ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II BADAN PENGURUS

ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI

Bismillahirrahmanirrahim ANGGARAN RUMAH TANGGA BMT PK SENIOR

BAB V TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI

ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI

ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA

1 Januari 2016 KOPERASI TRISAKTI ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN

AD/ART KOPERASI SEKOLAH RANCANGAN ANGGARAN DASAR KOPERASI GANESHA SMA NEGERI 1 BUKITKEMUNING

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I NAMA TEMPAT KEDUDUKAN. menjalankan kegiatan sebagai berikut: 1. Membina dan mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan di antara para anggotanya.

ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI MITRA SEJAHTERA JAKARTA. BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA Pasal 1

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA KOPERASI

ANGGARAN RUMAH TANGGA. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA

SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk.

ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN BISNIS INDONESIA MUKADIMAH

AD/ART KOPERASI PRAKTISI PENDINGIN INDONESIA BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 BAB II LANDASAN, AZAS, TUJUAN PRINSIP. Pasal 2.

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN STATUS DAN JANGKA WAKTU MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN

BAB I UMUM. Pasal 1. (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II BAB I IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II DAN WILAYAH KERJA.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123 TAHUN 2000 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN JAWATAN RUMAH SAKIT DR. M. DJAMIL PADANG

KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK. (1) Badan Usaha Koperasi ini bernama KOPERASI

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I NAMA,KEDUDUKAN,DAN JANGKA WAKTU. Pasal I

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN MANAJER INVESTASI INDONESIA

PIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LEMBAGA KANTOR BERITA NASIONAL ANTARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2000 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN JAWATAN RADIO REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

AKTA PENDIRIAN KOPERASI PEMASARAN... Nomor:.

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 15 Tahun : 2008 Seri : E

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LEMBAGA KANTOR BERITA NASIONAL ANTARA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 SYARAT KEANGGGOTAAN

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN SEMEN GRESIK. Nomor : 0033/Kpts/Dir/2014 TENTANG

for discussion only rapin mudiardjo ANGGARAN DASAR KOPERASI NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA (INDONESIAN INTERNET DOMAIN NAME COOPERATION)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127 TAHUN 2000 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN JAWATAN RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN HARAPAN KITA JAKARTA

ANGGARAN RUMAH TANGGA BMW CAR CLUBS INDONESIA BAGIAN PERTAMA KEANGGOTAAN. Pasal 1 Definisi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas).

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pasal 4 Kewajiban anggota : 1. Setiap anggota HMTI UGM wajib menaati segala ketentuan yang tercantum dalam AD/ART HMTI UGM. 2. Setiap anggota HMTI UGM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KETUA UMUM DHARMA WANITA PERSATUAN NOMOR : 527 TAHUN 2014 TANGGAL : 10 DESEMBER 2014

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA PERIODE 2018

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI JASA LION GROUP (KKLG)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 15

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I ANGGOTA BUMDES Pasal 1

PEDOMAN KERJA DIREKSI PT INTERMEDIA CAPITAL Tbk. ("Perusahaan")

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N YANG DIRUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG

MERCEDES BENZ CLUB MEDAN (MBCM) ANGGARAN RUMAH TANGGA

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN JEPARA

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PELABUHAN KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BUKIT SERELO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

K O M I S I I N F O R M A S I

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LEMBAGA KANTOR BERITA NASIONAL ANTARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

Lampiran II Keputusan Musyawarah Nasional Asosiasi Karoseri Indonesia Ke VI Tahun 2012 Nomor : KEP-O4/MUNAS/VI/2012 Tanggal 01 Juli 2012

BAB I. KETENTUAN UMUM

YAYASAN BHAKTI TRI DHARMA KOSGORO JAKARTA ( KESATUAN ORGANISASI SERBAGUNA GOTONG ROYONG ) SURAT KEPUTUSAN

RANCANGAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI HSINCHU TAHUN 2014

Bab I LAMBANG ASASI. Pasal 1. Lambang ASASI berupa perpaduan simbol toga dan buku dengan tulisan ASASI di tengahnya, dengan warna hitam putih.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) YAYASAN KESEJAHTERAAN DAN PENDIDIKAN ISLAM PONDOWAN TAYU PATI

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1995 (1/1995) Tanggal: 7 MARET 1995 (JAKARTA)

Transkripsi:

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota KOPPEFINDO terdiri dari: a. Anggota Pendiri yaitu anggota yang tercatat di Anggaran Dasar sebagai pendiri KOPPEFINDO. b. Anggota Biasa yaitu anggota yang bergabung setelah berdirinya KOPPEFINDO dan tidak tercatat dalam Anggaran Dasar. Pasal 2 Persyaratan untuk menjadi anggota KOPPEFINDO sebagai berikut: a. WNI (Warga Negara Indonesia). b. Karyawan dan mantan karyawan PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dan unit usahanya. c. Mengisi formulir permohonan menjadi anggota dan terdaftar dalam Buku Daftar Anggota Koperasi dan menanda tangani dan menyerahkan pas foto ukuran 3 x 4 cm sebanyak 1 (satu) lembar sebagai tanda pengenal diri anggota. d. Mendapat persetujuan dari Pengurus. e. Menyetujui isi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan/peraturan lainnya yang berlaku di KOPPEFINDO. f. Bersedia membayar Simpanan Pokok dengan cara pembayaran sekaligus tunai atau pemotongan gaji. g. Bersedia membayar Simpanan Wajib dengan mekanisme pemotongan gaji setiap bulan. Pasal 3 1. Permohonan untuk menjadi Anggota KOPPEFINDO diajukan oleh calon Anggota kepada Pengurus melalui Pengelola secara tertulis dengan menggunakan formulir yang telah disediakan. 2. Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterimanya permohonan calon anggota, Pengurus harus memberi jawaban tentang penerimaan atau penolakannya. 3. Setiap calon anggota dianggap telah menjadi anggota secara resmi, dengan segala hak dan kewajibannya, jika telah melunasi Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib. 4. Setiap Anggota harus menghadiri setiap acara yang diselenggarakan KOPPEFINDO untuk Anggota. Pasal 4 1. Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindah tangankan kepada siapapun dengan cara apapun. 2. Keanggotaan KOPPEFINDO berakhir apabila: a. Meninggal dunia b. Tidak membayar iuran wajib anggota selama 3 (tiga) bulan berturut-turut. c. Diberhentikan keanggotaannya oleh Pengurus dan disetujui oleh Rapat Anggota BAB II HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA Pasal 5 1. Anggota Pendiri berhak untuk : a. Memilih dan dipilih menjadi Pengurus atau Pengelola atau Pengawas KOPPEFINDO. b. Memberikan suaranya dalam pemungutan suara dengan satu anggota satu suara. Halaman 1 dari 8

c. Mengeluarkan pendapat, baik lisan maupun tulisan. d. Memperoleh kesejahteraan dan perlindungan hukum dalam pelaksanaan hak dan kewajibannya. e. Menggelar Rapat Istimewa apabila diketahui ada penyimpangan AD/ART oleh Pengurus dengan persetujuan Badan Pengawas dan 50 % plus 1 dari anggota pendiri. f. Mendapatkan bagian SHU proporsional sesuai jumlah Simpanan Anggota pada KOPPEFINDO 2. Anggota Biasa berhak untuk : a. Memilih dan dipilih menjadi Pengurus atau Pengelola KOPPEFINDO b. Memberikan suaranya dalam pemungutan suara dengan satu anggota satu suara c. Mengeluarkan pendapat, baik lisan maupun tulisan d. Memperoleh kesejahteraan dan perlindungan hukum dalam pelaksanaan hak dan kewajibannya. e. Mendapatkan bagian SHU proporsional sesuai jumlah Simpanan Anggota pada KOPPEFINDO Pasal 6 Seluruh Anggota KOPPEFINDO berkewajiban untuk: a. Berpartisipasi aktif dalam memajukan usaha KOPPEFINDO, baik secara langsung maupun tidak langsung. b. Menghadiri rapat yang dipandang perlu yang diadakan oleh Pengurus, c. Mengikuti secara aktif program KOPPEFINDO d. Mematuhi dan melaksanakan semua peraturan dan kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya. e. Membayar Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib dan kewajiban keuangan lainnya secara tepat waktu BAB III U S A H A Pasal 7 KOPPEFINDO bergerak di sektor usaha, antara lain: Perdagangan eceran Perdagangan umum Jasa penyewaan Pembiayaan multiguna Jasa penyediaan tenaga kerja Jasa pengelolaan administrasi Jasa pengadaan barang dan jasa, dan Meningkatkan usaha-usaha ekonomi lainnya untuk kepentingan Anggota sepanjang layak dari segi prospek usaha dan permodalan dengan mempertimbangkan tingkat kesehatan KOPPEFINDO. BAB IV P E N G U R U S Pasal 8 Pengurus KOPPEFINDO bertindak sebagai wakil yang ditunjuk untuk kepentingan seluruh Anggota dalam menjalankan usaha KOPPEFINDO. Pasal 9 1. Pengambilan keputusan Pengurus harus dilakukan oleh semua Anggota Pengurus dalam rapat Pengurus, kecuali rapat telah menetapkan : Halaman 2 dari 8

a. pembagian tugas/pekerjaan b. memberikan wewenang kepada paling tidak 2 orang untuk mewakili Pengurus 2. Anggota Pengurus yang berturut-turut tidak hadir dalam 3 kali rapat rutin Pengurus tanpa memberikan alasan yang dapat diterima, maka Pengurus yang bersangkutan dianggap telah meninggalkan jabatannya. 3. Setiap kekosongan dalam keanggotaan Pengurus harus diisi oleh Anggota Pengurus baru dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak terjadinya kekosongan tersebut, dimana Anggota Pengurus yang masih ada mengadakan rapat Anggota Pendiri untuk memilih penggantinya yang dipilih dengan jumlah suara lebih dari separuh dari rapat Anggota Pendiri yang hadir, untuk selanjutnya disahkan oleh Rapat Anggota berikutnya. Pasal 10 1. Pengurus berkewajiban menyusun dan menggariskan pola kebijakan umum KOPPEFINDO. 2. Secara khusus, Pengurus bertindak atas nama dan bertanggungjawab kepada Rapat Anggota KOPPEFINDO atas pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah digariskannya, yang meliputi : a. Kebijakan mengenai penerimaan dan pemberhentian Anggota. b. Kebijakan mengenai jumlah maksimal pembiayaan yang dapat diberikan kepada Anggota atau pihak lain dengan pertimbangan : - skala usaha Anggota atau pihak lain apakah sangat mikro, mikro atau usaha kecil - jumlah Simpanan pokok dan Simpanan wajib yang telah dimiliki Anggota atas jumlah yang diperlukan dalam usaha yang diajukan pembiayaannya - lama keanggotaannya - kesediaan menempatkan simpanan pembiayaan selama dalam masa pembiayaan - jaminan keberadaan untuk usaha mikro dan usaha kecil c. Kebijakan mengenai jangka waktu maksimum pengembalian pembiayaan yang diberikan kepada Anggota, serta faktor-faktor utama pertimbangan (antara lain kelayakan usaha dan pengusaha) untuk menentukan diluluskan atau ditolaknya permohonan-permohonan pembiayaan. d. Kebijakan untuk memperbaiki tingkat kesehatan dari bulan ke bulan dan dari tahun ke tahun, khususnya aspek finansial, kelembagaan dan manajemen. e. Kebijakan penandatanganan cek dengan kontra sign tandatangan rangkap untuk tingkat pengambilan/penarikan dana simpanan di Kas/Bank untuk operasionalisasi likuiditas KOPPEFINDO. f. Kebijakan tata cara pengambilan keputusan pembiayaan g. Pengurus menunjuk Pengelola sebagai pelaksana dan berhak memberhentikannya jika dianggap perlu (terutama karena tidak cakap, kurang berprestasi dan tidak diterima oleh masyarakat). h. Kebijakan dan usul mengenai pembagian atas sisa hasil usaha (SHU) dan saran-saran amandemen perubahan terhadap AD/ART kepada Rapat Anggota Tahunan atau Rapat Anggota Khusus. i. Kebijakan pembiayaan maksimal yang dapat diberikan kepada Anggota dari jumlah modal KOPPEFINDO. j. Kebijakan mengenai penerimaan pegawai. k. Jumlah gaji yang dapat diberikan kepada para Pengelola. l. Kebijakan mengenai pinjaman yang sifatnya mengikat yang dapat diambil KOPPEFINDO dari pihak ke-3 untuk kepentingan operasional KOPPEFINDO. m. Kebijakan perihal tatacara pemungutan kembali pembiayaan serta penghapusan pembiayaan atau sisa pembiayaan Anggota yang sudah tidak mungkin dikembalikan dengan persetujuan Rapat Anggota Pendiri. n. Kebijakan-kebijakan lain yang sewaktu-waktu dikuasakan oleh Rapat Anggota Pendiri. 3. Pengurus mengesahkan laporan dan tingkat kesehatan KOPPEFINDO, keuangan KOPPEFINDO dan selalu mendapat tembusan laporan bulanan keuangan dan tingkat kesehatan KOPPEFINDO yang terakhir. a. Pengurus harus memberikan tiap laporan keuangan dan tingkat kesehatan KOPPEFINDO. Halaman 3 dari 8

b. Pengurus harus memberikan saran-saran yang diperlukan Pengelola untuk memperbaiki posisi keuangan dan tingkat kesehatan KOPPEFINDO. BAB V PENGAWASAN Pasal 11 1. Pengawasan Pengurus terhadap Pengelola dilaksanakan dengan cara : a. Mendiskusikan secara rinci setiap laporan-laporan Pengelola tentang komponen-komponen kesehatan KOPPEFINDO dalam rapat Pengurus dan Pengelola, minimum sekali dalam sebulan. b. Laporan Pengelola dapat berbentuk laporan harian, mingguan, bulanan dan laporan tahunan. c. Waktu pemeriksaan disesuaikan dengan sifat, bentuk dan karakteristik masing-masing laporan d. Bentuk-bentuk laporan yaitu laporan kas/bank, laporan penghimpunan dan pembiayaan, laporan neraca rugi/laba, dan laporan tingkat kesehatan KOPPEFINDO. 2. Pengawasan Pengelola terhadap Anggota yang menerima pembiayaan dilakukan dengan cara : a. Mengadministrasikan jadwal angsuran setiap Anggota penerima pembiayaan. b. Merencanakan komunikasi dengan Anggota penerima pembiayaan 3 hari sebelum jatuh tempo angsuran. c. Mengadakan kunjungan kepada Anggota yang bersangkutan d. Mendiskusikan hambatan-hambatan dalam usaha Anggota serta mencari jalan keluar agar tidak timbul pembiayaan bermasalah. BAB VI PEMILIHAN PENGURUS Pasal 12 1. Pengurus membentuk sebuah panitia pencalonan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum rapat umum Anggota Pendiri diadakan. Panitia pencalonan terdiri atas 3 (tiga) Anggota dalam mana tidak boleh duduk lebih dari satu orang Anggota Pengurus periode berikutnya. Tugas panitia pencalonan adalah mengajukan calon-calon untuk setiap lowongan Pengurus yang perlu diisi dengan jalan pemilihan dalam rapat umum Anggota Pendiri. 2. Sesudah nama-nama calon diumumkan oleh Panitia Pencalonan, Pimpinan Rapat Anggota Pendiri meminta tambahan calon-calon dari Anggota yang hadir dan mempunyai hak suara. Kemudian pimpinan dapat mensahkan pencalonan. 3. Rapat Anggota Pendiri melakukan Pemilihan Pengurus dari calon-calon yang telah disahkan tanpa menentukan jabatan masing-masing calon. Pemilihan dilakukan dengan pemungutan suara yang menggunakan surat suara. Hanya Anggota Pendiri yang mempunyai hak suara yang dapat memilih secara bebas dan rahasia. 4. Tiap-tiap pemilihan diputuskan berdasarkan suara terbanyak. Apabila dua calon atau lebih mendapat suara yang sama, maka pemungutan suara diulangi, kecuali diantara mereka menyatakan mengundurkan diri dari calon. BAB VII JABATAN DALAM KEPENGURUSAN Pasal 13 Jabatan secara hak dan kewajiban para Anggota Pengurus adalah sebagai berikut: a. KETUA : menjalankan tugas-tugas memimpin Rapat Anggota dan Rapat Pengurus, tugas-tugas kepemimpinan diantara anggota Pengurus, membina kepemimpinan antara Pengelola, ikut menandatangani surat-surat berharga serta surat-surat lain yang bertalian dengan Halaman 4 dari 8

penyelenggaraan keuangan KOPPEFINDO, menjalankan tugas-tugas yang diamanahkan oleh ketentuan AD/ART KOPPEFINDO, khususnya mengenai pencapaian tujuan, visi, misi, fungsi dan prinsip-prinsip utama KOPPEFINDO. b. BENDAHARA : memberikan catatan-catatan keuangan KOPPEFINDO, memverifikasi dan memberikan saran pada Ketua tentang berbagai situasi dan mengatur efektifnya pengamanan kekayaan, rekening Bank atas nama KOPPEFINDO, dan komisi pembiayaan. c. SEKRETARIS : bertugas membuat serta memelihara Berita Acara yang asli dan lengkap dari rapat-rapat Anggota dan rapat-rapat Pengurus. Sekretaris bertanggung jawab atas pemberitahuan kepada Anggota sebelum rapat diadakan sesuai dengan ketentuan bidang AD/ART. Bila KOPPEFINDO telah berkembang, jumlah Anggota Pengurus dapat diperbesar, dengan pembagian pekerjaan yang jelas dengan mempraktekkan prinsip kebersamaan, musyawarah dan keadilan. d. Jabatan Pengurus berlaku selama 3 tahun, dan Pengurus tidak dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya. BAB VIII RAPAT PENGURUS Pasal 14 1. Yang dimaksud dengan Rapat Pengurus adalah suatu rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota pengurus. 2. Rapat Pengurus sekurang-kurangnya diadakan 1 (satu) bulan sekali. 3. Rapat Pengurus dianggap sah apabila memenuhi kuorum rapat, yaitu sekurang-kurangnya dihadiri ½ (setengah) lebih satu yang terdiri dari unsur Ketua, Sekretaris dan Bendahara. 4. Keputusan Rapat Pengurus diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat, dalam hal tidak tercapai hasil mufakat maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. 5. Setiap tindakan dan kebijakan yang diambil anggota pengurus berdasarkan Rapat Pengurus karena itu dimana secara fungsional masih dalam batas kewenangannya. 6. Setiap Rapat Pengurus wajib dibuat risalah rapat dan hasil keputusan-keputusan yang dianggap perlu diterbitkan Surat Keputusan Pengurus, yang selanjutnya disampaikan kepada anggota untuk diketahui serta instansi terkait lainnya. 7. Rapat Pengurus dapat mengundang Penasehat untuk memberikan nasehat, pendapat, pertimbangan dan saran. 8. Acara Rapat Pengurus ditetapkan dalam rapat pengurus disesuaikan dengan kebutuhan. Rapat Pengurus merupakan keputusan tertinggi dalam kepengurusan. 9. Pimpinan Rapat Pengurus adalah Ketua atau yang ditunjuk oleh Ketua apabila Ketua berhalangan. BAB IX P E N G E L O L A Pasal 15 1. Pengelola adalah pelaksana usaha KOPPEFINDO yang ditunjuk oleh Pengurus untuk mengelola dan mengembangkan aset-aset KOPPEFINDO. 2. Pengelola dapat terdiri dari beberapa direksi dan manajer. Pengelola melaksanakan semua kebijakan Pengurus dan bertanggungjawab kepada Pengurus. 3. Pengelola mendapat imbalan jasa dalam bentuk gaji setiap bulan yang ditentukan oleh Pengurus. 4. Pengelola berkewajiban membuat laporan rutin Halaman 5 dari 8

BAB X PENGAWAS Pasal 16 1. Susunan Pengawas Koperasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan usaha Koperasi. 2. Susunan pengawas Koperasi berjumlah 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang ketua dan 2 (dua) orang anggota. 3. Pengawas dipilih melalui Rapat Anggota. 4. Masa jabatan Pengawas Koperasi selama 3 (tiga) tahun dan tidak dapat dipilih kembali untuk periode kepengurusan berikutnya. 5. Pengawas Koperasi menyampaikan laporan hasil pengawasannya atas kegiatan dan aset/ keuangan Koperasi secara tertulis setiap triwulan kontinyu dan konsisten. 6. Laporan hasil pengawasan diberikan kepada Pengurus dan dipublikasikan oleh Pengawas kepada anggota. BAB XI PERMODALAN Pasal 17 1. Modal KOPPEFINDO adalah terdiri: a. Simpanan Anggota b. Hibah c. Dana Cadangan 2. Simpanan Anggota terdiri dari: a. Simpanan Pokok b. Simpanan Wajib 3. Besarnya Simpanan Pokok setiap Anggota adalah Rp 1.000.000,- dan dibayarkan hanya 1 (satu) kali selama masa keanggotaan. 4. Besarnya Simpanan Wajib setiap Anggota adalah: Anggota setingkat Senior Vice President: Rp. 500.000,- Anggota setingkat Vice President: Rp. 350.000,- Anggota setingkat Asisten Vice President & Senior Manager: Rp. 250.000,- Anggota setingkat Manager : Rp. 150.000,- Anggota setingkat Asisten Manager: Rp. 100.000,- Anggota setingkat Staff : Rp. 50.000,- 5. Simpanan Wajib dibayarkan setiap bulan selama masa keanggotaan. 6. Hibah adalah pemberian segala bentuk kekayaan yang berasal dari semua pihak untuk KOPPEFINDO. 7. Dana Cadangan adalah dana yang berasal dari sisa hasil usaha yang besarnya ditetapkan oleh Rapat Anggota. 8. Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib tidak dapat ditarik kecuali berakhir keanggotaannya. BAB XII SIMPANAN SUKARELA Pasal 18 1. Simpanan Sukarela adalah simpanan yang dimiliki oleh Anggota yang dapat ditarik dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis dan ketentuan yang diatur oleh Pengurus KOPPEFINDO. 2. Simpanan Sukarela terdiri dari: a. Simpanan Sukarela Titipan Halaman 6 dari 8

Simpanan ini adalah simpanan dengan akad titipan yang dapat diperlakukan sebagai simpanan biasa atau simpanan berjangka. Simpanan ini adalah simpanan yang penarikannya ditentukan jangka waktunya. b. Simpanan Sukarela Bagi Hasil Simpanan ini adalah simpanan dengan akad bagi hasil. Penarikan simpanan ini sesuai kesepakatan dalam kerjasama antara KOPPEFINDO dan Anggota bersangkutan. 3. Simpanan Sukarela adalah bukan bagian dari Permodalan KOPPEFINDO. BAB XIII SISA HASIL USAHA Pasal 19 1. Sisa Hasil Usaha atau SHU adalah laba bersih yang diperoleh selama satu tahun buku setelah dikurangi pajak penghasilan sesuai Undang-undang Perpajakan yang berlaku dan dikurangi untuk alokasi sebagai berikut: a. 15% untuk Pengurus b. 5% untuk Pengawas c. 2,5% untuk dana sosial Selanjutnya disebut SHU Bersih. 2. Besarnya pembagian SHU Bersih untuk Anggota diputuskan dalam Rapat Anggota. 3. Rumusan pembagian SHU Bersih untuk setiap anggota adalah: Total Simpanan Anggota* Total Simpanan Seluruh Anggota X SHU Bersih X Lama Menjadi Anggota 12 Bulan *Total simpanan adalah total simpanan pokok dan total simpanan wajib BAB XIV S A N K S I Pasal 20 Anggota Koperasi yang melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga maupun peraturan lain yang berlaku di KOPPEFINDO dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pasal 21 1. Anggota Pendiri, Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa yang mencemarkan nama baik dan merugikan KOPPEFINDO serta tidak mengindahkan kewajibannya sebagai anggota/melalaikan kewajibannya dalam membayar simpanan dan piutangnya sesuai dengan keputusan Rapat Anggota, maka kepada anggota yang bersangkutan diberikan peringatan/teguran. 2. Bilamana pada kurun waktu selanjutnya peringatan/teguran tersebut tidak diindahkan maka yang bersangkutan dapat diberhentikan oleh pengurus dan selanjutnya keputusan dimaksud akan dilakukan pembahasan pada forum Rapat Anggota berikutnya untuk persetujuan atau penolakan atas pemberhentian anggota dimaksud. 3. Simpanan pokok dan simpanan wajib dan simpanan lain/jasa lainnya dari anggota yang diberhentikan dikembalikan setelah anggota tersebut menyelesaikan kewajiban utang piutangnya kepada KOPPEFINDO. Pasal 22 Pengurus, Pengawas maupun Pengelola dan karyawan KOPPEFINDO yang melakukan pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang atas tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya Halaman 7 dari 8

dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan untuk selanjutnya dapat diberhentikan dari jabatannya berdasarkan hasil keputusan Rapat Anggota. Pasal 23 1. Pengurus, Pengawas maupun Pengelola dan karyawan KOPPEFINDO yang dengan sengaja dan atau karena kelalaiannya melakukan perbuatan yang menimbulkan kerugian KOPPEFINDO dikenakan sanksi ganti rugi sebesar kerugian yang disebabkannya. 2. Apabila tersebut pada ayat 1 diatas tidak mendapat tanggapan untuk membayar ganti rugi maka kepada yang bersangkutan berdasarkan hasil keputusan Rapat Anggota dapat diajukan kepengadilan baik perkara pidana maupun perdata. BAB XIV PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 24 1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dilakukan oleh Rapat Anggota Pendiri berdasarkan keputusan setidak-tidaknya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Anggota Pendiri yang hadir dan mempunyai hak suara dalam Rapat Anggota Tahunan atau Rapat yang khusus diadakan untuk itu. 2. Perubahan terhadap ART dapat dibicarakan dalam Rapat Anggota Pendiri atas usul Pengurus. 3. KOPPEFINDO menyimpan buku amandemen/perubahan terhadap ART yang selalu tersedia untuk diperiksa oleh Anggota Pendiri dan siapa saja yang mendapat izin untuk itu. BAB XV KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 25 Ketentuan yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dengan peraturan khusus atau peraturan lainnya oleh Pengurus atas persetujuan Rapat Anggota. BAB XVI KETENTUAN PENUTUP Pasal 26 1. Anggaran Rumah Tangga KOPPEFINDO ini disetujui dan disahkan oleh Rapat Anggota. 2. Anggaran Rumah Tangga KOPPEFINDO ini berlaku sejak tanggal disahkan untuk dapat dijadikan pedoman kerja dalam menjalankan kegiatan KOPPEFINDO. Ditetapkan dalam Rapat Anggota Pendiri, pada Tanggal : Tempat : Atas Nama seluruh Anggota KOPPEFINDO Ketua, Ales Okta Pratama Halaman 8 dari 8