BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, ide-ide, dan perasaan terkait segala permasalahan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil ekspresi atau ungkapan kejiwaan seorang yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak cukup dengan tumbuh dan berkembang akan tetapi. dilakukan dengan proses pendidikan. Manusia sebagai makhluk sosial

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran, perasaan, ide dalam bentuk gambaran kongkrit yang menggunakan alat

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

menyampaikan pesan cerita kepada pembaca.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu karya yang terlahir dari perasaan dan imajinasi, perasaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN. pengarang, lahir melalui proses perenungan dan pengembaraan yang muncul dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. pengarang ingin menyampaikan nilai-nilai hidup kepada pembaca, karena pada

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche dan logos.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang berupa tulisan yaitu novel yang menceritakan tentang kehidupan tokohtokoh

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah karya sastra pada hakikatnya merupakan suatu pengungkapan kehidupan melalui bentuk bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dari luapan emosional. Karya sastra tidak menyuguhkan ilmu pengetahuan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki arti atau keindahan tertentu (Mihardja, 2012: 2). Dalam Kamus Istilah Sastra (dalam Purba, 2012: 2) Panuti Sudjiman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. intrinsik merupakan unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsurunsur

BAB I PENDAHULUAN. dipahami anak. Sastra anak secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan

BAB I PENDAHULUAN. kata-kata yang indah, gaya bahasa, dan gaya bercerita yang menarik (Zainuddin, 1992:99).

BAB I PENDAHULUAN. melalui ekspresi yang berupa tulisan yang menggunakan bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. imajiner menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dinamika kesusastraan, prosa fiksi merupakan salah satu sastra yang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk hasil pemikiran dan pekerjaan seni yang kreatif

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. objektivitas menempatkan dirinya sebagai instrumen kunci (Semi, 1990:20).

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sebuah karya sastra yang bermanfaat bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia serta segala problema kehidupannya tidak dapat terpisah-pisah. Sastra

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sekitar yang dituangkan dalam bentuk seni. Peristiwa yang dialami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Situmorang (1995: 3) menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sebuah jaringan makna

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hiburan atau kesenangan juga sebagai penanaman nilai edukatif.

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL MEMANG JODOH KARYA MARAH RUSLI DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan

KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI)

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ciptaan sosial yang menampilkan gambaran kehidupan sebagai

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini melibatkan beberapa konsep seperti berikut ini.

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. pemikiran si peneliti karena menentukan penetapan variabel. Berdasarkan Kamus Besar

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dari sastra adalah karya sastra. Hal yang dilakukan manusia biasanya dikenal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya cerita khayal atau angan-angan dari pengarangnya, melainkan wujud

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan masyarakat. Sastrawan memiliki peranan didalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan sarana yang digunakan pengarang untuk mengungkapkan pikiran, ide-ide, dan perasaan terkait segala permasalahan kehidupan manusia melalui bahasa sebagai media penyampaiannya. Sebagaimana yang kita lihat karya sastra selalu menghadirkan hidup dan kehidupan dalam masyarakat. semua yang dihadirkan dalam peristiwa sastra bisa terjadi dalam kehidupan nyata bisa pula dalam kehidupan di luar alam nyata. Namun yang jelas ia mampu membuat penikmat terkesima dari peristiwa-peritiwa yang dihadirkan dengan penuh daya sublimasi, interpretasi, asosiasi terhadap berbagai realitas yang ada dalam kehidupan manusia. Sugiarti (2002:2) mengatakan bahwa karya sastra merupakan khasana intelektual yang dengan caranya sendiri merekam dan menyuarakan sendiri nilainilai yang hidup dalam masyarakat. Selain itu, karya sastra berbeda dengan teoriteori, tidak hanya berbicara kepada intelek pembacanya melainkan secara keseluruhan kepribadiannya. Dalam hal ini, karya sastra dapat dikatakan sebagai suatu bagian kesatuan yang penting dari proses sosial dan kebudayaann. Salah satu jenis karya sastra adalah novel. Novel merupakan karya sastra yang menghadirkan berbagai gambaran kehidupan manusia yang dituangkan oleh pengarang dalam bentuk tulisan. Menurut Sugiarti (2002:114), novel merupakan suatu cerita prosa fiksi dengan panjang tertentu, yang melukiskan para tokoh, gerak serta adegan kehidupan nyata yang representatif dalam suatu alur atau suatu 1

2 keadaan yang agak kacau atau kusut. Pengarang dalam menciptakan karya sastra selalu mengangkat fenomenafenomena yang ada disekitar kehidupan manusia. Umumnya karya yang ditampilkan banyak mengungkapkan pesan yang sangat komplek. Kekompleksitan tersebut juga akan berpengaruh pada tokoh-tokoh yang ditampilkan sebab peran tokoh dalam karya sastra sangat penting karena tidak ada karya fiksi tanpa membawa cerita.hal ini tentu akan berkaitan dengan tokoh sebagai individu yang hidup di tengah masyarakat, otomatis dalam hidupnya tidak dapat terlepas dengan individu yang lain. Untuk mengkaji semua fenomena tersebut dibutuhkan pendekatan teori psiokolgi sastra. Psikologi sastra adalah kajian sastra yang memandang karya sastra sebagai aktifitas kejiwaan. Karya sastra dipandang sebagai fenomena psikologis, yang menampilkan aspek-aspek kejiwaan melalui tokoh-tokohnya (Endraswara, 2013:96). Dalam mengkaji karya sastra dengan pendekatan psikologi, peneliti dapat mengkaji perubahan perilaku tokoh utama, karena tokoh utama merupakan tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu cerita. Dalam kenyataannya, tokoh utama merupakan tokoh yang sering muncul dan banyak diceritakan dalam sebuah cerita salah satunya dalam cerita novel. Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa psikologi sastra adalah ilmu yang mempelajari dan menyelidiki tingkah laku atau perilaku manusia, dimana perilaku dan aktifitas tersebut merupakan manifestasi dari kehidupan jiwanya. Jatman (dalam Endraswara, 2013:97) berpendapat bahwa psikologi dan karya sastra memiliki hubungan fungsional karena sama-sama untuk mempelajari jiwa

3 orang lain, bedanya dalam psikologi itu riil, sedangkan dalam karya sastra bersifat imajinatif. Dalam berperilaku, tokoh tidak terlepas dari keadaan lingkungan di mana dia berada. Lingkungan ini merupakan perangsang (stimulus) yang akan mempengaruhi perilaku dan perubahan seseorang. Psikologi behaviorisme memandang bahwa ketika manusia dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitar. Lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia yang buruk, lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia yang baik pula (Koswara, 1991:77). Skinner percaya, bahwa tingkah laku individu selalu berubah sepanjang hidupnya. Sama halnya dengan Skinner, Maslow juga berpegang pada aggapan keperubahan, yakni kepribadian adalah seseuatu yang selalu ada dalam perubahan menuju taraf yang lebih tinggi (Koswara, 1991:23). Sedangkan menurut Alwisol (2004:403) cara efektif untuk mengubah dan mengontrol tingkah laku adalah dengan melakukan penguatan, suatu strategi kegiatan yang membuat tingkah laku tertentu berpeluang untuk terjadi atau sebaliknya pada masa yang akan datang. Konsep dasarnya sangat sederhana yakni bahwa semua tingkah laku dapat dikontrol oleh konsekuensi tingkah laku itu. Lebih lanjut, Yusuf (2007:11) mangatakan bahwa perubahan tingkah laku seseorang itu terjadi disebabkan oleh gangguan fisik dan lingkungan. Adapun faktor fisik, sperti: gangguan otak, kurang gizi, (malnutrisi), mengkomsumsi obatobat terlarang dan gangguan organik (sakit atau kecelakaan). Sedangkan faktor

4 lingkungan sosial, seperti: krisis politik, ekonomi, dan keamanan yang menyebabkan terjadinya masalah pribadi (sres, depresi) dan masalah sosial (pengangguran, premanisme, dan kriminalitas). Dalam rangka menganalisis karya sastra ada dua unsur yang harus bicarakan, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Kedua unsur ini saling menjelaskan persoalan yang dibahas oleh pengarang dalam karyanya. Unsur intrinsik merupakan unsur-unsur yang membangun karya sastra berkaitan dengan cerita, plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang, penceritaan, dan bahasa atau gaya bahasa. Sementara itu, unsur ekstrinsik merupakan unsur-unsur yang berada di luar karya sastra tetapi secara tidak langsung dapat mempengaruhi bangunan atau sistem organisme dalam karya sastra (Nurgiyantoro, 1995:23). Unsur-unsur ekstrinsik karya sastra meliputi keadaan subjektifitas individu pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang semuanya itu akan mempengaruhi karya sastra yang ditulisnya. Keadaan di lingkungan pengarang seperti ekonomi, politik, dan sosial juga akan berpengaruh terhadap karya sastra, hal itu, merupakan unsur-unsur ekstrinsik karya sastra Wellek dan Werren (dalam Nurgiyantoro, 1995:24). Adapun yang menjadi objek penelitian psikologi sastra adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan perilaku nyata (psikologi) tokoh dalam karya sastra, psikologi pembaca, maupun psikologi penulis ketika melakukan kreatif (saat menciptakan karya sastra). pengarang akan menangkap gejala jiwa kemudian dioalah ke dalam teks dan dilengkapi dengan kejiwaannya. Karena pada dasarnya kajian psikologi sastra adalah kajian sastra yang memandang karya sebagai

5 aktivitas kejiwaan. Untuk mengungkapkan isi dalam karya sastra khususnya novel, pengarang menghadirkan melalui penampilan para tokoh. Tokoh merupakan pelaku cerita. Cerita dalam roman akan menjadi hidup dengan kehadiran para tokoh. lengkap dengan segala konflik yang dialaminya. Walaupun tokoh-tokoh itu fiktif belaka, pada umumnya mereka digambarkan dengan ciri-ciri yang berhubungan dengan kepribadian mereka, perilaku dan tindakan, yang mirip dengan manusia pada dunia nyata. Hal ini menunjukkan bahwa unsur tokoh penting dalam rangka jalinan unsur lain, yakni: alur, tema, perwatakan, latar, sudut pandang, dan gaya bahasa (Nurgiyantoro, 1995:23). Psikologi behaviorisme merupakan aliran psikologi yang menekankan pada perilaku yang diakibat oleh adanya suatu rangsangan tertentu. Rangsangan tersebut mempengaruhi perilaku seseorang. Behaviorisme juga merupakan aliran yang revolusioner, kuat dan berpengaruh serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam (Koswara, 1991:69). Sikap atau tingkah laku seseorang merupakan suatu konsep yang mammpu menjembatani keadaan psikologis seseorang dengan sasran prestasinya sebagai salah satu dari konsep kawasan efektif (Rochmadi, 2002:17). Penelitian kali ini menggunakan kajian teori psikologi behaviorisme, peneliti ingin mengkaji lebih dalam tentang perubahan kepribadian tokoh utama dalam novel Djikir Jantung Fatimah karya Naning Pranoto karena peneliti melihat perilaku serta perubahan tokoh utama yang berada dalam novel tersebut menceritakan beberapa perubaha kepribadian oleh adanya suatu rangsangan tertentu. Menurut Skinner (dalam Koswara, 1991:77) menyatakan bahwa individu

6 adalah organisme yang memperoleh perbendaharaan tingkah lakunya melalui belajar. Dia bukanlah agen penyebab tingkah laku, melainkan tempat kedudukan atau suatu point di mana fator-faktor lingkungan dan bawaan yang khas secara bersama menghasilkan akibat (tingkah laku) yang khas pula pada individu tersebut. Pada penelitian ini, penulis akan mengambil objek berupa novel karya Naning Pranoto yang berjudul Dzikir Jantung Fatimah, dengan judul penelitian Analisis Perubahan Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel Dzikir Jantung Fatimah karya Naning Pranoto dengan kajian psikologi behaviorisme B.F.Skinner. Alasan penulis memilih novel Dzikir Jantung Fatimah karya Naning Pranoto karena peneliti melihat fenomena-fenomena yang berada dalam isi novel terutama terhadap perubahan kepribadian tokoh utama (Ayu). Seorang anak baru berusia 16 tahun dengan sepatu besi yang menyangga kaki kanannya karena diserang penyakit polio dalam menghadapi kelakuan seorang ibu yang tak punya pekerjaan namun selalu saja berperilaku materialistis. Oleh sebab itu, untuk menganalsis novel tersebut peneliti menggunakan kajian psikologi behaviorisme. Naning Pranoto adalah seorang penyair asal Indonesia. Beliau telah menghasilkan beberapa puluhan novel, buku anak-anak, tekxbook, serta ratusan cerpen yang dimuat di dalam berbagai media massa. Salah satu novelnya yang berjudul Dzikir Jantung Fatimah yang di terbitkan oleh Diva Press yang berjenderkan novel sastra serta islami. Novel Dzikir Jantung Fatimah sangat menarik dijadikan bahan kajian dilihat dari isi.

7 Novel Dzikir Jantung Fatimah karya Naning Pranoto menceritakan kisah pergulatan batin seorang gadis bersepatu besi dengan menyangga kaki kanannya dalam menghadapi seorang ibu yang tak punya pekerjaan, namun selalu saja bersikap materialistis. Meski keterbatasan fisik itu membuat menyerah di awal, namun tokoh utama dalam novel ini menemukan kembali tekad dan semangatnya melalui keteladannya terhadap Fatimah az-zahra: Berdzikir. Penelitian tentang perubahan tokoh utama, sebelumnya pernah diteliti oleh Shuba (2008), dengan judul Studi Perubahan Sosial pada Tokoh Utama Tiga Novel Seri Cerita Kenangan karya NH. Dini dengan tujuan penelitian untuk mendapatkan deskripsi tentang kondisi sosial masyarakat dan perubahan sosial yang di akibatkan oleh adanya kondisi sosial itu sendiri. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa setiap perubahan baik itu pemikiran, atau perubahan tingkah laku disebabkan adanya kondisi sosial yang melatar belakangi cerita dalam novel. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Najiah (2003) dengan judul penelitian Kajian Psikologi Behavioristik dalam Novel Katak Hendak Jadi Lembu karya Nur ST. Iskandar dengan tujuan mendeskripsikan watak tokoh utama dan perkembangan watak tokoh utama. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa (1) watak tokoh utama sombong, kasar, emarah, selalu ingin dihormati, egois dan sombong; (2) perkembangan watak tokoh yang dimiliki oleh tokoh utama yang bersifat statis yang terdapat di awal, tengah, dan akhir cerita. Sedangkan yang bersifat dinamis yang terdapat di awal cerita berupa kasra, gila, hormat, dan egois, kemudian di tengah cerita berupa marah, dan tida peduli,

8 selanjutnya yang terdapat di akhir cerita berupa pembohong, pemalas, dan pencuri. Berbeda halnya dengan penelitian selanjutnya, jika penelitian nomor satu lebih menekankan pada Studi Perubahan Sosial pada Tokoh Utama Tiga Novel Seri Cerita Kenangan karya NH. Dini dan penelitian nor dua menekankan Kajian Psikologi Behavioristik dalam Novel Katak Hendak Jadi Lembu karya Nur ST. Iskandar, maka penelitian selanjutnya lebih kepada Analisis Perubahan Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel Djikir Jantung Fatimah karya Naning Pranoto dengan pengkajian teori psikologi behaviorisme. Melalui hasil penelitian tersebut diharapkan dapat menambah wawasan tentang perubahan perilaku dalam karya novel serta dapat dijadikan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut. 1) Bagaimanakah faktor perubahan kepribadian tokoh utama dalam novel Dzikir Jantung Fatimah karya Naning Pranoto? 2) Bagaimanakah dampak perubahan kepribadian tokoh utama dalam novel Djikir Jantung Fatimah karya Naning Pranoto? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Mendeskripsikan faktor perubahan kepribadian tokoh utama dalam novel

9 Dzikir Jantung Fatimah karya Naning Pranoto. 2) Mendeskripsikan dampak perubahan kepribadian tokoh utama dalam novel Dzikir Jantung Fatimah karya Naning Pranoto. 1.4 Manfaat Hasil Penelitian Berdasarkan latar belakang dan masalah yang telah dikemukakan di atas maka dalam penelitian ini diupayakan untuk memperoleh hasil yang memadai agar dapat dijadikan bahan pengetahuan mengenai perubahan perilaku tokoh yang terdapat dalam karya sastra pada umumnya. Adapun manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.5.1 Manfaat Teoretis Dengan penggunaan teori psikologi khususnya behaviorisme B.F Skinner dalam analisis novel Dzikir Jantung Fatimah karya Naning Pranoto, maka manfaat teoretis penelitian ini adalah sebagai berikut. a) Sebagai sarana kajian peneliti dalam menerapkan serta menilai salah satu dalam karya sastra. b) Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan-perkembangan penerapan ranah ilmu sastra serta studi tentang sastra khususnya tentang novel. c) Memperkaya kajian penilaian sastra khususnya yang berobjek dalam novel Dzikir Jantung Fatimah karya Naning Pranoto. d) Menambah khasanah pustaka sastra Indonesia agar nantinya dapat digunakan sebagai sumber penelitian sastra selanjutnya.

10 1.5.2 Manfaat Praktis Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan praktis kepada penelitian selanjutnnya. Adapun manfaat secara praktisnya adalah sebagai berikut. a) Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai kajian studi interdisiplin ilmu sastra dengan bidang ilmu yang lainnya. b) Bagi membaca dapat menambah informasi dan pengetahuan untuk meningkatkan wawasan pengetahuan tentang perubahan perilaku tokoh serta unsur-unsur yang terdapat dalam karya sastra melalui novel Dzikir Jantung Fatimah. c) Sebagai bahan untuk pelajaran agar memiliki suatu kepedulian pendidikan yang baik dalam keluarga, masyarakat dan negara. 1.6 Penegasan Istilah Untuk menghindari terjadinya perbedaan penafsiran antara penelitian dan pembaca terdapat istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka dari itu perlu adanya penegasan istilah. Beberapa istilah yang perlu ditegaskan dalam penelitian ini sebagai berikut. 1) Analisis Merupakan usaha untuk menguraikan suatu pokok atas berbagai penelaahan 2) Perubahan Perubahan adalah bagian dari jiwa manusia yang membangun keberadaan manusia menjadi satu, tidak terpecah dalam fungsi-fungsi. Perubahan itu

11 terjadi karena dipengaruh oleh beberapa faktor seperi faktor gangguan fisik, lingkungan sosial budaya, maupun diri sendiri (Yusuf dan Nurihsan, 2007:11). 3) Psikologi sastra Psikologi sastra adalah kajian sastra yang memandang karya sastra sebagai aktifitas kejiwaan. Karya sastra dipandang sebagai fenomena psikologis, yang menampilkan aspek-aspek kejiwaan melalui tokoh-tokohnya (Endraswara, 2013:96). 5) Novel Novel merupakan suatu cerita prosa fiksi dengan panjang tertentu, yang melukiskan para tokoh, gerak serta adegan kehidupan nyata yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut (Sugiarti, 2002:114).