Pembelajaran dan Pembiasaan Aspek (Keterampilan) Sosial Peserta Didik di Institusi Prasekolah

dokumen-dokumen yang mirip
Berbagai Macam Teknik yang dapat dilakukan Pendidik Untuk Menstimulasi Aspek Perkembangan Anak. Rita Eka Izzaty

Rita Eka Izzaty Staf Pengajar FIP-BK-UNY

Arti Penting Undang-undang Sisdiknas no 20/2003 menyatakan bahwa Pendidikan AUD merupakan proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga 6 tah

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan pembelajaran yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 (1) Pendidikan adalah Usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia : 2 tahun 5/6 th Masa Usia Pra Sekolah : Play group atau TK

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Kecerdasan Interpersonal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, remaja akan selalu mengadakan kontak denganorang lain.

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia Masa Usia Pra Sekolah : 2-4 th Play group atau TK : 4 5,6 th

PENERIMAAN TEMAN SEBAYA SEBAGAI INDIKATOR KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI : ARTI PENTING PENGEMBANGAN KARAKTER SEJAK USIA DINI

MASA KANAK-KANAK AWAL

PENDAHULUAN. Terjadinya perubahan paradigma dalam metode belajar mengajar yang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran memungkinkan siswa bersosialisasi dengan. menghargai perbedaan (pendapat, sikap, dan kemampuan prestasi) dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama adalah hal yang penting sehingga harus tertanam kuat

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

EMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan. Metode merupakan cara yang dalam bekerjanya merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan. Setiap guru

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan interpersonal sangat dibutuhkan oleh setiap individu

MENGENALI POLA ASUH YANG TEPAT. Rita Eka Izzaty 1

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Anak dilahirkan dengan potensi dan kecerdasannya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Pendidikan Taman Kanak-Kanak memiliki peran yang sangat penting

I. PENDAHULUAN. Menurut Hasbullah (2009:2). Kegiatan pokok dalam keseluruhan proses pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan selanjutnya (PKBTK, 2004:4). Didalam Undang-Undang. dijelaskan bahwa pendidikan pra sekolah (Taman Kanak-Kanak) adalah

BAB I PENDAHULUAN. prasekolah, serta merupakan wadah pendidikan pertama di jalur formal yang

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. potensi intelektual dan sikap yang dimilikinya, sehingga tujuan utama

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan sosial dan keterampilan berbicara merupakan hal yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Anak prasekolah merupakan sosok individu yang sedang mengalami proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

DisampaikanOleh: Sabar Nurohman, M.Pd.Si PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tujuan hidupnya, prestasi, kesuksesan dan juga penghargaan. Tanpa didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20

POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK. Pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas intelektual berbasis keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini tumbuh dan berkembang lebih pesat dan fundamental pada awalawal

PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) UNTUK ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif.

TRAINING NEED ANALYSIS

BAB II KONSEP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI DAN TEKNIK COLLECTIVE PAINTING

MASA KANAK-KANAK AKHIR. Rita Eka Izzaty

TEKNIK-TEKNIK PSIKOEDUKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Masa akhir

PENGEMBANGAN PERILAKU SOSIAL ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dengan transisi adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan

Menghadapi Emosi Anak dengan Hypnoparenting Rita Eka Izzaty 1 *

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI Oleh: Nur Hayati, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

PENDAHULUAN. Setelah membaca bab ini Anda diharapkan dapat : 1. Mengetahui karakteristik program pembelajaran anak usia dini

STUDENT BASED LESSON PLAN

BAB I Arti Penting BK untuk Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE CERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIALISASI

LATAR BELAKANG Ketika karyawan baru dipekerjakan, mereka tidak mungkin mampu beradaptasi dgn pekerjaan secara sempurna meskipun mereka lolos seleksi y

BAB I PENDAHULUAN. ketika anak lahir. Tidak semua masyarakat Indonesia menyadari pentingnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada organisme biologis dan psikis yang diperlukan dalam hubungan manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman, semakin banyak pula tuntutan yang harus dipenuhi oleh masyarakat.

Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran Sosiologi-Antropologi di SMA

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dasar pemikiran mengembangkan PPS Meningkatnya tuntutan thd pengasuhan anak dari ibu yang bekerja Kesempatan, persaingan kerja yang semakin luas Panda

STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK UNTUK MENCAPAI TUMBUH KEMBANG YANG OPTIMAL

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN ASPEK EMOSI DALAM PROSES PEMBELAJARAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pendidikan formal merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum

Program Bimbingan Perkembangan Kompetensi Sosial Bagi Anak Tunanetra

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. meluasnya lingkungan sosial. Anak-anak melepaskan diri dari keluarga dan

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI. Oleh: Udin S. Sa ud, Ph.D. Pendidikan anak usia dini bertujuan untuk membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. berusia kurang lebih anam tahun (0-6) tahun, dimana biasanya anak tetap tinggal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAGAIMANA MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI ANAK PRASEKOLAH? Oleh Kartika Nur Fathiyah Dosen PPB FIP UNY

KONSELING. Oleh: Muna Erawati

BAB I PENDAHULUAN. tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, mereka seolah-olah tak pernah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi fisiologis dan psikososial secara bertahap. Setiap tahap psikososial

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVIII/Mei 2014 PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA SD MELALUI BERMAIN PERAN. Henny Sri Rantauwati Guru SD Dadapsari

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X. No. 2 Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Silma Ratna Kemala, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran seni musik. Hal ini terlihat dari kurangnya aktivitas siswa secara

KOMUNIKASI DAN WAWANCARA KLINIS

KURIKULUM Pengertian Fungsi Dan Tujuan Ruang Lingkup

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

Transkripsi:

Pembelajaran dan Pembiasaan Aspek (Keterampilan) Sosial Peserta Didik di Institusi Prasekolah (Rita Eka Izzaty) A. Apakah Keterampilan Sosial Itu? Keterampilan seseorang untuk mempertahankan tujuan pribadi yang hendak dicapai dengan hubungan baik dengan orang lain dengan cara yang dapat diterima secara sosial. Keterampilan sosial meliputi ; 1. Empati; penuh pengertian, tenggang rasa, dan kepedulian pada sesama 2. Afiliasi dan resolusi konflik; komunikasi dua arah/ hubungan antar pribadi, kerjasama, dan penyelesaian konflik 3. Mengembangkan kebiasaan positif; tata krama/kesopanan, kemandirian, tanggung jawab sosial B. Mengapa keterampilan sosial `menjadi hal penting untuk didikkan dari sejak kecil? Pada masa prasekolah, hubungan teman sebaya merupakan sarana penting anak untuk dapat belajar bersosialisasi. Dengan bermain, anak-anak akan mendapatkan hiburan dan latihan kemampuan interpersonal dalam berbagai kondisi. Interaksi pada anak prasekolah juga menjadi wadah anak untuk belajar bernegosiasi, kompromis, dan bekerjasama. Di dalam interaksi itu pula mereka dapat bermain fantasi yang dapat menstimulasi imajinasi, mengekplorasi dan akhirnya dapat memahami berbagai macam peran, aturan-aturan yang dibuat berdasarkan kesepakatan bersama, serta rutinitas sosial. Sebaliknya, bagi anak-anak yang terlambat dalam menguasai keterampilan sosial, yang memasuki sekolah formal yang kompetensi sosialnya rendah dan perilaku sosial yang teratur rendah, secara signifikan terbukti mengalami kesulitan penyesuaian di sekolah, dan ini diyakini dapat terus 1

berlangsung ke masa dewasa dan berkontribusi pada masalah yang berkenaan dengan emosi, seperti : kecemasan, depresi, perilaku antisosial seperti penyalagunaan obat dan deliquency (Parker, dkk., 1995). C. Apa Arti Penting Pendidikan Prasekolah bagi Pembelajaran Keterampilan Sosial? Melalui penelitian selama 36 tahun, Franz dan Mc.Clelland (1991) membuktikan bahwa kehidupan sosial orang dewasa sangat berhubungan dengan pengasuhan di masa kanak-kanak. Pembelajaran yang diterima sejak usia dini melalui lembaga pendidikan akan sangat efektif dalam mengembangkan standar perilaku yang disampaikan berdasar pada acuan norma yang dianut bersama dan didukung dengan penguatan-penguatan dari lingkungan sosial (Bandura, 1986). D. Prinsip utama pembelajaran seperti apa yang penting di pegang dlm pendidikan prasekolah? 1. Pembelajaran merupakan penyiapan suatu kondisi agar terjadinya suasana belajar yang menyenangkan dan jauh dari rasa keterpaksaan baik dari pendidik maupun peserta didik. 2. Pada proses pembelajaran hendaknya tercipta suasana komunikatif dan interaktif antara pendidik dan anak. 3. Bahan pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan konteks anak-anak dan lingkungannya. 4. Untuk memahamkan anak akan suatu konsep (pelajaran) harus diberi dengan contoh-contoh nyata (baik langsung maupun media) dengan pembiasaan dan pelatihan yang berulang-ulang sesuai dengan karakteristik khas anak. E. Modal apa yang harus dimiliki pendidik? Pemahaman akan dunia anak seutuhnya; bagaimana karakteristik anak, berbagai kebutuhan tumbuh kembang yang harus dipenuhi, serta cara pendekatan yang cocok sesuai dengan tahapan dan kebutuhan perkembangan anak tersebut. F. Metode atau model pembelajaran seperti apa yang cocok untuk pembelajaran dan pembiasaan berbagai keterampilan Sosial pada Institusi Prasekolah? 1. Model 1 : Model Pembelajaran kooperatif a. Model ini bertujuan agar pendidik dapat menjadi fasilitator dalam kegiatan pembelajaran dan dapat membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri ( Halpern, 2005). b. Pada model ini, anak-anak yang berbeda kemampuannya dikelompokkan menjadi tim kecil untuk mengerjakan proyek-proyek kecil tapi menuju satu tema 2 c. Adapun beberapa bentuk dari model ini adalah Diskusi berpasangan untuk bertukar fikiran. Mengumpulkan informasi yang banyak dalam waktu singkat dengan membagi kelompokkelompok siswa.

2. Model Kognitif Sosial Tujuan dari model ini adalah meningkatkan keterampilan sosial anak melalui pembelajaran strategi kognitif sosial yang efektif dengan memberikan kesempatan pada anak-anak untuk mempraktekkan perilaku sosial dalam berbagai macam konteks sosial. Pada setiap sesi belajar, ada tiga keterampilan sosial yang diperkenalkan (dengan menggunakan penjelasan, pendapat anak, dan ekspresi non verbal yang ditampilkan ketika keterampilan sosial muncul). Hal yang perlu diingat, model pembelajaran apapun yang dipakai, hendaknya memuat komponen : 1. Instruksi dan modeling (instruction and modelling) a. Instruksi, model, dan rasionalisasi diberikan untuk mengilustrasikan strategi untuk mencapai kemampuan sosial yang ditargetkan dengan memberi contoh-contoh perilaku, selanjutnya mendemonstrasikan akibat-akibat positif yang akan didapatkan anak ketika berinteraksi b. Pada level prasekolah, presentasi dari kemampuan sosial yang menjadi target melibatkan modeling melalui tokoh-tokoh di dalam cerita, video, boneka tangan, dengan instruksi yang interaktif Hal ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan/pemahaman tentang kemampuan yang dituju, nama kemampuan tsb, dan memahami aturan-aturan yang berkenaan dengan skill tsb. c. Dengan memberikan contoh2 perilaku yang variatif seperti bagaimana bergantian, berbagi bahan dan permainan, menolong anak2 dengan berbagai macam cara agar dapat bekerjasama dapat membantu anak-anak menganalogikan konteks tsb dalam berbagai variasi situasi sosial yang dihadapinya. 2. Kesempatan mempraktekkan yang beragam (multiple practices opportunities) a. Belajar menguasai kemampuan sosial tertentu membutuhkan berbagai kesempatan bagi anak utk mempraktekkan kemampuan tsb dengan dukungan dan bimbingan. Kesempatan dpat diberikan kepada anak melalui program kegiatan belajar yang terstruktur seperti permainan sosio-drama. Serta dapat juga memberikan kesempatan dalam situasi yang naturalistik ketika anak berinteraksi dengan teman sebayanya 3

b. Pada bagian ini diharapkan pula orangtua dan pendidik secara bertahap mengurangi dorongan kepada anak untuk mencoba skill tersebut, dalam hal ini diharapkan kemampuan tersebut dapat tumbuh secara spontan 3. Umpan balik terhadap performansi (feedback performance) a. Memberikan umpan balik terhadap apa yang telah dilakukaan anak merupakan hal yang penting dilakukan. Ketika anak melakukan perilaku yang merujuk pada kemampuan sosial, guru memberikan penguatan terhadap perilaku tertentu b. Selain itu juga bagian ini untuk meningkatkan sensivitas dan responsif terhadap umpan balik yang diterimanya, terutama dari teman sebayanya. Ketika berinteraksi dengan teman sebayanya, guru secara berproses mengurangi umpan balik terhadap anak, untuk memberikan kesempatan anak merasakan perasaan aslinya dan perasaan temantemannya. Dengan mendorong kesadaran dan pengawasan akan apa yang dilakukannya, harapannya dapat mendorong rasa empati anak G. Beberapa alternatif strategi pendidik untuk meningkatkan perkembangan sosio-emosional anak-anak prasekolah, yaitu : a. Memberikan waktu untuk menghargai orang lain b. Menyediakan waktu untuk mengekspresikan perasaan c. Adanya kegiatan yang mendorong kasih sayang d. Mengajarkan teknik pengelolaan emosi yang tepat Pendekatan Pemecahan Masalah Sosial : empati, negosiasi, komunikasi, kompromi a. Menyediakan kesempatan bagi anak untuk menggunakan perspektif orang lain. b. Mendukung sederetan interaksi dengan kelompok sebaya serta orang dewasa. c. Merencanakan berbagai pengalaman bermain, termasuk pengalaman sendiri dan pengalaman kelompok. d. Memfasilitasi interaksi sosial di dalam bermain. e. Mendorong otonomi dan inisiatif perkembangan anak. f. Mengenali bahwa anak-anak mengembangkan rasa sendiri dari interaksinya dengan orang lain. 4

g. Memberikan input yang realistis dan jujur kepada anak-anak untuk membantu mereka mengembangkan harga diri yang realistis dan seimbang. h. Membantu anak-anak dalam usahanya untuk mengembangkan kontrol internal. i. Mengenali nilai sahabat bagi anak-anak kecil. j. Mengamati pola-pola interaksi diantara anak-anak, dengan tujuan mendukung interaksi positif dan membantu anak-anak yang membutuhkan bantuan dalam memasuki dan mempertahankan interaksi. k. Menyediakan metode perilaku prososial atau menolong orang lain dengan sukarela. l. Mendemonstrasikan strategi-strategi untuk mengelola agresi. m. Mendorong negosiasi diantara teman sebaya. n. Mengenali dan menghargai emosi anak. o. Mengenalkan dan memberikan kesempatan yang sama antara anak laki-laki dan perempuan dalam mengeksplorasi sesuatu. 5