PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA LAYANAN JASA SPEEDY PADA PT TELKOM, Tbk CABANG PADANG SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA JASA TELKOMSELFLASH ATAS PENGURANGAN KUOTA SECARA SEPIHAK SKRIPSI

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Imam Baehaqi, dkk, 1990, Menggugat Hak: Panduan. Konsumen bila dirugikan, YLKI Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. akan kebutuhan informasi tersebut bersifat penting. Informasi meresap ke. juga mempengaruhi sistem nilai dan cara hidup manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perkembangan dunia dewasa ini ditandai dengan arus globalisasi di segala

PELAKSANAAN PENGAWASAN PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU OLEH BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DI KOTA PADANG SKRIPSI

SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMAKAI LAYANAN OPERATOR SELULAR TELKOMSEL CABANG PADANG. Oleh : FADLI ZAINI DALIMUNTHE BP :

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Pengecer yang melanggar ketentuan Pasal 4 UUPK dan Pasal 8 wajib

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA JASA PENGIRIMAN SURAT DAN BARANG PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG PADANG

BAB I PENDAHULUAN. memang harus diperhatikan agar tidak mengalami kerugian. berkaitan satu dengan yang lain dengan demikian tujuan mensejahterakan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak cukup pesat bagi perkembangan pertumbuhan dan perekonomian dunia usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini kebutuhan masyarakat untuk kehidupan sehari-hari semakin

BAB II TINJAUAN TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN. Bagi para ahli hukum pada umumnya sepakat bahwa arti konsumen

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelaku usaha yang bergerak di keuangan. Usaha keuangan dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang

BAB III PENUTUP. Berdasarkan pemamparan penulis yang dituliskan dalam Bab sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di Indonesia. Menurut pasal 1 ayat (2) Undang-Undang No 8 tahun

BAB I PENDAHULUAN. perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Peran Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. itu ekonomi secara terus-menerus mengalami pertumbuhan dan perubahan. Manusia

A. Pengertian konsumen dan perlindungan konsumen. Istilah konsumen berasal dari kata consumer (Inggris-Amerika), atau

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan uraian-uraian pada bagian pembahasan, maka dapat

BAB I PENDAHULUAN. mobilitas masyarakat yang semakin tinggi di era globalisasi sekarang ini. mengakibatkan kerugian pada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. PT. Telekomunikasi Indonesia atau yang sering dikenal oleh awam dengan

DAFTAR PUSTAKA BUKU. Ali, Zainudin, 2009, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta. Arifin, Syamsul, 1992, Falsafah Hukum, UNIBA PRESS, Medan.

DAFTAR PUSTAKA. AZ Nasution, Konsumen dan Hukum, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1995.

PERLINDUNGAN HUKUM PADA KONSUMEN ATAS KERUGIAN AKIBAT KERUSAKAN, KEHILANGAN ATAU KETERLAMBATAN PENGIRIMAN PAKET BARANG

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah internet. Internet (interconnection networking) sendiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangatlah bermacam-macam, dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Banyak makanan import yang telah masuk ke Indonesia tanpa disertai

Lex et Societatis, Vol. IV/No. 4/Apr/2016

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan analisis hukum terhadap perjanjian kredit yang dibakukan

BAB I PENDAHULUAN. terbentuk dari jaringan-jaringan computer-komputer yang saling terkoneksi

BAB I PENDAHULUAN. menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Komunikasi adalah sebuah proses

BAB I PENDAHULUAN. dinegara Indonesia. Semakin meningkat dan bervariasinya kebutuhan masyarakat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut maka setiap manusia mengkonsumsi atau menggunakan

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Perlindungan konsumen terhadap tindakan wanprestasi pelaku usaha

BAB I. yang salah satu bentuknya berupa e-banking. 2 Dengan adanya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bervariasi, baik produk dalam negeri maupun produk luar negeri.

JURNAL SKRIPSI. Diajukan oleh: LIVIA BENITA. NPM : Program Studi : Ilmu Hukum Program Kekhususan : Hukum Ekonomi dan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melayani masyarakat yang ingin menabungkan uangnya di bank, sedangkan

HAK-HAK KONSUMEN DALAM PEREDARAN PRODUK MAKANAN DAN MINUMAN DALAM RANGKA PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya barang dan jasa yang melintasi batas-batas wilayah suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan sebagai badan yang dibentuk untuk melakukan upaya

BAB I PENDAHULUAN. macam variasi barang maupun jasa. Banyaknya variasi barang maupun jasa

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard

BAB III TINJAUAN UMUM. Pada era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini, banyak bermunculan berbagai macam

BAHAN KULIAH ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG Match Day 11 PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim Barkatullah, Hukum Perlindungan Konsumen, Banjarmasin, FH.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk di indonesia, maka

BAB I PENDAHULUAN. secara material maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

TINJAUAN YURIDIS TANGGUNGJAWAB PRODUK TERHADAP UNDANG- UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ekonomi merupakan salah satu yang mendapat prioritas utama

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONSUMEN DAN PELAKU USAHA DALAM KONTEKS PERLINDUNGAN KONSUMEN. iklan, dan pemakai jasa (pelanggan dsb).

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi dapat memperluas ruang gerak transaksi barang dan/atau jasa. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. yang melindungi kepentingan konsumen 1. Adapun hukum konsumen diartikan

BAB I PENDAHULUAN. barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya pada. ditangguhkan sampai waktu yang akan datang.

TESIS KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) DENGAN PELANGGAN

PERJANJIAN BAKU DALAM HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM TRANSAKSI ONLINE. Oleh : Rifan Adi Nugraha, Jamaluddin Mukhtar, Hardika Fajar Ardianto,

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan dan analisa mengenai penerapan alternatif

PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN APABILA TIDAK HANYA SATU KONSUMEN YANG MERASA TELAH DIRUGIKAN OLEH PRODUK YANG SAMA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menjadi target bagi negara lain atau. terletak pada tujuan pencapaian keuntungan (laba).

BAB I PENDAHULUAN. kemudian diiringi juga dengan penyediaan produk-produk inovatif serta. pertumbuhan ekonomi nasional bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan dan promosi yang berkualitas dan bermutu tinggi menjadi

Penerapan Klausula Baku Dalam Perjanjian Pembiayaan Konsumen Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA JASA LAUNDRY DI KELURAHAN KADIPIRO KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian yang pesat telah menghasilkan berbagai

Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen atau biasa disingkat dengan UUPK dan mulai diberlakukan pada tanggal 20 April UUP

PERLINDUNGAN KONSUMEN PENGGUNA TELEPON SELULAR TERKAIT PENYEDOTAN PULSA

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran dan peradaban manusia senantiasa mengalami perkembangan seiring

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Hukum Perlindungan konsumen dewasa ini mendapat cukup

BAB VPENUTUP. Berdasarkan hasil analisa yang telah dijabarkan dalam Bab IV, dapat. 1. Perlindungan hukum terhadap konsumen dalam transaksi elektronik

BAB II TINJAUAN TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN. mengenal batas Negara membuat timbul berbagai permasalahan, antara lain

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi barang atau jasa

PELAKSANAAN AKAD TABUNGAN HAJI PADA BANK RIAU KEPRI SYARI AH CABANG PEKANBARU. Diajukan Oleh : DEKKY ADITYA K. PUTRA

TINJAUAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PERJANJIAN KREDIT BANK DIANA SIMANJUNTAK / D

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONSUMEN, PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

Lex Privatum, Vol. IV/No. 4/Apr/2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. A. Pelaksanaan Pengawasan Pencantuman Klausula Baku oleh BPSK Yogyakarta

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AKIBAT WANPRESTASI DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK

BAB II TINJAUAN UMUM PERLINDUNGAN HUKUM, PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat dan sangat pesat. Masyarakat berbondong-bondong datang ke

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang pesat. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya. Dalam memenuhi segala kebutuhan hidup, akal dan pikiran. Ia memerlukan tangan ataupun bantuan dari pihak lain.

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERKAIT DENGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN SERVICE CHARGE DI RESTORAN

BAB I PENDAHULUAN. Modal yang bernilai besar dalam menjalankan usaha; baik dari modal harta

BAB I PENDAHULUAN. hidup menurut tingkat kehidupan masing-masing. Dengan demikian, mencari

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

DAFTAR PUSTAKA. Commerce, Jurnal Hukum Bisnis, Jakarta, Indonesia,PT. Refika Aditama, Bandung, 2004.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Fatoni Metodologi Penelitian dan Tehnik Penyusunan Skripsi. Jakarta: PT. Rinekha Cipta.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Bandung: PT. Citra Adiya Bakti, 2001, hal.vii-viii.

GUGATAN PELAKU USAHA DI PENGADILAN NEGERI KLAS IA PADANG YANG KEBERATAN TERHADAP PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) ARTIKEL

BAB IV PENUTUP. 1. Berdasarkan dari data-data yang telah penulis peroleh dari penelitian ini,

ANALISIS HUKUM TENTANG UNDANG-UNDANG RAHASIA DAGANG DAN KETENTUAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA LAYANAN JASA SPEEDY PADA PT TELKOM, Tbk CABANG PADANG SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang Oleh : CYNTHIA SUKMA R. BP: 07 145 265 PROGRAM KEKHUSUSAN : HUKUM BISNIS ( PK II ) FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG, 2011 No. Reg. 3444/ PK II/ 10/ 2011

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA LAYANAN JASA SPEEDY PADA PT TELKOM, Tbk CABANG PADANG (Cynthia Sukma R, 071452652, Skripsi S-1, Fakultas Hukum Reguler Universitas Andalas, 2011, 60 halaman) Pembimbing I : Tasman, S.H.,M.H., Pembimbing II : Wetria Fauzi, S.H.,M.H. ABSTRAK Saat ini banyak juga masyarakat yang menggunakan layanan internet dengan cara berlangganan untuk dipasang di rumahnya. Banyak perusahaan yang menyediakan jasa layanan internet berlangganan dimana salah satunya adalah PT. Telkom yang pada tahun 2005 mulai meluncurkan produk Telkom Speedy. Telkom Speedy. Keberadaan konsumen yang tidak terbatas dan bahkan dari strata yang berbeda-beda menyebabkan produsen memutar otak untuk melakukan pemasaran dan distribusi produk barang dan jasa secara efektif agar mendapat konsumen sebanyak-banyaknya. Keadaan yang seperti inilah yang kadang membuat konsumen rugi, karena para pelaku usaha melakukan pendekatan semaksimal mungkin yang dapat menimbulkan efek negatif seperti informasi yang kurang jelas atau kualitas dan mutu barang yang tidak maksimal. Perlindungan konsumen membutuhkan pemikiran, konsep dan kajian yang luas yang tidak bisa dikaji dari satu aspek hukum saja. Hal tersebut sangat penting karena kepentingan konsumen pada dasarnya sudah ada sejak awal sebelum barang dan jasa diproduksi selama dalam proses produksi sampai pada saat distribusi, sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal ditangan konsumen. Untuk itulah penulis mengangkat beberapa permasalahan ke dalam skripsi ini seperti bentuk perlindungan hukum PT Telkom Padang Sumatera Barat terhadap konsumen yang menggunakan jasa speedy, jalur penyelesaian sengketa antara PT Telkom dengan konsumen pengguna jasa speedy apabila terjadi persengketaan serta kendala yang dihadapi PT Telkom selama proses penyelesaian sengketa. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa bentuk perlindungan PT Telkom terhadap konsumen berupa bentuk ganti rugi atas kesalahan yang dilakukan PT Telkom. Akan tetapi konsumen terlebih dahulu harus mengadukan keluhannya kepada pihak costumer care agar cepat ditindak lanjuti. Bentuk perlindungannya juga dapat berupa represif dan preventif. Jalur penyelesaiannya pun tidak susah, konsumen cukup melaporkan kepada pihak claim dan akan ditindak lanjuti. Hanya saja kendala yang dihadapi adalah konsumen kurang rasa ingin tahu terhadap klausul baku yang menyebabkan konsumen itu sendiri rugi karena ketidaktahuannya terhadap isi perjanjian yang ditandatanganinya. Pihak PT Telkom juga tidak secara langsung memberikan isi klausul baku terhadap konsumen, sehingga menyebabkan terjadi miss-comunication antar konsumen dan PT Telkom yang menyebabkan terjadi pengaduan-pengaduan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya pembangunan dan perkembangan perekonomian nasional telah menghasilkan berbagai macam produk barang dan jasa. Kemajuan dibidang ilmu pengetahuan, teknologi komunikasi dan informatika juga ikut mendukung perluasan gerak masyarakat dalam transaksi. Keadaan yang demikian, bermanfaat bagi kepentingan konsumen, karena kebutuhan yang diinginkannya dapat terpenuhi. Berbagai macam cara dapat dipakai untuk mendapatkan berbagai informasi di dunia saat ini. Kebutuhan masyarakat atas kecepatan akses informasi dan telekomunikasi semakin tinggi, maka pemerintah memperbolehkan badan hukum atau badan usaha lainnya untuk mengembangkan usaha seluas-luasnya. Diantara sektor-sektor penting dalam pembangunan di bidang perekonomian terdapat salah satunya bidang telekomunikasi. Konsumen memiliki risiko yang lebih besar daripada pelaku usaha, dengan kata lain hak-hak konsumen sangat rentan. Disebabkan posisi tawar konsumen yang lemah, maka hak-hak konsumen sangat riskan untuk dilanggar 1. Perlindungan hukum bagi konsumen menjadi sangat penting, karena konsumen disamping mempunyai hak-hak yang bersifat universal juga mempunyai hak-hak yang bersifat sangat spesifik. 2 Salah satu perusahaan informasi, komunikasi dan penyedia jasa jaringan telekomunikasi terlengkap di Indonesia adalah PT Telkom. Salah satu wilayah kerja PT Telkom adalah PT Telkom Wilayah Sumatera yang dinamakan Divisi Regional I 1 Abdul Halim Barkatullah, Hak-hak Konsumen, Bandung, Nusa Media, Hlm 1. 2 Ibid, hlm 2.

Sumatera dan berpusat di Medan. PT Telkom mempunyai cabang di Sumatera yang salah satunya adalah Kota Padang, yang mana PT Telkom berkewajiban memenuhi permintaan masyarakat terhadap penyediaan alat telekomunikasi berupa telepon rumah. Pada awal mulanya telepon rumah hanya digunakan sebagai sarana untuk komunikasi, seperti telepon, fax dan sebagainya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan masyarakat dalam kebutuhannya dalam mengakses telekomunikasi informasi, maka munculah jenis-jenis teknologi telekomunikasi yang membuat masyarakat berubah menjadi lebih maju dengan adanya internet. Tidak dapat disangkal bahwa penggunaan internet ke depannya akan semakin meningkat sesuai dengan peningkatan penggunaan komputer, telekomunikasi dan multimedia. Saat ini banyak juga masyarakat yang menggunakan layanan internet dengan cara berlangganan untuk dipasang di rumahnya. Banyak perusahaan yang menyediakan jasa layanan internet berlangganan dimana salah satunya adalah PT. Telkom yang pada tahun 2005 mulai meluncurkan produk Telkom Speedy 3. Telkom Speedy menjadi solusi utama bagi akses broadband koneksi internet tidak hanya di kalangan bisnis namun meluas sampai ke rumah-rumah. Bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan jasa telekomunikasi, khususnya internet dengan provider Telkom Speedy, terlebih dahulu harus mengadakan perjanjian dengan PT. Telkom. Dalam sebuah perjanjian, masingmasing pihak yaitu, pihak pengguna jasa atau pelanggan dan pihak penyelenggara jasa yaitu PT. Telkom mempunyai hak dan kewajiban. Pelaksanaan suatu perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak tidak selalu sesuai dengan apa yang diharapkan. Sebagai pihak penyedia jasa, PT. Telkom sudah semestinya memperoleh hak untuk menerima harga pembayaran jasa 3 http://www2.telkom.net, diunduh pada tanggal 10 Februari 2011 pukul 16.00 WIB

telekomunikasi internet dari pelanggan dan sebagai pengguna jasa internet, konsumen juga seharusnya mendapatkan haknya. Kenyataannya masih banyak pihak pelanggan yang mengalami kerugian dalam pembayaran tagihan speedy dan keluhan terhadap internet speedy. Salah satu contohnya saja, pihak konsumen yang menggunakan speedy merasa ada gangguan koneksi internet speedy pada modemnya sehingga tidak dapat mengakses internet dengan lancar dan hingga koneksi internetnya mati. Hal ini tentu saja mengganggu aktivitas konsumen yang menggunakan speedy dirumahnya, karena salah satu dari koneksi telekomunikasi dirumahnya mati. Sehingga dapat menghambat kegiatannya dalam berusaha, bekerja atau berkuliah. Di dalam Pasal 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen tertera tentang kewajiban pelaku usaha untuk memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/ atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan. Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa hak konsumen merupakan kewajiban dari pelaku usaha dan sebaliknya kewajiban konsumen merupakan hak pelaku usaha. Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, agar terciptanya sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan melindungi konsumen dari perbuatan curang pelaku usaha. Oleh karena itu, perlu dikaji lebih lanjut bagaimana bentuk perlindungan hukum dari pelaku usaha terhadap produk yang telah dipasarkan ke konsumen. Karena hal ini akan sangat berpengaruh Atas dasar latar belakang pemikiran tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang : PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA LAYANAN JASA SPEEDY PADA PT TELKOM, Tbk CABANG PADANG

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalahnya sebagai berikut : 1. Bagaimana bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen yang menggunakan jasa speedy PT Telkom Cabang Padang? 2. Bagaimana penyelesaian sengketa antara PT Telkom Cabang Padang dengan konsumen pengguna jasa speedy? 3. Apa saja kendala yang dihadapi PT Telkom Cabang Padang selama proses penyelesaian sengketa? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana bentuk perlindungan hukum PT Telkom Cabang Padang terhadap konsumen yang menggunakan jasa speedy. 2. Untuk mengetahui proses penyelesaian sengketa antara PT Telkom Cabang Padang dengan konsumen pengguna jasa speedy. 3. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh PT Telkom Cabang.

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Bentuk perlindungan hukum PT Telkom Cabang Padang terhadap konsumen yang menggunakan jasa speedy ada 2 (dua) bentuk, yaitu preventif dan represif. Preventif yang berarti mencegah terjadinya pelanggaran terhadap hak-hak konsumen berupa tersedianya bentuk klausul baku dalam kontrak berlangganan serta adanya pihak costumer care. Represif merupakan bentuk perlindungan hakhak konsumen jika konsumen mengalami kerugian berupa restitusi abonemen, restitusi langsung, hapuskan abonemen, restitusi dan hapuskan abonemen dari pihak PT Telkom. 2. Penyelesaian sengketa yang ditempuh antara PT Telkom Cabang Padang dengan pengguna jasa speedy selaku konsumen berupa kompensasi yang diberikan kepada konsumen yang dirugikan. Beberapa kompensasi yang diberikan PT Telkom Cabang Padang adalah : penyelesaian pasang baru, penyelesaian ganggguan, penyelesaian klaim tagihan, penyelesaian mutasi, penyelesaian buka isolir. Kompensasi tersebut diberikan pihak PT Telkom Cabang Padang apabila kesahalan berasal dari pihak PT Telkom Cabang Padang selaku penyedia jasa. Apabila kesalahan atau gangguan tidak berasal dari PT Telkom Cabang Padang, maka Telkom tidak mempunyai tanggungjawab untuk memberikan ganti kerugian terhadap permasalahan konsumen. 3. Kendala yang dihadapi PT Telkom selama proses penyelesaian sengketa dengan konsumen yaitu : kebanyakan konsumen langsung menandatangani formulir

berlangganan Telkom speedy tanpa mengoreksi isi ketentuan dan syarat yang berlaku yang tertera dalam klausul baku kontrak berlanggana speedy, sehingga merugikan konsumen tersebut dikemudian hari. Penggunaan kalimat yang bermakna ambigu, sehingga konsumen tidak terlalu paham mengenai isi dari klausula baku. Kemampuan penyerapan informasi yang diterima konsumen kurang maksimal sehingga terjadi miss-comunication antara PT Telkom dengan konsumen pengguna jasa speedy.

DAFTAR KEPUSTAKAAN A. Buku Amiruddin dan Zainal Asikin, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali Pers, Jakarta. Susanti Adi Nugroho, 2008, Proses Penyelesaian Sengketa Konsumen Ditinjau Dari Hukum Acara Serta Kendala Implementasinya, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. AZ Nasution, 2001, Hukum Perlindungan Konsumen Suatu Pengantar, Diadit Media. Abdul Hakim Barkatullah, 2010, Hak-hak Konsumen, Nusa Media, Bandung. Happy Susanto, Hak-hak Konsumen Jika Dirugikan, 2008, Visimedia, Jakarta. Khotibul Umam, Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan, 2010, Pustaka Yustisia, Yogyakarta. Munir Fuady, 2002, Pengantar Hukum Bisnis :Menata Bisnis Modern di Era Global, Cet.2, Senerai Pustaka. Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, 2010, Hukum Perlindungan Konsumen, Rajawali Pers, Jakarta. Celina Tri Siwi Kristiyanti, 2008, Hukum Perlindungan Konsumen, Sinar Grafika, Jakarta. Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, 2003, Hukum Tentang Perlindungan Konsumen, Gramedia, Jakarta B. Peraturan Perundang-undangan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer)

Undang-Undang Dasar 1945 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2001 Tentang Badan Perlindungan Konsumen Nasional Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 50/Mpp/Kep/12/2001 Tentang Pelaksanaan Tugas Dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2001 Tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen Undang-Undang Informasi dan Transakasi Elektronik Nomor 11 Tahun 2008 C. Internet http://www.telkomspeedy.com http://www2.telkom.net