BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. individu lain dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berinteraksi itulah manusia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif yaitu metode

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dipakai dalam interaksi antara dua orang atau lebih dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. tidak mungkin tidak terlihat secara nyata berbicara, tetapi pada hakikatnya, ia

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan menyampaikan maksud kepada lawan bicaranya. Bahasa terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. bahasa oleh berbagai media, baik itu media cetak maupun media non-cetak.

Oleh : Dwi Prihatin NIM K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tingkah laku sosial (social behavior) yang dipakai dalam komunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Anak sekolah di taman kanak-kanak hingga mahasiswa di

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor linguistik, tetapi juga faktorfaktor

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan,

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sebagai salah satu tempat interaksi bahasa berlangsung,

PEMAKAIAN BAHASA DALAM JUAL BELI HANDPHONE DAN AKSESORIS HANDPHONE DI SURAKARTA: Suatu Pendekatan Sosiolinguistik

JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW BUKAN EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB I PENDAHULUAN. Campur kode adalah percampuran antara dua bahasa atau lebih dalam

CAMPUR KODE DALAM IKLAN ACARA DI RADIO RRI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahasa, terdapat aturan-aturan pemakaian bahasa yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. bersifat produktif dan dinamis. Selain itu perkembangan bahasa juga dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. istilah. Berikut diuraikan penjelasan yang berkaitan dengan pendahuluan.

BAB I PENDAHULUAN. hanya sekedar memenuhi kebutuhan hiburan masyarakat dan kedua hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Devy Elfayanti Karmana, 2013

PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA ORANG BENGKULU DI KOS PUJI PABELAN KARTASURA (SEBUAH TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK)

PEMAKAIAN BAHASA DALAM JUAL BELI HANDPHONE DAN AKSESORIS HANDPHONE DI SURAKARTA: Suatu Pendekatan Sosiolinguistik

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu, tetapi sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pada masa kini, penggunaan HP (handphone) semakin marak. HP tidak

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Bahasa merupakan ciri yang paling khas dari manusia

VARIASI BAHASA. oleh. F P B S Universitas Pendidikan Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sosiolinguistik. Penelitian kualitatif di sini menggunakan jenis penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN MAHASISWA DALAM BERINTERAKSI DENGAN DOSEN DAN KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Negara Republik Indonesia yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN. minoritas bahasa), pemerintah dan dunia pendidikan. Mempelajari bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. merupakan cara untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan semula suatu

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lainnya. Berkomunikasi merupakan cara manusia saling

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat hidup bermasyarakat. Dengan bahasa orang dapat. lambang bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf,

BAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi yang

BAB I PENDAHULUAN. Sekian banyak majalah remaja ternama di Indonesia, ada sebuah majalah yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. dua bahasa atau lebih (multilingual), yaitu bahasa Indonesia (BI) sebagai bahasa

BAB I PENDAHULUAN. adalah kodrati manusia sebagai makhluk sosial. Saling berinteraksi antara satu

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zenitha Vega Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan ide, gagasan, atau pendapat. Alat komunikasi itu disebut

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

SAPAAN DI RUANG RAWAT INAP ANAK RUMAH SAKIT DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari kegiatan berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan suatu bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa bangsa asing yang membawa bahasa dan kebudayaannya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

I. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Akibatnya, banyak masyarakat

PENYERAPAN ISTILAH ASING REGISTER KEDOKTERAN PADA RUBRIK KESEHATAN SURAT KABAR REPUBLIKA EDISI JANUARI MARET 2008 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin

PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. mengandung nilai kesopanan, sehingga mudah dipahami oleh lawan bicara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam. komunikasi dibutuhkan alat komunikasi agar hubungan antarmanusia

BAB I PENDAHULUAN. Pikiran, perasaan, dan pengalaman manusia disampaikan melalui bahasa.

JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ANDALAS PADANG, 2012

BAB V PENUTUP. Pemakaian bahasa dalam komunitas backpacker Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian bahasa Jawa juga memiliki dialek yang tidak sedikit. dialek Banyuwangi, dialek Surabaya, dan dialek Jogjakarta.

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan kepada orang lain. Sering disebut juga bahwa bahasa itu merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi dengan individu lainnya. Proses komunikasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR SINGKATAN DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

BAB 1 PENDAHULUAN. bahasa. Bahasa sebagai alat yang digunakan untuk berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. manusia bermasyarakat. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi atau alat

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. lain. Penggunaan suatu kode tergantung pada partisipan, situasi, topik, dan tujuan

PEMEROLEHAN KOSAKATA DASAR BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. manusia perlu berintraksi dengan sesama manusia. Manusia dalam kegiatan

PEMILIHAN BAHASA DALAM MASYARAKAT PEDESAAN DI KABUPATEN TEGAL DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI ALTERATIF BAHAN AJAR MATA KULIAH SOSIOLINGUISTIK.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa yang digunakan sehari-hari dapat memunculkan adanya variasi bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa bidang-bidang tertentu. Karakteristik masing-masing komunitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. (Keraf, 1971:1) bahasa

BAB I PENDAHULUAN. campuran, yaitu campuran antara bahasa Indonesia dan salah satu atau kedua

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan sebagai sarana komunikasi. Adapun proses komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. tidur sampai tidur lagi, bahkan bermimpi pun manusia berbahasa pula.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan sebuah interaksi dengan individu lain dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berinteraksi itulah manusia membutuhkan media bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan keinginan penutur sehingga apa yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan komunikatif oleh individu yang diajak berkomunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi antar anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi atau suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Dapat dikatakan bahwa manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari peran bahasa yaitu sebagai alat komunikasi baik secara individual maupun sosial. Bahasa dapat menjadi bahan kajian tersendiri. Ilmu yang mengkaji seluk beluk bahasa ini disebut ilmu linguistik. Bahasa yang dimaksud adalah bahasa keseharian manusia atau bahasa yang dipakai sehari-hari oleh manusia sebagai anggota masyarakat tertentu (Sudaryanto, 1995:5). Studi bahasa secara linguistik dimaksudkan untuk merumuskan kaidah-kaidah bahasa, menentukan pola-pola struktur bahasa, memberikan deskripsi tentang tata bahasa serta melukiskan peristiwa-peristiwa kebahasaan yang lain. Bahasa dapat dikaji secara internal maupun eksternal. Kajian bahasa secara intenal akan menghasilkan perian-perian bahasa tanpa ada kaitannya dengan masalah lain di luar bahasa. Sedangkan kajian bahasa secara eksternal akan menghasilkan rumusan atau kaidah yang berkenaan dengan kegunaan dan 1

2 penggunaan bahasa tersebut dalam segala kegiatan manusia di dalam masyarakat (Chaer dan Leonie Agustina, 2004:1). Sosiolinguistik merupakan salah satu ilmu yang mengkaji bahasa secara eksternal karena kajiannya berkaitan dengan kegiatan manusia di dalam masyarakat. Sosiolinguistik menempatkan kedudukan bahasa dalam hubungannya dengan pemakaiannya di dalam masyarakat (Suwito, 1996:3). Ini berarti bahwa sosiolinguistik memandang bahasa pertama-tama sebagai sistem sosial dan sistem komunikasi, serta merupakan bagian dari masyarakat dan kebudayaan tertentu. Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari yang menyebabkan bahasa itu sendiri tidak lepas dai kehidupan manusia, baik secara individu maupun secara sosial. Sebagai gejala sosial, bahasa dan pemakaiannya tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor linguistik, tetapi juga oleh faktor-faktor non-linguistik yang meliputi usia, tingkat pendidikan, status sosial, tingkat ekonomi, jenis kelamin, serta komunitas dimana pemakai bahasa berada (Suwito, 1996:3). Faktor-faktor sosiokultural dan faktor situasional dalam pemakaian bahasa, dapat menimbulkan variasi bahasa. Variasi bahasa merupakan bentukbentuk bagian atau variasi bahasa yang masing-masing memiliki pola-pola yang menyerupai pola umum bahasa induknya. Dengan adanya variasi bahasa di dalam masyarakat, banyak sekali manfaat yang akan didapat dengan melakukan pengkajian ataupun penelitian, diantaranya dengan mengkaji pemakaian bahasa di dalam suatu komunitas tertentu.

3 Dalam masyarakat yang heterogen ada satu kegiatan yang mempunyai aktivitas dan berada dalam satu lingkup sosial yang lebih kecil atau terbatas, yaitu kelompok dalam aktivitas jual beli handphone dan aksesoris handphone. Dalam proses jual beli handphone dan aksesoris handphone orang-orang yang terlibat dalam kegiatan ini sering mengadakan interaksi sosial di tempat tertentu biasanya berada di mall dan konter-konter handphone. Kelompok ini terdiri dari penjual handphone, pembeli handphone, penjual aksesoris handphone dan tukang servis handphone. Dalam mencari data penulis mencari data di empat tempat, yaitu Solo Grand Mall, Plasa Singosaren, Pasar Gilingan, dan Pasar Semanggi. Penulis memilih tempat tersebut karena dirasa sangat mewakili seluruh wilayah Surakarta. Selain itu pemilihan tempat tersebut juga disebabkan karena sasaran pembeli yang berbeda-beda dari segi status sosialnya. Solo Grand Mall sasaran pembelinya adalah masyarakat tingkat menengah ke atas dan masyarakat atas. Plasa Singosaren sasaran pembelinya adalah masyarakat menengah dan masyarakat menengah ke bawah, sedangkan Pasar Gilingan dan Pasar Semanggi sasaran pembelinya adalah masyarakat kelas bawah atau akar rumput. Dari perbedaan tingkat sosialnya tersebut maka akan dapat dilihat perbedaan-perbedaan yang muncul, khususnya dalam penggunaan bahasa dalam jual beli handphone dan aksesoris handphone. Sekarang ini handphone bukan merupakan barang yang mewah lagi bagi setiap orang karena hampir setiap orang pasti memiliki handphone bahkan lebih dari satu. Penjual handphone, penjual aksesoris handphone dan tukang servis handphone adalah mereka yang tentunya memiliki pemahaman yang luas

4 mengenai handphone. Pembeli handphone dewasa ini berasal dari kelas ekonomi bawah sampai kelas ekonomi atas dan dari usia remaja sampai orang tua. Mereka sering melakukan kegiatan yang berhubungan dengan handphone seperti jual beli handphone, servis handphone, serta penjualan aksesoris handphone. Untuk mendukung adanya data lisan, penulis menambahkan data lisan dari Tabloid Pulsa dan Tabloid Sinyal yang akan menunjukkan adanya perbedaan penggunaan bahasa secara lisan dan secara tertulis. Hal ini diharapkan dapat menunjukkan bahwa ada keragaman atau variasi bahasa yang digunakan dalam komunikasi secara lisan maupun tertulis. Di dalam menjalankan aktivitasnya setiap individu dalam kelompok ini menggunakan bahasa atau istilah khusus yang hanya dimengerti oleh kelompok mereka. Hal ini bertujuan untuk mengungkapkan keinginan seseorang atau memberikan tanda yang dapat dipahami bersama. Dalam pengamatan yang dilakukan oleh penulis, terbukti bahwa penjual handphone, pembeli handphone, penjual aksesoris handphone dan tukang servis handphone ini sering menggunakan variasi bahasa dan istilah-istilah khusus yang mempunyai unsur khusus pula di dalam komunikasi mereka. Segala bentuk interaksi dan komunikasi yang berhubungan dengan penggunaan bahasa, selalu terikat oleh konteks serta situasi dimana pembicaraan itu berlangsung. Sebagian besar dari penjual handphone, pembeli handphone, penjual aksesoris handphone dan tukang servis handphone di Surakarta adalah penutur bahasa Jawa, sehingga membuat kosakata yang digunakan dalam aktivitas jual beli handphone dan aksesoris handphone banyak diserap dari bahasa Jawa.

5 Walaupun juga sangat banyak ditemukan variasi bahasa yang mendapat pengaruh dari bahasa asing, khususnya bahasa Inggris karena asal handphone memang berasal dari barat. Penulis sangat tertarik untuk meneliti berbagai variasi bahasa serta kosakata yang digunakan dalam kegiatan ini, sebab keunikan yang ada di dalamnya dapat menjadi satu wawasan bagi masyarakat umum, khususnya para pemerhati bahasa. B. Pembatasan Masalah Suatu penelitian tentunya harus mempunyai tujuan yang jelas agar tidak masuk ke dalam permasalahan yang lebih luas dan tidak fokus dalam satu hal. Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk memberikan batasan di dalam pembatasan masalah yang ada dalam penelitian ini. Adanya pembatasan masalah ini bertujuan agar ruang lingkup penelitian ini lebih terarah dan juga mempermudah penulis dalam menganalisis permasalahan inti yang dikaji. Penelitian ini terbatas hanya pada karakteristik bahasa yang digunakan oleh kelompok penjual handphone, pembeli handphone, penjual aksesoris handphone dan tukang servis handphone di Surakarta dalam aktivitas jual beli handphone, penjualan aksesoris handphone dan servis handphone yang ditinjau dari segi sosiolinguuistik. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada pengamatan yang dilakukan oleh peneliti bahwa lokasi merupakan pusat kegiatan terbanyak dari jual beli handphone, penjualan aksesoris handphone dan servis handphone di Surakarta. Peneliti memilih lokasi di Solo Grand Mall, Plasa Singosaren, Pasar Gilingan, dan Pasar Semanggi. Selain itu

6 Surakarta memiliki letak yang sangat strategis dari segi geografis karena berada di jalur tengah perdagangan handphone khususnya di Pulau Jawa. C. Rumusan Masalah Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah karakteristik bahasa yang digunakan dalam jual beli handphone dan aksesoris handphone di Surakarta? 2. Bagaimanakah fungsi kebahasaan yang ada di dalam tuturan jual beli handphone dan aksesoris handphone di Surakarta? 3. Bagaimanakah kosakata penentu register yang digunakan dalam jual beli handphone dan aksesoris handphone di Surakarta? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan rumusan penelitian yang hendak dicapai sesuai dengan pemasalahan yang diteliti. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menjelaskan dan mendeskripsikan karakteristik bahasa yang digunakan dalam jual beli handphone dan aksesoris handphone di Surakarta. 2. Menjelaskan dan mendeskripsikan fungsi kebahasaan yang ada di dalam tuturan jual beli handphone dan aksesoris handphone di Surakarta. 3. Menjelaskan dan mendeskripsikan kosakata penentu register yang digunakan dalam jual beli handphone dan aksesoris handphone di Surakarta.

7 E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritik Manfaat teoretik penelitian ini adalah dari segi manfaat yang berhubungan dengan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kebahasaan (linguistik). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai pemakaian bahasa dalam jual beli handphone, penjualan aksesoris handphone dan servis handphone, sehingga dapat memperkaya kajian sosiolinguistik bagi pemerhati bahasa. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis penelitian ini berkaitan dengan manfaat yang bersifat praktis. Manfaat yang didapat dari penelitian ini terutama bagi pemerhati bahasa adalah untuk memperkaya pengetahuan mereka mengenai fenomena pemakaian bahasa. Selain itu manfaat yang lain, diharapkan penelitian ini dapat menjadi tambahan wawasan bagi penelitian lain dalam bidang yang sama. F. Sistematika Penulisan Penelitian ini terbagi menjadi lima bab. Uraian garis besar tentang kelima bab tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Bab pertama memuat pendahuluan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab kedua memuat kerangka pikir dan kajian pustaka yang menampilkan temuan penelitian terdahulu serta dasar-dasar teori ilmiah yang dipergunakan dalam penelitian, berisi teori-teori yang mendukung tentang karakteristik

8 pemakaian bahasa yang mencakup, definisi bahasa, definisi sosiolinguistik, variasi bahasa, fungsi bahasa, campur kode, alih kode, dan register. Bab ketiga memuat metode penelitian yang akan memaparkan tentang jenis penelitian, pendekatan, sumber data dan data, teknik pemerolehan data, teknik klasifikasi data, dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. Bab keempat memuat tentang analisis data. Dalam bab ini akan mencoba untuk menjawab setiap pertanyaan yang telah ditetapkan di dalam perumusan dan tujuan penelitian. Bab kelima memuat penutup yang berisi simpulan dan saran.