PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI TEKNIK MIND MAPPING MURID KELAS III SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR. Syahrun KEPALA SD KARTIKA XX-1 MAKASSAR

dokumen-dokumen yang mirip
Menggunakan Metode Peta Pikiran (mind mapping) dalam Menulis

Penggunaan Metode Mind Mapping terhadap Prestasi Belajar Siswa. (Rosliana Siregar) PENERAPAN IPTEKS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING PADA PELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. (2007:136) bahwa narasi berusaha menjawab: Apa yang telah terjadi? Setiap

Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Pribadi Siswa Kelas IV SD Inpres Randomayang Melalui Metode Pemetaan Pikiran (Mind Mapping)

Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PENERAPAN METODE AKROSTIK SISWA KELAS VI SD KARTIKA KOTA MAKASSAR. Syahrun. Kepala SD Kartika XX-1

MENGENAL PEMBELAJARAN MODEL MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing

BAB II KAJIAN PUSTAKA

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI BERBASIS MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VII SMP LABORATORIUM UNDIKSHA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

II. TINJAUAN PUSTAKA. bantuan catatan. Pemetaan pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Peningkatan Kemampuan Siswa Membuat Kalimat Tanya melalui Teknik 5w 1h di Kelas IV SD Inpres Lobu Gio

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ya Hedi Saputra, 2013

Oleh: Dewi Ekowati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh manusia. Menurut para ahli Belajar dan pembelajaran adalah salah satu

IMPROVING FIFTH GRADER STUDENT S SCIENCE LEARNING ACTIVITY USING MIND MAPPING

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. selama ini kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikir peserta. diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Biogenerasi 1 (2) (2017) Biogenerasi

Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam diri siswa. Orang yang

Mami Sulistyowati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

12/17/2011. Mind Mapping

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

PENERAPAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat

10/27/2010. Mind Mapping

BAB III METODE PENELITIAN

keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain.

PENERAPAN MODEL MIND MAP DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD

Dody Feliks Pandimun Ambarita, Erlinda Simanungkalit, Masta Ginting, Herawaty Bukit, Halimatussakdiah. Surel:

ERLINA DIAH PERMATASARI A

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

Theresyam Kabanga Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Kristen Indonesia Toraja ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SD NEGERI CIKUYA 01 1

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

Oleh Anggrianne Anastasia Panjaitan ABSTRAK

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Oleh: Umi Hidayati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tanwirul Mikdas, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemahaman dikatakan proses berfikir dan belajar. Dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan dasar bagi pengetahuan manusia. Bahasa juga dikatakan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan tindakan (action research), karena penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAP) SMA NEGERI 3 PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

Hasnah PGSD UPP Parepare Fakultas Ilmu Pendidikan UNM

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL

Menyeimbangkan Fungsi Kerja Otak Kanan dan Otak Kiri dalam Pembelajaran Membaca

BAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Menggunakan Metode. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode mind mapping

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga terciptalah masyarakat membaca (reading society). Masyarakat yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MIND MAP SEBAGAI ALTERNATIF INOVASI PEMBELAJARAN BIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. 001 Sawah Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar yang berjumlah 22

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas V SD Inpres 3 Kasimbar Menulis Karangan Narasi Melalui Media Gambar Seri Dengan Metode Latihan

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL MIND MAPPING (PTK Pada Siswa Kelas IX B SMPN 3 Kota Cirebon)

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 BATU PADA MATERI SEGI EMPAT

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI TEKNIK MIND MAPPING MURID KELAS III SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR Syahrun KEPALA SD KARTIKA XX-1 MAKASSAR ABSTRAK: Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui Penerapan Teknik Mind Mapping, dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah hasil belajar bahasa indonesia kelas III SD Kartika XX-1 Kota Makassar dapat ditingkatkan melalui penerapan Penerapan Teknik Mind Mapping. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD III dengan jumlah siswa 28 orang yang terdiri dari 16 orang perempuan dan 12 orang laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Pengambilan data dilakukan dengan mengevaluasi hasil belajar, melalui tes tertulis. Hasil penelitian dari siklus I ke siklus II menunjukkan bahwa aktivitas siswa meningkat dan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus I sebesar 65 dan pada siklus II sebesar 70,52. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Penerapan Penerapan Teknik Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar indonesia kelas III SD Kartika XX-1 Kota Makassar. Kata kunci: hasil belajar, teknik Mind Mapping PENDAHULUAN Kegiatan menulis dapat ditemukan dalam aktivitas manusia setiap hari, seperti menulis surat, laporan, buku, artikel, dan sebagainya. Dapat dikatakan, bahwa kehidupan menusia hampir tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan menulis. Peranan menulis yang sangat tinggi sejalan dengan pendapat 1 1

Horn (1988: 12) yang menyatakan bahwa masyarakat yang tidak mampu mengekspresikan pikiran dalam bentuk tulisan, akan tertinggal jauh dari kemajuan karena kegiatan menulis dapat mendorong perkembangan intelektual seseorang sehingga mampu berpikir kritis. Hal senada diungkapkan oleh Tarigan (1992: 44) bahwa indikasi kemajuan suatu bangsa dapat dilihat maju-tidaknya komunikasi tulis bangsa itu. Salam (1998: 42) dalam hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa kemampuan menulis murid SD Kartika XX-1 Makassar belum memadai. Sejalan dengan uraian di atas, Ismail (1997) menyatakan bahwa pengajaran menulis dewasa ini sangat terlantar. Berdasarkan informasi dari beberapa guru ternyata dalam pembelajaran keterampilan menulis ditemukan bahwa pengajaran keterampilan menulis yang banyak diterapkan di sekolah adalah teknik konvensional yakni mengajar murid menulis secara langsung dengan memberikan judul, tema, atau topik tertentu, serta kerangka yang harus ditulis. Bahkan ada beberapa guru langsung menyuruh murid menulis dengan cara menulis bebas. Hal ini juga berdasakan informasi dari guru kelas III SD Kartika XX-1 Makassar cenderung melakukan hal yang sama yaitu murid mengembangkan kerangka menjadi sebuah karangan. Berdasarkan daftar nilai murid kelas III SD Kartika XX-1 Makassar tahun pelajaran 2009/2010, yaitu dari 24 murid rata-rata nilai keterampilan menulis murid hanya 6,1 sedangkan keterampilan membaca 7,0, keterampilan berbicara 6,6, dan keterampilan menyimak 6,5 (Daftar nilai kelas III SD Kartika XX-1 Makassar tahun pelajaran 2009/2010). 2 2

Teknik Mind Mapping dalam pembelajaran menulis berupaya membelajarkan murid menulis dengan mengembangkan pikiran murid lebih luas dan terpetakan sehingga mudah untuk ditulis. Hal tersebut memungkinkan, karena pembelajaran menulis bersifat luas dan terpetakan sehingga pikiran murid lebih leluasa mengakomodasi bahan yang akan ditulis. Hal tersebut tentu saja akan menciptakan sebuah sistem pembelajaran yang lebih bermakna. Oleh karena itu perlu diadakan suatu penelitian mengenai upaya peningkatan kemampuan menulis murid kelas III SD Kartika XX-1 Makassar tahun pelajaran 2009/2010 melalui teknik mind mapping. Secara sederhana hakikat menulis, yaitu menuangkan ide atau pikiran secara tertulis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia., menulis adalah menyusun suatu cerita buku dan sebagainya. (Alwi, dkk. 2003: 506). Sejalan dengan pengertian di atas, Learner (dalam Abdurrahman, 1996: 192) mengemukakan,bahwa menulis atau mengarang adalah mengemukakan ide dalam bentuk visual. Demikian pula, Sumarmo (1989: 7) mengemukakan, bahwa menulis adalah mengungkapkan bahasa dalam bentuk simbol gambar. Berdasarkan kedua batasan di atas, dapat dinyatakan bahwa ada beberapa komponen menulis, yaitu menulis adalah bentuk komunikasi, menulis adalah menggambarkan pikiran, perasaan, dan ide menggunakan media visual. Secara khusus, fungsi menulis dapat diketahui berdasarkan beberapa referensi, seperti yang dikemukakan oleh Tarigan (1992: 23) sebagai berikut. Menulis berfungsi sebagai sarana bagi seseorang untuk berpikir secara kritis. Selain itu, agar kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi, memecahkan masalah yang 3 3

dihadapi, menyusun urutan bagi pengalaman, membantu kita menjelaskan pikiran-pikiran. Selain fungsi di atas, Darmadi (1996: 3) mengemukakan fungsi menulis adalah sebagai sarana untuk belajar dapat memunculkan ide baru, dapat melatih kemampuan mengorganisasi dan menjernihkan berbagai konsep atau ide yang dimiliki, melatih sikap objektif yang ada pada diri seseorang, membantu menyerap dan memproses informasi, berlatih memecahkan masalah sekaligus, dan memungkinkan kita dapat menjadi aktif sebagai informan dari pada penerima informasi. Berdasarkan definisi menulis, jelas pula tergambar tujuan menulis Achmad (1992: 11) mengemukakan, tujuan umum pengajaran menulis di sekolah dasar adalah agar murid mampu memahami dan mengomunikasikan serta menerapkan ide dengan baik dan tersusun dalam bahasa tulis. Dalam kurikulum 2006 sekolah dasar, pembelajaran menulis harus dimulai dari tahap yang paling sederhana lalu pada hal yang sederhana, ke yang biasa, hingga pada yang paling sukar. Tentu saja hal ini pula melalui tahapan sesuai dengan tingkat pemikiran murid. Oleh karena itu, di sekolah dasar pembelajaran menulis dibagi atas dua tahap, yaitu menulis permulaan dan menulis lanjut. Waruwu (2010) mengemukakan batasan Mind Mapping atau pemetaan pikiran sebagai berikut: Mind Map adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah, menangkap berbagai pikiran dalam berbagai sudut. Mind Map mengembangkan cara pikir divergen, berpikir kreatif. Mind Map adalah alat berpikir organisasional yang sangat hebat. Mind Map dapat diistilahkan sebagai 4 4

Pisau Tentara Swiss Otak. Mind Map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi itu ketika dibutuhkan. (http://www.mind-mapping. co.uk, diakses 23/04/2010) Sejalan dengan itu, Astutik (2009) dalam http://ksupointer.com menyatakan bahwa Mind Mapping atau Peta Pikiran adalah metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon. Dari fakta tersebut maka disimpulkan apabila kita juga menyimpan informasi seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasi tersimpan dalam otak dan hasil akhirnya tentu saja proses belajar kita akan semakin mudah. Joomla (2010) dalam http://duniaguru.com. Mengemukakan Mind Mapping atau Peta Pikiran adalah metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang berbercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon. Dari fakta tersebut maka disimpulkan apabila kita juga menyimpan informasi seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasi tersimpan dalam otak dan hasil akhirnya tentu saja proses belajar kita akan semakin mudah. Dari penjelasan diatas, bisa disimpulkan cara 5 5

kerja Peta Pikiran adalah menuliskan tema utama sebagai titik sentral / tengah dan memikirkan cabang-cabang atau tema-tema turunan yang keluar dari titik tengah tersebut dan mencari hubungan antara tema turunan. Itu berarti setiap kali kita mempelajari sesuatu hal maka fokus kita diarahkan pada apakah tema utamanya, poin-poin penting dari tema yang utama yang sedang kita pelajari, pengembangan dari setiap poin penting tersebut dan mencari hubungan antara setiap poin. Dengan cara ini maka kita bisa mendapatkan gambaran hal-hal apa saja yang telah kita ketahui dan area mana saja yang masih belum dikuasai dengan baik. Masih senada, Anton (2010) mengemukakan Mind Mapping atau Peta Pikiran adalah metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotakkotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang berbercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabangcabang pohon. (http://pkab.wordpress.com/ 2008/02/29) Berdasarkan beberapa konsep dasar hakikat Mind Mapping di atas dapat dikemukakan gambar secara nyata hakikat Mind Mapping sebagai berikut. Sumber: (http://pkab.wordpress.com/ 2008/02/29) 6 6

Hakikat Mind Mapping dilandasi oleh konsep yang rasional bahwa dalam peta pikiran, peta pikiran juga memudahkan kita untuk mengembangkan ide karena kita bisa mulai dengan suatu ide utama dan kemudian menggunakan koneksi-koneksi di otak kita untuk memecahnya menjadi ide-ide yang lebih rinci. Otak manusia terdiri dari 2 belahan, kiri (left hemisphere) dan kanan (right hemisphere) yang disambung oleh segumpal serabut yang disebut corpuss callosum. Belahan otak kiri terutama berfungsi untuk berpikir rasional, analitis, berurutan, linier, saintifik seperti membaca, bahasa, dan berhitung. Sedangkan belahan otak kanan berfungsi untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Kedua belahan otak tersebut memiliki fungsi, tugas, dan respons berbeda dan harus tumbuh dalam keseimbangan. Dalam proses menuangkan pikiran, manusia berusaha mengatur segala fakta dan hasil pemikiran dengan cara sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan dari awal, dengan harapan bahwa akan lebih mudah mengingat dan menarik kembali informasi dikemudian hari. Tetapi, sistem pendidikan modern memiliki kecenderungan untuk memilih keterampilanketerampilan otak kiri yaitu matematika, bahasa, dan ilmu pengetahuan dari pada seni, musik, dan pengajaran keterampilan berpikir, terutama keterampilan berpikir secara kreatif. Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan cara kerja peta pikiran adalah menuliskan tema utama sebagai titik sentral (tengah) dan memikirkan cabang-cabang atau tema-tema turunan yang keluar dari titik tengah tersebut dan mencari hubungan antara tema turunan. Itu berarti setiap kali kita mempelajari sesuatu hal maka fokus kita diarahkan pada apakah tema utamanya, poin-poin penting dari tema yang utama yang sedang kita pelajari, pengembangan 7 7

dari setiap poin penting tersebut, dan mencari hubungan antara setiap poin. Dengan cara ini maka kita bisa mendapatkan gambaran hal-hal apa saja yang telah kita ketahui dan mana saja yang masih belum dikuasai dengan baik. (Astutik, 2009 dalam http://ksupointer.com). Pada prinsipnya pembelajaran menulis mengunakan Mind Mapping adalah konsep Mind Mapping dijadikan dasar dalam pengembangan ide bagi anak dalam menulis suatu topik. Sebagai contoh, jika anak kelas III SD akan menulis tentang bunga, maka pikiran tentang bunga harus dipetakan secara konkrit menggunakan Mind Mapping, misalanya dari bunga anak berpikir tentang, nama, warna, aroma, temapt tumbuh, kegunaan, cara memelihara, dan lain-lain, dari pengembangan itu, dikembangkan lagi menjadi cabang-cabang lebih luas. Contoh warna dikemabngkan lagi menjadi beberapa warna merah kuning, hjau, putih, violet, ungu, kuning, jingga, dan lain-lain. Dan seterusnya sehingga menjadi sebuah ide utuh yang akan mudah untuk dituangkan dalam tulisan karena karena sudah tersedia dalam pemetaan pikiran. Berdasarkan peta pikiran itu, murid menulis secara detail yang dibutuhkan. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PTK). Penelitian tindakan kelas didefinisikan sebagai bentuk kajian bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yaitu guru untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukannya itu serta memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut itu dilakukan (PGSM, 1999:6). Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model spiral dari Kemmis dan Taggart. Tahap-tahap penelitian 8 8

tindakan kelas yang dilakukan menurut Kemmis dan Taggart dalam Wiriaatmaja (2005) ada empat yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap 2009/2010 selama 1-2 bulan mulai bulan Februari maret 2010 bertempat di SD Kartika XX-1 Makassar. Subjek dalam penelitian ini adalah murid kelas III SD Kartika XX-1 Makassar yang aktif dan terdaftar pada semester genap tahun ajaran 2009/2010 yang berjumlah 28 orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Dengan sasaran utama peningkatan hasil belajar menulis dengan menerapkan teknik Mind Mapping Pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini berupa tes, observasi, wawancara, dan catatan lapangan. Tes dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang pemahaman murid terhadap pembelajaran menulis. Tes dilaksanakan pada awal penelitian, pada akhir setiap tindakan, dan pada akhir Analisis data dalam penelitian ini dilakukan selama dan setelah pengumpulan data. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan kualitatif yang terdiri dari tiga tahap kegiatan yang dilakukan secara berurutan, yaitu: 1) Mereduksi data, 2) Menyajikan data, 3) Menarik kesimpulan dan verifikasi data, (Moleong, 2001: 14). Indikator keberhasilan dalam penelitian ini meliputi indikator proses dan hasil dalam penerapan teknik mind mapping. Adapun kriteria yang digunakan untuk menilai peningkatan hasil belajar mengarang murid kelas III SD Kartika XX-1 Makassar menggunakan teknik Mind Mapping adalah sesuai dengan kriteria standar yang dikemukakan oleh 9 9

pendapat Mc. Taggart dalam Faisal (2007:30). Berdasarkan kriteria di atas maka kriteria keberhasilan tindakan dilihat dari hasil belajar murid yaitu apabila semua murid yang menjadi subjek penelitian ini memperoleh skor 75 atau lebih (kualifikasi baik B). Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model yang mengacu pada model penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Suharsimi (2008) Tahapan yang dilaksanakan dalam PTK ini berdasarkan tahapan yang dikemukakan oleh Lewin yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi dengan menggunakan 2 (dua) siklus. PEMBAHASAN Berdasarkan daftar nilai murid kelas III SD Kartika XX-1 Makassar tahun pelajaran 2009/2010, yaitu dari 28 murid rata-rata nilai keterampilan menulis murid hanya 6,1 sedangkan keterampilan membaca 7,0, keterampilan berbicara 6,6, dan keterampilan menyimak 6,5 (Daftar nilai kelas III SD Kartika XX-1 Makassar tahun pelajaran 2009/2010). Hasil penelitin menujukkan bahwa pada tindakan siklus I, telah memperlihatkan proses maupun hasil belajar mengenai menulis yang cukup. Berdasarkan hasil pengamatan, dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa pada tindakan siklus I meningkat. Dari 28 orang siswa, yang mencapai nilai 65 atau lebih hanya 13 orang, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan yang signifikas yaitu 25 orang. Adanya siswa yang memperoleh nilai di bawah 65 karena terdapat beberapa kendala yaitu sebagian siswa masih perlu berlatih 10 10

megembangkan topik yang disodorkan tersebut. Jika dilihat dari indikator kinerja maka sudah berada pada rata-rata 70,52 kategori baik Secara keseluruhan proses sangat baik, siswa sangat termotivasi mengikuti pembelajaran, dengan menggunakan langkah-langkah mind mapping. Demikian halnya guru telah melaksakan pembelajaran dengan baik, Peneliti juga lebih menguasai materi maupun tenik penerapan mind maping. Berdasarkan hal di atas ternyata siswa dapat terbantu dalam membuat karanga/menulis melalui mind mapping. Hal ini terutama dalam pengembangan topik yang akan dikarang. Hal ini sesuai konsep mind mapping bahwa Hakikat Mind Mapping dilandasi oleh konsep yang rasional bahwa dalam peta pikiran, kita dapat melihat hubungan antara satu ide dengan ide lainnya dengan tetap memahami konteksnya. Ini sangat memudahkan otak untuk memahami dan menyerap suatu informasi. Mengapa? karena cara kerjanya mirip dengan cara kerja koneksi di dalam otak. Di samping itu, peta pikiran juga memudahkan kita untuk mengembangkan ide karena kita bisa mulai dengan suatu ide utama dan kemudian menggunakan koneksi-koneksi di otak kita untuk memecahnya menjadi ide-ide yang lebih rinci. Pada prinsipnya pembelajaran menulis mengunakan Mind Mapping adalah konsep Mind Mapping dijadikan dasar dalam pengembangan ide bagi anak dalam menulis suatu topik. Sebagai contoh, jika anak kelas III SD akan menulis tentang bunga, maka pikiran tentang bunga harus dipetakan secara konkrit menggunakan Mind Mapping, misalnya dari bunga anak berpikir tentang, nama, warna, aroma, temapt tumbuh, kegunaan, cara memelihara, dan lain-lain, dari pengembangan itu, dikembangkan lagi menjadi cabang-cabang lebih luas. 11 11

Tampanya konsep Mind Mapping menjadi alternatif efektif untuk pembelajanan menulis. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa cara mengatasi kesulitan menulis/mengarang siswa kelas III SD Kartika XX-1 Makassar yaitu dilakukan pembelajaran menulis dengan teknik mind mapping. Atau dengan kata lain, hasil belajar menulis melalui pemanfaatan teknik Mind Mapping murid kelas III SD Kartika XX-1 Makassar meningkat. Peningkatan tersebut dilihat pada indikator kinerja berada pada kategori baik. Selain itu, penggunaan teknik maind mapping juga menujukkan bahwa membuat murid kelas III SD Kartika XX-1 Makassar termotivasi belajar menulis. Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang perlu disampaikan adalah: Ada baiknya para pembina pendidikan memberikan sosialisasi tentang penerapan teknik Mind Mapping kepada para guru sekoloh dasar. Pihak guru disarankan untuk menerapkan pembelajaran menulis dengan teknik mind mapping dan Pihak peneliti lain disarankan untuk mengembangkan penelitian ini dengan menerapkan pembelajaran bahasa Indonesia melalui teknik Mind Mapping pada aspek lainnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono, 1996. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Dirjen Perguruan Tinggi. 12 12

Achmad DS. 1992. Pembelajaran Menulis. Bandung: Angkasa Alwi, Hasan, dkk.2003 Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Pusat Bahasa Anton. 2010. dalam http://pkab.wordpress.com Astutik. 2009 dalam http://ksupointer.com: diakses 24 April 2010 Darmadi, Kaswan. 1996. Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa. Horn, Van. 1988. Tulis Apa yang Kamu Lihat (terjemahan). Jakarta: Rosdakarya. Ismail, Taufik. 1997. Pemelajaran Menulis Memprihatinkan. Dalam Mimbar Karya Makassar Salam.1998. Kemampuan Menulis murid SD Inpres Andi Tonro. Ujung Pandang: Skripsi Sumarmo. 1989. Pembelajaran Menulis di SD Teori dan Aplikasi. Jogjakarta: Gema Media Waruwu, Fidelis E dalam http:www.edutraco.com: dakses tanggal, 1 Mei 2010 13 13