MODEL PREDIKSI KETERLAMBATAN PROYEK PENGEMBANGAN SUMUR PRODUKSI MINYAK SISIPAN DI PT. XYZ Sulistiono Aslah dan I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Indonesia e-mail: sulistiono.aslah@gmail.com ABSTRAK PT. XYZ yang merupakan salah satu perusahaan penghasil minyak mentah terbesar di Indonesia yang secara berkelanjutan menjalankan proyek-proyek yang dirancang khusus demi mempertahankan dan meningkatkan produksi serta memperbaiki reliabilitas dari reservoar yang sudah ada. Untuk meningkatkan produksi dari reservoar yang sudah ada ini, PT. XYZ secara terus menerus menjalankan proyek-proyek pengembangan sumur produksi minyak sisipan ( infill well). Proyek-proyek tersebut dalam penyelesaiannya seringkali mengalami keterlambatan dan selalu berulang terjadi. Seringnya keterlambatan yang terjadi pada proyekproyek tersebut dikarenakan tidak pernah dilakukanannya identifikasi dan penentuan faktorfaktor penyebab keterlambatan.tujuan dari penelitian ini adalah menentukan faktor-faktor dominan yang menyebabkan keterlambatan pada proyek-proyek pengembangan sumur produksi minyak sisipan di PT. XYZ dan menentukan model prediksi faktor-faktor dominan penyebab keterlambatan proyek.metode pengambilan data pada penelitian ini adalah melalui kajian pustaka, focus group discussion dan kuisioner. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menghitung indeks tingkat pengaruh faktor-faktor penyebab keterlambatan dengan formulasi Relative Importance Index (RII), yang kemudian dilakukan perancangan Fuzzy Inference System (FIS). Pada penelitian ini didapat hasil bahwa faktor yang paling sangat berpengaruh terhadapa keterlambatan proyek pengembangan sumur minyak sisipan adalah kecelakaan selama konstruksi dengan RII (0,950) dan buruknya manajemen dan pengawasan lapangan dengan RII (0.933). Sedangkan faktor yang paling kurang berpengaruh terhadap keterlambatan proyek adalah keterlambatan dalam pembayaran atas kemajuan dengan RII (0,400), ketidakhadiran tenaga kerja dengan RII (0,400) dan kekurangan bahan konstruksi dengan RII ( 0,380). Pada pemodelan prediksi keterlambatan dengan metode FIS, untuk faktor-faktor yang paling sangat berpengaruh memiliki dampak terhadap keterlambatan proyek dengan nilai prediksi sebesar 52,7. Kata kunci: Proyek Infill Well, Keterlambatan Proyek, Relative Importance Index (RII), Fuzzy Inference System (FIS), Proyek Infill Well. PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan Keterlambatan adalah salah satu masalah besar dalam proyek konstruksi di negaranegara berkembang karena menyebabkan dampak negatif pada proyek (Pourrostam dan Ismail, 2012). Keterlambatan ( time-delays) dan peningkatan pembiayaan proyek ( cost overrun) merupakan fenomena yang sering terjadi pada konstruksi industri, dari proyek yang sederhana sampai pada proyek yang kompleks (Koushki, 2005). Keterlambatan hanya dapat B-10-1
diminimalisasi ketika penyebab-penyebabnya dapat diidentifikasi (Pourrostam dan Ismail, 2012). PT. XYZ dengan struktur organisasinya yang melibatkan tim-tim terkait dalam menjalankan proyek-proyek pengembangan sumur produksi minyak sisipan tersebut selalu melalui perencanaan dan penjadwalan dengan target penyelesaian yang telah ditentukan di awal. Walaupun perencanaan dan penjadwalan telah dilakukan, namun keterlambatan proyek seringkali berulang terjadi. Hal ini dikarenakan tidak adanya identifikasi terhadap faktorfaktor penyebab keterlambatan, sehingga tidak ada upaya dan strategi terencana untuk meminimalisasinya. Keterlambatan proyek yang seringkali terjadi tersebut akan menyebabkan kerugian bagi pihak pemilik proyek dan kontraktor karena tuntunan waktu dan biaya, serta penyimpangan kualitas penyelesaian. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah: 1. Menentukan faktor-faktor dominan yang menyebabkan keterlambatan pada proyek-proyek pengembangan sumur produksi minyak sisipan di PT. XYZ 2. Menentukan nilai prediksi dari faktor-faktor dominan penyebab keterlambatan proyek. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain adalah: 1. Dapat menentukan langkah-langkah dalam pengambilan keputusan atas perencanaan dan penjadwalan proyek yang lebih tepat. 2. Menambah pemahaman terhadap pengetahuan logika fuzzy dan aplikasi pengembangannya sebagai metode pengambilan keputusan dalam berbagai permasalahan di bidang manajemen proyek. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini Relative Importance Index (RII) dan Fuzzy Inference System (FIS). Metode Pengambilan Data Pada penelitian ini, metode pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling, dimana data diambil dari koresponden dari sampel sebuah populasi pegawai PT. XYZ yang menangani bidang proyek di wilayah operasi minyak berat, dengan kriteria berpengalaman minimal dua (2) tahun di bidang proyek pengembangan sumur minyak sisipan. Variabel Penelitian Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi delapan (8) kategori penyebab keterlambatan dengan enam puluh enam (66) faktor penyebab keterlambatan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1. B-10-2
Tabel 1. Kategori Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek Kategori No Faktor A. Terkait Kontraktor B. Terkait Desain C. Terkait Peralatan D. Terkait Eksternal E. Terkait Tenaga kerja F. Terkait Bahan 1 Sering terjadinya perubahan subkontraktor 2 Tidak memadainya pengalaman kontraktor 3 Ketidaktepatan metode konstruksi 4 Ketidakcakapan tim proyek 5 Ketidakefektifan perencanaan dan penjadwalan proyek 6 Penggunaan tekonologi kadaluarsa 7 Buruknya komunikasi dan koordinasi dengan pihak-pihak lain 8 Buruknya manajemen dan pengawasan lapangan 9 Pengulangan pekerjaan karena kesalahan 10 Ketidakandalan subkontraktor 1 Kompleksitas desain proyek 2 Perubahan desain oleh pemilik proyek selama konstruksi 3 Kesalahan desain yang dilakukan oleh desain engineer 4 Kurangnya data dan survei sebelum desain 5 Kurangnya pengalaman tim desain dalam proyek konstruksi 6 Kesalahan dan keterlambatan dalam pembuatan dokumen desain 7 Kesalahpahamanan syarat-syarat dari pemilik proyek oleh desain engineer 8 Kurangnya penggunaan perangkat lunak yang canggih 9 Tidak jelasnya dan tidak memadainya gambar rincian 1 Masalah alokasi peralatan 2 Sering terjadinya kerusakan peralatan 3 Peralatan yang tidak layak 4 Tidak mencukupinya peralatan modern 5 Rendahnya efisiensi peralatan 6 Kekurangan peralatan 7 Lambatnya mobilisasi peralatan 1 Kecelakaan selama konstruksi 2 Perubahan hukum dan regulasi pemerintah 3 Keterlambatan dalam pemberian ijin dari pemerintah 4 Keterlambatan dalam melakukan inspeksi dan sertifikasi akhir oleh pihak ketiga 5 Krisis keuangan global 6 Bencana alam (banjir, badai, gempa bumi) 7 Fluktuasi harga 8 Masalah dengan daerah sekitar 9 Lambatanya pembersihan area kerja 10 Buruknya kondisi cuaca 1 Ketidakhadiran 2 Rendahnya motivasi dan moral tenaga kerja 3 Rendahnya produktivitas tenaga kerja 4 Konflik personal diantara tenaga kerja 5 Kekurangan tenaga kerja 6 Lambatnya mobilisasi tenaga kerja 7 Mogok kerja 8 Tidak mencukupinya tenaga kerja yang berpengalaman 1 Rusaknya bahan-bahan yang dipilih 2 Naiknya harga bahan 3 Lambatnya pengiriman bahan 4 Buruknya pengadaan bahan konstruksi 5 Buruknya kualitas bahan konstruksi 6 Kekurangan bahan konstruksi 7 Ketidakandalan pemasok bahan B-10-3
Tabel 1. Kategori Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek (Lanjutan) Kategori No Faktor H. Terkai G. Terkait Pemilik Proyek t Proye k 1 Perubahan perintah kerja 2 Konflik antara kepemilikan proyek bersama 3 Keterlambatan dalam menyetujui dokumen desain 4 Keterlambatan dalam pembayaran atas kemajuan 5 Keterlambatan dalam penyerahan area kerja 6 Ketidaktepatan studi kelayakan proyek 7 Kurangnya kemampuan dari perwakilan pemilik proyek 8 Kurangnya pengalaman pemilik proyek dalam proyek konstruksi 9 Buruknya komunikasi dan koordinasi dengan pihak-pihak lain 10 Lambatnya dalam mengambil keputusan 11 Penundaan pekerjaan oleh pemilik proyek 1 Kompleksitas proyek 2 Adanya perselisihan hukum antara peserta proyek 3 Pendeknya durasi kontrak aslinya 4 Buruknya ketentuan-ketentuan yang ada dalam kontrak Survei Pendahuluan Survei pendahuluan ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan variabel-variabel penelitian yaitu berupa kategori dan faktor penyebab keterlambatan yang disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik proyek-proyek di lingkungan industri minyak dan gas. Survei ini dilakukan melalui focus goup discussion. Pengukuran Level Resiko Pemberian nilai resiko dilakukan melalui sistem kuisioner yang didistribusikan kepada koresponden yang sama-sama digunakan pada survei pendahuluan. Skor penilaian resiko menggunakan Skala Likert seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Skala Likert-Pengukuran Kualitatif Skor =1 Skor =2 Skor =3 Skor =4 Skor =5 Very Low Low Medium High Very High Hasil skor penilaian dari sistem kuisioner tersebut kemudian dianalisa dengan metode perhitungan Relative Improtance Index (RII) melalui Persamaan 1 (Challal & Tkiouat, 2012). = Dimana adalah skala nilai, adalah skala nilai terbesar, = Jumlah responden yang memberikan skala nilai, dan adalah total responden. Metode ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh indeks tingkat pengaruh masingmasing faktor terhadap keterlambatan proyek. Rentang nilai RII yang dihasilan adalah antara 0 dan 1. Fuzzifikasi Pada tahap ini dilakukan penentuan variabel lingusitk dengan derajat keanggotaannya. Penentuan derajat keanggotaan ini ditentukan dari hasil nilai RII pada masing-masing faktor oleh para pakar melalui sesi focus group discussion. Rentang nilai derajat keanggotaan adalah (1) B-10-4
antara 0 dan 1. Nilai RII dengan range antara 0-1. Nilai ini sebagai input tegas ( crisp). Tahapan ini dilakukan melalui focus group discussion dan kemudian inputkan ke Membership Function Editor pada Fuzzy Toolbox MATLAB. Dalam penelitian ini bentuk fungsi keanggotaan ( membership function) yang digunakan adalah trapezoidal dan triangular. Variabel lingiuistik dalam penelitian ini didefinisikan sebagai Very Low (VL), Medium (M), High (H) dan Very High (H) dengan skala dari nol (0) sampai seratus (100). Skala yang digunakan ini sama dengan skala yang digunakan pada skala Likert. Evaluasi Aturan (IF-THEN Rules) Gambar 1. Fungsi Kenggotaan Tahap evaluasi aturan fuzzy ini dilakukan dengan menunjukkan hubungan antara variabel input dan variabel output yang dinamakan interfacing. Komposisi Aturan Tahap ini adalah menggabungkan semua output (himpunan fuzzy) hasil aturan dan kemudian di kombinsasikan dengan operator fuzzy. evaluasi Penegasan Aturan (Defuzzifikasi) Dalam tahap defuzifikasi ini digunakan metode Center of Gravity (COG). Hasil dari perhitungan ini adalah berupa nilai tegas (crisp). Gambar 2. Graphical User Interface (GUI) pada Fuzzy Toolbox MATLAB (MathWorks, 2012) B-10-5
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3. Lima (5) Faktor Penyebab Keterlambatan yang Paling Berpengaruh Faktor Kategori RII Rank Kecelakaan selama konstruksi Terkait Eksternal 0.950 1 Buruknya manajemen dan pengawasan lapangan Terkait Kontraktor 0.933 2 Ketidakandalan subkontraktor Terkait Kontraktor 0.933 2 Kesalahpahamanan syarat-syarat dari pemilik proyek oleh desain engineer Terkait Desain 0.933 2 Lambatnya pengiriman bahan Terkait Bahan 0.933 2 Tabel 4. Lima (5) Faktor Penyebab Keterlambatan yang Kurang Berpengaruh Faktor Kategori RII Rank Keterlambatan dalam pembayaran atas kemajuan Terkait Pemilik Proyek 0.400 62 Ketidakhadiran Terkait Tenaga kerja 0.400 62 Kekurangan bahan konstruksi Terkait Bahan 0.380 64 Konflik personal diantara tenaga kerja Terkait Tenaga kerja 0.360 65 Lambatanya pembersihan area kerja Terkait Eksternal 0.317 66 Gambar 3. Fuzzy Inference System (FIS) untuk Prediksi Keterlamatan Proyek B-10-6
Gambar 4. Rule Editor KESIMPULAN Gambar 5. Rule Viewer dan Surface Viewer Pada penelitian ini didapat hasil bahwa faktor yang paling sangat berpengaruh terhadapa keterlambatan proyek pengembangan sumur minyak sisipan adalah kecelakaan selama konstruksi dengan RII ( 0,950) dan buruknya manajemen dan pengawasan lapangan dengan RII (0.933). Sedangkan faktor yang paling kurang berpengaruh terhadap keterlambatan proyek adalah keterlambatan dalam pembayaran atas kemajuan dengan RII (0,400), ketidakhadiran tenaga kerja dengan RII (0,400) dan kekurangan bahan konstruksi dengan RII ( 0,380). Pada pemodelan prediksi keterlambatan dengan metode FIS, untuk faktor-faktor yang paling sangat berpengaruh memiliki dampak terhadap keterlambatan proyek dengan nilai prediksi sebesar 52,7. DAFTAR PUSTAKA Akinsiku, O. E., & Akinsulire, A. (2012). Stakeholders' Perception of the Causes and Effects of Construction Delays on Project Delivery. KICEM Journal of Construction Engineering and Project Management, 25-31. Al-Momani, A. (2000). Construction Delay: A Quantitative Analysis. International Journal of Project Management, Elsevier, 18: 51-59. B-10-7
Assaf, S. A., & Al-Hejji, S. (2006). Cause of Dealy in Large Construction Projects. International Journal of Project Management, 349-357. Callahan, M. (1992). Construction Project Scheduling. New York: Mc. Graw Hill. Challal, A., & Tkiouat, M. (2012). Qualitative Approach Risk Period in Construction Projects. Journal of Financial Risk Management, 42-51. Chan, D., & Kumaraswamy, M. (1997). A Comparative Study of Causes of Time Delays in Hongkong Construction Projects. International Journal of Project Management, 55-63. El-Razek, M., Bassioni, H., & Mobarak, A. (2008). Cause of Delay in Building Construction Projects in Egypt. Journal of Construction Enginering and Management, 831-841. Kouskhi, P., Al-Rashid, K., & Kartam, N. (2005). Delays and Cost increases in The Construction of Private Residential Projects in Kuwait. Construction Management and Economic, 285-294. Long, D., Ogunlana, S., Quang, T., & Lam, K. (2004). Large Construction Projects in Developing Countries, A Case Study from Vietnam. International Journal of Project Management, 22: 553-561. Majid, M. A., & McCaffer, R. (1998). Factors of Non -Excusable Delays that Influence Contractors' Performance. Journal of Management in Engineering, 42-49. MathWorks. (2012). Fuzzy Logic Roolbox User's Guide. The MathWork. Inc. Odeh, A., & Battaineh, H. (2002). Causes of Constrcution Delay: Traditional Contracts. International Journal of Project Management, 20: 67-73. Ogunlana, S., Promkuntong, K., & Jearkjirm, V. (1996). Construction Delays in A Fast Growing Economy: Comparing Thailand with Other Economies. International Journal of Project Management, 14(1): 37-45. Pourrostam, T., & Ismail, A. (2012). Cause and Effects of Delay in Iranian Construction projects. IACSIT International Journal of Engineering and Technology, 598-601. Wiguna, I., & Scott, S. (2005). Nature The Critical Risk Factors Affecting Project Performance in Indonesian building Contracts. 21st Annual ARCOM Conference, 225-235. B-10-8