KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

dokumen-dokumen yang mirip
KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

KAIDAH FIQH. Sesuatu yang Diperbolehkan Oleh Syar'i Meniadakan Kewajiban Mengganti. Publication 1438 H_2016 M

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

KAIDAH FIQH. Sebuah Ijtihad Tidak Bisa Dibatalkan Dengan Ijtihad Lain. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

KAIDAH FIQH. Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama Suka

KAIDAH FIQH PENGGABUNGAN HUKUMAN DAN KAFFAROH. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Penggabungan HUKUMAN dan KAFFAROH

KAIDAH FIQH. Bagi Yang Menuntut Wajib Membawa Bukti Sedangkan Yang Mengingkari Cukup Bersumpah

KAIDAH FIQH. Semua hukum ilmu dan amal tidak sempurna kecuali dengan dua perkara: Terpenuhi syarat dan rukunnya serta tidak ada penghalangnya

MENANGGUNG AMANAT KETIKA ADA KERUSAKAN

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Kaidah Fiqh MENUTUP JALAN MENUJU KEMUNGKARAN. Publication: 1434 H_2013 M

Kaidah Fiqh. Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan

Kaidah Fiqh PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN. Publication: 1434 H_2013 M

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

YAKIN TIDAK HILANG DENGAN KERAGUAN

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

Prof. Dr. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

HOMOSEKS Dosa yang Lebih Besar Dari Zina

PROSES AKAD NIKAH. Publication : 1437 H_2016 M. Disalin dar Majalah As-Sunnah_Baituna Ed.10 Thn.XIX_1437H/2016M

KAIDAH FIQH. Perantara Mempunyai Hukum Tujuannya. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1438 H_2017 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

MASUK SURGA Karena MEMBUANG DURI

ISLAM IS THE BEST CHOICE

Al-Muhiith, Al-Wakiil dan Al-Fattaah

TAFSIR SURAT اإلنفطار. (T e r b e l a h) Surat Makkiyah, Surat ke 82: 19 Ayat. Publication : 1437 H_2015 M. Tafsir Surat Al-Infithaar ( Terbelah )

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

Kaidah Fiqh. Keadaan Darurat Tidak Menggugurkan Hak Orang Lain. Publication: 1435 H_2014 M DARURAT TIDAK MENGGUGURKAN HAK ORANG LAIN

Keutamaan Membaca dan Merenungkan AYAT AL-KURSI حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

KEWAJIBAN PUASA. Publication: 1435 H_2014 M. Tafsir Surat al-baqarah ayat

Hadits-hadits Shohih Tentang

حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA. Publication : 1437 H_2016 M. Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

Kaidah Fiqh. Perbedaan agama memutus hubungan saling mewarisi juga waii pernikahan. Publication: 1434 H_2013 M KAIDAH FIQH: PERBEDAAN AGAMA

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

Al-'Azhiim, Al-Majiid dan Al-Kabiir

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

TAFSIR SURAT ATH- THAARIQ

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Al-Samii' dan Al-Bashiir

GHARAR Dalam Transaksi KOMERSIAL

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

Petunjuk Rasulullah. Ber-KOKOK

Syarah Istighfar dan Taubat

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Iman Kepada KITAB-KITAB

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

10 Renungan Bagi yang Ditimpa UJIAN/MUSIBAH

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

HUKUM-HUKUM SEPUTAR N I F A S حفظه هللا Ustadz Abu Aniisah Syahrul Fatwa bin Lukman

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Hadits Lemah Tentang Keutamaan Surat Az-Zalzalah

TAFSIR SURAT AL- ASHR

Publication: 1435 H_2014 M. Beginilah Mencintai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Dengan Benar

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Berdzikir Dengan BIJI TASBIH حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Memakai Pakaian WOL

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

Oleh: Ustadz Sanusin Muhammad Yusuf حفظه هللا

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

MENGENAL PERNIAGAAN HARAM

Warisan Untuk Janin, Wanita, Huntsa Musykil dan Yang Mati Bersamaan

ADAB AL-IJAARAH (Mempekerjakan Orang)

UNTUK KALANGAN SENDIRI

(Kertas soalan ini mengandungi 3 soalan dalam 3 halaman bercetak)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

AGAR KAMU LEBIH DICINTAI ALLAH

KESOMBONGAN Penghalang Masuk Surga

Kebahagiaan Mana yang Ingin Anda Raih?

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Tafsir Surat AL-LAIL

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

TAFSIR SURAT AL-QAARI AH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Transkripsi:

KAIDAH FIQH ا إ ل قإر ار ح ج ة ق اص ر ة Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq Abu Yusuf Publication 1437 H_2016 M Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas خفظه هللا Oleh : Ustadz Ahmad Sabiq Abu Yusuf Disalin dari Kaidah-Kaidah Praktis Memahami Fiqih Islam Terbitan Pustaka Al-Furqon-Gresik, hal. 201-206 Download > 950 ebook di www.ibnumajjah.com

PENGERTIAN KAEDAH ا إ ل قإر ار ح ج ة ق اص ر ة Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas adalah pengakuan atas dirinya sendiri bahwa dia ا إ ل قإر ار punya tanggungan pada orang lain, adapun kalau pengakuan itu untuk orang lain maka namanya: tuduhan. Sebagai contoh: Kalau Ahmad mengatakan: Saya punya hutang pada Utsman sebesar satu juta rupiah dan belum saya bayar. Maka ini namanya iqror (pengakuan), adapun kalau dia berkata: Utsman punya hutang padaku sebesar satu juta rupiah dan belum dia bayar, maka namanya tuduhan. dalil, maksudnya sebuah pengakuan bisa dijadikan :ح ج ة sebagai sebuah hujjah. Adapun dalil yang menunjukkan akan hal ini adalah:

1. Firman Alloh Ta'ala: ب خ س و ال ر ب ه ا لل و ل ي ت ق ا ل ق ع ل ي ه ال ذ ي و ل ي م ل ل ف ل ي ك ت ب م ن ه ي... ش ي ئ ا... "Dan hendaklah orang yang berhutang tersebut mengimlakkan (apa pang akan ditulis itu), dan hendaklah dia bertakwa pada Alloh Robb nya dan janganlah dia mengurangi sedikitpun dari hutangnya." (QS. Al Baqoroh/2: 282) Sisi pengambilan dalil dari ayat ini adalah: Alloh Ta'ala memerintahkan pada yang punya hutang untuk mendiktekan atau mengimlakkan pada si penulis akan hutangnya, sedangkan sebuah pendiktean tidak mungkin dilakukan kecuali dengan sebuah pengakuan. Dengan demikian berarti itu adalah sebuah hujjah. Juga firman Alloh Ta'ala: أ ق ر ر ن ق ال وا إ ص ر ي ذ ل ك م ع ل ى و أ خ ذ ت أ أ ق ر ر ت ق ال "Alloh berfirman: Apakah kalian mengakui dan menerima perjanjian-ku terhadap yang demikian itu?.' Mereka menjawab: 'Kami mengakui'." (QS. Ali Imron/3: 81)

Di ayat ini Alloh m meminta pengakuan dari Bani Isro'il atas perjanjian yang sudah mereka buat. Seandainya sebuah pengakuan itu bukan hujjah, niscaya Alloh عز وجل tidak akan menerimanya. 2. Dalil sunnah Rosululloh هللاىلص menerima sebuah pengakuan dan menjadikannya sebagai dasar dalam menetapkan sebuah hukum, seperti tatkala Ma'iz datang dan mengaku berbuat zina, maka Rosululloh هللاىلص menjatuhkan hukuman rajam kepadanya, begitu pula dengan seorang wanita dari kabilah Ghomidiyyah yang juga mengaku berzina dan akhirnya.هللىلص dirajam oleh Rosululloh 3. Dalil aqli Tatkala seseorang mengaku sesuatu atas dirinya sendiri, maka yang nampak adalah bahwa dia berkata jujur, karena pada dasarnya seorang muslim adalah jujur dan tidak bohong, juga orang yang masih sehat akalnya tidak akan mengaku sesuatu yang membahayakan dirinya sendiri kalau memang itu bukan sebuah kebenaran. Adapun arti ق اص ر ة adalah: terbatas, dalam artian bahwa sebuah pengakuan itu hanya merupakan hujjah bagi yang mengaku saja dan tidak berlaku pada orang lain.

Misal kalau ada orang yang mengatakan: Saya dan Zaid pernah mencuri. Maka pengakuan ini bisa dijadikan hujjah untuk memberlakukan hukum mencuri bagi yang mengatakan tersebut, dan tidak berlaku bagi Zaid. Karena pengakuan hanyalah sebuah hujjah yang qoshiroh. Adapun bagi Zaid, maka hukuman bisa ditegakkan kalau bisa mendatangkan dua saksi terpercaya bahwa memang dia mencuri, kalau tidak maka sekedar pengakuan itu saja tidak bisa digunakan. Dari sini maka makna kaedah adalah: Sebuah pengakuan itu sebuah hujjah yang hanya berlaku bagi yang mengaku saja dan bukan untuk orang lain. Adapun yang bisa berlaku untuk orang lain adalah bayyinah atau bukti (Lihat kembali kaedah: Al bayyinatu alal mudda'i) Dan oleh sebab itulah maka sebagian para ulama' mengungkapkan kaedah ini dengan lafadz: ا ل ب ي ن ة ح ج ة م ت ع د ي ة و ا ل ق ر ار ح ج ة ق اص ر ة Bukti itu hujjah yang berlaku untuk lainnya sedangkan pegakuan hujjah yang terbatas.

CONTOH PENERAPAN KAEDAH 1. Kalau si A mengatakan: Saya telah berzina, maka pengakuannya ini diterima dan bisa ditegakan hujjah atas penegakan hukum rajam atau cambuk oleh sang hakim, namun kalau dia mengatakan si C telah berzina, maka dia butuh mendatangkan empat saksi, karena sekarang ucapannya itu menjadi sebuah tuduhan. Begitu pula kalau ada seorang laki-laki yang mengatakan: Saya telah berzina dengan si fulanah itu. Maka ucapannya ini hanya berlaku untuk dirinya sendiri, adapun bagi si fulanah maka ini sifatnya tuduhan, dan harus mendatangkan empat saksi. Oleh karena itu Rosululloh هللاىلص tidak menanyakan kepada Ma'iz tatkala dia mengaku berzina: dengan siapa dia berzina. 2. Kalau si A berkata: "si B pernah menghutangi saya juga pernah menghutangi si C, masing-masing satu juta rupiah", maka ini hanya berlaku untuk dirinya sendiri dan bukan pada si C kecuali kalau bisa mendatangkan saksi.

HUKUM MENCABUT PENGAKUAN Kalau seseorang mencabut kembali pengakuannya, apakah diterima? Pencabutan kembali sebuah pengakuan itu ada dua kemungkinan: Pertama: Diterima, kalau berhubungan dengan hak Allloh Ta'ala atau pengakuannya tersebut bertentangan dengan kenyataan yang ada. Seperti kalau seseorang mengaku berzina, lalu beberapa saat kemudian dia mengatakan: Saya tidak berzina, maka diterima ucapannya dan tidak dihukum zina, karena dia telah mencabut kembali pengakuanya, sedangkan hukuman zina adalah hak Alloh Ta'ala. Juga seperti kalau ada seseorang yang mengatakan bahwa saya telah membunuh si A, temyata kemudian ditemukan bahwa si A masih hidup, maka pengakuannya bisa dicabut kembali. Kedua: Tidak dapat diterima, hal ini kalau berhubungan dengan hak sesama manusia Contohnya kalau ada yang berkata: Si A telah menghutangi saya sebesar satu juta rupiah dan belum saya bayar. Lalu beberapa saat kemudian dia mengatakan bahwa

si A tidak menghutangi dia, maka ucapannya tidak bisa diterima, kecuali kalau si A mengakui bahwa dia memang tidak pernah menghutanginya. KAPAN PENGAKUAN SESEORANG DITERIMA? Pengakuan seseorang diterima apabila dia sudah baligh dan berakal sehat, adapun seseorang yang masih kecil atau tidak sehat akalnya maka tidak boleh untuk diterima pengakuannya. :هللىلص Hal ini berdasarkan keumuman sabda Rosululloh ر ف ع ال ق ل م ع ن ث ل ث ة : ع ن الن ائ م ح ت ي س ت ي ق ظ و ع ن الص ب ح ت ي ح ت ل م ق ق ل و ع ن ال م ج ن و ن ح ت ي "Pena itu diangkat dari tiga orang, dan orang tidur sampai bangun, dari anak kecil sampai baligh, dan dari orang gila sampai sadar kembali." Juga disyaratkan pengakuan itu bukan karena keterpaksaan, kalau karena terpaksa maka pengakuan itu tidak bisa diterima berdasarkan pada keumuman sabda :هللىلص Rosululloh

: ع ن ق ال ر ض ي هللا ع ب اس اب ن ر س و ل هللا أ ن ع ن ه م ا عليه ص ل ى هللا : إ ن هللا ت ج او ز ع ن أ م ت : ال خ ط أ و الن س ي ا ن و م ا اس ت ك ر ه وا ع ل ي ه وسلم Dari Ibnu Abbas bahwasannya Rosululloh bersabda: "Sesungguhnya Alloh mengampuni umatku terhadap apa yang mereka kerjakan karena salah, lupa dan terpaksa. "(HR Ibnu Majah 2043 dan Baihaqi dengan sanad shohih, lihat Misykah Mashobih: 6294) Wallohu a'lam.[]