PEMANFAATAN PETA LOKASI PERTANIAN DAN INDUSTRI

dokumen-dokumen yang mirip
PENDALAMAN MATERI KONSEP DASAR PETA

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuannya (Moh.

DAFTAR ISI Riko ArRasyid, 2014 potensi pengembangan budidaya karet (hevea brasiliensis) di kabupaten bandung barat

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... ix. A Latar Belakang...1

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dan Desain Penelitian... 19

I. PENDAHULUAN. penduduk di Indonesia bergantung pada sektor pertanian sebagai sumber. kehidupan utama (Suparyono dan Setyono, 1994).

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

BAB II KAJIAN PUSTAKA...

IV. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Analisis terhadap sampel tanah dilakukan di Laboratorium Tanah Fakultas

I. PENDAHULUAN. dapat menghasilkan genotip baru yang dapat beradaptasi terhadap berbagai

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR, BAGAN DAN PETA...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...

I. PENDAHULUAN. devisa non migas, penyedia lapangan kerja, dan berkaitan langsung dengan

geografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super "Solusi Quipper" F. JENIS TANAH DI INDONESIA

DAFTAR TABEL. Tabel 4.8 Tabulasi Silang Usia dengan Jumlah Tanggungan Responden... 53

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH

BAB I PENDAHULUAN Indonesia menguasai ekspor pasar minyak sawit mentah dunia sebesar

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sumber mata pencaharian sebagian besar masyarakat Provinsi

DAFTAR ISI PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK...

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan hubungan dengan kelingkungan (Versatappen, 1983 dalam Suwarno 2009).

I. PENDAHULUAN. bercocok tanam. Berdasarkan luas lahan dan keragaman agroekosistem, peluang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xiii

I. PENDAHULUAN. Salah satu sektor pertanian yang dikembangkan saat ini adalah intensifikasi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR...

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian dengan baik dan benar, metode penelitian juga merupakan suatu cara

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB

BAB I PENDAHULUAN. satu diantara tiga anggota Allium yang paling populer dan mempunyai nilai

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix

BAB I PENDAHULUAN. Potensi kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sangatlah berlimpah, mulai

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Tanaman ubi jalar tergolong famili Convolvulaceae suku Kangkungkangkungan,

II. IKLIM, TANAH DAN WILAYAH PRODUKSI

BAB II FAKTOR PENENTU KEPEKAAN TANAH TERHADAP LONGSOR DAN EROSI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Lahan Kesesuaian Tanaman Karet

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Lahan adalah suatu daerah dipermukaan bumi dengan sifat- sifat tertentu yaitu

Pengendalian Erosi dan Sedimentasi

Seisme/ Gempa Bumi. Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Temanggung terletak di tengah-tengah Propinsi Jawa Tengah

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KELAS KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BAWANG MERAH DI DESA PASARAN PARSAORAN KECAMATAN NAINGGOLAN KABUPATEN SAMOSIR

Syarat Penentuan Lokasi TPA Sampah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research) yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. yang melimpah. Dalam sektor pertanian, Indonesia menghasilkan berbagai produk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan peneliti untuk

MENENTUKAN LAJU EROSI

Lampiran 1. Deskripsi Profil

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. langsung kelapangan. Data yang diperoleh berupa data fisik, kimia, biologi,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Faktor-faktor Penyebab Penurunan

BAB 8 SUMBER DAYA LAHAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR...

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

BEBERAPA PRINSIP DASAR DALAM PEMILIHAN SISTEM PENGAIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dengan menggunakan tkenik serta alat-alat tertentu ( Surakhmad, 1994, 8).

BAB IV PEMBAHASAN. a. Letak, Luas, dan Batas Daerah Penelitian. geografis berada di koordinat 07 o LS-7 o LS dan

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk

Iklim Perubahan iklim

V. EVALUASI KEMAMPUAN LAHAN UNTUK PERTANIAN DI HULU DAS JENEBERANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan akan lahan untuk berbagai kepentingan manusia semakin lama

geografi Kelas X PEDOSFER I KTSP & K-13 A. PROSES PEMBENTUKAN TANAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bermata

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Survai Tanah. lapangan maupun di laboratorium dengan tujuan pendugaan penggunaan lahan umum

TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan

Evaluasi lahan. Pengertian lahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sifat Umum Latosol

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... 1

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan beras di Indonesia meningkat seiring dengan peningkatan laju

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

BAB II KAJIAN PUSTAKA...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis Gambaran Umum Lahan Pertanian di Area Wisata Posong Desa Tlahap terletak di Kecamatan Kledung,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bencana banjir dan longsor (Fadli, 2009). Indonesia yang berada di

Morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di

BAB I PENDAHULUAN. yang akan di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan sel surya. Sel

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah mengungkap bagaimana suatu penelitian

III. METODE PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan

8/19/2015 SENAWI SNHB-FKT-UGM

BAB III LANDASAN TEORI. A. Metode USLE

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan kering masam cukup luas yaitu sekitar 99,6 juta hektar

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

Transkripsi:

PEMANFAATAN PETA LOKASI PERTANIAN DAN INDUSTRI A. Kepentingan Pertanian Penampakan wilayah permukaan bumi yang disajikan dalam bentuk peta juga dapat difungsikan untuk berbagai keperluan. Salah satunya ialah untuk keperluan pertanian. Dengan menggunakan analisis peta, kita akan mudah menentukan daerah atau wilayah mana saja yang cocok untuk dijadikan lahan pertanian, serta jenis komoditas pertanian apa sajakah yang cocok pula di wilayah pertanian tersebut. Oleh sebab itu, untuk menjawab kedua pertanyaan tadi diperlukan analisis variabel yang terdapat dalam kompilasi peta yang berhubungan dengan aspek pertanian tersebut. Sebagai contoh, untuk menentukan wilayah yang cocok dijadikan pertanian holtikultura, maka sebagai bahan pertimbangan awal diperlukan letak ketinggian wilayah tersebut dari peta topografi atau peta rupa bumi. Apabila ditemukan letak ketinggian antara 1000-15.000 m dpl, maka sangat cocok untuk dijadikan lahan pertanian holtikultura karena pada ketinggian tersebut tanaman

holtikultura dapat hidup dan berkembang. Selanjutnya untuk menentukan jenis tanaman holtikutura yang cocok untuk ditanam, maka dalam hal ini diperlukan informasi yang lebih detail lagi yang diperoleh dari berbagai peta tematik, seperti peta tanah, peta curah hujan, peta geologi, dan sebagainya. Dengan demikian, dari contoh kasus di atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa keberadaan peta dapat diberdayakan untuk kepentingan pertanian. Adapun analisis peta yang menyangkut aspek pertanian antara lain. 1. Peta topografi/rupa bumi, untuk melihat ketinggian suatu wilayah, karena dengan melihat ketinggian dapat diperoleh pula data mengenai potensi curah hujan dan suhu yang berpengaruh terhadap aspek pertanian. Dari peta ini dapat diperoleh pula informasi tentang kemiringan lereng yang terdapat di suatu wilayah. 2. Peta tanah, untuk melihat jenis tanah yang ada sehingga dapat dijadikan acuan dalam menentukan jenis tanaman apa yang sesuai dengan kondisi tanahnya (struktur, tekstur, dan kelembapan). 3. Peta geologi, untuk melihat karakteristik batuan di sekitar wilayah pertanian. Dari peta ini dapat diperoleh data tentang permeabilitas batuan yang erat kaitannya dengan kemampuan dalam meloloskan air. B. Kepentingan Industri Selain untuk kepentingan pertanian, keberadaan peta pun dapat digunakan dalam menentukan lokasi industri. Di dalam peta disajikan tentang letak wilayah dari wilayah lainnya (aksesibilitas), ketersediaan sumber daya alam, keterhubungan jalan (konektivitas), kepadatan penduduk, dan lain-lain. Di mana hal-hal tersebut dapat memengaruhi lokasi dan jenis industri yang akan diusahakan sehingga lokasi industri dapat didirikan atas pertimbangan asas efektif dan efisien. Sebagai contoh dalam menentukan letak atau lokasi industri tekstil, maka variabel-variabel untuk menentukan lokasi industri tersebut ialah ketersediaan air (sumber energi), tenaga kerja, daerah pemasaran, dan topografi. C. Analisis Lokasi Industri dan Pertanian pada Peta Untuk menentukan lokasi suatu wilayah apakah cocok untuk pertanian atau industri, maka diperlukan peta. Peta yang dibutuhkan untuk menentukan suatu lokasi industri atau pertanian bergantung pada beberapa variabel sesuai dengan syarat penentuan lokasi industri atau pertanian. Untuk menentukan suatu lokasi industri, maka diperlukan syarat-syarat penentuan lokasi industri sebagai

1. Bahan Mentah Bahan mentah sangat menentukan lokasi industri karena bahan mentah merupakan bahan dasar untuk menghasilkan suatu barang atau produk. Apabila bahan mentah tersedia di banyak tempat, maka lokasi industri dapat didirikan di mana saja, tetapi apabila bahan mentah tersedia terbatas, maka alternatif penentuan lokasi menjadi terbatas pula. 2. Tenaga Kerja Tenaga kerja adalah orang yang menjalankan aktivitas kegiatan industri. Ada industri yang membutuhkan banyak tenaga kerja dan ada pula industri yang sedikit membutuhkan tenaga kerja. Tenaga kerja memiliki dua macam, yaitu kuantitatif dan kualitatif. a. Kuantitatif, artinya banyaknya tenaga yang direkrut. b. Kualitatif, artinya tenaga kerja berdasarkan keterampilannya. Industri yang membutuhkan tenaga kerja yang banyak harus ditempatkan di daerah yang mempunyai jumlah penduduk yang banyak agar biaya untuk upah tenaga kerja tidak terlalu mahal. 3. Sumber Energi Sumber energi dibutuhkan untuk proses produksi. Energi digunakan untuk menggerakkan mesin-mesin produksi, seperti kayu bakar, batu bara, listrik, minyak bumi, gas alam, dan tenaga atom/ nuklir. Suatu industri yang banyak membutuhkan energi, umumnya mendekati tempat-tempat yang menjadi sumber energi tersebut. 4. Transportasi Sarana transportasi sangat penting untuk aliran pemasokan bahan dan distribusi barang. Sistem transportasi yang bagus akan memudahkan keluarmasuk barang sehingga tidak akan menghambat aktivitas industri, baik karena kekurangan pasokan barang atau karena arus distribusi barang tidak lancar. 5. Daerah Pemasaran Daerah pemasaran berfungsi untuk memasarkan barang kepada konsumen. Jika produk yang dihasilkan cepat rusak, maka sebaiknya ditempatkan di daerah pemasaran. Tetapi jika produk yang dihasilkan tahan lama, maka penentuan lokasi industri bisa ditentukan di mana saja. Selain faktor sifat barang, daerah pemasaran ditentukan juga berdasarkan jumlah penduduk. Suatu wilayah yang mempunyai jumlah penduduk banyak sangat baik untuk dijadikan daerah pemasaran.

6. Harga Lahan Harga lahan berpengaruh pada penentuan lokasi industri. Harga lahan yang murah tentu saja sangat menarik bagi pengusaha untuk dijadikan lokasi industri. 7. Topografi Topografi berpengaruh terhadap penentuan lokasi industri. Industri akan didirikan pada suatu tempat yang memiliki topografi yang datar. Hal ini dikarenakan biaya transportasi lebih murah jika dibandingkan dengan tempat yang memiliki topografi yang berkelok-kelok. Sedangkan untuk menentukan lokasi pertanian, dipengaruhi oleh beberapa faktor 1. Suhu Suhu mempunyai peranan penting dalam bidang pertanian karena berpengaruh pada tingkat pertumbuhan, pemulangan pembuangan, dan panen tanaman. Suhu yang terlalu tinggi atau rendah menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak normal dan akhirnya produksi pertanian menurun. 2. Curah Hujan Curah hujan merupakan unsur iklim yang penting dalam pertanian karena menentukan banyaknya air oleh permukaan bumi. Curah hujan menentukan kemungkinan pola usaha pertanian yang cocok untuk setiap daerah. 3. Tekstur Tanah Tekstur tanah menunjukkan pembagian partikel-partikel tanah. Partikel yang paling kecil adalah butir liat, kemudian butir debu, pasir, dan kerikil. Selain itu, ada juga tanah yang terdiri dari batu-batu Tekstur tanah dikatakan baik apabila komposisi antara pasir, debu, dan struktur liatnya seimbang. Semakin halus butirbutir tanah, maka semakin kuat tanah tersebut mengikat air dan unsur hara. Tanah yang memiliki kandungan liatnya tinggi akan sulit untuk diolah. Tetapi apabila tanah itu basah, maka akan menjadi lengket. 4. Drainase Tanah yang memiliki drainase yang bagus adalah tanah yang memiliki kemampuan menyimpan air dengan baik. Setiap tanaman memerlukan air yang baik. Ada tanaman yang membutuhkan sedikit air dan ada tanaman yang membutuhkan banyak air. 5. Kemiringan Lereng

Kemiringan lereng menentukan teknik bercocok tanam dan pengolahan lahan. Jika kemiringan lerengnya miring, maka teknik cocok tanam pada daerah tersebut adalah dengan membuat terasteras. Tujuannya adalah menjaga agar unsur hara tidak hilang. 6. Jenis Tanah Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap lokasi pertanian karena tidak semua jenis tanah dapat diolah untuk pertanian. Selain itu, jenis tanah juga menentukan jenis tanaman yang akan dibudidayakan. Langkah-langkah menentukan lokasi industri dan pertanian pada peta, yaitu sebagai a. Tentukan wilayah atau daerah yang ingin kamu ketahui. b. Tentukan informasi yag ingin kamu cari tahu, apakah mengenai lokasi industri atau pertanian. c. Setelah menentukan informasi, kemudian cari syarat-syarat berdirinya lokasi industri atau pertanian. d. Cari peta tematik yang sesuai dengan syarat-syarat penentuan lokasi industri atau pertanian. Misalnya syarat dari pertanian adalah curah hujan, suhu, tekstur tanah, drainase, kemiringan lereng, dan jenis tanah. Maka peta yang harus kita cari adalah peta curah hujan, peta suhu, peta tekstur tanah, peta drainase, peta kemiringan lereng, dan peta jenis tanah. e. Peta-peta tematik tersebut di-over lay (tumpang susun) atau dikombinasikan sehingga akan diperoleh satu peta baru yaitu peta yang mempunyai banyak simbol seperti curah hujan, suhu, tekstur tanah, drainase, kemiringan lereng, dan jenis tanah. f. Kemudian peta tersebut dianalisis untuk menentukan lokasi yang cocok untuk pertanian. Karanganyar, 23 September 2013