DASAR - DASAR KURIKULUM. A. Pengertian Kurikulum secara Etimologis

dokumen-dokumen yang mirip
Konsep Pengembangan Kurikulum Kurikulum digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran.

A. Desentralisasi Memengaruhi Profesionalisme Guru

TELAAH KURIKULUM MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH. Farida Nurhasanah Surakarta 2012

KONTRAK BELAJAR BLN T G L KET TA ARUF FEB FEB MARET MARET 25. MARET 31 Daur 2

2014 IMPLEMENTASI MEDIA TIGA DIMENSI PADA PEMBELAJARAN MENGHIAS KAIN DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. memanusiakan dirinya dan orang lain. Melalui pendidikan pula manusia mudah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia tidak terlepas dari pendidikan tersebut, baik pendidikan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 17. Jl. Mangga Besar IV/i No. 27, Kel. Kec. Tamansari, Telp , Fax Jakarta Barat 11150

Kurikulum 1975 disusun sebagai pengganti kurikulum 1968, dimana perubahan yang dilakukan menggunakan pendekatan berikut.

membentuk sistem kurikulum terganggu atau tidak berkaitan dengan komponen lainnya, maka sistem kurikulum pun akan terganggu pula.

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

Abstrak. Kata kunci : Tujuan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL. Rahmatiah SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Diajukan Oleh: RATIH ROSARI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

Kata Kunci: Manajemen Pendidikan, Efektivitas dan Efisiensi, Pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. memandang latar belakang maupun kondisi yang ada pada mereka. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi

Drs. Asep Herry Hernawan, M.Pd. KURTEK FIP - UPI

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa. Bahan uji publik Kurikulum 2013 menjelaskan standar penilaian

Kurikulum Berbasis TIK

BAB I PENDAHULUAN. menunjang masa depan agar lebih baik. Pendidikan dalam hidup manusia

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu upaya

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

PERATURAN AKADEMIS SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012. C. Landasan

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian.

KURIKULUM PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. cara menjelaskan dan mendefinisikan makna belajar (learning). Di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sumber daya manusia, dituntut untuk terus mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan di bidang pendidikan sebagai salah satu bagian dari

adalah proses beregu (berkelompok) di mana anggota-anggotanya mendukung dan saling mengandalkan untuk mencapai suatu hasil

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Peran serta pendidikan mempunyai

2015 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS

BAB I PENDAHULUAN. dalam pasal 31 Undang-Undang Dasar 1945 (amandemen) yang berbunyi Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang baik, yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MEDIA PEMBELAJARAN DAN PEMBELAJARAN GEOMETRI SMP BERBANTUAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya ini mengakibatkan ilmu pengetahuan memiliki. dampak positif dan negatif. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

meningkatkan hasil belajar. Pengertian belajar itu sendiri menurut Morgan

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ibrahim, dkk (2013:2) istilah kurikulum (curriculum) berasal dari

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG. Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

2015 KONTRIBUSI PROGRAM PEMBINAAN KESISWAAN TERHADAP PEMENUHAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. negara bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya mewujudkan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia yang sangat luas mengakibatkan adanya perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang terikat, terarah untuk mencapai tujuan yang diharapkan Sardiman

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. prilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik baik pada aspek kognitif, aspek

BAB I PENDAHULUAN. kajian yang tidak pernah berhenti, dan upaya ke arah pendidikan yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

Oleh : Sri Handayani NIM K

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun non-fisik, merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut UU RI no. 20 tahun 2003, pasal 1 : 1, Pendidikan adalah Usaha sadar yang

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI MATERI SEJARAH ISLAM BERBASIS MULTIMEDIA DI KELAS VII SMPN 36 SEMARANG

Transkripsi:

DASAR - DASAR KURIKULUM. A. Pengertian Kurikulum secara Etimologis Webster s Third New International Distionery menyebutkan Curriculum berasal dari kata curere dalam bahasa latin Currerre yang berarti : 1. Berlari cepat 2. Tergesa-gesa 3. Menjalani Currerre dikatabendakan menjadi Curriculum yang berarti : a).lari cepat, pacuan, balapan berkereta, berkuda, berkaki b).perjalanan, suatu pengalaman tanda berhenti c).lapangan perlombaan, gelanggang, jalan Menurut satuan pelajaran SPG yang dibuat oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kurikulum berasal dari bahasa Yunani yang berarti jarak yang ditempuh. Semula dipakai dalam dunia olahraga. B. Beberapa definisi tentang Kurikulum a. Pengertian secara tradisional : Pertengahan abad ke XX pengertian kurikulum berkembang dan dipakai dalam dunia pendidikan yang berarti sejumlah pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa untuk kenaikan kelas atau ijazah. Pengertian tradisional ini telah diterapkan dalam penyusunan kurikulum seperti Kurikulum SD dengan nama Rencana Pelajaran Sekolah Rakyat tahun 1927 sampai pada tahun 1964 yang isinya sejumlah mata pelajaran yang diberikan pada kelas I s.d. kelas VI. b. Pengertian modern : Menurut Saylor J. Gallen & William N. Alexander dalam bukunya Curriculum Planning menyatakan Kurikulum adalah Keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi belajar baik berlangsung dikelas, dihalaman maupun diluar sekolah. Menurut B. Ragan mengemukakan kurikulum adalah Semua pengalaman anak dibawah tanggung jawab sekolah. Menurut Soedijarto, sebuah pengalaman Pemikiran Bagi Prosedur Perencanaan dan Pengembangan; kurikulum Perguruan Tinggi, BP3K Departeman Pendidikan dan Kebudayaan tahu 1975 Segala pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan dan diorganisir untuk diatasi oleh siswa/mahasiswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bagi suatu lembaga pendidikan. Dari berbagai pengertian kurikulum diatas penulis menyimpulkan bahwa Kurikulum adalah merupakan suatu usaha terencana dan terorganisir untuk menciptakan suatu pengalaman belajar pada siswa dibawah tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan untuk mencapai suatu tujuan. Sistem Informasi SMPN 9 Cimahi Page 1

II. Konsep dasar kurikulum 1. Kurikulum 1975 Disebut demikian karena pembakuannya dilakukan pada tahun 1975 dan berlaku mulai tahun itu pula. Kurikulum 1975 menyempurnakan atau bahkan merubah kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum 1968. kurikulum 1975 banyak dipengaruhi oleh aliran Psikologi Behavioral; segala sesuatu diukur dari hasilnya, dan diwujudkan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diukur. Oleh sebab itu, kurikulum 1975 berorientasi pada tujuan yang dirumuskan secara operasional dan behavioral. Bentuk kurikulum yang demikian dipandang mengandung beberapa kelemahan, antara lain terlalu terpusat pada pencapaian tujuan, sehingga melupakan proses yang dalam dunia pendidikan sangatlah penting. 2. Kurikulum 1984 Kurikulum ini banyak dipengharuhi oleh aliran psikologi Humanistik, yang memandang anak didik sebagai individu yang dapat dan mau aktif mencari sendiri, menjelajah dan meneliti lingkungannya. Oleh sebab itu kurikulum 1984 menggunakan pendekatan proses, disamping tetap menggunakan orientasi pada tujuan. 3. Kurikulum 1994 Kurikulum ini merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya dengan dasar kurikulum 1984 pada kurikulum 1994 muncul istilah CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif). Kegiatan belajar cenderung didalam kelas, mengejar target berupa materi yang harus dikuasai, berorientasi kognitif. 4. Kurikulum 2004 Kurikulum ini disusun lebih kompleks sebagai pengembangan kurikulum sebelumnya, tujuan terarah pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor siswa. Pengembangan ada pada guru dan sekolah. Semua proses terstandarisasi mulai dari proses pembelajaran hingga hasil belajar siswa. Perubahan total nampak jelas jika dibandingkan antara kurikulum 1994 dengan kurikulum 2004 dengan alasan relevansi. Kurikulum ini populer dengan sebutan KBK (Kurikulum Berbasis Konpetensi) Sistem Informasi SMPN 9 Cimahi Page 2

Untuk mempermudah memahami kurikulum dari tahun 1974 hingga 2004 maka perhatikan tabel perbandingan kurikulum dibawah ini : III. Dimensi-dimensi kurikulum KURIKULUM SEKOLAH DASAR Dimensi Kurikulum sekolah dasar 1965 1974 Membentuk manusia pancasila sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan seperti yang Tujuan pendidikan nasional dikehendaki oleh pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 1945 Orientasi pelajaran Mampu hidup berdiri sendiri di masyarakat Warga negara yang memiliki mental moral budi pekerti yang tinggi, keyakinan agama yang Kualifikasi lulusan kuat, berkecerdasan, dan berketerampilan yang tinggi, dan memiliki fisik yang kuat dan sehat Kelompok pembinaan jiwa pancasila kelompok pembinaan pengetahuan dasar, kelompok Orientasi/isi kurikulum pembinaan kecakapan khusus Menuju integrasi kurikulum dari TK s.d. PT. Tiap segi pendidikan dicantumkan tujuan dan Desain kurikulum pedoman palaksaan dan cara merangsang agar anak melakukan kegiatan yang aktif. Pendekatan metodologis Tidak jelas Penilaian Sistem ujian negara Bimbingan KURIKULUM SD SMP SMA SPG KURIKULUM BARU (1975-1985) Dimensi Kurikulum baru 1975-1976 KPTD, MPR-RI No. IV?MPR/1973. Dasar Pendidikan nasional berdasarkan atas pancasila dan bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta pembangunan bangsa. Tujuan Pendidikan Umum Tujuan Institusional Tujuan pendidikan dan pengajaran Tujuan Kurikuler Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus Keseimbangan antara kognitif, keterampilan dan sikap. Orientasi pelajaran Keseimbangan antara pelajaran teori dan praktek Menunjang pada ketercapaian tujuan pendidikan dan pengajaran Jelas dan terarah pada lapanga kerja tertentu Kualifikasi lulusan Mengandung aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotor Sistem Informasi SMPN 9 Cimahi Page 3

Organisasi kurikulum Pendekatan bidang studi program terdiri dari : Program umum, akademik/kejuruan,pendidikan keterampilan. Berorientasi pada tujuan Efisiensi dan efektifitas Desain kurikulum Relevansi dan kebutuhan Keluwesan dan keadaan Pendidikan seumur hidup Pendekatan PPSI dan metode satuan pelajaran Pendekatan metodologis Penilaian Menggunakan konsep CBSA Lengkap dengan pedoman: Metode, evaluasi, bimbingan, administrasi dan supervisi. Penilaian sumatif dan formatif TPB, EBTA, EBTANAS Tabel perbandingan antara Kurikulum 1975 dan Kurikulum 1984 Faktor Pembanding Kurikulum 1975 Kurikulum 1984 Menggunakan pendekatan sistem, dengan Pendekatan keterampilan proses, dengan tidak Pendekatan orientasi pada tujuan meninggalkan orientasi pada tujuan 1. Tujuan institusional SMA Sistematika Sistematika Kurikulum 1975 1. Tujuan institusional SMP/SMA 2. Struktur program kurikulum 3. GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran) 4. Sistem penyajian yang menggunakan pendekatan 5. Sistem penilaian 6. Sistem bimbingan dan penyuluhan 7. Administrasi dan supervisi 2. Program pengajaran : inti khusus dan pengelolaan program 3. Proses pelaksanaan kurikulum-pendekatan keterampilan proses - Satuan pelajaran - Ketuntasan belajar - Sistem kredit - Ko-kurikuler dan ekstrakurikuler - Bimbigan karier - Sistem penilaian Struktur Program 4. Administrasi dan supervisi 1. Program pendidikan umum 1. Program inti 15 bidang Sistem Informasi SMPN 9 Cimahi Page 4

Jurusan Sistem Penyampaian Ketuntasan Belajar Program Perbaikan Dan Pengayaan Sistem Kredit Sistem BP Sistem Penilaian 2. Program pendidikan akademik : - Program mayor untuk masing-masing jurusan - Program minor untuk tiap jurusan 3. Program pendidika keterampilan Kurikulum 1975 menggunakan tiga jurusan 1. Jurusan IPA 2. Jurusan IPS 3. Jurusan Bahasa Ketiga jurusan tersebut sama-sama memiliki kesempatan atau persiapan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Dengan pendekatan PPSI, dikembangkan lebih lanjut melalui satuan pelajaran 1. Jika 60% siswa gagal mengerjakan pekerjaan, materi diulang keseluruhan. 2. Jika yang gagal kurang dari 60% mereka mengulang sendiri-sendiri. 3. Jika siswa telah mencapai penguasaan 75% atau lebih dianggap menguasai. Program perbaikan untuk kurikulum 1975 ada, hanya pelaksanaannya dilakukan olehsiswa sendiri tanpa jadwal tersendiri. Program pengayaan tidak berjalan, karena siswa belajar kolektif dengan satuan waktu tertentu siswa tidak bisa lebih cepat atau lebih lambat dari yang lain Tidak menggunakan sistem kredit Bimbingan dan penyuluhan dilaksanakan sebagaimana BP yang ada selama ini 1. Kegiatan yang dinilai adalah hasil belajar 2. Jenis penilaian : formatif dan sumatif 3. Nilai kokurikuler tidak diperhitungkan tersendiri. 2. Program pilihan : - Program pilihan A, untuk bekal melanjutkan ke perguruan tinggi. - Program pilihan B memberikan bekal kerja dan melanjutkan ke perguruan tinggi. Tidak menggunakan istilah jurusan, yang ada hanyalah jalur program : 1. Program pilihan A 2. Program pilihan B Program B dipersiapkan untuk terjun ke dunia kerja, tetapi juga dipersiapkan untuk memasuki pendidikan yang lebih tinggi. Program B disesuaikan dengan daerah masing-masing sesuai dengan kebutuhan. Dengan pendekatan keterampilan proses, penyajian juga menggunakan satuan pelajaran : 1. Ketuntasan kelompok dicapai jika minimal 85% jumlah siswa memenuhi ketuntasan belajar perseorangan. 2. Penguasaan minimal ketuntasan belajar adalah 75% dari setiap satuan bahasantelah dimiliki. Program perbaikan dilakukan oleh siswa atas bimbingan guru dengan jadwal tertentu. Program pengayaan diberikan kepada siswa yang telah mencapai ketuntasan penguasaan, sebab ketuntasan masing-masing berbeda. Menggunakan sistem kredit dalam arti setiap kegiatan belajar siswa untukbidang studi tertentu setelah tuntas dihargai dengan kredit. 1 kredit = 1 jam tatap muka + ½ jam pekerjaan rumah perminggu persemester (1 jam = 45 menit) Disamping BP secara umum, diselenggarakan Bimbingan karier, yang menekankan pada bimbigan kelompok dan bimbingan pemilihan program serta bimbingan masa depan siswa. 1. Kegiatan yang dinilai proses dan hasil 2. Jenis penilaian : formatif, sub-sumatif dan sumatif 3. Nilai kokurikuler disatukan dalam Sistem Informasi SMPN 9 Cimahi Page 5

menghitung nilai raport. Struktur seklah terdiri dari : Sistem Administrasi Dan Supervisi Struktur sekolah terdiri dari : 1. Kepala sekolah 2. 2 Wakasek 3. Koordinator BP 4. Dewan guru 5. Siswa 6. TU 1. Kepala sekolah 2. 4 Wakasek 3. TU 4. Dewan duru 5. Siswa Adanya 4 Wakasek membawa implikasi pengadminis trasian yang berbeda dengan kurikulum 1975. Disamping itu bidang supervisi telah secara tegas dipilahkan antara supervisi teknis dan supervisi teknis edukatif Tabel perbandingan antara Kurikulum 1994 dengan Kurikulum 2004 Faktor Pembanding Kurikulum 1975 Kurikulum 1984 Struktur keilmuan yang hasilnya berupa materi pelajaran Kompetensi lulusan Standar kompetensi Struktur keilmuan karakteristik bidang studi Perkembangan psikologi siswa kerekteristik siswa Standar kompetensi negara lain Aspek Filosofis Perkembangan dan tuntutan masyarakat Dikembangan tujuan kurikuler, TIU, dan TIK Kompetensi dasar Indikator pencapaian kompetensi Materi pokok Pengalaman belajar siswa Sistem penilaian berkelanjutan Alokasi waktu sesuai ke dalam materi Aspek Tujuan Sumber bahan / alat Fokus pada aspek kognitif Fokus pada kognitif, afetif dan psikomotor Siswa menguasai materi Siswa mencapai kompetensi tertentu Bahan ajar berdasar pada TIU dan TIK Bahan ajar memanfaatkan sumber daya didalam dan diluar sekolah Tujuan berdasar pada tujuan institusional, Tujuan berdasar pada kompetensi yang ingin Sistem Informasi SMPN 9 Cimahi Page 6

tujuan kurikuler, TIU dan TIK dicapai Menyiapkan siswa kejenjang pendidikan tinggi Membekal akademik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi Aspek Materi Pembelajaran Aspek Proses Pembelajaran Aspek Cara Penilaian Mampu memecahkan masalah secara wajar dan menjalani hidup secara bermartabat Materi pembelajaran ditentukan oleh Materi pelajaran ditentukan oleh sekolah pemerintah berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar Materi pelajaran sama untuk semua sekolah Pusat hanya menetapkan materi pokok (esensial) Target guru menyampaikan semua materi Target guru memberikan pengalaman belajar pelajaran untuk mencapai kompetensi Fokus pada aspek kogniti Fokus pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor Disusun berdasarkan TIU dan TIK Disusun berdasar karakteristik mata pelajaran, perkembangan peserta didik dan sumberdaya yang tersedia Bersifat klasikal dengan tujuan menguasai Bersifat individual (mempertimbangkan materi pelajaran kecepatan siswa yang tidak sama) Guru sebagai pusat pembelajaran Guru sebagai fasilitator dan siswa sebagai subjek pendidikan Pembelajaran cenderung dilakukan dikelas Pembelajaran dilakukan didalam dan diluar kelas Metode mengajar cenderung monoton Metode mengajar bervariasi Pembelajaran mengejar target materi Pembelajaran berdasar pada kompetensi dasar yang harus dicapai Ada program remedial dan pengayaan Acuan norma Acuan kriteria Penilaian menekankan pada kemampuan Penilaian mencakup tiga aspek : kognitif, afektif kognitif dan psikomotor Penyusunan bahan penilaian berdasarkan pada Didasarkan pada materi esensial yang benarbenar relevan dengan kompetensi yang tujuan perkelas dan persemester harus dicapai siswa Keberhasilan siswa diukur dan dilaporkan berdasarkan perolehan nilai yang dapat diperbandingkan dengan siswa yang lain Ujian hanya menggunakan teknik paper and pencil test Keberhasilan siswa diukur dan dilaporkan berdasarkan pencapaian kompetensi tertentu dan bukan didasarkan atas perbandingan dengan hasil belajar siswa yang lain Ujian menggunakan berbagai teknik(teknik performance test, objektif test, dll) dan metode penilaian portofolio Daftar pustaka Referensi: Hamalik, Oemar, 1990, Pengembangan Kurikulum (Dasar-dasar dan Pengembangannya), CV. Mandar Maju, Bandung Soetopo, Hendyat dan Soemanto, Wasty, 1991, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum sebagai substansi problem administrasi pendidikan, CV. Bumi Aksara, Jakarta. http://eko13.wordpress.com/2008/03/18/dasar-dasar-kurikulum/ Sistem Informasi SMPN 9 Cimahi Page 7