Optimasi Penempatan Sumur Geotermal Menggunakan Artificial Neural Network (ANN)

dokumen-dokumen yang mirip
Aplikasi Artificial Neural Network (ANN) untuk Memprediksi Perilaku Sumur Geotermal

Optimasi Metode Jaringan Syaraf Tiruan pada Pemodelan Salinitas Air Tanah

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

BAB III LANDASAN TEORI. Definisi Peramalan adalah memperkiraan atau memproyeksikan sesuatu

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan deteksi penyakit pada daun rose dengan menggunakan metode ANN.

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

MATERI DAN METODE. Cara Pengambilan Data

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENGENALI TULISAN TANGAN HURUF A, B, C, DAN D PADA JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

Cadangan bahan bakar fosil dalam bentuk minyak dan gas bumi biasanya. terakumulasi dalam batuan reservoir di bawah permukaan bumi.

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

ESTIMASI PERMEABILITAS RESERVOIR DARI DATA LOG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA FORMASI MENGGALA PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA

Analisis Jaringan Saraf Tiruan Model Perceptron Pada Pengenalan Pola Pulau di Indonesia

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PEMILIHAN METODE ENHANCED OIL RECOVERY

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

PERANCANGAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI KUNCI SIMETRI DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

Neural Network (NN) Keuntungan penggunaan Neural Network : , terdapat tiga jenis neural network Proses Pembelajaran pada Neural Network

BAB I PENDAHULUAN. Pada akhir Desember 2011, total kapasitas terpasang pembangkit listrik di

EVALUASI MODEL JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI IKLIM EKSTRIM DENGAN KORELASI CURAH HUJAN DAN TINGGI MUKA LAUT DI SEMARANG

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TEKNIK PERAMALAN - A

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

2.1. Dasar Teori Bandwidth Regression

ANALISIS PERBANDINGAN METODE BACKPROPAGATION DAN RADIAL BASIS FUNCTION UNTUK MEM PREDIKSI CURAH HUJAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PREDIKSI KUALITAS AIR BERSIH PDAM KOTA PALU MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

Jaringan Syaraf Tiruan. Disusun oleh: Liana Kusuma Ningrum

PERKIRAAN PENJUALAN BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILENT BACKPROPAGATION (RPROP)

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

Metode Jaringan Saraf Tiruan Propagasi Balik Untuk Estimasi Curah Hujan Bulanan di Ketapang Kalimantan Barat

Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan

Research of Science and Informatic

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

PERAMALAN BEBAN PEMAKAIAN LISTRIK JAWA TENGAH DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ESTIMASI KONSUMSI ENERGI LISTRIK BALI BERBASIS ANN

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR

Identifikasi Unsur-Unsur Berdasarkan Spektrum Emisi Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan


Sebelumnya... Pembelajaran Mesin/Machine Learning Pembelajaran dengan Decision Tree (ID3) Teori Bayes dalam Pembelajaran

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

Puji Pangastuti. kemampuan jaringan dalam menentukan pola yang digunakan selama masa pelatihan diharapkan dapat mengoptimalkan hasil yang diinginkan.

BAB II LANDASAN TEORI

JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Penyelesaian Masalah Symmetric Traveling Salesman Problem Dengan Jaringan Saraf Continuous Hopfield Net

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

GEOTHERMAL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu

ANALISIS JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION TERHADAP PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG RUPIAH DAN DOLAR

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

Prediksi Beban Listrik Pulau Bali Dengan Menggunakan Metode Backpropagasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PRAKIRAAN BEBAN PUNCAK JANGKA PANJANG PADA SISTEM KELISTRIKAN INDONESIA MENGGUNAKAN ALGORITMA ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM

PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DALAM SEBUAH CITRA MENGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ABSTRAK

PEMILIHAN WARNA LIPSTIK BERDASARKAN INFORMASI USIA DAN WARNA KULIT DENGAN MENGGUNAKAN METODA ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD

PREDIKSI DISTRIBUSI AIR PDAM MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DI PDAM KOTA MALANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa)

ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

FUZZY ELMAN RECURRENT NEURAL NETWORK DALAM PERAMALAN HARGA MINYAK MENTAH DI INDONESIA DENGAN OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA TUGAS AKHIR SKRIPSI

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

STUDI ESTIMASI CURAH HUJAN, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

Gambar 11. Perbandingan hasil produksi antara data lapangan dengan metode modifikasi Boberg- Lantz pada sumur ADA#22

PERANCANGAN PENGATURAN DURASI LAMPU LALU LINTAS ADAPTIF

Gambar 1. Hop multi komunikasi antara sumber dan tujuan

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN :

SUMBER DAYA PANAS BUMI: ENERGI ANDALAN YANG MASIH TERTINGGALKAN

Transkripsi:

Optimasi Penempatan Sumur Geotermal Menggunakan Artificial Neural Network (ANN) Henny Dwi Bhakti1,a), Acep Purqon2,b 1 Program Studi Sains Komputasi, FMIPA ITB Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132 22 Laboratorium Fisika Bumi Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, FMIPA ITB Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132 a) b) hennydwibhakti@gmail.com acep@fi.itb.ac.id (corresponding author) Abstrak Posisi Indonesia terletak di jalur gunung api, sehingga Indonesia memiliki potensi geotermal yang besar. Potensi geotermal di Indonesia diperkirakan sebesar 8.000-10.000 MW dan 40% cadangan geotermal di dunia berada di Indonesia. Tetapi pemanfaatan energi geotermal di Indonesia masih sangat rendah, yaitu sebesar 4% dari total potensi yang dimiliki. Untuk mengetahui potensi sumur geotermal dilakukan prediksi temperatur dan tekanan dengan parameter lokasi, laju aliran injeksi dan temperatur injeksi dengan menggunakan metode Artificial Neural Network (ANN). Yang pertama dilakukan adalah pembangkitan data model produksi sumur sbanyaki 6 buah sumur selama satu tahun dan dilakukan pemisahan data yaitu data selama 11 bulan digunakan sebagai data pelatihan ANN dan data selama 1 bulan terakhir digunakan sebagai data pengujian. Dari hasil prediksi dengan ANN akan dibandingkan dengan data pengujian. Perhitungan nilai eror antara hasil prediksi dengan data pengujian adalah berkisar 0.16% pada temperatur (T) dan 0.20% pada tekanan (P) dengan sumur-1 merupakan lokasi yang paling optimum. Kata-kata kunci: sumur geotermal, artificial neural network PENDAHULUAN Berdasarkan data dari Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM) potensi geotermal Indonesia adalah 40% dari seluruh potensi geotermal di dunia. Sumber-sumber geotermal tersebut tersebar di 251 lokasi Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, hingga ujung barat Papua. Kementerian ESDM (2013) memperkirakan kapasitas seluruh cadangan dan sumber daya geotermal di Indonesia mencapai 28.994 Mwe. Jika menggunakan BBM, energi tersebut setara lebih dari 200 milyar barrel minyak. Sayangnya dari potensi besar energi geotermal Indonesia tersebut, kurang dari 4% yang telah dimanfaatkan. Pembuatan lapangan produksi geotermal baru akan membutuhkan biaya yang sangat besar, sehingga dilakukan pengoptimalan sumur yang sudah ada. Salah satu metode yang digunakan dalam manajemen reservoir geotermal adalah untuk menginjeksikan balik cairan ke dalam reservoir. Saat ini injeksi balik menjadi sebuah metode untuk meningkatkan kuantitas energi yang dapat dipulihkan dari reservoir geotermal, meskipun pada awalnya menjadi metode pembuangan[1][2]. Beberapa parameter dibutuhkan untuk keberhasilan proses injeksi balik [3]. Faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan injeksi balik adalah pemilihan lokasi injeksi balik, dan telah lama menjadi hal yang kontroversial dalam pembelajaran geotermal [4]. 178

Injeksi balik biasanya digunakan untuk menjelaskan proses dimana air pembuangan diinjeksikan ke dalam reservoir untuk pertama kalinya. Injeksi balik juga merupakan hal yang penting untuk optimasi lapangan geotermal [5]. Proses injeksi balik berdasarkan energi termal dan tekanan sumur [3]. Pada makalah ini, kami melakukan peramalan potensi sumur geotermal menggunakan ANN. Dari pembangkitan data model, dilakukan peramalan temperatur (T) dan tekanan (P) pada sumur geotermal dengan menggunakan ANN, dimana temperatur (T) dan tekanan (P) merepresentasikan kondisi dari sumur geotermal. PENENTUAN TEMPERATUR DAN TEKANAN SUMUR GEOTERMAL DENGAN ANN Artificial Neural Network (ANN) ANN adalah model matematika yang mencoba untuk mensimulasikan struktur dan manfaat dari neural network biologis. Dasar dari tiap ANN adalah artificial neuron. Model memiliki 3 aturan sederhana: perkalian, penjumlahan dan aktivasi. Pada masukan artificial neuron, input memiliki bobot yang berarti setiap nilai input dikalikan dengan bobot individual. Pada bagian pertengahan artificial neuron adalah fungsi jumlah yang menjumlahkan seluruh bobot input dan bias. Pada keluaran artificial neuron penjumlahan bobot input dan bias sebelumnya melewati fungsi aktivasi yang disebut fungsi transfer[6]. Meskipun prinsip kerja dan aturan sederhana ANN tampak seperti tidak ada hal spesial, potensi dan kekuatan kalkulasi dari model menjadi kuat jika ANN dihubungkan antara satu dengan yang lain (gambar 1). ANN ini menggunakan fakta sederhana bahwa kompleksitas dapat dikembangkan dari beberapa aturan dasar dan sederhana [6]. Gambar 1. Contoh ANN sederhana Dalam bidang teknik terdapat peningkatan aplikasi modeling ANN beberapa tahun terakhir. ANN digunakan untuk menyelesaikan beberapa permasalahan dasar, maupun permasalahan khusus. Komputasi konvensional telah dapat menyelesaikan permasalahan jika data untuk desain, interpretasi, dan perhitungan cukup memadai. Saat ini ANN menjadi alternatif penyelesain permasalahan bidang perminyakan dan geotermal seiring dengan kemajuan dari pengenalan pola, klasifikasi data, deteksi non-linier, dan proses modeling teknologi[7]. Analisis pola, pemrosesan sinyal, aplikasi kontrol, korelasi prediksi dan optimasi merupakan beberapa aplikasi ANN dalam bidang perminyakan dan geotermal [8]. Metode Penelitian Penelitian yang kami lakukan secara garis besar seperti pada gambar 2. Yang pertama dilakukan adalah pengumpulan data. Data yang digunakan adalah harian selama 1 tahun masa produksi. Data yang dibutuhkan adalah posisi sumur (x dan y), laju alir (qinj ), temperatur injeksi (Tinj ), temperatur sumur (T) dan Tekanan sumur (P). Kemudian adalah proses training ANN sehingga didapatkan nilai temperatur (T) dan tekanan (P) pada masing-masing sumur. 179

Gambar 2. Metode penelitian Pembangkitan Data Model Dalam pembangkitan data model terdapat 6 sumur produksi dan satu sumur injeksi di lapangan geotermal. Lokasi sumur geotermal, sumur-1 sampai sumur-6, ditunjukkan pada Gambar 3. Data yang dibangkitkan dari masing-masing sumur adalah data selama satu tahun produksi, yaitu posisi sumur (x dan y), laju alir (qinj ), temperatur injeksi (Tinj ), temperatur sumur (T) dan Tekanan sumur (P). Gambar 3. Denah lapangan geotermal Parameter yang digunakan sebagai masukan dalam ANN adalah posisi sumur (x dan y), laju alir (qinj ) dan temperatur injeksi (Tinj ), sedangkan keluarannya adalah temperatur sumur (T) dan Tekanan sumur (P). Struktur ANN pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4. Parameter masukan yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel 1. Data dibagi menjadi dua bagian, yaitu data selama 11 bulan digunakan sebagai data pelatihan ANN dan data selama 1 bulan digunakan sebagai data uji. Data uji nanti akan digunakan sebagai pengujian apakah ANN menghasilkan keluaran sesuai yang diharapkan. Keluaran yang diharapkan adalah ANN mampu memprediksi nilai temperatur sumur (T) dan Tekanan sumur (P). Hasil prediksi ANN akan dibandingkan dengan hasil sesungguhnya yang ada di lapangan. Gambar 4. Parameter penelitian 180

Tabel 1. Parameter masukan penelitian Parameter Input Posisi (x, y) Laju alir (q) Temperatur (Tinj) Banyaknya Data Terdapat 6 sumur produksi dan 1 sumur injeksi 365 data untuk masing-masuing sumur (data harian selama 1 tahun) 365 data untuk masing-masing sumur (data harian selama 1 tahun) Pelatihan ANN Dalam penelitian ini digunakan pelatihan berupa algoritma propagasi balik. Propagasi balik berbasis ANN merupakan algoritma pembelajaran terawasi dan biasanya digunakan oleh perceptron dengan banyak lapisan untuk mengubah bobot-bobot yang terhubung dengan neuron neuron yang ada pada lapisan tersembunyinya. Algoritma propagasi balik merupakan algoritma yang paling banyak digunakan dalam pelatihan neural networks. Algoritma propagasi balik memungkinkan untuk memperbarui skema bobot dengan nilai yang sangat kecil dalam jaringan yang kompleks. Dalam pelatihan propagasi balik terdapat 3 fase. Fase pertama adalah fase maju. Pola masukan dihitung maju mulai dari lapisan masukan hingga lapisan keluaran menggunakan fungsi aktivasi yang ditentukan. Fase kedua adalah fase mundur. Selisih antara keluaran jaringan dengan target yang diinginkan merupakan kesalahan yang terjadi. Kesalahan tersebut dipropagasikan mundur, dimulai dari garis yang berhubungan langsung dengan unit-unit di lapisan keluaran. Fase ketiga adalah modifikasi bobot untuk menurunkan kesalahan yang terjadi. Algoritma propagasi balik dapat dilihat dalam gambar 5 di bawah ini: Gambar 5. Algoritma propagasi balik Hasil dan Pembahasan Hasil prediksi temperatur (T) dan tekanan (P) oleh neural network dibandingkan dengan nilai temperatur (T) dan tekanan (P) yang ada di lapangan. Perbandingan temperatur (T) dan tekanan (P) unruk masingmasing sumur dapat dilihat pada gambar 5 samai gambar10. 181

Gambar 6. Perbandingan anatara temperatur (T) hasil prediksi ANN dan lapangan pada sumur-1. Gambar menunjukkan perbandingan tekanan (P) hasil prediksi ANN dan lapangan pada sumur-1. Gambar 7. Perbandingan anatara temperatur (T) hasil prediksi ANN dan lapangan pada sumur-2. Gambar menunjukkan perbandingan tekanan (P) hasil prediksi ANN dan lapangan pada sumur-2. Gambar 8. Perbandingan anatara temperatur (T) hasil prediksi ANN dan lapangan pada sumur-3. Gambar menunjukkan perbandingan tekanan (P) hasil prediksi ANN dan lapangan pada sumur-3. 182

Gambar 9. Perbandingan anatara temperatur (T) hasil prediksi ANN dan lapangan pada sumur-4. Gambar menunjukkan perbandingan tekanan (P) hasil prediksi ANN dan lapangan pada sumur-4. Gambar 10. Perbandingan anatara temperatur (T) hasil prediksi ANN dan lapangan pada sumur-5. Gambar menunjukkan perbandingan tekanan (P) hasil prediksi ANN dan lapangan pada sumur-5. Gambar 11. Perbandingan anatara temperatur (T) hasil prediksi ANN dan lapangan pada sumur-6. Gambar menunjukkan perbandingan tekanan (P) hasil prediksi ANN dan lapangan pada sumur-6. Dari gambar 6 sampai gambar 11 terlihat bahwa perbandingan hasil prediksi ANN berada di dalam data lapangan meskipun hasilnya tidak persis sama. Peningkatan akurasi prediksi ANN dapat dilakukan dengan menambah parameter lain yang mempengaruhi keluaran, misalnya jarak antara sumur produksi dengan sumur injeksi dan kedalaman sumur produksi. Hasil perhitungan eror relatif dan MSE dapat dilihat pada Tabel 2. Nilai eror berkisar berkisar 0.16% pada temperatur (T) dan 0.20% pada tekanan (P). Sumur-1 memiliki nilai eror yang paling kecil, sehingga sumur-1 dipilih sebagai sumur yang merepresntasikan lapangan geotermal. Dari hasil prediksi menggunakan ANN, sumur-1 merupakan lokasi yang paling optimal. 183

Tabel 2. Perhitungan eror dan MSE untuk masing-masing sumur eror (%) sumur ke- MSE T P 1 0.14 0.19 0.0033 2 0.17 0.20 0.0037 3 0.14 0.23 0.0037 4 0.16 0.17 0.0035 5 0.15 0.19 0.0037 6 0.19 0.23 0.0034 KESIMPULAN ANN memberikan alternatif prediksi temperatur (T) dan tekanan (P) pada sumur geotermal dengan parameter posisi sumur (x dan y), laju alir (qinj ) dan temperatur injeksi (Tinj ). Perbandingan antara hasil prediksi dengan data lapangan memberikan nilai eror berkisar 0.16% pada temperatur (T) dan 0.20% pada tekanan (P). Dari hasil prediksi dengan menggunakan ANN, sumur-1 merupakan lokasi yang paling optimal. REFERENSI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. K.P. Goyal, Injection Related Cooling In The Unit 13 Area Of The South-east Geysers. Geothermics 28. (1999) G. Axelsson, Z. Dong, The Tanggu Geothermal Reservoir. Geothermics 27. (1998) V. Stefansson, Geothermal Re-injection Experience. Geothermics 26: 99-139. (1997) S.S. Einarsson, A. Vides, G. Cuellar, Disposal Of Geothermal Waste Water by Re-injection, San Fransisco, California, USA. (1975) P. E. Gill, W. Murray, M.H. Wright, Practical Optimization. London, UK. (1981) G. Daniel. Principle Of Neural Network. (2007) A. Serhat, V.K. Mustafa, U. Irtek, Optimization Of Well Placement Geothermal Reservoirs Using Artificial Intelligence. Computer & Geoscience 36: 776-785. (2010) J.K. Ali. Neural Networks: A New Tool for the Petroleum Industry. Paper SPE 27561. (1994) 184