KOMPETENSI DASAR DENGAN INDIKATOR PENCAPAIAN PADA PERANGKAT PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS DI SMA NEGERI I KWANDANG JURNAL.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan tidak pernah lepas dari kegiatan menyimak, berbicara,

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

SILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V. Nilai rata-rata kemampuan menulis puisi dengan menggunakan media audio. berjumlah 76,88. Nilai 76,88 menunjukkan bahwa menulis puisi dengan

peningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PAHLAWAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA KARTU GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS XI. Oleh

Nim Artikel

Oleh: Anisah Prabawati NIM pendidikan bahasa dan sastra Indonesia Kata kunci: Menulis cerpen, metode kuantum

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diarahkan untuk

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

KEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, keterampilan menulis selalu dibelajarkan. Hal ini disebabkan oleh menulis

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI RAKYAT DENGAN MODEL QUANTUM TEACHING

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan perbaikan di sana sini, mulai dari kurikulum, sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA BERDASARKAN CERPEN YANG SUDAH DIBACA PADA SISWA KELAS IX 1 SMP NEGERI 1 TELAGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK PERBAIK PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. dan gaya penulisan. Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang

Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, pendapat, dan perasaan yang bahasanya bersifat produktif-aktif

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

PENILAIAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENDENGARKAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TAPA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 OLEH NIA PURWANDARI

KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA PROSES PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 9 BATANGHARI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

Oleh Rudiansyah Siregar Dr. Wisman Hadi, M.Hum.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan siswa dalam membaca, merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, setiap pendidik dituntut harus memiliki berbagai macam cara

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN. menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut senantiasa diterapkan pada siswa,

Mapel : Bahasa Indonesia SMP Kelas : 7 Semester : 1

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa ditempuh disekolah adalah jalur pendidikan formal. Pendidikan formal

Oleh: Laili Nurul Fathimah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. selalu diupayakan pemerintah dengan berbagai cara, seperti penataan guru-guru,

PERENCANAAN PEMBELAJARAN: SILABUS & RPP. Hj. Yeti Mulyati Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara dalam mengenyam pendidikan. Mulai dari sekolah dasar,

PERBANDINGAN PENGUASAAN PEMBELAJARAN SASTRA ANTARA SISWA KELAS XI JURUSAN IPA DAN IPS DI SMAN 1 TAPA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014

Perencanaan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi adalah kemampuan yang dapat dilakukan peserta didik yang

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

Kata kunci: paragraf deskripsi, metode pembelajaran di luar ruang kelas

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Kemampuan Menulis. menghasilkan sebuah tulisan. memberdayakan pengetahuan dan perasaan.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

Oleh Dian V. Sitompul Dra. Inayah Hanum, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

Oleh : Maria Krisnauli Manik Dr. Rosmawaty, M.Pd. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI SISWA BERDASARKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BABALAN TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

SILABUS PEMBELAJARAN

Transkripsi:

RELEVANSI KOMPETENSI DASAR DENGAN INDIKATOR PENCAPAIAN PADA PERANGKAT PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS DI SMA NEGERI I KWANDANG JURNAL Oleh NI MADE SUDIASIH NIM 311 409 090 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRAA INDONESIA 2013

RELEVANSI KOMPETENSI DASAR DENGAN INDIKATOR PENCAPAIAN PADA PERANGKAT PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS DI SMA NEGERI I KWANDANG OLEH NI MADE SUDIASIH UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2013 ABSTRAK Ni Made Sudiasih. NIM 311 409 090. Relevansi kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang, Dr. Hj. Sayama Malabar, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Dr. Supriyadi, M.Pd selaku dosen pembimbing II. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo 2013. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah relevansi kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang? (2) faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan ketidakrelevansian kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang? dan (3) upaya -upaya apa sajakah yang dilakukan untuk mengatasi ketidakrelevansian kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang? Tujuan umum yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan relevansi kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang. Tujuan khusus dalam penelitian ini yaitu: 1) Mendeskripsikan relevansi kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang, 2) Mendeskripsikan faktor-

faktor apa sajakah yang menyebabkan ketidakrelevansian kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang, 3) Mendeskripsikan upaya-upaya apa sajakah yang dilakukan untuk mengatasi ketidakrelevansian kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan penyajian data terhadap relevansi kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan teknik wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa KD dan indikator yang terdapat dalam silabus dan RPP yang digunakan guru di SMA Negeri 1 Kwandang kurang relevan. Selain itu, Indikator yang terdapat dalam silabus berbeda dengan indikator yang terdapat dalam RPP. Kata Kunci: relevansi, Kompetensi Dasar, indikator pencapaian PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Pembelajaran bahasa Indonesia menduduki posisi dan peranan penting dalam pembelajaran di sekolah. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai peserta didik. Keempat aspek keterampilan berbahasa yang dimaksud adalah menyimak berbicara, membaca, dan menulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar (Tarigan, 2008 :1). Masing-masing keterampilan berbahasa itu mempunyai fungsi dan peranan penting. Khusus keterampilan menulis mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia terutama pada peserta didik. Dengan terampil menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan secara tertulis kepada orang lain. Menulis juga merupakan suatu kegiatan berkomunikasi secara tidak langsung

atau secara tidak tatap muka dengan orang lain (Tarigan, 2008:3-4). Oleh sebab itu, keterampilan menulis tidak datang secara otomatis, melainkan harus melalui suatu proses latihan yang intensif atau praktek secara kontinu dan teratur. Tujuan pembelajaran keterampilan menulis di SMA sesuai KTSP adalah membelajarkan peserta didik mampu berkomunikasi dengan masyarakat melalui bahasa tulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap guru Bahasa dan Sastra Indonesia tentunya harus menguasai konsep pelaksanaan pembelajarannya. Semakin tinggi penguasaan guru terhadap konsep pelaksanaan pembelajarannya, maka akan semakin tinggi pula ketercapaian tujuan pembelajaran keterampilan menulis. Salah satu kemampuan dan keterampilan guru yang dituntut dalam membelajarkan keterampilan menulis kepada peserta didik adalah merancang pembelajaran dengan sebaik-baiknya sesuai tuntutan kurikulum. Oleh sebab itu, merencanakan pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Apabila guru keliru membuat rancangan, maka akan berdampak pula pada efektivitas pembelajaran dan evaluasi. Untuk itu, setiap guru dituntut untuk membuat perangkat pembelajaran sesuai dengan tuntutan KTSP. Perangkat pembelajaran adalah pedoman yang berisi bahan, alat, media dan petunjuk yang digunakan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran di kelas (Suhadi, 2007:4). Jadi dalam perangkat pembelajaran itu berisi komponenkomponen yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Komponen-komponen yang dimaksud yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, sumber bahan, dan media/alat yang digunakan dalam pembelajaran. Setiap komponen tersebut harus saling berhubungan satu dengan yang lain. Apabila komponen-komponen dalam perangkat pembelajaran tersebut saling berhubungan, maka akan memudahkan guru untuk melaksanakan pembelajaran dan evaluasi. Namun, berdasarkan pengalaman dan pengamatan peneliti saat melaksanakan PPL II di SMA Negeri 1 Kwandang ditemukan bahwa sebagian besar guru kurang memperhatikan cara mendesain perangkat pembelajaran

terutama perangkat pembelajaran menulis. Perangkat pembelajaran tersebut yaitu silabus yang terdapat di kelas X. Dari contoh rumusan setiap komponen-komponen dalam perangkat pembelajaran menulis tersebut, dapat dikemukakan bahwa hubungan antar komponen kurang relevan. Hal ini disebabkan oleh materi yang dirumuskan, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, dan media yang digunakan tidak relevan dengan KD yang akan dicapai. Akibatnya hasil pembelajaran yang diperoleh tidak mencapai target tujuan pembelajaran dan KD/SK yang akan dicapai. Dengan kata lain pembelajaran kurang berhasil. Dan inilah yang menyebabkan ketidakberhasilannya pencapaian kompetensi siswa sesuai tuntutan KD. Penyebab ketidakberhasilan pembelajaran dan pengusaan siswa terhadap tujuan pembelajaran dan KD yang akan dicapai, yakni (1) tidak relevannya materi, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, media yang digunakan guru dengan KD yang akan dicapai, ( 2) kurangnya kemampuan guru membuat perangkat pembelajaran, (3) kurangnya kemampuan guru merumuskan setiap komponen dalam perangkat pembelajaran, dan (4) guru tidak membawa perangkat pembelajaran di kelas. PERMASALAHAN a. Bagaimanakah relevansi kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang? b. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan ketidakrelevansian kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang? c. Upaya-upaya apa sajakah yang dilakukan untuk mengatasi ketidakrelevansian kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang?

KAJIAN PUSTAKA a. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia Pembelajaran bahasa adalah pembelajaran yang menitikberatkan pada dua kemampuan yaitu kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra. Nurgiantoro (1988:152) mengatakan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia meliputi pembelajaran tentang bahasa yang berkaitan dengan kompetensi linguistik, keterampilan berbahasa yang berkaitan dengan tindak berbahasa atau yang menyangkut fungsi komunikatif bahasa dan kesastraan. b. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Pembelajaran bahasa Indonesia ditekankan pada dua tujuan utama. Tujuan pembelajaran tersebut menurut Nurgiantoro (1988:152) yakni ditekankan pada kemampuan siswa untuk berkomunikasi dengan bahasa Indonesia secara benar, dan tujuan pembelajaran sastra ditekankan pada kemampuan berapresiasi, pembelajaran sastra haruslah tidak semata-mata berupa pengajaran tentang sastra, melainkan bersifat membimbing dan memberi kesempatan untuk mengapresiasi karya sastra. c. Hakikat Keterampilan Menulis Menulis merupakan kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan. Tarigan (2008:3-4) mengatakan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafolegi, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. d. Tujuan Keterampilan Menulis Tarigan (2008:22-23) mengatakan bahwa pada prinsipnya fungsi utama dari tujuan menulis adalah sebagai alat komunitas yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir, dapat menolong berpikir secara kritis, dan dapat memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita,

memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman. Tulisan dapat membantu kita menjelaskan pikiran-pikiran kita. Tidak jarang, kita menemui apa yang sebenarnya kita pikirkan dan rasakan mengenai orang-orang, gagasan-gagasan, masalah-masalah dan kejadian-kejadian hanya dalam proses menulis yang aktual. Menulis adalah suatu bentuk berpikir, tetapi justru berpikir bagi membaca tertentu dan bagi waktu tertentu. e. Ruang Lingkup Pembelajaran Keterampilan Menulis Sesuai KTSP Ruang lingkup pembelajaran keterampilan menulis ditekankan pada dua aktivitas utama. Hal ini sesuai dengan pendapat Nurgiantoro (2012:425-426) mengatakan bahwa menulis adalah aktivitas aktif produktif, aktifitas menghasilkan bahasa. Dilihat pengertian secara umum, menulis adalah aktivitas mengemukakan gagasan melalui media bahasa. Aktivitas yang pertama menekankan unsur bahasa, sedang yang kedua gagasan. f. Hakikat Perangkat Pembelajaran Keberhasilan seorang guru dalam pembelajaran sangatlah diharapkan untuk memenuhi tujuan tersebut diperlukan suatu persiapan yang matang. Suparno (2002) mengemukakan sebelum guru mengajar (tahap persiapan) seorang guru diharapkan mempersiapkan bahan yang akan diajarkan, mempersiapkan alatalat peraga/praktikum yang akan digunakan, mempersiapkan pertanyaan dan arahan untuk memancing siswa aktif belajar, mempelajari keadaan siswa, mengerti kelemahan dan kelebihan siswa, serta mempelajari pengetahuan awal siswa, kesemuanya ini akan terurai pelaksanaannya di dalam perangkat pembelajaran. g. Komponen dalam Perangkat Pembelajaran Komponen-komponen perangkat pembelajaran yang akan digunakan guru saat melaksanakan pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Silabus Silabus merupakan penjabaran seluruh kompetensi dasar suatu mata pelajaran dalam standar kompetensi. Sanjaya (2009: 167-168) silabus dapat diartikan sebagai rancangan program pembelajaran satu atau kelompok mata pelajaran yang berisi tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus

dicapai oleh siswa, pokok materi yang harus dipelajari serta bagaimana cara mempelajarinya dan bagaimana cara untuk mengetahui pencapaian kompetensi dasar yang telah ditentukan. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah program perencanaan yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk setiap kegiatan proses pembelajaran. RPP dikembangkan berdasarkan silabus. Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) minimal ad a 5 komponen pokok, yaitu komponen tujuan pembelajaran, materi pelajaran, metode, media, dan sumber pembelajaran serta komponen evaluasi. h. Hakikat Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi dasar memiliki peranan yang sangat penting dalam setiap pembelajaran di sekolah. Kunandar (2007:228) mengatakan bahwa kompetensi dasar adalah kemampuan minimal pada tiap mata pelajaran yang harus dicapai siswa. Kompetensi dasar dalam silabus berfungsi untuk mengarahkan guru mengenai target yang harus dicapai dalam pembelajaran. Misalnya, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, mampu membaca puisi, mampu menyanyikan lagu wajib, dan sebagainya. i. Cara Merumuskan Kompetensi Dasar (KD) Rumusan standar kompetensi secara umum juga masih agak abstrak dan belum operasional. Demikian juga cakupan bahan ajar juga masih umum dan luas. Oleh karena itu, baik rumusan kompetensi maupun cakupan materi pembelajaran haruslah dibuat yang lebih operasional, lebih sempit, dan lebih konkret untuk lebih memudahkan penerapannya dalam proses pembelajaran termasuk di dalamnya kegiatan penilaian. Bahan ajar haruslah dijabarkan ke dalam uraian bahan yang siap dibelajarkan kepada peserta didik dan juga siap diukur kadar ketercapaiannya. Untuk maksud itu, tiap kemampuan dasar kemudian dikembangkan menjadi indikator-indikator. Misalnya, kemampuan membaca dalam buku Panduan Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama kelas VII, semester 1 berbunyi: Memahami ragam teks nonsastra dengan berbagai cara

membaca, kemudian dijabarkan menjadi tiga buah kemampuan dasar, yaitu: (i) Menemukan makna kata tertentu dalam kamus secara cepat dan tepat dengan konteks yang diinginkan melalui kegiatan membaca memindai, (ii) Menyimpulkan bacaan setelah membaca cepat 200 kata per menit, (iii) Memb acakan berbagai teks perangkat upacara dengan intonasi yang tepat. j. Hakikat Indikator Indikator adalah penjabaran dari kompetensi dasar yang memiliki peranan penting untuk mengetahui ketercapaian pembelajaran di sekolah. Kunandar (2007:231-232) indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan ukuran untuk mengetahui ketercapaian hasil pembelajaran. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskritif kualitatif adalah penelitian yang mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi ketika penelitian berlangsung dan menggambarkan apa adanya (Maleong, 2005:5). Deskriptif kualitatif yang dimaksud dalam penelitian ini untuk menggambarkan relevansi kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang, sesuai dengan data yang diperoleh peneliti di lapangan. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah menggunakan alat perekam dan pencatat data. Data dalam penelitian ini adalah KD dan indikator pada silabus dan RPP. Sumber data dalam penelitian ini adalah dokumen silabus dan RPP serta hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru yang mengajar di kelas X, XI, dan XII SMA Negeri 1 Kwandang.

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Teknik Dokumen Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2009:240). Dokumen dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri atas silabus dan RPP kelas X, XI, dan XII pada aspek menulis yang digunakan guru pada tahun ajaran 2012/2013. b. Teknik Wawancara Peneliti mengadakan wawancara langsung dengan guru-guru pengajar bahasa Indonesia pada kelas X, XI, dan XII di SMA Negeri 1 Kwandang. Teknik ini dilaksanakan dengan tujuan memperoleh data yang menunjang faktor-faktor yang mempengaruhi relevansi kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur, peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang ditanyakan (Sugiyono, 2009:234). Data yang diperoleh, dianalisis dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :reduksi data, Penyajian data dan Penyimpulan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Relevansi Kompetensi Dasar dengan Indikator Pencapaian Keterampilan Berbahasa Kompetensi dasar dan indikator dalam silabus yang disusun oleh guru bahasa dan sastra Indonesia pada keterampilan berbahasa kelas X, XI, dan XII SMA Negeri 1 Kwandang dapat dilihat pada tabel 3 berikut.

Tabel 3 Relevansi Kompetensi Dasar dengan Indikator Pencapaian Data 1 No Data KD Indikator Sesuai Silabus Keterangan Indikator seharusnya. 4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk narasi paragraf 1. Mendaftar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf narasi 2. Menyusun kerangka paragraf narasi berdasarkan kronologi waktu dan peristiwa 3. Mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi paragraf narasi 4. Menyunting paragraf narasi yang ditulis teman berdasarkan kronologi, waktu, peristiwa, dan EYD 5. Menggunakan kata ulang dalam paragraf narasi Kurang relevan Kurang relevan Kurang relevan Kurang relevan Kurang relevan Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dikemukakan bahwa relevansi KD dengan indikator pencapaian keterampilan berbahasa dapat diuraikan sebagai beikut. a. Relevansi KD dengan indikator pencapaian (data 1) Data 1 poin 1, 2, 3, 4 dan 5 kurang relevan karena indikator-indikator dalam silabus tersebut tidak sesuai dengan KD yang akan dicapai. Indikatorindikator yang seharusnya berdasarkan KD tersebut adalah (1) menjelaskan pengertian paragraf narasi, (2) menentukan gagasan -gagasan yang akan dikembangkan dalam paragraf narasi, (3) menulis gagasan den gan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf narasi dan (4) menyunting hasil tulisan paragraf narasi dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat. 1. Menjelaskan pengertian paragraf narasi 2. Menentukan pokok-pokok gagasan yang akan dituangkan dalam paragraf narasi 3. Menulis gagasan dengan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf narasi 4. Menyunting hasil tulisan paragraf narasi dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat Relevansi Kompetensi Dasar dengan Indikator Pencapaian Keterampilan Bersastra Kompetensi dasar dan indikator dalam silabus yang disusun oleh guru bahasa dan sastra Indonesia pada keterampilan bersastra kelas X, XI, dan XII SMA Negeri 1 Kwandang dapat dilihat pada tabel 3 berikut.

Tabel 5 Relevansi Kompetensi Dasar dengan Indikator Pencapaian Data 3 No data. KD Indikator sesuai Silabus Keterangan Indikator seharusnya 8.1 Menulis puisi lama dengan memperhatikan bait, irama, dan rima 1. Mengidentifikasi puisi lama (pantun, syair) berdasark an bait, irama, dan rima 2. Membedakan bentuk pantun dan syair 3. Menulis pantun/syair dengan memperhatikan bait, irama, dan rima 4. Menyunting puisi lama (pantun/syair) dibuat teman yang Relevan Kurang relevan Relevan Relevan 1. Menjelaskan ciri-ciri puisi lama 2. Menjelaskan isi puisi lama 3. Mengidentifikasi puisi lama (pantun, syair) berdasarkan bait, irama, dan rima 4. Menulis puisi lama (pantun, syair) dengan memperhatikan bait, irama, dan rima 5. Menyunting puisi lama (pantun/syair) yang dibuat teman Berdasarkan tabel 5 di atas dapat disimpulkan bahwa relevansi KD dengan indikator pencapaian keterampilan bersastra dapat diuraikan sebagai beikut. a. Relevansi KD dengan indikator pencapaian (data 1) Data 1 poin 2 kurang relevan karena indikator tersebut tidak sesuai dengan KD yang akan dicapai. Indikator-indikator yang seharusnya berdasarkan KD tersebut adalah (1) menjelaskan cirri-ciri puisi lama, (2) menjelaskan isi puisi lama, (3) mengidentifikasi puisi lama (pantun, syair) berdasarkan bait, irama, dan rima, (4) menulis puisi lama (pantun, syair) dengan memperhatikan bait, irama, dan rima, dan (5) menyunting puisi lama (pantun/syair) yang dibuat teman 4.2 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian di atas bahwa relevansi kompetensi dasar dengan indikator pencapaian pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang untuk keterampilan berbahasa terdapat 17 indikator yang kurang relevan dengan KD yang akan dicapai dan 2 indikator yang relevan dengan KD yang akan dicapai. Keterampilan bersastra terdapat 5 indikator yang kurang relevan dengan KD yang akan dicapai dan 7 indikator yang relevan dengan KD yang akan dicapai.

Ketidakrelevansian kompetensi dasar dengan indikator pencapaian disebabkan oleh guru tidak menyusun sendiri silabus dan RPP, melainkan mereka hanya menggunakan silabus dan RPP yang didapat dari sekolah tanpa melihat kembali indikator-indikator yang relevan dengan KD yang akan dicapai sehingga banyak KD yang tidak relevan dengan indikator. Guru seharusnya menyiapkan silabus dan RPP saat mengajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Suparno (2002) bahwa sebelum guru mengajar (tahap persiapan) seorang guru diharapkan mempersiapkan bahan yang akan diajarkan, mempersiapkan alat-alat peraga/praktikum yang akan digunakan, mempersiapkan pertanyaan dan arahan untuk memancing siswa aktif belajar, mempelajari keadaan siswa, mengerti kelemahan dan kelebihan siswa, serta mempelajari pengetahuan awal siswa, kesemuanya ini akan terurai pelaksanaannya di dalam perangkat pembelajaran. Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa sebagian besar guru kurang memperhatikan cara mendesain perangkat pembelajaran terutama perangkat pembelajaran menulis sebab banyak rumusan setiap komponen-komponen dalam perangkat pembelajaran menulis tersebut, dapat dikemukakan bahwa hubungan antar komponen kurang relevan. Seharusnya hal yang perlu diperhatikan guru adalah kerelevansian antara KD dengan indikator agar dapat mengetahui target tujuan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Yamin (2008:51) dengan adanya indikator maka dapat diketahui sejauh mana kompetensi dasar yang telah dicapai oleh siswa pada tiap mata pelajaran. Demikian juga dengan adanya kompetensi dasar maka dapat dijadikan acuan dalam pencapaian hasil belajar. Selain hubungan antarkomponen dalam perangkat pembelajaran yang digunakan guru kurang relevan, dilihat dari segi fasilitas penunjang pembelajaran yang terdapat di sekolah masih kurang. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti pada guru bahasa Indonesia bahwa kesulitan yang dialami adalah kurangnya media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran sehingga hasil pembelajaran yang diperoleh siswa tidak mencapai target tujuan pembelajaran. Sekolah seharusnya menyiapkan media pembelajaran agar membantu siswa untuk memahami materi yang diberikan guru. Hal ini sesuai dengan pendapat Yamin (2008:179) bahwa media dapat membangkitkan

keingintahuan siswa, merangsang mereka untuk beraksi terhadap penjelasan guru, memungkinkan mereka menyentuh objek kajian pelajaran, membantu siswa mengkongkretkan sesuatu yang abstrak, dan sebagainya. dengan demikian media dapat membantu guru menghidupkan suasana kelasnya dan menghindar suasana monoton dan membosankan. PENUTUP Simpulan Silabus dan RPP pada perangkat pembelajaran keterampilan menulis di SMA Negeri 1 Kwandang dapat dikatakan belum relevan. Hal ini dapat dilihat pada indikator-indikator yang terdapat dalam silabus maupun RPP yang digunakan guru untuk keterampilan berbahasa terdapat 17 indikator yang kurang relevan dengan KD yang akan dicapai dan 2 indikator yang relevan dengan KD yang akan dicapai. Keterampilan bersastra terdapat 5 indikator yang kurang relevan dengan KD yang akan dicapai dan 7 indikator yang relevan dengan KD yang akan dicapai. Selain itu, Indikator yang terdapat dalam silabus berbeda dengan indikator yang terdapat dalam RPP. Saran Berdasarkan hasil penelitian disarankan pada pihak-pihak berikut. a. Diharapkan pada guru bahasa Indonesia agar lebih meningkatkan kemampuan untuk merumuskan setiap komponen dalam perangkat pembelajaran keterampilan menulis agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. b. Untuk sekolah diharapkan membuat aturan agar semua guru menyusun perangkat pembelajaran setiap akan melaksanakan pembelajaran agar memudahkan proses pembelajaran dan evaluasi. c. Penelitian ini adalah suatu penelitian tentang relevansi KD dengan indikator pada aspek menulis oleh karena itu peneliti menyarankan kepada peneliti lanjutan agar dapat melakukan penelitian yang berhubungan dengan relevansi KD dengan indikator pencapaian dengan fokus penelitian pada aspek keterampilan berbahasa lainnya.

DAFTAR PUSTAKA Kunandar. 2007. Guru Propesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Maleong. 2005. Penelitian Deskriptif Kualitatif. (Online). (http://penelitian- Deskriptif-Kualitatif.htm) Diakses tanggal 18 Juni 2013. Nurgiantoro, Burhan. 1988. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE. Nurgiantoro, Burhan. 2012. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D. Bandung: Alfabeta. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Yamin, H. Martinis. 2008. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.