengan Framework COBIT 4.1 ABSTRAK

REKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE

EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT PAL INDONESIA (PERSERO) DENGAN PENDEKATAN COBIT

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM)

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN SIPMB MENGGUNAKAN MATURITY MODEL PROSES MENGELOLA DATA (DS11)

Manajemen Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura Telp

TATA KELOLA TI. Oleh: Tantri Hidayati S, S.Kom., M.Kom

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

Model Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit Pada Proses Pendidikan Dan Pelatihan Pengguna

PENGUKURAN MANAJEMEN SUMBER DAYA TI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COBIT PADA PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. komponen. Melalui pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai

BAB II LANDASAN TEORI

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (Studi Kasus : Kementerian Agama Kantor Kota Pekanbaru)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN:

Dosen : Lily Wulandari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. COBIT, information technology governance, gap analysis, process of managing data, maturity level, BPK RI. PENDAHULUAN

PERANCANGAN TATA KELOLA TI UNTUK STANDARISASI INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN COBIT 4.1 PADA PT TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA

PENGUKURAN TINGKAT MODEL KEMATANGAN PROSES COBIT MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB (Studi Kasus di STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Evaluasi Tata Kelola Teknologi Untuk Proses Pengelolaan Data Pada Perguruan Tinggi XYZ Untuk Meningkatkan Daya Saing Bisnis Perguruan Tinggi

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA

AUDIT TATA KELOLA TI BERBASIS MANAJEMEN RISIKO DENGAN MENGGUNAKAN PBI 9/15/2007 DAN COBIT 4.1 DI BANK X

Mengevaluasi Tingkat Kematangan Domain Delivery Support (DS11) Perpustakaan Menggunakan Kerangka COBIT 4.1

PENILAIAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN MODEL COBIT 4.1

ANALISIS PENGUKURAN TATA KELOLA TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI DENGAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.0 STUDI KASUS PT. SEMESTA TEKNOLOGI PRATAMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Tingkat Kematangan Teknologi Informasi Menggunakan Framework COBIT pada Layanan Teknologi Informasi (Studi Kasus : STIE MDP)

ANALISA TATA KELOLA SISTEM INFORMASI PELAYANAN NASABAH MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0 DOMAIN DS3 (Studi Kasus: BMT PETA Cabang Blora)

PENILAIAN KESELARASAN ANTARA TUJUAN BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PT SARANA LUAS MAJU KIMIA

Andreniko 1a. Gunadarma. Abstrak. Kata Kunci: COBIT, Evaluasi Tatakelola Teknologi Informasi, Plan and Organise, Maturity Level

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN DI STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA

Bab II Tinjauan Pustaka

MODEL TATA KELOLA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN COBIT

Framework Penyusunan Tata Kelola TI

ANALISA PENILAIAN MATURITY LEVEL TATA KELOLA TI BERDASARKAN DOMAIN DS DAN ME MENGGUNAKAN COBIT 4.1

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini merupakan penutup yang membahas kesimpulan berdasarkan

LAMPIRAN A Kuesioner I : Management Awareness

PENGEMBANGAN MODEL INFORMATION TECHNOLOGY (IT) GOVERNANCE PADA ORGANISASI PENDIDIKAN TINGGI MENGGUNAKAN COBIT4.1 DOMAIN DS DAN ME

Nama : Hery Budiawan TTL :Sukoharjo,14 Januari 1978 Pendidikan : Teknik Sipil ITB 1996 Istri : Ponirah Anak : M.Danish Dhiaurrahman (3,5 th) Aisyah

BAB II LANDASAN TEORI. audit keamanan informasi. Framework yang digunakan pada penelitian ini yaitu

PENGGUNAAN FRAMEWORK COBIT UNTUK MENILAI TATA KELOLA TI DI DINAS PPKAD PROV.KEP.BANGKA BELITUNG Wishnu Aribowo 1), Lili Indah 2)

Jurnal Sistem Informasi Dan Bisnis Cerdas (SIBC) Vol. 10, No. 2. Agustus 2017

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY.

Irman Hariman., 2 Purna Riawan 2

Tugas Mata Kuliah Tata Kelola IT Maturity Attribute of COBIT AI5 Process: Procure IT Resources

1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi

USULAN TAHAPAN PERBAIKAN TATAKELOLA TI PADA PT XYZ BERDASARKAN HASIL PENILAIAN COBIT 4.1 MATURITY MODEL

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

Analisa Nilai Maturitas Dan Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Model COBIT Versi 4.1 (Studi Kasus BOB PT.Bumi Siak Pusako- Pertamina Hulu)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini operasional bisnis dijalankan dengan. dukungan teknologi informasi. Dengan semakin berkembangnya teknologi

Analisis Pengelolaan Teknologi Informasi Berbasis Framework COBIT 4.1 : Studi Kasus Pada PT Bhanda Ghara Reksa

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT FRAMEWORK (STUDI KASUS: PT. MPF)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA DIGILIB UNIVERSITAS XYZ MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.0

BAB II LANDASAN TEORI

MODEL PENILAIAN KAPABILITAS PROSES OPTIMASI RESIKO TI BERDASARKAN COBIT 5

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SNIPTEK 2013 ISBN:

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS XYZ DOMAIN MONITOR AND EVALUATE (ME) FRAMEWORK COBIT 4.0

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA BAGIAN LOGISTIK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: UKSW SALATIGA)

ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 5

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

11-12 Struktur, Proses dan Mekanisme Tata Kelola Teknologi Informasi

EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN FRAMEWORK COBIT (STUDI KASUS : STIKOM DINAMIKA BANGSA)

AUDIT SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN DOMAIN ACQUIRE AND IMPLEMENT BERBASIS COBIT 4.1 PADA PERPUSTAKAAN DI PERGURUAN TINGGI SWASTA SURABAYA

Kata kunci : Tata kelola teknologi informasi, Perencanaan Strategis TI, Cobit 4.1, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Ciamis

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Transkripsi:

MODEL PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI (IT GOVERNANCE) PADA PROSES PENGELOLAAN DATA DI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE Muthmainnah, S.Kom., M.Kom Dosen Teknik Informatika Universitas Malikussaleh Lhokseumawe Abstrak Penelitian ini berjudul Model perancangan tata kelola teknologi informasi Pada Proses Pengelolaan Data Di Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan model tatakelola teknologi informasi (IT Governance) pada Universitas Malikussaleh Lhokseumawe. dan untuk mengukur tingkat kematangan (Maturity Level) proses pengelolaan data pada Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, adapun batasan variabel penelitian adalah fokus pada Domain Delivery and Support pada kendali proses DS11, serta Perancangan tata kelola dalam penelitian ini menggunakan kerangka kerja COBIT (Control Objective For Information and Related Technology) versi 4.1. Berdasarkan hasil analisis tingkat kematangan pada Universitas Malikussaleh Lhokseumawe untuk proses pengelolaan data(ds11) untuk saat ini (as is) pada atribut AC,PSP, TA, SE, RA, GSM berada pada level 2, sementara yang menjadi harapan (to be) pada atribut AC, PSP, TA, RA, GSM berada pada level 4 dan untuk atribut SE berada pada level 5. Temuan harapan (tobe) yang tinggi pada atribut SE (Skill and Expertise) yaitu level 5, sehingga diperlukan effort yang besar untuk mencapai level tersebut. kemudian Sebagai perancangan solusi serta mempertimbangkan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan dalam proses pematangan yang diharapkan maka, model tata kelola teknologi informasi pada pengelolaan data diterapkan dalam suatu penyusunan usulan kebijakan institusi dalam pengelolaan data dan prosedur utama dalam mengelola data. Kata Kunci : COBIT, Gap Analisis, Teknologi Informasi, Tata Kelola.

118 Techsi Vol. 6 No.1, April 2015 I. PENDAHULUAN Tata kelola teknologi informasi adalah tanggungjawab Direksi dan Manajer eksekutif organisasi. Tata kelola teknologi informasi merupakan bagian terintegrasi dari pengelolaan perusahaan yang mencakup kepemimpinan, struktur data serta proses organisasi yang memastikan bahwa teknologi informasi perusahaan dapat dipergunakan untuk memepertahankan dan memperluas strategi dan tujuan organisasi [1]. Keterbatasan sumberdaya data, sistem aplikasi, teknologi, fasilitas dan sumberdaya manusia dalam organisasi harus dipertimbangkan dalam pemanfaatan teknologi informasi. Faktor keterbatasan sumberdaya inilah yang menjadikan diperlukannya panduan atau tata kelola yang mengatur pemanfaatan teknologi informasi dalam organisasi. Panduan ini untuk selanjutnya dikenal dengan istilah Information Technology Governance (IT Governance). Dengan adanya IT Governance diharapkan pengelolaan teknologi informasi dalam organisasi akan memberikan manfaat yang optimal bagi organisasi yang bersangkutan. Selain itu dengan adanya model IT Governance, berbagai persoalan yang lazim muncul dalam pemanfaatan teknologi informasi seperti adanya ketidak-konsistenan informasi antar bagian organisasi, tidak adanya dokumentasi atas perubahan yang terjadi baik pada prosedur maupun data dan aplikasi sehingga menyulitkan pada saat terjadi pengembangan sistem, serta adanya ketergantungan sistem terhadap orang dapat diperkecil kemungkinan terjadinya[2]. II. TINJAUAN PUSTAKA TATA KELOLA TI Tata kelola Teknologi Informasi adalah sebuah kerangka kebijakan, prosedur dan kumpulan proses-proses yang bertujuan

Model Perancangan Tata Kelola TI 119 untuk mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan dengan memberikan tambahan nilai bisnis, melalui penyeimbangan keuntungan dan resiko TI beserta proses-proses yang ada di dalamnya [3]. Mereka bertanggung jawab terhadap arah strategi organisasi, memastikan bahwa tujuan organisasi dapat tercapai dan berbagai sumber daya organisasi telah dimanfaatkan dengan tepat. Tata kelola TI membutuhkan pengaturan yang tepat untuk memadukan strategi TI dan pemanfaatan sumber daya TI guna memberikan keuntungan yang kompetitif bagi organisasi. sederhananya, tata kelola TI menggunakan prinsip-prinsip tata kelola organisasi terhadap unit TI [4]. Fokus Area Tata Kelola TI Fokus tata kelola TI yaitu value delivery, risk management, resource management, performance management, dan strategic alignment. Fokus area tersebut dapat dijelaskan seperti di bawah ini: 1. Strategic alignment berfokus pada menjalankan hubungan bisnis dan perencanaan TI seperti mendefinisikan, memelihara dan mengoptimalkan pemakaian biaya, dan menyelaraskan prosedur TI dengan prosedur perusahaan. 2. Value delivery adalah tentang mengoptimalkan seluruh pemakaian biaya, memastikan bahwa TI memberikan manfaat yang sesuai terhadap strategi, berkonsentrasi pada mengoptimalkan biaya dan membuktikan nilai yang sebenarnya dari IT. 3. Resource management adalah tentang mengoptimalkan investasi, dan pengelolaan sumber daya TI yang baik yang terdiri dari aplikasi, informasi, infrastruktur dan sumberdaya. Ini merupakan kunci utama terkait dengan optimalisasi pengetahuan dan infrastruktur.

120 Techsi Vol. 6 No.1, April 2015 4. Risk management Untuk menjalankan pengelolaan terhadap risiko, diperlukan kesadaran staf organisasi dapat mengerti adanya risiko, keperluan organisasi, dan risiko risiko signifikan yang mungkin terjadi, juga bertanggungjawab dalam mengelola risiko yang ada di organisasi. 5. Performance management Mengikuti dan mengawasi jalannya pelaksanaan rencana, pelaksanaan proyek, pemanfaaatan sumber daya, sampai dengan pencapaian hasil TI Gambar 1. Fokus Area ITGI [3]. Fokus area ITGI tersebut menggambarkan hal yang menjadi kebutuhan manajemen professional untuk menangani tata kelola TI di perusahaan mereka. Manajemen operasional menggunakan proses untuk mengatur dan mengelola kegiatan untuk kelangsungan TI. COBIT menyediakan Proses model yang mewakili semua proses yang biasanya ditemukan dalam fungsi TI, menyediakan model referensi umum yang dimengerti untuk operasional TI dan manajer bisnis. COBIT Framework COBIT adalah metode standar yang dapat memberikan kerangka dasar dalam menciptakan sebuah TI yang sesuai dengan keinginan organisasi. COBIT bertujuan untuk menyediakan model dasar yang memungkinkan pengenalan aturan yang jelas dan praktek

Model Perancangan Tata Kelola TI 121 yang baik dalam pengendalian informasi dalam suatu organisasi perusahaan dalam mencapai tujuannya. Control Objectives for Information and Related Technology adalah seperangkat dokumentasi good practices untuk tata kelola TI yang dapat membantu auditor, manajemen dan pengguna untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan kontrol dan masalah teknis[3]. Kerangka Kerja COBIT COBIT dikembangkan oleh IT Governance Institute, yang merupakan bagi an dari informasi dari Information Systems Audit and Control Association (ISACA). COBIT memberikan panduan berorientasi pada bisnis dan itu diharapkan dapat menggunakan panduan ini dengan sebaik-baiknya. COBIT merupakan framework untuk membangun tata kelola TI. Dengan mengacu pada framework COBIT, suatu organisasi akan dapat mempraktekkan tata kelola TI dalam mencapai tujuan tata kelola TI mengintegrasikan secara optimal dari proses perencanaan dan pengorganisasian, pengimplementasian, dukungan, dan proses pemantauan kinerja TI COBIT dapat digunakan sebagai alat yang digunakan untuk mengefektifkan implementasi IT Governance, yakni sebagai management guideline dengan menerapkan seluruh domain yang terdapat dalam COBIT, yakni Plan and Organize (PO), Acquire and implementation (AI), Delivery and Support (DS) dan Monitoring and Evaluate (ME). Kerangka kerja COBIT terdiri atas beberapa arahan atau guidelines yakni[5]: 1. Control Objective Terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat-tinggi (high-level control objectives) yang tercermin dalam 4 domain, yaitu : planning and organization, acquisition and implementation, delivery and support, dan monitoring. 2. Audit Guidelines

122 Techsi Vol. 6 No.1, April 2015 Berisi sebanyak 318 tujuan-tujuan pengendalian yang bersifar rinci (detailed control objectives) untuk membantu para auditor dalam memberikan management assurance dan / atau saran perbaikan. 3. Management Guidelines Berisi arahan, baik secara umum maupun spesifik, mengenai apa saja yang mesti dilakukan, terutama agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: a. Sejauh mana Anda (TI) harus bergerak, dan apakah biaya TI yang dikeluarkan sesuai dengan manfaaat yang dihasilkannya. b. Apa saja indikator untuk suatu kinerja yang bagus? c. Apa saja faktor atau kondisi yang harus diciptakan agar dapat mencapai sukses (critical success factors)? d. Apa saja resiko-resiko yang timbul, apabila kita tidak mencapai sasaran yang ditentukan? e. Bagaimana dengan perusahaan lainnya apa yang mereka lakukan? f. Bagaimana anda mengukur keberhasilan dan bagaimana pula membandingkannya. Sumber daya teknologi informasi merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam COBIT, seperti kebutuhan bisnis dari efektifitas, efesiensi, kerahasiaan, keterpaduan, ketersediaan, kepatuhan pada kebijakan/aturan dan kehandalan informasi criteria kerja COBIT meliputi: Tabel 1. Kriteria kerja COBIT (Sumber: COBIT framework) Efektifitas Berhubungan dengan informasi yang relevan dan berkaitan dengan proses bisnis serta informasi yang disampaikan secara tepat waktu, secara konsisten, dan dapat digunakan.

Model Perancangan Tata Kelola TI 123 Efisiensi Menyangkut penyediaan informasi melalui penggunaan (paling produktif dan ekonomis) dari sumber daya yang optimal. Kerahasiaan Menyangkut perlindungan informasi yang penting dari pihak-pihak yang tidak berwenang. Integritas Berkaitan dengan keakuratan dan kelengkapan informasi serta validitas sesuai dengan harapan dan nilai-nilai bisnis. Ketersediaan berkaitan dengan informasi yang tersedia pada saat diperlukan oleh proses bisnis sekarang dan di masa depan. Hal ini juga menyangkut pengamanan sumber daya yang diperlukan dan kemampuan yang terkait. Kepatuhan Kepatuhan berkaitan dengan mematuhi undang-undang, peraturan dan kesepakatan kontrak pada proses bisnis. Keakuratan Informasi Berhubungan dengan ketentuan kecocokan informasi untuk manajemen mengoperasikan entitas Keandalan berkaitan dengan penyediaan informasi yang tepat bagi manajemen untuk mengoperasikan entitas dan mengatur pelatihan dan kelengkapan berkas pertanggung jawaban. COBIT memberikan langkah-langkah praktis yang dapat digunakan dan lebih berfokus pada pengendalian (control), yang kemudian dijelaskan dalam domain dan framework proses. Manfaat dari pedoman praktis terbaik yang dapat diambil diharapkan dapat membantu mengidentifikasi keperluan manajemen terkait dengan IT, untuk mendukung mengoptimalkan investasi TI dan menyediakan ukuran atau kriteria ketika ada kecurangan atau penyimpangan, serta

124 Techsi Vol. 6 No.1, April 2015 dapat diterapkan dan disetujui sebagai standar keamanan TI dan kontrol praktek untuk pengelolaan kebutuhan manajemen dalam menentukan tingkatan yang benar sesuai dengan keamanan dan kendali organisasi. Model Maturity IT Maturity Model pada COBIT adalah suatu model untuk mengukur tingkat kematangan pengelolaan teknologi informasi yang ada dalam suatu organisasi dengan memperhatikan dan menggunakan control internal. Level-level ini dapat digunakan untuk mengetahui dan menilai proses pengelolaan sistem yang hasilnya dipetakan dalam skala 0 5. Beberapa cara yang umum dilakukan dalam melaksanakan penilaian maturity diantaranya adalah [6]. a. Pendekatan multidisiplin kelompok orang yang mendiskusikan dan menghasilkan kesepakatan level maturity kondisi sekarang b. Dekomposisi deskripsi maturity menjadi beberapa pernyataan sehingga manajemen dapat memberikan tingkat persetujuannya c. Penggunaan atribut matriks sebagaiamana didokumentasikan dalam COBIT Management Guidelines dan memberikan nilai masing-masing atribut dari setiap proses. Menurut Indrajit tingkat kematangan manajemen sistem dan teknologi informasi dapat dibagi menjadi 6 (enam) level[7], yaitu masing-masing: 0. Nothing, adalah kondisi dimana perusahaan sama sekali tidak perduli terhadap pentingnya teknologi informasi untuk dikelola secara baik oleh manajemen.

Model Perancangan Tata Kelola TI 125 1. Ad-Hoc, adalah kondisi dimana perusahaan secara reaktif melakukan penerapan dan implementasi teknologi informasi sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan mendadak yang ada, tanpa didahului dengan perencanaan sebelumnya. 2. Repeatable, adalah kondisi dimana perusahaan telah memiliki pola yang berulang kali dilakukan dalam melakuan manajemen aktivitas terkait dengan tata kelola teknologi informasi, namun keberadaannya belum terdefinisi secara baik dan formal sehingga masih terjadi ketidakkonsistenan. 3. Defined, adalah kondisi dimana perusahaan telah memiliki prosedur baku formal dan tertulis yang telah disosialkan ke segenap jajaran manajemen dan karyawan untuk dipatuhi dan dikerjakan dalam aktivitas sehari-hari. 4. Managed, adalah kondisi dimana perusahaan telah memiliki sejumlah indikator atau ukuran kuantitatif yang dijadikan sebagai sasaran maupun obyektif kinerja setiap penerapan aplikasi teknologi informasi yang ada. 5. Optimised, adalah kondisi dimana perusahaan dianggap telah mengimplementasikan tata kelola manajemen teknologi informasi yang mengacu pada best practice. Gambar 2 dibawah ini merupakan gambar peringkat dari maturitas dalam kerangka kerja COBIT 4.1

126 Techsi Vol. 6 No.1, April 2015 Gambar 2 Tingkat maturity level [13] Dengan adanya maturity level model, maka suatu organisasi dapat melakukan pengukuran tingkat kematangan sebuah sistem dalam proses pencapaian tujuan organisasi. IT Maturity model bukan merupakan hasil atau tujauan akhir melainkan hanya suatu model untuk pengelolaan dan kontrol pada proses teknologi informasi. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini untuk mengukur proses kematangan menggunakan COBIT. Proses pengukuran kematangan yang dilakukan dengan memfokuskan pada proses pengelolaan data menggunakan COBIT yaitu DS11, Penilaian tingkat kematangan dilakukan dengan berdasarkan nilai index pada 6 atribut kematangan COBIT yang meliputi [3]: a. Awareness and Communication(AC) b. Policies, Standards and Procedures (PSP) c. Tools and Automation(TA) d. Skill and Expertise(SE) e. Responsibilities and Accountabilities(RA) f. Goal Setting and Measurement(GSM) Indek Kematangan Tabel 2. Kriteria Indek Kematangan Indek Kematangan Level Kematangan 0-0,50 0 Non-Existent 0,51 1,51 1 Initial /ad Hoc 1,51 2,50 2 Repeatable But Intuitive 2,51 3,50 3 Defined Process 3,51 4,50 4 Managed and Measurable 4,51 5,00 5 Optimized

Model Perancangan Tata Kelola TI 127 Indek kematangan atribut diperoleh dari perhitungan total pilihan jawaban kuesioner dengan rumus dan pembobotan pilihan jawaban sebagai berikut: Indek Kematangan Atribut Tabel 3. Tingkat kematangan as is 6 Atribut DS11 Atribut Nilai Kematangan Tingkat Kematangan AC 2 2 PSP 2.05 2 TA 1.94 2 SE 2.17 2 RA 2.16 2 GSM 1.89 2 Tabel 4. Tingkat kematangan to be 6 Atribut DS11 Atribut Nilai Kematangan Tingkat Kematangan AC 4.2 4 PSP 4.2 4 TA 4.44 4 SE 4.61 5 RA 4.44 4 GSM 4 4

128 Techsi Vol. 6 No.1, April 2015 Gambar 3. Representasi Nilai Kematangan Atribut DS11 Tabel 5. Nilai Kematangan untuk perbaikan proses DS11 Atribut As is To be AC 2 4 PSP 2 4 TA 2 4 SE 2 5 RA 2 4 GSM 2 4 ANALISA GAP Berdasarkan hasil analisis tingkat kematangan pada Universitas Malikussaleh Lhokseumawe untuk proses pengelolaan data(ds11) untuk saat ini (as is) pada atribut AC,PSP, TA, SE, RA, GSM berada pada level 2, sementara yang menjadi harapan (to be) pada atribut AC, PSP, TA, RA, GSM berada pada level 4 dan untuk atribut SE berada pada level 5.

Model Perancangan Tata Kelola TI 129 Gap tingkat kematangan dari hasil yang sudah terukur pada atribut AC, PSP, TA, RA, GSM adalah dua tingkat yaitu level 2 menuju level 4 sementara pada atribut SE adalah 3 tingkat yaitu level 2 menuju level 5. Seperti yang ditunjukkan pada diagram rising star berikut ini: Gambar 4. Diagram rising star as is dan to be Pada analisa Gap, semua atribut kematangan memerlukan rekomendasi atau tahapan untuk mencapai tingkat kematangan 4 untuk atribut AC, PSP, TA, RA, GSM dan tingkat 5 untuk atribut SE. Beberapa rekomendasi yang diusulkan dalam proses pengelolaan data (DS11) untuk mencapai tingkat kematangan 4 dan 5 adalah: 1. Kebutuhan pengelolaan data dipahami dan diperlukan tindakan yang dapat diterima di instansi. 2. tanggung jawab untuk kepemilikan dan pengelolaan data sudah jelas didefinisikan, ditugaskan dan didiskusikan dalam instansi. 3. prosedur sudah formal dan diketahui semua pegawai, dan terdapat knowledge share.

130 Techsi Vol. 6 No.1, April 2015 4. Menggunakan alat bantu yang terbaru untuk memudahkan pembuatan prosedur pengelolaan data, sesuai dengan rencana standarisasi penggunaan alat bantu, seperti: Backup/Restore, dengan menggunakan utility program yang terdapat dalam database management system, atau aplikasi khusus yang ditujukan untuk backup dan restore data. 5. tujuan dan indikator kinerja disepakati dengan pengguna dan dipantau melalui proses yang jelas 6. sudah ada pelatihan formal pengelolaan data untuk pegawai. 7. Melakukan evaluasi terhadap efektivitas rencana pelatihan. IV. KESIMPULAN Kesimpulan model tata kelola teknologi informasi pada proses pengolahan data di Universitas Malikussaleh Lhokseumawe menggunakan COBIT framework pada proses pengelolaan data dapat diperoleh kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut : 1. Tata kelola teknologi informasi di Universitas Malikussaleh Lhokseumawe telah diterapkan khususnya pada domain DS11 (Manage Data). 2. Hasil perhitungan maturity values untuk proses Manage Data (DS11) untuk saat in (as is) pada atribut AC,PSP, TA, SE, RA, GSM berada pada level 2, sementara yang menjadi harapan (to be) pada atribut AC, PSP, TA, RA, GSM berada pada level 4 dan untuk atribut SE berada pada level 5. 3. Temuan harapan (tobe) yang tinggi pada atribut SE (Skill and Expertise) yaitu level 5, sehingga diperlukan effort yang besar untuk mencapai level tersebut.

Model Perancangan Tata Kelola TI 131 4. Sebagai perancangan solusi serta mempertimbangkan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan dalam proses pematangan yang diharapkan maka,model tata kelola teknologi informasi pada pengelolaan data diterapkan dalam suatu penyusunan usulan kebijakan institusi dalam pengelolaan data dan prosedur utama dalam mengelola data. V. DAFTAR PUSTAKA [1]. Surendro, K., 2009, Implementasi Tata Kelola Teknologi Informasi, Informatika, Bandung. [2]. Suryani, A., 2009., Pengembangan Model Information Technology Governance Pada Orgnisasi Pendidikan Tinggi Menggunakan Cobit 4.1 Domain DS Dan ME, UPN Veteran Yogyakarta. [3]. IT Governance Institute., 2007., COBIT 4.1 [4]. amroni, 2011, Analisis tingkat kematangan sistem informasi perpustakaan STIKES Global Yogyakarta, Tesis, Magister Teknik Informatika, STMIK AMIKOM Yogyakarta [5]. Gondodiyoto, S., 2007, Audit Sistem Informasi + Pendekatan COBIT,. Edisi Revisi, Mitra Wacana Media. [6]. Guldentops, E. 2003, Maturity Measurement - First the Purpose, Then the Method,Information Systems Control Journal, Vol. 4. [7]. Indrajit, R.E., 12 Februari 2013, Analisis Keuangan untuk Implementasi TI, http://www.ebizzasia.com/0214-2004/q&a,0214.html.