BAB II KAJIAN TEORI. memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan, pengumpulan, pengaturan, pengendalian, pemeliharaan, dan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. Pengurusan dan pengendalian surat adalah kegiatan-kegiatan mencatat

PERAN MANAJEMEN KEARSIPAN DALAM KEHIDUPAN ORGANISASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Arsip Dinamis Arsip Statis

BAB II SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS INAKTIF

BAB II LANDASAN TEORI. arsip agar dapat dengan cepat bila arsip bilamana arsip sewaktu-waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU, Arsip. Retendi. Jadwal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEMATIKA JADWAL RETENSI ARSIP DI BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

PENYIMPANAN ARSIP DINAMIS AKTIF DI BAGIAN TATA USAHA SMA PERTIWI 1 KOTA PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELAKSANAAN KEARSIPAN OLEH BAGIAN KESEKRETARIATAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN CIAMIS

BAB II KERANGKA TEORI. Pengertian kearsipan menurut Undang-undang nomor 43 Tahun Tentang Kearsipan pada pasal 1 ayat 1 berbunyi :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsip berasal dari bahasa Yunani Archivum yang artinya tempat untuk

MANAJEMEN ARSIP DINAMIS (AKTIF & IN AKTIF)

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

BAB II KAJIAN TEORI. atau rakitan komponen atau bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan yang utuh

PENYUSUTAN ARSIP DI PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 93 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PEMERINTAH DAERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PENTINGNYA MANAJEMEN SISTEM PENYIMPANAN ARSIP. Oleh; Melizubaidah Mahmud Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Arsip Nasional Republik Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGELOLAAN ARSIP SMA NEGERI DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2012 TENTANG

SARANA DAN PRASARANA KEARSIPAN DI PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR BATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Kantor dan Sistem Kearsipan. Menurut Maryati dalam bukunya Manajemen Perkantoran efektif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dari segi administrasi, tujuan penyusutan arsip ialah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Setiap instansi atau lembaga negara maupun swasta pasti memiliki struktur

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 menyatakan

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

BAB II KAJIAN TEORITIS. Arsip berasal dari bahasa Yunani, yaitu arche yang kemudian berubah menjadi archea,

BAB I PENDAHULUAN. hal.2. 1 Zulkifli Amsyah, Manajemen Kearsipan, Gramedia Pustaka, Jakarta, 2005,

Manajemen Kearsipan untuk Mewujudkan Tata Kelola Administrasi Perkantoran yang Efektif dan Efisien

BAB II KAJIAN TEORETIS. Saiman (2000:16) pengelolaan adalah bermacam-macam kegiatan

BAB III LANDASAN TEORI

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MATARAM

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 46 Tahun : 2015

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS KOMISI PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ' KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara R

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI PROVINSI JAWA TENGAH

KONSEP ARSIP DAN KEARSIPAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNURNUSA TENGGARA BARAT

PENGELOLAAN ARSIP DI SUB BAGIAN UMUM DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI. pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. harus memeuhi syarat-syarat sebagai berikut:

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rangka melaksanakan segala kegiatan pada kantor-kantor, lembaga-lembaga negara,

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 54 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

Filing, Record Retention and Form

2 menetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan tentang Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif Kepegawaian Aparatur Sipil Neg

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara R

Oleh : Dra. Anna Nunuk Nuryani

BAB I. Pengertian. A. Pengertian Arsip

PENTINGNYA PENATAAN KEARSIPAN DALAM MENUNJANG AKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR KEJAKSAAN TINGGI SULAWESI UTARA TUGAS AKHIR

2 menetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan tentang Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif Bidang Keuangan di Kementerian

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menjadi Unda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 22

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MANAJEMEN KEARSIPAN. Anna Riasmiati, S.E. : Manajemen Kearsipan : Drs. Sularso Mulyono, dkk. Cetakan : I, 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. Dengan demikian, data dan informasi menjadi hal yang sangat penting karena

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR

BAB III LANDASAN TEORI. Arsip berasal dari bahasa asing, orang yunani mengatakan Archium yang

Diklat Penyusutan Arsip

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB II KAJIAN TEORITIS. yang secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan (Ricks, 1992: 12)

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, Pasal 1.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

BAB II LANDASAN TEORI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 48 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tercipta berguna sebagai aset sebuah organisasi, sebagai alat pengambilan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pengelolaan Arsip 2.1.1. Pengertian Pengelolaan Pengelolaan adalah proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan. (Himpunan Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003: 534) Pengelolaan sendiri artinya upaya untuk mengatur aktivitas berdasarkan konsep dan prinsip yang lebih efektif, efisien dan produktif dengan diawali penentuan strategi dan perencanaan. (Rohani, 2010: 2) Pengelolaan arsip memegang peranan penting bagi jalannya suatu organisasi, yaitu sebagai sumber informasi dan sebagai pusat ingatan organisasi, yang dapat bermanfaat untuk bahan penelitian, pengambilan keputusan, atau penyusunan program pengembangan dari organisasi yang bersangkutan. (Fitrianto, http://bluevi.blogspot.com/2012/02/) 2.1.2. Pengertian Arsip Agus Sugiarto (2005: 5)Arsip adalah Kumpulan Dokumen yangdisimpan secara teratur berencana karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat ditemukan kembali. Menurut Undang-undang No. 43 Tahun 2009. Arsip adalahrekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga

pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sedangkan menurut Sedarmayanti (2008: 32) istilah arsip meliputi: a. Kumpulan naskah atau dokumen. b. Gedung (ruang) penyimpanan kumpulan naskah atau dokumen. c. Organisasi atau lembaga yang mengelola dan menyimpan kumpulan naskah atau dokumen. Pengertian Arsip dapat disimpulkan, bahwa Arsip adalah suatu kumpulan Dokumen penting yang disimpan secara teratur agar setiap kali diperlukan dapat ditemukan dengan cepat. 2.2. Kegunaan Arsip Arsip adalah catatan tertulis, gambar, atau rekaman yang memuat sesuatu hal atau yang digunakan orang sebagai pengingat. Arsip mempunyai 4 kegunaan yaitu: 1) Guna Informasi. Arsip yang disimpan merupakan bank data yang dapat dijadikan rujukan pencarian informasi atau sumber ingatan apabila diperlukan. 2) Guna Yuridis. Arsip yang dimiliki suatu dikantor atau organisasi memiliki fungsi sebagai legalitas atau bukti-bukti apabila diperlukan. 3) Guna Sejarah. Arsip yang merekam informasi masa lalu dan menyediakan informasi untuk masa yang akan datang. 4) Guna Ilmu Pengetahuan.

Arsip juga sebagai informasi untuk orang lain yang membutuhkan sebagai bahan pengetahuan.berbagai kegunaan arsip sangat terkait dengan seberapa lama akan disimpan. Arsip tidak selamanya harus disimpan, tetapi suatu periode arsip perlu disusut. Arsip perlu disimpan dan sebagian besar perlu dihapus dari tempat penyimpanannya. (Sularso mulyono, 2003:6) 2.3. Jenis Arsip Arsip yang timbul karena kegiatan suatu organisasi, berdasarkan golongan arsip perlu disimpan dalam waktu tertentu. Arsip sementara sampai 1 tahun, Arsip yang diperlukandisimpan antara 2 3 tahun,arsip Penting 5-10 tahun dan sebagian kecil dari jumlah arsip perlu disimpan secara permanen. Arsip yang disimpan pada bagian pengolah adalah arsip-arsip yang frekuensi penggunaannya cukup tinggi. Arsip yang disimpan di unit kearsipan adalah arsip-arsip yang frekuensi penggunaannya sangat rendah. Berdasarkan frekuensi penggunaan arsip sebagai bahan informasi dibedakan jenis arsip sebagai berikut ini: 1. Arsip aktif (Dinamis Aktif) Yaitu arsip yang secara langsung masih digunakan dalam proses kegiatan kerja. Arsip ini disimpan di unit pengolah, karena sewaktu-waktu diperlukansebagai bahan informasi harus dikeluarkan dari tempat penyimpanan. Jadi dalam jangka waktu tertentu arsip ini sering keluar masuk tempat penyimpanan. 2. Arsip inaktif (Dinamis Inaktif) Yaitu arsip yang penggunaannya tidak langsungsebagai bahan informasi. Arsip ini disimpan di unit kearsipan dan jarang dikeluarkan dari tempat penyimpanannya, bahkan tidak pernah

keluar dari tempat penyimpanannya dalam waktu lama. Jadi arsip inaktif hanya kadang-kadang saja diperlukan dalam proses penyelenggaraan kegiatan. 3. Arsip Statis Yaitu arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk perencanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya maupun untuk penyelenggaraan sehari-hari. Administrasi Negara (pasal 2 ayat b uu No. 7 tahun 1971). Arsip statis ini berada di Arsip Nasional Republik Indonesia atau Arsip Nasional Daerah. (Barthos, 6: 2009) 2.4. Arsip menurut Wujud Fisik dan Kegunaannya 2.4.1. Arsip Menurut Wujud Fisik Penggolongan ini lebih didasarkan pada tampilan fisik media yang digunakan dalam merekem informasi. Menurut bentuk dan wujud fisiknya arsip dapat dibedakan menjadi: a. Surat, contoh: naskah perjanjian/kontrak, akte pendirian perusahaan, surat keputusan, notulen rapat, berita acara, laporan, tabel, dan sebagainya. b. Compact Disc (CD) c. Flasdisk 2.4.2. Arsip Menurut Nilai atau Kegunaannya Penggolongan arsip lebih didasarkan pada nilai dan kegunaannya. Dalam penggolongan ini ada bermacam-macam arsip, yaitu: a) Arsip bernilai informasi; pengumuman, pemberitahuan, undangan, dan sebagainya. b) Arsip bernilai Administrasi; ketentuan-ketentuan organisasi, surat keputusan, prosedur kerja, uraian tugas pegawai, dan sebaginya.

c) Arsip bernilai hukum; akte pendirian perusahaan, akte kelahiran, akte perkawinan, surat perjanjian, surat kuasa, putusan peradilan, dan sebagainya. d) Arsip bernilai ilmiah; hasil penelitian e) Arsip bernilai keuangan; kuitansi, bon penjualan, laporan keuangan, dan sebagainya. f) Arsip bernilai pendidikan; karya ilmiah para ahli, kurikulum, satuan pelajaran, program pengajaran, dan sebagainya. g) Arsip bernilai sejarah; laporan tahunan, notulen rapat, dan gambar foto atau peristiwa. (Fitrianto,http://bluevi.blogspot.com/2012/02/) 2.5. Pengorganisasian Arsip Didalam pengorganisasian arsip harus diperhatikan pengaturan arsip dan penanggung jawabannya dengan jelas, agar pembagian tugas dan wewenang dalam pengelolaan penyimpanan arsip dapat dilakukan dengan tertib. Menurut Sugiarto dan Wahyono (2005: 22 ) ada beberapa pengorganisasian arsip dalam kantor yang sudah dikenal, yaitu: 1. Sentralisasi. Sentralisasi adalah sistem pengelolaan arsip yang dilakukan secara terpusat dalam suatu organisasi, dengan kata lain penyimpanan arsip dipusatkan disuatu unit kerja khusus yang lazim disebut sentral arsip. Dengan sentralisasi arsip maka semua surat-surat kantor yang sudah selesai diproses akan disimpan disentral arsip. Sistem ini lebih menguntungkan bila diterapkan pada organisasi yang relative kecil. Keuntungan dari sentralisasi Arsip ini adalah:

a. Ruang atau tempat penyimpanan, tenaga dan peralatan arsip dapat dihemat. b. Tidak ada duplikasi arsip, karena kantor hanya menyimpan satu arsip c. Sistem penyimpanan dari berbagai arsip dapat diseragamkan. Kerugian dari sentralisasi Arsip adalah: a) Tidak semua jenis arsip dapat disimpan dengan satu sistem penyimpanan yang sama. b) Unit kerja yang memerlukan arsip akan memakan waktu lebin lama untuk memperoleh arsip yang diperlukan. 2. Desentralisasi. Desentralisasi adalah pengelolaan dan penyimpanan arsip dilakukan pada setiap unit kerja dalam suatu unit organisasi, dengan kata lain semua unit kerja mengelola dan menyimpan arsipnya masing-masing. Keuntungan dari desentralisasi arsip ini adalah: a. Keperluan akan arsip mudah terpenuhi, karena berada dalam unit kerja sendiri. b. Penanganan arsip lebih mudah dilakukan, karena arsipnya sudah dikenal baik. Kerugian dari desentralisasi adalah: a) Penyimpanan arsip tersebar diberbagai lokasi, dan dapat menimbulkan duplikasi arsip yang disimpan. b) Kantor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan arsip disetiap unit kerja, sehingga penghematan pemakaian peralatan dan perlengkapan sukar dijalankan. 3. Kombinasi sentralisasi dan desentralisasi.

Untuk mengatasi kelemahan dari sentralisasi dan desentralisasi maka digunakan kombinasai dari dua cara tersebut, didalam penanganan arsip secara kombinasi, arsip yang masih aktif dipergunakan atau disebut arsip aktif dikelola di unit kerja masing-masing pengolah, dan arsip yang kurang digunakan atau arsip in-aktif dikelola disentral arsip. Dengan demikian, penyimpanan arsip aktif dikelola secara desentralisasi dan arsip in-aktif dilakukan secara sentralisasi. 2.6. Sistem Filling dan Prosedur penyimpanan 2.6.1. Sistem Filling Filling adalah proses pengaturan dan penyimpanan bahan-bahan secara sistematis, sehingga bahan-bahan tersebut dengan mudah dan cepat dapat ditemukan kembali setiap kali diperlukan. menurut nuraida (2008:94) ada 5 dasar pokok sistem bagi penyelenggaraan filling yang dapat dipergunakan, yaitu: 1) Sistem Abjad. Yaitu menyusun subyek itu dalam urutan A sampai Z, untuk dapat menyusunnya itu maka nama-nama atau kata-kata dibagi menjadi 4 golongan yaitu nama perorangan, nama perusahaan, nama instansi pemerintah, dan nama organisasi sosial atau perhimpunan-perhimpunan. 2) Sistem Subyek. Melaksanakan sistem subyek ini, maka seorang juru arsip harus menentukan lebih dahulu masalah-masalah apa yang pada umumnya dipermasalahkan dalam surat-surat setiap harinya,

umpamanya masalah-masalah dibawah kepegawaian, masalah-masalah yang berkenaan dengan keuangan dikelompokkan menjadi satu masalah pokok (subyek) dibawah keuangan, dan seterusnya. 3) Sistem Geografis. Kegitan-kegiatan yang dilakukan dalam organisasi dimana sistem geografis dapat dipergunakan, biasanya adalah kegiatan-kegiatan yang meliputi daerah-daerah wilayah lebih dari satu tempat. 4) Sistem Nomor. Sistem nomor ini biasa dipergunakan oleh organisasi-organisasi yang bergerak dibidang profesional tertentu, misalnya kantor Akuntan, Kantor pengacara, Kantor Kontraktor, dan sebagainya. 5) Sistem Kronologis. Sistem ini dipergunakan untuk filling bahan-bahan yang disusun menurut urutan tanggal dari datangnya surat atau bahan-bahan itu. 2.6.2. Prosedur Filling (Penyimpanan Arsip/ Dokumen) Prosedur penyimpanan arsip cukup sederhana, tetapi sering kurang mendapat perhatian, yang mengakibatkan arsip sulit ditemukan, karena salah penempatan, prosedur tersebut mencangkup langkah-langkah:

a. Pemeriksaan arsip, untuk memastikan apakah arsip siap untuk disimpan. Pertama-tama semua dokumen/arsip yang akan disimpan diperiksa secara cermat, apakah memang benar-benar sudah seharusnya di simpan. b. Mengindeks, merupakan pekerjaan menentukan pada nama apa, atau subyek apa, atau kata tangkap lainnya, surat akan disimpan. c. Memberi tanda, langkah ini lazim disebut juga pengkodean. Kegiatan ini dilakukan secara sederhana, yaitu dengan memberi tanda garis atau lingkaran dengan warna mencolok pada kata tangkap yang sudah ditentukan pada langkah kegiatan mengindeks. d. Mensortir arsip yang sudah diindeks, dikelompokkan berdasar apakah abjad, nomor yang sama. Menyortir adalah mengelompokkan surat-surat untuk disiapkan ke langkah terakhir yaitu penyimpanan. (Idav. http://arsipilmu04936.blogspot.com/2012/05/) 2.7. Pemeliharaan dan Penjagaan Arsip Barthos (2007:50) ada beberapa hal yang mestinya diperhatikan dalam pemeliharaan dan penjagaan arsip. 2.7.1. Menghindari beberapa akibat kerusakan seperti, a. Akibat kelembaban udara yang tidak terkontrol akan memungkinkan akibat-akibat seperti timbulnya jamur,pasta/ lem hilang, kertas menjadi lemah dan merusakkan kulit kertas. b. Sinar matahari sebagai akibat, kertas menjadi buruk, coklat, dan tintanyapun luntur c. Debu, jamur dan sejenisnya, rayap, Gegat (silverfish) yang sering merusakkan kertas, biasanya terdapat pada dinding-dinding yang basah. 2.7.2. Ruangan Penyimpanan Arsip

Menyimpan arsip hendaknya ditempat yang memenuhi syarat, pergunakanlah rak logam dari pada menggunkan almari yang tertutup. Ukuran antara rak yang dibawah dengan lantai sekitar enam inci. Karena hal ini memudahkan udara bergerak dengan bebas, disamping pula itu untuk memudahkan membersihkan lantai dibawah rak tersebut. 2.7.3. Penjagaan Membersihkan ruangan, pemerikasaan ruangan dan sekitarnya, penggunaan racun serangga, mengawasi serangan anai-anai, larangan makan dan merokok dibawa ketempat penyimpanan arsip, pergunakanlah klip plastik dalam meletakkan arsip, membersihkan arsip. 2.8. Penyusutan dan Pemusnahan Arsip 2.8.1. Menurut Sedarmayanti (2008: 128) tujuan penyusutan arsip adalah untuk: a. Mendayagunakan arsip dinamis sebagai berkas kerja maupun sebagai referensi. b. Menghemat ruangan, peralatan dan perlengkapan c. Mempercepat penemuan kembali arsip d. Menyelamatkan bahan bukti pertanggungjawaban pemerintah. 2.8.2. Menurut Soetrisno dan Renaldi (2006:99) Arsip yang telah dipindahkan, tidak semua akan disimpan selamanya. Ada beberapa jenis arsip yang dapat dimusnakan setelah jangka waktu tertentu. Dalam pemusnahan arsip harus diperhatikan sifat karakterstik arsip sebagai berikut : a) Arsip-arsip yang tidak penting.

Misalnya : surat pengumuman/pemberitahuan, undangan rapat rutin, memo intern, dan sebagainya. b) Arsip-arsip yang membantu. Seperti, surat pemberitahuan bank, korespondensi rutin dengan pemasok, bukti pembayaran tertentu, dan sebagainya. 2.8.3. Implementasi Penyusutan Arsip pasca Otonomi Daerah a. Memindahkan arsip inaktif dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ke Lembaga Kearsipan Daerah (LKD). b. Memusnakan arsip yang tidak bernilai guna sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.