PENGARUH PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PERUSAHAAN TERHADAP LAPORAN LABA RUGI

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh * M. Nuruzzaman dan Agus Setiady. * Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor ABSTRACT

Oleh * David H.M. Hasibuan, * Annaria Magdalena dan Yosep Gunawan * Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor ABSTRACT

ANALISA PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT TUNAS BARU SULAWESI DI MAKASSAR

PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS MENURUT PSAK 2 GUNA MENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA PT PAN BROTHERS TBK

Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Konstruksi Pada CV. Samudera Konstruksi Palembang Berdasarkan PSAK No. 34

Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada CV Citra Nusa Bakti Palembang

PENGAKUAN PENDAPATAN JASA PT. INFIMEDIA SOLUSI PRATAMA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut IAI (2004 dan 2009) pendapatan (revenue) adalah :

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG USAHA TERHADAP HUTANG USAHA PADA PT. BINTANG AGROKIMIA UTAMA MEDAN

BAB II LANDASAN TEORI

Suci Anggreani Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

MAKALAH PSAK 34: KONTRAK KONSTRUKSI

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Kontrak Pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau

BAB II LANDASAN TEORI. Tujuan dari standar ini adalah untuk menggambarkan perlakuan akuntansi

ANALISIS PERBEDAAN PENGAKUAN PENDAPATAN MENGGUNAKAN METODE KONTRAK SELESAI DAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang mempunyai unsur kegiatan di

BAB 4 PEMBAHASAN. Pada bab ini, pertama penulis akan membahas penerapan persentase

Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Konstruksi Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada PT. Martimbang Utama Palembang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. Kontrak Jangka Panjang (Konstruksi) penjualan terjadi (proses pengiriman) karena saat itu resiko penjualan dan

BAB IV. yang berhubungan dengan kontrak konstruksi pada PT. KLS dimana dibahas dalam

BAB IV PEMBAHASAN. revisi (1994) dengan PSAK 34 sesudah revisi (2010). Kedua, pembahasan dilanjutkan

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN DALAM LAPORAN LABA RUGI PADA PT. MONIFORI NUSANTARA.

BAB II LANDASAN TEORI

PELAPORAN ARUS KAS PADA PT. KEDUNGMADU TROPICAL WOOD DI SAMARINDA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sisilia M. Ratunuman, Analisis Pengakuan Pendapatan.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 34 AKUNTANSI KONTRAK KONSTRUKSI

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI. I B R A H I M STIE-YPUP Makassar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP PADA PT RAK PRIMA PATAMPANUA KABUPATEN PINRANG

ABSTRAK ENDANG ANALISIS PENERAPAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN N0. 21 (Pengganti PSAK No.44) PADA PT. CIPTA KAWALAN RAJA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT. MUJUR INDO PERFORMA

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI. Abstract

ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PR. ALFI PUTRA TRENGGALEK)

MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN

01 Pernyataan ini harus diterapkan pada akuntansi untuk kontrak konstruksi di dalam laporan keuangan kontraktor.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

EVALUASI AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BEBAN PERUSAHAAN KONTRAKTOR DI KOTA JAMBI

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. tugas akhir ini. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan

BAB II LANDASAN TEORI. lagi bahwa akuntansi disebut sebagai bahasa dari keputusan-keputusan. Hal ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

PIUTANG. Menurut Kieso (2004) piutang adalah klaim uang, barang, atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis terhadap laporan keuangan PT Kimia Farma

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

Riczky Anantia Pratiwi 1

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN KONTRAK PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT NOUVALINDO BANJARMASIN. Lisandri

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN RERANGKA PEMIKIRAN. yang lengkap biasanya meliputi neraca,laporan laba rugi, laporan perubahan posisi

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT DUTA PERTIWI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB II LANDASAN TEORI. International Accounting Standards (IAS) / International Financial. Reporting Standards (IFRS)

2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) Standar Akuntansi Keuangan

PENERAPAN PSAK NO.34 DALAM PENGAKUAN PENDAPATAN JASA KONSTRUKSI PADA PT. ADHI KARYA (PERSERO) Tbk SURABAYA

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 34 (REVISI 2010) ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI PT. TPHE

Pendapatan Kontrak Konstruksi PSAK 34. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan pengukuran, penetapan waktu dalam konteks sistem pembukuan

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT YANAPRIMA HASTAPERSADA, Tbk.

PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI

ANALISIS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)

ANALISIS METODE PENGAKUAN PENDAPATAN KONSTRUKSI PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI

PERBANDINGAN ANTARA PENDEKATAN FISIK DAN PENDEKATAN COST TO COST UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT IKA ADYA PERKASA

BAB II LANDASAN TEORI. capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil

ABSTRAK ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI RUMAH PADA PT. PANJI JAYA MULIA PEKANBARU OLEH

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditujukan untuk menyediakan informasi keuangan kepada pihak intern. prestasi manajer, karyawan dan unit-unit organisasinya.

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 23 TAHUN 2010 TENTANG PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN PADA PT DHEZIGN ONLINE SOLUTION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat berbeda-beda tergantung

PENERAPAN PSAK NOMOR 16 TENTANG KAPITALISASI BIAYA REPARASI AKTIVA TETAP (KENDARAAN JENIS FUSO DAN PS) PADA PT. STAR CARGO SAMARINDA SYAHMI AISYAH

BAB II LANDASAN TEORI. Dewasa ini peranan akuntansi sebagai alat bantu pengambilan keputusankeputusan

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Warren (2005 : 63) pendapatan (revenue) adalah peningkatan

PENERAPAN METODE PENGAKUAN PENDAPATAN TERHADAP KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN PADA BD MOTOR

ANALISIS METODE PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA KOPERASI LISTRIK PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULUTTENGGO MENURUT PSAK NO. 27

ANALISIS PENERAPAN PSAK 34 (REVISI 2010) ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BIAYA PADA PT. IKPT

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pengertian akuntansi yang dikemukakan oleh James M. Reeve. et.al (2009 : 4) menyatakan bahwa :

PENERAPAN KOMPUTER AKUNTANSI (MYOB) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN PADA CV KHESENA

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN PADA PT. PALEM BAJA PALEMBANG

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN KONTRAK PADA UD GUNAWAN STEEL. Wahyu Sapto Rini Elly

BAB II LANDASAN TEORI

KESESUAIAN PENGAKUAN PEMBELIAN KREDIT ALAT BERAT X PT MALIKINDO PERKASA DENGAN PSAK 55 ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang diperoleh di UD. Satria maka dapat disimpulkan :

odul ke: Adjusting Process Jurnal Penyesuaian akultas FASILKOM Yustika Erliani SE, MMSI rogram Studi Sistem Informasi

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PT.PEGADAIAN (PERSERO) CABANG MEGAMAS. Oleh Ricky Michael Datulangie Agus Toni Poputra

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT HEXINDO ADIPERKASA, Tbk.

ANALISIS METODE PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT. CAHAYA SURYA PERSADA DI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. konsultan ahli tehnik. Pada usaha ini perusahaan melakukan pembangunan

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah)

Transkripsi:

PENGARUH PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PERUSAHAAN TERHADAP LAPORAN LABA RUGI (The Influence of Revenue and Cost Recognition to Income Statement) Oleh/By: Muhammad Danial dan Triandi Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengevaluasi pengakuan pendapatan dan beban pada perusahaan jasa konstruksi yang melakukan kontrak kerja konstruksi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor Dinas Cipta Karya selaku pihak pemberi kerja, dalam kaitannya terhadap penyajian laporan laba rugi perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Tunas Mekar Eka Harpedi telah melakukan pengakuan pendapatan dan beban dengan cukup baik. Keakuratan nilai pendapatan dan biaya yang disajikan dalam laporan laba rugi telah sesuai dengan nilai kontrak kerja yang telah dilaksanakan oleh perusahaan. Hasil evaluasi diperoleh kesimpulan bahwa pendapatan perusahaan jasa konstruksi berupa pendapatan proyek. Pendapatan tersebut diakui oleh perusahaan dengan menggunakan metode akrual basis dan metode persentase penyelesaian. Begitu pula dengan pengakuan beban. Kebijakan akuntansi yang ditetapkan terhadap laporan laba rugi oleh PT. Tunas Mekar Eka Harpedi telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 tentang Penyajian Laporan Keuangan. Kata Kunci: Pengakuan Pendapatan dan Beban, laporan Laba Rugi PENDAHULUAN Laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.untuk memberikan informasi mengenai daftar aktiva, kewajiban, dan modal serta memberikan informasi mengenai pendapatan yang komperhensif. Mengingat pendapatan dan beban dapat mempengaruhi laporan keuangan, maka perlu untuk menelaah secara keseluruhan mengenai gambaran pengakuan pendapatan dan beban yang berhubungan dengan laporan laba rugi. Untuk itu diperlukan suatu metode guna mengevaluasi pengakuan pendapatan dan beban jasa konstruksi agar dapat menentukan kapan suatu pendapatan dari suatu kontrak konstruksi harus diakui sebagai pendapatan dan beban dalam laporan laba rugi perusahaan. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif eksploratif, yaitu melakukan penelitian terhadap subjek yang berupa individu maupun divisi yang ada dalam perusahaan, untuk menjelaskan hubungan yang relevan terhadap aspek-aspek yang ada di lingkungan ABSTRACT This research done to evaluate the revenueand cost recognition at construction service firm which conducting contract work with Bogor Governmentally. The Result of research indicate that the PT. Tunas Mekar Eka Harpedi finished the revenue and cost recognition in good enoughly. Accuracy the revenue and cost recognition presented in income statement have as according to value of job contract which have been executed by company. Evaluation result concluded that earnings of construction service firm is project revenues. The revenues confessed by company by using bases accrual method and percentage solution method. So also with the cost recognition. Accountancy policy in income statement of PT Tunas Mekar Eka Harpedi have as according to PSAK No. 1 (Financial Statement Presentation). Keywords: Revenue and Cost Recognition And Burden, Income Statement. perusahaan, sekaligus mengkaji masalah yang muncul dari apa yang diamati oleh penulis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode studi kasus, untuk memahami karakteristik fenomena atau kejadian yang diteliti, dengan menggunakan teknik penelitian statistik kualitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengakuan Pendapatan Kontrak Pendapatan kontrak PT. Tunas Mekar Eka Harpedi, diperoleh dari perjanjian kontrak kerja konstruksi antara pemberi kerja dan kontraktor. Pendapatan kontrak PT. Tunas Mekar Eka Harpedi mengalami penurunan dari tahun 2006 ke tahun 2007, hal ini disebabkan karena adanya penurunan nilai kontrak yang diberikan dan cakupan pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan. Pada tahun 2006 PT. Tunas Mekar Eka Harpedi melakukan kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan penyediaan prasarana air dengan Pemerintah Kabupaten Bogor Dinas Cipta Karya, dimana nilai kontrak tersebut sebesar Rp. 220.215.000 yang sudah termasuk PPn 10% yakni sebesar Rp. 20.019.550 -. Masa kerja 60 hari

kalender terhitung dari tanggal 31 Mei 2006. Selain itu, biaya yang dikeluarkan Rp. 180.000.000 dan kesepakatan uang muka yang akan dibayarkan sebesar 30%. Maka PT. Tunas Mekar Eka Harpedi akan mengakui pendapatan dengan jurnal Pada Saat Pembayaran Uang Muka (30%), Jurnalnya : 1 Juni) Kas / Bank Rp. 58.857.600 **** PPN Keluaran yang dipungut Rp. 6.005.800 PPh Psl 23 (Final) Rp. 1.201.000 *** PPN Keluaran Rp. 6.005.800 ** Pendapatan Rp. 60.058.700 * # Rp. 220.215.000 x Uang Muka (30%) = Rp. 66.064.500 - * Rp. 66.064.500 x 100/110 = Rp. 60.058.700, maka PPN Keluarannya : ** Rp. 66.064.500 Rp. 60.058.700 = Rp. 6.005.800 - *** Rp. 60.058.700 x 2% = Rp. 1.201.000 - **** Rp. 66.064.500 - Rp. 6.005.800 - Rp.1.201.000 = Rp. 58.857.600 - Pada saat pembayaran pajak bulan berikutnya tanggal 15 Juli, PT. Tunas Mekar Eka Harpedi akan menjurnal sebagai berikut dan pada laporan di Neraca nilai hutang pajaknya akan tidak ada. 15 Juli) PPN Keluaran Rp.6.005.800 PPN Keluaran yang dipungut Rp.6.005.800 Pada saat pembayaran Termin I pekerjaan konstruksi yang telah diselesaikan perusahaan sudah mencapai 80%, Jurnalnya : 20 Juli) Kas/Bank Rp. 100.057.900 **** PPN Keluaran yang dipungut Rp. 10.209.900 PPh Psl 23 (Final) Rp. 2.041.900 *** PPN Keluaran Rp. 10.209.900** Pendapatan Rp. 102.099.800* Jurnal tanggal 15 bulan berikutnya, pada saat pembayaran pajak : 15 Agst) PPN Keluaran Rp.10.209.900 PPN Keluaran yang dipungut Rp.10.209.000 # Rp. 220.215.000 x (51%) = Rp. 112.309.700 - # 51% = Pekerjaan Konstruksi sudah mencapai 80% dikalikan dengan Uang Muka yang telah dibayarkan 30%, maka termin yang diberikan pemberi kerja sebesar 75% yang kemudian dipotong 24% (80%x30%) sehingga uang termin yang dibayarkan sebesar 51% dari nilai kontrak. * Rp. 112.309.700 x 100/110 = Rp. 102.099.800, maka PPN Keluarannya : ** Rp. 112.309.700 Rp. 10.209.900 = Rp. 10.209.900 - *** Rp. 10.209.900 x 2% = Rp. 2.041.900 - **** Rp. 112.309.700 - Rp. 10.209.900 - Rp. 2.041.900 = Rp. 100.057.900 - Pada saat pembayaran Termin II Pekerjaan telah selesai 100% Jurnalnya : 30 Juli) Kas/Bank Rp. 37.276.400 **** PPN dipungut Rp. 3.803.700 PPh Psl 23 (Final) Rp. 760.700 *** PPN Keluaran Rp. 3.803.700 ** Pendapatan Rp. 38.037.100 * Jurnal tanggal 15, pada saat pembayaran pajak : 15 Agst) PPN Keluaran Rp.3.803.700 PPN Keluaran yang dipungut Rp.3.803.700 # Rp. 220.215.000 x (19%) = Rp. 41.840.800 - # 19% = Pekerjaan Konstruksi sudah mencapai 100% dikurangi dengan Uang Muka 30% dan termin yang telah dibayarkan sebesar 51%, maka sisanya yakni 19% ((100%-(30%+51%)) * Rp. 41.840.800 x 100/110 = Rp. 38.037.100, maka PPN Keluarannya : ** Rp. 41.840.800 Rp. 38.037.100 = Rp. 3.803.700 - *** Rp. 38.037.100 x 2% = Rp. 760.700 - **** Rp. 41.840.800 - Rp. 3.803.700 - Rp. 760.700 = Rp. 37.276.400 - Sehingga jumlah pendapatan bersih yang diterima dari kontrak konstruksi tersebut sebesar Rp. 200.195.600. Sedangkan untuk biaya yang dikeluarkan terdiri dari : (a) Pekerjaan persiapan sebesar Rp. 12.400.000; (b) Pengadaan bahan sebesar Rp. 34.830.000; (c) Pemasangan sebesar Rp. 38.191.900; dan (d) Pelaksanaan dan penyelesaian konstruksi sebesar Rp. 110.770.000-, dengan jurnal sebagai berikut : Biaya kontrak (Material Proyek) Rp. 196.191.900 Kas Rp. 196.191.900 Keterangn Biaya Yang Dikeluarkan Taksiran By Penylesaian Pengajuan Faktur Penerimaan Kas Pembayaran Uang Muka 59.500.000 136.691.900 60.058.650 58.857.600 Juni (Termin I) 100.250.300 36.441.600 102.099.750 100.057.900 Juli (Termin II) 36.441.600-38.037.050 37.276.400 Total 196.191.900-200.195.450 196.191.900 Keterangan Awal Termin I Termin II Uang Muka Juni Juli Biaya Yang Dikeluarkan 59.500.000 159.750.300 196.191.900 Taksiran Biaya Penyelesaian 136.691.900 36.441.600 - Jumlah 196.191.900 196.191.900 196.191.900 Persentase Penyelesaian a/c x 100% 30% 81% 100% Perhitungan Laba Kotor A B C Awal Bulan Diakui pada Bulan sebelumnya Diakui pada Bulan berjalan Awal Uang Muka (30%) 200.195.450 x 30% 60.058.650-60.058.650 Biaya = 196.191.900 x 30% 59.500.000-59.500.000 Laba Kotor 558.650 558.650 Termin I (Bulan Juni) 200.195.450 x 81% 162.158.400 60.058.650 102.099.750 Biaya = 196.191.900 x 81% 159.750.300 59.500.000 100.250.300 Laba Kotor 2.408.100 558.650 1.849.450 Termin II (Bulan Juli) 200.195.450 200.195.450 162.158.400 38.037.050 Biaya = 196.191.900 196.191.900 159.750.300 36.441.600 Laba Kotor 4.003.550 2.408.100 1.595.450 Pada Saat Pembayaran Uang Muka (30%), maka jurnalnya : 1 Juni) Kas / Bank Rp. 58.857.600 **** PPN Keluaran yang dipungut Rp. 6.005.800 PPh Psl 23 (Final) Rp. 1.201.000 *** PPN Keluaran Rp. 6.005.800 ** Uang Muka Rp. 60.058.700 * # Rp. 220.215.000 x Uang Muka (30%) = Rp. 66.064.500 - * Rp. 66.064.500 x 100/110 = Rp. 60.058.700, maka PPN Keluarannya : ** Rp. 66.064.500 Rp. 60.058.700 = Rp. 6.005.800 - *** Rp. 60.058.700 x 2% = Rp. 1.201.000 - **** Rp. 66.064.500 - Rp. 6.005.800 - Rp.1.201.000 = Rp. 58.857.600 - Karena PPN dipungut langsung oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, maka pada saat pembayaran pajak bulan berikutnya tanggal 15 Juli, PT. Tunas Mekar Eka Harpedi akan menjurnal sebagai berikut dan pada laporan Neraca nilai hutang pajaknya akan nihil. 15 Juli) PPN Keluaran Rp.6.005.800 PPN Keluaran yang dipungut Rp.6.005.800 Sedangkan jurnal untuk mencatat biaya yang dikeluarkan setelah uang muka dibayarkan untuk kegiatan pelaksanaan persiapan konstruksi adalah sebagai berikut: Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 11, Januari 2009 43

Bangunan Dalam Pelaksanaan Rp. 59.500.000 Bahan, Kas, Dll. Rp. 59.500.000 Jurnal untuk mencatat pengakuan pendapatan, biaya, dan laba kotor setelah pembayaran uang muka untuk penyelesaian kontrak adalah Biaya Kontrak Pembangunan Rp. 59.500.000 Bangunan Dalam Pelaksanaan Rp. 558.650 Pendapatan Kontrak Pembangunan Rp. 60.058.650 Pada saat pembayaran Termin I sebesar 75% dari pemberi kerja maka kontraktor harus menyelesaikan pekerjaan mencapai tahap 80%, dengan jurnal sebagai berikut : Untuk mencatat Biaya yang dikeluarkan : Bangunan Dalam Pelaksanaan Rp. 100.250.300 Bahan, Kas, dll. Rp. 100.250.300 Untuk mencatat pengajuan faktur atau termin pertama : Piutang Dagang Rp. 102.099.750 Kontrak Pembangunan Rp.102.099.750 Untuk mencatat penerimaan kas bagi perusahaan : 20 Juli) Kas/Bank Rp. 100.057.900 **** PPN Keluaran yang dipungut Rp. 10.209.900 PPh Psl 23 (Final) Rp. 2.041.900 *** PPN Keluaran Rp. 10.209.900** Piutang Dagang Rp. 102.099.800* Jurnal tanggal 15 bulan berikutnya, pada saat pembayaran pajak : 15 Agst) PPN Keluaran Rp.10.209.900 PPN Keluaran yang dipungut Rp.10.209.000 # Rp. 220.215.000 x (51%) = Rp. 112.309.700 - # 51% = Pekerjaan Konstruksi sudah mencapai 80% dikalikan dengan Uang Muka yang telah dibayarkan 30%, maka termin yang diberikan pemberi kerja sebesar 75% yang kemudian dipotong 24% (80%x30%), sehingga uang termin yang dibayarkan sebesar 51% dari nilai kontrak. * Rp. 112.309.700 x 100/110 = Rp. 102.099.800, maka PPN Keluarannya : ** Rp. 112.309.700 Rp. 10.209.900 = Rp. 10.209.900 - *** Rp. 10.209.900 x 2% = Rp. 2.041.900 - **** Rp. 112.309.700 - Rp. 10.209.900 - Rp. 2.041.900 = Rp. 100.057.900 - Untuk mencatat penutupan pengakuan pendapatan, biaya, dan laba kotor selama bulan Juni, maka dijurnal Biaya Kontrak Pembangunan Rp. 100.250.300 Bangunan Dalam Pelaksanaan Rp. 1.849.450 Pendapatan Kontrak Pembangunan Rp. 102.099.750 Pada saat pembayaran Termin II sebesar 100% dari pemberi kerja maka kontraktor harus menyelesaikan pekerjaan mencapai tahap 100%, maka jurnal yang dibuat oleh perusahaan adalah Untuk mencatat Biaya yang dikeluarkan : Bangunan Dalam Pelaksanaan Rp. 36.441.600 Bahan, Kas, Dll. Rp. 36.441.600 Untuk mencatat pengajuan faktur atau termin pertama : Piutang dagang Rp. 38.037.050 Kontrak Pembangunan Rp. 38.037.050 Untuk mencatat penerimaan kas bagi perusahaan : 30 Juli) Kas/Bank Rp. 37.276.400 **** PPN dipungut Rp. 3.803.700 PPh Psl 23 (Final) Rp. 760.700 *** PPN Keluaran Rp. 3.803.700 ** Piutang Dagang Rp. 38.037.100 * Jurnal tanggal 15, pada saat pembayaran pajak : 15 Agst) PPN Keluaran Rp.3.803.700 PPN Keluaran yang dipungut Rp. 3.803.700 # Rp. 220.215.000 x (19%) = Rp. 41.840.800 - # 19% = Pekerjaan Konstruksi sudah mencapai 100% dikurangi dengan Uang Muka 30% dan termin yang telah dibayarkan sebesar 51%, maka sisanya yakni 19% ((100%-(30%+51%)) * Rp. 41.840.800 x 100/110 = Rp. 38.037.100, maka PPN Keluarannya : ** Rp. 41.840.800 Rp. 38.037.100 = Rp. 3.803.700 - *** Rp. 38.037.100 x 2% = Rp. 760.700 - **** Rp. 41.840.800 - Rp. 3.803.700 - Rp. 760.700 = Rp. 37.276.400 - Untuk mencatat penutupan pengakuan pendapatan, biaya, dan laba kotor selama bulan Juni, maka dijurnal Biaya Kontrak Pembangunan Rp. 36.441.600 Bangunan Dalam Pelaksanaan Rp. 1.595.450 Pendapatan Kontrak Pembangunan Rp. 38.037.050 Jadi, jurnal untuk pengakuan pendapatan kontrak atas penyelesaian proyek diatas adalah Kontrak Pembangunan Rp. 200.195.000 Bangunan Dalam Pelaksanaan Rp. 200.195.000 Sehingga jumlah pendapatan yang diterima oleh PT. Tunas Mekar Eka Harpedi dari kontrak konstruksi tersebut adalah sebesar Rp. 200.195.600. dengan biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan kontrak tersebut adalah sebesar Rp. 196.191.900. sedangkan untuk jumlah laba kotor yang dapat diperoleh oleh PT. Tunas Mekar Eka Harpedi adalah sebesar Rp. 4.003.550. Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan hasil evaluasi atas pengakuan pendapatan dan beban pada perusahaan jasa konstruksi umumnya mengakui pendapatan dan beban perusahaan dengan menggunakan metode persentase penyelesaian. Hubungan Antara Pendapatan Kontrak Dengan Pengukuran Pendapatan Pengukuran pendapatan kontrak dipengaruhi oleh bermacam-macam ketidakpastian yang tergantung pada hasil dari peristiwa di masa yang akan datang. Estimasinya seringkali harus direvisi sesuai dengan realisasi dan hilangnya ketidakpastian. Oleh karena itu, jumlah pendapatan kontrak dapat meningkat atau menurun dari suatu periode ke periode berikutnya. Pendapatan Lain-Lain Pendapatan lain-lain adalah Pendapatan yang relatif kecil atau pendapatan selain pendapatan yang telah dikemukakan diatas yang diperoleh dari kegiatan operasional perusahaan. Pendapatan lain-lain dalam suatu kontrak kerja konstruksi berasal dari suatu penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif dengan ketentuan (a) Sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan; dan (b) Dapat diukur secara andal. Yang dimaksud dengan suatu penyimpangan dalam pekerjaan kontrak dalam PSAK 34 adalah suatu instruksi yang diberikan pemberi kerja mengenai perubahan dalam lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan kontrak. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) (2007,34.4) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan pembayaran insentif adalah jumlah tambahan yang dibayarkan kepada kontraktor apabila standarstandar pelaksanaan yang telah dispesifikasikan telah terpenuhi atau dilampaui. Pengakuan Beban Kontrak Pada umumnya beban kontrak diakui oleh perusahaan jasa konstruksi berdasarkan jumlah biayabiaya yang terkait langsung dengan pekerjaan dan pelaksanaan kontrak konstruksi, seperti: 1. Beban yang berhubungan langsung dengan kontrak. 2. Beban yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak pada umumnya dan dapat dialokasikan ke kontrak tersebut. 44 Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 11, Januari 2009

3. Beban lain yang secara khusus dapat ditagihkan ke pemberi kerja sesuai isi kontrak. Dari keseluruhan biaya tersebut PT. Tunas Mekar Eka Harpedi menggunakan metode akrual basis untuk mengakuinya sebagai beban. Hubungan Antara Pendapatan Kontrak Dengan Pengukuran Beban Beban kontrak yang diperoleh dari setiap perjanjian kontrak konstruksi yang dilakukan PT. Tunas Mekar Eka Harpedi merupakan suatu ukuran yang dapat digunakan dalam menilai kinerja perusahaan yaitu dengan meningkatkan jumlah pendapatan dengan tingkat pengorbanan yang tetap maka secara otomatis akan meningkatkan laba dari perusahaan. Ukuran yang digunakan sebagai standar oleh kedua belah pihak yaitu penggunaan mata uang rupiah. Beban Usaha Beban usaha pada PT. Tunas Mekar Eka Harpedi sama seperti pada perusahaan komersial lainnya yaitu berupa beban operasional seperti : (1) Biaya Pemasaran; (2) Biaya Administrasi; (3) Biaya Umum Lainnya. Jurnal yang dibuat untuk perhitungan beban adalah Beban Administrasi dan Umum Kas/Bank Beban Kualifikasi Tender Pengeluaran beban kualifikasi tender menimbulkan penurunan pada assets perusahan karena mengakibatkan keluarnya kas perusahaan dan hal ini akan berpengaruh terhadap penurunan jumlah ekuitas perusahaan karena adanya pengurangan aktiva yang tidak diikuti dengan kenaikan assets lainnya atau penurunan kewajiban perusahaan, dengan jurnal Biaya Kualifikasi Tender Kas Penyajian Laporan Laba Rugi Pada PT. Tunas Mekar Eka Harpedi Kebijakan akuntansi terhadap laba yang ditetapkan oleh perusahaan PT. Tunas Mekar Eka Harpedi sesuai dengan pedoman Standar Akuntansi Keuangan No.1 tentang Laporan Keuangan yang menjelaskan urutan penyusunan laporan keuangan baik dimulai dari Neraca, Laporan Laba Rugi maupun Catatan Atas Laporan Keuangan. Karena dalam perusahaan jasa konstruksi lebih mengutamakan pendapatan yang diperoleh dari pendapatan proyek. Untuk itu, Laporan laba rugi yang disajikan terdiri dari pengurangan atas pendapatan kontrak yang diperoleh selama satu periode akuntansi dengan beban-beban yang secara terperinci diterapkan oleh PT. Tunas Mekar Eka Harpedi dan dengan penyajian laporan keuangan tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi yang jelas bagi pihak luar perusahaan (investor, kreditor, dan pihakpihak lainnya) agar dapat menilai likuiditas perusahaan, yakni kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancarnya, dan solvensi, yakni kemampuan perusahaan untuk membayar semua hutang lancar dan kewajiban jangka panjang pada saat jatuh tempo serta memberikan hasil analisis mengenai kondisi keuangan perusahaan, bukan hanya dilihat dari seberapa besar laba (pendapatan) yang diperoleh oleh perusahaan. Evaluasi Kaitan Antara Pengakuan Pendapatan dan Beban terhadap Laporan Laba Rugi Pada PT. Tunas Mekar Eka Harpedi Beban usaha operasional secara total merupakan beban yang harus ditanggung oleh PT. Tunas Mekar Eka Harpedi pada periode tahun 2007 sebesar Rp. 127.819.125,- dan beban tersebut diakui oleh PT. Tunas Mekar Eka Harpedi karena timbul adanya kontrak kerja konstruksi yang dibuat diawal perjanjian antara pemberi kerja dan kontraktor. Dengan adanya kontrak kerja konstruksi tersebut, maka memungkinkan perusahaan mendapatkan pendapatan proyek sebesar Rp. 282.035.000,- pada periode yang sama dan dapat disimpulkan bahwa beban usaha operasional dapat dihubungkan dengan pendapatan proyek atau dapat ditandingkan, sesuai dengan pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dimana biaya diakui dalam laporan laba rugi dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh, yang biasanya disebut dengan pengaitan antara biaya dan pendapatan (Matching Of Cost With Revenue). Pada tahun 2007 PT. Tunas Mekar Eka Harpedi memperoleh pendapatan proyek jasa konstruksi sebesar Rp. 160.073.125,-, sedangkan beban yang harus dikeluarkan oleh perusahaan selama kegiatan perusahaan itu berlangsung sebesar Rp. 127.819.125,- dengan rincian Gaji Karyawan Rp 162.500.000,00 Biaya Pemasaran Rp 15.950.000,00 Biaya Kualifikasi Tender Rp 8.540.000,00 Biaya Penyusutan Rp 30.287.700,00 Biaya Perjalanan Dinas Rp 9.750.000,00 Biaya Pemeliharaan Rp 11.450.000,00 Biaya Listrik dan Telepon Rp 6.875.400,00 Pembelian Peralatan Kantor Rp 1.950.000,00 Biaya Serba Serbi Rp 8.650.000,00 Dari data-data diatas, maka laba yang diperoleh pada tahun 2007 yaitu : Jumlah Pendapatan Operasional Rp. 160.073.125,- Jumlah Beban Operasional (Rp. 127.819.125,-) Laba Operasional Rp. 32.254.000, Kesimpulan KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan 1. Ketentuan yang ditetapkan PT. Tunas Mekar Eka Harpedi dalam menyajikan laporan keuangan dapat dikatakan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, meskipun masih terdapat kekurangan-kekurangan dalam pengungkapan yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan. 2. PT. Tunas Mekar Eka Harpedi tidak konsisten dalam menggunakan metode persentase penyelesaian karena perusahaan tidak memperhatikan pengakuan pendapatan dan beban yang seharusnya terjadi dalam mencapai tahap penyelesaian suatu kontrak. 3. Bahwa PT. Tunas Mekar Eka Harpedi secara langsung mengakui uang muka yang berasal dari suatu kontrak yang diberikan pemberi kerja sebagai pendapatan perusahaan. Begitu pula dengan uang pembayaran termin penyelesaian tahap konstruksi langsung diakui sebagai pendapatan perusahaan setelah dikurangi Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut langsung oleh pemberi kerja. Padahal penerimaan uang muka tidak boleh secara langsung diakui sebagai pendapatan perusahaan. Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 11, Januari 2009 45

4. PT. Tunas Mekar Eka Harpedi tidak dapat mengestimasi hasil kontrak konstruksi secara andal karena pendapatan tidak diakui sebesar biaya yang telah terjadi dan biaya kontrak tidak diakui sebagai beban dalam periode terjadinya. Oleh karena itu, jika berdasarkan perhitungan dan pencatatan yang dilakukan oleh PT. Tunas Mekar Eka Harpedi maka laba kotor untuk suatu proyek kontrak konstruksi tersebut tidak ada laba yang diakui, sehingga besar kemungkinan total biaya kontrak melebihi total pendapatan kontrak. 5. Dalam hal pengungkapan dan pelaporan keuangan PT. Tunas Mekar Eka Harpedi tidak mengungkapkan jumlah pendapatan kontrak yang diakui sebagai pendapatan dalam periode berjalan, metode yang digunakan untuk menentukan tahap penyelesaian kontrak, jumlah akumulasi biaya yang terjadi, laba yang diakui, dan jumlah uang muka yang diterima. Karena PT. Tunas Mekar Eka Harpedi tidak membuat estimasi mengenai pendapatan dan biaya kontrak untuk menyelesaikan suatu kontrak kerja konstruksi dan tidak mencatat pengakuannya sesuai dengan prinsip akuntansi pada umumnya. Rekomendasi Dari hasil penelitian dan evaluasi yang dilakukan, penulis memberikan saran 1. Perusahaan perlu memiliki suatu sistem pelaporan dan anggaran keuangan yang efektif dalam menelaah estimasi pendapatan dan biaya kontrak sesuai dengan kemajuan kontrak. 2. Perusahaan hendaknya secara konsisten menggunakan metode persentase penyelesaian dalam melakukan pengakuan pendapatan dan beban kontrak karena masih terdapat beberapa pencatatan pengakuan pendapatan dan beban yang tidak jelas. DAFTAR PUSTAKA Anthony, Robert N., David F. Hawkins and Kenneth A. Merchant. 2004. Accounting Text and Cases. By The McGraw-Hill Companies, Inc, New York, Americas. Belkaoui, Ahmed Riahi. 2006, Accounting. Lembaga Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Dyckman, Thomas R., Roland E. Dukes and Charles J. Davis. 2004. Intermediate Accounting. The Mc Grow-Hill Companies, Inc, New York. Earl K Stice, James D. Stice and K Fred Skousen. 2004, Akuntansi Intermediate. Dikutip dari Statement Of Financial Accounting Concept No.6 yang dikeluarkan oleh FASB. Penerbit Erlangga, Jakarta. Firdaus A. Dunia. 2005. Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Harahap, Sofyan Syafri. 2005. Teori Akuntansi. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Horngren, Charles T., Walter T Harrison Jr., Linda Smith Bamber. 2005. Accounting Principle. By Pearson Prentice-Hall, Inc, Upper Saddle River, New Jersey. Ikatan Akuntan Indonesia, 2007, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.01, No.23, dan No.34 Per 1 September 2007. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Keiso, Donald E., Jerry J Weygandt and Paul D. Kimmel. 2005. Pengantar Prinsip-Prinsip Akuntansi Keuangan. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Keiso, Donald E., Jerry J Weygandt and Terry D. Warfield. 2005. Intermediate Accounting. By John Wiley & Sons, Inc, River Street Hoboken III, New Jersey. Michell Suharli. 2006. Akuntansi Untuk Bisnis Jasa dan Dagang. Penerbit PT. Graha Ilmu, Yogyakarta. Muqodim. 2006. Teori Akuntansi. Penerbit PT. Ekonisia Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta. Ridwan Tobink, dkk. 2005.Team Penyusun Kamus Istilah Akuntansi. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, Indonesia. Simangunsong, A.O. 2004. Dasar-Dasar Akuntansi Keuangan, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Soemarso SR. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Penerbit Salemba Empat Patria, Jakarta. Sophar Lumbantoruan. 2005. Akuntansi Pajak. Penerbit PT. Grasindo, Jakarta. Sutrisno. 2006. Proses Penyusunan Laporan Keuangan. Penerbit PT. Ekonisia Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta. Warren, Carl S., James M Reeve and Phillip E. Fees. 2005. Accounting. By Thomson South-Westren, Ohio, USA. Winwin Yadiati. 2007. Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Zaki Baridwan. 2004. Intermediate Accounting. By BPFE, Yogyakarta. 46 Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 11, Januari 2009