RANCANG BANGUN KINCIR ANGIN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK SUMBU VERTIKAL SAVONIUS PORTABEL MENGGUNAKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK SKALA KECIL MENGGUNAKAN KINCIR ANGIN SUMBU VERTIKAL LENZ2 PORTABEL

Rancang Bangun Generator Magnet Permanen Untuk Pembangkit Tenaga Listrik Skala Kecil Menggunakan Kincir Angin Savonius Portabel

Rancang Bangun Kincir Angin Sumbu Vertikal Pembangkit Tenaga Listrik Portabel

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SUMBU VERTIKAL UNTUK PENERANGAN RUMAH TANGGA DI DAERAH PESISIR PANTAI

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM

UNJUK KERJA TURBIN ANGIN SAVONIUS DUA TINGKAT EMPAT SUDU LENGKUNG L

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH. Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta

PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN PROTOTIPE SKEA MENGGUNAKAN ROTOR SAVONIUS DAN WINDSIDE UNTUK PENERANGAN JALAN TOL

SISTEM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL SAVONIUS DENGAN BLADE TIPE L

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH

PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL TIPE SAVONIUS TUGAS AKHIR

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN. yang penulis rancang ditunjukkan pada gambar 3.1. Gambar 3.

PROTOTYPE GENERATOR MAGNET PERMANEN MENGGUNAKAN KUMPARAN STATOR GANDA

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

PENGARUH VARIASI SUDUT BLADE AIRFOIL CLARK-Y FLAT BOTTOM PADA UNJUK KERJA KINCIR ANGIN Horizontal Axis Wind Turbine (HAWT) DENGAN KAPASITAS 500 WATT

PERANCANGAN TURBIN ANGIN TIPE SAVONIUS L SUMBU VERTIKAL. Hendra Darmawan Penulis, Program Studi Teknik Elektro, FT UMRAH,

BAB II LANDASAN TEORI

PRINSIP KERJA TENAGA ANGIN TURBIN SAVOUNIUS DI DEKAT PANTAI KOTA TEGAL

Studi Simulasi dan Eksperimental Pengaruh Pemasangan Plat Bersudut Pada Punggung Sudu Terhadap Unjuk Kerja Kincir Angin Savonius

ANALISIS KINERJA KINCIR ANGIN SEDERHANA DENGAN DUA SUDU POROS HORIZONTAL

DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN SATU FASA TIPE AXIAL. Hasyim Asy ari 1, Jatmiko 1, Acuk Febrianto 2

MAKALAH PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TIPE HORISONTAL DUA KIPAS DELAPAN BILAH DENGAN GENRATOR AXIAL. Disusun Oleh : WAHYU SETIAWAN D

Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH SUDUT PITCH TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN DARRIEUS-H SUMBU VERTIKAL NACA 0012

SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SKALA KECIL PADA BANGUNAN BERTINGKAT

Generator Magnet Permanen Sebagai Pembangkit Listrik Putaran Rendah

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN

Perancangan Prototype Generator Magnet Permanen 1 Fasa Jenis Fluks Aksial pada Putaran Rendah

PERANCANGAN TURBIN STRAIGHT BLADE DARRIEUS DENGAN TIGA SUDU

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK SEPEDA STATIS TUGAS AKHIR. Diajukan oleh: MUHAMMAD D

DESAIN JARAK STATOR DENGAN ROTOR YANG PALING OPTIMAL PADA GENERATOR MAGNET PERMANEN

MAKALAH ACUK FEBRI NURYANTO D

Studi Eksperimental tentang Karakteristik Turbin Angin Sumbu Vertikal Jenis Darrieus-Savonius

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Jalan Ahmad Yani No. 200 Pabelan Kartasura Sukoharjo

RANCANG BANGUN GENERATOR MAGNET PERMANEN FLUKS AKSIAL TIGA FASE BERDAYA KECIL

1. BAB I PENDAHULUAN

DESAIN MODEL TURBIN ANGIN EMPAT SUDU BERBASIS SILINDER SEBAGAI PENGGERAK POMPA AIR

DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN ATAU BAYU (PLTB)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN KINCIR ANGIN TIPE HORIZONTAL AXIS WIND TURBINE (HAWT) UNTUK DAERAH PANTAI SELATAN JAWA

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN KINCIR ANGIN TIPE HORIZONTAL AXIS WIND TURBINE (HAWT) UNTUK DAERAH PANTAI SELATAN JAWA

Perancangan, Pembuatan dan Pengujian Prototipe SKEA Menggunakan Rotor Savonius dan Windside untuk Penerangan Jalan Tol

PROTOTIPE GENERATOR MAGNET PERMANEN AXIAL AC 1 FASA PUTARAN RENDAH SEBAGAI KOMPONEN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO

RANCANG BANGUN KINCIR ANGIN SAVONIUS UNTUK MEMBANGKITKAN ENERGI LISTRIK SKALA KECIL

PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGGERAK MULA MIKROHIDRO TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE 4 KUTUB ABSTRAKSI

PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI MAGNET PERMANEN SATU FASE KECEPATAN RENDAH

Aspek Perancangan Generator Magnet Permanen Fluks Aksial 1 Fasa Untuk Mengakomodir Kecepatan Putar RPM

Prestasi Kincir Angin Savonius dengan Penambahan Buffle

Gambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional

Pengujian Kincir Angin Horizontal Type di Kawasan Tambak sebagai Energi Listrik Alternatif untuk Penerangan

Desain Turbin Angin Sumbu Horizontal

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN KINCIR ANGIN TIPE AXIAL SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISRIK

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Sementara tingginya kebutuhan

OPTIMASI DAYA TURBIN ANGIN SAVONIUS DENGAN VARIASI CELAH DAN PERUBAHAN JUMLAH SUDU

Pembangkit Listrik Tenaga Angin dengan Memanfaatkan Kecepatan Angin Rendah

PROTOTIPE TURBIN ANGIN SUMBU TEGAK SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK RAMAH LINGKUNGAN

PEMBANGKIT LISRIK TENAGA ANGIN. Nama : M. Beny Djaufani ( ) Ardhians A. W. ( Benny Kurnia ( Iqbally M.

Makalah Pembangkit listrik tenaga air

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Telah diketahui bahwa saat

SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik EKAWIRA K NAPITUPULU NIM

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

STUDI EKSPERIMENTAL SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK PADA VERTICAL AXIS WIND TURBINE

DESIGN AND MANUFACTURE OF PROTOTYPES DUA TIPE ROTOR TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL SEBAGAI OBJEK PENELITIAN STUDI EKSPERIMENTAL

Turbin angin poros vertikal tipe Savonius bertingkat dengan variasi posisi sudut

Analisa Peletakan Multi Horisontal Turbin Secara Bertingkat

PENGARUH VARIASI SUDUT BLADE ALUMINIUM TIPE FALCON TERHADAP UNJUK KERJA KINCIR ANGIN Horizontal Axis Wind Turbines (HAWT) DENGAN KAPASITAS 500 WATT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGGUNAAN KINCIR ANGIN SAVONIUS sebagai SUMBER ENERGI LISTRIK

ANALISIS EFISIENSI JUMLAH BLADE PADA PROTOTYPE TURBIN ANGIN VENTURI

1BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah baterai. Baterai memberikan kita sumber energi listrik mobile yang

BAB I PENDAHULUAN. maka semakin maju suatu negara, semakin besar energi listrik yang dibutuhkan.

MODIFIKASI ALTERNATOR MOBIL MENJADI GENERATOR SINKRON 3 FASA PENGUAT LUAR 220V/380V, 50Hz. M. Rodhi Faiz, Hafit Afandi

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin

DESAIN DAN UJI KINERJA GENERATOR AC FLUKS RADIAL MENGGUNAKAN 12 BUAH MAGNET PERMANEN TIPE NEODYMIUM (NdFeB) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MINI POWER STATION : NANOHIDRO BIDANG KEGIATAN: PKM-KARSA CIPTA

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN KINCIR ANGIN SAVONIUS TIPE L SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN

DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA ABSTRAKSI

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN FLYWHEEL MAGNET SEPEDA MOTOR DENGAN 8 RUMAH BELITAN SEBAGAI GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH SUDU TERHADAP TORSI DAN PUTARAN TURBIN SAVONIUS TYPE U

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

PERANCANGAN KINCIR TERAPUNG PADA SUNGAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

ANALISA GENERATOR 3 PHASA TIPE MAGNET PERMANEN DENGAN PENGGERAK MULA TURBIN ANGIN PROPELLER 3 BLADE UNTUK PLTB

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT. perancangan pembuatan simulasi listrik, Pada perancangan sistem simulasi ini di

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

Transkripsi:

Rancang Bangun Kincir Angin Yusuf Choirul RANCANG BANGUN KINCIR ANGIN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK SUMBU VERTIKAL SAVONIUS PORTABEL MENGGUNAKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN 1) Yusuf Ismail Nakhoda, 2) Chorul Saleh 1,2) Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Malang ABSTRAK Pemanfaatan energi angin di Indonesia untuk saat ini masih tergolong rendah namun punya potensi yang sangat besar. Salah satu penyebabnya adalah karena kecepatan angin rata-rata di wilayah Indonesia tergolong kecepatan angin rendah, yaitu berkisar antara 3 m/s hingga 5 m/s sehingga sulit untuk menghasilkan energi listrik dalam skala besar. Meskipun demikian, potensi angin di Indonesia tersedia hampir sepanjang tahun, sehingga memungkinkan untuk dikembangkan sistem pembangkit listrik skala kecil. Inovasi dalam memodifikasi kincir angin perlu dikembangkan agar pada kondisi kecepatan angin yang rendah dapat menghasilkan energi listrik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan kajian teknis terhadap mesin konversi energi yang dapat digunakan untuk memanfaatkan sumber energi angin secara optimal dalam menghasilkan energi listrik. Untuk itu, dalam penelitian ini dikembangkan prototipe dengan melakukan rancang bangun kincir angin pembangkit tenaga listrik sumbu vertikal model Savonius menggunakan generator magnet permanen dengan konstruksi dibuat secara portabel, sehingga dapat dirakit dan dipindah-pindah dengan mudah serta dapat menghasilkan energi listrik yang maksimal dengan memanfaatkan kecepatan angin yang relatif rendah. Kata kunci : kincir angin sumbu vertikal, Savonius, generator magnet permanen, portabel. Pengembangan energi terbarukan dapat dijadikan unggulan untuk mendampingi atau mensubstitusi pengggunaan bahan bakar minyak. Pengkajian energi ini mutlak dilakukan agar tidak terjadi krisis energi. Melalui kajian mesin konversi energi maka energi terbarukan di Indonesia dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kebutuhan energi di dalam menunjang keberlangsungan pembangunan dan kebutuhan manusia di bidang energi. Salah satu pemanfaatan energi terbarukan yang saat ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan adalah energi angin. Energi ini merupakan energi yang bersih dan dalam proses produksinya tidak mencemari lingkungan. Perkembangan energi angin di Indonesia untuk saat ini masih tergolong rendah. Salah satu penyebabnya adalah karena kecepatan angin rata-rata di wilayah Indonesia tergolong kecepatan angin rendah, yaitu berkisar antara 3 m/s hingga 5 m/s sehingga sulit untuk menghasilkan energi listrik dalam skala besar. Meskipun demikian, potensi angin di Indonesia tersedia hampir sepanjang tahun,sehingga memungkinkan untuk dikembangkan sistem pembangkit listrik skala kecil. Salah satu bentuk kincir angin yang relatif mudah dibuat adalah kincir angin dengan sumbu vertikal. Kincir angin jenis ini berputar dengan memanfaatkan kecepatan angin dari berbagi arah dan mudah dikonversi untuk membangkitkan energi listrik. Kincir Angin Kincir angin merupakan sebuah alat yang digunakan dalam Sistem Konversi Energi Angin (SKEA). Kincir angin berfungsi merubah energi kinetik angin menjadi energi mekanik berupa putaran poros. Putaran poros tersebut kemudian digunakan untuk beberapa hal sesuai dengan kebutuhan seperti memutar dinamo atau generator untuk menghasilkan listrik. Desain dari kincir/turbin angin sangat banyak macam jenisnya, berdasarkan bentuk rotor, kincir angin dibagi menjadi dua tipe, yaitu Turbin Angin Sumbu Mendatar (Horizontal Axis Wind Turbine) dan Turbin Angin Sumbu Vertikal (Vertical Axis Wind Turbine) (Daryanto, 2007). Turbin angin sumbu vertikal merupakan turbin angin sumbu tegak yang gerakan poros dan rotor sejajar dengan arah angin, sehingga rotor dapat berputar pada semua arah angin. Turbin angin sumbu vertikal mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya, yaitu memiliki torsi tinggi sehingga dapat berputar pada kecepatan angin rendah, generator dapat ditempatkan di bagian 19

INDUSTRI INOVATIF Vol. 5, No. 2, September 2015: 19-24 bawah turbin sehingga mempermudah perawatan dan kerja turbin tidak dipengaruhi arah angin. Kekurangannya yaitu kecepatan angin di bagian bawah sangat rendah sehingga apabila tidak memakai tower akan menghasilkan putaran yang rendah, dan efisiensi lebih rendah dibandingkan dengan turbin angin sumbu mendatar. Ada tiga model rotor pada turbin angin jenis ini, yaitu: Savonius, Darrieus, dan H rotor. Turbin Savonius memanfaatkan gaya drag sedangkan Darrieus dan H rotor memanfaatkan gaya lift. (Mittal, 2001). Turbin Savonius ditemukan oleh sarjana Finlandia bernama Sigurd J. Savonius pada tahun 1922, konstruksi turbin sangat sederhana, tersusun dari sudusudu setengah silinder (Soelaiman, 2006). Fluksi magnet yang dibutuhkan untuk pembangkitan energi listrik didapat dari magnet permanen, maka generator tidak memerlukan proses exitasi pembangkitan sehingga efisiensi penggunaan energi listrik untuk dimanfaatkan sebagai suplai beban sangat baik.. (a) (b) Gambar 3. Konstruksi (a) stator dan (b) rotor generator magnet permanen Mulai Perancangan Kincir Angin Sumbu Vertikal dan Generator Pembuatan Kincir Angin Sumbu Vertikal dan Generator Perakitan Gambar 1. Kincir angin sumbu vertikal model Savonius Tidak Sesuai Rancangan Generator Magnet Permanen Desain dari generator magnet permanen sendiri dirancang secara khusus karena mempertimbangkan energi utama yang dikonversi adalah energi angin. Dibutuhkan rpm rendah untuk memutar generator magnet permanen supaya menghasilkan listrik. Gambar 2. Konstruksi dari generator magnet permanen Ya Pengujian Selesai Gambar 4. Diagram alir rancang bangun METODE Perancangan Kincir Angin Banyak model atau jenis kincir angin sumbu vertikal, dari beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, salah satunya adalah dapat digunakan pada kecepatan angin yang rendah. Dalam penelitian dikembangkan prototipe kincir angin sumbu vertikal model Savonius. Pada jenis ini, angin yang berhembus salah satu bilah rotor diharapkan lebih banyak mengalir ke bilah rotor lainnya melalui celah di sekitar poros sehingga menyediakan daya dorong tambahan pada bilah rotor ini, akibatnya rotor dapat berputar lebih cepat. 20

Rancang Bangun Kincir Angin Yusuf Choirul 100 cm Pembuatan Kincir Angin Dalam proses pembuatan blade dipilih bahan material dari pipa PVC dengan diameter dan panjang 100 cm, sedangkan untuk rumah blade atas dan bawah dari bahan plat besi dengan diameter 80 cm. Gambar 5. Desain blade kincir angin Desain kincir angin sumbu vertikal dibuat dengan 6 (enam) buah blade yang model konstruksinya dibuat secara portabel, sehingga dapat dirakit dan dipindah-pindah dengan mudah. Gambar 8. Konstruksi enam buah blade kincir angin 40 cm Gambar 9. Komponen kincir angin, rumah blade dan tiang penyangga. Gambar 6. Desain rumah blade kincir angin 80 cm 30 cm 50 cm 100 cm Rancang Bangun Generator Magnet Permanen Dalam merancang generator magnet permanen terlebih dahulu dilakukan pembuatan desain stator dan rotor. Beberapa parameter yang dapat menentukan kapasitas daya generator yang diinginkan seperti, kekuatan fluks magnet, jumlah kumparan dan belitannya, jumlah magnet serta ukuran diameter kawat. Tujuan perancangan alat ini adalah untuk mempermudah menentukan jumlah kumparan pada stator dan ukuran diameter kawat tembaga serta jumlah magnet yang akan digunakan. 50 cm Gambar 7. Desain kincir angin sumbu vertikal dan generator magnet permanen Perancangan Stator Stator generator memiliki 12 buah lilitan kumparan yang diseri dalam 1 fase. Sedangkan masing-masing lilitan kumparan di buat dengan diameter 3 cm dan 6 cm. Lilitan-lilitan kumparan tersebut dibuat dari kawat email dengan ukuran 1 mm dengan jumlah lilitan sebanyak 150 buah. 21

INDUSTRI INOVATIF Vol. 5, No. 2, September 2015: 19-24 Pembuatan Stator dan Rotor Generator magnet permanen ini dirancang untuk bekerja pada frekuensi 50 Hz dan berputar pada kecepatan 500 rpm. Tegangan keluaran dirancang 41Volt, 1 fasa, kapasitas daya keluaran 615 Watt. Gambar 10. Desain stator generator magnet permanen Perancangan Rotor Rotor generator yang dirancang memiliki 12 buah pasang kutub 1 fasa. Kutub kutub disusun dari magnet permanen ND-35 berukuran 50 mm x 15mm x 6 mm. Magnet magnet ini di susun pada piringan akrilik yang dipasang pada puli untuk membentuk piringan magnet. Kedua piringan magnet ini disusun secara berhadapa-hadapan dengan kutub utara magnet piringan pertama berhadapan dengan kutub selatan piringan magnet ke-2. Gambar 12. Konstrusksi stator generator dengan 12 lilitan kumparan Gambar 13. Konstruksi rotor generator dengan 12 kutub magnet permanen Gambar 11. Desain rotor generator magnet permanen Gambar 14. Konstrusksi hasil perakitan generator magnet permanen 22

Rancang Bangun Kincir Angin Yusuf Choirul Gambar 16. Grafik hubungan putaran rotor terhadap tegangan keluaran generator magnet permanen tanpa beban Pengujian Kincir Angin Berbeban Gambar 15. Konstrusksi hasil perakitan kincir angin dan generator magnet permanen dengan tiang penyangga HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Alat Pengujian pembangkit listrik tenaga angin adalah untuk mengetahui energi yang dihasilkan kincir angin serta untuk mengetahui berapa besar tegangan yang mengalir baik tegangan minimal, maupun tegangan maksimalnya. Pengujian ini dilakukan dengan mengukur tegangan keluaran tanpa beban generator magnet permanen terhadap putaran rotor generator. Selanjutnya dilakukan pengujian generator magnet permanen berbeban dengan mengukur tegangan keluaran dan besarnya arus terhadap putaran rotor generator. Pengujian Kincir Angin Tanpa Beban Pada pengujian dengan pengukuran tegangan generator tanpa beban pada kecepatan putaran rotor generator 50 rpm sampai dengan 500 rpm dihasilkan tegangan keluaran sebesar 4,7 Volt sampai dengan 44,1 Volt. Gambar 17. Grafik hubungan putaran rotor terhadap arus keluaran generator magnet permanen berbeban Gambar 18. Grafik hubungan putaran rotor terhadap arus keluaran generator magnet permanen berbeban 23

INDUSTRI INOVATIF Vol. 5, No. 2, September 2015: 19-24 Besarnya tegangan listrik yang dihasilkan pada saat pengujian generator magnet permanen dengan beban lampu 70 W adalah 0,02 V sampai dengan 10 V dengan arus 0,60 A sampai dengan 4,53 A. KESIMPULAN 1. Prototipe kincir angin sumbu vertikal (VAWT) model Savonius ini dirancang bangun dengan menggunakan enam buah blade dan generator magnet permanen dengan sebuah stator dan dua buah rotor serta tiang penyangga yang seluruh bagian komponen dengan model konstruksinya dibuat secara portabel, sehingga dapat dirakit dan dipindah-pindah dengan mudah. 2. Pengujian dengan pengukuran tegangan generator tanpa beban pada kecepatan putaran rotor generator 50 rpm sampai dengan 500 rpm dihasilkan tegangan keluaran sebesar 4,7 V sampai dengan 44,1 V. 3. Dari pengukuran putaran rotor generator setelah dipasang beban lampu 70 W dengan putaran rotor generator 50 rpm sampai dengan 500 rpm dapat menghasilkan tegangan listrik keluaran sebesar 0,02 V sampai dengan 10 V dan arus listrik sebesar 0,60 A sampai dengan 4,53 A. DAFTAR PUSTAKA Culp, Archie W., 1991. Prinsip-Prinsip Konversi Energi. Jakarta: Erlangga. Terjemahan: Principles of Energy Conversion. 1979. McGraw-Hill, Ltd Daryanto, Y., 2007. Kajian Potensi Angin Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu. Balai PPTAGG - UPT-LAGG Dutta, Animesh. 2006. Basics of Wind Technology. Asian Institute of Technology Thailand. 6 Juli 2006 Giles, Ranald V., 1990. Mekanika Fluida dan Hidraulika (SI-Metrik) Edisi Kedua (Terjemahan). Jakarta: Erlangga. Guntoro, W., 2008. Studi Pengaruh Panjang dan Jumlah Baling-Baling Terhadap Efisiensi Daya Listrik Pada Pembangkit Listrik Tenaga Angin. Bandung:ITB Kamal, Faizul M., 2008. Aerodynamics Characteristics of A Stationary Five Bladed Vertical Axis Vane Wind Turbine. Journal of MechanicalEngineering, Vol. ME39, No. 2, pp. 95-99 Khan, N.I., Iqbal, M.T., Hinchey, Michael, dan Masek, Vlastimil. 2009. Performance of Savonius Rotor As A Water Current Turbine. Journal of Ocean Technology. Vol. 4, No. 2, pp. 71-83 Mittal, Neeraj. 2001. Investigation of Performance Characteristics of a Novel VAWT. Thesis. UK: Departement of Mechanical Engineering University of Strathclyde Nakajima, M., Lio, S., dan Ikeda, T., 2008. Performance of Double-step Savonius Rotor for Environmentally Friendly Hidroulic Turbine. Journal of FluidScience And Technology. Volume 3 No. 3, pp 410-419 Rosidin, Nanang. 2007. Perancangan, Pembuatan, dan Pengujian Prototipe SKEA Menggunakan Rotor Savonius dan Windside Untuk Penerangan Jalan Tol. Bandung: ITB Soelaiman, F., Tandian, Nathanael P., dan Rosidin, N., 2006. Perancangan, Pembuatan dan Pengujian Prototipe SKEA Menggunakan Rotor Savonius dan Windside untuk Penerangan Jalan Tol; Bandung. ITB Hariyotejo Pujowidodo, Jefri Helian, Gatot Eka Pramono, Abrar Ridwan. Pengembangan Generator Mini Dengan Menggunakan Magnet Permanen Departemen Teknik Mesin, Program Pasca Sarjana, Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Pudji Irasari, Novrita Idayanti,2007. Aplikasi Magnet Permanen BaFe12O19 dan NdFeB Pada Generator Magnet Permanen Kecepatan Rendah Skala Kecil. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Nanang Sudrajat,Tony Kristianto, 2013.Fabrikasi Magnet Permanen Bonded NdFeB untuk Prototipe Generator. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). http://cleangreenenergyzone.com/cardboardsavonius-wind-turbine/ http://www.scoraigwind.com/pmgbooklet/itpm g.pdf 24