Hidrogenasi Katalitik Metil Oleat Menggunakan Katalis Ni/Zeolit dan Reaktor Sistem Fixed Bed. Dewi Yuanita Lestari 1, Triyono 2 INTISARI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Penelitian

Studi Pengaruh Logam Aktif Mo Terhadap Karakteristik Dan Aktivitas Katalis Bimetal Mo-Ni/ZAAH Dalam Perengkahan Metil Ester Minyak Sawit

SINTESIS KATALIS Ni-Cr/ZEOLIT DENGAN METODE IMPREGNASI TERPISAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun 2011 di Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini akan dibahas tentang sintesis katalis Pt/Zr-MMT dan

HUBUNGAN ANTARA SIFAT KEASAMAN, LUAS PERMUKAAN SPESIFIK, VOLUME PORI DAN RERATA JEJARI PORI KATALIS TERHADAP AKTIVITASNYA PADA REAKSI HIDROGENASI CIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sintesis dan Analisis Spektra IR, Difraktogram XRD, SEM pada Material Katalis Berbahan Ni/zeolit Alam Teraktivasi dengan Metode Impregnasi

MODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI KATALIS MELALUI PENGEMBANAN LOGAM TEMBAGA

KIMIA FISIKA (Kode : C-06) PREPARASI, KARAKTERISASI, DAN UJI PERFORMA KATALIS Ni/ZEOLIT DALAM PROSES CATALYTIC CRACKING MINYAK SAWIT MENJADI BIOFUEL

KIMIA FISIKA (Kode : C-09)

Sains dan Terapan Kimia, Vol.1, No. 1 (Januari 2007), 20-28

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

AKTIVITAS KATALIS CR/ZEOLIT ALAM PADA REAKSI KONVERSI MINYAK JELANTAH MENJADI BAHAN BAKAR CAIR

Hidrorengkah metil ester asam lemak (MEPO)... (Lina Mahardiani, dkk) HIDRORENGKAH METIL ESTER ASAM LEMAK (MEPO) MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM TERAKTIVASI

Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014

PREPARASI, KARAKTERISASI DAN UJI AKTIVITAS KATALIS CoO-MoO/ZnO- ZAA UNTUK STEAM REFORMING ISOAMIL ALKOHOL

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

AKTIVITAS KATALIS K 3 PO 4 /NaZSM-5 MESOPORI PADA TRANSESTERIFIKASI REFINED PALM OIL (RPO) MENJADI BIODIESEL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh : ENDAH DAHYANINGSIH RAHMASARI IBRAHIM DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ir. Achmad Roesyadi, DEA NIP

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Perengkahan Asam Lemak Sawit Distilat Menjadi Biofuel Menggunakan Katalis Ni/Zeolit Dengan Variasi Temperatur Reaksi dan Rasio Umpan/Katalis

Indo. J. Chem. Sci. 2 (2) (2013) Indonesian Journal of Chemical Science

Kata kunci : Aktivitas, hidrorengkah parafin, katalis ZAA, katalis Ni/ZAA

KIMIA FISIKA (Kode : C-15) MODIFIKASI ZEOLIT ALAM MENJADI MATERIAL KATALIS PERENGKAHAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

THE ACTIVITY AND SELECTIVITY OF CATALYST Ni/H 5 NZA FOR HYDROCRACKING OF PALMITIC ACID INTO HYDROCARBON COMPOUNDS OF SHORT FRACTION SCIENTIFIC ARTICLE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PREPARATION, CHARACTERIZATIONS AND MODIFICATION OF Ni-Pd/NATURAL ZEOLITE CATALYSTS

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan energi meningkat seiring dengan meningkatnya perkembangan

SINTESIS KATALIS ZSM-5 MESOPORI DAN AKTIVITASNYA PADA ESTERIFIKASI MINYAK JELANTAH UNTUK PRODUKSI BIODISEL

OPTIMATION OF TIME AND CATALYST/FEED RATIO IN CATALYTIC CRACKING OF WASTE PLASTICS FRACTION TO GASOLINE FRACTION USING Cr/NATURAL ZEOLITE CATALYST

Indo. J. Chem. Sci. 4 (1) (2015) Indonesian Journal of Chemical Science

PREPARATION OF Ni-Mo/MORDENITE CATALYSTS UNDER THE VARIATION OF Mo/Ni RATIO AND THEIR CHARACTERIZATIONS FOR STEARIC ACID CONVERSION

HIDRORENGKAH FRAKSI BERAT MINYAK BUMI MENGGUNAKAN KATALIS LEMPUNG TERPILAR ALUMINIUM BERPENGEMBAN NIKEL

besarnya polaritas zeolit alam agar dapat (CO) dan hidrokarbon (HC)?

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS CU/ZEOLIT DENGAN METODE PRESIPITASI

STUDI AKTIVITAS DAN SELEKTIVITAS KATALIS Cu(II)/H 5 NZA DAN Co(II)/H 5 NZA PADA REAKSI PERENGKAHAN PLASTIK MENJADI SENYAWA FRAKSI BAHAN BAKAR CAIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Sintesis ZSM-5 Mesopori menggunakan Prekursor Zeolit Nanocluster : Pengaruh Waktu Hidrotermal

K. D. Nugrahaningtyas, et al., ALCHEMY jurnal penelitian kimia, vol. 11 (2015), no. 2, hal

STUDI PENDAHULUAN HIDRORENGKAH KATALITIK POME MENJADI FRAKSI BAHAN BAKAR DENGAN KATALIS NI/ZEOLIT

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan pemenuhan energi semakin meningkat seiring dengan

HIDRORENGKAH FRAKSI ASPALTEN DARI ASPAL BUTON MENJADI FRAKSI BENSIN DAN DIESEL MENGGUNAKAN KATALIS NI-MO/ZEOLIT ALAM AKTIF

Bab III Metodologi Penelitian

MODIFIKASI ZEOLIT MELALUI INTERAKSI DENGAN Fe(OH) 3 UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TUKAR ANION. Syafii, F; Sugiarti, S; Charlena.

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KATALIS NIKEL PADA PADATAN PENDUKUNG ZEOLIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Disusun Oleh : Shellyta Ratnafuri M BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Regenerasi Katalis Ni-Zeolit Alam Aktif Untuk Hidrocracking Minyak Jarak Pagar

Molekul, Vol. 9. No. 1. Mei, 2014: KARAKTERISASI KATALIS Pt-Pd/ZEOLIT ALAM REGENERASI PADA REAKSI HIDRODENITROGENASI PIRIDIN

HIDRODESULFURISASI THIOFEN MENGGUNAKAN KATALIS NI-MO/ZEOLIT ALAM

PREPARASI DAN KARAKTERISASI KATALIS NI-MO/ZEOLIT ALAM AKTIF

PREPARASI, MODIFIKASI DAN KARAKTERISASI KATALIS NI-MO/ZEOLIT ALAM DAN MO-NI/ZEOLIT ALAM

ESTERIFIKASI ASAM LEMAK BEBAS DALAM MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN KATALIS H-ZSM-5 MESOPORI DENGAN VARIASI WAKTU AGING

AKTIVITAS DAN SELEKTIVITAS KATALIS Ni/H 5 NZA TERHADAP HIDRORENGKAH METIL OLEAT MENJADI SENYAWA HIDROKARBON FRAKSI PENDEK

4 Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN I.1

Kata kunci: surfaktan HDTMA, zeolit terdealuminasi, adsorpsi fenol

Info Artikel. Indonesian Journal of Chemical Science

4001 Transesterifikasi minyak jarak menjadi metil risinoleat

PEMBUATAN KATALIS HZSM-5 DENGAN IMPREGNASI LOGAM PALLADIUM UNTUK PERENGKAHAN MINYAK SAWIT

Pemanfaatan Bentonit Dan Karbon Sebagai Support Katalis NiO-MgO Pada Hidrogenasi Gliserol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Hidrocracking Tir Batubara Menggunakan Katalis Ni-Mo-S/ZAA untuk Menghasilkan Fraksi bensin dan Fraksi Kerosin

Perengkahan Katalitik Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) Menghasilkan Biofuel Menggunakan Katalis FeMo/Zeolit ABSTRACT

PERENGKAHAN FRAKSI BERAT MINYAK BUMI MENGGUNAKAN Ni-H-FAUJASIT DARI ABU LAYANG BATU BARA

Pengaruh Kadar Logam Ni dan Al Terhadap Karakteristik Katalis Ni-Al- MCM-41 Serta Aktivitasnya Pada Reaksi Siklisasi Sitronelal

4 Hasil dan Pembahasan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

DEAKTIVASI KATALIS PADA KONVERSI PENTANOL MENJADI PENTANA DENGAN KATALIS Pt/ZEOLIT M. Pranjoto Utomo

REAKSI AMOKSIMASI SIKLOHEKSANON MENGGUNAKAN KATALIS Ag/TS-1

BAB 3 METODE PENELITIAN. Neraca Digital AS 220/C/2 Radwag Furnace Control Indicator Universal

Bab III Metodologi Penelitian

APLIKASI ALUR SINTESIS BARU DALAM PEMBUATAN BIODIESEL MELALUI PROSES HIDROTREATING MINYAK NABATI NON PANGAN MENGGUNAKAN KATALIS

OPTIMASI REAKSI PERENGKAHAN MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN KATALIS ZEOLIT/NIKEL

HIDRODESULFURISASI TIOFEN MENGGUNAKAN KATALIS CoMo/H-ZEOLIT Y

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agustus 2011 di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan

ZAHRA NURI NADA YUDHO JATI PRASETYO

ISSN No Media Bina Ilmiah 51

Indonesian Journal of Chemical Science. STUDI DEAKTIVASI KATALIS Ni-Mo/ZEOLIT ALAM PADA REAKSI HIDRODENITROGENASI (HDN) PIRIDIN

PREPARASI KATALIS ZEOLIT ALAM ASAM SEBAGAI KATALIS DALAM PROSES PIROLISIS KATALITIK POLIETILENA

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS NIKEL(II) DENGAN LIGAN ETILENDIAMINTETRAASETAT (EDTA)

Jayan Adhi Wiguna, Fajril Akbar, Ida Zahrina

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

DEALUMINASI ZEOLIT ALAM CIPATUJAH MELALUI PENAMBAHAN ASAM DAN OKSIDATOR

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH METODE PENGEMBANAN DAN RASIO PREKURSOR TERHADAP AKTIVITAS KATALITIK Mo-Ni/ZAA PADA PROSES HIDRODESULFURISASI TIOFEN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indo. J. Chem. Sci. 4 (1) (2015) Indonesian Journal of Chemical Science

Transkripsi:

Hidrogenasi Katalitik Metil Oleat Menggunakan Katalis Ni/Zeolit dan Reaktor Sistem Fixed Bed Dewi Yuanita Lestari 1, Triyono 2 INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hidrogenasi katalitik metil ester asam lemak dengan katalis Ni/zeolit untuk menghasilkan fatty alcohol, yang meliputi karakterisasi katalis Ni/zeolit, penentuan pengaruh laju alir H 2 dan jumlah katalis terhadap aktivitas katalis Ni/zeolit pada proses hidrogenasi katalitik metil ester asam lemak, serta mengetahui umur katalis Ni/zeolit yang digunakan. Katalis Ni/zeolit dipreparasi dengan metode impregnasi semi basah. Sebelumnya dilakukan dealuminasi terhadap zeolit menggunakan HCl 6M, larutan NH 4 Cl 2M, serta penyisipan Si menggunakan natrium silikat. Karakterisasi katalis meliputi uji keasaman katalis, penentuan rasio Si/Al, penentuan kandungan logam, penentuan kristalinitas, penentuan luas permukaan. Hidrogenasi katalitik metil oleat dilakukan dengan reaktor fixed bed pada temperatur 400 o C dengan variasi jumlah katalis yaitu 5 gram, 10 gram, dan 15 gram dan variasi laju alir hidrogen 20, 40, 60 ml/min.untuk penentuan umur katalis, proses hidrogenasi katalitik metil oleat dilakukan dengan mengulang proses sebanyak 2 kali tanpa mengganti katalis dengan variasi laju alir H 2 20, 40, 60 ml/min. Hasil karakterisasi katalis menunjukkan bahwa dealuminasi zeolit menyebabkan peningkatan keasaman katalis, peningkatan rasio Si/Al, turunnya kandungan kation Ca dan Fe. Hasil analisis BET menunjukkan bahwa katalis Ni/Zeolit memiliki pori pada daerah mikropori dan sedikit daerah mesopori. Aktivitas katalis Ni/zeolit semakin besar dengan jumlah katalis yang lebih banyak dan mencapai optimum pada laju alir H 2 tertentu. Aktivitas katalis Ni/zeolit akan turun setelah digunakan berulang kali. 1 Jurusan Kimia Universitas Gadjah Mada, Email: dewiyuan@yahoo.com 2 Jurusan Kimia Universitas Gadjah Mada

Pendahuluan Fatty alcohol dan turunannya sangat penting dalam proses industri. Bahan ini merupakan intermediet yang sangat penting dalam produksi bahan kimia. Permintaan terhadap Fatty alcohol meningkat secara signifikan dalam tahun belakangan ini sehingga memacu produsen untuk mendapatkan proses yang lebih murah namun lebih berkualitas. Biasanya fatty alcohol diproduksi dengan keberadaan katalis hidrogenasi melalui reduksi secara katalitik menggunakan hidrogen terhadap material awal seperti lemak, minyak, ataupun asam lemak. Fatty alcohol yang dihasilkan dari proses tersebut biasanya masih harus dimurnikan dengan proses destilasi. Pada umumnya reaksi-reaksi kimia di dalam industri kimia menggunakan katalis dalam prosesnya. Proses menggunakan katalis sangat menguntungkan, karena laju proses kimia dapat menjadi lebih cepat. Katalis yang mengandung logam Cr banyak digunakan dalam reduksi ester menjadi alkohol. Katalis tersebut bersifat kurang ramah lingkungan karena memungkinkan terjadinya pelepasan Cr(VI) yang bersifat toksik. Oleh karena itu perlu dikembangkan katalis yang bebas Cr untuk reduksi alkohol namun memiliki aktivitas dan selektivitas tinggi serta umur katalis yang lama. Katalis yang digunakan dalam industri umumnya adalah katalis heterogen yang memiliki luas permukaan dan situs asam yang tinggi. Katalis heterogen biasanya dibuat dengan mendispersikan logam pada permukaan pengemban. Bahan yang biasa digunakan sebagai pengemban antara lain adalah zeolit, alumina, silika, karbon aktif. Indonesia merupakan negara yang kaya akan deposit zeolit alam. Banyaknya mineral zeolit di Indonesia karena sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari batuan gunung berapi. Pemanfaatan zeolit sebagai pengemban atau bahan pendukung logam aktif dalam pembuatan katalis sistem logam/pengemban perlu diperhatikan sifat-sifat zeolit alam itu sendiri seperti: keasaman zeolit, luas permukaan yang tinggi, struktur yang berpori. Sifatsifat tersebut sangat penting dalam penggunaan zeolit alam sebagai pengemban logam aktif pada preparasi katalis. Cara penelitian Pembuatan katalis Ni/NZSiA Zeolit dengan ukuran lolos saringan 100 mesh di cuci dengan H 2 O sambil diaduk. Pencucian diulang-ulang hingga 3 kali, kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 120

o C selama 2 jam (hingga benar-benar kering). Selanjutnya dioksidasi dengan gas oksigen pada suhu 500 o C selama 2 jam dan dikalsinasi dengan gas nitrogen pada suhu 500 o C selama 2 jam. Laju alir gas untuk proses kalsinasi dan oksidasi adalah 25 ml/menit. Proses berikutnya adalah refluks sampel zeolit diatas menggunakan HCl 6M (perbandingan V zeolit : HCl = 1 : 2) sambil diaduk dengan pengaduk magnet selama 30 menit (Trisunaryanti, 1996). Selanjutnya sampel zeolit dicuci dengan menggunakan H 2 O hingga ph sama dengan 6 dan kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 120 o C selama 2 jam dan dilanjutkan dengan oksidasi dengan gas oksigen pada suhu 500 o C selama 2 jam dan kalsinasi dengan gas nitrogen pada suhu 500 o C selama 2 jam. Laju alir gas untuk proses kalsinasi dan oksidasi adalah 25 ml/menit. Sampel zeolit selanjutnya dilakukan dealuminasi dengan melalui proses refluks menggunakan Natrium silikat sebanyak 5 % (b/b) yang dilarutkan ke dalam H 2 O dan proses dilakukan pada suhu 75 o C selama 2 jam sambil digojog tiap 10 menit. Hasil refluks dikeringkan dalam oven pada suhu 120 o C selama 2 jam. Selanjutnya sampel zeolit direfluks dengan larutan NH 4 Cl 2 M pada suhu 90 o C selama 4 jam dengan pengaduk magnet (Wenmin Zhang and Panagiotis G. Smirniotis, 1998). Kemudian sampel dicuci dengan H 2 O sampai ph 6 lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 120 o C selama 2 jam dilanjutkan dengan proses oksidasi dengan gas oksigen pada suhu 500 o C selama 2 jam dan dilanjutkan kalsinasi dengan gas nitrogen pada suhu 500 o C selama 2 jam. Proses selanjutnya adalah impregnasi logam Ni (Ni 2 % (b/b)) pada permukaan sampel zeolit dengan menggunakan metode semi impregnasi basah. Karakterisasi Katalis Karakterisasi katalis meliputi penentuan rasio Si/Al dan penentuan kandungan kation dengan AAS, penentuan keasaman sampel (katalis) dengan metode gravimetri, penentuan luas permukaan spesifik dan jari-jari pori dengan Gas Sorption Analyzer NOVA 1000, serta penentuan kristalinitas dengan XRD. Pembuatan Metil Oleat Sebanyak 6 ml metanol dicampur dengan 0,74 ml asam sulfat kemudian ditambahkan ke dalam labu leher dua yang berisi 25 ml asam oleat. Campuran tadi direfluks selama 4 jam dengan temperatur 60 0 C. Hasil refluks didiamkan semalam.

Selanjutnya lapisan organik (lapisan ester) dipisahkan dari lapisan air menggunakan corong pisah. Lapisan ester dicuci dengan akuades hingga netral. Ester yang sudah netral diberi natrium sulfat anhidrous, diaduk kemudian disaring. Metil oleat yang dihasilkan dipanaskan dalam wadah terbuka pada temperatur 100-120 0 C. Metil oleat ini kemudian dianalisis dengan GC-MS. Proses hidrogenasi katalitik metil oleat Katalis Ni/Zeolit (dalam bentuk serbuk) dengan variasi jumlah yaitu 5 gram, 10 gram, dan 15 gram ditempatkan dalam kolom reaktor kemudian dipanaskan hingga temperatur 400 o C. Selanjutnya gas hidrogen dengan variasi laju alir 20, 40, 60 ml/min dialirkan melalui 10 gram senyawa umpan sehingga melewati katalis. Produk yang diperoleh dianalisis dengan GC dan GC-MS. Untuk penentuan umur katalis, proses hidrogenasi katalitik metil oleat dilakukan selama 1 jam pada temperatur 400 0 C dengan jumlah katalis Ni/Zeolit 10 gram dengan variasi laju alir H 2 20, 40, 60 ml/min. Proses tersebut diulang sebanyak 2 kali tanpa mengganti katalis. Produk yang diperoleh dianalisis dengan GC dan GC-MS. Hasil dan Pembahasan Rasio Si/Al Tabel 1. Kandungan Si dan Al serta rasio Si/Al katalis Nama Sampel Si(%) Al(%) Si/Al NZ 33.96 5.34 6.36 NZSi 38.01 3.78 10.06 NZSiA 38.94 3.67 10.61 Ni/NZSiA 37.16 3.8 9.78 Dari tabel 1. terlihat bahwa terjadi perubahan kandungan Si, kandungan Al, serta rasio Si/Al dalam masing-masing sampel. Setelah zeolit alam direfluks dengan HCl dan dilanjutkan dengan natrium silikat, rasio Si/Al menjadi meningkat. HCl bereaksi dengan alumina dalam zeolit sehingga menyebabkan terekstraknya Al dari zeolit. Hal ini mengakibatkan turunnya kandungan Al dalam zeolit sehingga rasio Si/Al naik. Meningkatnya rasio Si/Al dari sampel NZSi tidak hanya diakibatkan oleh turunnya kandungan Al tetapi juga akibat naiknya kandungan Si dalam zeolit. Penambahan natrium silikat pada zeolit akan menyebabkan terjadinya penyisipan Si dalam kerangka zeolit. Si akan menempati ruang yang ditinggalkan oleh Al atau dapat

dikatakan bahwa Si mensubstitusi Al sehingga kandungan Si dalam sampel zeolit meningkat. Dari tabel 1 terlihat bahwa terjadi sedikit kenaikan rasio Si/Al pada NZSiA bila dibandingkan dengan NZSi. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi dealuminasi pada zeolit yang telah direndam dengan larutan NH 4 Cl. Kandungan logam Tabel 2. Kandungan logam dalam katalis Nama Sampel Ca(%) Fe(%) Ni(%) NZ 1.42 2.11 - NZSi 0.89 1.89 - NZSiA 0.63 1.79 - Ni/NZSiA 0.77 1.87 1.06 Dari tabel 2. terlihat bahwa perlakuan modifikasi menyebabkan terjadinya perubahan kandungan logam pada masing-masing katalis. Perendaman zeolit dalam larutan HCl akan menyebabkan terjadinya pertukaran ion antara kation-kation dari zeolit dengan proton dari HCl. Hal ini menyebabkan kationkation dari zeolit berkurang. Perendaman zeolit ke dalam larutan NH 4 Cl ternyata menyebabkan kandungan logam dalam zeolit khususnya Ca dan Fe menjadi berkurang. Berkurangnya kandungan logam ini terjadi karena adanya pertukaran kation antara kation-kation dari zeolit dengan ion amonium dari NH 4 Cl. Tabel 2 menunjukkan bahwa nikel dapat diimpregnasikan pada pengemban zeolit melalui senyawa prekusor Ni(NO 3 ) 2.6H 2 O. Jumlah nikel yang terimpregnasi adalah 1,06%. Jumlah ini lebih kecil dari jumlah logam nikel yang diimpregnasikan pada zeolit yaitu 2%. Keasaman Tabel 3. Hasil pengukuran keasaman Nama sampel Keasaman NZ 0.000101 NZSi 0.0002164 NZSiA 0.0002512 Ni/NZSiA 0.0002391

Keasaman permukaan padatan katalis yang ditentukan dalam penelitian ini adalah keasaman totalnya yang meliputi asam Lewis dan asam Bronsted. Jumlah keasaman situs asam total diwakili oleh jumlah basa yang teradsorpsi secara keseluruhan. Perendaman zeolit dengan HCl menyebabkan turunnya jumlah Al dalam zeolit. Al sendiri merupakan situs asam Lewis, sehingga penurunan jumlah Al dalam zeolit juga berarti jumlah situs asam Lewis berkurang. Namun turunnya Jumlah situs Lewis tidak berarti keasamannya turun karena hal ini diimbangi dengan meningkatnya kekuatan asam dari situs Lewis tersebut. Ketika zeolit direndam dalam larutan HCl maka akan terjadi pertukaran ion antara ion H + dari larutan HCl dengan kation-kation bebas pada zeolit sehingga situs Bronsted akan terbentuk. Apabila zeolit direndam dengan larutan NH 4 Cl maka situs Bronsted akan terbentuk. Adanya larutan NH 4 Cl akan menyebabkan terjadinya pertukaran ion di mana kation-kation dalam zeolit diganti oleh ion amonium dari larutan NH 4 Cl. Selanjutnya pada saat kalsinasi, ion amonium akan terurai menjadi ion H + dan gas H 2. Gas NH 3 akan lepas sedangkan ion H + tetap berada dalam zeolit. Adanya pembentukan situs Bronsted pada zeolit setelah direndam dengan larutan NH 4 Cl akan menyebabkan keasaman zeolit meningkat. Hidrogenasi metil oleat % produk 80 70 60 50 40 30 20 10 0 20 40 60 laju gas hidrogen katalis 5 g katalis 10 g katalis 15 g Gambar 1. Hubungan laju gas hidrogen terhadap jumlah produk Dari gambar 1 terlihat bahwa pada jumlah katalis 5 gram terjadi peningkatan jumlah produk pada laju hidrogen 40 ml/menit bila dibanding pada laju 20 ml/menit namun sedikit turun pada laju 60 ml/menit. Pada jumlah katalis 10 g jumlah produk mengalami penurunan dengan meningkatnya laju alir gas hidrogen. Sedangkan pada

jumlah katalis 15 g jumlah produk paling banyak diperoleh pada laju alir 60 ml/menit. Hal ini terjadi karena semakin besar laju alir gas hidrogen berarti juga semakin banyak gas hidrogen yang terlibat dalam reaksi namun laju alir yang semakin besar juga berarti bahwa waktu kontak antara katalis dan reaktan semakin kecil. % produk 80 60 40 20 0 1 2 3 laju alir hidrogen 20 ml/menit laju alir hidrogen 40 ml/menit laju alir hidrogen 60 ml/menit Jumlah pemakaian Gambar 2. Hubungan jumlah pemakaian katalis terhadap % produk Dari gambar 2 terlihat bahwa pada laju alir gas H 2 20 ml/menit aktivitas katalis akan turun setelah digunakan pada pemakaian kedua dan ketiga. Hal ini disebabkan karena adanya kokas yang menutup situs aktif katalis. Namun pada laju alir gas H 2 40 ml/menit dan 60 ml/menit ternyata aktivitas katalis sedikit meningkat. Hal ini disebabkan karena adanya jumlah gas hidrogen yang cukup untuk membuat kokas (karbon) bereaksi membentuk hidrokarbon sehingga permukaan katalis menjadi aktif kembali. Kesimpulan Dealuminasi zeolit dengan HCL, NH 4 Cl, dan Natrium silikat menyebabkan peningkatan keasaman katalis, peningkatan rasio Si/Al, turunnya kandungan kation Ca dan Fe. Semakin besar laju alir gas hidrogen berarti juga semakin banyak gas hidrogen yang terlibat dalam reaksi namun laju alir yang semakin besar juga berarti bahwa waktu kontak antara katalis dan reaktan semakin kecil. Katalis yang digunakan berulang kali akan mengalami deaktivasi namun adanya jumlah hidrogen yang cukup dapat membuat katalis kembali aktif. Daftar Pustaka Anderson, J.R. and M. Boudart, 1981, Catalysis Science and Technology, First Edition, Springier Verlag, Berlin. Allinger,1976,Organic Chemistry,2 nd ed, worth publishers inc, New York Amiruddin, 2003, Preparasi dan karakterisasi katalis logam Ni, Mo, Co dan modifikasinya menggunakan pengemban γ-alumina untuk hidrorengkah fraksi aspalten dari aspal button. Tesis, UGM, Yogyakarta.

Augustine, R.L., 1996, Heterogeneous Catalysis for Chemist, Marcel Dekker Inc., New York. Bell, A.T., 1987, Support and Metal Support Interaction in Catalyst Design, John Wiley & Sons, New York. Boudart, M., Bell A.T., 1987, Catalyst Design, Edisi I, A Wiley-Interscience Publication, New York. Bond, G.C., 1968, Principles of Catalysts, 2ed, W.Heffer and Sons Ltd., London. Campbell, I.A., 1988, Catalysts and Surfaces, Chapman and Hall Ltd., London. Cheetam, Day,A., Solid state Compound, Oxford university press. Kuznetsov, J.Catal.218 (2003) Rodiansono, 2005, Aktivitas katalis Ni-Mo/zeolit dan Ni-Mo zeolit-nb 2 O 5 untuk reaksi hidrorengkah sampah plastik polipropilena menjadi fraksi bensin. Tesis, UGM, Yogyakarta. Satterfield, C.N., 1980, Heterogenous Catalysis in Practices, New York: McGraw-Hill Book Co. Setyawan P.H.D., 2002, Preparasi Katalis Cr/Zeolit Melalui Modifikasi Zeolit Alam, Jurnal Ilmu Dasar, Universitas Jember, Volume 3 No.1, Januari 2002. Setyawan P.H.D., 2002, Pengaruh Perlakuan Asam, Hidrotermal dan Impregnasi Logam Kromium Pada Zeolit Alam dalam Preparasi Katalis, Jurnal Ilmu Dasar, Universitas Jember, Volume 3 No.2, Juli 2002. Trisunaryanti, W., Shiba, R., Miura, M., Nomura, M., Nishiyama, M., and Matsukata, M., 1996, Characterization and Modification of Indonesian Natural Zeolites and Their Properties for Hydrocracking of Paraffin, Journal of The Japan Petroleum Institute, Volume 39