HUBUNGAN SIKAP IBU BALITA TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAN HERAN KECAMATAN RENGAT BARAT TAHUN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci : Pola Asuh Ibu, Status Gizi Anak Balita

HUBUNGAN SIKAP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

BAB 1 PENDAHULUAN. utama, pertama asupan makanan dan utilisasi biologik zat gizi (Savitri, 2005).

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI KURANG PADA BALITA TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG DI DESA PENUSUPAN TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014

Serambi Saintia, Vol. IV, No. 2, Oktober 2016 ISSN :

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR

HUBUNGAN KEBIASAAN MENYUSUI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. yang berusia antara satu sampai lima tahun. Masa periode di usia ini, balita

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan balita. United Nations Children's Fund (UNICEF) dan

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 1-3 TAHUN DI PADUKUHAN PUCANGANOM DESA WEDOMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 4 April 2017

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

EFEKTIVITAS PROGRAM PMT PEMULIHAN TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN PADA BALITA STATUS GIZI BURUK DI KABUPATEN BANYUMAS

Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2

Persetujuan Pembimbing. Jurnal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA HUIDU KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI ANAK BATITA MALNUTRISI DI POSYANDU DESA SEMBUNGAN BOYOLALI

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

HUBUNGAN USIA PENYAPIHAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DUKUH PUNDONG SRIHARDONO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN INTISARI

The Correlation between Clean and Healthy Behavior And Health Status with The Nutrional Status Among Toddler Living In Poor Households In Way Kanan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

Oleh. Catur Setyorini 1) dan Deti Ekowati 2) Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Ibu Bayi Balita, Kartu Menuju Sehat

HUBUNGAN PENGETAHUAN ANAK TENTANG MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA TAHUN 2015

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. energi protein (KEP), gangguan akibat kekurangan yodium. berlanjut hingga dewasa, sehingga tidak mampu tumbuh dan berkembang secara

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI DESA BATURETNO KECAMATAN BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DUSUN MLANGI KABUPATEN SLEMAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Status Gizi, Perkembangan Motorik Halus Daftar Pustaka: ( )

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA ISPA PADA BAYI (1-12 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA INDAH BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN POLA ASUH GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEKARAN KOTA SEMARANG

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

Jurnal Care Vol 3 No 3 Tahun 2015

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA BONGKUDAI KECAMATAN MODAYAG BARAT Rolavensi Djola*

HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA KANIGORO, SAPTOSARI, GUNUNG KIDUL

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

ABSTRAK. Kata kunci : Berat Badan Bayi, ASI Eksklusif, MP-ASI

STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN STATUS IMUNISASI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

HUBUNGAN KONSUMSI SUSU DENGAN STATUS GIZI SISWA DI SD NEGERI 2 BOROKULON KECAMATAN BANYUURIP KABUPATEN PURWOREJO. Fetty Chandra Wulandari, Wahyu Utami

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,

GAMBARAN KARAKTERISTIK KELUARGA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DAN BURUK DI KELURAHAN LANDASAN ULIN TENGAH KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) PADA BALITA DESA CIKONENG

Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan, karena masa balita

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Esty Indarwati. : Tingkat pengetahuan Ibu, cakupan pemberian vitamin A

HUBUNGAN ANTARA PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI PUSKESMAS JAMBON KECAMATAN JAMBON KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2014.

BAB I PENDAHULUAAN. Masa balita adalah masa kehidupan yang sangat penting dan perlu

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG VITAMIN A DENGAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA DI POSYANDU MEKARSARI KROYO KARANGMALANG SRAGEN

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mengurangi mortalitas dan morbiditas anak, Word

PROFIL STATUS GIZI ANAK BATITA (DI BAWAH 3 TAHUN) DITINJAU DARI BERAT BADAN/TINGGI BADAN DI KELURAHAN PADANG BESI KOTA PADANG

Perbedaan Tingkat Kecukupan Karbohidrat dan Status Gizi (BB/TB) dengan Kejadian Bronkopneumonia

e-journal Boga, Volume 04, Nomor 09, Edisi Yudisium Periode Maret 2015, hal 71-75

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN UKDW. trakea bahkan paru-paru. ISPA sering di derita oleh anak anak, baik di negara

SEMINAR NASIONAL BASIC SCIENCE II

1 * Yuhendri Putra, 2 Junios. *

PENGARUH PENYULUHAN GIZI TERHADAP MOTIVASI IBU DALAM PEMBERIAN MENU SEIMBANG PADA BALITA DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU PRIMA SEJAHTERA DESA PANDEAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009

STUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT

Upaya Kader Posyandu Dalam Peningkatan Status Gizi Balita di Kelurahan Margasuka Kota Bandung

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HJ. MARIA OLFAH, SST BANJARMASIN ABSTRAK

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

HUBUNGAN SIKAP IBU BALITA TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAN HERAN KECAMATAN RENGAT BARAT TAHUN 2012 Oleh: Yulizawati dan Venny Rismawanti Akademi Kebidanan Indragiri ABSTRAK Tujuan: Untuk mengetahui hubungan sikap ibu balita tentang gizi terhadap status gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pekan Heran Kecamatan Rengat Barat tahun 2012. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan rancangan cross sectional Hasil: Responden yang memiliki sikap positif sebanyak 51 orang (53,1%) dengan 7 balita (10,1%) memiliki status gizi kurang dan status gizi baik yaitu 44 orang (40,9%). Responden dengan sikap negatif sebanyak 45 orang (46,9%) dimana balita yang status gizi kurang sebanyak 12 orang (8,9%) dan status gizi baik yaitu 33 orang (36,1%). Hasil uji bivariabel antara variabel sikap dengan status gizi didapatkan hasil Pvalue = 0,183 dimana P>0,05 yang berarti maka Ha ditolak atau tidak terdapat hubungan antara sikap ibu balita dengan status gizi balita Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara sikap ibu balita tentang gizi terhadap status gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pekan Heran Kecamatan Rengat Barat tahun 2012 Kata kunci:sikap ibu, status gizi balita. PENDAHULUAN United Nation's Children's Fund (UNICEF) mengungkap pada tahun 2010 tercatat jumlah kematian anak di bawah usia 5 tahun (balita) sebanyak 7,6 juta. 3 Menurut Depkes RI tahun 2010 angka kematian balita Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN, dimana Indonesia menduduki rangking ke-6 tertinggi dengan urutan Thailand (20 Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No.1 Edisi Juni 2012 1

per 1.000), Vietnam (18 per 1.000), Malaysia (10 per 1.000), Brunei Darussalam (8 per 1.000), Singapura (3 per 1.000), dan Indonesia (2 per 1000). 4 Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) secara nasional menyebutkan prevalensi berat kurang pada tahun 2010 adalah 17,9% yang terdiri dari 13,0% gizi kurang dan 4,9% gizi buruk. 5 Data status gizi di Propinsi Riau berdasarkan indikator berat badan menurut umur (BB/U) hasil laporan bulanan penimbangan balita pada tahun 2009 dengan jumlah balita yang ditimbang 436.189 balita yaitu balita yang mengalami gizi kurang sebanyak 34.645 (7,9%). 6 Di Kabupaten Indragiri Hulu dari 14 Kecamatan data sebaran balita menurut status gizi berdasarkan indikator berat badan menurut umur (BB/U) tahun 2010 terdapat sebanyak 25.024 balita yang ditimbang dimana balita yang mengalami gizi kurang sebanyak 3.143 (12,6%). Kecamatan Rengat Barat merupakan Kecamatan yang memiliki presentase gizi kurang tertinggi yaitu dari 2.848 balita yang ditimbang terdapat 393 (13,8%) balita yang mengalami gizi kurang. Berdasarkan data di atasmaka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Hubungan Sikap Ibu Balita Tentang Gizi Terhadap Status Gizi Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pekan Heran Kecamatan Rengat Barat Tahun 2012. TINJAUAN PUSTAKA Sikap Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak pada objek tersebut. 12,13 Sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan obyek tertentu sedangkan Sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai obyek tertentu. 12 Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No.1 Edisi Juni 2012 2

instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: 14 Gizi Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. 10 Indonesia menggunakan baku acuan internasional WHO-NCHS (National Center for Health Statistics). Status gizi pada balita dapat diketahui dengan cara mencocokkan umur anak (dalam bulan) dengan berat badan standar tabel WHO- NCHS, bila berat badannya kurang berarti status gizinya kurang, bila berat badannya lebih berarti anak mengalami obesitas, dan bila data sesuai berarti berat badan anak normal/baik. 5 Balita Balita atau dikenal juga dengan anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 1 sampai 5 tahun. Anak usia lima tahun dapat pula dikatakan mulai disapih atau selepas menyusu sampai dengan prasekolah. Berdasarkan karakteristiknya, balita usia 1-5 tahun dapat dibedakan menjadi dua, yaitu anak usia lebih dari satu tahun sampai dengan usia tiga tahun yang dikenal dengan batita dan usia anak lebih dari tiga tahun sampai lima tahun yang dikenal dengan usia prasekolah. Batita sering disebut dengan konsumen pasif, sedangkan usia prasekolah lebih dikenal sebagai konsumen aktif. 16 METODE Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode analitik. Dimana penulis menggali bagaimana dan mengapa terjadi. Dengan menggunakan Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No.1 Edisi Juni 2012 3

pendekatan cross sectional (potong lintang), yaitu penelitian dimana variabelvariabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita di wilayah kerja Puskesmas Pekan Heran dalam jangka waktu Maret-Juni 2012.Adapun jumlah keseluruhan Balita yang ditimbang 2.848. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu yang memiliki balita dan yang berkunjung ke Puskesmas Pekan Heran dalam jangka waktu Maret-Juni 2012. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan perhitungansampel, karena tidak seluruh populasi dijadikan sampel untuk diteliti.jadi, sampel yang diteliti sebanyak 96 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode random sampling, yaitu dengan mengambil sampel secara acak. Pada penelitian ini, pengambilan dengan responden ibu yang memiliki balita di wilayah kerja Puskesmas Pekan Heran Kecamatan Rengat Barat Tahun 2012. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian di wilayah kerja Puskesmas Pekan Heran Kecamatan Rengat Barat pada bulan Maret-Mei 2012 dengan jumlah responden 96 ibu balita, didapatkan hasil penelitian dan disajikan dalam bentuk analisa univariat dan analisa bivariat. Analisa univariat digunakan untuk dapat melihat distribusi frekuensi sikap ibu balita dan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Pekan Heran Kecamatan Rengat Barat. Analisa bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara sikap ibu balita tentang gizi terhadap status gizi pada balita dengan menggunakan uji chi-square. Peneliti membagi sikap responden menjadi 2 kategori yaitu sikap positif dan sikap negatif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel frekuensi di bawah ini : Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No.1 Edisi Juni 2012 4

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Ibu Balita Tentang Gizi Terhadap Status Gizi Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pekan Heran Kecamatan Rengat Barat Tahun 2012 No Sikap Jumlah Persentase (%) 1. Positif 51 53,1 2. Negatif 45 46,9 Jumlah 96 100,0 Dari tabel 1 terlihat bahwa dari 96 responden terdapat 51 orang (53,1%) mempunyai sikap positif tentang gizi balita, dan 45 orang (46,9%) mempunyai sikap negatif. Jadi dari hasil penelitian dapat diperoleh bahwa sikap ibu balita tentang gizi mayoritas mempunyai sikap positif yaitu 51 orang (53,1%). Sikap merupakan suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan, pada sikap positif berarti seseorang mempunyai kecenderungan tindakan untuk mendekati, menyenangi dan mengharapkan obyek tertentu. Peneliti telah melakukan penelitian terhadap 96 responden tentang status gizi dan diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan StatusGizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pekan Heran Kecamatan Rengat Barat Tahun 2012 No Status Gizi Jumlah Persentase (%) 1. Baik 77 80,2 2. Kurang 19 19,8 Jumlah 96 100,0 Dari tabel 2 terlihat bahwa dari 96 orang responden terdapat 77 orang (80,2%) ibu yang memiliki balita dengan status gizi baik dan 19 orang (19,8%) ibu yang memiliki balita dengan status gizi kurang. Dari hasil penelitian tersebut dapat diperoleh bahwa status gizi balita mayoritas gizi baik yaitu 77 orang (80,2%). Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No.1 Edisi Juni 2012 5

Hubungan Sikap Ibu Balita Tentang Gizi Terhadap Status Gizi Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pekan Heran Kecamatan Rengat Barat Tahun 2012 Pada analisa bivariat, peneliti akan melihat apakah ada hubungan antara sikap ibu balita tentang gizi terhadap status gizi pada balita yang dilakukan dengan menggunakan uji chi-square. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3. Hasil Analisis Chi-square Hubungan Sikap Ibu Balita Tentang Gizi Terhadap Status Gizi Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pekan Heran Kecamatan Rengat Barat Tahun 2012 No Sikap Status Gizi Jumlah P Baik Kurang value N % N % N % 1. Positif 44 40,9 7 10,1 51 100,0 0,183 2. Negatif 33 36,1 12 8,9 45 100,0 Jumlah 77 77,0 19 19,0 96 100,0 Dari tabel 3 terlihat bahwa dari 51 orang responden yang bersikap positif, ternyata balita yang status gizi kurang hanya 7 orang (10,1%), dan yang status gizi baik yaitu 44 orang (40,9%). Sedangkan dari 45 orang responden yang bersikap negatif, balita yang status gizi kurang hanya 12 orang (8,9%), dan yang status gizi baik yaitu 33 orang (36,1%). Dari hasil uji statistik diperoleh nilai P >0,05 (P = 0,183), maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara sikap ibu balita tentang gizi terhadap status gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pekan Heran Kecamatan Rengat Barat tahun 2012. Pada tabel 3 menunjukkan bahwa dari 51 orang responden yang bersikap positif, ternyata balita yang status gizi kurang hanya 7 orang (10,1%), dan yang status gizi baik yaitu 44 orang (40,9%). Sedangkan dari 45 orang responden yang bersikap negatif, balita yang status gizi kurang hanya 12 orang (8,9%), dan yang status gizi baik yaitu 33 orang (36,1%). Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No.1 Edisi Juni 2012 6

Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji statistic chi-square didapatkan hasil tidak ada hubungan antara sikap ibu balita tentang gizi terhadap status gizi pada balita. Keadaan ini dapat disebabkan karena sikap ibu merupakan faktor tidak langsung yang mempengaruhi status gizi balita oleh karena itu meskipun ibu memiliki sikap negatif mengenai gizi balita tetapi jika anak mengkonsumsi makanan yang cukup gizi maka anak tetap akan memiliki status gizi yang baik. Faktor langsung yang mempengaruhi status gizi balita antara lain: faktor sosial dan ekonomi serta penyakit infeksi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti di wilayah kerja Puskesmas Pekan Heran, didapatkan Pvalue>0,05 (Pvalue = 0,183) dimana tidak ada hubungan antara sikap ibu balita tentang gizi terhadap status gizi pada balita, hal ini dapat disebabkan oleh faktor lingkungan keluarga yang mendukung, misalnya kebiasaan keluarga untuk menyediakan menu makanan yang tepat dan kebiasaan keluarga untuk menjaga kesehatan. Selain itu, dengan baiknya status sosial ekonomi keluarga maka keluarga dapat memenuhi kebutuhan anak terutama kebutuhan nutrisi. Faktor sosial ekonomi sangat mempengaruhi status gizi balita, menurut dr. Ali Khomsan mengatakan akar masalah yang menyebabkan tingginya status anak yang menderita kurang gizi di Indonesia disebabkan oleh kemiskinan. Akibat kemiskinan, anak-anak makan seadanya dan tidak terpenuhi gizinya. Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Mardiana mengenai hubungan perilaku gizi ibu dengan status gizi balita di Puskesmas Tanjung Beringin Kecamatan Hinai Kabupaten Langka. Hasil analisa hubungan sikap ibu tentang gizi dengan status gizi balita menunjukkan bahwa jumlah ibu yang mempunyai sikap sangat setuju dengan status gizi balitanya baik sebesar 77,6% sedangkan jumlah ibu yang memiliki sikap setuju saja dengan status gizi balita kurang sebesar 34,5%. Secara statistic penelitian ini tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu tentang gizi dengan status gizi balita di Puskesmas Tanjung Beringin Kecamatan Hinai kabupaten Langka dimana nilai P>0,05 (P=0,229). Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No.1 Edisi Juni 2012 7

Simpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang hubungan sikap ibu balita tentang gizi terhadap status gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pekan Heran Kecamatan Rengat Barat tahun 2012, dengan jumlah responden 96 orang ibu balita diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari 96 responden mayoritas 51 orang (53,1%) mempunyai sikap positif tentang gizi balita, dan 45 orang (46,9%) mempunyai sikap negatif. 2. Dari 96 orang responden mayoritas 77 orang (80,2%) ibu yang memiliki balita dengan status gizi baik dan 19 orang (19,8%) ibu yang memiliki balita dengan status gizi kurang. 3. Dari 51 orang responden yang bersikap positif, balita yang status gizi kurang hanya 7 orang (10,1%), dan yang status gizi baik yaitu 44 orang (40,9%). Sedangkan dari 45 orang responden yang bersikap negatif, balita yang status gizi kurang hanya 12 orang (8,9%), dan yang status gizi baik yaitu 33 orang (36,1%). 4. Tidak ada hubungan antara sikap ibu balita tentang gizi terhadap status gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pekan Heran Kecamatan Rengat Barat tahun 2012, dimana diperoleh nilai p >0,05 (p = 0,183). DAFTAR PUSTAKA Yendra, M. 2010. Indonesia economic outlook. Grasindo. Jakarta Febry, A. 2008.Buku pintar menu balita. Wahyumedia. Jakarta Almatsier, S. 2006.Prinsip dasar ilmu gizi. Gramedia. Jakarta Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 2007. Gizi dan kesehatan masyarakat. Jakarta. Raja Grafindo Persada. Jakarta Aritonang, I. 2007.Pemantauan dan pertumbuhan balita. Kanisius. Yogyakarta Dinkes Provinsi Riau. 2009. Profil kesehatan riau. Pekanbaru Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No.1 Edisi Juni 2012 8

Sulistyoningsih, H. 2011.Gizi untuk kesehatan ibu dan anak. Graha Ilmu. 2011. Yogyakarta Notoatmodjo S. 2010.Metodologi penelitian kesehatan. Edisi Revisi. Rineka Cipta. Jakarta Wawan A. 2010.Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap, dan perilaku manusia. Nuha Medika. Yogyakarta Azwar S. 2011. Sikap manusia teori dan pengukurannya. Edisi ke-2. Pustaka Pelajar. Yogyakarta Sugiyono. 2011.Metode penelitian kuntitatif kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung Notoatmodjo S. 2005.Metodologi penelitian. Edisi Revisi. Rineka Cipta. Jakarta Supariasa. 2001.Penilaian status gizi. EGC. Jakarta Sugiyono. 2010.Statistika untuk penelitian. Alfabeta. Bandung Saryono. 2009.Metodologi penelitian kesehatan.mitra Cendikia Pres. Yogyakarta Proverawati, A. 2010. Ilmu gizi untuk keperawatan dan gizi kesehatan. Nuha Medika. Yogyakarta Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No.1 Edisi Juni 2012 9