I. PENDAHULUAN. Kemunduran perekonomian dunia selama beberapa tahun mengakibatkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN UKDW. dapat digunakan sebagai alternatif modal. Pinjaman jangka pendek, pinjaman

BAB I PENDAHULUAN. PT. Bakrie and Brothers Tbk adalah perusahaan investasi strategis internasional

Analisis Aktivitas Pendanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. membayar pokok obligasi yang biasa disebut nilai par. instrumen keuangan adalah memperoleh return (imbal hasil).

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. maupun informasi pribadi (private) (Syaichu dan Puspito, 2007).

BAB I PENDAHULUAN UKDW. membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pasar modal dapat

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai angka tetinggi yaitu 70,8% (Kompas, 21 Desember 1998).

BAB I PENDAHULUAN. Eropa, harus segera direspons pemerintah. Penurunan nilai tukar rupiah terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

II. LANDASAN TEORI. jumlah modal kerja bersih yang layak diterima, serta menjamin tingkat likuiditas

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang sedang melanda lingkungan telekomunikasi dunia

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko

Analisis Kredit. Analisa Laporan Keuangan Kelas CA. Nadia Damayanti Ranita Ramadhani

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. bagaimana keadaan kinerja keuangan perusahaan setelah right issue. Nyoman (2006)

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB I yang baik dan dapat memberikan return yang akan dipilih oleh investor. Oleh karena

BAB 1 PENDAHULUAN. krisis moneter yang telah melumpuhkan perekonomian di Indonesia sehingga

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian Pasar Modal. diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini perkembangan dunia usaha semakin maju. Hal ini

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. : Wulandari NPM : Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE, MM

BAB I PENDAHULUAN. yang melakukan investasi disebut sebagai investor (Salim, 2010: 223). Investasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

2015 PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP FINANCIAL DISTRESS

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. berlalu ditandai dengan jatuhnya perusahaan-perusahaan kelas dunia,

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K

I PENDAHULUAN. fungsi keuangan. Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat

P, 2016 PENGARUH BONUS PLAN, DEBT COVENANT DAN FIRM SIZE TERHADAP MANAJEMEN LABA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Right issue atau dikenal dengan istilah hak memesan efek terlebih dahulu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi Pajak Atas Liabilitas (Kewajiban)

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diaktifkan kembali oleh pemerintah pada tahun 1974, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. stakeholders maupun calon investor dalam mengetahui seberapa besar potensi

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut modal perseroan. Penyetoran dapat dilakukan dalam bentuk uang dan benda

BAB I PENDAHULUAN. apakah perusahaanya mengalami kemajuan atau kemunduran. Hal ini dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) adalah pasar berbagai instrumen. keuangan jangka panjang seperti saham, obligasi, waran yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas melalui pasar modal. dua kelompok yakni aset finansial yang marketable dan yang non

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pecking Order Theory menurut Myers (1984), menyatakan bahwa perusahaan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang terdaftar di pasar modal sebanyak 573 emiten. Jumlah tersebut mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dianggap dapat membantu pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan sumber daya yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi nasional. Dalam beberapa tahun terakhir sektor industri ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dengan memperoleh laba yang maksimal, maka perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh hingga 13,4 persen. Aktivitas investasi diperkirakan akan terus naik meski

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. dalam perusahaan. Oleh karena itu, keputusan pendanaan menjadi pertimbangan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

NUR AZIZ MANAJEMEN EKONOMI 2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN LIQUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA PT.

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya adalah uang yang dipakai untuk menghasilkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PEMBAHASAN 1. ANALISIS LIKUIDITAS, RENTABILITAS, DAN SOLVABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang cepat setiap tahunnya yang dipengaruhi oleh melemahnya nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam membiayai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang merupakan hasil yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan dengan surat utang (debt instrument), misalnya obligasi. Keuntungan dari

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang itu pasar modal di negara kita masih konvensional,sementara itu

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham (shareholder). Pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN. ekuity (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perbankan di Indonesia merupakan objek sekaligus subjek yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemunduran perekonomian dunia selama beberapa tahun mengakibatkan perusahaan mengalami permasalahan keuangan, sehingga perusahaan sulit untuk memenuhi hutang dan kewajibannya. Penyelamatan korporasi agar tetap bertahan dalam bisnis merupakan langkah yang selalu diupayakan debitur terhadap krediturnya. Untuk melakukan hal tersebut tidak saja perlu dicari suatu formula dan strategi bisnis yang tetap, tetapi juga dengan memilih cara yang ideal dalam solusi penyelesaian hutang yang jatuh tempo. Salah satu langkah yang diambil perusahaan untuk melunasi kewajiban yang harus segera dipenuhi adalah dengan cara merestrukturisasi hutang-hutangnya. Hutang yang tidak dapat dipenuhi ketika jatuh tempo biasanya dialami oleh perusahaan yang memiliki masalah keungan. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan ketika menilai apakah perusahaan memiliki permasalahan keuangan adalah : (1) Perusahaan tidak bisa membayar hutang (2) Perusahaan dikategorikan mengalami kebangkrutan (3) Perusahaan diprediksi tidak mampu menjalankan usahanya

2 (4) Prediksi menunjukkan bahwa arus kas tidak cukup untuk memenuhi kewajiban hutang kontraknya (5) Memiliki sekuritas beredar yang sudah tidak terdaftar (6) Memiliki akses terbatas terhadap modal akibat memburuknya kelayakan kredit Jika kesulitan keuangan perusahaan disebabkan oleh kekuatan pasar sementara dan bukan oleh manajemen perusahaan yang buruk, masalah keuangan masih dapat diselesaikan dengan restrukturisasi hutang daripada dengan memaksakan likuidasi. Restrukturisasi hutang merupakan suatu proses untuk merestruktur hutang bermasalah dengan tujuan untuk memperbaiki posisi keuangan debitur, (Darmadji, 2001:69). Hal ini dilakukan untuk memperbaiki komposisi stuktur modal yang terpaksa harus dilakukan karena perusahaan dalam kondisi insolvable atau ancaman insolvelcy. Perubahan ini dimaksudkan agar perusahaan dapat bekerja kembali dengan basis keuangan yang lebih sehat. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan di dalam restrukturisasi hutang antara lain: a) Hair cut, yaitu pembebasan hutang secara keseluruhan atau sebagian hutang b) Debt rescheduling, yaitu penjadwalan kembali hutang dengan menambah tanggal jatuh tempo pembayaran kembali hutang dan bunga c) Debt to asset swap, yaitu pengalihan asset kepada kreditor untuk penyelesaian hutang d) Debt to equity swap, yaitu perubahan hutang menjadi penyertaan modal. Restrukturisasi hutang dapat diselesaikan dalam bentuk pembayaran seperti instrumen ekuitas seperti saham biasa dan saham preferen kepada kreditur. Jenis

3 restrukturisasi ini disebut juga dengan debt to equity swap. Debt to equity swap adalah pertukaran hutang dengan saham, atau mengubah hutang menjadi penyertaan modal. Dari sudut pandang debitur, debt to equity swap merupakan cara restrukturisasi hutang bagi perusahaan yang sudah tidak sanggup lagi melunasi kewajibannya kepada pemberi pinjaman. Debitur harus memiliki saham tersedia untuk melakukan debt to equity swap. Kebijakan debt to equity swap ini tidak akan berpengaruh pada total aset karena tidak ada aset yang digunakan untuk membayar hutang. Posisi likuiditas dan solvabilitas akan tetap sama. Di sisi lain, ekuitas akan meningkat sebagai akibat dari penerbitan saham baru. Rasio hutang terhadap ekuitas akan meningkatkan karena penurunan jumlah kewajiban. Debt to equity swap tidak berpengaruh pada laporan laba rugi karena tidak ada keuntungan keuangan yang diakui. (Manaligod, 2005:3) Salah satu perusahaan yang merestrukturisasi hutangnya dengan menggunakan debt to equity swap adalah PT Bumi Resources Tbk Perusahaan ini merupakan produsen batubara thermal di Indonesia dan mayoritas sahamnya dimiliki oleh Bakrie Group. Pelemahan kondisi perekonomian global yang berdampak pada turunnya permintaan produk pertambangan, baik batubara maupun bahan tambang lainnya membuat harga produk primer bahan tambang, terutama batubara, mencapai titik terendah. Hal ini membuat kewajiban perusahaan berupa hutang dan obligasi yang telah jatuh tempo tidak dapat dilunasi.

4 8000 6000 4000 2000 Dalam jutaan US dolar Kewajiban Ekuitas 0-2000 2011 2012 2013 Gambar 1. Jumlah Kewajiban dan Ekuitas PT. Bumi Resources Tbk Total kewajiban berefek bunga yang terdiri dari pinjaman, notes dan obligasi konversi per akhir tahun 2012 adalah sebesar US$3.615,2 juta. Di tahun 2013 total kewajiban ini telah berkurang menjadi sebesar US$3.595,7 juta, sebesar US$1.563,5 juta diantaranya akan jatuh tempo dalam jangka waktu 1 tahun. Porsi terbesar dari fasilitas yang akan jatuh tempo adalah pinjaman dari CFL (Country Forest Limited) dengan total jumlah pinjaman sebesar US$1.787,1 juta, dengan tingkat bunga dua belas persen pertahun. Dalam rangka menyelesaikan kewajiban jangka pendek tersebut, BUMI telah berhasil mendapatkan komitmen perjanjian refinancing dengan CIC (China Investment Corporation). Skema yang dijalankan adalah pelunasan seluruh pinjaman CFL dengan pembayaran sebagian besar pinjaman secara ekuitas, dan sisanya dalam bentuk pinjaman jangka panjang dari CIC. Dalam transaksi tersebut, CIC akan mendapatkan sebagian kepemilikan saham di BUMI (melalui right issue US$150 juta), empat puluh dua persen saham di BRMS dan Sembilan belas persen saham di KPC.

5 Tabel 1. Keterangan Peristiwa Debt To Equity Swap Yang Dilakukan PT Bumi Resources Tbk Tanggal Deskripsi Nominal Debt to equity swap Tahun fiskal berakhir 4 Juli BUMI secara resmi mengkonversi hutang USD $ 2014/3 2014 senilai USD $ 950.000.000 menjadi 19 950.000.000 persen saham PT Kaltim Prima Coal untuk melunasi hutangnya kepada China Investment Corporation (CIC). Sumber : Laporan tahunan PT Bumi Resources Tbk tahun 2013 Pada tanggal 4 Juli 2014, China Investment Corporation (CIC) secara resmi telah memegang sembilan belas persen saham senilai USD $ 950.000.000 di PT Kaltim Prima Coal, anak perusahaan dari PT Bumi Resources Tbk. Konversi saham ini merupakan bagian dari program penyelesaian hutang PT Bumi Resources Tbk dengan CIC. Setelah konversi saham, Bumi Resources masih memiliki hutang dengan CIC sekitar USD $ 1.030.000.000. Potongan lain dari hutang ini akan diselesaikan melalui konversi empat puluh persen saham anak perusahaan lain senilai USD $ 257.000.000 yang dimiliki PT Bumi Resources Tbk kepada CIC. Aksi korporasi yang dilakukan oleh perusahaan ini akan berdampak pada harga saham BUMI sendiri. Restrukturisasi hutang yang dilakukan dengan kebijakan debt to equity swap akan mempengaruhi respon investor dalam menanggapi peristiwa konversi hutang menjadi saham tersebut. Saat dilaksanakannya aksi debt to equity swap ini, terjadi pergerakan yang fluktuatif terhadap harga saham BUMI.

6 350 300 250 200 150 100 50 0 04/04/2014 04/05/2014 04/06/2014 04/07/2014 Event ( debt to equity swap) Gambar 2. Pergerakan Saham BUMI Pada Saat Dilakakukannya Restrukturisasi Hutang Melalui Debt To Equity Swap Restrukturisasi hutang melalui debt to equity swap yang dilakukan perusahaan ini akan menjadi pertimbangan investor dalam melakukan investasi. Karena Suatu informasi atau kejadian yang terjadi pada suatu perusahaan sudah pasti akan berdampak pada keputusan investor dalam berinvestasi. Peristiwa debt to equity swap yang dilakukan perusahaan dapat dijadikan penelitian. Penelitian mengenai pengaruh sebuah peristiwa terhadap aktivitas di pasar modal dilakukan melalui event study. Event study digunakan untuk mengamati pergerakan yang terjadi di pasar modal sewaktu terjadinya peristiwa dan untuk mengetahui adakah imbal balik investasi yang tidak biasa (abnormal return) yang diperoleh investor akibat peristiwa tersebut serta untuk meneliti kandungan informasi dari peristiwa yang terjadi apakah memberikan reaksi atau dampak pada pasar modal. Reaksi pasar dapat diamati dengan melihat perubahan return (imbal balik) saham yang diterima investor. Reaksi pasar dapat diuji dengan abnormal return (return yang tidak sesuai harapan investor), apabila

7 terdapat abnormal return maka peristiwa mengandung informasi, sebaliknya bila abnormal return tidak terjadi maka peristiwa tidak mengandung informasi (Jogiyanto, 2000). Meskipun secara teoritis debt to equity swap tidak memiliki pengaruh pada total aset perusahaan, event ini merupakan peristiwa yang penting dalam praktik pasar modal. Debt to equity swap menyebabkan adanya pergerakan harga saham yang bisa meningkat ataupun menurun. Harga saham yang menurun akan menjadikan harga saham menjadi lebih murah sehingga mampu menjaga tingkat perdagangan saham dalam rentang yang optimal dan menjadikan saham lebih likuid. Hal ini akan menyebabkan investor membeli saham tersebut sehingga akan meningkatkan volume perdagangan saham, begitupun sebaliknya. Apabila harga saham naik, volume perdagangan saham akan menurun. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh restrukturisasi hutang melalui debt to equity swap terhadap return saham pada PT. Bumi Resources Tbk. Oleh karena itu, Penelitian ini berjudul ANALISIS PENGARUH RESTRUKTURISASI HUTANG MELALUI DEBT TO EQUITY SWAP TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY PADA PT BUMI RESOURCES TBK

8 1.2 Rumusan Masalah Pengaruh restrukturisasi hutang dilihat dengan adanya abnormal return yang berbeda sebelum dan setelah peristiwa (event) yang terjadi. Maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada trading volume activity pada PT Bumi Resources Tbk sebelum dan sesudah melakukan restrukurisasi hutang melalui debt to equity swap? 2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada pada abnormal return PT Bumi Resources Tbk sebelum dan sesudah melakukan restrukurisasi hutang melalui debt to equity swap? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan trading volume activity yang signifikan pada PT Bumi Resources Tbk sebelum dan sesudah melakukan restrukturisasi hutang melalui debt to equity swap. 2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan abnormal return yang signifikan pada PT Bumi Resources Tbk sebelum dan sesudah melakukan restrukturisasi hutang melalui debt to equity swap.

9 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dengan dilaksanakannya penelitian ini adalah: 1. Bagi investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai dampak restrukturisasi hutang melalui debt to equity swap terhadap trading volume activity dan abnormal return perusahaan. 2. Bagi Perusahaan Memberikan bahan pertimbangan kepada manajemen perusahaan dalam penetapan keputusan yang berkaitan dengan harga saham pada pasar modal di Indonesia. 3. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian penelitian selanjutnya yang sejenis. 1.5 Kerangka Pemikiran Debt to equity swap yang merupakan salah satu kebijakan restrukturisasi hutang melalui pertukaran hutang dengan saham, atau mengubah hutang menjadi penyertaan modal akan menjadi suatu informasi yang mempengaruhi keputusan investor. Adanya informasi pengalihan saham perusahaan untuk melakukan restrukturisasi hutang akan mempengaruhi return saham suatu perusahaan karena

10 adanya suatu kejadian yang akan berdampak pada nilai perusahaan di masa datang. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yakni untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh restrukturisasi hutang melalui debt to equity swap terhadap trading volume activity dan return saham PT Bumi Resources Tbk, return saham diteliti dengan menggunakan event study yang merupakan sebuah teknik penelitian yang memungkinkan untuk menilai dan mempelajari pengaruh dari suatu peristiwa terhadap harga saham di pasar modal. Dalam penelitian ini, return saham dicari dengan menggunakan CAPM (Capital Asset Pricing Model). Jangka waktu pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini antara 23 Mei 2014 21 Agustus 2014. Jangka waktu pengamatan ini terbagi lagi ke dalam dua periode, yaitu periode estimasi dan periode event window. Periode estimasi dimanfaatkan untuk menghitung return saham dari sampel dalam keadaan normal. Keadaan normal disini adalah keadaan dimana tidak terjadi suatu peristiwa tertentu yang berpengaruh terhadap sampel saham pada periode estimasi dan periode event window, hal ini dimanfaatkan untuk menghitung abnormal return dari sampel pada saat peristiwa berlangsung. Periode ini merupakan periode di dekat peristiwa itu terjadi. Jangka waktu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 10 hari dengan periode jendela 10 hari sebelum perusahaan melakukan restrukturisasi hutang melalui debt to equity swap dan 10 hari sesudah perusahaan melakukan restrukturisasi hutang melalui debt to equity swap. Dalam event study, reaksi pasar diukur dengan menggunakan abnormal return.

11 Bila debt to equity swap mempunyai kandungan informasi yang menguntungkan maka akan berpengaruh terhadap saham yang terlihat dari perubahan trading volume activity. Besarnya pengaruh tersebut tercemin dalam besarnya perubahan yang terjadi dalam trading volume activity. Perubahan volume perdagangan saham diukur dengan Trading Volume Activity (TVA) dengan membandingkan jumlah saham yang diperdagangkan periode tertentu, setelah itu rata-rata Trading Volume Activity (TVA) sebelum restrukturisasi hutang dibandingkan dengan Trading Volume Activity (TVA) sesudah restrukturisasi hutang. Bila terdapat perbedaan yang signifikan berarti restrukturisasi hutang melalui debt to equity swap berpengaruh terhadap volume perdagangan saham. Berdasarkan latar belakang permasalahan dan tujuan yang telah dikemukakan penulis pada bagian sebelumnya, maka dapat dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut: PT. Bumi Resources Tbk Restrukturisasi Hutang (debt to equity swap) Abnormal Return Trading Volume Activity Sebelum debt to Sesudah debt to Sebelum debt to Sesudah debt to equity swap equity swap equity swap equity swap Uji Beda Dua Rata-Rata Uji Beda Dua Rata-Rata

12 Gambar 3. Kerangka Pemikiran 1.6 Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan agar dapat mengetahui apakah restrukturisasi hutang melalui debt to equity swap pada PT. Bumi Resources Tbk memberikan pengaruh pada abnormal return dan trading volume activity. Dengan demikian, berdasarkan penjelasan latar belakang dan permasalahan yang telah dirumuskan, maka hipotesis yang akan diteliti adalah sebagai berikut : H1 : Diduga terdapat perbedaan yang signifikan pada trading volume activity pada PT Bumi Resources Tbk sebelum dan sesudah restrukturisasi hutang melalui debt to equity swap. H2 : Diduga terdapat perbedaan yang signifikan pada abnormal return pada PT Bumi Resources Tbk sebelum dan sesudah restrukturisasi hutang melalui debt to equity swap.