Perancangan Serial Stepper

dokumen-dokumen yang mirip
Wireless Infrared Printer dengan DST-51 (Komunikasi Infra Merah dengan DST-51)

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only)

PORT SERIAL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51

PANDUAN DASAR MIKROKONTROLER KELUARGA MCS-51

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Perangkat Keras (Hardware)

PERTEMUAN. KOMUNIKASI MIKROKONTROLER 89C51 DENGAN KOMPUTER (Lanjutan)

Mikrokontroler 89C51 Bagian II :

Pertemuan 10 Arsitektur Mikrokontroler 8051

Gambar Komunikasi serial dengan komputer

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

Percobaan 6. SERIAL INTERFACE Menggunakan DT-51 MinSys

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

Timer Counter. D3 Telekomunikasi.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Organisasi Sistem Komputer. Port Serial

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi :

REGISTER-REGISTER Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

TIMER DAN COUNTER MIKROKONTROLER ATMEL

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

Tabel 1. Karakteristik IC TTL dan CMOS

MODE OPERASI TIMER/COUNTER. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

DT-51 Application Note

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT. dimmer atau terang redup lampu dan pengendalian pada on-off lampu. Remote

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

PERTEMUAN TIMER & COUNTER MIKROKONTROLER 89C51

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR...

DT-51 Application Note

4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER. program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

DT-AVR Application Note

KUIS Matakuliah Mikrokontroler Dosen Pengampu: I Nyoman Kusuma Wardana, M.Sc.

DT-51 Application Note

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang.

BAB III PERANCANGAN. Hexa menjadi kode Braille. Mikrokontroller AT89C51. Soundcard

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

PENGUKURAN CURAH HUJAN DENGAN PENGIRIMAN DATA MELALUI SMS

DT-51 Application Note

RANCANG BANGUN PEMANTAUAN INFUS PASIEN SECARA TERPUSAT BERBASIS MIKROKONTROLER

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu

MAKALAH. Timer atau Counter 0 dan 1. Oleh : Rizky Dwi N ( ) Satrio Teguh Yulianto ( ) D3 TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB III RANCANGAN SISTEM. dirancanag. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

TUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer

Tabel Perbandingan ROM dan RAM pada beberapa seri ATMEL

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. harus dilakukan pengujian terhadap masing-masing alat dan sofware, adapun

BAB III METODE PENELITIAN

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51

Percobaan 8 INTERFACE MIKROKONTROLER DAN KOMPUTER SECARA SERIAL

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut :

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS

PC-Link Application Note

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DT-51 Application Note

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

DT-51 Application Note

de KITS Application Note AN18 - How 2 Use de KITS SPC Stepper Motor with StarTech PPI Card

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Pengujian terhadap sistem yang telah dibuat dilakukan untuk mengetahui

Perancangan Dan Pembuatan Robot Beroda Dan Berlengan Yang Dilengkapi Dengan Kamera Video Berbasis Mikrokotroler AT89S51

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS MOBILE-ROBOT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

DT-AVR Application Note

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

de KITS Application Note AN19 - How 2 Use de KITS SPC DC Motor with StarTech PPI Card

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

Transkripsi:

Perancangan Serial Stepper ini : Blok diagram dari rangakaian yang dirancang tampak pada gambar dibawah Komputer Antar Muka Peralatan luar Komputer Komputer berfungsi untuk mengendalikan peralatan luar, dengan peralatan luar yang dimaksud adalah motor stepper. Spesifikasi program yang dirancang memiliki kemampuan sebagai berikut : Mengatur kecepatan motor stepper Mengendalikan putaran motor secara manual melalui keyboard Menjalankan motor secara kontinu Antar Muka Antar muka berfungsi untuk mengkonversi data serial yang diterma dari komputer diubah menjadi data data untuk mengendalikan motor stepper Antar muka terdiri dari dua unit rangkaian : Rangkaian Mikrokontroler Rangkaian Driver Motor stepper Antar Muka Mikrokontroler Driver motor Stepper Mikrokontroler Mikrokontroler berfungsi untuk mengkonversi data serial yang diterima menjadi data paralel yang kemudian dikirimkan ke driver motor stepper. Model komunikasi serial yang digunakan yaitu komunikasi asinkron. Model paket komunikasi asinkron tampak seperti gambar dibawah ini : Dari gambar dibawah terlihat format bit pengiriman data serial asynchronous. selalu rendah selalu high Start D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 PARITY STOP STOP Gambar 3 Format komunikasi asinkron

Dalam komunikasi asinkron dikenal dengan istilah Baudrate yaitu banyaknya data baud yang dikirim perdetik dikenal dengan satuan Bps Motor stepper yang akan dikendalikan memiliki spesifikasi sebagai berikut : kecepatan maksimum 2 (dua) putaran perdetik Putaran perstep motor sebesar 6 derajat maka untuk satu putaran dibutuhkan 360/6 = 60 data Dari spesifikasi diatas maka kecepatan pergantian data maksimum yaitu 1/(2*60) = 8,3 ms (1) Baudrate minimum yaitu: 1/8,3 ms > 120,5 Bps (2) Baudrate yang akan digunakan 4800 Bps Perancangan Perangkat lunak Mikrokontroler Program yang digunakan menggunakan bahasa assembly Intel MCS-51. Program yang akan dirancang mempunyai kemampuan membaca data dari komputer melalui port serial kemudian mengolah data yang diterima kemudian mengirimkan ke port paralel yang terhubung ke rangkaian driver motor stepper. Diagram Alir program mikro sebagai berikut : Start Init Ambil Data dari port serial Baca data kecepatan motor Konversi ke dalam waktu Baca Model pengontrolan Manual/ otomatis Subrutin manual Subrutin otomatis Flowchart program di Mikrokontroler

Untuk pengaturan kecepatan hanya untuk pengaturan otomatis sedangkan untuk manual digunakan kecepatan default yaitu 20 rpm Sesuai dengan spesifikasi motor yang dikendalikan telah didapat data bahwa kecepatan motor maksimum yaitu 2 putaran perdetik maka dalam satu menit banyak putaran maksimum : 2*60 = 120 putaran/menit (3) Dengan demikian data jangkah kecepatan motor yaitu dari 1 120. Sesuai dengan perhitungan diawal kecepatan maksimum pergantian data yaitu setiap 8,3 milidetik. Rasio pertambahan waktu untuk mengurangi kecepatan motor yaitu delay = 8,3*n (4) Bila n makin besar maka makin lambat putaran motor yang dihasilkan Misal kecepatan putar diinginkan 4 rpm maka waktu untuk pergantian data yaitu : 8,3 * 4 = 33,2 milidetik = 33 milidetik (5) Perancangan Perangkat Lunak Mikrokontroler Perangkat mikrokontroler supaya dapat bekerja harus diisi program. Seperti telah dijelaskan diawal bahasa yang akan digunakan yaitu bahasa assembly Keluarga Intel MCS 51. Telah dijelaskan di bab II supaya mikrokontroler dapat berhubungan dengan komputer perlu dilakukan inisialisasi register SCON, TCON, TMOD dan TH1. Register TCON berfungsi untuk mengaktifkan timer, register TMOD untuk mengatur mode timer, TH1 untuk menginisialisasi baud rate komunikasi serial dari mikrokontroler sedangkan register SCON untuk mengaktifkan port serial dari mikrokontroler. Mengatur Register SCON Format Register SCON sebagai berikut : MSB LSB SMO SM1 SM2 REN TB8 RB8 T1 R1 Detail fungsi masing masing bit telah dijelaskan di BAB II. Telah dijelaskan diatas komunikasi yang kita gunakan yaitu komunikasi asynchronous dengan baud rate sebesar 4800 Bps. Untuk komunikasi asynchronous mode yang digunakan yaitu mode 1, (UART 8 bit). Maka SM0 = 0, SM1 = 1, SM2 = 1. REN = 1, RB8 dan TB8 berfungsi untuk untuk menampung bit stop, bila RB8 bernilai 1 maka data diterima benar sebaliknya bila RB8 bernilai 0 maka data diterima salah dan RI tidak menjadi 1 meskipun SBUF sudah berisi data dari port serial. TB8 sebagai bit paritas yaitu untuk menampung bit ke 9. Disini bit paritas tidak digunakan sebagai default bit RB8 dan TB8 diberi nilai 0.

Bit TI berfungsi sebagai flag bila data telah komplit dikirim dan RI juga berfungsi sama seperti TI hanya bedanya untuk menandai bahwa data telah komplit diterima. Maka SCON = 01110000b Mengatur register TCON Format register TCON MSB LSB TF1 TR1 TF0 TR0 IE1 IT1 IE0 IT0 Register TCON berfungsi untuk mengaktifkan timer dan untuk mengaktifkan cukup dengan menset /atau merubah nilai bit dari 0 menjadi yaitu bit TR1. Mengatur Register TMOD Format register TMOD MSB LSB Timer/counter 1 Timer/counter 0 GATE C/T M1 M0 GATE C/T M1 M0 Register TMOD berfungsi untuk mengatur mode dari timer. Timer untuk komunikasi serial digunakan timer 1 dengan mode 1 yaitu auto reload 8 bit. Bit gate diisi 0 dan bit C/T diisi 0. Maka isi TMOD = 00010000b Mengatur register TH1 Register TH1 untuk mendefinisikan baud rate dari komunikasi serial yang kita gunakan. Formula untuk menghitung baud rate yaitu : (K * FREKUENSI OSCILATOR TH1 = 256 - (7) (384* BAUD RATE) Rangkaian yang dirancang menggunakan Frekuensi oscilator 11,0592 Mhz, k diisi 1 maka nilai TH1 didapat : 6 1*11,0592.10 256 = 250 d = 0FAh (8) 384* 4800

Flowchart inisialiasi Bahasa untuk memprogram mikro digunakan bahasa assembler MCS-51. Sesuai dengan rancangan yang dibuat diatas maka flowchart untuk inisialisasi awal sebagai berikut : Start Ambil data dari SBUF Isi SBUF=stack T Y Baca model pengontrol Rutin control Flowchart Inisialisasi

Inisialisasi Baca kode pengontrolan Kode otomatis Baca kecepatan yang diinginkan Kode komunikasi selesai Kode manual Kode arah putaran Baca kode tombol Rutin putar kiri Rutin putar kanan Rutin putar kiri Rutin stop Rutin putar kanan Tombol masih ditekan Tombol masih ditekan Ada penekanan tombol? Ada penekanan tombol? Selesai Kode untuk Rutin Putar Motor Flowchart baca mode pengontrolan Data digital untuk menggerakkan motor stepper : Memutar ke kanan step 1 0 0 1 1 step 2 1 0 0 1 step 3 1 1 0 0 step 4 0 1 1 0 step 5 0 0 1 1 Memutar ke kiri step 1 0 0 1 1 step 2 0 1 1 0 step 3 1 1 0 0 step 4 1 0 0 1 step 5 0 0 1 1 Pergantian data untuk setiap stepnya disesuaikan dengan kecepatan yang dmasukkan. Data diatas akan dibuat dalam suatu subrutin khusus dan kode untuk memanggil subrutin untuk memutar ke kanan yaitu 027H dan ke kiri 0C6H. Pemberian kode 027H dan 0C6H tidak aturan khusus, sehingga bila diinginkan kode dapat diganti begitu pula kode yang dikirimkan oleh komputer disesuaikan dengan di program di mikrokontroler.

Perancangan perangkat lunak di komputer Bahasa yang digunakan di komputer yaitu gabungan bahasa pascal dan bahasa assembler 8088. Bahasa assembler digunakan untuk menginisialisasi port serial komputer. Sedangkan bahasa pascal digunakan untuk untuk mengontrol pergerakan motor. Flowchart Perangkat lunka di komputer. Mirip dengan di mikrokontroler langkah awal kita menginisialiasi port serial komputer dan mengatur baud rate komputer sama dengan mikrokontroler yaitu 4800 Bps. Setelah port serial komputer diinisialisasi komputer mengirim data ke mikrokontroler yaitu 5 buah data integer untuk mengaktifkan komunikasi antara mikro dan komputer. Dibawah ini tampak flowchart dari program yang dibuat: Start Inisialisasi Port Serial Baud rate = 4800 Kirim data integer Baca Data balasan dari mikro Data dikirim sama dengan diterima Kirim kode pengontrolan Selesai Inisialiasi port serial komputer. Menginisialisasi port serial komputer menggunakan pelayanan interupsi 14H. dan kode pengontrolan seperti baudrate, mode komunikasi, dimasukkan ke register AH. Untuk menentukan port yang digunakan dimasukkan ke register DX. Nilai yang dimasukkan ke register AH sebagai berikut :

Baud rate Parity Stop Data bits 7 6 5 Bps 4 3 2 1 0 0 0 0 110 X 0 None 0 1 1 0 7 0 0 1 150 0 1 odd 1-2 1 1 8 0 1 0 300 0 1 1 600 1 0 0 1200 1 0 1 2400 1 1 0 4800 1 1 1 9600 Komunikasi serial komputer ada dua yaitu COM 1 dan COM 2 dan untuk memilih jalur komuniksi yang digunakan menggunakan register DX. Untuk COM 1 DX diisi nilai 0 dan untuk COM 2 nilai DX diisi 1. Telah diuraikan diatas kecepatan komunikasi dipilih 4800 bps. Parity tidak digunakan, stop bit dipilih yang 2 (dua) dan data bits 8 maka isi register AH yaitu 11000100B = 0C4H. Kode Pengontrolan Kode pengontrolan yang dirancang terdiri dari menu : Pengaturan kecepatan motor Putar motor kontinu ke kiri Putar motor kontinu ke kanan Putar motor perlangkah ke kiri Putar motor perlangkah ke kanan. Bila keluar program tekan tombol Esc. Kode pengontrolan motor ke kanan 27H dan ke kiri C6H maka dari komputer untuk memutar motor ke kanan dikirim kode 27H. Kecepatan motor yang dikontrol bergantung kecepatan pengiriman kode yang dikirim 27H atau C6H. Untuk mengatur kecepatan motor digunakan rumus (5). Kecepatan yang didapat akan dibulatkan dan angka hasil pembulatan akan dimasukkan ke sintaks delay(n). Perancangan perangkat keras Ada dua bagian perangkat keras yang digunakan yaitu rangkaian pengontrol dan rangkaian driver motor stepper. Rangkaian kontrol Rangkaian kontrol berfungsi untuk mengatur pergerakkan dari motor stepper. Komponen utama yang digunakkan yaitu IC ATMEL 89C51 dan IC MAX 232. Rangkaian Pembangkit Frekuensi Untuk Pembangkit detak dari IC ATMEL 89C51 digunakan kristal sebesar 11,0592 MHZ dan 2 komponen tambahan kapasitor keramik 27 PF. Rangakaian yang digunakan tampak pada gambar dibawah ini :

Rangkaian pembangkit frekuensi ATMEL 89C51 Rangkaian Reset Rangkaian reset diperlukan bila terjadi konflik pada program dikarenakan ada kebocoran arus listrik atau ada komponen yang rusak sehingga proses kontrol terjadi konflik atau hang. Untuk rangkaian reset tampak pada gambar dibawah ini VCC 100 NF Pin Reset Rangkain reset Rangkaian komunikasi serial ke komputer 2 3 5 7 3 2 5 7 Rangkaian serial ke komputer dari mikro pin yang dihubungkan Yang perlu diperhatikan disini dalam membuat kabel serial yaitu pin no 2 DB9 yang terhubung ke komputer dihubungkan ke pin no 3 DB9 yang ke mikro begitu juga sebaliknya.

Rangkaian driver Rangkaian driver dibutuhkan karena arus yang dihasilkan oleh mikrokontroler sangat kecil dan tidak mampu menggerakkan motor yang dikontrol sehingga dibutuhkan suatu rangkaian penguat yang disesuaikan dengan motor yang dikontrol. Motor yang dikontrol mempunyai spesifikasi arus dan tegangan sebagai berikut : Arus Minimum 500 ma Tegangan kerja 12 V 4 pin data input dengan arus minimum 500 ma Merujuk spesifikasi diatas maka dipilih transistor darlington yang mampu mengalirkan arus yang besar. Jenis darlington yaitu TIP 122 yang mempunyai spesifikasi sebagai berikut : Arus kerja maximum 2 A Tegangan kerja 5 V 80 V Arus untuk mengaktifkan minimum 5 ua Sesuai spesifikasi diatas maka TIP 122 memenuhi syarat untuk dapat menggerakkan motor yang dikontrol. Untuk menghindari arus balik dari motor yang dapat merusakkan transistor darlington di rangkaian driver ditambahkan dioda penyearah. Rangkaian driver motor stepper tampak pada gambar dibawah ini : Gambar rangkaian driver motor stepper Rangkaian driver diatas dihubungkan ke Port 1 dari rangkaian kontrol,