BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan kepadatan penduduk berjumlah 220 juta jiwa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III STUDI LITERATUR

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari tidak terlepas dari

I. PENDAHULUAN. Bandar Lampung yang dikategorikan sebagai kota yang sedang berkembang,

l. PENDAHULUAN Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini. Terutama

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

SATUAN ACARA PENYULUHAN. Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar

DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan hidup merupakan bagian yang tak terpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP),

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

Cara menanggulangi pencemaran seperti pada gambar diatas adalah...

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sampah adalah semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga,

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, industri tepung aren menghasilkan limbah cair dan limbah padat.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini pandangan perkembangan pertanian organik sebagai salah satu teknologi alternatif untuk menanggulangi

BAB. Kesehatan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terpakai dan mengandung bahan yang dapat menimbulkan gangguan

Tentang Lingkungan Hidup. Wan Muhamad Idris Baros Management

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

PRODUK DAUR ULANG LIMBAH

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

BAB I PENDAHULUAN. dari semua pihak, karena setiap manusia pasti memproduksi sampah, disisi lain. masyarakat tidak ingin berdekatan dengan sampah.

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian khusus di seluruh dunia. Sampah merupakan salah satu sumber terjadinya

III. METODOLOGI PENELITIAN

Mulai. Perumusan Masalah. Lengkap? Ya. Menentukan Tujuan Sistem. Identifikasi Output dan Evaluasi Aspek. Interpretasi Black Box Diagram.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Timbulan Sampah di Provinsi DKI Jakarta Tahun

KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang

I. PENDAHULUAN. anorganik terus meningkat. Akibat jangka panjang dari pemakaian pupuk

SUMMARY. PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA GORONTALO (Studi Kasus di UD. Loak Jaya)

Gambar 2.1 organik dan anorganik

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PENGELOLAAN KOMPOS DI TPA BOJONEGORO

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta adalah ibukota dari Indonesia dengan luas daratan 661,52 km 2 dan tersebar

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai sumber pencemaran. Limbah tersebut dapat berupa bahan organik dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di

2015 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN LIMBAH PADAT PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Untuk mencapai kondisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENLITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari developer Perumahan Cendana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. pelik terutama di kota besar maupun kota sedang di Indonesia. Beberapa pengelola

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk yang tinggi dengan pertumbuhan cepat di kota bila

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomis. Masyarakat berperan serta, baik secara perseorangan

Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGOLAHAN SAMPAH SEDERHANA. widyagama mahakam

BAB I PENDAHULUAN. yang berskala besar seperti limbah industri rokok, industri kertas, dan industri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Uji Mikrobiologis Kompos Organik dari Sampah Organik dengan Penambahan Limbah Tomat dan EM-4 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya sektor pariwisata di suatu daerah akan menarik sektor lain untuk

BAB VI STRATEGI DAN PERANCANGAN PROGRAM

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

STRATEGI PENGEMBANGAN PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN KOTA BANDUNG UNTUK MEWUJUDKAN BANDUNG BERSIH dan HIJAU SECARA BERKELANJUTAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ISO untuk meminimalkan limbah, by Sentral Sistem Consulting

KARYA ILMIAH USAHA DAUR ULANG SAMPAH

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DESA SUKOSARI KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR

RANCANG BANGUN MESIN PENGOLAH PUPUK KOTORAN SAPI. Seno Darmanto 1

PEMERINTAH KOTA DENPASAR TPST-3R DESA KESIMAN KERTALANGU DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA DENPASAR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB II. DAUR ULANG SAMPAH BOTOL PLASTIK

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir di seluruh negara dan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang, Indonesia merupakan negara yang sedang berupaya

BAB I PENDAHULUAN. akan menguraikan zat organik yang dikandungnya dan menghasilkan gas yang

PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup

2015 STUDI TENTANG PEMBERDAYAAN PARTISIPATIF DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI DAN PERILAKU WARGA MASYARAKAT

Lay out TPST. ke TPA. Pipa Lindi

PENGEMBANGAN FASILITAS PENGOLAHAN SAMPAH DI KECAMATAN KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh peneliti yaitu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki berbagai jenis tanaman yang dapat tumbuh subur di

Profil Orgic's Home Generasi Muda Peduli Sampah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara dengan kepadatan penduduk berjumlah 220 juta jiwa merupakan salah satu negara penghasil sampah terbesar di dunia. Hal ini harus segera ditangani sebelum menjadi masalah yang terlalu parah. Contoh jumlah sampah penduduk Jakarta yang masuk ke tempat pembuangan akhir setiap harinya mencapai 6000 m³ atau setara dengan hampir 860 truk sampah dengan kapasitas 7 m³. Indonesia sebagai negara berkembang, memiliki karakteristik sampah perkotaan dengan kandungan sumber organik antara 50%-60%, berbeda dengan negara negara maju yang mempunyai karakteristik organik sekitar 25%. Dengan permasalahan sampah organik yang sudah ada dan belum lagi ditambah dengan sumber sampah organik lain yang berasal dari pasar-pasar induk yang ada di sekitar Jakarta, seperti pasar induk Cibitung yang membuang sampah organik sebanyak 3 3 70 m per hari, Keramat Jati 200 m per hari dan pasar lainnya yang membuat pusing pemerintah DKI Jakarta dalam sistem pembuangannya. Perlu diketahui bahwa yang menyebabkan sampah berbau busuk adalah sampah yang berasal dari bahan organik. Sedangkan sampah non-organik relatif tidak berbau, dan keberadaannya cukup diminati, seperti : plastik plastik bekas, kaleng, dan kertas karena masih memiliki nilai ekonomis untuk dijual kembali. Keberadaan masalah sampah yang

menyedihkan bertambah buruk dengan adanya pembuangan limbah organik dari peternakan sapi, ayam dan poultry lainnya, ataupun limbah organik lainnya yang belum diolah secara tepat guna, juga contoh dari pembuangan limbah grease traps dari perhotelan, shopping malls, dan apartments, yang juga merupakan sumber sampah organik. Dengan banyaknya limbah organik yang tidak dimanfaatkan serta keberadaannya yang justru menimbulkan polusi apabila tidak diolah lebih lanjut, maka dibutuhkan adanya suatu industri pengolahan limbah yang tepat guna dan berteknologi tinggi untuk mengatasi masalah persampahan di Jakarta. Dari hasil tesis ini diharapakan dapat menjadi panduan ringkas dan umum dari pemanfaatan teknologi IBR ( International Bio Recovery Corp) untuk dapat di implementasikan di pasar Indonesia. Dengan adanya teknologi IBR ( International Bio Recovery Corp) dapat menutup lubang pada keseimbangan alam dengan mengubah sampah menjadi pupuk organik yang dibutuhkan oleh alam.

1.2 Perumusan Masalah Untuk membuat rancangan strategis bisnis yang dapat diterapkan di Indonesia, harus diketahui terlebih dahulu permasalahan yang berhubungan dengan sistem pembuangan sampah di Indonesia. Selanjutnya akan dijelaskan bagaimana teknologi yang dipunyai IBR merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah pembuangan sampah di Indonesia, khususnya Jakarta. Pokok permasalahan yang dihadapi: Stategi untuk menjual industri pengolahan limbah organik dengan teknologi IBR melalui analisa bisnis stratejik dalam penetrasi pasar di Indonesia, khususnya Jakarta Bagaimana menyediakan informasi yang berguna, untuk menciptakan paradigma baru dalam mengatasi permasalahan sampah yang ada dengan menggunakan teknologi yang tepat guna. 1.3 Tujuan Tujuan dari penulisan tesis ini adalah : 1. Memberikan informasi mengenai keadaan industri pengolah limbah organik melalui beberapa analisa stratejik untuk melihat posisi industri, serta menarik minat investor / penanam modal dalam bisnis usaha daur ulang sampah dengan menggunakan teknologi IBR di Indonesia. 2. Menghasilkan suatu rancangan atas evaluasi strategis bisnis yang diharapkan dapat di terapkan dan diimplementasikan agar dapat membantu mengambil keputusan

3. Tujuan akhir agar dapat mewujudkan sebuah pabrik pengolah limbah organik IBR dalam rangka menyelesaikan masalah persampahan yang dihadapi kota-kota besar di Indonesia Dengan strategi penetrasi pasar industri pengolahan limbah diharapkan bisa menjawab pertanyaan pertanyaan yang timbul dan menghilangkan keraguan yang ada di benak investor, sehingga dapat terealisasi pembangunan pabrik IBR sebagai solusi dalam mengatasi permasalahan sampah organik yang ada di Indonesia. Selain itu dengan adanya strategi penetrasi pasar industri pengolahan limbah diharapkan membantu para investor / institusi pemerintah yang sudah tertarik untuk membuat suatu kesepakatan lalu menindaklanjuti untuk dikaji lebih mendalam untuk dapat mengambil keputusan. Adanya strategi penetrasi pasar industri pengolahan limbah diharapkan dapat diketahui analisa industri bisnis daur ulang sampah organik yang ada dan yang berjalan selama ini di pemerintah Indonesia, sehingga dapat berkompetisi dengan pesaing atau melakukan afiliasi, sebab pengambilan kebijakan yang tepat dan benar akan menguntungkan semua pihak secara keseluruhan. 1.4 Manfaat Jika strategi penetrasi pasar industri pengolahan limbah ini digunakan maka diharapkan akan dapat menganalisa industri pengolahan limbah sehingga mengetahui kekuatan dan kelemahan, kesempatan dan ancaman sehingga bermanfaat bagi :! Bagi Investor swasta

Dengan adanya analisa strategik bisnis ini dapat mengetahui bahwa kesempatan untuk bekerja di bidang usaha daur ulang sampah biologis ini juga memiliki tingkat return yang cukup menjanjikan.! Bagi Institusi Pemerintah Peranan terbesar dalam sistem pembuangan sampah sebenarnya terletak di pundak pemerintah, dalam hal ini Dinas Kebersihan. Sebab merekalah yang sebenarnya bertanggung jawab untuk mengatasi masalah persampahan di kotakota di Indonesia. Dengan adanya thesis ini diharapkan memdapat informasi yang berguna dan dapat membuka kesempatan untuk dapat mengolah sampah secara lebih sistematis dan memiliki nilai ekonomis lebih, dengan bekerja sama dengan pihak pihak terkait.! Bagi Institusi Non-pemerintah Baik yang berskala nasional maupun internasional, dengan adanya strategi penetrasi pasar industri pengolahan limbah ini membantu mereka yang bertujuan mengatasi permasalahan sampah yang ada di Indonesia, dan yang juga bertujuan mengurangi dampak pemakaian pupuk kimia pada tanah, sebab produk yang dihasilkan IBR ini adalah berupa pupuk organik! Bagi Akademis Diharapkan dengan adanya analisa strategik bisnis ini dapat di jadikan acuan atau pedoman dalam menganalisa sebuah industri baru dan agar dapat digunakan sebagai dasar untuk maju ke tahapan yang lebih mendetil dari sebuah industri yang pada akhirnya dapat mewujudkan tujuan akhir dari penulisan risetnya.

1.5 Pembatasan Masalah Pokok bahasan tesis ini terbatas pada analisa perencanaan strategis bisnis untuk penetrasi pasar di Indonesia dalam membangun sebuah pabrik daur ulang sampah organik dengan menggunakan teknologi Internasional Bio Recovery ( IBR ) dari Canada. Maka penulis membatasi pembahasan dalam penulisan thesis hanya pada mengevaluasi strategi bisnis dengan ruang lingkup pembahasan sebagai berikut : Melakukan analisa industri pupuk dan analisa strategis bisnis dari industri daur ulang sampah Biologis IBR dengan menganalisa faktor eksternal dan internal beserta alat strategik seperti SPACE Matriks Melakukan analisis projeksi keuangan dan analisa ratio keuangan untuk mengetahui kelebihan industri