PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2015

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2017

Perkembangan Ekspor dan Impor

Perkembangan Ekspor dan Impor

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA SEPTEMBER 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2009

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET 2008

Nilai ekspor Jawa Barat Desember 2015 mencapai US$2,15 milyar naik 5,54 persen dibanding November 2015.

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN MEI 2004

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT OKTOBER 2015

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN NOVEMBER 2015

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER 2005

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER 2004

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MEI 2011

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

BPS PROVINSI JAWA BARAT A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2015 MENCAPAI US$ 2,23 MILYAR

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA FEBRUARI 2011

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MARET 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JULI 2017

EKSPOR Perkembangan Ekspor Ekspor Migas dan Non Migas

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN APRIL 2017

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN FEBRUARI 2002

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

BERITA RESMI STATISTIK

Perdagangan Luar Negeri Ekspor-Impor Sumatera Selatan Agustus 2017

Tabel 1. Neraca Perdagangan Luar Negeri Sumatera Utara Untuk Beberapa Periode Tahun

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT NOVEMBER 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT DESEMBER 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA MEI 2012

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN APRIL 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT APRIL 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN NOVEMBER 2016*

BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT JUNI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN OKTOBER 2016*

Perkembangan Ekspor dan Impor Kalimantan Barat Agustus 2017

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA


PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT JULI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT MARET 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT DESEMBER 2016

Transkripsi:

No. 50/11/36/Th. IX, 2 November PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER TURUN 5,85 PERSEN MENJADI US$706,27 JUTA Nilai ekspor Banten pada turun 5,85 persen dibanding, yaitu dari sebelumnya sebesar US$750,18 juta menjadi US$706,27 juta, sementara dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya nilai ekspor mengalami penurunan 15,72 persen. Ekspor nonmigas mengalami penurunan 5,50 persen dibanding, dari US$747,20 juta menjadi US$706,09 juta, sedangkan dibanding ekspor turun 15,72 persen. Ekspor migas turun 94,19 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$2,98 juta menjadi US$0,17 juta, sedangkan dibanding ekspor meningkat 3,97 persen. Nilai ekspor nonmigas tertinggi pada berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$176,63 juta, disusul oleh plastik dan barang dari plastik (HS 39) dengan ekspor sebesar US$62,66 juta. Negara tujuan ekspor nonmigas tertinggi adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$137,84 juta, disusul oleh Jepang dan Tiongkok sebesar US$61,70 juta dan US$49,97 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa secara berturut-turut sebesar US$120,62 juta dan US$110,24 juta. Menurut sektor, ekspor sektor nonmigas mengalami penurunan pada sektor sektor industri dan pertanian dibanding bulan sebelumnya, sementara untuk sektor pertambangan meningkat. Ekspor melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$635,01 juta, disusul Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading, masing-masing senilai US$19,94 juta dan US$18,64 juta. 1. Ekspor Migas dan Nonmigas Nilai ekspor Banten pada turun 5,85 persen dibanding, yaitu dari sebelumnya sebesar US$750,18 juta menjadi US$706,27 juta. Penurunan ekspor ini terutama disebabkan oleh ekspor nonmigas yang mengalami penurunan 5,50 persen dibanding, dari US$747,20 juta menjadi US$706,09 juta, ditambah dengan ekspor migas yang juga turun 94,19 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$2,98 juta menjadi US$0,17 juta di saat yang bersamaan. Khusus mengenai ekspor migas pada, penurunan tadi lebih disebabkan oleh ekspor komoditi komoditi hasil minyak yang turun, mengingat pada komoditi migas lainnya,yaitu gas dan minyak mentah tidak didapati kegiatan ekspor. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November 1

Sept'13 Okt'13 Nov'13 Des '13 Jan '14 Feb '14 Mar '14 Apr '14 Mei '14 Juni '14 Juli '14 Agst '14 Sept '14 Okt '14 Nov '14 Des '14 Jan '15 Feb '15 Mar '15 Apr '15 Mei '15 Juni '15 Juli '15 Agust '15 Sept'15 Juta US$ Tabel 1 Ringkasan Perkembangan Ekspor Banten Nilai FOB % 15 15 % 15 14 total 15 (8) Total Ekspor 750,18 706,27 7.640,55 6.889,96-5,85-9,82 100,00 Migas 2,98 0,17 1,17 17,07-94,19 1.364,84 0,25 - Minyak Mentah - - - - - - - - Hasil Minyak 2,98 0,17 1,17 11,55-94,19 891,68 0,17 - Gas - - - 5,51 - - 0,08 Nonmigas 747,20 706,09 7.639,38 6.872,89-5,50-10,03 99,75 Dibanding bulan yang sama tahun, nilai ekspor Banten pada mengalami penurunan 15,72 persen. Penyebab utama penurunan ekspor ini adalah ekspor nonmigas yang turun 15,72 persen, karena berlawanan dengan kondisi pertama, ekspor migas meningkat sebesar 3,97 persen. Nilai ekspor kumulatif Banten untuk periode Januari mencapai US$6.889,96 juta, turun 9,82 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan nilai ekspor untuk periode Januari lebih disebabkan oleh ekspor nonmigas yang mengalami penurunan 10,03 persen, mengingat sebaliknya, ekspor migas meningkat 1.364,84 persen pada saat yang sama. Grafik 1 Perkembangan Nilai Ekspor Banten 2013 1.000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 TOTAL MIGAS NONMIGAS Penelusuran perkembangan ekspor lebih lanjut, perubahan nilai ekspor migas dan nonmigas pada sejalan dengan pergerakan volumenya. Perkembangan ekspor migas dan nonmigas untuk diduga terkait dengan penurunan kondisi ekonomi secara global sehingga secara umum menurunkan permintaan akan barang-barang ekspor asal Banten dan hal ini bisa dilihat dari tertekannya nilai tukar rupiah US$. Khusus untuk komoditi migas, sedikit peningkatan harga komoditi ini di pasar perdagangan internasional turut menjadi penyumbang penurunan ekspor komoditi ini. Ekspor migas dan nonmigas dalam satu bulan ke depan agak sulit diprediksi mengingat pelemahan perekonomian global masih berlanjut, sementara harga-harga di pasar perdagangan internasional yang cenderung fluktuatif ditambah nilai tukar rupiah yang terus melemah. 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November

2. Ekspor Nonmigas menurut Golongan Barang HS 2 Digit Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada mencapai US$502,23 juta, sementara untuk golongan barang lainnya sebesar US$203,87 juta. Nilai ekspor nonmigas tertinggi pada berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$176,63 juta, disusul oleh plastik dan barang dari plastik (HS 39) dengan ekspor sebesar US$62,66 juta. Enam dari sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada mengalami penurunan nilai ekspor, kecuali golongan barang plastik dan barang dari plastik (HS 39), kertas/karton (HS 48), mesin/peralatan listrik (HS 85) dan barang-barang rajutan (HS 61). Penurunan ekspor nonmigas tertinggi berasal dari besi dan baja (HS 72), yaitu US$19,89 juta, sedangkan terendah pada golongan karet dan barang dari karet (HS 40) yang turun US$1,68 juta. Lebih lanjut, peningkatan tertinggi berasal dari kertas/karton (HS 48) yaitu US$7,34 juta, sementara untuk tiga golongan barang lainnya turun di bawah dari US$3 juta. Tabel 2 Ekspor Nonmigas Banten Menurut Sepuluh Golongan Barang HS 2 Digit Nilai FOB t Sept 15 thd Agst 15 total nonmigas 15 1. Alas Kaki (64) 182,77 176,63 1.634,72 1.809,83-6,14 26,33 2. Plastik dan Barang dari Plastik (39) 61,99 62,66 681,38 511,41 0,67 7,44 3. Tembaga (74) 47,34 41,30 544,11 451,68-6,04 6,57 4. Karet dan Barang dari Karet (40) 41,30 39,63 343,54 328,51-1,68 4,78 5. Kertas / Karton (48) 29,70 37,05 293,19 291,94 7,34 4,25 6. Mesin / Peralatan Listrik (85) 34,30 34,87 275,94 280,55 0,58 4,08 7. Bahan Kimia Organik (29) 46,03 32,61 635,96 348,77-13,42 5,07 8. Mesin-mesin / Pesawat Mekanik (84) 29,78 26,55 303,53 245,26-3,23 3,57 9. Besi dan Baja (72) 45,71 25,82 341,99 409,94-19,89 5,96 10. Barang-barang Rajutan (61) 22,34 25,12 256,98 225,33 2,78 3,28 Total 10 Golongan Barang 541,27 502,23 5.311,34 4.903,21-39,05 71,34 Lainnya 205,93 203,87 2.328,04 1.969,69-2,06 28,66 Total Ekspor Nonmigas 747,20 706,09 7.639,38 6.872,89-41,11 100,00 Ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama untuk periode Januari memberikan kontribusi 71,34 persen total ekspor nonmigas. Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang utama tadi turun 7,68 persen dibanding periode yang sama tahun atau sebesar US$408,14 juta. Ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama periode itu mengalami penurunan pada tujuh golongan barang, kecuali alas kaki (HS 64), mesin/peralatan listrik (HS 85) dan besi dan baja (HS 72). Adapun tiga golongan barang dengan kontribusi tertinggi adalah alas kaki (HS 64), plastik dan barang dari plastik (HS 39) dan tembaga (HS 74), dengan pangsa gabungan sebesar 40,35 persen. Lebih lanjut, bila disandingkan secara bersamaan untuk sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada dan, maka didapati seluruh golongan barang yang sama. Tujuh dari sembilan golongan barang utama tadi, kecuali bahan kimia organik (HS 29), mesinmesin/pesawat mekanik (HS 84) dan barang-barang rajutan (HS 61) merupakan golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang utama ekspor nonmigas selama setahun terakhir. Adapun Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November 3

kontribusi gabungan dari ketujuh golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang utama tadi tidak pernah kurang dari 50 persen. 3. Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama Nilai ekspor nonmigas duabelas negara tujuan pada mencapai US$471,53 juta, turun 13,02 persen atau sebesar US$70,56 juta dibanding bulan sebelumnya, sebaliknya untuk negara lainnya meningkat 14,36 persen atau sebesar US$29,45 juta. Negara tujuan ekspor nonmigas tertinggi adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$137,84 juta, disusul oleh Jepang dan Tiongkok sebesar US$61,70 juta dan US$49,97 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa secara berturut-turut sebesar US$120,62 juta dan US$110,24 juta. Tujuh dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas Banten mengalami penurunan nilai ekspor nonmigas pada dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kecuali Vietnam, Jerman, Belgia, Jepang dan Australia. Penurunan ekspor nonmigas tertinggi berasal dari Thailand, yaitu US$24,28 juta dan terendah tercatat pada Korea Selatan yang turun US$1,25 juta. Lebih lanjut, nilai ekspor nonmigas gabungan untuk tujuan negara-negara ASEAN turun US$31,16 juta, sebaliknya untuk ekspor menuju negara-negara Uni Eropa secara agregat mengalami peningkatan sebesar US$7,42 juta. Tabel 3 Ekspor Nonmigas Banten menurut Negara Tujuan Nilai FOB 15 thd 15 total nonmigas 15 ASEAN 151,78 120,62 1.710,48 1.245,89-31,16 18,13 1. Thailand 54,97 30,69 562,75 400,47-24,28 5,83 2. Malaysia 32,85 28,54 475,12 301,57-4,31 4,39 3. Vietnam 26,96 27,15 275,86 244,28 0,19 3,55 ASEAN Lainnya 36,99 34,23 396,75 299,56-2,76 4,36 UNI EROPA 102,82 110,24 1.058,78 1.034,59 7,42 15,05 4. Jerman 22,20 26,08 209,79 217,29 3,88 3,16 5. Inggris 20,65 19,32 182,62 174,95-1,33 2,55 6. Belgia 20,68 15,67 214,41 199,07-5,01 2,90 UNI EROPA Lainnya 39,28 49,15 451,95 443,28 9,87 6,45 NEGARA UTAMA LAINNYA 363,76 324,06 3.390,58 3.257,90-39,70 47,40 7. Amerika Serikat 139,10 137,84 1.316,22 1.343,81-1,25 19,55 8. Jepang 61,19 61,70 613,08 551,15 0,51 8,02 9. Tiongkok 74,17 49,97 703,58 602,94-24,20 8,77 10. Korea Selatan 34,05 32,78 287,35 350,24-1,27 5,10 11. Australia 18,75 21,57 240,86 172,15 2,83 2,50 12. India 36,51 20,19 229,48 237,62-16,32 3,46 Total 12 Negara Tujuan 542,09 471,53 5.311,13 4.795,54-70,56 69,77 Lainnya 205,11 234,56 2.328,25 2.077,35 29,45 30,23 Total Ekspor Nonmigas 747,20 706,09 7.639,38 6.872,89-41,11 100,00 Secara kumulatif, ekspor nonmigas periode Januari untuk duabelas negara tujuan utama turun US$515,59 juta (9,71 persen) dibanding periode yang sama tahun. Delapan dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas yang mengalami penurunan nilai ekspor, kecuali Jerman, Amerika Serikat, Korea Selatan dan India. Penurunan dan peningkatan tertinggi terjadi pada Malaysia dan Korea Selatan yaitu US$173,54 juta dan US$62,88 juta. Pangsa ekspor nonmigas tertinggi masih 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November

berasal dari Amerika Serikat, yaitu mencapai 19,55 persen, diikuti oleh Tiongkok dan Jepang dengan kontribusi 8,77 persen dan 8,02 persen, sementara pangsa ekspor gabungan dari ketiganya mencapai 36,34 persen. 4. Ekspor Menurut Sektor Menurut sektor, ekspor sektor nonmigas mengalami penurunan pada sektor sektor industri dan pertanian dibanding bulan sebelumnya, masing-masing sebesar US$39,11 juta dan US$1,99 juta, sementara untuk sektor pertambangan meningkat US$ 0,08 juta. Ekspor sektor industri yang turun tidak sedikit agaknya berhubungan dengan peningkatan nilai sepuluh golongan barang nonmigas utama pada yang secara agregat menunjukkan penurunan yang juga tidak sedikit. Tabel 4 Nilai Ekspor Banten Menurut Sektor Nilai FOB 15 thd 15 total 15 Total Ekspor 750,69 706,86 7.640,55 6.889,96-43,84 100,00 Migas 2,98 0,17 1,17 17,07-2,81 0,25 Non Migas 747,71 706,68 7.639,38 6.872,89-41,02 99,75 - Pertanian 11,63 9,64 176,89 114,62-1,99 1,66 - Industri 735,42 696,31 7.447,78 6.756,82-39,11 98,07 - Tambang & Lainnya 0,66 0,74 14,71 1,45 0,08 0,02 Secara kumulatif, nilai ekspor Januari pada seluruh sektor nonmigas mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun. Penurunan ekspor tertinggi berasal dari sektor industri sebesar US$690,96 juta (9,28 persen), sementara terendah pada sektor pertambangan yang turun US$13,26 juta (90,14 persen). Pangsa ekspor Januari menurut sektor, masih didominasi oleh sektor industri, sebagaimana tahun sebelumnya yaitu 98,07 persen. Pangsa ekspor sektor industri untuk periode Januari tersebut naik dibanding periode yang sama tahun lalu. Grafik 2 Struktur Nilai Ekspor Banten Januari dan Pertanian 2,32% Migas 0,02% Tambang 0,19% Pertanian 1,66% Migas 0,25% Tambang 0,02% Industri 97,47% Industri 98,07% Januari- Januari- Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November 5

5. Ekspor Menurut Pelabuhan Muat Menurut pelabuhan muat, ekspor melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$635,01 juta (89,91 persen), disusul Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading, masing-masing senilai US$19,94 juta (2,82 persen) dan US$18,64 juta (2,64 persen). Nilai ekspor pada turun pada hampir seluruh pelabuhan muat, kecuali melalui Pelabuhan Tanjung Priok yang mengalami peningkatan sebesar US$2,61 juta dan gabungan pelabuhan muat lainnya yang meningkat US$0,02 juta. Penurunan tertinggi terjadi pada Pelabuhan Cigading yaitu mencapai US$20,25 juta dan terendah berasal dari Bandara Halim Perdana Kusuma yang hanya turun US$0,05 juta. Tabel 5 Ekspor Banten Menurut Pelabuhan Muat Nilai FOB 15 thd 15 total 15 Total Ekspor 750,18 706,27 7.640,55 6.889,96-43,92 100,00 - BANTEN 117,72 71,21 1.238,00 940,94-46,51 13,66 - Merak 25,52 19,94 401,43 237,86-5,57 3,45 - Tanjung Leneng 36,27 17,57 433,60 309,47-18,70 4,49 - Tanjung Sekong 0,00 0,00 38,91 0,00 0,00 0,00 - Cigading 38,90 18,64 214,11 243,81-20,25 3,54 - Sukarno - Hatta 17,04 15,05 149,94 149,81-1,98 2,17 - LUAR BANTEN 632,47 635,06 6.402,54 5.949,02 2,59 86,34 - Tanjung Priok 632,39 635,01 6.401,97 5.948,51 2,61 86,34 - Halim Perdana Kusuma 0,06 0,02 0,11 0,24-0,05 0,00 - Pelabuhan Lainnya 0,01 0,04 0,47 0,27 0,02 0,00 Secara kumulatif, ekspor Januari melalui hampir seluruh pelabuhan muat mengalami penurunan, kecuali pada Pelabuhan Cigading, dan Bandara Halim Perdana Kusuma yang mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Peran ekspor kumulatif periode Januari dari pelabuhan muat di luar Banten masih terlihat lebih dominan dalam kegiatan ekspor Banten dibanding peran seluruh pelabuhan muat di Banten. Peran ekspor tertinggi masih berasal dari Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu 86,34 persen, kemudian disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Cigading, dengan peran masing-masing sebesar 4,49 persen dan 3,54 persen. Agregasi peran ekspor dari ketiga pelabuhan muat tersebut selama periode tadi mencapai 94,37 persen sementara untuk kurun waktu yang sama tahun sebelumnya sebesar 92,27 persen. 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November

B. PERKEMBANGAN IMPOR IMPOR SEPTEMBER MENINGKAT 6,23 PERSEN MENJADI US$748,17JUTA Nilai impor Banten meningkat 6,23 persen dibanding, yaitu dari sebelumnya US$704,27 juta menjadi US$748,17 juta, sedangkan dibanding impor bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor mengalami penurunan 30,36 persen. Impor nonmigas mengalami peningkatan 13,00 persen dari US$566,03 juta pada bulan sebelumnya dan menjadi US$639,60 juta, sementara dibanding periode yang sama tahun, nilai impor nonmigas turun 24,97 persen. Impor migas turun 21,45 persen menjadi US$108,58 juta, dari sebelumnya sebesar US$138,24 juta, sedangkan dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor migas mengalami penurunan 51,05 persen. Nilai impor nonmigas tertinggi berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$241,34 juta, disusul oleh gandum-ganduman (HS 10) dengan impor sebesar US$70,27 juta. Negara pemasok barang impor nonmigas tertinggi pada adalah Tiongkok dengan nilai impor US$119,30 juta, diikuti oleh Singapura sebesar US$89,39 juta, sementara impor nonmigas dari negara-negara ASEAN mencapai US$186,69 juta. Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada dibanding bulan sebelumnya meningkat pada golongan bahan baku/penolong dan barang modal, sedangkan barang konsumsi mengalami penurunan. Menurut pelabuhan, nilai impor tertinggi untuk berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$358,87 juta, disusul oleh Pelabuhan Cigading dengan impor sebesar US$215,18 juta. 1. Impor Migas dan Nonmigas Nilai impor Banten meningkat 6,23 persen dibanding, yaitu dari sebelumnya US$704,27 juta menjadi US$748,17 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh impor nonmigas yang mengalami peningkatan 13,00 persen dari US$566,03 juta pada bulan sebelumnya dan menjadi US$639,60 juta, mengingat kebalikan dari itu, impor migas turun 21,45 persen menjadi US$108,58 juta, dari sebelumnya sebesar US$138,24 juta. Khusus mengenai impor migas, penurunan tersebut merupakan akibat dari nilai impor untuk komoditi hasil minyak yang turun dibanding bulan, karena untuk komoditi lainnya yaitu gas dan minyak mentah tidak memperlihatkan kegiatan impor selama dua bulan terakhir. Perbandingan bulan yang sama tahun lalu, nilai impor mengalami penurunan 30,36 persen. Penyebab utama penurunan impor pada adalah nilai impor nonmigas yang turun 24,97 persen, bersamaan dengan impor migas yang juga mengalami penurunan 51,05 persen dibanding. Berkenaan dengan komoditi migas, penurunan nilai impor bulan yang sama tahun lalu hanya disebabkan oleh nilai impor komoditi hasil minyak yang mengalami peningkatan, karena untuk komoditi minyak mentah maupun komoditi gas alam tidak tercatat sama sekali adanya kegiatan impor. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November 7

Sept'13 Okt'13 Nov'13 Des '13 Jan '14 Feb '14 Mar '14 Apr '14 Mei '14 Juni '14 Juli '14 Agst '14 Sept '14 Okt '14 Nov '14 Des '14 Jan '15 Feb '15 Mar '15 Apr '15 Mei '15 Juni '15 Juli '15 Agust '15 Sept'15 Juta US$ Tabel 6 Ringkasan Perkembangan Impor Indonesia Nilai CIF % 15 15 % 15 14 total 15 (8) Total Impor 704,27 748,17 8.889,06 7.445,43 6,23-16,24 100,00 Migas 138,24 108,58 2.013,31 1.522,99-21,45-24,35 20,46 - Minyak Mentah - - - - - - - - Hasil Minyak 138,24 108,58 2.007,78 1.520,22-21,45-24,28 20,42 - Gas - - 5,53 2,77 - -49,93 0,04 Nonmigas 566,03 639,60 6.875,75 5.922,44 13,00-13,86 79,54 Dibanding periode Januari, impor Banten periode yang sama pada tahun turun 16,24 persen. Penurunan tersebut lebih disebabkan oleh impor komoditi nonmigas yang turun sebesar 13,86 persen, bersamaan dengan impor migas juga mengalami penurunan 24,35 persen. Lebih lanjut, Tabel 1 menunjukkan peran impor komoditi nonmigas Januari masih sangat dominan yaitu 79,54 persen. Dominasi komoditi nonmigas juga dapat dilihat dari perannya impor pada bulan dan yang masing-masing tercatat sebesar 80,37 persen dan 85,49 persen. Grafik 3 Perkembangan Nilai Impor Banten 2013 1.200 1.100 1.000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 TOTAL MIGAS NONMIGAS Perkembangan nilai impor migas dan nonmigas pada dibanding bulan sebelumnya terlihat sejalan dengan arah perkembangan volume masing-masing. Penurunan impor migas diduga terkait erat dengan depresiasi kurs rupiah US$ dan peningkatan harga komoditi ini dibanding bulan sebelumnya, sementara peningkatan impor nonmigas cenderung terkait dengan penurunan harga dari komoditi ini di pasar perdagangan internasional. Impor kedua komoditi ini untuk satu bulan ke depan agak sulit diprediksi mengingat kurs rupiah US$ kembali melemah dibanding, sementara harga komoditi migas dan nonmigas secara agregat di pasar perdagangan internasional diperkirakan akan terus berfluktuasi sebagai dampak dari pelemahan ekonomi global yang masih terus berlangsung. 8 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November

2. Impor Nonmigas Menurut Golongan Barang HS 2 Digit Nilai impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada mencapai US$63,35 juta, meningkat 12,10 persen atau mencapai US$63,35 juta, demikian pula untuk golongan barang lainnya naik 23,98 persen atau sebesar US$10,22 juta menjadi US$52,82 juta. Nilai impor nonmigas tertinggi berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$241,34 juta, disusul oleh gandum-ganduman (HS 10) dengan impor sebesar US$70,27 juta. Enam dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) mengalami peningkatan nilai impor, kecuali bahan kimia organik (HS 29), ampas/sisa industri makanan (HS 23), besi dan baja (HS 72) dan bahan bakar mineral (HS 27). Peningkatan tertinggi terjadi pada pupuk (HS 31) yang naik mencapai USS$20,69 juta dan terendah berasal dari mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) yang mengalami peningkatan USS$6,94 juta. Lebih lanjut, penurunan tertinggi dan terendah terjadi pada bahan kimia organik (HS 29) dan besi dan baja (HS 72), masing-masing sebesar USS$12,20 juta dan USS$4,47 juta. Tabel 7 Impor Nonmigas Banten Menurut Sepuluh Golongan Barang HS 2 Digit Nilai CIF Sept 15 thd Agst 15 total nonmigas 15 1. Bahan Kimia Organik (29) 253,53 241,34 2.841,63 2.175,07-12,20 36,73 2. Gandum-ganduman (10) 59,46 70,27 523,42 499,23 10,81 8,43 3. Gula dan Kembang Gula (17) 47,05 61,80 612,62 542,91 14,75 9,17 4. Mesin-mesin / Pesawat Mekanik (84) 40,38 47,32 274,44 511,82 6,94 8,64 5. Ampas / Sisa Industri Makanan (23) 42,55 36,72 520,20 414,65-5,83 7,00 6. Bijih, Kerak dan Abu Logam (26) 16,83 33,39 261,42 251,56 16,56 4,25 7. Mesin / Peralatan Listik (85) 2,78 27,54 14,40 121,00 24,76 2,04 8. Besi dan Baja (72) 31,31 26,84 938,47 529,73-4,47 8,94 9. Pupuk (31) 2,59 23,28 31,51 97,93 20,69 1,65 10. Bahan Bakar Mineral (27) 26,95 18,28 281,11 235,14-8,67 3,97 Total 10 Golongan Barang 523,43 586,77 6.299,23 5.379,03 63,35 90,82 Lainnya 42,61 52,82 576,53 543,41 10,22 9,18 Total Impor Nonmigas 566,03 639,60 6.875,75 5.922,44 73,56 100,00 Impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang periode Januari mengalami penurunan USS$920,20 juta (14,61 persen) dibanding periode yang sama tahun lalu, demikian pula dengan golongan barang lain turun USS$33,11 juta (5,74 persen). Peran impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang pada periode Januari mencapai 90,82 persen, dengan peran tertinggi berasal dari golongan bahan kimia organik (HS 29) yaitu sebesar 36,73 persen, disusul oleh dan gula dan kembang gula (HS 17) dan besi dan baja (HS 72) dengan kontribusi masing-masing 9,17 persen dan 8,94 persen. Pangsa impor gabungan pada tahun dari dari ketiga golongan barang tadi mencapai 54,84 persen, sementara untuk tahun sebelumnya mencapai 63,89 persen. Lebih lanjut, jika disandingkan secara bersamaan, delapan dari sepuluh golongan barang impor nonmigas pada tersebut adalah golongan barang yang sama dengan bulan sebelumnya, kecuali mesin/peralatan listik (HS 85) dan pupuk (HS 31). Selanjutnya, tujuh dari delpan golongan barang tersebut, kecuali gula dan kembang gula (HS 17) merupakan golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang impor utama Banten sejak. Adapun pangsa impor Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November 9

gabungan dari ketujuh golongan barang utama tadi selama setahun terakhir tidak pernah kurang dari 73 persen. 3. Impor Nonmigas Menurut Negara Asal Barang Impor nonmigas dari duabelas negara asal barang impor nonmigas pada mencapai US$584,35 juta, meningkat 8,52 persen atau sebesar US$45,87 juta dibanding bulan sebelumnya, demikian pula dengan nilai impor nonmigas dari negara lainnya mengalami peningkatan US$27,69 juta atau 100,49 persen menjadi US$55,24 juta. Negara pemasok barang impor nonmigas tertinggi pada adalah Tiongkok dengan nilai impor US$119,30 juta, diikuti oleh Singapura sebesar US$89,39 juta, sementara impor nonmigas dari negara-negara ASEAN mencapai US$186,69 juta. Tabel 8 Impor Nonmigas Banten Menurut Negara Asal Barang Nilai CIF 15 thd 15 total nonmigas 15 ASEAN 199,78 186,69 1.927,47 1.770,12-13,08 29,89 1. Singapura 104,34 89,39 1.031,54 883,95-14,95 14,93 2. Thailand 49,78 62,66 493,40 460,16 12,88 7,77 3. Malaysia 40,34 28,95 364,57 359,95-11,40 6,08 ASEAN Lainnya 5,31 5,69 37,97 66,06 0,38 1,12 NEGARA UTAMA LAINNYA 344,01 403,35 3.636,11 3.520,24 59,34 59,44 4. Tiongkok 73,89 119,30 644,12 935,34 45,41 15,79 5. Brazil 35,37 68,19 613,95 584,13 32,81 9,86 6. Australia 84,03 65,02 728,55 704,38-19,02 11,89 7. Argentina 53,32 32,95 297,41 258,27-20,37 4,36 8. India 30,96 31,43 422,10 222,51 0,47 3,76 9. Arab Saudi 24,90 24,12 366,03 222,22-0,77 3,75 10. Amerika Serikat 4,13 24,10 295,40 176,18 19,97 2,97 11. Kuwait 11,79 19,19 46,28 103,87 7,40 1,75 12. Jepang 25,62 19,05 222,28 313,34-6,57 5,29 Total 12 Negara Tujuan 538,48 584,35 5.525,61 5.224,30 45,87 88,21 Lainnya 27,55 55,24 1.350,14 698,14 27,69 11,79 Total Impor Nonmigas 566,03 639,60 6.875,75 5.922,44 73,56 100,00 Enam dari duabelas negara pemasok utama mengalami peningkatan impor nonmigas dibanding bulan sebelumnya, yaitu Thailand, Tiongkok, Brazil, India, Amerika Serikat dan Kuwait. Peningkatan impor nonmigas tertinggi berasal dari Brazil yaitu US$32,81 juta, sementara terendah terjadi pada India yang meningkat US$0,47 juta. Lebih lanjut, penurunan impor nonmigas tertinggi terjadi pada Argentina yang mencapai US$20,37 juta, sedangkan terendah berasal dari Arab Saudi dengan penurunan sebesar US$0,77 juta. Nilai kumulatif impor nonmigas periode Januari untuk duabelas negara asal barang impor mencapai US$5.224,30 juta, dengan peran impor mencapai 88,21 persen. Pangsa impor nonmigas tertinggi untuk periode tersebut berasal dari Tiongkok, yaitu 15,79 persen, diikuti oleh Singapura dan Australia yang masing-masing memberi andil 14,93 persen dan 11,89 persen, adapun kontribusi dari sembilan negara lain masih di bawah 10 persen. Kecuali Amerika Serikat, sebelas negara pemasok barang impor utama pada merupakan negara-negara pemasok barang impor 10 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November

utama yang sama dengan bulan sebelumnya. Delapan dari sebelas negara tadi, kecuali Argentina, Arab Saudi dan Kuwait adalah negara-negara yang selalu dalam dua belas pemasok barang impor utama sejak dengan pangsa impor gabungan tidak pernah kurang dari 66 persen. 4. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada dibanding bulan sebelumnya meningkat pada golongan bahan baku/penolong dan barang modal, masing-masing sebesar US$43,64 juta dan US$3,41 juta, sedangkan barang konsumsi mengalami penurunan US$3,14 juta. Dibanding bulan yang sama tahun lalu, nilai impor menurut golongan penggunaan barang untuk menunjukkan penurunan pada seluruh golongan barang, dengan penurunan tertinggi pada bahan baku/penolong dan barang konsumsi yang mencapai US$283,03 juta. Tabel 9 Impor Banten Menurut Golongan Penggunaan Barang Nilai CIF 15 thd 15 total 15 Total Impor 704,27 748,17 8.889,06 7.445,43 43,90 100,00 Barang Konsumsi 8,42 5,28 223,74 72,55-3,14 0,97 Bahan Baku/Penolong 664,85 708,49 8.428,07 6.953,16 43,64 93,39 Barang Modal 31,00 34,41 237,26 419,73 3,41 5,64 Pangsa impor tertinggi untuk periode Januari masih berasal dari golongan bahan baku/penolong yang mencapai 93,39 persen, sementara untuk barang konsumsi dan barang modal, pangsa masing-masing sebesar 0,97 persen dan 5,64 persen. Pangsa impor untuk golongan barang modal mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya, sebaliknya pangsa impor untuk bahan baku/penolong dan barang konsumsi mengalami penurunan. Impor menurut golongan penggunaan barang tadi tersebut mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun pada golongan bahan baku/penolong dan barang konsumsi, sementara untuk golongan barang modal meningkat US$182,47 juta. Grafik 4 Persentase Nilai Impor Banten Menurut Golongan Penggunaan Barang Januari dan Bahan Baku/ Penolong 94,81% Bahan Baku/ Penolong 93,39% Barang Konsumsi Barang Konsumsi 2,52% Bahan Modal 2,67% 0,97% Bahan Modal 5,64% Januari- Januari- Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November 11

5. Impor Menurut Pelabuhan Bongkar Menurut pelabuhan bongkar, nilai impor tertinggi untuk berasal dari dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$358,87 juta (47,97 persen), disusul oleh Pelabuhan Cigading dengan impor sebesar US$215,18 juta (28,76 persen). Seperti biasa, kedua pelabuhan ini merupakan pelabuhan bongkar utama dalam kegiatan impor di Banten pada, karena gabungan dari impor yang berasal dari keduanya tidak pernah kurang dari 69 persen selama setahun terakhir. Nilai impor pada melalui Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading mengalami peningkatan, masing-masing sebesar US$18,52 juta dan US$32,65 juta, sementara melalui Pelabuhan Tanjung Leneng turun US$7,26 juta. Berbeda dengan perbandingan, dibanding dengan bulan yang sama tahun lalu, impor melalui Pelabuhan Tanjung Leneng mengalami peningkatan sebesar US$57,67 juta, sementara untuk Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading mengalami penurunan. Tabel 10 Impor Banten Menurut Pelabuhan Bongkar Nilai CIF 15 thd 15 total 15 Total Impor 704,27 748,17 8.889,06 7.445,43 43,90 100,00 - Merak 340,35 358,87 5.027,27 3.537,74 18,52 47,52 - Tanjung Leneng 181,38 174,12 1.195,07 1.786,66-7,26 24,00 - Tanjung Sekong - - - - - - - Cigading 182,54 215,18 2.666,72 2.121,03 32,65 28,49 Nilai impor kumulatif periode Januari melalui Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading mengalami penurunan, masing-masing US$1.489,53 juta dan US$545,69 juta, sedangkan untuk Pelabuhan Tanjung Leneng meningkat US$591,59 juta. Peran kumulatif impor tertinggi untuk periode Januari masih berasal dari Pelabuhan Merak, yaitu 47,52 persen, kemudian diikuti oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng sebesar masing-masing 28,49 persen dan 24,00 persen. Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat, kegiatan impor tidak tercatat sama sekali pada periode Januari maupun periode yang sama tahun untuk Pelabuhan Tanjung Sekong. 12 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November 13

BPS PROVINSI BANTEN Informasi lebih lanjut hubungi: Dr. Syech Suhaimi, SE.,M.Si Kepala BPS Provinsi Banten Telepon: 0254-267027 E-mail : bps3600@bps.go.id; pst3600@bps.go.id Website : banten.bps.go.id 14 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 50/11/36/Th. IX, 2 November