BULETIN TEKNIS SAP NOMOR 01 PENYUSUNAN NERACA AWAL PEMERINTAH PUSAT

dokumen-dokumen yang mirip
BULETIN TEKNIS SAP NOMOR 02 PENYUSUNAN NERACA AWAL PEMDA. Copyright KSAP

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

SISTEM PENCATATAN (Aplikasi Pembukuan pada DT II Kota/Kab.) Penyusunan Neraca Awal,

Modul Belajar 02- Akuntansi Pemerintahan BAB I PENDAHULUAN

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP)

Buletin Teknis Penyusunan Neraca Awal Pemerintah Daerah BAB I PENDAHULUAN

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP)

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP)

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PENYUSUNAN NERACA AWAL

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

NERACA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

I. RINGKASAN. Tabel 1. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011

NERACA SKPD DINPORA PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 03 NERACA

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

NERACA. Per 31 Desember 2016 URAIAN AUDITED DEBET KREDIT ASET 2 ASET LANCAR

BAB X KEBIJAKAN AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

NERACA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

Laporan Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian per 31 Desember 2012

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS

I. RINGKASAN. Laporan Keuangan Kementerian Pertanian Tahun 2009 (Audited)

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

BUNGA RAMPAI STUDI KASUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN TAHUN 2016

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN KEUANGAN POKOK

NERACA SKPD... PROVINSI JAWA TENG Per 31 Desember 2016 KOREK PER 31 DES 2015 URAIAN

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TI MUR RUMAH SAKIT HAJI SURABAYA Jl. Manyar Kertoadi Surabaya NERACA PER TANGGAL 31 DESEMBER 2014

PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

1. PERSEDIAAN DIAKUI PADA SAAT DITERIMA ATAU KEPEMILIKANNYA BERPINDAH 2. PERSEDIAAN DICATAT SEBESAR: a. BIAYA PEROLEHAN, JIKA DIPEROLEH DENGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

BAGIAN ANGGARAN 087 LAPORAN KEUANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (AUDITED)

DRAFT SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

BUNGA RAMPAI STUDI KASUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF

LAPORAN KEUANGAN POKOK

Anda layak terpilih menjadi Anggota Dewan dari Daerah Pemilihan Jember & Lumajang.

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI KAS DAN SETARA KAS

BUNGA RAMPAI 2016 STUDI KASUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN. Untuk Periode Januari s.d. Juni Tahun 2016 KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN


PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan

NERACA ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS DANA

BAHAN PRESENTASI KELAS PROGRAM MAKSI UNDIP OLEH: MARYONO DS

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana sampai dengan 31 Desember 2016.

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS NERACA PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2015 (dalam rupiah dan persen)

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. Laporan. Standar Akuntansi. Penyajian.

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN 2013 (dalam rupiah) NO.

LAPORAN KEUANGAN DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG SEBELUM AUDIT

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.2 Penjelasan Pos-pos Neraca Aset Lancar. 31 Desember Desember , ,24. 1 Kas di Kas Daerah

Transkripsi:

BULETIN TEKNIS SAP NOMOR 01 PENYUSUNAN NERACA AWAL PEMERINTAH PUSAT 1

PENGERTIAN Buletin teknis ini merupakan informasi yang diterbitkan oleh KSAP yang memberikan arahan/pedoman bagi entitas akuntansi dan entitas pelaporan untuk mengatasi permasalahan akuntansi yang timbul dalam penyusunan Neraca Awal Buletin teknis ini disusun dengan mengacu pada dan diterapkan dalam lingkup Kerangka konseptual dan PSAP 2

NERACA AWAL Neraca yang disusun pertama kali oleh pemerintah yang menunjukkan jumlahjumlah aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal neraca awal 3

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN NERACA AWAL Menentukan ruang lingkup pekerjaan Menyiapkan formulir-formulir berikut petunjuk pengisiannya Memberikan penjelasan kepada tim yang akan melakukan penyusunan neraca awal Melaksanakan kegiatan pengumpulan data dan inventarisasi aset dan kewajiban Melakukan pengolahan data dan klasifikasi aset dan kewajiban sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan Melakukan penilaian aset dan kewajiban Mencantumkan akun-akun aset, kewajiban dan ekuitas berikut jumlahnya dalam format neraca 4

KAS DAN SETARA KAS Kas pemerintah yang dikuasai dan dibawah tanggung jawab BUN atau Kuasa BUN terdiri dari: - Kas di Bank Sentral (Kas yang dikuasai BUN) - Kas di KPPN (rekening penerimaan dan pengeluaran pada bank umum/persepsi - Setara kas di BUN atau Kuasa BUN 5

KAS DAN SETARA KAS (Yang dikuasai selain BUN) Kas pemerintah pusat yang dikuasai dan di bawah tanggung jawab selain BUN terdiri dari : -Kas di bendahara pengeluaran -Kas di bendahara penerimaan -Saldo kas lainnya yang diterima KN/L karena penyelenggaraan pemerintahan 6

KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN Untuk mendapatkan saldo Kas di Bendahara Pengeluaran perlu dilakukan: Inventarisasi fisik kas untuk mendapatkan saldo kas per tanggal neraca atas seluruh uang kartal (uang kertas dan logam) yang ada di tangan seluruh BP (sisa UYHD/UUDP/UP). Kumpulkan saldo rekening koran seluruh BP per tanggal neraca awal sehingga diketahui saldo seluruh uang giral yang menjadi tanggung jawab seluruh BP yang berasal dari sisa UYHD/UUDP/UP. Lakukan rekonsiliasi hasil pada butir 1 & 2 dengan catatan yang ada di BP sehingga diketahui sisa uang muka kerja yang seharusnya dengan benar. 7

KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN Jurnal untuk mencatat saldo awal Kas di BP adalah: Di KN/L Kas di BP Uang Muka dari KUN Di Pemerintah Pusat Kas di BP SAL 8

KAS DI BENDAHARA PENERIMAAN Saldo Kas di Bendahara Penerimaan diperoleh dari laporan keadaan kas bendahara penerimaan Jurnal untuk mencatat saldo awal: Di KN/L Kas di Bendahara Penerimaan Utang Jangka Pendek Lainnya Di Pemerintah Pusat Kas di Bendahara Penerimaan Pendapatan yang ditangguhkan 9

PIUTANG Piutang dapat digolongkan atas: 1. Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran 2. Bagian Lancar Pinjaman Kepada BUMN/D dan Lembaga Internasional 3. Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi 4. Piutang Pajak 5. Piutang Lainnya Jurnal untuk mencatat saldo awal: Investasi Jangka Pendek-Deposito SiLPA 10

PIUTANG Jurnal untuk mencatat saldo awal: Bagian Lancar TPA Bagian Lancar Pinjaman kpd BUMD Bagian Lancar TP/TGR Piutang Pajak Piutang PNBP Piutang Lainnya Cadangan Piutang 11

PERSEDIAAN Contoh kasus 1: Pada tanggal 31 Desember 2004 KN/L XYZ melakukan inventarisasi fisik atas persediaan ATK yang dimiliki berupa kertas sebanyak 100 rim. Kertas tersebut terdiri dari : 70 rim dari pembelian tanggal 1 Juni 2004 dengan harga @ Rp25.000,00 30 rim dari pembelian tanggal 1 Desember 2004 dengan harga @ Rp30.000,00 12

PERSEDIAAN Jawaban: Nilai persediaan tersebut akan dicantumkan dalam neraca sebesar Rp3.000.000 [100 X Rp30.000 (harga pembelian terakhir)]. Jurnal untuk mencatat saldo awal Persediaan Persediaan 3.000.000 Cadangan Persediaan 3.000.000 13

PERSEDIAAN Contoh kasus 2: Pada tanggal 31 Desember 2004 Pemerintah membeli buku cetak 3.000 eksemplar dengan tujuan untuk diserahkan kepada masyarakat dan 2.000 eksemplar untuk tujuan koleksi perpustakaan Jawaban: Penyajian perolehan buku dimaksud dalam neraca adalah buku cetak 3.000 eksemplar disajikan sebagai Persediaan, sedangkan buku cetak 2.000 eksemplar disajikan sebagai Aset Tetap Lainnya. 14

INVESTASI JANGKA PENDEK Deposito berjangka waktu 3 12 bln Pembelian obligasi/sun pemerintah jangka pendek oleh pemerintah pusat Investasi jangka pendek lainnya 15

INVESTASI JANGKA PENDEK Jurnal untuk mencatat saldo awal : Investasi Jangka Pendek Deposito Investasi Jangka Pendek Obligasi Investasi Jangka Pendek Lainnya SAL 16

INVESTASI JANGKA PANJANG INVESTASI NONPERMANEN Pinjaman kepada perusahan negara/daerah Pinjaman kepada pemerintah daerah Investasi dalam Dana Bergulir Investasi dalam Penyertaan Modal pada Proyek Pembangunan Investasi nonpermanen lainnya INVESTASI PERMANEN Penyertaan Modal Pemerintah Investasi Permanen Lainnya 17

INVESTASI JANGKA PANJANG Contoh kasus: Berdasarkan akta pendirian perusahaan A, Pempus memiliki kepemilikan saham sebesar 60%. Dari laporan keuangan perusahaan pada tanggal disusunnya neraca awal, diketahui nilai ekuitas sebesar Rp500.000.000,00. Jawaban: Dari data tersebut dapat dihitung nilai Penyertaan Modal Pemda berdasarkan metode ekuitas sebesar 60% X (Rp 500 jt) = Rp 300 jt. Jurnal pencatatan saldo awal: Penyertaan Modal Pemerintah 300.000.000 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 300.000.000 18

ASET TETAP Aset tetap terdiri dari : Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan; Jalan, Irigasi, dan Jaringan; Aset Tetap Lainnya; dan Konstruksi dalam Pengerjaan. 19

Penilaian Tanah TANAH Pembelian < 1 th yl? YA Harga Perolehan TDK Ada Nilai Pasar? YA Nilai rata-rata harga jual beli TDK NJOP Terakhir * *) Jika terdapat alasan untuk tidak memakai NJOP maka dapat digunakan nilai appraisal dari perusahaan jasa penilai resmi atau tim penilai yang kompeten Pencatatan saldo awal Tanah dalam Neraca 20

Penilaian Peralatan dan Mesin PERALATAN DAN MESIN Pembelian < 1 th yl? YA Harga Perolehan TDK Ada Nilai Pasar? YA Harga pasar peralatan sejenis TDK Nilai Apraisal* Pencatatan saldo awal Peralatan dan Mesin dalam Neraca *) Jika hal tersebut terlalu mahal biayanya dan memakan waktu lama karena tingkat kerumitan perhitungan yang tinggi maka dapat dipakai standar harga yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang berwenang dengan memakai perhitungan teknis 21

Penilaian Gedung Dan Bangunan GEDUNG DAN BANGUNAN Pembelian < 1 th yl? YA Harga Perolehan TDK NJOP Terakhir * *) Jika terdapat alasan untuk tidak memakai NJOP maka dapat digunakan nilai appraisal dari perusahaan jasa penilai resmi atau tim penilai yang kompeten Pencatatan saldo awal Gedung dan Bangunan dalam Neraca 22

JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN Nilai wajar jalan, irigasi, dan jaringan ditentukan oleh perusahaan jasa penilai resmi atau tim penilai yang kompeten dengan menggunakan standar biaya atau perhitungan teknis (yang antara lain memperhitungkan fungsi dan kondisi aset) dari instansi pemerintah yang berwenang yang diterbitkan setahun atau kurang dari tanggal neraca 23

JURNAL SALDO AWAL Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi dalam Pengerjaan Diinvestasikan dalam Aset Tetap 24

DANA CADANGAN Merupakan dana yang disisihkan beberapa tahun anggaran untuk kebutuhan belanja pada masa datang Dapat dibentuk untuk lebih dari satu peruntukan. Apabila terdapat lebih dari satu peruntukan, maka dana cadangan harus diungkapkan dan dirinci menurut peruntukannya Dokumen sumber yang dapat digunakan untuk membukukan dana cadangan dalam menyusun neraca awal adalah rekening dana cadangan 25

DANA CADANGAN Contoh kasus: Pemerintah telah menyisihkan dana untuk percepatan pembayaran utang sebesar Rp. 1.730.000.000.000,00 yang selama ini disebut Cadangan Anggaran Pembangunan (CAP) Bagaimana Jurnal Pencatatan dana cadangan tsb. 26

DANA CADANGAN Jawaban: Jurnal untuk mencatat Dana Cadangan: Dana Cadangan 1.730.000.000.000 Diinvestasikan dalam Dana Cadangan 1.730.000.000.000 27

ASET LAINNYA Aset Tak Berwujud Tagihan Penjualan Angsuran Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) Kemitraan dengan Pihak Ketiga Aset Lain-lain 28

ASET LAINNYA Jurnal untuk mencatat saldo awal Aset Tak Berwujud Tagihan Penjualan Angsuran Tuntutan Perbendaraan Tuntutan Ganti Rugi Kemitraan dengan Pihak Ketiga Aset Lain-lain Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 29

KEMITRAAN DENGAN PIHAK KETIGA Kemitraan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki Bentuk kemitraan tersebut antara lain berupa Bangun, Kelola, Serah (BKS) Bangun, Serah, Kelola (BSK) 30

BANGUN, KELOLA, SERAH (BKS) BKS adalah suatu bentuk kerjasama berupa pemanfaatan aset pemerintah oleh pihak ketiga/investor, dengan cara pihak ketiga/investor tersebut mendirikan bangunan dan/atau sarana lain berikut fasilitasnya serta mendayagunakannya dalam jangka waktu tertentu, untuk kemudian menyerahkan kembali bangunan dan atau sarana lain berikut fasilitasnya kepada pemerintah setelah berakhirnya jangka waktu yang disepakati (masa konsesi). 31

BANGUN, KELOLA, SERAH (BKS) BKS dicatat sebesar nilai aset yang diserahkan oleh pemerintah kepada pihak ketiga/investor untuk membangun aset BKS tersebut. Aset yang berada dalam BKS ini disajikan terpisah dari Aset Tetap. 32

BANGUN, KELOLA, SERAH (BKS) Contoh Kasus: Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah telah mengikat kerjasama BKS (bangun, kelola, serah) dengan PT Abadi Jaya untuk membangun gedung olahraga. Total nilai aset yang diserahkan pemerintah dalam kemitraan tersebut adalah sebesar RP 100.000.000. Jawaban: Jurnal untuk mencatat transaksi: Kemitraan dengan Pihak Ketiga 100.000.000 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 1000.000.000 33

BANGUN, SERAH, KELOLA (BSK) BSK adalah pemanfaatan aset pemerintah oleh pihak ketiga/investor, dengan cara pihak ketiga/investor tersebut mendirikan bangunan dan/atau sarana lain berikut fasilitasnya kemudian menyerahkan aset yang dibangun tersebut kepada pemerintah untuk dikelola sesuai dengan tujuan pembangunan aset tersebut 34

BANGUN, SERAH, KELOLA (BSK) BSK dicatat sebesar nilai perolehan aset yang dibangun yaitu sebesar nilai aset yang diserahkan pemerintah ditambah dengan jumlah aset yang dikeluarkan oleh pihak ketiga/investor untuk membangun aset tersebut 35

BANGUN, SERAH, KELOLA (BSK) Contoh kasus: Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah telah mengikat kerjasama BSK (bangun, serah, kelola) dengan PT Ranggataksaka untuk membangun rumah sakit. Untuk menyelesaikan pembangunan rumah sakit tersebut, investor telah mengeluarkan dana sebesar Rp. 500.000.000,- sedangkan tanah yang diserahkan oleh Pemerintah untuk pembangunan rumah sakit tersebut adalah senilai Rp. 100.000.000,- Aset BSK tersebut telah selesai dibangun dan telah diserahkan kepada pemerintah. Pemerintah telah memberikan bagi hasil kepada investor sebesar Rp. 50.000.000,- yang mengurangi nilai utang kemitraan dengan pihak ketiga tersebut. 36

BANGUN, SERAH, KELOLA (BSK) Jawaban: Jurnal untuk mencatat transaksi: Kemitraan dengan Pihak Ketiga 600.000.000 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 600.000.000 Dana yg hrs disediakan utk pembayaran UJPJ 450.000.000 Utang Kemitraan dengan pihak ketiga 450.000.000 37

KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Utang kepada Pihak Ketiga (accounts payable) Utang Bunga Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) Uang Muka dari KUN Utang Jangka Pendek Lainnya KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Utang Luar Negeri Utang Dalam Negeri Sektor Perbankan Utang Dalam Negeri Obligasi Utang Jangka Panjang Lainnya 38

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Jurnal untuk mencatat saldo awal Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Bagian Lancar Utang Jangka Pendek Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Utang kepada Pihak Ketiga Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Utang Bunga 39

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Jurnal untuk mencatat saldo awal Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang Utang Luar Negeri Utang Dalam Negeri Sektor Perbankan Utang Dalam Negeri Obligasi Utang Jangka Panjang Lainnya 40

EKUITAS DANA Ekuitas Dana Lancar; Ekuitas Dana Investasi; dan Ekuitas Dana Cadangan. 41

EKUITAS DANA LANCAR Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dengan kewajiban jangka pendek Terdiri dari: Saldo Anggaran Lebih/SAL, Sisa lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) Pendapatan yang Ditangguhkan, Cadangan Piutang, Cadangan Persediaan, dan Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek 42

EKUITAS DANA LANCAR SAL dan SiLPA merupakan akun lawan yang menampung kas dan setara kas serta investasi jangka pendek. Pendapatan yang Ditangguhkan adalah akun lawan untuk menampung Kas di Bendahara Penerimaan. Cadangan Piutang adalah akun lawan yang dimaksudkan untuk menampung piutang lancar. Cadangan Persediaan adalah Akun lawan dari persediaan Dana yang Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek adalah Akun lawan dari kewajiban jangka pendek lainnya ini 43

EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang, yang merupakan akun lawan dari Investasi Jangka Panjang. Diinvestasikan dalam Aset Tetap, yang merupakan akun lawan dari Aset Tetap. Diivestasikan dalam Aset Lainnya, yang merupakan akun lawan Aset Lainnya. Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang, yang merupakan akun lawan dari seluruh Utang Jangka Panjang. 44

EKUITAS DANA CADANGAN Merupakan akun lawan dari Dana Cadangan 45

TERIMA KASIH 46