BAB II TINJAUAN UMUM Kawasan Outbound Training

dokumen-dokumen yang mirip
Dwi Cahyo P.U. Young Outing Games. (icebreaking) Panduan trainer/fasilitator outing baru Pelajar, Mahasiswa, Pemuda, dan Umum. cahyocayo.webs.

luar kelas atau sekolah dan di alam bebas lainnya, seperti: bermain di lingkungan sekolah,

KAWASAN OUTBOUND TRAINING DI KABUPATEN KULON PROGO

A. Pendahuluan. B. Tujuan

A. Pendahuluan. For Client Service Representative: Phone: Website:

BAB I PENDAHULUAN. seminar, berlibur, melakukan kegiatan di luar ruangan (out bound), dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti BR Tarigan, 2013

A. TRAINING NEED ANALYSIS LEADERSHIP OUTBOUND TRAINING

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

ADVENTURE CENTRE. ROMA SUHERMAN Jurusan Teknik Arsitektur, FTSP, Universitas Gunadarma

A. Pendahuluan. For Client Service Representative: Phone: Website:

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan wisata merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang maupun

Aktifitas. Materi Program. Luar Ruang (outdoor) dengan dasar: Permainan berstruktur. Skenario yang beralur. Aturan main, sangsi dan penghargaan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PROPOSAL Program Pelatihan Outbound Management Training

Visi : EVENT THE BEST CAN BE IMPROVED

PELATIHAN OUT BOUND BAGI GURU PENJASKES SEKOLAH MENENGAH ATAS SE YOGYAKARTA

Nature inspired awareness!!!

Outbound Training Proposal

Karya Titan Group Hotel & Adventure memperkenalkan fasilitas area outbond dan adventure serta keberadaan hotel / resort kami yang terdiri dari BUKIT

TUJUAN SASARAN PELATIHAN

arboreal an outdoor education company

Paket Outbound Company Kidung Kampoengku1

BADAN PENGEMBANGAN SDM DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. atau keterampilan, disiplin dan sikap mental para pekerjaannya pada tiap-tiap tingkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SPA (SOLUS PER AQUA)

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

masjidlah Rasulullah membina generasi pertama Islam. Maka pertanyaan tentang keterlibatan masjid kampus dalam pusat perkembangan Islam, adalah

PENDIDIKAN SEBAGAI INVESTASI MANUSIA

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

Dengan gaya kontemporer Arsitektur Asia, CIRCLE Interior & Architecture

Tentang Djarum Beasiswa Plus

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk

DESKRIPSI & DAFTAR HARGA PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung. Guru sebagai pengajar berharap agar para siswanya. kurang baik. Kompetensi tersebut menurut Benyamin Bloom (1956)

BAB I PENDAHULUAN. sedikit saja? Pertanyaan inilah yang menjadi dasar bagi judul proyek penulis.

B A B 4 A N A L I S I S

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan organisasi haruslah sejalan dengan dinamika perubahan baik

DODDY FAISAL HUMAINI (CARTENZ HRD GROUP)

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

FLYING FOX Rp. 65,000/org. PAKET PAINTBALL Rp. 135,000/org.

a. Tujuan Umum Meningkatkan kerjasama / team work dalam mencapai tujuan dan sasaran tugas dan fungsi SKPD yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. ( diakses 2 Maret 2015) ( diakses 2 Maret 2015)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Andi Sulaiman, 2014

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat Ekonomi Asean 2015 (MEA 2015) sudah di depan mata. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 6 TAHUN 2005 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA. NOMOR : 6 Tahun 2005 TENTANG

Lampiran 1. Peraturan Pendakian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENAWARAN HARGA PAKET OUTBOUND / TEAM BUILDING / OUTBOUND TRAINING 2 D 1 N

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan perekonomian suatu wilayah, baik dalam bidang sosial maupun

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

WISATA ALAM DI KAWASAN DANAU BUYAN, BULELENG, BALI

Pariwisata Obyek Wisata Alam

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan sektor bisnis yang bergerak dalam bidang

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

BALADEGANA. Wisata Alam Baladegana adalah wisata alam yang terletak. Salam!!

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

outbound training dipakai, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam Pembangunan

PENDIDIKAN LUAR KELAS SEBAGAI KURIKULUM PENJAS

PENAWARAN HARGA PAKET OUTBOUND / TEAM BUILDING / OUTBOUND TRAINING 2 D 1 N

PELATIHAN OUT BOUND BAGI GURU PENJASKES SEKOLAH MENENGAH ATAS SE YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh dan mempertahankan pangsa pasarnya. Oleh sebab itu setiap

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Kondisi Empiris Perkuliahan Strategi Pembelajaran Selama ini

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar belakang pengadaan proyek

TAMAN REKREASI DAN COTTAGE DI PULAU KARIMUNJAWA

Outdoor Activity Adventure Outdoor Activity Area.

PROPOSAL OUTBOUND TEAM BUILDING

Wisata Alam Baladegana adalah wisata alam yang terletak

PROPOSAL KEGIATAN EVENT ORGANIZER OUTBOUND GATHERING/OUTING

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SIMPUL CURUG GEDE DI KAWASAN WISATA BATURADEN

GEDUNG OLAHRAGA AIR DI DENPASAR BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. konsep pemasaran tradisional yang berfokus pada keistimewaan dan manfaat dari produk

maupun kemampuan mengadaptasi gagasan baru dengan gagasan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sedang digalakkan oleh pemerintah dan merupakan andalan

PENAWARAN HARGA PAKET OUTBOUND / TEAM BUILDING / OUTBOUND TRAINING 2 D 1 N

PROPOSAL OUTBOUND REKREASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN WISATA KOLAM RENANG TIRTO ARGO SIWARAK KABUPATEN SEMARANG

LATAR BELAKANG MASALAH

VIII. ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. layak, hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN UMUM Kawasan Outbound Training Secara sistematik, pendidikan melalui kegiatan outbound dimulai pada tahun 1941 di Inggris. Lembaga pendidikan outbound yang berlandaskan pendidikan berdasarkan petualangan (adventured based education) pertama ini dibangun oleh seorang pendidik bernama Kurt Hahn bekerjasama dengan pedagang Inggris bernama Lawrence Holt. Pendidikan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dikalangan kaum muda bahwa tindakan mereka membawa konsekuensi dan menumbuhkan kebersamaan dan kasih sayang pada orang lain. Kesuksesan lembaga pendidikan tersebut dalam mendidik para pemuda membuat banyak lembaga pendidikan sejenis yang dibangun dibeberapa negara seperti di Indonesia. Pendidikan di alam terbuka semakin dianggap efektif dalam membangun pemahaman terhadap suatu konsep dan membangun perilaku oleh para praktisi pelatihan sumber daya manusia. Alasan penggunaan metode outbound adalah: 1. Segala bentuk aktivitas di dalam pelatihan outbound adalah bentuk sederhana dari kehidupan yang sangat kompleks. 2. Metode pelatihan yang menggunakan pendekatan pembelajaran eksperimental. Karena adanya pengalaman langsung terhadap sebuah fenomena, orang dengan mudah dapat menangkap esensi dari sebuah pengalaman tersebut. 3. Metode pelatihan yang dilakukan dengan permainan, sehingga membuat peserta merasakan refreshment di dalam melaksanakan kegiatan outbound. 2.1 PENGERTIAN KAWASAN Kawasan berarti daerah yang memiliki ciri khas tertentu berdasarkan pengelompokan fungsional kegiatan tertentu. 9 9 Arti Kawasan dalam http://kbbi.web.id/kawasan diunduh September 2013 15

2.2 PENGERTIAN OUTBOUND Outbound berasal dari kata out of boundaries, yang berarti keluar dari batas atau keluar dari kebiasaan. Dimana peserta dihadapkan pada pengalaman yang mengajak untuk berpikir luar biasa dan membuat terobosan terobosan baru. 1. Outbound merupakan metode pembelajaran modern yang memanfaatkan keunggulan alam yang menghadapkan peserta pada tantangan intelegensia, fisik, dan mental. 10 2. Outbound adalah suatu alternatif pelatihan pengembangan diri dengan memanfaatkan berbagai bentuk tantangan di alam terbuka, untuk membangun dan mengembangkan kesadaran diri (self-awareness) dan kesadaran sosial (social-awareness), demi menyelaraskan perilaku (behavior alignment) di lingkungan bekerja maupun dalam kehidupan sosial masyarakat. 11 3. Outbound merupakan bagian dari seleksi sumber daya manusia. 12 4. Outbound adalah kegiatan di alam terbuka yang bersifat hiburan (tour) sekaligus memberi penyegaran (refreshment) yang dipandu oleh instruktur yang berpengalaman, guna meningkatkan keakraban serta kepedulian akan patutnya rasa kebersamaan membangun individu dan kelompok serta menghilangkan kejenuhan dari kesibukan rutin seharihari. 13 5. Outbound merupakan program kegiatan dengan metode bermain sambil belajar yang dilakukan di alam terbuka yang berdasarkan pada prinsip belajar melalui pengalaman langsung (experimental learning) yang 10 Pengertian Outbound dalam http://sekolahalamjogja.wordpress.com diunduh September 2013 11 AFA Com Powered by Mambo Generated dalam http://afa.co.id diunduh September 2013 12 Ibid. 13 Ibid. 16

disajikan dalam bentuk permainan, simulasi, diskusi, dan petualangan sebagai media penyampaian materi. 14 2.2.1 PENGERTIAN OUTBOUND TRAINING Outbound training adalah bentuk pembelajaran perilaku kepemimpinan dan manajemen di alam terbuka dengan pendekatan yang unik dan sederhana tetapi efektif. pelatihan ini tidak sarat dengan teori-teori melainkan langsung diterapkan pada elemen-elemen yang mendasar yang bersifat sehari-hari, seperti kepercayaan diri, berpikir kreatif, saling percaya, saling memperhatikan serta sikap proaktif dan komunikatif. 15 Outbound Training dapat juga diartikan sebagai sebuah pelatihan yang ditujukan untuk membangun kerjasama tim dan karakter (team work and character building) dengan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang didesain menggunakan pendekatan melalui pengalaman (experimental learning) memakai media alam terbuka. 16 2.3 FUNGSI, TUJUAN, DAN MANFAAT OUTBOUND TRAINING 2.3.1 FUNGSI OUTBOUND TRAINING Fungsi dari kegiatan outbound training antara lain adalah: 1. Meningkatkan kemampuan untuk bekerjasama di dalam tim (teamwork). 2. Meningkatkan motivasi dan keyakinan diri akan kemampuan diri (personal development) serta mampu berpikir kreatif (inovasi). 14 Perancangan CD interaktif sebagai medua pengenalan outbound anak sekolah dasar bagi orang tua dalam http://digilib.unikom.ac.id diunduh September 2013 15 Pengertian Outbound dalam http://sekolahalamjogja.wordpress.com diunduh September 2013 16 Efektivitas Outward Bound Training untuk meningkatkan harga diri dan kemampuan kerjasama dalam Jurnal Penelitian Dinamika Sosial 17

3. Penyegaran (refreshment). 2.3.2 TUJUAN OUTBOUND TRAINING Tujuan dari kegiatan outbound training adalah: 1. Mampu berpikir kreatif (creative thinking). 2. Berkomunikasi secara efektif. 3. Memotivasi diri dan orang lain. 4. Memiliki kemampuan pengelolaan diri. 2.3.3 MANFAAT OUTBOUND TRAINING Manfaat dari kegiatan outbound training kepada masyarakat melalui keberadaan sarana dan prasarananya, antara lain adalah: 1. Memberikan sarana dalam pengembangan diri serta sosialisasi bagi peserta outbound training. 2. Meningkatkan percaya diri (self-confidence) dan kreatifitas dalam perkembangan pribadi setiap orang. 3. Sebagai sarana rekreasi yang menumbuhkan pariwisata daerah. 2.4 TAHAPAN KEGIATAN OUTBOUND TRAINING Pelaksanaan outbound training dilakukan dengan pembelajaran yang efektif. Tahapan pembelajaran kegiatan outbound training yang dikemukakan oleh Boyett (1998) adalah sebagai berikut: 1. Pembentukan pengalaman (experience) Pada tahap pembentukan pengalaman peserta dilibatkan dalam suatu kegiatan atau permainan bersama dengan orang lain. Kegiatan/ permainan ini adalah salah satu bentuk pemberian pengalaman secara langsung pada peserta. Pengalaman langsung tersebut akan dijadikan wahana untuk menimbulkan pengalaman intelektual, pengalaman emosional, dan pengalaman yang bersifat fisikal. Kegiatan dalam tahap ini berupa aktivitas permainan pemecahan kebekuan (icebreaking). Aktivitas ini adalah sebuah penghangatan (warming-up) 18

agar para peserta terbentuk rasa persahabatan dan suasana menyenangkan. Setelah itu dilanjutkan dengan permainan pembentukan tim (team building) yang bermula dari pengembangan diri (personal development). 2. Perenungan pengalaman (reflect) Kegiatan refleksi bertujuan untuk memproses pengalaman yang diperoleh dari kegiatan yang telah dilakukan. Dalam kegiatan ini terdapat 4 tingkat belajar (Bloom, 1956) antara lain adalah: a. Knowledge Pada tingkat ini orang hanya mengingat peristiwa yang terjadi dan menceritakan apa yang terjadi sebagai fakta. b. Comprehension Pada tingkat ini orang menginterpretasikan apa yang terjadi, di dalam tahapan ini peserta sudah melakukan olah pikir untuk memaknai permainan yang dilakukannya. c. Application Pada tingkat ini orang melakukan penerapan secara sederhana dari apa yang dipelajari. Kegiatan olah pikir semakin tinggi intensitasnya. Proses kreatif perlu dimiliki peserta dalam melihat manfaat kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. d. Analysis Pada tingkat ini orang memecah-mecah hal yang dialami dalam berbagai komponen dan melihat keterkaitan antara satu dengan yang lain. Kegiatan yang dilakukan pada tingkat ini tertuju pada upaya membangun pemikiran yang sistematik (system thinking). e. Synthesis Pada tingkat ini orang menggabungkan potongan pengetahuan untuk mencapai masalah. 19

f. Evaluation Pada tingkat evaluation ini, orang mengevaluasi manfaat sebuah gagasan, solusi masalah dan peristiwa yang dialaminya. 3. Pembentukan konsep (form concept) Pada tahapan ini para peserta mencari makna dari pengalaman intelektual, emosional, dan fisikal yang diperoleh dari keterlibatan dalam kegiatan dimana antar kegiatan yang dilakukan dihubungkan dengan perilaku manajemen sesungguhnya. Tahapan ini dilakukan sebagai kelanjutan dari tahap refleksi. 4. Pengujian konsep (test concept) Pada tahapan ini peserta diajak untuk merenungkan dan mendiskusikan sejauh mana konsep yang telah terbentuk di dalam tahapan pembentukan konsep dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 2.5 KARAKTERISTIK KEGIATAN OUTBOUND TRAINING Dilihat dari penggunaan kegiatannya, outbound training diharapkan dapat memfasilitasi dan membantu tercapainya aspek yang merupakan karakteristik kegiatan outbound training dibawah ini, antara lain adalah: 1. Pengembangan tim (team building) Kegiatan pelatihan yang menekankan pada pengembangan kerja sebuah tim dalam sebuah institusi sosial tempat orang bekerja di dalam satu sistem sosial. Tujuan dari kegiatan ini adalah membentuk tim yang sukses di dalam pencapaian tujuan. 2. Pengembangan kepemimpinan (leadership) Kegiatan pealtihan yang menekankan pada kemampuan seseoraang untuk menjadi seorang pemimpin dalam mencapai sebuah kesuksesan. 20

3. Pengembangan budaya organisasi (culture development) Kegiatan pelatihan yang menekankan pada budaya organisasi sebagai perangkat yang penting di dalam peningkatan kinerja organisasi. 4. Perencanaan strategis (strategic planning) Kegiatan pelatihan yang menekankan pada kepekaan seseorang terhadap perubahan yang ada. 5. Pengembangan diri (personal development) Kegiatan pelatihan yang menekankan pada kemampuan diri untuk mampu berinteraksi dengan orang lain melalui kepercayaan diri (self-confidence). 2.6 KATEGORI KEGIATAN OUTBOUND TRAINING Kegiatan dalam outbound training program dapat dikategorikan sebagai berikut: 17 1. Permainan (games) Games adalah suatu latihan dimana pesertanya terlibat dalam sebuah kontes dengan peserta lain (atau sekelompok orang) dengan dikenai sejumlah peraturan. Biasanya games meliputi beberapa tipe pembayaran. Sebagian besar games pelatihan sekarang lebih diarahkan pada kompetisi peserta secara individual terhadap dirinya sendiri dari pada berkompetisi dengan sesama peserta. Hal ini menghindari situasi adanya yang menang dan yang kalah. Istilah games meliputi, games ketrampilan psikomotorik, ketrampilan intelektual dan paling banyak adalah adu untung. Beberapa tipe games yang umum meliputi lempar panah, ular tangga, sepakbola, scrabble, tebak kata dan bermacam-macam permainan kartu. Games yang dimainkan secara individual, meliputi solitaire, 17 Jenis Kegiatan Outbound Program dalam http://outboundmalang.com/ diunduh September 2013 21

patience (semacam permainan kartu), teka-teki silang dan bahkan mesin poker 2. Simulasi Simulasi adalah contoh situasi aktual atau imajiner. Simulasi biasanya dirancang serealistis mungkin supaya peserta dapat belajar dari tindakan mereka tanpa khawatir dengan bermacam resikonya. 3. Asah otak Asah otak berada di kelasnya tersendiri bukan merupakan games atau simulasi murni melainkan teka-teki yang dapat menyibukkan pikiran peserta atau menunjukkan titik kuncinya. Asah otak tertentu meliputi latihan-latihan seperti menggabungkan titik dan paling banyak merupakan latihan persepsi. 4. Bermain peran Bermain peran digunakan dalam pelatihan untuk melihat bagaimana peserta bereaksi dalam situasi tertentu sebelum dan sebuah sesi pelatihan. Bermain peran sangat bermanfaat untuk memberikan kesempatan peserta mempraktekkan bagaimana berhubungan dengan orang lain sesuai skenario yang diberikan. Bahkan meski peserta keliru melakukannya, mereka tetap dapat mengambil suatu pelajaran. 5. Studi Kasus Studi kasus berisi dengan sebuah kasus yang dipelajari oleh kelompok atau oleh individu. Studi mendalam dari hal sesungguhnya atau skenario yang disimulasikan dimaksudkan untuk mengilustrasikan hasil-hasil tertentu. Apabila sebuah kelompok atau individu memiliki jawaban terhadap masalah atau situasi tertentu, maka jawaban tersebut dapat dibandingkan dengan hal yang sesungguhnya terjadi dan hasil-hasil yang muncul dalam peristiwa tersebut. 22

2.7 JENIS KEGIATAN KAWASAN OUTBOUND TRAINING Dalam meningkatkan kualitas kawasan outbound training, pengkategorian jenis kegiatan dalam kawasan outbound training adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan Pengelolaan Kegiatan pengelolaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pihak pengelola untuk mengelola sarana fisik dalam kawasan outbound training. Termasuk di dalamnya kegiatan perawatan bangunan, taman, dan peralatan yang digunakan sebagai media pelatihan dalam kawasan outbound training. 2. Kegiatan Pelatihan Kegiatan pelatihan adalah kegiatan yang dilakukan sebagai proses outbound training di dalam kawasan. Termasuk di dalamnya kegiatan permainan, simulasi, diskusi, ceramah, dan sebagainya. 3. Kegiatan Penunjang Kegiatan penunjang adalah kegiatan yang dilakukan sebagai pendukung kegiatan utama. Misalnya kegiatan menginap, berkemah, kantin, dan lain sebagainya. 2.8 PENGERTIAN KAWASAN OUTBOUND TRAINING Kawasan Outbound Training merupakan kawasan pusat di alam terbuka yang memiliki fasilitas Rekreasi (Recreation), Edukasi (Education), Petualangan (Adventure), dan Mengisi waktu luang (Leisure management) dan bertujuan untuk mewadahi kegiatan pembelajaran perilaku kepemimpinan dan manajemen dalam meningkatkan kepercayaan diri, pola pikir kreatif, rasa saling percaya, saling memperhatikan, serta sikap proaktif dan komunikatif dalam pengembangan kerjasama tim dan karakter pribadi. 23

2.9 CONTOH STUDI KASUS KEGIATAN PESERTA OUTBOUND TRAINING 2.9.1 KEGIATAN OUTBOUND TRAINING 1 HARI Tabel 2. 1 Contoh Rundown Kegiatan Outbound Training 1 Hari 08.00-08.15 Kedatangan peserta 08.15-08.30 Daftar ulang dan snack Opening Ceremony Serah terima peserta 08.30-08.45 Perkenalan tim Ice breaking games 08.45-09.00 Pembagian Kelompok Games 09.00-09.35 Pembahasan Games sebagai pengantar Outdoor Training Tunjuk Ketua dan pembuatan Yel-yel 09.35-10.00 Briefing Outbound Training 10.00-10.15 Istirahat dan Snack Simulasi Treasure Hunting Permainan dilakukan setiap kelompok bersama-sama Pos 1: Lego Construction 10.15-12.00 Pos 2: Card Hunting Pos 3: Built a Tower Pos 4: Marble Race Pos 5: Sliding Pail 12.00-13.00 Makan siang dan Istirahat 13.00-13.30 Energizer Games 13.30-14.00 Briefing Games Besar (Trilogy Games) Games Besar (peserta bergabung menjadi satu) 14.00-15.00 Pipe Line Games Evaluasi kegiatan outbound training 15.00-16.30 Penutupan Sumber: Analisis Penulis, 2014 24

2.9.2 KEGIATAN OUTBOUND TRAINING 2 HARI Tabel 2. 2 Contoh Rundown Kegiatan Outbound Training 2 Hari 08.00-08.45 Kedatangan Peserta 08.45-09.00 Daftar ulang dan Snack Pembukaan 09.00-09.40 Serah terima Perkenalan dan penjelasan tujuan kegiatan 09.40-10.00 Pembagian kamar dan peserta menaruh barang di kamar 10.00-10.45 Ice Breaking Games pembagian kelompok 10.45-12.00 Pembuatan name tag kelompok Pembagian tugas kelompok 12.00-13.00 Istirahat dan makan siang Dinamika (saat makan siang) 13.00-13.15 Energizer Games 13.15-14.15 Games dalam kelompok 14.15-16.00 Refleksi pribadi 16.00-18.00 Games antar kelompok 18.00-19.30 Makan malam dengan dinamika Mandi dan Istirahat 19.30-20.30 Evaluasi kegiatan 20.30-21.30 Kontemplasi dan Doa malam 21.30-22.00 Api Unggun 22.00-07.00 Istirahat dan Tidur 07.00-07.30 Senam pagi dan ice breaking 07.30-08.30 Makan pagi 08.30-09.00 Games dan Pembahasan 09.00-10.30 Simulasi Treasure Hunting Permainan dilakukan setiap kelompok bersama-sama 10.30-11.30 Evaluasi permainan 11.30-12.00 Refleksi 12.00-13.00 Makan Siang dan mengeluarkan barang dari kamar 13.00-13.30 Evaluasi kegiatan outbound training Penutupan Sumber: Analisis Penulis, 2014 25

Kegiatan outbound training efektif dilaksanakan selama 2 hari. Hari ketiga pada kegiatan outbound training bersifat tentatif. Pada hari ketiga biasanya dilakukan refreshing dengan kegiatan trekking di alam sekitar, menggunakan fasilitas yang tersedia, atau menggunakan wahana yang tersedia seperti flying fox, two line bridge, monkey walk, dan lainnya. 2.10 CONTOH STUDI KASUS KAWASAN OUTBOUND TRAINING 2.10.1 UMBUL SIDOMUKTI Kawasan wisata umbul Sidomukti merupakan salah satu Wisata Alam Pegunungan di Semarang, berada di Desa Sidomukti Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Taman renang umbul alam Umbul Sidomukti terletak di lereng gunung ungaran dengan ketinggian 1200 dpl, diapit jurang dikedua sisinya. Gambar 2. 1 Umbul Sidomukti Sumber: http://seputarsemarang.com/ diunduh September 2013 26

Gambar 2. 2 Site Plan Umbul Sidomukti Sumber: http://seputarsemarang.com/ diunduh September 2013 Tabel 2. 3 Fasilitas dalam Kawasan Umbul Sidomukti LOKASI Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Semarang LUAS 36 ha Taman Renang Alam Outbound Games Camping Ground Pondok Wisata Pondok Lesehan Meeting Room FASILITAS Jalur Trekking Area Parkir Pemandian Taman Bambu Taman Bunga Hias Paintball Area Sumber: http://www.umbulsidomukti.com/ diunduh September 2013 27

2.10.2 LEMBAH PERTIWI Kawasan wisata Lembah Pertiwi berada di Puncak, Bogor. Lokasi Lembah Pertiwi terletak paling puncak di Lembah Gunung Lemo yang menyatu dengan Air Terjun, Sungai dan Hutan. Lembah Pertiwi menerapkan Konsep Back To Nature dengan terdapatnya Villa Bambu. Gambar 2. 3 Lembah Pertiwi Sumber: http://lembahpertiwi.blogspot.com/ diunduh September 2013 Tabel 2. 4 Fasilitas dalam Kawasan Lembah Pertiwi LOKASI Kampung Pasir Manggis, Desa Batu Layang, Megamendung, Cisarua, Bogor, Jawa Barat LUAS 3 ha Villa Bambu Camping Ground Outbound Games Paintball Games FASILITAS Kafe Kolam Renang Gazebo Aula Sumber: http://lembahpertiwi.blogspot.com/ diunduh September 2013 28

2.10.3 CAMP JRF ECO-VILLAGE Camp JRF Eco-Village terletak di pegunungan Pocono, Pennsylvania, Amerika Serikat. Camp JRF Eco-Village merupakan perkemahan musim panas. Perkemahan ditujukan untuk remaja dan anak anak dan terdiri dari kabin yang beratap kanopi warna warni. Kabin berada pada kontur tinggi yang berdekatan dengan ruang pertemuan, pemandian, dan tanggul tanah. Fokus pada Camp JRF Eco-Village adalah penciptaan ruang sosial untuk berkemah bagi masyarakat dan menikmati kehidupan di perkemahan musim panas. Gambar 2. 4 Camp JRF Eco-Village Sumber: Metcalfe Architecture Design, diunduh September 2013 29

Gambar 2. 5 Kegiatan di dalam Camp JRF Eco-Village Sumber: Metcalfe Architecture Design, diunduh September 2013 Tabel 2. 5 Fasilitas dalam Camp JRF Eco-Village LOKASI Pegunungan Pocono, Pennsylvania, Amerika Serikat Meeting Room Camping Ground Multimedia Room FASILITAS Paintball Games Bathhouse Yurts Sumber: Metcalfe Architecture Design, diunduh September 2013 2.11 FASILITAS KAWASAN OUTBOUND TRAINING Fasilitas di dalam kawasan outbound training sebagai wadah kegiatan outbound training antara lain adalah: 1. Fasilitas pengelola a. Aula (hall) b. Kantor pengelola 30

c. Ruang pertemuan d. Gudang peralatan e. Gudang penyimpanan 2. Fasilitas pelatihan a. Lapangan permainan b. Jalur trekking c. Area simulasi d. Gedung seminar e. Ruang pelatihan 3. Fasilitas pendukung a. Penginapan b. Tempat perkemahan c. Tempat ibadah d. Perpustakaan e. Poliklinik f. Restoran g. Pasar 31