Sikap dan Persepsi Petani Tembakau di Kabupaten Temanggung terhadap Budidaya Tanaman Stevia dan Jabon Sebagai Komoditas Alternatif Selain Tembakau

dokumen-dokumen yang mirip
SIKAP DAN PERSEPSI PETANI TEMBAKAU DI KABUPATEN TEMANGGUNG TERHADAP BUDIDAYA TANAMAN STEVIA DAN JABON SEBAGAI KOMODITAS ALTERNATIF SELAIN TEMBAKAU

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta 1 Mahasiswa 2 Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN LAPORAN AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. yang memenuhi untuk mencapai pertumbuhan angkatan kerja, yang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. industri. Pemanis yang umumnya digunakan dalam industri di Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. penderita DM pada tahun 2013 (2,1%) mengalami peningkatan dibandingkan

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting di Indonesia. Sektor pertanian merupakan

POSITIONING JAMBU AIR CAMPLONG : SEBUAH KAJIAN PREFERENSI KONSUMEN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh merupakan salah satu dari jenis produk minuman yang dikenal dan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan merupakan

ANALISIS PENGARUH PELAYANAN DAN KERAGAMAN BARANG TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (PADA PASAR BUNDER DI SRAGEN)

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pertanian merupakan hal yang sangat

BAB VI PENGEMBANGAN KEGIATAN USAHATANI ANGGOTA

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan kayu di Indonesia setiap tahun meningkat dan diperkirakan kebutuhan

Analisis Pengembangan Produk Untuk Meningkatkan Volume Penjualan Pupuk ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. pertanian dalam arti luas mencakup perkebunan, kehutanan, peternakan dan

Perilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada waluh. Secara umum waluh kaya akan kandungan serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.

I. PENDAHULUAN. nasional. Pembangunan pertanian memberikan sumbangsih yang cukup besar

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

Stratifikasi III. METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Waktu dan Tempat Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. minuman, terutama bahan pemanis buatan. Di samping harganya murah,

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura tergolong komoditas yang bernilai ekonomi tinggi

I. PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan salah satu sentra produksi tanaman bahan makanan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya perkebunan dalam rangka peningkatan daya saing usaha perkebunan, nilai tambah,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Ekuitas merek memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian

PENDAHULUAN. Tabel 1 Jenis-jenis produk pangan IPB 2 Jenis produk. Bio yoghurt. Chicken nugget stick & wings Jambu Taiwan IPB 02

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sasaran utama yaitu keseimbangan antara sektor pertanian dan industri.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus Sp. Menurut Astawan

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

PEMANFAATAN TEPUNG UMBI GARUT (Maranta arundinaceae L.) DALAM PEMBUATAN BUBUR INSTAN DENGAN PENCAMPURAN TEPUNG TEMPE SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

BAB I PENDAHULUAN. Program pembangunan nasional sebagaimana dalam Undang-Undang no 25. perdagangan yang merupakan inti sistem pembangunan.

POLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. Penelitian menyimpulkan sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. orang pada tahun (Daryanto 2010). Daryanto (2009) mengatakan

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tembakau (Nicotiana rustica dan Nicotiana tabacum) merupakan

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo)

KETAHANAN PANGAN: KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL

PRODUKSI PANGAN INDONESIA

PENDAHULUAN. Gambir adalah sejenis getah yang dikeringkan. Gambir berasal dari. (Uncaria gambir Roxb.). Menurut Manan (2008), gambir merupakan tanaman

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan pertanian. Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di sektor

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sejak dini hingga akhir hayat. Pendidikan bertujuan

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang terkenal dengan sebutan negara agraris,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Buah naga merupakan buah yang berkhasiat bagi kesehatan. Beberapa khasiat

PENDAHULUAN. tersebar di 32 provinsi. Kakao merupakan salah satu komoditas unggulan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan mempunyai

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Industri pengolahan obat-obatan tradisional mengalami perkembangan yang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Kementerian Perindustrian 2015

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara ekonomi dengan ditunjang oleh faktor-faktor non ekonomi

Analisis Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Yamaha pada PT. Alfa Scorpii Lambaro Banda Aceh

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Indonesia saat ini tengah menghadapi sebuah kondisi krisis pangan seiring

ANALISIS KINERJA EKSPOR 5 KOMODITAS PERKEBUNAN UNGGULAN INDONESIA TAHUN

I. PENDAHULUAN * 2009 ** Kenaikan ratarata(%)

BAB I PENDAHULUAN. dasar tepung terigu yang digemari oleh semua kalangan usia (subagjo,

I. PENDAHULUAN. rakyat secara merata dan adil, penyediaan pangan dan gizi yang cukup memadai

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian

Kementerian Pertanian

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh subur di tanah air Indonesia tercinta ini. Contohnya tanaman tebu yang

ANALISIS PENGARUH KEMASAN, PROMOSI PRODUK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP PENGARUH KEPUTUSAN MEMBELI JAJANAN KHAS OLEH-OLEH KOTA KEDIRI

AREN. Gambar 1. Pohon Industri Produk Turunan Aren Sumber : BPTP Banten (2005)

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. Tanaman tembakau (Nicotiana tabacum) merupakan salah satu komoditas

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

WELCOME. Saat ini Anda memasuki session

RINGKASAN. masyarakat dalam berkesehatan. Instansi ini berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian adalah salah satu sektor sandaran hidup bagi sebagian besar

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN Studi Kasus pada Robinson Departemen Store

SUBSTITUSI TEPUNG TEMPE UNTUK PEMBUATAN KUE LUMPUR COKLAT DENGAN PENAMBAHAN VARIASI GULA PASIR JURNAL PUBLIKASI

Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Sabun Mandi Lifebuoy

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Diajukan Oleh: DIAN EVI STYANINGSIH A

I. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas.

DAMPAK DIMENSI FAKTOR PSIKOLOGIS PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Konsumen Produk Susu Sehat Etawaku Di Kota Malang) SKRIPSI

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

I. PENDAHULUAN. bahan baku pangan, dan bahan lain. Ketersediaan pangan yang cukup jumlahnya,

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Tahun Komoditas

BAB I PENDAHULUAN. disekitarnya. Telah menjadi realita bila alam yang memporak-porandakan hutan,

Stevia, Pemanis Alami Baru untuk Industri Pangan Diposting oleh admin pada tanggal 14 April 2015

Transkripsi:

Sikap dan Persepsi Petani Tembakau di Kabupaten Temanggung terhadap Budidaya Tanaman Stevia dan Jabon Sebagai Komoditas Alternatif Selain Tembakau Oleh : Nugroho Agung Prabowo LP3M Universitas Muhammadiyah Magelang

Latar Belakang Di Indonesia, tanaman tembakau mampu menghidupi sekitar 6 juta orang Berdasarkan hasil dari cukai rokok, pemerintah bisa memperoleh dana sekitar Rp 50 triliun setiap tahunnya. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2009 tentang Pengamanan Produk Tembakau sebagai Zat Adiktif bagi Kesehatan menjadi sebuah keputusan yang dilematis Keberadaan tembakau telah menghidupi jutaan rakyat Indonesia sekaligus penyumbang pendapatan yang besar bagi negara. Namun, di sisi lain tembakau juga menjadi pembunuh bagi penghisapnya Pemerintah harus memberikan alternatif komoditas pengganti tembakau yang bisa digunakan untuk menghidupi petani tembakau

Latar Belakang Kabupaten Temanggung yang terkenal sebagai produsen tembakau dengan kualitas terbaik dan juga merupakan sentra perdagangan tembakau di Jawa Tengah, ketergantungan masyarakat terhadap tembakau sangat tinggi. Jumlah kepala keluarga yang bermatapencaharian sebagai petani tembakau adalah 47.642 jiwa atau hampir sepertiga dari jumlah seluruh kepala keluarga di Temanggung Upaya mengurangi ketergantungan para petani terhadap komoditas tembakau. Mencari alternatif komoditas pertanian selain tembakau yang memiliki keuntungan / nilai ekonomi setara atau lebih baik daripada komoditas tembakau.

Permasalahan 1. Ketergantungan petani di Kabupaten Temanggung terhadap komoditas tembakau sangat tinggi 2. Budidaya tembakau sudah merupakan budaya atau tradisi yang bersifat turuntemurun 3. Mencari komoditas alternatif selain tembakau yang sesuai dengan berbagai aspek

Tujuan Menganalisis sikap dan persepsi petani tembakau terhadap budidaya tanaman stevia dan jabon sebagai komoditas alternatif selain tembakau. Menganalisis apakah status sosial dan ekonomi berpengaruh terhadap persepsi dan sikap petani dalam budidaya stevia dan jabon

Pembahasan Stevia adalah tanaman sebagai pemanis alami pengganti gula yang memiliki tingkat kemanisannya yang mencapai 200-300 kali kemanisan tebu serta rendah kalori, sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes dan obesitas Stevia juga bersifat non-karsinogenik dan daun Stevia dapat langsung digunakan sebagai pemanis atau dimanfaatkan dengan cara dikeringkan atau dikristaliasasi.

Kelayakan usaha tani Budidaya Stevia Reboundiana Kelayakan usaha tani tanaman Stevia antara lain dari perhitungan output/input ratio (O/I ratio) yaitu : Rp. 77.000.000,00/Rp. 35.396.000,00 = 2,18 Nilai O/I ratio sebesar 2,18 artinya setiap pengeluaran biaya senilai Rp. 1,00 akan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 2,18,00.

Jabon Jabon (Anthocephalus cadamba) merupakan salah satu jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ketinggian 0-1000 m di atas permukaan laut. Saat ini jabon menjadi andalan industri perkayuan termasuk kayu lapis, karena jabon memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya seperti sengon (Albasia).

Analisis Kelayakan Usaha Jabon Modal 1 ons benih jabon kualitas F1 = Rp. 600.000 Biaya Produksi 100.000 polybag, @ Rp 100 = Rp. 10.000.000 Pupuk dan Perawatan selama 4 bulan = Rp. 4.400.000 Total = Rp. 15.000.000 Hasil setelah 4 bulan Rp. 1000,00 = Rp. 100.000.000,00 Keuntungan bersih Hasil setelah 4 bulan- modal = ( Rp 100.000.000 15.000.000 ) = Rp. 85.000.000

Sikap dan Persepsi Petani terhadap Budidaya Stevia dan Jabon 1. Ketertarikan terhadap materi sosialisasi. 2. Kemudahan dalam budidaya stevia dan jabon 3. Kemudahan pemasaran stevia dan jabon 4. Keuntungan yang akan diperoleh dari budidaya stevia dan jabon 5. Budidaya stevia dan jabon akan meningkatkan kesejahteraan 6. Keinginan untuk budidaya stevia dan jabon 7. Kendala yang dihadapi dalam budidaya stevia dan jabon 8. Jenis kendala yang dihadapi dalam budidaya stevia dan jabon

KESIMPULAN 1. Sikap dan persepsi petani tembakau terhadap budidaya tanaman stevia sebagai komoditas alternatif selain tembakau memiliki kategori baik, sedangkan sikap dan persepsi petani tembakau terhadap budidaya jabon sebagai komoditas alternatif selain tembakau memiliki kategori cukup. 2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sikap dan persepsi petani dalam budidaya tanaman stevia dan jabon sebagai komoditas alternatif selain tembakau adalah faktor status sosial dan status ekonomi. Status sosial memiliki korelasi positif pada taraf signifikansi 5 persen terhadap sikap dan persepsi petani dalam budidaya tanaman stevia dan jabon sebagai komoditas alternatif selain tembakau sebesar 0,157, sedangkan status ekonomi memiliki korelasi positif pada taraf signifikansi 5 persen terhadap sikap dan persepsi petani dalam budidaya tanaman stevia dan jabon sebagai komoditas alternatif selain tembakau sebesar 0,220

Daftar Pustaka Ambarwati, L., 2010. Hubungan Persepsi Petani Peserta Sekolah Lapang Garut tentang Karakteristik Inovasi Agribisnis Garut (Maranta arundinaceae) dengan Ketersediaan Petani untuk Mengusahakan Agribisnis Garut (laporan penelitian). Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Anonim. Daun Stevia : Manis Daunnya, Manis Untungnya. Rabu, 16 Juni 2010, Ciputra Entrepreneurship. Engel et al, James F., Roger D. Blackwell, dan Paul W. Miniard. 1995. Consumen Behaviour 8th ed. The Oryden Press, Orlando. Kotler, P., dan Amstrong, G., 1997. Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi 3, jilid 2, penterjemah Imam Nurmawan. Penerbit Erlangga, Jakarta