PELAKSANAAN ARUNG JERAM PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN TAMAN WISATA DAN AKTIVITAS ARUNG JERAM

BAB I PENDAHULUAN. (2008:53) Olahraga arung jeram (white water rafting) sebagai olahraga mengarungi

PROFIL FAJI KABUPATEN MAGELANG FEDERASI ARUNG JERAM INDONESIA A. IDENTITAS ORGANISASI

STANDAR USAHA WISATA ARUNG JERAM. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I PRODUK A. Paket Arung Jeram.

BAB I PENDAHULUAN. Arung Jeram sering juga disebut dengan Olahraga Arus Deras (ORAD)

Arung Jeram. Written by admin Saturday, 07 July :54 - Last Updated Friday, 12 August :52

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

KRITERIA PERENCANAAN BENDUNG KARET

Pilihlah jawaban yang paling benar!

BAB I PENDAHULUAN. Bintang Dwi N.R dan Agustian (2010 :30). Dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

PANDUAN ARUNG JERAM. I. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Arung jeram merupakan salah satu kegiatan olahraga yang sangat

SURVEI KAPAL TENGGELAM DI PERAIRAN PULAU PONGOK, KABUPATEN BANGKA SELATAN, PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Pertanyaan berhubungan dengan gambar di bawah ini serta pilihan yang ada.

di kota. Persimpangan ini memiliki ketinggian atau elevasi yang sama.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini masyarakat disibukkan dengan pekerjaan

TOLAK PELURU A. SEJARAH TOLAK PELURUH

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

BAB III PERENCANAAN PERAIRAN PELABUHAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN KECEPATAN UDARA DI DALAM TEROWONGAN

FESTIVAL ASAHAN 2006

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini

BAB V PEDOMAN MAGNET

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional.

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG

Xpedia Fisika. Kapita Selekta - Set 01 no Pertanyaan berhubungan dengan gambar di bawah ini serta pilihan yang ada.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN HAKEKAT LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE. straddle.(farida Mulyaningsih dkk, 2010:64)

METODE BAB 3. commit to user Metode Pengamatan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

機車標誌 標線 號誌選擇題 印尼文 第 1 頁 / 共 12 頁 題號答案題目圖示題目. (1) Tikungan ke kanan (2) Tikungan ke kiri (3) Tikungan beruntun, ke kanan dahulu

Awak tidak memperhatikan bangunan dan stabilitas kapal. Kecelakaan kapal di laut atau dermaga. bahaya dalam pelayaran

BAB I PENDAHULUAN. Wisata petualangan disukai oleh kebanyakan kaum muda mau pun tua bagi

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM

BAB I PENDAHULUAN. perubahan morfologi pada bentuk tampang aliran. Perubahan ini bisa terjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Keselamatan Jalan

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 52 TAHUN 2012 TENTANG ALUR-PELAYARAN SUNGAI DAN DANAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

siswa mampu menentukan hubungan tekanan, gaya yang bekerja dan luas permukaan. tanah liat, nampan, balok kayu, balok besi, balok alumunium.

III. KEGIATAN BELAJAR 3 PEMBUATAN POLA DAN INTI. Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan pembuatan pola dan inti pada proses pengecoran.

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

PENUNTUN PELAKSANAAN MONITORING TERUMBU KARANG DENGAN METODE MANTA TOW

SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 4 TAHUN 1993 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA CARA PENYELESAIAN PERKARA PELANGGARAN LALU LINTAS JALAN TERTENTU

Bagaimana Sebuah Pesawat Bisa Terbang? - Fisika

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

BAGIAN III: PRAKTIK & KEMAJUAN Pastikan Anda berlatih sampai Anda yakin pada langkah sebelum Anda melanjutkan ke langkah berikutnya.

tidak ditetapkan air bawah tanah, karena permukaan air tanah selalu berubah sesuai dengan musim dan tingkat pemakaian (Sri Harto, 1993).

BAB III. Tindakan Olah Gerak menolong orang jatuh kelaut tergantung dan pada factor-factor sebagai berikut :

Tolak Peluru. Presented By Suci Munasharah

TEKNIK PENEBANGAN KAYU

KEPUTUSAN MENTERI PERHUHUNGAN NOMOR : KM 72 TAHUN 1993 TENTANG PERLENGKAPAN KENDARAAN BERMOTOR MENTERI PERHUBUNGAN,

FINAL KNKT

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jalan. Ketika berkendara di dalam kota, orang dapat melihat bahwa kebanyakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROGONALINE 2010, Sungai mempertemukan kita semua

BAB IV PENGUJIAN HASIL DAN ANALISA

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

MODUL 4 DRAINASE JALAN RAYA

HIDROSFER III. Tujuan Pembelajaran

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

INFORMASI KEHIDUPAN BERBAGAI BAHASA

Mengenal Undang Undang Lalu Lintas

Pilihan ganda soal dan impuls dan momentum 15 butir. 5 uraian soal dan impuls dan momentum

28/09/2016 I R I G A S I

BAB I PENDAHULUAN. hati. Karena kegiatannya banyak mendatangkan keuntungan pada daerah

LAMPIRAN 1. Nominal. 1. Ya 2. Tidak. Nominal. 1. Ya 2. Tidak. 1. Ya 2. Tidak. Nominal. Nominal. 1. Ya 2. Tidak. Universitas Sumatera Utara

PENGENDALIAN MUTU KLAS X

Pengukuran Debit. Persyaratan lokasi pengukuran debit dengan mempertimbangkan factor-faktor, sebagai berikut:

MOMENTUM & IMPULS. p : momentum benda (kg.m/s) m : massa benda (kg) v : kecepatan benda (m/s)

BAB IV ALTERNATIF PEMILIHAN BENTUK SALURAN PINTU AIR

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding atau berlomba (Yudha

BAB III METODE & DATA PENELITIAN

BAB I PERUM PENDAHULUAN

MEKANIKA GERAK. Oleh: AGUS MAHENDRA FPOK UPI

MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA

TINJAUAN PUSTAKA. secara alamiah. Mulai dari bentuk kecil di bagian hulu sampai besar di bagian

PEDOMAN. Perencanaan Median Jalan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH. Konstruksi dan Bangunan. Pd. T B

Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut UMUM ATURAN 1 PEMBERLAKUAN a. Aturan-aturan ini berlaku bagi semua kapal dilaut lepas dan di semua perairan

Deskripsi Unit : Unit ini menguraikan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang diperlukan bagi

KISI KISI UJI COBA SOAL

PEDOMAN. Perencanaan Separator Jalan. Konstruksi dan Bangunan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH. Pd. T B

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukan bahwa material rockwool yang berbahan dasar batuan vulkanik

SNI. Delineator di jalan wilayah pertambangan. Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional

BAB 5 MOMENTUM DAN IMPULS

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu

Sifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG I.1.1. LATAR BELAKANG EKSISTENSI PROYEK 1

BAB V RENCANA PENANGANAN

1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran

Gaya dan Tekanan. A. Gaya B. Gerak Dipercepat. Bab 8 Gaya dan Tekanan 213. Sumber:

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

DAFTAR ISI. Bekerja untuk menjaga agar jalan kita tetap dalam kondisi yang baik BUKU PANDUAN 2

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

IV. PENDEKATAN DESAIN

Transkripsi:

Arung jeram

Pengertian Arung jeram adalah suatu aktifitas pengarungan bagian alur sungai yang berjeram/riam, dengan menggunakan wahana tertentu. Pengertian wahana dalam pengarungan sungai berjeram / riam yaitu sarana / alat yang terdiri dari perahu karet, kayak, kano dan dayung. Tujuan berarung jeram bisa dilihat dari sisi olah raga, rekreasi dan ekspedisi. Jadi dengan demikian kita dapat definisikan bahwa olah raga Arung Jeram (White Water Rafting) merupakan olah raga mengarungi sungai berjeram, dengan menggunakan perahu karet, kayak, kano dan dayung dengan tujuan rekreasi atau ekspedisi.

PELAKSANAAN ARUNG JERAM PERALATAN DAN PERLENGKAPAN PERAHU KARET Perahu karet (Inflatable Raft) untuk keperluan olah raga arung jeram, dibuat dari bahan karet sintetis sedemikian rupa sehingga kuat tetapi tetap elastis

Dayung Dayung sebagai alat kayuh pada olah raga arung jeram sedapat mungkin dibuat dari bahan yang kuat tetapi ringan; misalnya kayu mahogany dan kombinasi antara fiberglass dan aluminium. Dayung yang dipergunakan oleh awak perahu, panjangnya berkisar antara 4,5 6 kaki. Tetapi umumnya adalah 5 5,5 kaki. Sesungguhnya faktor penentu ukuran panjang dayung ada tiga hal, yaitu : besar badan dan kekuatan awak, diameter tabung perahu, dan fungsinya, sebagai pendayung awak atau pendayung kemudi atau kapten.

POMPA DAN PERALATAN REPARASI Pompa yang digunakan untuk mengisi tabung- tabung udara perahu harus selalu dibawa pada saat mengarungi sungai. Sebab hal itu untuk menjaga bila udara dalam tabung-tabung itu berkurang / kempes. Dimaksudkan dengan peralatan reparasi berkaitan dengan reparasi pompa dan perahu (karena sobek, berlubang dan lain-lain). TALI Perahu karet dilengkapi tali jenis karmantle sepanjang 40 meter yang digunakan sebagai : tumpuan kaki, pengaman awak perahu dan tali jangkar. PERLENGKAPAN PPPK Mutlak harus dibawa. Jenis dan jumlah obatnya dapat disesuaikan dengan kondisi medan dan kebutuhan selama mengarungi sungai.

PELAMPUNG Jenis pelampung yang baik dan benar untuk arung jeram adalah pelampung yang sesuai dengan ukuran postur tubuh, berisi gabus tebal (dapat berfungsi sebagai penahan benturan terhadap benda keras).

HELM (PELINDUNG KEPALA) Mengarungi sungai berjeram dengan letak bebatuan yang tidak beraturan atau sungai dengan derajat kesulitan yang tinggi, helm mutlak digunakan. Tujuannya untuk melindungi kepala dari kemungkinan benturan benda keras. Helm yang baik harus ringan, tahan air dan tidak mengganggu pandangan maupun gerakan.

Teknik-teknik diatas perahu POSISI DUDUK Namun begitu cara duduk yang dikenal selama ini ada dua : 1. Dengan duduk seperti menunggang kuda (Cowboy style) dimana kedua kaki menjepit lingkaran tabung udara perahu. 2. Seperti orang perempuan duduk membonceng sepeda motor, dimana kedua kaki masuk ke bagian dalam perahu. MENDAYUNG Dalam mendayung tidak perlu berlebihan tanpa arah yang tepat. Tetapi kalau memang dibutuhkan tambahan kecapatan, maka masukkan gagang dayung ke dalam air dan kayuh dengan tenaga penuh. Pada kesempatan ini otot perut dan tangan dikerahkan untuk mendapatkan tenaga yang optimal dan efektif.

MANUVER Ferry merupakan teknik dasar manuver. Digunakan ketika melewati belokan sungai dan menghindari hambatan / rintangan jeram. PERENCANAAN JALUR (PLANNING A COURSE) Sebelum melewati jeram, rencanakan dahulu jalur mana yang mungkin dipilih, karena bila diamati dengan seksama ada banyak alur jeram yang secara langsung merupakan rintangan yang harus dihindari. Pilih jalur termudah.

INTERNATIONAL SCALE Angka ukurannya adalah I s.d. VI; I = mudah dan VI = amat sulit dan tidak mungkin dilalui. Angka skala kesulitan ini berlaku dan digunakan di sungaisungai 0 air mendatar dan tenang 1-2 Ombak bergelombang kecil, mudah dan tidak ada rintangan /hambatan yang berarti. Lintasan jalur/ alur sungai sangat jelas 3-4 tingkat kesulitan jeram agak moderat, sedang, dan lintasan jalur/alur sungai sangat jelas. Memerlukan pengalaman yang cukup ditambah perlengkapan dan perahu yang memadai. 5-6 Sulit, ombak bergelombang tinggi dan tak beraturan, berbatu-batu, banyak pusaran air,jeram berlintasan sangat jelas tapi sempit. Untuk mengarunginya dibutuhkan keahlian meng-kendalikan perahu. 7-8 Sangat sulit,aliran sungai berjeram panjang dan berturut-turut dan berombak kuat,tak beraturan dan banyak batuan yang membahayakan, pusaran air yang berbuih-buih,lintasan sulit diintai.diperlukan kendali yang tepat dan cepat.diutamakan awak perahu yang berpengalaman dan perlengkapan yang terbaik.

9-10 Teramat sangat sulit,jeramnya sulit dikendalikan berbahaya dan berturut-turut sepanjang jarak tertentu.diantara awak perahu tidak ada kesempatan aling menyapa,karena setiap saat dihadapi arus berbahaya,aliran yang sangat curam.kondisi seperti ini sangat memerlukan awak perahu dan perlengkapan yang terbaik.seluruh awak harus berhati-hati dan tetap waspada. U Sama sekali tidak mungkin dilalui.

MENGHADAPI KEADAAN DARURAT MENABRAK BATU Menabrak batu yang muncul di permukaan air, umumnya jarang berakibat fatal bila diatasi dengan cepat dan tidak panik. Jika tabrakan dengan batu tak mungkin dihindari, maka arahkan haluan ke batu tersebut. Akibat dari tindakan ini, perahu akan terhenti sesaat dan arus di sekitar batu akan memutar perahu dan bagi awak perahu yang kurang waspada biasanya akan terpental dari perahu. Lakukan langkah-langkah pengamanan dengan posisi siap mendayung untuk keluar dari situasi berbahaya lebih lanjut, di sebelah hulu.

MENABRAK BATU Menabrak batu yang muncul di permukaan air, umumnya jarang berakibat fatal bila diatasi dengan cepat dan tidak panik. MENEMPEL DI BATU Bilamana perahu menabrak batu pada sisi kiri / kanan maka seluruh awak dari sisi lainnya harus segera berpindah ke sisi dimana perahu itu menempel di batu.

Perahu Terbalik Bila perahu akan terbalik waspada dan hati-hatilah terhadap bahaya berikutnya, baik terhadap benda-benda keras di dalam perahu atau batu itu sendiri. Membalikan perahu Awak perahu naik ke sisi perahu yang mengarah ke hulu. Setelah perahu dimiringkan dengan bantuan tali, arus sungai dari bagian hulu akan membantu mendorong bagian bawah yang memutar perahu untuk dan mudah dibalikkan kembali.

BERENANG DI JERAM Bila awak perahu terlempar dari perahu, berteriaklah agar diketahui oleh teman yang lain. Berenanglah ke arah tepi atau ke arah perahu. Posisi berenang yang benar pada sungai yang berjeram dan berbatu yaitu dengan muka menghadap ke hilir. Pada jeram tanpa batu, posisi berenang adalah mendatar di atas perut seperti biasa