Dinamika. Dinamika. Jurnal Ekonomi. dan Manajemen. Vol. 11, 2. Jurnal Ekonomi. dan Manajemen. Vol.11 No. 2, Ekonomi UNNES ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya

BAB II LANDASAN TEORI. banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam era persaingan bisnis sekarang ini, modal merupakan salah satu faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

B. MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PENENTUAN RASIO STANDAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan untuk digunakan dalam operasinya. Suatu perusahaan pada umumnya

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. skripsi ini, mengggunakan buku acuan Manajemen Keuangan: Prinsip

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu. Tahun Judul Peneliti Hasil Penelitian

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

Artik Estuari D2D307004

Laba Bersih ROE = x 100% Modal Sendiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSET

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu periode tertentu. Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005:

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

c. Berdasarkan Rasio Aktivitas d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I ANALISIS HUBUNGAN ANTARA LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP IMBAL HASIL SAHAM PERUSAHAAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang Masalah. Kemampuan perusahaan untuk dapat bersaing sangat ditentukan pada

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. lalu dan harus dibayar dengan kas, barang dan jasa di waktu yang akan datang

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar. Pertumbuhan menggambarkan sesuatu yang hidup dan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

ANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sutrisno (2003: 266) Rasio profitabilitas merupakan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN

Evaria Novita, Achmad Husaini, MG Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Rasio Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

19 PENGARUH AKTIVA DAN HUTANG TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN GO PUBLIC DI BURSA EFEK JAKARTA Asrori 1 Atik Widiarti 2 Abstrak: Rata-rata ROE pada perusahaan tekstil garmen di BEJ dari tahun 1999-2001 sangat fluktuatif. Berdasarkan hal ini maka permasalahan yang ingin diungkap dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh aktiva hutang terhadap ROE, berapa besar pengaruh aktiva hutang terhadap ROE seberapa besar pengaruh aktiva hutang terhadap ROE pada perusahaan tekstil garmen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh aktiva hutang terhadap ROE pada perusahaan tekstil garmen go public di BEJ, untuk mengetahui berapa besar pengaruh aktiva hutang terhadap ROE. Hipotesis yang diambil dalam penelitian adalah adakah pengaruh total aktiva total hutang terhadap ROE pada perusahaan tekstil garmen di BEJ. Populasi sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan pada 19 perusahaan tekstil garmen pada tahun 1999-2001 di BEJ. Variabel dalam penelitian ini adalah aktiva (X 1 ), hutang (X 2 ), ROE (Y). Metode pengumpulan data adalah dokumentasi kepustakaan. Metode analisa data adalah analisis regresi linier berganda. Besar pengaruh aktiva hutang terhadap ROE dapat dilihat dari koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 46,3%, segkan sisanya 53,7% dipengaruhi variabel lain diluar penelitian ini. Koefisisen determinasi (r 2 ) parsialnya untuk variabel aktiva sebesar 19,2% variabel hutang sebesar 17,8%. Variabel aktiva mempunyai pengaruh yang lebih besar dari variabel hutang Kata kunci: Aktiva, Hutang, Return On Equity PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sumber a jangka panjang sangat bermanfaat untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Melalui pasar modal, pembentukan modal akumulasi a yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengerahan a guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Secara umum pengertian pasar modal adalah pasar abstrak sekaligus pasar konkret dengan barang yang diperjual belikan adalah a yang bersifat abstrak bentuk konkretnya adalah lembar surat-surat berharga (efek) di bursa efek. Dengan banyaknya produk tekstil garmen yang diproduksi oleh perusahaan tekstil garmen go public di BEJ, penting untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan tekstil garmen go public di BEJ. Return On Equity (ROE) merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja keuangan perusahaan. Return On Equity (ROE) merupakan salah satu ratio profitabilitas. Para kreditur investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisa profitabilitas ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang yang benar-benar akan diterima dalam bentuk deviden, segkan bagi pemilik perusahaan terutama bagi manajer perusahaan akan berusaha meningkatkan keuntungan karena pentingnya arti keuntungan bagi masa depan perusahaan. Rata-rata ROE 1 Staf Pengajar Jurusan Ekonomi FIS UNNES 2 Alumni Jurusan Ekonomi FIS UNNES

20 pada perusahaan tekstil garmen yang pada tahun 2000 turun sampai ampir 100% dari tahun 1999 naik lebih dari 250% di tahun 2001menjadikan tanda tanya besar faktor-faktor apa yang mempengaruhi ROE perusahaan tekstil garmen sehingga begitu fluktuatif. Pada dasarnya ROE merupakan angka banding atau ratio antara laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing pajak perseroan atau income tax dengan modal sendiri yang bekerja di dalam perusahaan. ROE dalam skala analisis Du Pont yang dimodifikasi merupakan hasil pembagian antara ROI dengan debt ratio. Segkan ROI dalam skala analisis Du Pont merupakan hasil perkalian antara marjin laba bersih (net profit margin) dengan perputaran aktiva total. Profit margin didefinisikan sebagai ratio antara laba bersih dengan hasil penjualan, perputaran aktiva total didefinisikan sebagai hasil bagi hasil penjualan dengan aktiva total. Segkan debt ratio atau ratio utang adalah merupakan hasil pembagian antara jumlah hutang dengan jumlah aktiva. Besar kecilnya profit marjin pada setiap transaksi penjualan ditentukan oleh dua faktor, yaitu penjualan laba. Tingi rendahnya laba tergantung pada pendapatan dari penjualan besarnya biaya usaha (operating assets). Segkan besar kecilnya perputaran aktiva selama satu periode tertentu ditentukan oleh dua faktor, yaitu penjualan assets. ROE bukan semata-mata mengukur kemampuan perusahaansaja akan tetapi kemampuan yang dikaitkan dengan modal yang diinvestasikan (wasis, 1983:77) sehingga tinggi rendahnya modal dapat menentukan jumlah laba yang diperoleh perusahaan. Likuiditas menginginkan sebagian besar modal perusahaan tertanam dalam perusahaan dalam aktiva lancar agar perusahaan tidak mengalami kesukaran-kesukaran dalam membayar semua kewajiban yang sudah jatuh tempo. Dilain pihak, profitabilitas menginginkan agar sebagian besar a perusahaan dioperasikan, agar diperoleh hasil yang lebih tinggi. Aktiva tetap, aktiva lancar aktiva lain-lain adalah aktiva yang tercatat dalam laporan keuangan perusahaan tekstil garmen di BEJ. Berdasar konteks di atas, dapat dikemukakan bahwa pentingnya kedua aktiva tersebut bagi perusahaan maka total aktiva secara tidak langsung merupakan penentu pencapaian laba perusahaan. Peningkatan ROI yang diharapkan perusahaan selain dipengaruhi tingkat perputaran aktiva dapat juga dipengaruhi oleh peningkatan profit margin perusahaan, tinggi rendahnya profit margin ditentukan oleh penjualan laba. Semakin efisien penggunaan total aktiva perusahaan di dalam menghasilkan volume penjualan tertentu berarti semakin meningkatnya ROE perusahaan. Selain dipengaruhi oleh ROI, ROE juga dipengaruhi oleh debt ratio atau rasio hutang. Perusahaan menambah modalnya untuk memperluas usahanya. Penambahan modal bisa dari modal asing atau modal pinjaman atau hutang bisa dari modal sendiri. Rasio hutang merupakan perbandingan jumlah hutang dengan jumlah harta. Tinggi rendahnya ratio hutang tegantung pada bes kecilnya jumlah hutang jumlah aktiva atau harta. Bagi manajer perusahaan ada manfaatnya membandingkan ROE yang dicapai oleh perusahaan dengan ROE yang berhasil direalisir perusahaan-perusahaan lainnya yang sejenis, terutama yang terhitung sukses, atau dengan ROE standar industri cukup besar, maka penelusuran lebih lanjut perlu dilaksanakan. Selanjutnya jika penyimpangannya berupa lebih rendahnya ROE perusahaan dibandingkan dengan ratio standarnya, maka hasil penelaahan unsur-unsurnya dapat menjelaskan mengenai sebabsebab rendahnya ROE perusahaan. Semakin tinggi ROI, akan semakin tinggi pula ROE, namun tidak dapat dikatakan perusahaan yang menghasilkan ROI yang lebih tinggi pasti menghasilkan ROE yang lebih tinggi juga. Bagi pemilik perusahaan dengan sendirinya memilih ROE yang tinggi daripada ROI yang tinggi. Dengan ROI

21 yang tingginya tetap, ROE dapat ditingkatkan dengan struktur modal yang lebih menguntungkan melalui trading on equity, yang biasa juga disebut financial leverage atau rasio modal. Tinggi rendahnya ROE tergantung pada besar kecilnya ROI debt ratio. Tinggi rendahnya ROI tergantung pada besar kecilnya sumbangan profit margin perputaran aktiva total. Tinggi rendahnya debt ratio dipengaruhi oleh total hutang total aktiva. ROI debt ratio yang nampak dilaporan keuangan perusahaan tekstil garmen go public di BEJ dari tahun ke tahun naik turun. Jika keadaan ini terus menerus berlangsung tanpa ada perhatian dari pihak manajemen akan menghasilkan hal yang buruk dimasa yang akan datang, sehingga berbagai faktor tersebut yaitu total hutal total aktiva diduga dapat mempengaruhi tinggi rendahnya ROE perusahaan tekstil garmen go public di BEJ. Perumusan Masalah 1. Adakah pengaruh antara aktiva hutang terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan tekstil garmen go publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ)? 2. Berapa besar pengaruh aktiva terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan tekstil garmen go public di Bursa Efek Jakarta (BEJ)? 3. Berapa besar pengaruh hutang terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan tekstil garmen go public di Bursa Efek Jakarat (BEJ)? 4. Seberapa besar pengaruh aktiva hutang terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan tekstil garmen go Public di Bursa Efek Jakarta (BEJ)? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh aktiva hutang terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan tekstil garmen go public di Bursa Efek Jakarta (BEJ)? 2. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh aktiva terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan tekstil garmen go public di Bursa Efek Jakarta (BEJ)? 3. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh hutang terhadap Return On Equity pada perusahaan tekstil garmen di Bursa Efek Jakarta (BEJ)? 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh aktiva hutang terhadap Return On Equity pada perusahaan tekstil garmen di Bursa Efek Jakarta (BEJ)? Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan akademis Sebagai wahana pengembangan kemampuan dalam big penelitian penerapan teori yang ada untuk diterapkan pada dunia nyata. 2. Kegunaan Empirik a. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan terutama yang berhubungan dengan pencapaian keuntungan atau laba khususnya perusahaan-perusahaan yang go public. b. Untuk menambah referensi di perpustakaan sehingga dapat memberikan informasi kemungkinan aya penelitian lebih lanjut. LANDASAN TEORI Return On Equity (ROE) Return On Equity (ROE) adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang menyebutkan sebagai rentabilitas modal sendiri. (Sutrisno, 2000). Return On Equity mengukur kemampuan perusahaan untuk

22 memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. (Sartono, 1998:115). Ratio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang perusahaan, apabila proporsi hutang perusahaan makin besar maka ratio ini juga akan makin besar. Return On Equity dapat diukur dengan dua cara sebagai berikut: 1. Analisis Ratio Menurut analisis ini ROE atau tingkat pengembalian ekuitas dengan membagi pendapatan bersih ekuitas pemegang saham biasa. 2. Analisis Sistem Keuangan Du Pont Menurut Keown, Scott, Martin, Party (1999:103) Analisa Du Pont merupakan pendekatan lain yang sering digunakan untuk mengevaluai tingkat pengembalian ekuitas atau Return On Equity yang dihitung dengahn membagi ROI dengan hasil pengurangan 1 (satu) rasio hutang. Aktiva Aktiva dalam kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan (PSAK, 2002:9) menyebutkan bahwa aktiva adalah sumber daya yang dikuasai perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Menurut Munawir (1995:14-18) mengklasifikasikan aktiva menjadi dua bagian utama yaitu aktiva lancar aktiva non lancar. 1. Aktiva Lancar a. Kas atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. b. Investasi jangka pendek (surat-surat berharga atau marketable securitas) adalah investasi yang sifatnya sementara (jangka pendek) denagn maksud memanfaatka uang kas yang sementara belum dibutuhkan. c. Piutanag wesel adalah tagiahan perusahaan pada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu wesel atau perjanjian yang diatur oleh ung-ung. d. Piutang dagang adalah taguhan kepada pihak lain ( kepada kreditor atau langganan) sebagai akibat aya penjualan barang dagangan secara kredit. e. Persediaan adalah barang-barang yang diperdagangkan yang sampai tanggal neraca masih digug atau belum laku dijual, f. Piutang pwenghasilan atau pendapatan yang masih harus diterima, adalah penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena perusahaaan telah memberikan jasa/prestasi, tetapi belum diterima pembayarannya sehingga merupakan tagihan. g. Persekot atau biaya dibayar dimuka, adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa/prestasi dari pihak lain, tetapiu pengeluaran itu belum menjadi biaya atau jasa/prestasi pihak lain itu belum dinikmati oleh perusahaan. 2. Aktiva Non Lancar Aktiva non lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang (mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan). Yang termasuk aktiva non lancar adalah ; a. Investasi jangka panjang b. Aktiva Tetap c. Aktiva tetap tidak berwujud d. Beban yang ditangguhkan e. Aktiva lain-lain Hutang

23 Financial Accounting Standart Board (FASB) (dalam Harahap, 1999:128) mendefinisikan hutang atau kewajiban sebagai suatu kemungkinan pengorbanan kekayaan ekonomis dimasa yang akan datang yang timbul akibat kewajiban perusahaan sekarang untuk memberikan harta atau memberikan jasa kepada pihak lain di masa yang akan datang sebagai akibat suatu transaksi atau kejadian yang sudah terjadi. Menurut Munawir (2000:18-19) hutang diklasifikasikan menjadi : 1. Hutang Lancar Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Hutang lancar meliputi : a. Hutang dagang, adalah hutang yang timbul karena aya pembelian barang dagangan secara kredit. b. Hutang wesel, adalah hutang yang disertai dengan janji tertulis ( yang diatur dengan ung-ung) untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu tertentu dimasa yang akan datang. c. Hutang pajak d. Biaya yang masih harus dibayar, adalah biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum dilakukan pembayaran. e. Hutang jangka panjang segera jatuh tempo, adalah sebagian (seluruh) hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek, karena harus segera dilakukan pembayarannya. f. Penghasilan yang diterima dimuka, adalah penerimaan uang untuk penjualan barang atau jasa yang belum direalisir. 2. Hutang Jangka Panjang Hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya (jatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca), yang meliputi ; a. Hutang obligasi b. Hutang hipotek c. Pinjaman jangka panjangyang lain Kerangka Berpikir Return On Equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan. Analisa Du Pont menghitung ROE dari pembagian ROI dengan hasil penguarangan 1 (satu) debt ratio. Tinggi rendahnya ROE dapat berubah sesuai dengan perubahan ROI debt ratio. Tinggi rendahnya ROI dapat berubah sesuai dengan perubahan profit margin atau perputaran aktiva. Dengan menambah aktiva lancar atau aktiva tetap ( total aktiva) sampai tingkat tertentu diusahakan tercapainya tambahan penjualan relatif besar dari tambahan total assets, sehingga perputaran aktiva akan meningkat. Dengan meningkatnya perputaran aktiva berarti ROI juga mengalami peningkatan. Segkan tinggi rendahnya debt ratio ditentukan oleh besar kecilnya total hutang atau total aktiva perusahaan. Jadi tinggi rendahnya ROE dapat ditentukan oleh aktiva hutang. Total Aktiva (X 1 ) Total Hutang (X 2 ) ROE (Y) Hipotesis Berdasar kerangka pemikiran di atas, dapat dikemukakan hipotesisi : Ada pengaruh antara total aktiva total hutang terhadap Return On Equity pada prusahaan tekstil garmen go public di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

24 METODE PENELITIAN Populasi Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan pada 19 perusahaan tekstil garmen pada tahun 1999-2001 yang terdaftar di BEJ. Sampel dalam penelitian adalah sampel populasi yaitu laporan keuangan 19 perusahaan tekstil garmen pada tahun 1999-2001 yang terdaftar di BEJ. Operasionalisasi Variabel Variabel bebas (X) adalah : a. Aktiva (X 1 ) yang dimaksud aktiva dalam penelitian ini adalah jumlah seluruuh aktiva lancar, aktiva tetap, aktiva lain-lain. Total aktiva dalam penelitian ini diperoleh dari rata-rata total aktiva pada laporan keuangan perusahaan tekstil garmen go publik di BEJ tahun 1999-2001. Total aktiva dinyatakan dalam rupiah b. Hutang (X 2 ) yang dimaksud hutang dalam penelitian ini adalah total atau jumlah semua kewajiban keuangan perusahaan tekstil garmen go publik di BEJ pada pihak lain. Total hutang dalam penelitian ini diperoleh dari total rata-rata total hutang pada laporan keuangan perusahaan tekstil garmen di BEJ tahun 1999-2001 total hutang dinyatakan dalam rupiah Variabel Terikat (Y). Yang dimaksud ROE dalam penelitian ini adalah pendapatan yang diperoleh pemilik saham pada setiap tutup buku. ROE dalam penelititan ini diperoleh dari rata-rata Return On Equty (ROE) perusahaan tekstil garmen yang terdaftar di BEJ tahun 1999-2001. ROE dinyatakan dalam bentuk presentase. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Dokumentasi Dalam penelitian ini metode dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data berupa data informasi keuangan perusahaan tekstil garmen. 2. Metode Kepustakaan Metode kepustakaan dilakukan dengan cara membaca buku-buku pustaka, referensi, koran, sebagainya agar dipeoleh pengetahuan tentang yang diteliti sehingga dapat memecahkan masalah penelitian dengan cepat tepat. Metode Analisa Data 1. Analisis Regresi Linier Berganda Untuk menunjukan hubungan antara variabel teriakt (Y) dengan variabel bebas (X) yaitu dengan menggunakan persamaan regresi berganda (Algifari,2000:85) sebagai berikut. Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan : Y ROE X 1 Aktiva a Konstanta X 2 Hutang b 1, b 2 Koefisien Variabel X 1, X 2 e = Faktor gangguan Pengujian hipotesis dilakukan dengan : a. Uji Simultan (Uji F), yaitu untuk mengetahui sejauh mana variabelvariabel bebas secara simultan mampu menjelaskan variabel terikat. b. Uji Parsial (uji t), yaitu untuk mengjui kemaknaan koefisien regresi parsial masing-masing variabel bebas.

25 c. Koefisien Determinasi, yaitu untuk mencari besarnay koefisien besarnya determinasi (r 2 ) parsialnya untuk masing-masing variabel bebas besarnya koefisien determinasi (R 2 ) keseluruhan. 2. Uji Asumsi Klasik Model regresi yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasanya merupakan model regresi yang menghasilkan estimator linier tidak bias yang terbaik. Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi klasik, yaitu meliputi uji multikolonieritas uji heteroskedastisitas. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian yang telah dipaparkan, dapat diketahui bahwa ROE dipengaruhi oleh faktor total aktiva total hutang. Pengaruh faktor-faktor tersebut secara bersama-sama adalah sebesar 46,3% segakan sisanya 53,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini. Besarnya F hitung 6,901 > 3,63 F tabel ini berarti terjadi pengaruh yang cukup besar secara simultan. Jadi dari analisis Du pont dapat dijelaskan bahwa secara bersama-sama total aktiva total hutang berpengaruh terhadap ROE. Berdasar perhitungan didapatkan t hitung 1,949 > 1,176 t tabel ini berarti total aktiva berpengaruh terhadap ROE. Variabel total aktiva mempunyai sumbangan sebesar 19,2%. Oleh karena itu semakin besar determinasi parsial r 2 untuk total aktiva yang diberikan maka akan semakin besar pula pengaruh terhadap ROE sebaliknya. Segkan untuk total hutang didapatkan t hitung 1,862 > 1,746 t tabel, ini berarti variabel total hutang berpengaruh terhadap ROE. Variabel total hutang mempunyai sumbangan secara parsial atau koefisien determinasi parsial r 2 terhadap ROE sebesar 17, 8%. Oleh karena itu semakin besar determinasi parsial r 2 untuk total hutang yang diberikan maka akan besar pula pengaruhnya terhadap ROE sebaliknya. Diantara kedua variabel bebas, yaitu total aktiva total hutang, total aktiva memiliki pengaruh yang lebih tinggi dibanding dengan total hutang. Hal tersebut disebabkan karena current ratio stokeholder s equity ratio. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasar hasil penelitian pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada pengaruh total aktiva total hutang terhadap return on equity (ROE) pada perusahaan tekstil garmen go publik di BEJ. Jadi hipotesis terbukti. 2. Pengaruh aktiva terhadap return on equity (ROE) pada perusahaan tekstil garmen go publik di BEJ sebesar 19,2%. 3. Pengaru struktur hutang terhadap return on equity (ROE) pada perusahaan tekstil garmen go publik di BEJ sebesar 17,8%. 4. Pengaru total aktiva total hutang terhadap return on equity (ROE) pada perusahaan tekstil garmen go publik di BEJ sebesar 46,3% sisanya 53,7% dipengaruhi oleh variabel selain total aktiva total hutang. Saran Berdasarkan simpulan, saran yang dapat disampaikan adalah: 1. ROE dapat ditingkatkan dengan beberapa cara sebagai berikut: a. Meningkatkan penjualan tanpa peningkatan beban biaya-biaya secara proporsional. b. Mengurangi beban pokok operasional atau beban pokok penjualan.

c. Meningkatkan penjualan secara relatif atas dasar nilai aktiva, baik dengan meningkatkan penjulan atau mengurangi jumlah investasi pada aktiva perusahaan. d. Meningkatkan penggunaan hutang relatif terhadap ekuitas, samapi titik yang tidak membahayakan kesejahteraan keuangan perusahaan. 2. Perusahaan tekstil garmen di BEJ harus memafaatkan hutang yang telah diperoleh seoptimal mungkin tidak digunakan untuk kepentingan pribadi pemilik perusahaan, sehingga rate of return dari tambahan hutang bisa lebih besar dari biaya modalnya atau bunganya jadi perusahaan bisa menghasilkan laba. DAFTAR PUSTAKA Algifari. 2000. Analisis Regresi Teori, Kasus, Solusi. Yogyakarta: BPFE Harahap, Syafri Sofyan. 1999. Teori Akuntansi. Jakarta: PT Raja Gratindo Persada Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Keown Arthur. J dkk. 1999. Dasar-dasar Keuangan Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat. Munawir Selamet. 1995. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Wasis. 1983. Pembelanjaan Perusahaan. Salatiga: UKSW 26