PENGELOLAAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI DOKUMEN KTSP

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

DAFTAR HADIR A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 16 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN KURIKULUM MUATAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 101 B. TUJUAN 101 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 101 D. UNSUR YANG TERLIBAT 102 E. REFERENSI 102 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 102

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Penyusunan KTSP Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

KATA PENGANTAR. Jakarta, 00Juni 2015 Direktur Pembinaan SMA, Harris Iskandar, Ph.D NIP. Dit.

Instrumen Review. Instrumen Penelaahan Kurikulum Sekolah (KTSP) Dokumen 1. Terdapat logo sekolah/daerah

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

PANDUAN PENELAAHAN KTSP

Memuat konsep-konsep yang terkait dengan kurikulum sekolah.

A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Copyright by Asep Herry Hernawan

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS.

PENGEMBANGAN KTSP. A. Rasional

KATA PENGANTAR. Jakarta, 00Juni 2015 Direktur Pembinaan SMA, Harris Iskandar, Ph.D NIP Panduan Pengembangan KTSP

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

Bab IV Analisis Hasil Penelitian

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD SMA NEGERI 1 PARE Jalan Pahlawan Kusuma Bangsa No. 41 (0354) Pare

Panduan Pengembangan KTSP KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii

FORM EDS KEPALA SEKOLAH

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN KTSP KOTA TANGERANG SELATAN PROVINSI BANTEN

VALIDASI. DOKUMEN KURIKULUM / KTSP 2013 ) Tahun Pelajaran 2014 / 2015 INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN KURIKULUM / KTSP 2013

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) 2006 SEKOLAH MENENGAH ATAS PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 33 B. TUJUAN 33 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN D. UNSUR YANG TERLIBAT 34 E. REFERENSI 34 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 34

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI. Contents A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN C. RUANG LINGKUP KEGIATAN D. UNSUR YANG TERLIBAT E. REFERENSI...

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 12 B. TUJUAN 12 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 12 D. UNSUR YANG TERLIBAT 13 E. REFERENSI 13 F. URAIAN PROSEDUR KERJA 15

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 64 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH DAN MONEV PELAKSANAANNYA. Makalah

Lampiran 1. Instrumen ini digunakan sebagai penggalian data pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan menurut pedoman penyusunan KTSP dari

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 33 B. TUJUAN 33 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 34 D. UNSUR YANG TERLIBAT 34 E. REFERENSI 34 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 34

STANDAR PENILAIAN (Permen No. 20 Th. 2007)

PEDOMAN EVALUASI KURIKULUM

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 90 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

STANDAR PENILAIAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (BSNP)

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

SALINAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81A TAHUN 2013 TENTANG IMPLEMENTASI KURIKULUM

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG


BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 23 B. TUJUAN 23 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 24 D. UNSUR YANG TERLIBAT 24 E. REFERENSI 24 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 25

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Semoga Apa yang kita lakukan hari ini bernilai ibadah disisi Allah SWT. Amin

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM BSNP, SATUAN PENDIDIKAN, PUSAT KURIKULUM,

Unit-6 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) PENDAHULUAN Tentu Anda sering bertanya mengapa Indonesia menggunakan KTSP?

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan

PENYUSUNAN PENYUSUN KTSP

Transkripsi:

HO-3D-01 PENGELOLAAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kurikulum, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam pengertian tersebut terdapat dua dimensi kurikulum, pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh tiap satuan pendidikan yang berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, daerah, dan satuan pendidikan serta sesuai dengan kondisi, potensi, dan kebutuhan peserta didik. B. Pengelolaan KTSP Dalam pengelolaan kurikulum mencakup tiga bagian utama. Pertama merancang atau mengembangkan kurikulum. Tahap ini berkaitan dengan landasan filosofis, toritis, dan praktis untuk menghasilkan manusia berkualitas yang berakar pada budaya bangsa. Kedua, implementasi kurikulum yang berkaitan erat dengan pelaksanaan tugas guru dalam kelas dalam menyampaikan materi pelajaran. Oleh karena itu keterlatihan guru sangat menentukan keberhasilan implementasinya. Melalui proses ini siswa memperoleh manfaat sehingga dapat mengembangkan potensi dirinya. Ketiga, monitoring dan evaluasi implementasi kurikulum untuk memastikan bahwa keterlaksanaan dan keberhasilan kurikulum sesuai dengan target yang diharapkan. Keunggulan pelaksanaan kurikulum diukur dengan dampak pelaksanaan terhadap meningkatnya standar Kompetensi Lulusan yang memenuhi kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Untuk menunjang sekolah mewujudkan keunggulanya, sekolah perlu merancang kurikulum yang sesuai dengan kondisi dan potensi khas siswanya agar dapat beradaptasi pada tingkat daerah, nasional, bahkan pada tingkat internasional. Karena itu sekolah perlu menyusun pedoman yang dapat menjadi acuan operasional penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan agar dokumen yang disusun dapat berfungsi optimal dalam memfasilitasi siswa belajar. C. Pedoman Penyusunan dan Pengelolaan KTSP Pedoman penyusunan dan pengelolaan kurikulum memiliki fungsi sebagai acuan kepala sekolah, guru, dan pemangku kepentingan lain dalam mengembangkan struktur dan mengimplementasikan kurikulum dalam pembelajaran. D. Tujuan Pengembangan Pedoman Tujuan pengembangan pedoman pengelolaan KTSP: 1. Menjadi acuan operasional bagi kepala sekolah dan guru dalam menyusun dan mengelola KTSP secara optimal di satuan pendidikan. 2. Menjadi acuan operasional bagi dinas pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota dalam melakukan koordinasi dan supervisi penyusunan dan pengelolaan kurikulum di setiap satuan pendidikan. E. Komponen KTSP Komponen KTSP terdiri atas: 1. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Satuan Pendidikan 2. Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 3. Rumusan singkat hasil analisis konteks 4. Pengaturan Beban Belajar 5. Kalender Pendidikan 6. Pedoman teknis peminatan ( untuk SMA dan SMK) 7. Pedoman teknis pelaksanaan muatan lokal. 8. Perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian 9. Pedoman teknis pelaksanaan bimbingan dan konseling 10. Pedoman teknis pelaksanaan kegiatan ekstrakuler.

11. Peraturan akademik F. Mekanisme Penyusunan Mekanisme penyusunan meliputi tiga tahap berikut: 1. Tahapan Penyusunan 2. Prinsip-prinsip Penyusunan 3. Mekanisme Pengelolaan yang meliputi perancangan, implementasi, dan evaluasi. G. Ruang Lingkup Kegiatan Perumusan Pedoman Pengelolaan Kurikulum 2013 Ruang lingkup kegiatan perumusan pedoman pengelolaan kurikulum 2013 meliputi: 1. Pembentukan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Sekolah; 2. Penyusunan program dan jadwal kegiatan; 3. Analisis konteks dengan menggunakan informasi pada rasional perubahan kurikulum; 4. Penyusunan, reviu dan revisi dokumen pedoman pengelolaan kurikulum; 5. Finalisasi dokumen KTSP; 6. Penandatanganan dokumen oleh kepala sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah 7. Validasi dan rekomendasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (SD dan SMP) 8. Verifikasi dan Validasi oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan penandatanganan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atau pejabat yang ditunjuk; (SMA dan SMK) 9. Penggandaan dokumen KTSP sesuai kebutuhan dan pendistribusian kepada pihak yang berkepentingan 10. Penggunaan pedoman oleh sekolah H. Pihak yang Terlibat Pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan KTSP terdiri atas: 1. Kepala sekolah; 2. Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Sekolah;

3. Guru/Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sekolah; 4. Komite sekolah; 5. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 6. Dinas Pendidikan Provinsi; 7. Unsur pemangku kepentingan lain yang terkait I. Uraian Prosedur Kerja Prosedur kerja penyusunan KTSP adalah sebagai berikut. 1. Kepala membentuk Tim Pengembang Kurikulum (TPK) satuan pendidikan dan mengarahkan secara teknis agar tim bekerja epektif berdasarkan pedoman untuk mengembangkan KTSP. Arahan sekurang-kurangnya 2. Bahan pengarahan sekurang-kurangnya meliputi : a. Dasar pelaksanaan pengembangan KTSP; b. Tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan KTSP; c. Gambaran kondisi nyata, kondisi yang diharapkan, dan strategi untuk mewujudkanya. d. Manfaat pengembangan pedoman pengelolaan KTSP; e. Unsur-unsur yang terlibat dan uraian tugasnya dalam pelaksanaan pengembangan KTSP. 3. TPK menyusun draf pedoman pengembangan KTSP, sekurang-kurangnya berisi tujuan, uraian kegiatan, sasaran/hasil, pelaksana, dan jadwal pelaksanaan. 4. Uraian kegiatan pengembangan KTSP meliputi: a. Pengumpulan data dan informasi bahan analisis konteks; b. Perumusan hasil analisis konteks; c. Penyusunan pedoman pengembangan KTSP kurikulum 2013 yang diadaptasi dari Dokumen 1 KTSP; yang dilengkapi dengan analisis beban belajar dan kalender pendidikan d. Penyusunan dan kalender pendidikan; e. Penyusunan, reviu, dan revisi pedoman teknis pelaksanaan muatan lokal;

f. Penyusunan, reviu dan revisi pedoman teknis pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. g. Penyusunan, reviu, dan revisi pedoman tenkis pelyanan bimbingan konseling h. Perumusan beban belajar siswa dan kalender akademik. i. Pernyusunan model RPP yang diselaraskan dengan buku guru dan buku siswa. j. Penyusunan, reviu, dan revisi peraturan akademik k. Penandatanganan dokumen pedoman pengelolaan KTSP oleh kepala SMA dan ketua komite SMA; l. Validasi dokumen KTSP dan rekomendasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; m. Verifikasi dokumen oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan penandatanganan oleh n. Kepala Dinas atau pejabat yang ditunjuk; o. Pemberlakuan KTSP oleh kepala SMA; p. Penggandaan dan pendistribusian dokumen KTSP. 5. Kepala SMA, komite sekolah, dan TPK menggunakan pedoman dan melakukan pendampingan implementasi pedoman pengelolaan KTSP.

Lampiran: Model Sistematika Dokumen KTSP No. SISTEMATIKA ISI PENJELASAN 1. Jilid Berisi judul, logo sekolah dan atau logo pemda, tahun pelajaran, dan alamat sekolah 2. LEMBAR PENGESAHAN Ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Ketua Komite Sekolah, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atau pejabat yang ditunjuk 3. KATA PENGANTAR Berisi pernyataan tim pengembang yang menyatakan syukur, pernyataan sukacita dapat menyajikan buku kepala halayak, dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu. 4. DAFTAR ISI Memuat seluruh komponen isi yang tersaji dalam dokumen 5. BAB I PENDAHULUAN 6. A. Latar Belakang Dasar pemikiran pengembangan pedoman pengelolaan KTSP 7. B. Landasan Landasan Landasan hukum pengembangan pedoman pengelolaan KTSP 8. C. Tujuan Tujuan pengembangan pedoman KTSP 9. BAB II. TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN 10. A. Tujuan Pendidikan Satuan Pendidikan Lihat dalam Permendikbud tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum (Permendikbud no.67/68/69/70 tahun 2013) 11. B. Visi Sekolah Dirumuskan berdasarkan masukan dari warga sekolah dan pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya dan visi pendidikan nasional, serta diputuskan dalam rapat dewan pendidik Berisi cita-cita yang menggambarkan dan memberi inspirasi, motivasi, dan mengarahkan semua warga sekolah dalam menunaikan tanggung jawab dan pekerjaanya untuk kepentingan masa mendatang

12. C. Misi Sekolah Dirumuskan berdasarkan masukan dari warga sekolah dan pihak yang berkepentingan, dan diputuskan dalam rapat dewan pendidik Memberi arah dalam mewujudkan visi sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu Menjadi dasar program pokok sekolah Menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan peningkatan keunggulan mutu lulusan yang sekolah harapkan.yang mengacu pada SKL satuan pendidikan. 13. D. Tujuan Sekolah Menggambarkan tingkat kualitas sasaran akhir yang hendak dicapai dalam jangka menengah atau jangka tahunan yang mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat Mengacu pada standar kompetensi lulusan (target mutu) yang sudah ditetapkan oleh sekolah dan/atau Pemerintah Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah. 14. BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM 15. A. Struktur Kurikulum Analisis kebutuhan siswa dalam menghadap tantangan kehidupan secara internal dan eksternal sebagai dasar penentuan SKL SKL yang sekolah hendak wujudkan. Kompetensi inti untuk tiap satuan pendidikan. Kompetensi Dasar yang dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.

16. B. Muatan KTSP meliputi: 17. C. Daftar Tema atau Matapelajaran Muatan dan struktur pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, termasuk muatan lokal dan kegiatan kegiatan ekstrakurikuler yang mengacu pada Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Permendikbud no.67/68/69/70 tahun 2013) Struktur dikembangkan berdasarkan kebutuhan peserta didik dan potensi sumber daya sekolah dalam mewujudkan SKL satuan pendidikan, Menggambarkan pengalokasian waktu alokasi waktu pembelajaran tatap muka seluruh mata pelajaran, kegiatan di luar kelas. Mencantumkan jenis mata pelajaran, muatan lokal, dan ekstrakuriuler. Pengaturan peminatan dan lintas minat. Disertakan pula : Perturan akademik. Pemetaan beban belajar Kalender pendidikan sebagai. Terdiri atas sejumlah tema atau mata pelajaran yang harus siswa tempuh pada satu jenjang pendidikan. Pengorganisasian kelas-kelas (SMAdan SMK pada SMA dibagi kelompok peminatan dan lintas minat) 18. D. Muatan Lokal Berisi jenis, strategi pemilihan, dan pelaksanaan muatan lokal yang diselenggarakan oleh sekolah dengan memperhatikan ramburambu/panduan pengembangan muatan lokal. 19. E. Bimbingan Konseling Berisi komponen Layanan Bimbingan dan Konseling. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling.

Pihak Yang Terlibat Mekanisme pengembangan pembelajaran 20. F. Ekstrakurikuler Berisi jenis, strategi pemilihan, dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh sekolah, dengan memperhatikan ramburambu. Definisi Operasional, Komponen visi-misi, Fungsi dan tujuan,prinsip, jenis kegiatan, format kegiatan. Mekanisme kegiatan yang meliputi pengembangan program, pelaksanaan kegiatan esktrakurikuler, penilaian Kegiatan Ekstrakurikuler, dan evaluasi program ekstrakurikuler 21. G. Pengaturan Beban Belajar Berisi pengaturan beban belajar yang meliputi:: Alokasi waktu setiap jam pembelajaran. Pemanfaatan alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Pemetaan tugas siswa/pratik/berkarya yang ditentukan secara kolaboratif oleh pendidik agar beban belajar siswa terpetakan secara proporsional. Mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi tertetu Pengaturan beban belajar pada model paket semester dan kredit semester bagi yang menerapkan SKS Beban belajar tambahan yang ditetapkan satuan pendidikan berdasarkan kebutuhan siswa. 22. H. Peraturan Akademik yang meliputi 1. Peraturan Peminatan Berisi sejumlah aturan yang harus siswa ikuti dalam menentukan

2. Jumlah jam pelajaran/tema yang harus siswa ikuti peminatan (SMA/SMK) Berisi stuktur jumlah mata pelajaran/tema dan jumlah jam yang harus siswa ikuti pada suatu jenjang pendidikan 3. Kriteria ketuntasan Berisi tentang kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yang mengacu pada nilai ketuntasan standar. 4. Kriteria kenaikan kelas dan kelulusan 23. BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN Berisi tentang kriteria kenaikan kelas dan kelulusan, serta strategi penanganan peserta didik yang tidak memenuhi syarat tidak naik atau tidak lulus yang diberlakukan oleh sekolah, dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku Berisi tentang kalender pendidikan yang digunakan oleh sekolah, yang disusun berdasarkan kalender pendidikan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan setempat, disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik sekolah, serta kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan struktur kurikulum 24. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Berisi informasi tentang pengembangan RPP dari silabus berdasarkan KD atau sub tema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih, kewajiban guru untuk menyusun RPP secara lengkap dan sistematis, serta komponen-komponen RPP. Selain itu berisi penjelasan tentang prinsip penyusunan RPP, 25. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Berisi informasi tentang: persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran yang meliputi alokasi waktu jam tatap muka, buku teks pelajaran,pengelolaan kelas

Pelaksanaan pembelajaran mencakup kegiatan pendahuluan, inti dan penutup Kegiatan pendahuluan berisi penyiapan peserta didik, pemberian motivasi, mengaitkan materi dengan mengajukan pertanyaan, menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi. Kegiatan inti berisi uraian tentang penggunaan model, metode, media, dan sumber pembelajaran, serta pendekatan yang digunakan meliputi tematik, terpadu, sintifik, inkuiri, sesuai dengan karakteristik kompetensi dan jenjang sekolah. Kegiatan inti menggambarkan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kegiatan penutup berisi refleksi selama pembelajaran berupa evaluasi selama proses pembelajaran, umpan balik, tindak lanjut, dan rencana pembelajaran berikutnya. 26. PENILAIAN Berisi penilaian proses menggunakan pendekatan penilaian otentik yang dimanfaatkan untuk program perbaikan, pengayaan, atau konseling, serta untuk perbaikan proses pembelajaran. 27. EVALUASI KETERLAKSANAAN DAN KEBERHASILAN PROGRAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 Berisi instrumen untuk menghimpun data keterlaksanaan dan keberhasilan perancangan kurikulum, perancangan struktur kurikulum yang meliputi perencanaan pembelajaran, muatan lokal, ekstrakurikuler, bimbingan konseling, dan peminatan. Instrumen pemantauan keterlaksanaan program Instrumen ketercapaian SKL